BAB I PENDAHULUAN. Newell (2000) adalah dengan memahami hubungan antara minat beli konsumen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nama : Liana Rahmadani P Kelas : 3EA01 NPM : DP : Dr. Dra. Peni Sawitri, MM

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel memilih perwakilan individu dari khalayak yang telah dipercaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat hanya menggunakan surat, yang berkembang dengan telepon rumah,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

PENGARUH ENDORSER AGNES MONICA TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULAR SIMPATI. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. muncul suatu kebutuhan. Di sini konsumen akan mempertimbangkan dan memahami

Pasar pengguna ponsel yang diperkirakan mencapai juta pada

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. waktu, kemudahan-kemudahan yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 1. Celebrity Endorsement. (McCracken,1989). Kata celebrity mengacu pada seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian konsumen. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan produk tersebut,

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Pangsa pasar industri telekomunikasi seluler Indonesia 2011

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan,minuman,kesehatan maupun produk untuk berkomunikasi. keunggulan kompetitif yang berkesimbungan dalam menghadapi semakin

BAB I PENDAHULUAN. di pihak lain memicu penjualan yang cepat. Suatu iklan yang cenderung tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. Dari tahun ke tahun teknologi semakin canggih dan terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. cara berfikir kita dituntut untuk mengikuti kemajuan teknologi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. Individu sebagai makhluk sosial memiliki berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan bermunculannya operator-operator jasa telekomunikasi baik lokal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. PT Industri Telekomunikasi Indonesia ( INTI ) sebagai Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. zaman yang semakin modern, kebutuhan manusia semakin tidak dapat dibatasi.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. mengeksploitasi sepenuhnya asset yang dimiliki untuk memaksimalkan strategi demi

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pertumbuhan pengguna telefon selular yang tinggi. Maka, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang terdiri dari Attractivness (daya pikat), Trusthworthiness (tingkat kepercayaan), dan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM pertama di

PENGARUH EFEKTIVITAS IKLAN TERHADAP CITRA MEREK PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan banyak menghadapi masalah-masalah dalam menjual produk

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.

ANALISIS LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP KARTU SELULER SIMPATI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa tertentu (Balawera, 2013). Pengambilan keputusan. banyaknya produk yang beredar mengakibatkan perlunya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. satu bukti bahwa telah terjadi persaingan yang semakin ketat di bidang bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Telekomunikasi di Indonesia berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, dalam bentuk informasi maupun komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini dalam kegiatan promosinya dituntut untuk lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk memenangkan persaingan. Salah satu keunggulan dalam persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, dunia periklanan dan pertelevisian di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan adalah bagian terpenting dalam kegiatan periklanan. Suatu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini lebih menekankan pada perbedaan kredibilitas endorser serta

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Komunikasi yang baik bukanlah sekedar

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan merupakan media komunikasi yang paling umum bagi perusahaan untuk mengenalkan produknya kepada konsumen. Iklan menurut Goldsmith, Lafferty dan Newell (2000) adalah dengan memahami hubungan antara minat beli konsumen terhadap iklan, minat beli mereka terhadap merek yang diiklankan, dan bagaimana minat beli mempengaruhi keputusan pembelia. Kredibilitas memiliki sedikit efek pada minat beli terhadap merek, peneliti menunjukkan efek yang lebih kuat pada minat beli terhadap iklan, peneliti dan pemasar menyebutkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen terhadap iklan dan merek lebih lengkap dalam mengembangkan iklan persuasif. Iklan menurut Brown dan Stayman (1992) adalah dengan menggunakan hipotesis media ganda yang telah terbukti kuat dalam menggambarkan urutan penyebab minat beli konsumen terhadap iklan dan minat beli mereka terhadap merek yang diiklankan dalam konteks periklanan, sehingga memberikan pemasar dengan pemahaman yang lebih baik tentang keterkaitan antara variabel-variabel. Iklan menurut McKenzie dan Lutz (1989) adalah sebagai pendahuluan penting untuk sikap terhadap merek dan efektivitas merek. Di lain sisi iklan dianggap media komunikasi yang efektif untuk menarik minat beli konsumen. 1

2 Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 2001). Menurut Keller (1998), minat beli konsumen seberapa besar kemungkinan konsumen membeli suatu merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Iklan yang efektif adalah iklan yang menghasilkan keuntungan-keuntungan spesifik dan dapat mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan pengiklan. Minat beli sering diartikan sebagai tindakan ketertarikan seseorang terhadap sebuah barang atau jasa untuk dibeli. Menurut Goldsmith, Lafferty, dan Newell (2000) minat beli dipengaruhi kredibilitas iklan yang telah ditunjukkan untuk memainkan peran penting dalam efektivitas iklan. Menurut McKenzie dan Lutz (1989) minat beli dan sikap konsumen hanya disinggung dalam literatur persuasi dalam kredibilitas iklan. Menurut Fombrum (1996), Keller (1998), meskipun diakui menjadi bagian penting dari citra merek, kredibilitas iklan belum sistematis dipelajari dalam konteks pengaruhnya terhadap sikap dan minat beli, tetapi akan menjadi efektif bila disertakan nama perusahaan, logo dan endorser. Efektivitas iklan memainkan peranan penting terhadap minat beli konsumen dengan menggunakan endorser. Menurut Fishbein dan Ajzen (1975) efek dari

3 endorser pada efektivitas periklanan telah didokumentasikan dalam literatur psikologi pemasaran dan sosial, bahwa endorser mempengaruhi klaim pesan yang akan diterima, secara umum pesan dari endorser disampaikan oleh sumber kredibilitas tinggi akan diterima lebih mudah dan cenderung mengarah pada perubahan sikap yang lebih besar. Menurut Goldsmith, Lafferty, dan Newell (2000) kredibilitas endorser dirasakan telah terbukti memiliki efek yang berpengaruh pada minat beli konsumen terhadap iklan. Menurut McKenzie dan Lutz (1989) menunjukkan bahwa endorser lebih merupakan isyarat pengolah pusat akan menunjukkan kredibilitas iklan yang akan dimasukkan ke dalam penilain merek dan mendorong proses kognitif yang lebih. Jadi endorser berhubungan langsung terhadap minat beli konsumen melalui pesan yang diterima dan kredibilitas endorser memiliki efek langsung terhadap minat terhadap merek yang diiklankan. Menurut Joshi (2003) pada dasarnya, tujuan utama dari sebuah iklan adalah untuk membuat produk atau merek mudah dikenal dan untuk membantu kesadaran instan. Menurut Menon (2001) penggunaan endorser dalam iklan, konsumen dapat mencari tahu lebih lanjut mengenai produk dan pertimbangan untuk membeli produk serta kesungguhan untuk membeli produk. Endorser diyakini lebih menarik dan menggugah daripada penggunaan orang biasa dalam mempengaruhi calon konsumen.

4 Dengan demikian, endorser dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan efektifitas iklannya mengingat mereka dapat menciptakan kesadaran konsumen yang pada akhirnya meningkatkan minat beli konsumen, Lafferty dan Newell (2000). Hal ini membuat banyak perusahaan yang memanfaatkan pesona endorser untuk efektivitas pesan iklannya, meskipun perusahaan harus mengeluarkan biaya besar untuk kontrak dengan mereka setiap tahunnya, O Mahony and Meenaghan (1997/1998). Salah satu perusahaan yang sering mengiklankan produknya adalah perusahaan telkomsel. Salah satu kartu seluler prabayar dari telkomsel adalah kartu simpati. Pada saat ini telkomsel merupakan operator terbesar ke-7 di dunia yang dipercaya oleh 100 juta pelanggan lebih di satu Negara. Ada standar-standar tertentu yang digunakan telkomsel untuk menghitung pelanggan yang berkualitas, bukan sekedar total jumlah pelanggan (SWA, Mei 2011). Berdasarkan perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada tahun 2009 sampai 2012 terdapat 5 merek kartu prabayar unggulan. Kartu simpati menempati urutan pertama dengan jumlah pelanggan sebanyak 81,644 juta pelanggan. Kartu IM3 menempati urutan kedua dengan jumlah pelanggan sebanyak 33,1 juta pelanggan. Kartu XL menempati urutan ketiga dengan jumlah pelanggan sebanyak 31,437 juta pelanggan. Katu 3 (three) menempati urutan keempat dengan jumlah pelanggan sebanyak 6,4 juta pelanggan, sedangkan kartu axis menempati urutan kelima dengan

5 jumlah pelanggan sebanyak 5 juta pelanggan. Hal ini membuktikan dengan banyaknya pelanggan yang percaya terhadap kartu simpati. Kartu Simpati merupakan kartu prabayar yang diterbitkan oleh perusahaan telkomsel yang sudah menyeluruh dan dikenal banyak oleh masyarakat dan jaringannya terluas di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, kartu simpati banyak menyalurkan program yang sangat menguntungkan banyak pelanggan simpati seperti halnya club simpati yang disebut dengan Simpatizone yang banyak diminati pelanggan simpati. Dengan adanya Simpatizone, pelanggan simpati dapat menikmati program yang sudah ditentukan seperti halnya, Main zone, Corner zone, Free zone dan mengetahui program apa saja yang sedang dibuat simpati ataupun kegiatan yang dapat menarik perhatian para pelanggan simpati. Dari program tersebut, salah satu endorser dari simpati adalah selebriti Agnes Monica. Nama Agnes Monica semakin melejit seiring dirinya menjadi endorser atau icon produk simpati. Dengan tema my simpati my style simpati kini lebih membidik kalangan anak muda yang berminat membeli kartu simpati, diakses dari: www.lifestyle.kompasiana.com (8 November 2012). Entah karena nama besar simpati atau karena nama besar Agnes Monica, tapi yang jelas adalah kolaborasi luar biasa dari kartu seluler simpati dan Agnes Monica. Dari beberapa hal tersebut, Agnes Monica diharapkan mampu mempengaruhi minat beli kalangan anak muda untuk membeli kartu simpati. Selain Agnes Monica,

6 Kartu Selular Simpati ini pernah menggunakan endorser Christian Sugiono dan Sherina. Alasan peneliti menggunakan endorser Agnes Monica adalah karena Agnes Monica memiliki nama yang sudah Go International atau artis dunia dibandingkan dengan endorser simpati yang lain seperti contohnya artis Christian Sugiono dan Sherina. Alasan lain peneliti menggunakan endorser Agnes Monica karena peneliti mengetahui bukti nyata bahwa Agnes Monica adalah seorang selebriti yang smart dan tidak pernah terlibat kasus kriminal dibandingkan Sherina yang pernah terlibat kasus narkoba. Beberapa pertimbangan tersebut maka peneliti mengambil judul skripsi PENGARUH ENDORSER AGNES MONICA TERHADAP MINAT BELI KARTU SELULAR SIMPATI. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, hal yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh endorser Agnes Monica terhadap minat beli Kartu Selular Simpati? 1.3 Batasan Penelitian Penelitian dilakukan terbatas agar penelitian lebih terfokus, terarah, dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka peneliti dibatasi pada pengaruh variabel endorser dengan variabel minat beli berdasarkan teorinya Menon (2001).

7 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh endorser Agnes Monica terhadap minat beli Kartu Selular Simpati. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan teori, khususnya teori dalam minat beli. Penelitian ini juga bermanfaat untuk melengkapi dan untuk menambah pengetahuan teoritis bagi penulis dan juga pembaca, khususnya mengenai tentang penggunaan endorser Agnes Monica terhadap minat beli Kartu Selular Simpati. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi kepentingan manajemen dalam mengelola sumber pesan atau endorser. Kontribusi praktis bagi manajerial dalam bidang iklan adalah menemukan faktor yang mempengaruhi minat beli.

8