HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SANTRIWATI MADRASAH ALIYAH SWASTA ULUMUDDIN UTEUNKOT CUNDA KOTA LHOKSEUMAWE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

BAB VI PEMBAHASAN. A. Pembahasan Univariat 1) Kejadian Dismenore Responden. yang tidak mengalami dismenore sebanyak 55 orang (55%).

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

HUBUNGAN KECEMASAN REMAJA DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA SISWI SMP X BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

Abstrak. Analisis Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Kelas XI SMK YAPSIPA Kota Tasikmalaya

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

POLA DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA DI MAN 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. paling sering menyebabkan wanita-wanita muda pergi ke dokter untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Menstruasi adalah pendarahan periodik dan siklik dari uterus, disertai

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologi, perubahan

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu periode dalam siklus kehidupan. Pada masa

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu. Meskipun menstruasi adalah proses fisiologis, namun banyak perempuan

PENGARUH DISMENORE TERHADAP AKTIVITAS PADA SISWI SMK BATIK 1 SURAKARTA

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA KARYAWATI BAGIAN PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore merupakan suatu gejala rasa sakit atau rasa tidak enak. diperut bagian bawah pada masa menstruasi sampai dapat menggangu

I. PENDAHULUAN. Menstruasi merupakan perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

HUBUNGAN ANTARA PERAN ORANG TUA DENGAN KESIAPAN ANAK USIA TAHUN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI SIDOMULYO 04 UNGARAN TIMUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. lantaran tidak mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENORHEA) PADA MAHASISWI DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan penelitian case control, yaitu untuk mempelajari

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN SISWI SMA KELAS XI TENTANG MENSTRUASI DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENORRHEA

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Hubungan Stress Pada Remaja Usia Tahun dengan Gangguan Menstruasi (Dismenore) di SMK Negeri Tambakboyo Tuban

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU REMAJA TERHADAP PERSONAL HYGIENE (GENETALIA) SAAT MENSTRUASI DI SMAN 2 CIKARANG UTARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

ANEMIA DAN NYERI DISMENOREA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Stikes Paguwarmas Journal of Midwivery and Pharmacist.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENORHEA REMAJA PUTERI PADA SISWA KELAS X SMK TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE

FAKTOR RISIKO DISMENORE PRIMER PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP X) KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

UJI EFEKTIVITAS TEKNIK RELAKSASI, SENAM POMPA JANTUNG DAN PENGUATAN OTOT PERUT TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI

HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN FISIK DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 DENPASAR TAHUN 2014

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN KALSIUM DAN ASUPAN ZAT BESI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI MENSTRUASI (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI DI BEBERAPA SMA DI KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PUTERI DENGAN SIKAP MENGHADAPI PREMENSTRUAL SYNDROME DI SMK FARMASI YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

Transkripsi:

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SANTRIWATI MADRASAH ALIYAH SWASTA ULUMUDDIN UTEUNKOT CUNDA KOTA LHOKSEUMAWE Khairunnisa 1*, Nora Maulina 2 1 Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh 2 Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh Corresponding author : khairunnisa@yahoo.com Abstrak Dismenorea masih menjadi keluhan bagi para remaja karena rasa tidak enak dan tidak nyaman pada perut bagian bawah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenorea pada usia remaja sangat dipengaruhi oleh aktivitas fisik, remaja yang aktif dalam melakukan beragam aktivitas fisik akan menurunkan terjadinya dismenorea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan aktivitas fisik dengan nyeri haid pada santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016. Rancangan penelitian cross-sectional dengan sampelsebanyak 74 orang dan subjek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan nilai (α=0,05). Penelitian ini menunjukkan bahwa 40,5% santriwati memiliki aktivitas fisik berat dan 82,4% santriwati mengalami nyeri haid ringan. Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan aktivitas fisik dengan nyeri haid (p=0,238). Kata kunci: aktivitas fisik, nyeri haid THE CORRELATION BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY WITH PAINFUL OF MENSTRUATION IN FEMALE STUDENTS OF ULUMUDDIN ISLAMIC Abstract Boarding School Uteunkot-Cunda Lhokseumawe on 2016 Dysmenorrhoea remains a major complaint among female teenagers because malaise and discomfort in the lower abdomen can interfere daily activities. Dysmenorrhoea in adolescent age is influenced by physical activity. Teenagers who are active in a variety of physical activity experience less dysmenorrhoea. The purpose of this research is to describe and analyze the correlation of the physical activity painful of menstruation in female students of Ulumuddin Islamic Boarding School Uteunkot-Cunda Lhokseumawe on 2016. The design of this research was cross-sectional with a sample of 74 female students and the research subjects were asked to fill out a questionnaire. Data was analyzed by chi-square test with a value (α = 0,05). The finding of the research showed 40,5% of female student at the school were involved in heavy physical activity and 82,4% of them experienced mild menstrual pain. The bivariate analysis show there was no correlation between physical activity and menstrualpain (p = 0,238). Keywords: physical activity, menstrual pain

PENDAHULUAN Dismenorea atau nyeri haid adalah nyeri yang dirasakan sebelum atau saat menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. 1 Sakit yang menusuk, nyeri yang hebat disekitar bagian bawah perut dan bahkan kadang mengalami kesulitan berjalan ketika haid menyerang. 2 Nyeri haid merupakan masalah umum yang sering dikeluhkan oleh wanita yang mengalami menstruasi. 3 Hampir semua perempuan mengalami rasa tidak enak di perut bawah sebelum dan selama haid disertai rasa mual, sehingga penderita tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dan memerlukan waktu untuk beristirahat. Nyeri yang terasa dibagian bawah perut biasanya terjadi di hari pertama sampai kedua setelah pengeluaran darah. Derajat nyeri berkurang setelah pengeluaran darah yang sangat banyak. 4 Nyeri haid bukanlah penyakit melainkan gejala yang timbul akibat adanya kelainan pada organ panggul. Remaja wanita yang mengalami dismenorea paling sering terjadi pada usia 14-19 tahun. Remaja wanita yang tinggal di pondok pesantren setiap hari harus menjalani rutinitas yang padat dan serba apa adanya yang menuntut mereka untuk dapat agar lebih mandiri. Tingkat kemandirian mempengaruhi tingkat aktivitas fisik yang beragam mulai dari aktivitas fisik ringan, sedang, sampai berat. Selain tingkat kemandirian, fasilitas olahraga yang dapat mereka gunakan dengan leluasa juga dapat meningkatkan aktivitas fisik para santriwati. Berdasarkan data yang diperoleh, Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe memiliki jumlah santri yang lebih banyak dibandingkan dengan Madrasah Aliyah Swasta lainnya yang ada di Kota Lhokseumawe METODE PENELITIAN Desain penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Dayah Ulumuddin Uteunkot- Cunda Kota Lhokseumawe Populasi dan sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe yang berjumlah 318 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria Inklusi : 1. Santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota 2. Lhokseumawe yang berusia 14-19 tahun 3. Santriwati yang sudah mengalami menstruasi. 4. Santriwati yang memiliki siklus menstruasi normal. 5. Santriwati yang bersedia menjadi responden. Kriteria Eksklusi : 1. Santriwati yang telah terdiagnosis mengalami gangguan reproduksi (dismenorea sekunder misal : endometriosis, penyakit radang panggul dan kista coklat). 2. Santriwati yang tidak hadir pada saat dilakukan penelitian. Teknik pengambilan sampel Sampel pada penelitian ini diambil dengan cara proportional sampling.penentuan jumlah sampel pada setiap kelas dengan cara Random Sampling berdasarkan teknik proportional sampling. Adapun rumus dalam teknik proportional sampling adalah sebagai berikut Berdasarkan hasil perhitungan maka sampel dari tiap kelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Analisis Data Analisis dan penyajian data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis dalam bentuk tabel distribusi frekuensi untuk melihat gambaran intensitas nyeri dan aktivitas fisik pada santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda kota Lhokseumawe tahun 2016. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan dismenorea pada santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda kota Lhokseumawe tahun 2016. Dalam penelitian ini aktivitas fisik merupakan variabel bebas dan kejadian dismenorea merupakan variabel terikat. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji chi square (X2) dengan menggunakan α = 0,05, derajat kepercayaan 95% dan p <0,05 HASIL PENELITIAN Tingkat Aktivitas Fisik Hasil penelitian terhadap 74 responden pada santriwati kelas X-XII di MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 dengan kuesioner yang langsung diisi oleh responden didapatkan hasil yang ditunjukkan pada tabel 5.1. Tabel diatas menunjukkan frekuensi terendah adalah santriwati dengan aktivitas fisik sedang berjumlah 16 orang (21,6%), dan frekuensi tertinggi adalah santriwati dengan aktivitas fisik berat berjumlah 30 orang (40,5%). Derajat Nyeri Haid (Dismenorea)

Hasil penelitian yang dilakukan pada santriwati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 didapatkan hasil Tabel diatas menunjukkan frekuensi terendah adalah santriwati yang mengalami nyeri ringan yaitu 61 orang (82,4%) dan frekuensi tertinggi santriwati dengan nyeri berat sebanyak 2 orang (2,7%). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Nyeri Haid (Dismenorea) pada Santriwati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 Hasil penelitian yang dilakukan pada 74 responden santriwati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 didapatkan Dapat dilihat bahwa dari 28 santriwati yang memiliki aktivitas fisik ringan, paling banyak mengalami nyeri haid ringan sebanyak 21orang (75%), diikuti nyeri haid sedang berjumlah 4 orang (14,3%), tidak nyeri berjumlah 3 orang (10,7%) dan tidak ditemukan adanya nyeri haid berat. Santriwati yang memiliki aktivitas fisik sedang sebanyak 16 orang, mayoritas mengalami nyeri haid ringan sebanyak 14 orang (87,5%), diikuti dengan yang tidak mengalami nyeri haid dan nyeri haid sedang sebanyak 1 orang (6,2%), serta tidak ditemukan adanya nyeri haid berat. Kemudian santriwati yang memiliki aktivitas fisik berat berjumlah 30 orang, mayoritas

mengalami nyeri haid ringan sebanyak 26 orang (86,7%), diikuti 2 orang (6,7%) yang tidak mengalami nyeri haid nyeri haid berat, serta tidak ditemukan adanya santriwati yang mengalami nyeri haid sedang. Hasil uji statistik menggunakan chi-square didapatkan nilai pvalue sebesar 0,238 ( p>α=0,05). Hal ini menunjukkan H0 diterima sehingga tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan nyeri haid (dismenorea) pada santriwati Madrasah Aliyah Swasta Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016. PEMBAHASAN Gambaran distribusi tingkat aktivitas fisik Berdasarkan hasil penelitian pada 74 santriwati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 menunjukkan sebagian besar memiliki aktivitas fisik berat sebanyak 40,5% karena frekuensi olahraga yang sering dilakukan seperti kegiatan olahraga di madrasah, kegiatan ekstrakurikuler, dan sebagian santriwati juga melakukan olahraga untuk mengisi waktu luang pada sore hari di asrama. Kehidupan santriwati juga menuntut mereka untuk hidup lebih mandiri, dimana selain belajar mereka juga melakukan pekerjaan rumah sendiri seperti menyuci pakaian, menyetrika pakaian, membersihkan tempat tidur sendiri. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat meningkatan frekuensi aktivitas fisik para santriwati. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada siswi SMPN 2 Demak, yang menunjukkan bahwa sekitar 46 responden (55,4%) melakukan kebiasaan olahraga baik. 5 Gambaran distribusi derajat nyeri haid (Dismenorea). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa derajat nyeri haid (dismenorea) pada 74 santriwati MAS lumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 menunjukkan sebagian besar mengalami nyeri haid ringan (82,4%). Hal ini dapat disebabkan karena intensitas nyeri pada individu berbeda dipengaruhi oleh deskripsi individu tentang nyeri, persepsi dan pengalaman nyeri. Nyeri dismenorea terjadi karena ada peningkatan kadar prostaglandin. Peningkatan ini akan mengakibatkan kontraksi uterus dan vasokontriksi pembuluh darah maka aliran darah yang menuju ke uterus menurun sehingga uterus tidak mendapatkan suplai oksigen yang adekuat sehingga menyebabkan nyeri. 6 Menurut Clitheroe dan Pickles, endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 sehingga menyebabkan kontraksi otot-otot polos. Jika kadar prostaglandin yang berlebihan memasuki peredaran darah, maka selain dismenore

dapat juga dijumpai efek lainnya seperti: mual, muntah, diare. Jelaslah bahwa peningkatan kadar prostaglandin memegang peranan penting pada timbulnya dismenorea primer. 7 Dapat juga disebabkan oleh tingkat aktivitas fisik berat. Olahraga termasuk kedalam aktivitas fisik berat, kebiasaan olahraga yang rutin dapat meningkatkan sirkulasi darah dan kadar oksigen sehingga aliran darah dan oksigen menuju uterus menjadi lancar dan mengurangi rasa nyeri ketika menstruasi. Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan di India, pada penelitian tersebut didapatkan 51 responden (47,6%) mengalami nyeri ringan, 24 responden (22,4%) mengalami nyeri sedang, dan 4 responden (3,7%) mengalami nyeri berat. 7 Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan pada 80 siswi SMA Negeri 5 Banda Aceh, dimana hasil penelitian menunjukkan 44 (55%) siswi mengalami nyeri haid berat, 27 (33,8%) siswi mengalami nyeri haid sedang, dan 9 (11,3%) mengalami nyeri haid ringan. 8 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Nyeri Haid (Dismenorea) pada Santriwati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016 Data yang diperoleh dari hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan aktivitas fisik dengan nyeri haid (dismenorea) pada santri wati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe tahun 2016. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa setiap orang memberikan reaksi yang berbeda-beda terhadap nyeri haid. Hal ini disebabkan karena nyeri haid tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas fisik tapi dapat disebabkan oleh persepsi setiap individu terhadap nyeri yang bersifat subjektif sehingga dapat mempengaruhi respon nyeri yang bervariasi. Nyeri haid (dismenorea) juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti status gizi, aliran menstruasi yang hebat, riwayat keturunan stres dan ketidak seimbangan hormon, 8 namun faktorfaktor tersebut tidak diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini. Faktor hormonal setiap individu berbeda-beda sehingga efek yang ditimbulkan juga berbeda. Status gizi juga dapat mempengaruhi nyeri haid, apabila status gizi baik maka pada saat menstruasi remaja tidak akan mengalami keluhan seperti nyeri haid atau dismenore. Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang digunakan oleh tubuh sesuai dengan kebutuhan. 9 Usia menarche juga mempengaruhi terjadinya nyeri haid, terdapat hubungan antara usia menarche yang terjadi lebih awal dari normal karena alat reproduksi belum siap untuk mengalami perubahan dan masih terjadi penyempitan pada leher rahim, maka akan timbul rasa sakit pada saat mentruasi. 10 Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada mahasiswi Prodi Ilmu Keolahragaan di

Universitas Pendidikan Indonesia Kota Bandung yaitu tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik. 11 Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan di MTs Negeri Surabaya II terhadap 49 siswi kelas VIII, tingkat aktivitas fisik responden berhubungan dengan kejadian dismenorea primer yang dialami (p=0,003). Dari data penelitian tersebut didapatkanresponden yang memiliki aktivitas fisik yang berat hampir seluruhnya tidak mengalami dismenorea primer. 12 Dari penelitian ini juga didapatkan bahwa pada beberapa responden yang memiliki tingkat aktivitas fisik berat juga dapat mengalami nyeri haid berat (6,7%). Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko yang tidak diteliti lebih lanjut oleh peneliti. KESIMPULAN 1. Tingkat aktivitas fisik pada santriwati sebagian besar memiliki aktivitas fisik berat (40,5%) 2. Derajat nyeri haid pada santriwati didominasi oleh nyeri haid ringan (82,4%) 3. Tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan nyeri haid pada santriwati MAS Ulumuddin Uteunkot-Cunda Kota Lhokseumawe Saran Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberi saran sebagai berikut : 1. Bagi santriwati dengan aktifitas fisik ringan dan sedang agar lebih meningkatkan tingkat aktivitas fisik karena selain mengurangi derajat nyeri haid aktivitas fisik yang berat juga baik untuk kesehatan. 2. Bagi santriwati yang mengalami nyeri haid berat dan sedang agar lebih meningkatkan pengetahuan mengenai penatalaksanaan nyeri haid dan mengaplikasikannya dengan harapan nyeri yang dialami dapat berkurang, dan sering mengikuti penyuluhan tentang kesehatan reproduksi agar dapat mengatasi masalah yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi secara benar. 3. Bagi pihak yayasan hendaknya bekerja sama dengan instansi terkait atau tenaga kesehatan untuk memberikan informasi mengenai nyeri haid atau kesehatan repsoduksi kepada santriwati 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang ada hubungan dengan tingkat dismenorea dengan sampel yang lebih banyak.

DAFTAR PUSTAKA 1. Kristian., 2010. Dismenorea Primer. Balai Pustaka, Jakarta 2. Prawirohardjo, S., 2008. Ilmu Kandungan. Ed 2, Jakarta :PT Bina Pustaka. 3. Beckmen, et al., 2010. Obstetrics and Ginecology. 6th ed. Philadelpia: LippincottWilliams & Wilkins. 4. Hendrik, H., 2006. Problema Haid (Tinjauan Syariat Islam dan Medis). Solo:Tiga Serangkai. 5. Ramadani, A. N., 2014. Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan kejadian Dismenore pada Siswi di SMPN 2 Demak. Skripsi, STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. 6. Kelly, T., 2007. 50 Rahasia Alami Meringankan Sindrom Pramenstruasi. Jakarta : Erlangga. 7. Wiknjosastro, H., 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 8. Afrida, S., 2016. Hubungan Dismenorea dengan Presentasi Belajar pada Siswi SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh. Skripsi, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 9. Fauzi, A., 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kejadian Dismenore Pada Siswi Mtsn Pitalah Kab. Tanah Datar 2013. Jurnal kesehatan, STIKes Prima Nusantara Kota Bukit Tinggi 10.Paath, E.F., 2007. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC 11.Sartika, R.A.D., 2011. Faktor Resiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun di Indonesia. Universitas Indonesia. [Accesed 29 Juli 2012] Available from : http://journal.ui.ac.id/health/article/viewdownloadinterstitial/796/758 12. Saadiah, S., 2014. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Dismenore pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keolahragaan. Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 13. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G., 2005, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2), Alih bahasa oleh Agung Waluyu (dkk), EGC, Jakarta.