ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

Oleh: ASRI WIYATI B

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Perbandingan Kinerja Keuangan Lima Bank Dengan Aset Terbesar

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH. Yudiana Febrita Putri 1. Isti Fadah 2

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syraiah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

ANALISIS KOMPARASI KINERJA KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

ANALISIS KOMPARATIF RESIKO KEUANGAN PT. BANK SYARIAH MANDIRI DAN PT. BANK MEGA

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL PERIODE

ABSTRAK. Henry Ocky Parsaoran,Diena Noviarini Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN OLEH

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Perkreditan Rakyat yang Beroperasi di Wilayah Kota dan yang Beroperasi di Wilayah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dimulainya industri perbankan syariah di Indonesia. Namun hal ini dapat

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN HARGA SAHAM PERBANKAN DI INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan secara tidak langsung dari nara sumbernya, dengan runtun

Hani Maulida Khoirunnisa 1, Rodhiyah 2, Saryadi 3

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

AGUS MAULANA

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK SEBELUM DAN SETELAH MERGER (Studi Kasus: Bank UOB Indonesia)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

SKRIPSI STUDI KOMPARASI KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK ASING DAN BANK SWASTA NASIONAL DI INDONESIA OLEH. Nadia Masniari Lubis

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BPR BALI HARTA SANTOSA DAN BPR MERTHA SEDANA

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

ABSTRACT. Key Words : CAMEL Method, CAR, NPL, NPM, ROA, LDR. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Industri Perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN. Oleh UTAMI AFRIANY

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB 3 METODA PENELITIAN. komparatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

O l e h : RAHMA UKHTY

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

BAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri) HALAMAN JUDUL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: VYNNA ARDYANA B 200 130 152 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

i

ii

iii

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri) ABSTRAKSI Penelitian ini betujuan untuk melakukan perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia pada periode 2013-2016 dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR,LDR, ROA,ROE, dan BOPO. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum tahun 2006 hingga 2010 yang diterbitkan oleh masing-masing Bank yang bersangkutan. Setelah melewati tahap purposive sample, maka sampel yang layak digunakan sebanyak 2 sampel, 1 Bank Umum Syariah (Bank Syariah Mandiri), dan 1 Bank Umum Konvensional (Bank Mandiri). Teknik analisis yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional adalah metode Independent sample t-test. Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan untuk masing-masing rasio keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia. Bank Umum Syariah lebih baik kinerjanya dari segi rasio LDR dan ROE, sedangkan Bank Umum Konvensional lebih baik kinerjanya dari segi rasio CAR, ROA, dan BOPO. Kata Kunci : Kinerja Keuangan, CAR (Capital Adequecy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional). ABSTRACT This study aims to compare the financial performance of Sharia Commercial Banks with Conventional Commercial Banks in Indonesia in the period 2013-2016 using financial ratios. The financial ratios used consist of CAR, LDR, ROA, ROE, and BOPO. The data used in this research is obtained from Commercial Bank Publication Report 2006 to 2010 issued by each Bank concerned. After passing through the purposive sample stage, the sample is worthy of 2 samples, 1 Syariah Bank (Bank Syariah Mandiri) and 1 Conventional Commercial Bank (Bank Mandiri). The analytical technique used to compare the financial performance of Sharia Commercial Banks with Conventional Commercial Banks is the method of Independent sample t-test. The analysis shows that there is a significant difference for each financial ratio between Sharia Commercial Bank and Conventional Commercial Bank in Indonesia. Sharia Commercial Banks perform better in terms of LDR and ROE 1

ratios, while Conventional Commercial Banks perform better in terms of CAR, ROA, and BOPO ratios. Keywords: Financial Performance, CAR (Capital Adequecy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), BOPO (Operational Cost and Operating Income). 1. PENDAHULUAN Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil usaha: (1) Bank yang melakukan usaha secara konvensional, dan (2) Bank yang melakukan usaha secara syariah. Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja. Persamaaan kedua sistem perbankan tersebut terletak pada teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer, syarat-syarat umum untuk memperoleh kredit, misalnya KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan dan lainnya (Umar Hamdan dan Andi Wijaya: 2005). Bank syari ah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Bank syari ah yang memiliki filosofi utama kemitraan dan kebersamaan (sharing) dalam profit dan risk diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa perbankan yang sesuai dengan prinsip syari ah. Bagi perbankan 2

konvensional, selisih antara besarnya bunga yang dikenakan kepada para peminjam dana dengan imbalan bunga yang diberikan kepada nasabah penyimpan merupakan sumber keuntungan terbesar. Hal inilah yang menjadi perbedaan pokok antara perbankan syari ah dengan perbankan konvensional, yakni adanya larangan pengambilan bunga. Keberadaan bank-bank syari ah, baik yang beroperasi secara stand-alone maupun sebagai unit-unit operasional dari bank-bank konvensional.(nisviati dan Wibowo 2013). Periode 1992 sampai 1998, hanya terdapat satu Bank Umum Syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang telah beroperasi. Tahun 1998 muncul UU No. 10 tahun 1998 tentang perubahan UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan. Perubahan UU tersebut menimbulkan beberapa perubahan yang memberikan peluang yang lebih besar bagi pengembangan bank syariah. Undang-undang tesebut telah mengatur secara rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah. Kinerja keuangan yang baik dalam hal ini juga akan menjadi keuntungan tersendiri bagi citra perusahaan. Untuk memaksimalkan keuntungan salah satunya dengan lebih meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Dengan kinerja keuangan yang baik akan cepat mengundang para pemodal-pemodal untuk membiayai atau menginvestasikan kekayaannya pada perusahaan tersebut. Pemenuhan standar-standar kinerja berdasarkan rasio yang ditetapkan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral juga menjadi hal penting yang harus dipenuhi mau tidak mau oleh bank demi mendapat kepercayaan tinggi dari nasabah serta bisa dinyatakan apakah bank tersebut sehat atau malah harus dilikuidasi oleh Bank Sentral. Rasio-rasio seperti CAR, LDR, ROA, ROE dan Total Aset merupakan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk melihat sekaligus menganalisis posisi kinerja keuangan perbankan Syariah dan Konvensional di Indonesia dalam trend 6 tahun terakhir tanpa harus membandingkan dan menjustifikasi mana 3

bank yang lebih baik dikarenakan secara prinsip dan operasional kedua jenis bank tersebut berbeda (Eko Rizki dkk 2014). Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa untuk mengetahui lebih lanjut tentang masalah tersebut,sehingga peneliti akan melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri dan PT Mandiri) 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan data sekunder sebagai alat pengumpulan datanya. Data dalam penelitian ini berasal dari studi pustaka literatul dan bahan pustaka lain seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu. Studi dokumentasi berupa laporan keuangan triwulan masing-masing Bank yang diperoleh dari website masing-masing Bank selama periode tahun 2013-2016. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan konvensional dan syariah yang go public. Sampel dalam penelitian ini Bank Mandiri Syariah dan Bank Konvensional Mandiri. Metode Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas dan Uji beda dua rata-rata (Independent sampel T-Test). 3. HASILDAN PEMBAHASAN Tabel 1.Hasil Pengujian Normalitas Kinerja Keuangan Kolmogorov- p Keterangan Smirnov Z Capital Adequacy Ratio 0,656 0,783 Normal Loan to Deposit Ratio 0,612 0,847 Normal Return on Assets 0,960 0,316 Normal Return on Equity 1,257 0,085 Normal Biaya dan Pendapatan Operasional 0,738 0,648 Normal Sumber: data sekunder diolah, 2017 Berdasarkan hasil pengujian normalitas diketahui bahwa pada rasio capital adequacy ratio diperoleh nilai K-S sebesar 0,656 dan p= 0,783. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan standar signifikansi ( ) = 5%, sehingga dengan hasil perhitungan menunjukkan 4

nilai p > 0,05, maka data capital adequacy ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas diketahui bahwa pada rasio loan to deposit ratio diperoleh nilai K-S sebesar 0,612 dan p= 0,847. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan standar signifikansi ( ) = 5%, sehingga dengan hasil perhitungan menunjukkan nilai p > 0,05, maka data loan to deposit ratio pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas diketahui bahwa pada rasio return on assets diperoleh nilai K-S sebesar 0,960 dan p= 0,316. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan standar signifikansi ( ) = 5%, sehingga dengan hasil perhitungan menunjukkan nilai p > 0,05, maka data return on assets pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas diketahui bahwa pada rasio return on equity diperoleh nilai K-S sebesar 1,257 dan p= 0,085. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan standar signifikansi ( ) = 5%, sehingga dengan hasil perhitungan menunjukkan nilai p > 0,05, maka data return on equity pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berdistribusi secara normal. Hasil pengujian normalitas diketahui bahwa pada rasio BOPO diperoleh nilai K-S sebesar 0,738 dan p= 0,648. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan standar signifikansi ( ) = 5%, sehingga dengan hasil perhitungan menunjukkan nilai p > 0,05, maka data BOPO pada Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri berdistribusi secara normal. 3.1 Perbedaan kinerja keuangan PT. Bank syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Capital Adequacy Ratio (CAR). 5

Tabel 2. Perbedaan Kinera Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Capital Adequacy Ratio Bank Rata-rata t hitung p Keterangan BSM 13,80 BM 17,75-5,906 0,000 H 1 diterima Sumber: data sekunder diolah, 2017 Hasil perhitungan tentang perbedaan kinera keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan capital adequacy ratio diketahui bahwa rata-rata nilai CAR untuk Bank Syariah Mandiri tahun 2013-2016 adalah 13,80; adapun rata-rata nilai CAR Bank Mandiri tahun 2013-2016 adalah 17,75. Hasil ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri mempunyai nilai kecukupan modal yang lebih baik jika dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri, sehingga Bank Mandiri mempunyai kemampuan untuk menjamin resiko kerugian yang lebih baik jika dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independen sample t test diperoleh nilai t htung sebesar -5,906 dengan p= 0,000. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa p < 0,05, maka H 1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan capital adequacy ratio. 3.2 Perbedaan kinerja keuangan PT. Bank syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Loan to Deposit Ratio (LDR). Tabel 3. Perbedaan Kinera Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Loan to Deposit Ratio Bank Rata-rata t hitung p Keterangan BSM 85,84 BM 48,09 0,658 0,516 H 2 ditolak Sumber: data sekunder diolah, 2017 Hasil perhitungan tentang perbedaan kinera keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan loan to deposit ratio diketahui bahwa rata-rata nilai LDR untuk Bank Syariah Mandiri tahun 2013-2016 adalah 85,84; adapun rata-rata nilai LDR Bank Mandiri tahun 2013-2016 adalah 84,90. Hasil ini menunjukkan bahwa Bank Syariah 6

Mandiri mempunyai nilai kemampuan yang lebih baik dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya dibandingkan Bank Mandiri. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independen sample t test diperoleh nilai t htung sebesar 0,658 dengan p= 0,516. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa p > 0,05, maka H 2 ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan loan to deposit ratio. 3.3 Perbedaan kinerja keuangan PT. Bank syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Return on Assets (ROA). Tabel 4. Perbedaan Kinera Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Return on Assets Bank Rata-rata t hitung p Keterangan BSM 0,94-8,704 0,000 H 3 diterima BM 3,25 Sumber: data sekunder diolah, 2017 Hasil perhitungan tentang perbedaan kinera keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan return on assets diketahui bahwa rata-rata nilai ROA untuk Bank Syariah Mandiri tahun 2013-2016 adalah 9,94; adapun rata-rata nilai ROA Bank Mandiri tahun 2013-2016 adalah 3,25. Hasil ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan Bank Syariah Mandiri. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independen sample t test diperoleh nilai t htung sebesar -8,704 dengan p= 0,000. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa p < 0,05, maka H 3 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan return on assets. 7

3.4 Perbedaan kinerja keuangan PT. Bank syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Return on Equity (ROE). Tabel 5.Perbedaan Kinera Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan Return on Equity Bank Rata-rata t hitung p Keterangan BSM 24,71 0,449 0,657 H 4 ditolak BM 22,10 Sumber: data sekunder diolah, 2017 Hasil perhitungan tentang perbedaan kinera keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan return on equity diketahui bahwa rata-rata nilai ROE untuk Bank Syariah Mandiri tahun 2013-2016 adalah 24,71; adapun rata-rata nilai ROE Bank Mandiri tahun 2013-2016 adalah 22,10. Hasil ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan keuntungan melalui modal sendiri dibandingkan Bank Mandiri. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independen sample t test diperoleh nilai t htung sebesar 9,449 dengan p= 0,657. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa p > 0,05, maka H 4 ditolak, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan return on equity. 3.5 Perbedaan kinerja keuangan PT. Bank syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan BOPO. Tabel 6.Perbedaan Kinera Keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan BOPO Bank Rata-rata t hitung p Keterangan BSM 89,17 6,926 0,000 H 5 diterima BM 66,42 Sumber: data sekunder diolah, 2017 Hasil perhitungan tentang perbedaan kinera keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan BOPO diketahui bahwa rata-rata nilai BOPO untuk Bank Syariah Mandiri tahun 2013-2016 adalah 89,17; adapun rata-rata nilai BOPO Bank Mandiri tahun 2013-2016 adalah 66,42. Hasil ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menjamin beban 8

operasional dibandingkan Bank Mandiri. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan independen sample t test diperoleh nilai t htung sebesar 6,926 dengan p= 0,000. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa p < 0,000, maka H 5 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan BOPO. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tentang perbandingan kinerja keuangan pada Bank Syariah mandiri dan Bank Mandiri dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan capital adequacy ratio, sehingga H 1 diterima. Bank Mandiri mempunyai nilai kecukupan modal yang lebih baik jika dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri, sehingga Bank Mandiri mempunyai kemampuan untuk menjamin resiko kerugian yang lebih baik jika dibandingkan dengan Bank Syariah Mandiri. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan loan to deposit ratio, sehingga H 2 ditolak. Bank Syariah Mandiri mempunyai nilai kemampuan yang lebih baik dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dana dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya dibandingkan Bank Mandiri. Terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan return on asset, sehingga H 3 diterima. Bank Mandiri mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan Bank Syariah Mandiri. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan return on equity, sehingga H 4 ditolak. Bank Syariah Mandiri mempunyai kemampuan yang lebih baik 9

dalam menghasilkan keuntungan melalui modal sendiri dibandingkan Bank Mandiri. Terdapat perbedaan yang signifikan kinerja keuangan PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Mandiri berdasarkan BOPO, sehingga H 5 diterima. Bank Syariah Mandiri mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menjamin beban operasional dibandingkan Bank Mandiri. Saran yang dapat dikemukakan dalam kaitannya engan keterbatasan penelitian ini adalah : Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih memperluas penelitian dengan melibatkan perusahaan-perusahaan yang melakukan publikasi di Bursa Efek Indonesia secara umum. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah rasio keuangan lain seperti Net Profit Margin (NPM), Capital to Debt Ratio, Non Performing Loan (NPL), dll. Periode penelitian diharapkan lebih panjang bagi peneliti selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Umar Hamdan dan Andi Wijaya. 2005. Analisis Komparatif Resiko Keuangan Bank Perkreditasn Rakyat (BPR) Konvensional dan BPR Syariah. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 4, No 7 Juni 2006. Nisviati dan Wibowo. 2013. Studi Komparasi Kinerja Keuangan Bank Mandiri Syariah (Perbankan Syariah) dan Bank Mandiri (Perbankan Konvensional). Vol 3 No 2 September 2013. Kediri. Ghozali, I. 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Eko Rizki Zakaria, Sri Murni, dan Dedy N. 2014. Analisis Posisi Keuangan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia. Vol.2 No.4 Desember 2014 Hal 258-268. Manado: Universitas Sam Ratulang. 10