JURNAL FARMASI UDAYANA

dokumen-dokumen yang mirip
VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR α-mangostin PADA GEL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-SPEKTROFOTODENSITOMETRI

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

Wirasuta dkk. Jurnal Farmasi Udayana Vol 5, No 2, UJI KEMURNIAN ISOLAT ANDROGRAFOLID DENGAN HPLC FASE TERBALIK

JURNAL FARMASI UDAYANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

JURNAL FARMASI UDAYANA

PENGEMBANGAN METODE REFLUKS UNTUK EKSTRAKSI ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

JURNAL FARMASI UDAYANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

PENETAPAN KADAR PARASETAMOL DAN TRAMADOL DALAM TABLET ANTI NYERI DENGAN Thin Layer Chromatography (TLC)- SPEKTROFOTODENSITOMETRI ABSTRAK

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL FARMASI UDAYANA

JURNAL FARMASI UDAYANA

PENGEMBANGAN METODE REFLUKS UNTUK EKSTRAKSI ANDROGRAFOLID DARI HERBA SAMBILOTO. (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

JURNAL FARMASI UDAYANA

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

JURNAL FARMASI UDAYANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Uji Identifikasi Ibuprofen pada Obat Herbal dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Temaje I G.D. B., I N.K. Widjaja, K.D. Cahyadi, Gelgel W.

JURNAL FARMASI UDAYANA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Penyiapan Bahan Hasil determinasi tumbuhan yang telah dilakukan di UPT Balai

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

I. PENDAHULUAN. kondisi alam Indonesia yang kaya akan sumberdaya hayati yaitu memiliki. diketahui sebagai tanaman berkhasiat obat (Bintang, 2011).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

JURNAL FARMASI UDAYANA

BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

PENGARUH PENGGUNAAN PROPILENGLIKOL DAN MENTOL TERHADAP MATRIK PATCH TRANSDERMAL EKSTRAK AIR HERBA. SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm. f.

KATA PENGANTAR. berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JURNAL FARMASI UDAYANA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:

Mekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

PENGEMBANGAN METODE PENETAPAN KADAR GLIBENKLAMID DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

JURNAL FARMASI UDAYANA

ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT ASAM MEFENAMAT DALAM JAMU PEGAL LINU DAN JAMU REMATIK YANG BEREDAR DI KOTA MANADO

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. organ tubuh (termasuk kulit) secara perlahan untuk memperbaiki atau mengganti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL FARMASI UDAYANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Ekstraksi Zat Warna Rhodamin B dalam Sampel

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

4 Hasil dan Pembahasan

STABILITAS FORMALIN TERHADAP PENGARUH SUHU DAN LAMA PEMANASAN

KATA PENGANTAR. berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul. Pengembangan Metode Standardisasi Tablet Ekstrak Kurkumin Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENETAPAN KADAR EUGENOL DALAM MINYAK ATSIRI DARI TIGA VARIETAS BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L.M. Perry) SECARA KROMATOGRAFI GAS

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan analisis obat semakin dikenal secara luas dan bahkan mulai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

Jadwal Kuliah dan Praktikum Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 Angkatan 2012 (Jumlah mahasiswa 90 orang)

OPTIMASI JENIS PELARUT PENGEKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH

PENGARUH WAKTU SENTRIFUGASI KRIM SANTAN TERHADAP KUALITAS VIRGIN COCONUT OIL (VCO) (Susanti, N. M. P., Widjaja, I N. K., dan Dewi, N. M. A. P.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

VALIDASI METODE IDENTIFIKASI DAN PENETAPAN KADAR SILDENAFIL SITRAT DALAM SEDIAAN PERMEN KARET CINTA SECARA KLT-DENSITOMETRI YULIANI SO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut:

UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH

Transkripsi:

JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1-100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

JURNAL FARMASI UDAYANA DAFTAR ISI INFORMASI BAGI PENULIS Deskripsi Pembaca Editor Petunjuk Penulisan DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota: a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi) EMAIL jurnalfarmasiudayana@gmail.com INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii

Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii

Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v

Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-ltwa-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author: alamat email kode pos nomor telepon atau fax Semua file yang dibutuhkan telah diupload Kata kunci Gambar INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii

DAFTAR ISI Halaman Judul... Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana... Petunjuk Penulisan... Daftar Isi... Hal i ii viii 1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C 1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina... 8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal. 11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit Betina... 17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri. 20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto. 29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal Mencit Betina. 33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer. 37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom... 45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar... 48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit Jantan... 53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C 56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. 60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak... 66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan Enzim Papain dan Bromealin 72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)... 82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico... 91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit Jantan... 98 INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR α-mangostin PADA GEL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-SPEKTROFOTODENSITOMETRI Budari, M. K. S. 1, Dewantara, IG. N. A. 1, Wijayanti, N. P. A. D. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Korespondensi: Made Kalih Sindu Budari Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837 Email : kalsinbud@gmail.com ABSTRAK α-mangostin merupakan salah satu derivat xanton yang terkandung dalam kulit buah manggis yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri pemicu jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Dalam penelitian ini ekstrak kulit buah manggis diformulasikan dalam sediaaan gel. Untuk menjamin keamanan dan efektivitas dari sediaan obat, semua proses dan metode dalam pembuatan obat harus dikontrol dengan baik khususnya metode analisis yang digunakan untuk menentukan kadar zat aktif dalam sediaan. Dimana metode ini harus dapat menentukan kadar α- mangostindengan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji medote analisis yang digunakan. Metode analisis kuantitatif harus dapat memenuhi syarat dari beberapa parameter yaitu akurasi, presisi, rentang dan linieritas, batas deteksi (LOD), batas kuantitasi (LOQ) dan spesifitas. Pada penelitian ini kadar α-mangostindalam gel ditentukan dengan KLT-Spektrofotodensitometri dengan fase gerak campuran pelarut kloroform dan etil asetat dengan perbandingan 9:1 dan fase diam silika gel 60 F 254. Hasil pemisahan kemudian dipindai dengan KLT-Scanner pada panjang gelombang 320nm yaitu panjang gelombang maksimum α-mangostin. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa metode ini telah memenuhi kriteria penerimaan validasi yaitu akurasi 99,14%; presisi dengan KV<2%; Spesifikasi dengan korelasi spektrum >0,99; linieritas dengan r>0,99; batas deteksi (LOD) 17,1ng dan batas kuantitasi (LOQ) 105,4ng. Kata Kunci: α-mangostin, validasi, metode analisis, KLT-Spektrofotodensitometri 1. PENDAHULUAN Manggis merupakan buah yang tumbuh di daerah tropis yang banyak digunakan sebagai obat herbal. Kulit buah manggis banyak mengandung xanton yang merupakan senyawa golongan polifenol (Zhou dkk., 2011). Salah satu derivat xanton yaitu α-mangostin memiliki aktivitas antibakteri terhadapbakteri pemicu jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Ekstrak kulit buah manggis yang diaplikasikan langsung untuk pengobatan dirasa tidak praktis dan kurang nyaman, sehingga diperlukan formulasi sediaan sebagai pembawa, salah satunya adalah gel. Keuntungan dari sediaan gel adalah memiliki efek pendinginan pada kulit saat digunakan, penampilan sediaan yang jernih dan elegan, pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus pandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori tidak terganggu, mudah dicuci dengan air, pelepasan obatnya baik, kemampuan penyebarannya pada kulit baik (Voight, 1994). Formulasi gel ekstrak kulit buah manggis sebagai antijerawat telah dilakukan oleh Arikumalasari (2013) dengan memvariasikan jumlah Hidroxy Propy Methyl Cellulose (HPMC). Hasil penelitian diperoleh jumlah HPMC 15% menghasilkan sediaan dengan sifat fisika dan kimia yang memenuhi persyaratan. Sediaan obat mutlak harus memenuhi persyaratan khasiat dan keamanan. Khasiat dan keamanan obat dapat dijamin melalui pemantauan mutu sediaan mulai 20

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) dari proses pembuatan, penyimpanan, distribusi hingga tahap penggunaannya. Salah satu pemantauan mutu yang dilakukan adalah analisis kadar zat aktif dalam sediaan obat untuk memastikan kandungannya sesuai dengan yang dikehendaki. Selain itu perlu dilakukan validasi pada semua hal yang berkaitan dengan proses pembuatan obat, salah satu validasi yang harus dilakukan untuk menjamin kualitas dan keamanan obat adalah validasi metode analisis kadar zat aktif dalam sediaan obat. Validasi metode analisis adalah upaya yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan karakteristik kinerja metode memenuhi aplikasi analisis yang dimaksud (BPOM, 2001). Validasi dilakukan untuk melihat pengaruh dari kondisi peralatan yang digunakan, pereaksi dan personil yang melakukan pemeriksaan. Parameter validasi yang ditetapkan dalam analisis kuantitatif yakni kekhasan (spesifitas), linieritas dan rentang, batas deteksi (DL) dan batas kuantitasi (QL), keseksamaan (presisi) dan kecermatan (akurasi) (UNODC, 2009). Akurasi diartikan sebagai ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisi dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Presisi adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Presisi diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien variasi). Suatu data dikatakan presisi jika nilai koefisien variasi (KV) < 2% (Harmita, 2004). Spesifitas adalah kemampuan mengukur analit yang dituju secara tepat dan spesifik dengan adanya komponen-komponen lain dalam matriks sampel seperti ketidakmurnian, produk degradasi, dan komponen matriks. Spesifisitas dari suatu metode analisis KLTdiperoleh dengan cara identifikasi dan pemeriksaan kemurnian dari noda analit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengukuran secara in situ dari spektra UV-Vis dari analit dan standar yang sesuai, dimana keduanya dielusi pada plat yang sama, kemudian dilakukan penghitungan korelasi dari analit dan standar tersebut. Linieritas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik, proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan dan linieritas yang dapat diterima. Parameter yang diamati adalah nilai r, dimana suatu data dikatakan linier apabila nilai r = 1 atau -1 (Harmita, 2004). Batas deteksi (detection limit, DL) adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas kuantitasi (quantitation limit, QL) merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama. Nilai dari DL dan QL dapat ditetapkan menggunakan metode S/N. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan validasi metode penetapan kadar α- mangostin dalam gel ekstrak kulit buah manggis dengan KLT-Spektrofotodensitometri. 2. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol 95% kulit buah manggis, HPMC (Bratachem), propilen glikol (Bratachem), metil paraben (Bratachem), propil paraben (Bratachem), akuades (Bratachem), KH 2 PO 4, air bebas CO 2, natrium hidroksida, kertas whatmann no. 1, standar baku α-mangostin, pelarut metanol (PA), kloroform (PA), etil asetat (PA), dan fase diam plat KLT silika gel 60 F 254 (Merck-Germany). 2.2 Metode Penelitian 2.2.1 Pembuatan Larutan Dapar Fosfat ph 6,0 Dimasukkan 50 ml kalium fosfat monobasa 0,2 M ke dalam labu terukur 200 ml, tambahkan 5,6 natrium hidroksida 0,2 M, kemudian tambahkan air sampai tanda batas (Depkes RI, 1979). 2.2.2 Pembuatan Fase Gerak Fase gerak yang digunakan mengacu pada Farmakope Herbal Indonesia yaitu campuran pelarut kloroform dan etil asetat dengan perbandingan 9:1. 21

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) 2.2.3 Pembuatan Larutan Standar α- mangostin Larutan standar α-mangostin dibuat dengan melarutkan standar α- mangostindalammethanol. 2.2.4 Pembuatan Basis Gel Basis gel dibuat berdasarkan formula pada penelitian Arikumalasari (2013). 2.2.5 Penentuan Akurasi, Linieritas, DL dan QL Dibuat larutan standar α-mangostin 400 ng, 500 ng, dan 600 ng. Larutan uji dibuat dengan menambahkan larutan standar ke dalam 1 gram basis gel. Gel uji kemudian dilarutkan dalam 10 ml buffer fosfat. 2 ml larutan gel uji dan buffer fosfat kemudian diekstraksi dengan 2 ml kloroform. Akurasi ditentukan dengan menganalisis kadar analit dalam larutan uji dan hasilnya dibandingkan dengan kadar analit yang ditambahkan. Nilai akurasi dari suatu senyawa dalam matriks dengan konsentrasi>0,1% diterima jika berada pada rentang 95-105% dari kadar yang sebenarnya (Harmita, 2009).Penentuan LOD dan LOQ dilakukan dengan menggunakan metode signal to noise(chan dkk., 2004). 2.2.6 Penentuan Spesifitas Larutan uji ditotolkan pada plat yang telah dicuci dan diaktivasi kemudian plat dielusi. Plat dipindai dengan TLC Scanner pada λ maks untuk membuat kromatogramnya. Kemurnian puncak diuji dengan memindai spektrum puncak analit pada tiga daerah, yaitu awal puncak (S), tengah puncak (M), dan akhir puncak (E). Masingmasing spektrum tersebut dihitung korelasinya menggunakan metode cross correlation function (r). Puncak telah dikatakan murni apabila korelasi spektrum pada tiga daerah tersebut di atas 0,95 ( rs M E > 0, 95) (Dhandhukia and Thakker, 2011). 2.2.7 Penentuan Presisi Penentuan presisi dilakukan menggunakan 3 variasi massa penotolan yang berbeda (400, 500, dan 600 ng) dengan 3 kali pengulangan. Parameter presisi terpenuhi jika KV<2% (Harmita, 2004). 3. HASIL Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapat hasil validasi metode sebagai berikut. 3.1 Akurasi Tabel 1. Penetapan Kadar dan Perolehan Kembali α-mangostin Kadar Sebenarnya (ng) Kadar yang Diperoleh (ng) Persen Perolehan Kembali (%) 400 400,70 100,17 400 391,93 97,98 400 400,65 100,16 500 496,91 99,38 500 502,06 100,41 500 489,85 97,97 600 589,19 98,20 600 612,82 102,14 600 602,56 100,43 Rata-rata Rata-rata SD KV (%) 99,44 98,68 99,14 0,41 0,41 99,31 3.2 Batas deteksi (detection limit, DL) dan Batas kuantitasi (quantitation limit, QL) Tabel 2. Data Signal dan Noise pada Kromatogram Larutan Seri Standar α-mangostin. Signal 391,6 Noise 6,5 2,1 5,3 10,8 17,1 2,6 3,4 3,1 2,6 6,7 7,7 8,3 10 8 1,9 1,9 2,5 5,4 Rata-rata Noise (mn) Sd Noise (SdN) 5,9 3,6 22

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) 3.3 Presisi Tabel 3. Presisi Larutan Standar α-mangostin Konsentrasi (ng/spot) AUC Pengulangan Penotolan KV (%) Rata-rata SD 1 2 3 400 398,68 406,99 414,78 406,82 8,05 1,98 500 502,51 515,87 507,27 508,55 6,77 1,33 600 604,87 585,53 601,56 597,32 10,34 1,73 3.4 Spesifitas Tabel 4. Hasil Uji Kemurnian Spektrum α-mangostin pada Penentuan Spesifisitas Konsentrasi Rf r(s,m) r(m,e) Kemurnian 400ng 0,42 0,999098 0,998179 Terpenuhi 400ng 0,42 0,999484 0,998867 Terpenuhi 400ng 0,41 0,999392 0,998245 Terpenuhi 500ng 0,42 0,999262 0,998653 Terpenuhi 500ng 0,43 0,999368 0,99865 Terpenuhi 500ng 0,42 0,998776 0,998707 Terpenuhi 600ng 0,43 0,999453 0,998063 Terpenuhi 600ng 0,43 0,999321 0,998526 Terpenuhi 600ng 0,44 0,997198 0,999796 Terpenuhi Keterangan: r (S-M) = korelasi spektrum Rf awal dibandingkan dengan Rf maks; r( M-E) = korelasi spektrum Rf maks dibandingkan dengan Rf akhir 4. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil uji validasi metode, uji akurasi memberikan nilai rata-rata perolehan kembali α-mangostin adalah 99,14% dengan nilai SD sebesar 0,41 dan KV sebesar 0,41% (tabel 1). Perolehan kembali (akurasi) dari suatu senyawa dalam matriks dapat diterima jika berada pada rentang 95-105% dari kadar yang sebenarnya (Harmita, 2004).Oleh karena itu, perolehan kembali α-mangostin telah memenuhi persyaratan validasi untuk parameter akurasi. Penentuan DL dan QL dilakukan dengan memanfaatkan rasio signal-to-noise (S/N). Adapun nilai DL dan QL α-mangostin masingmasing adalah 17,1 ng dan 105,4 ng. Hal ini menunjukkan bahwa batas terkecil analit yang masih dapat terdeteksi adalah dengan kadar 17,1 ng dan batas terkecil analit yang dapat terkuantitasi adalah 105,4 ng. Dari penentuan rentang linieritas yang dikerjakan dalam penelitian ini digunakan 6 larutan yakni 50 ng, 100 ng, 500 ng, 1000 ng, 1500 ng, dan 2000 ng dan dihasilkan persmaan regresi linear y=17,2x+1166,4 dengan nilai r sebesar 0,994. Menurut Lawson (1996) nilai r minimum yang dapat diterima untuk jumlah larutan standar sebanyak 5 larutan adalah 0,991; sebanyak 6 larutan adalah 0,974; sebanyak 7 larutan adalah 0,951; dan sebanyak 8 larutan adalah 0,925 sehingga pada rentang tersebut α- mangostin memberikan respon yang linier. Dalam penelitian ini, presisi AUCdengan massa penotolan 400 ng, 500 ng, dan 600 ng menunjukkan nilai KV berturut-turut 1,98%; 1,33%; dan 1,73%. Suatu metode analisis yang menggunakan senyawa standar dalam penetapan presisi harus mempunyai nilai koefisien variasi (KV) di bawah 2% untuk dapat memenuhi syarat validitas (Harmita, 2004). Oleh karena itu, hasil uji presisi yang dilakukan telah memenuhi persyaratan validasi untuk parameter presisi. Menurut Dhandhukia dan Thakker (2011), uji kemurnian (purity) memenuhi persyaratan jika korelasi>0,95. Dari data pada Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa α-mangostin telah memenuhi persyaratan korelasi minimum dimana nilai r>0,99 yang diukur pada awal puncak (s,m) dan akhir puncak (m,e). 23

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) 5. KESIMPULAN Metode analisis ini memenuhi kriteria penerimaan validasi metode yang meliputi akurasi, spesifitas, presisi, rentang dan linieritas, dengan batas deteksi (LOD) 17,1ng dan batas kuantitasi (LOQ) 105,4ng. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Dedi Sumawirawan atas kerjasama dan bantuannya dalam proses penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arikumalasari, Jesica. 2013. Optimasi HPMC sebagai Gelling Agent dalam Formula Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). (Skripsi). Bali: Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana. Chan, C.C., Y.C. Lee, H. Lam, and X.M. Zhang. Analytical Method Validation and Instrument Performance Verification. 2004. Canada: John Wiley and Sons. PP: 37-39, 43. Dhandhukia, P.C. and J.N. Thakker. 2011. Quantitative Analysis and Validation of Method Using HPTLC. Heidelberg: Springer. Hal. 11-15. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya.Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3. Hal. 117-135. Lawson, L. 1996. Evaluation of Calibration Curve Linearity. Guidance Memo. No. 96-007. Hal. 1-9. UNODC. 2009. Guidance for the Validation of Analytical Methodology and Calibration of Equipment Used for Testing og Illicit Drugs in Seized Material and Biological Specimens. New York: United Nations. PP: 9-12. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Penerjemah: Soendani Noerono. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 370, 398-434. Zhou, X., R. Huang, J. Hao, H. Huang, M. Fu, Z. Xu, Y. Zhou, Xu-E Li, S.X. Qiu, dan B. Wang. 2011. Two New Prenylated Xanthones from The Pericarp of Garcinia Mangostana (Mangosteen). Helvetica Chimica Acta. Vol. 94. Hal. 2092-2098. 24

JURNAL FARMASI UDAYANA VOLUME IV, NOMOR 2, DESEMBER 2015 VOLUME IV NOMOR 2 HALAMAN 1-100 EDISI DESEMBER 2015 PENERBIT JURUSAN FARMASI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN - BALI

JURNAL FARMASI UDAYANA DAFTAR ISI INFORMASI BAGI PENULIS Deskripsi Pembaca Editor Petunjuk Penulisan DESKRIPSI Jurnal Farmasi Udayana merupakan jurnal elektronik yang dikelola oleh jurusan Farmasi FMIPA Udayana. Jurnal ini yang merupakan media publikasi penelitian dan review article pada semua aspek ilmu farmasi yang bersifat inovatif, kreatif, original dan didasarkan pada scientific. Artikel yang dimuat dalam jurnal ini meliputi penemuan obat, sistem penghantaran obat serta pengembangan obat. Jurnal ini memuat bidang khusus di farmasi seperti kimia medisinal, farmakologi, farmakokinetika, farmakodinamika, analisis farmasi, sistem penghantaran obat, teknologi farmasi, bioteknolofi farmasi, obat herbal dan komponen aktif tanaman serta evaluasi klinik obat. PEMBACA Ilmuwan di bidang kimia medisinal, farmasetika dan biofarmasetika, farmakologi, kimia analisis, farmakologi klinik, mikrobiologi, bioteknologi, kimia dan statistika EDITOR Penanggung jawab : Drs. Ida Bagus Made Suaskara, M.Si Pengarah : Drs. I Made Satriya Wibawa, M.Si Anak Agung Bawa Putra, S.Si., M.Si Dr.rer.nat. IMAG. Wirasauta, M.Si., Apt Editor : Ketua Dewan Redaksi : Cokorda Istri Sri Arisanti, S.Farm., M.Si., Apt Wakil Dewan Redaksi : Ni Kadek Warditiani, S.Farm., M.Sc., Apt Mitra Bestari: Ketua : Luh Putu Febryana Larasanty, S.Farm.,M.Sc., Apt Anggota: a. Ni PutuAriantari, S.Farm., M.Farm., Apt (Biologi Farmasi) b. I G. N. Agung Dewantara, S.Farm., M.Sc., Apt (Teknologi Farmasi) c. Ni Made Pitri Susanti, S.Farm., M.Si. Apt (Kimia Farmasi) EMAIL jurnalfarmasiudayana@gmail.com INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 i

PETUNJUK PENULISAN PENDAHULUAN Naskah yang diajukan ke jurnal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) topik artikel akan melewati proses review terlebih dahulu oleh editor, dan (2) artikel belum dipublikasikan atau akan dipublikasikan seluruhnya atau sebagian di jurnal lain atau media publikasi yang lain. Tipe artikel Artikel hasil penelitian Review article Naskah review article harus memuat: judul, abstrak dan kata kunci (3-6 kata), pendahuluan, pembahasan khusus oleh penulis, kesimpulan, ucapan terima kasih, daftar pustaka, gambar dan tabel. Tiap pokok bahasan dari pendahuluan sampai kesimpulan harus diberi nomor. Sub pokok bahasan juga harus dinomori dengan 1.1., 1.2., 1.3., dan seterusnya. Setiap halaman harus diberi nomor dan judul harus diberi halaman 1. FAKTOR YANG HARUS DIPERHATIKAN Conflict of interest Semua penulis wajib menghindari terjadinya Conflict of interest yang meliputi pembiayaan atau hubungan dengan orang lain atau badan paling lama tiga tahun sebelum pengajuan artikel ke jurnal yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung penelitian yang bersangkutan Contoh hal yang potensial menyebabkan Conflict of interest antara lain pekerja, konsultan, kepemilikan bahan, honor, pengajuan registrasi/paten, hibah atau sumber dana yang lain. Verifikasi Artikel Artikel yang diajukan ke Jurnal Farmasi Udayana belum pernah dipublikasikan sebelumnya (kecuali dalam bentuk abstrak atau sebagai bagian dari skripsi), tidak dalam posisi akan diterbitkan pada jurnal lain, artikel telah mendapat persetujuan semua penulis yang tercantum di dalam artikel yang bersangkutan dan secara eksplisit telah mendapat persetujuan dari tempat dimana penulis melakukan penelitian dan jika diterima, artikel tidak dipublikasikan di tempat lain dalam bentuk yang sama dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya untuk menghindari plagiarisme Konstribusi Semua penulis harus berpartisipasi di dalam penelitian dan atau penyipan naskah, sehingga fungsi dari masing-masing penulis harus didefinisikan. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 ii

Kepemilikan artikel Semua penulis harus memiliki peran penting pada setiap tahap pengajuan artikel yang meliputi: (1) konsep dan desain penelitian, pengolahan data atau menganalisis atau menginterpretasi data, (2) memperbaiki naskah, (3) menyetujui draf akhir yang akan dipublikasikan Perubahan penulis Pada jurnal ini dimungkingkan untuk menambahkan, pengurangi, mengubah urutan penulis untuk naskah yang diterima. Hal-hal yang perlu dilakukan antara lain: membuat permintaan untuk dapat menambahkan, mengurangi atau mengubah urutan penulis kepada pengelola jurnal yang diajukan oleh corresponding author yang dicantumkan di dalam naskah yang diajukan dan meliputi: (a) alasan mengapa nama penulis harus ditambahkan, dikurangi atau diubah susunannya (b) konfirmasi tertulis (e-mail, fax, surat) dari semua penulis yang menyatakan persetujuan dengan perubahan tersebut di atas Bahasa Penulisan menggunakan bahasa Indonesia sesuai ejaan yang disempurnakan. PERSIAPAN Penggunaan program miscrosoft word. File dibuat dalam format asli menggunakan program miscrosoft word. Teks harus dibuat dalam format satu kolom, huruf font Times new roman 11, 1 spasi, ditulis dalam kertas ukuran A4. Struktur Artikel Sub pokok bahasan-penomoran Artikel dibagi menjadi pokok bahasan dengan penomoran yang jelas. Sub pokok bahasan harus diberi nomor 1.1 (kemudian 1.1.1, 1.1.2,...), 1.2 dan seterusnya. Abstrak tidak dimasukkan dalam sistem penomoran. Pendahuluan Nyatakan tujuan dan landasan penelitian, hindari tinjauan pustaka yang terperinci atau kesimpulan dari hasil penelitian Bahan dan metode Ungkapkan bahan dan metode secara terperinci untuk kemungkinan keterulangan penelitian. Metode yang umum digunakan cukup menunjukkan sumber pustaka, hanya modifikasi yang relevan yang harus dideskripsikan Hasil Pengungkapan hasil harus jelas dan ringkas Pembahasan Bagian ini harus merupakan kajian mendalam dari hasil penelitian, jangan mengulang pengungkapan hasil. Hindari kutipan dan pembahasan yang berlebihan dari penelitian sebelumnya INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iii

Kesimpulan Kesimpulan utama dari penelitian sebaiknya ditampilkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, yang dapat menjadi bagian tersendiri di dalam pokok bahasan kesimpulan atau menjadi bagian dari pembahasan atau hasil Appendik Jika apendik lebih dari satu maka harus dibuat sebagai A, B dan seterusnya. Persamaan matematika harus diberi nomor terpisah: Pers. (A.1), Pers. (A.2) dan seterusnya. Hal yang sama juga berlaku untuk tabel dan gambar: Tabel A.1; Gambar. A.1 Informasi penting dalam struktur artikel Judul Ringkas, jelas dan informatif. Jika dimungkinkan hindari pencantuman persamaan matematika dan singkatan Nama penulis dan institusi Ungkapkan institusi tempat bekerja (tempat dimana penelitian dilakukan) di bawah nama penulis. Tunjukkan institusi penulis dengan supercript di belakang nama penulis dan didepan nama institusi. Tuliskan alamat lengkap termasuk kode pos dan nama kota, jika perlu disertakan alamat email masing-masing penulis Alamat korespondensi Tunjukkan dengan jelas siapa yang bertanggung jawab terhadap korespondensi semua tahap dari pengajuan, revisi, publikasi maupun sampai pasca publikasi. Cantumkan nomor telepon disamping alamat email, kode pos. Kontak terperinci harus tetap diperbaharui oleh korespondensi penulis Alamat penulis Jika alamat penulis berbeda dibandingkan dengan tempat penelitian semula, maka alamat terbaru atau tetap penulis sebagai catatan kaki dari nama penulis. Alamat dimana penelitian semula dilakukan oleh penulis tetap digunakan sebagai alamat utama. Penulisan catatan kaki untuk alamat terbaru maupun alamat tetap menggunakan supercrip dengan penomoran Arabic Abstrak Dibutuhkan abstrak yang jelas, ringkas dan sesuai fakta penelitian. Abstrak harus menunjukan tujuan penelitian secara tegas, hasil yang penting dan kesimpulan umum. Untuk memenuhi persyaratan abstrak ini, disarankan untuk tidak menyertakan tinjauan pustaka, tetapi jika sangat diperlukan wajib mengutip nama penulis dan tahun. Disamping itu dihindari pencantuman singkatan yang tidak umum tetapi jika sangat diperlukan maka harus dijelaskan pada awal abstrak itu sendiri Gambar Gambar harus dibuat untuk menyimpulkan isi dari artikel secara jelas untuk dapat menarik perhatian pembaca yang berasal dari berbagai bidang yang berhubungan INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 iv

dengan farmasi. Gambar harus dibuat dalam bagian terpisah dari artikel. Ukuran gambar: sediakan gambar dengan minimal setara 531x1328 pixel atau lebih, tetapi dapat tetap terbaca pada layar 200x500 pixel (pada 91 dpi yang sama dengan 5 x13 cm). Program yang digunakan dapat berupa pdfatau MS Word Kata kunci Kata kunci maksimal 6 kata diletakkan langsung di bawah abstrak, hindari penggunaan frase dan penghubung (dan, dari dan sebagainya) Singkatan Deskripsikan singkatan yang tidak umum sebagai catatan kaki pada halaman pertama artikel. Singkatan yang menjadi keharusan untuk diungkapkan pada abstrak diwajibkan didefinisikan pada bagian sebelum singkatan tersebut ditulis. Penulisan singkatan harus konsisten pada seluruh artikel. Ucapan terima kasih Cantumkan ucapan terima kasih pada bagian terpisah di bagian akhir artikel sebelum daftar pustaka, hindari penyertaan ucapan terima kasih pada judul, sebagai catatan kaki judul atau bagian artikel lainnya. Buatlah rincian orang yang berkontribusi di dalam penelitian (penerjemah, pengetik atau pembaca dan lain sebagainya) Unit Gunakan satuan internasional (SI). Jika satuan diungkapkan dalam unit yang berbeda, sebaikknya diungkapkan kesetaraan dengan SI Tabel Penomoran tabel diurut berdasarkan urutan munculnya di dalam artikel. Tabel dibuat dengan tiga garis horisontal, hindari penggunaan garis vertikal dan data yang diungkapkan di dalam tabel tidak diungkapkan berulang pada bagian lain dari artikel Daftar pustaka Pastikan daftar pustaka tercantum di dalam artikel. Hasil yang belum dipublikasikan dan personal communication tidak direkomendasikan dimasukkan di dalam daftar pustaka. Pustaka yang ditandai dengan In Press menunjukan bahwa artikel tersebut telah disetujui untuk dipublikasikan dan dapat digunakan sebagai sumber pustaka. Penulisan pustaka mengikuti aturan penulisan pustakan jurnal ini. Aturan penulisan pustaka Daftar pustaka harus diurut berdasarkan alfabetis dan kronologi. Jika terdapat lebih dari satu sumber yang berasal dari penulis yang sama pada tahun yang sama, maka harus ditambahkan a, b, c dan seterusnya di belakang tahun terbit. Penulisan buku Penulis, A.A., Penulis, B.B., & Penulis, C.C. (tahun terbit). judul buku: sub judul. (Edisi [jika bukan edisi pertama}). tempat terbit: penerbit INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 v

Contoh: Buku dengan satu penulis Nama penulis (tanpa singkatan). (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Reynords Hadi. (2000). Black pioners. Ringwood,Vic: Penguin Buku dengan banyak penulis Dua-enam penulis Dua penulis: kedua penulis. (tahun terbit). judul buku. Tempat terbit: penerbit Gilbert, R., & Gilbert, P. (1998). Maculinity goes to school. St. Leonards, N.S.W.: Allen & Unwin Lebih dari 6 penulis Setelah nama dan singkatan nama penulis ke-enam gunakan dkk Buku yang memiliki editor Broinowski, A. (Ed.) (1990). ASEAN into 1990s. London: Macmillan Nugent, S.L., Shore, C. (Eds.). (1997). Anthropologyband cultural study. London: Pluto Press Buku yang memiliki penulis dan editor Valery, P. (1957). Oeuvres (J. Hytier, Ed). Paris: Gallimard Bab yang terdapat di dalam buku Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul bab:sub judul. editor. judul buku. (hal. x-y). tempat terbit: penerbit Artikel jurnal Penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul artikel. singkatan jurnal, volume (issue), halaman Skipsi/Tesis/Disertasi Nama penulis, singkatan nama penulis. (tahun terbit). judul. skrispi/tesis/disertasi. Universitas, kota Sumber penulisan singkatan jurnal Index Medicus journal abbreviations: http//www.nlm.nih.gov/tsd/serials/lji.html List of titlle word abbreviations: http//www.issn.org/2-22661-ltwa-online.php CAS (Chemical Abstract Service): http//www.cas.org/sent.html Submission checklist Daftar isian di bawah ini dapat digunakan untuk memudahkan pemeriksaan akhir sebelum artikel dikaji oleh editor. Satu orang penulis ditunjuk sebagai corresponding author: alamat email kode pos nomor telepon atau fax Semua file yang dibutuhkan telah diupload Kata kunci Gambar INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vi

Tabel (termasuk judul, deskrispi, catatan kaki) Hal selanjutnya yang harus diperhatikan Gunakan penomoran baris (tiap 5 baris) untuk memudahkan pengkajian naskah Naskah telah dicek tata bahasa dan pengucapannya Pustaka telah ditulis sesuao format di dalam jurnal ini Semua pustaka yang ditulis di dalam daftar pustaka disinggung di dalam teks Izin telah didapat dari untuk materi yang memiliki hak cipta yang berasal dari sumber lain (termasuk web) SETELAH ARTIKEL DITERIMA Perbaikan Naskah yang telah dikoreksi akan dikirimkan kembali dalam bentuk pdf kepada corresponding author (melalui alamat email) sehingga penulis dapat mengunduh untuk keperluan pribadi. Gunakan perbaikan ini untuk mengecek urutan penulisan, mengedit, menyempurnakan dan memperbaiki tulisan, tabel dan gambar. Pengiriman naskah yang telah diperbaiki menyertakan koreksi pertama dari editor ini. Perubahan signifikan dari artikel yang disetujui untuk dipublikasikan dalam jurnal ini harus mendapat persetujuan dari penerbit. Kami akan berusaha untuk mempublikasikan artikel anda akurat dan cepat sehingga diharapkan kami menerima hasil koreksi anda paling lambat 5 hari kerja. Sangat penting koreksi artikel dilakukan dalam satu kali komunikasi sehingga cermati hal-hal yang harus dikoreksi sebelum dikirimkan kembali ke editor jurnal. Naskah yang dipublikasikan Artikel akan diberikan kepada corresponding author dalam bentuk pdf melalui email. Penulis akan menerima artikel sesuai format yang terbit di dalam jurnal dan disertai dengan cover jurnal. INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 vii

DAFTAR ISI Halaman Judul... Informasi Bagi Penulis di Jurnal Farmasi Udayana... Petunjuk Penulisan... Daftar Isi... Hal i ii viii 1 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Kulit Batang Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C 1 2 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kedondong Hutan Terhadap Volume Organ Hati Mencit Betina... 8 3 Pengaruh Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) Sebagai Permeation Enhancer Terhadap Karakter Fisik dan Pelepasan Ketoprofen dari Matriks Patch Transdermal. 11 4 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 80% Daun Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit Betina... 17 5 Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri. 20 6 Uji Eritema dan Edema Secara In Vivo pada Natrium Lauril Sulfat 10% 25 7 Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Refluks terhadap Rendemen Andrografolid dari Herba Sambiloto. 29 8 Efek Pemberian Ekstrak Etanol Daun Spondias pinnata Terhadap Berat Organ Ginjal Mencit Betina. 33 9 Optimasi Formula Matriks Patch Ketoprofen Transdermal Menggunakan Kombinasi Asam Oleat dan Minyak Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba) sebagai Permeation Enhancer. 37 10 Pemisahan Fraksi Terpenoid dari Ekstrak Etanol 90% Daun Katuk (Sauropus androgynous (L.) Merr) Menggunakan Kromatografi Kolom... 45 11 Uji Sifat Fisik Cold Cream Kombinasi Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.), Daun Binahong (Anredera cordifolia), dan Herba Pegagan (Centella asiatica) sebagai Antiluka Bakar... 48 12 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Hati Mencit Jantan... 53 13 Uji Aktivitas Adaptogenik Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus mauritiana Auct. non Lamk.) dengan Metode Swimming Endurance Test pada Mencit Galur Balb/C 56 14 Pengaruh Penggunaan Propilenglikol dan Mentol Terhadap Matrik Patch Transdermal Ekstrak Air Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f) Nees. 60 15 Pengaruh Pemberian Fraksi Terpenoid Daun Katuk (Sauropus Androgynus (L.) Merr) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih (Rattus Novergicus, L.) Jantan Galur Wistar yang Diinduksi Pakan Kaya Lemak... 66 16 Rendemen VCO (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan Enzim Papain dan Bromealin 72 17 Stabilitas Formalin Terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan... 76 18 Pengembangan Metode Refluks untuk Ekstraksi Andrografolid dari Herba Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees)... 82 19 Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara Secara In Vitro dan In Silico... 91 20 Pemberian Ekstrak Etanol Spondias pinnata Terhadap Volume Organ Ginjal Mencit Jantan... 98 INFORMASI UNTUK PENULIS DESEMBER 2015 viii

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR α-mangostin PADA GEL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT-SPEKTROFOTODENSITOMETRI Budari, M. K. S. 1, Dewantara, IG. N. A. 1, Wijayanti, N. P. A. D. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Korespondensi: Made Kalih Sindu Budari Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837 Email : kalsinbud@gmail.com ABSTRAK α-mangostin merupakan salah satu derivat xanton yang memiliki aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus bakteri pemicu jerawat yang terkandung dalam kulit buah manggis. Dalam penelitian ini ekstrak kulit buah manggis diformulasikan dalam sediaaan gel. Untuk menjamin keamanan dan efektivitas dari sediaan obat, semua proses dan metode dalam pembuatan obat harus dikontrol dengan baik khususnya metode analisis yang digunakan untuk menentukan kadar zat aktif dalam sediaan. Dimana metode ini harus dapat menentukan kadar α- mangostindengan tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji medote analisis yang digunakan. Metode analisis kuantitatif harus dapat memenuhi syarat dari beberapa parameter yaitu akurasi, presisi, rentang dan linieritas, batas deteksi (LOD), batas kuantitasi (LOQ) dan spesifitas. Pada penelitian ini kadar α-mangostindalam gel ditentukan dengan KLT-Spektrofotodensitometri dengan fase gerak campuran pelarut kloroform dan etil asetat dengan perbandingan 9:1 dan fase diam silika gel 60 F 254. Hasil pemisahan kemudian dipindai dengan KLT-Scanner pada panjang gelombang 320nm yaitu panjang gelombang maksimum α-mangostin. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa metode ini telah memenuhi kriteria penerimaan validasi yaitu akurasi 99,14%; presisi dengan KV<2%; Spesifikasi dengan korelasi spektrum >0,99; linieritas dengan r>0,99; batas deteksi (LOD) 17,1ng dan batas kuantitasi (LOQ) 105,4ng. Kata Kunci: α-mangostin, validasi, metode analisis, KLT-Spektrofotodensitometri 1. PENDAHULUAN Manggis tumbuh di daerah tropis merupakan buah yang banyak digunakan sebagai obat herbal. Kulit buah manggis banyak mengandung senyawa golongan polifenol xanton (Zhou dkk., 2011). Salah satu derivat xanton yaitu α-mangostin memiliki aktivitas antibakteri terhadapbakteri pemicu jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Ekstrak kulit buah manggis yang diaplikasikan langsung untuk pengobatan dirasa tidak praktis dan kurang nyaman, sehingga diperlukan formulasi sediaan sebagai pembawa, salah satunya adalah gel. Keuntungan dari sediaan gel adalah memiliki efek pendinginan pada kulit saat digunakan, penampilan sediaan yang jernih dan elegan, pemakaian di kulit meninggalkan film tembus pandang setelah kering, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga respiratori tidak terganggu, mudah dicuci dengan air, pelepasan obatnya baik, kemampuan penyebarannya pada kulit baik (Voight, 1994). Formulasi gel ekstrak kulit buah manggis sebagai antijerawat telah dilakukan oleh Arikumalasari (2013) dengan memvariasikan jumlah Hidroxy Propy Methyl Cellulose (HPMC). Hasil penelitian diperoleh jumlah HPMC 15% menghasilkan sediaan dengan sifat fisika dan kimia yang memenuhi persyaratan. Sediaan obat mutlak harus memenuhi persyaratan khasiat dan keamanan. Dan obat dapat dijamin melalui pemantauan mutu sediaan Salah satu pemantauan mutu yang dilakukan 20

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) adalah analisis kadar zat aktif untuk memastikan kandungannya sesuai dengan yang dikehendaki. Selain itu perlu dilakukan validasi metode analisis kadar zat aktif dalam sediaan obat. Parameter validasi yang ditetapkan dalam analisis kuantitatif yakni kekhasan (spesifitas), linieritas dan rentang, batas deteksi (DL) dan batas kuantitasi (QL), keseksamaan (presisi) dan kecermatan (akurasi) (UNODC, 2009). Akurasi merupakan derajat kedekatan hasil analisi dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi merupakan persen perolehan kembali (recovery) analit yang ditambahkan. Presisi diukur sebagai simpangan baku relatif (koefisien variasi). Suatu data dikatakan presisi jika nilai koefisien variasi (KV) < 2% (Harmita, 2004). Spesifisitas dari suatu metode analisis KLTdiperoleh dengan cara identifikasi dan pemeriksaan kemurnian dari noda analit. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengukuran secara in situ dari spektra UV-Vis dari analit dan standar yang sesuai, dimana keduanya dielusi pada plat yang sama, kemudian dilakukan penghitungan korelasi dari analit dan standar tersebut. akuades, KH 2 PO 4, air bebas CO 2, natrium hidroksida, kertas whatmann no. 1, standar baku α- mangostin, pelarut metanol (PA), kloroform (PA), etil asetat (PA), dan fase diam plat KLT silika gel 60 F 254 (Merck-Germany). 2.2 Metode 2.2.1 Pembuatan Larutan Dapar Fosfat ph 6,0 Dimasukkan 50 ml kalium fosfat monobasa 0,2 M ke dalam labu terukur 200 ml, tambahkan 5,6 natrium hidroksida 0,2 M, kemudian tambahkan air sampai tanda batas (Depkes RI, 1979). 2.2.2 Pembuatan Fase Gerak Fase gerak yang digunakan mengacu pada Farmakope Herbal Indonesia yaitu campuran pelarut kloroform dan etil asetat dengan perbandingan 9:1. Linieritas merupakan metode analisis yang merespon secara langsung atau dengan transformasi matematik yang baik, proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel. Rentang metode merupakan batas terendah tertinggi analit yang ditunjukkan dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan dan linieritas yang diterima. Parameter yang diamati adalah nilai r, dimana suatu data dikatakan linier apabila nilai r = 1 atau -1 (Harmita, 2004). Batas deteksi (detection limit, DL) adalah jumlah terkecil analit yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan dengan blangko. Batas kuantitasi (quantitation limit, QL) merupakan kuantitas terkecil analit yang memenuhi kriteria cermat dan seksama. Nilai dari DL dan QL dapat ditetapkan menggunakan metode S/N. penelitian ini akan dilakukan validasi metode penetapan kadar α- mangostin kulit buah manggis dengan KLT-Spektrofotodensitometri, dalam gel ekstrak 2. BAHAN SERTA METODE 2.1 Bahan ekstrak etanol 95% kulit buah manggis, HPMC, PG, metil paraben, propil paraben, 21

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) 2.2.3 Pembuatan Larutan Standar α- mangostin Larutan standar α-mangostin dibuat dengan melarutkan standar α- mangostindalammethanol. 2.2.4 Pembuatan Basis Gel Basis gel dibuat berdasarkan formula pada penelitian Arikumalasari (2013). 2.2.5 Penentuan Akurasi, Linieritas, DL dan QL Dibuat larutan standar α-mangostin 400 ng, 500 ng, dan 600 ng. Larutan uji dibuat dengan menambahkan larutan standar ke dalam 1 gram basis gel. Gel uji kemudian dilarutkan dalam 10 ml buffer fosfat. 2 ml larutan gel uji dan buffer fosfat kemudian diekstraksi dengan 2 ml kloroform. Nilai akurasi dari suatu senyawa dalam matriks dengan konsentrasi>0,1% diterima jika berada pada rentang 95-105% dari kadar yang sebenarnya (Harmita, 2009).Penentuan LOD dan LOQ dilakukan dengan menggunakan metode signal to noise(chan dkk., 2004). 2.2.6 Penentuan Spesifitas Larutan uji ditotolkan pada plat yang telah dicuci dan diaktivasi kemudian plat dielusi. Plat dipindai dengan TLC Scanner pada λ maks untuk membuat kromatogramnya. Kemurnian puncak diuji dengan memindai spektrum puncak analit pada tiga daerah, yaitu awal puncak (S), tengah puncak (M), dan akhir puncak (E). Masingmasing spektrum tersebut dihitung korelasinya menggunakan metode cross correlation function (r). Puncak telah dikatakan murni apabila korelasi spektrum pada tiga daerah tersebut di atas 0,95 (r S M E > 0,95) (Dhandhukia and Thakker, 2011). 2.2.7 Penentuan Presisi Parameter presisi terpenuhi jika KV<2% (Harmita, 2004). 3. HASIL Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapat hasil validasi metode sebagai berikut. 3.1 Akurasi Tabel 1. Penetapan Kadar dan Perolehan Kembali α-mangostin Kadar Kadar yang Persen Perolehan Sebenarnya (ng) Diperoleh (ng) Kembali (%) Signal 400 400,70 100,17 400 391,93 97,98 99,44 400 400,65 100,16 500 496,91 99,38 6,5 2,1 5,3 391,6 3,4 3,1 2,6 10 8 1,9 Rata-rata Rata-rata SD KV (%) 500 502,06 100,41 98,68 99,14 0,41 0,41 500 489,85 97,97 600 589,19 98,20 600 612,82 102,14 99,31 600 602,56 100,43 3.2 Batas deteksi (detection limit, DL) dan Batas kuantitasi (quantitation limit, QL) Tabel 2. Data Signal dan Noise pada Kromatogram Larutan Seri Standar α-mangostin. Noise 10,8 17,1 2,6 6,7 7,7 8,3 1,9 2,5 5,4 Rata-rata Noise (mn) Sd Noise (SdN) 5,9 3,6 22

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) 3.3 Presisi Tabel 3. Presisi Larutan Standar α-mangostin Konsentrasi AUC Pengulangan Penotolan KV Rata-rata SD (ng/spot) (%) 1 2 3 400 398,68 406,99 414,78 406,82 8,05 1,98 500 502,51 515,87 507,27 508,55 6,77 1,33 600 604,87 585,53 601,56 597,32 10,34 1,73 3.4 Spesifitas Tabel 4. Hasil Uji Kemurnian Spektrum α-mangostin pada Penentuan Spesifisitas Konsentrasi Rf r(s,m) r(m,e) Kemurnian 400ng 0,42 0,999098 0,998179 Terpenuhi 400ng 0,42 0,999484 0,998867 Terpenuhi 400ng 0,41 0,999392 0,998245 Terpenuhi 500ng 0,42 0,999262 0,998653 Terpenuhi 500ng 0,43 0,999368 0,99865 Terpenuhi 500ng 0,42 0,998776 0,998707 Terpenuhi 600ng 0,43 0,999453 0,998063 Terpenuhi 600ng 0,43 0,999321 0,998526 Terpenuhi 600ng 0,44 0,997198 0,999796 Terpenuhi Keterangan: r (S-M) = Rf awal : dengan Rf maks; r( M-E) = Rf maks : dengan Rf akhir 4. PEMBAHASAN Berdasarkan data yang diperoleh pada hasil uji validasi metode, uji akurasi memberikan nilai rata-rata perolehan kembali α-mangostin adalah 99,14% dengan nilai SD sebesar 0,41 dan KV sebesar 0,41% (tabel 1). Perolehan kembali (akurasi) dari suatu senyawa dalam matriks dapat diterima jika berada pada rentang 95-105% dari kadar yang sebenarnya (Harmita, 2004).Oleh karena itu, perolehan kembali α-mangostin telah memenuhi persyaratan validasi untuk parameter akurasi. Penentuan DL dan QL dilakukan dengan memanfaatkan rasio signal-to-noise (S/N). Adapun nilai DL dan QL α-mangostin masingmasing adalah 17,1 ng dan 105,4 ng. Hal ini menunjukkan bahwa batas terkecil analit yang masih dapat terdeteksi adalah dengan kadar 17,1 ng dan batas terkecil analit yang dapat terkuantitasi adalah 105,4 ng. Dari penentuan rentang linieritas yang dikerjakan dalam penelitian ini digunakan 6 larutan yakni 50 ng, 100ng, 500 ng, 1000ng, 1500 ng, dan 2000 ng dan dihasilkan persmaan regresi linear y=17,2x+1166,4 dengan nilai r sebesar 0,994. Menurut Lawson (1996) nilai r minimum yang dapat diterima untuk jumlah larutan standar sebanyak 5 larutan adalah 0,991; sebanyak 6 larutan adalah 0,974; sebanyak 7 larutan adalah 0,951; dan sebanyak 8 larutan adalah 0,925 sehingga pada rentang tersebut α- mangostin memberikan respon yang linier. Dalam penelitian ini, presisi AUCdengan massa penotolan 400 ng, 500 ng, dan 600 ng menunjukkan nilai KV berturut-turut 1,98%; 1,33%; dan 1,73%.. Oleh karena itu, hasil uji presisi yang dilakukan telah memenuhi persyaratan validasi untuk parameter presisi. Menurut Dhandhukia dan Thakker (2011), uji kemurnian (purity) memenuhi persyaratan jika korelasi>0,95. Dari data pada Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa α-mangostin telah memenuhi persyaratan korelasi minimum dimana nilai r>0,99 yang diukur pada awal puncak (s,m) dan akhir puncak (m,e). 23

Validasi Metode Analisis Penetapan Kadar α-mangostin pada Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan KLT-Spektrofotodensitometri (Budari, M. K. S., Dewantara, IG. N. A., Wijayanti, N. P. A. D.) 5. KESIMPULAN Metode analisis memenuhi kriteria validasi metode yang meliputi akurasi, spesifitas, presisi, rentang dan linieritas, dengan batas deteksi (LOD) 17,1ng dan batas kuantitasi (LOQ) 105,4ng. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada Dedi Sumawirawan atas kerjasama dan bantuannya dalam proses penelitian. DAFTAR PUSTAKA Arikumalasari, Jesica. 2013.Optimasi HPMC sebagai Gelling Agent dalam Formula Gel Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana L.). (Skripsi). Bali: Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Udayana. Chan, C.C., Y.C. Lee, H. Lam, and X.M.Zhang. Analytical Method Validation and Instrument PerformanceVerification. 2004. Canada: John Wiley and Sons. PP: 37-39, 43. Dhandhukia, P.C. and J.N. Thakker. 2011. Quantitative Analysis and Validation of Method Using HPTLC. Heidelberg: Springer. Hal. 11-15. Harmita. 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode Cara Perhitungannya.Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. I, No.3. Hal. 117-135. Lawson, L. 1996. Evaluationof Calibration Curve Linearity. Guidance Memo. No. 96-007. Hal. 1-9. UNODC. 2009. Guidance forthe Validation of Analytical Methodology and Calibration of Equipment Used fortesting og Illicit Drugs in Seized Material and Biological Specimens. New York: United Nations. PP: 9-12. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi.Penerjemah: Soendani Noerono. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 370, 398-434. Zhou, X., R. Huang, J. Hao, H. Huang, M. Fu, Z. Xu, Y. Zhou, Xu-E Li, S.X. Qiu, dan B. Wang. 2011.Two New Prenylated Xanthones from The Pericarp of Garcinia Mangostana (Mangosteen). Helvetica Chimica Acta. Vol. 94. Hal. 2092-2098. 24

VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR α- MANGOSTIN PADA GEL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) DENGAN KLT- SPEKTROFOTODENSITOMETR I by Agung Dewantara FILE UNT IT LED_3.DOC (926.86K) T IME SUBMIT T ED 23-FEB-2016 09:03PM WORD COUNT 1721 SUBMISSION ID 635786488 CHARACT ER COUNT 11880