Draft PERATURAN REKTOR tentang Sistem Penjaminan Mutu UNIVERSITAS SYIAH KUALA PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SYIAH KUALA Nomor :.../2017 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA Menimbang : a. Bahwa Universitas Syiah Kuala harus menyelenggaran pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu untuk dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pembangunan nasional. b. bahwa Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 99 Tahun 2016 tentang Statuta Universitas SYIAH KUALA Pasal 102 ayat (1) mengharuskan pengelolaan Unviersitas SYIAH KUALA untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelengaraan pendidikan tinggi secara terencana dan berkelanjutan. c. bahwa Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 99 Tahun 2016 tentang Statuta Universitas SYIAH KUALA Pasal 102 ayat (5) menyebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan penjaminan mutu internal diatur dengan Peraturan Rektor sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Mengingat : a. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. b. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. c. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. d. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 48 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Syiah Kuala. e. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 124 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 48 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Syiah Kuala. f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 99 Tahun 2016 tentang Statuta Universitas Syiah Kuala. g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 66 Tahun 2017 tentang Standar Pelayanan Minimum Universitas Syiah Kuala h. Peraturan Badan Akreditasi Nasional Nomor 02 Tahun 2017 tentang Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi. i. Peraturan Rektor Nomor 02 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis 2015-2019 Universitas Syiah Kuala j. Keputusan Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor 981 Tahun 2016 tentang Pembentukan Pusat-Pusat pada Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Syiah Kuala. k. Peraturan Rektor Universitas Syiah Kuala Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Program Studi Pascasarjana Monodisipliner di Fakultas Dalam Lingkungan Universitas Syiah Kuala. Menetapkan : MEMUTUSKAN PERATURAN REKTOR TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dalam keputusan ini: 1. Universitas adalah Universitas SYIAH KUALA dan disingkat sebagai UNSYIAH 2. Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang dapat dikelompokkan menurut jurusan/bagian, yang menyelenggarakan dan mengelola Pendidikan Akademik, Pendidikan Vokasi, dan Pendidikan Profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga, dan seni. 3. Pascasarjana adalah himpunan sumber daya pendukung program studi magister dan doktor untuk bidang ilmu multi disiplin. 4. Jurusan/Bagian adalah himpunan sumber daya pendukung program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, olahraga, dan seni. 5. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis Pendidikan Akademik, Pendidikan Profesi, dan/atau Pendidikan Vokasi. 6. Senat UNSYIAH sebagai unsur penyusun kebijakan yang salah satu fungsinya melakukan penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik. 7. Rektor adalah Rektor UNSYIAH. 8. Dekan adalah pemimpin Fakultas. 9. Direktur Pascasarjana adalah pemimpin Pascasarjana. 10. Ketua Jurusan/Bagian adalah pemimpin Jurusan/Bagian. 11. Koordinator Program Studi adalah pemimpin Program Studi. BAB II SISTEM PENJAMINAN MUTU Kebijakan Umum Pasal 2 1. Sistem Penjaminan Mutu Universitas bertujuan untuk menjamin pemenuhan standar mutu Universitas secara sistimatis dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu. 2. Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Universitas menjadi acuan bagi setiap unit kerja di lingkungan Universitas dalam merencanakan dan melaksanakan program fungsional dan operasional. 3. Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Universitas menggunakan prinsip peningkatan mutu berkelanjutan dengan pendekatan siklus Perencanaan-Pelaksanaan-Evaluasi-Perbaikan- Peningkatan (PPEPP). 4. Sistem Penjaminan Mutu Universitas mencakup aspek akademik dan non-akademik. 5. Sistem Penjaminan Mutu Universitas dilaksanakan melalui : a. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), dan b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) melalui proses Akreditasi.
BAB III SISTEM PENJAMINAN MUTU Komponen SPM Pasal 3 Komponen utama Sistem Penjaminan Mutu Universitas terdiri : a. Kebijakan Dasar b. Sasaran Mutu c. Standar Mutu d. Organisasi Mutu e. Pedoman SPMI f. Pedoman SPME Kebijakan Dasar SPM Pasal 4 1. Kebijakan Dasar SPM mencakup bidang: a. Pendidikan b. Penelitian c. Pengabdian kepada Masyarakat d. Layanan Kemahasiswaan e. Kerjasama f. Tata Kelola 2. Kebijakan Dasar SPM dirumuskan lebih lanjut pada Kebijakan Mutu SPMI UNSYIAH. Sasaran Mutu Pasal 5 1. Sasaran Mutu merupakan arahan ketercapaian kebijakan dasar SPM Universitas. 2. Sasaran Mutu mencakup bidang pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, layanan kemahasiswaan, kerjasama dan tata kelola. 3. Pencapaian sasaran mutu masing-masing bidang diukur dengan indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Universitas. 4. Sasaran Mutu dirumuskan lebih lanjut pada Kebijakan Mutu SPMI UNSYIAH. Standar Mutu Pasal 6 1. Standar Mutu merupakan acuan utama penyediaan layanan yang harus dipenuhi universitas dalam mendukung pencapaian sasaran mutu. 2. Standar Mutu harus dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimum (SPM) UNSYIAH. 3. Standar Mutu terdiri: a. Standar pendidikan, standar penelitian dan standar pengabdian kepada masyarakat yang mengacu pada Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. b. Standar Mutu harus dapat memenuhi atau melampaui standar sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf (a).
c. Standar mutu tambahan mencakup standar keunggulan, layanan kemahasiswaan, standar kerjasama dan standar tata kelola. d. Pemenuhan sebagian standar keunggulan dimaksud pada ayat 3 huruf (c) dapat diartikan juga pelampuan standar melebihi Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagimana dimaksud pada ayat 3 huruf (b). 4. Standar Mutu dirumuskan lebih lanjut pada Kebijakan Mutu SPMI UNSYIAH. Organisasi Mutu Pasal 6 1. Organisasi Mutu adalah organ atau unit kerja Universitas yang bertanggung jawab dalam implementasi siklus penjaminan mutu di lingkungan Universitas Syiah Kuala dan wewenang dan hubungan kerja diperlihatkan pada Lampiran 1. 2. Senat Universitas merupakan unsur penyusun kebijakan yang menjalankan fungsi penetapan dan pertimbangan kebijakan mutu, dan salah satu tugas dan wewenangnya adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penjaminan mutu Universitas Syiah Kuala paling sedikit mengacu pada standar nasional pendidikan tinggi. 3. Rektor melakukan : a. Penetapan kebijakan pengelolaan perguruan tinggi, yang salah satunya melaksanakan penjaminan mutu Universitas Syiah Kuala. b. Implementasi siklus pelaksanaan standar mutu Unsyiah melalui proses perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan kegiatan fungsional dan operasional universitas tahunan dan lima tahunan. c. Evaluasi capaian sasaran mutu berdasarkan standar mutu Unsyiah melalui rapat tinjauan manajemen tingkat universitas. d. Upaya pengendalian dan peningkatan mutu melalui perencanaan program dan kegiatan fungsional dan operasional tahunan berbasis hasil evaluasi capaian sasaran mutu. 4. Wakil Rektor Bidang Akademik membantu Rektor dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik. 5. Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan membantu Rektor dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu non-akademik. 6. Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu adalah organ penjaminan mutu di tingkat universitas yang bertanggungjawab kepada Rektor dengan fungsi melaksanakan penyusunan dokumen mutu tingkat universitas, penguatan sistem manajemen mutu internal, evaluasi dan audit mutu dan pembinaan akreditasi program studi. 7. Dekan Fakultas melaksanakan : a. Penetapan dokumen mutu tingkat fakultas dan program studi. b. Implementasi siklus pelaksanaan standar mutu pada lingkup fakultas melalui proses perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan kegiatan fungsional dan operasional fakultas tahunan dan lima tahunan. c. Evaluasi diri dan audit mutu akademik, dan pembinaan akreditasi program studi di lingkungan fakultas. d. Upaya pengendalian dan perbaikan mutu melalui perencanaan program dan kegiatan fungsional dan operasional tahunan berbasis hasil evaluasi diri dan audit mutu. 8. Direktur Pascasarjana melaksanakan : a. Penetapan dokumen mutu tingkat pascasarjana dan program studi,
b. Implementasi siklus pelaksanaan standar mutu pada lingkup fakultas melalui proses perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan kegiatan fungsional dan operasional fakultas tahunan dan lima tahunan. c. Evaluasi diri dan audit mutu akademik dan penyiapan akreditasi program studi di lingkungan pascasarjana. d. Upaya pengendalian dan perbaikan mutu melalui perencanaan program dan kegiatan fungsional dan operasional tahunan berbasis hasil evaluasi diri dan audit mutu. 9. SJMF/SJM Pascasarjana adalah organ penjaminan mutu di tingkat fakultas/pascasarjana yang bertanggungjawab kepada Dekan/Direktur Pascasarjana dan berfungsi membantu Dekan Fakultas/Direktur Pascasarjana dalam melaksanakan penjaminan mutu akademik. 10. Ketua Jurusan melaksanakan : a. Penyusunan dokumen mutu tingkat program studi dan evaluasi diri mutu akademik. b. Implementasi siklus pelaksanaan standar mutu pada lingkup jurusan melalui proses perencanaan dan pelaksanaan program kerja dan kegiatan fungsional dan operasional tahunan dan lima tahunan. c. Penyiapan akreditasi program studi di lingkungan jurusan. d. Upaya pengendalian dan perbaikan mutu melalui perencanaan program dan kegiatan fungsional dan operasional tahunan berbasis hasil evaluasi diri dan audit mutu. 11. TPMA adalah organ penjaminan mutu di tingkat jurusan yang bertanggungjawab kepada Ketua Jurusan dan membantu Ketua Jurusan dalam melaksanakan fungsi penjaminan mutu akademik. 12. Koordinator Program Studi melaksanakan pengendalian mutu proses pembelajaran program studi dengan dibantu anggota TPMA mewakili program studi, mencakup monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran dan indikator kinerja program studi dan upaya pengendalian mutu berdasarkan hasil evaluasi. 13. Hubungan kerja antara LP3M dengan SJMF, SJM-PPs, TPMA bersifat koordinatif. Pedoman SPMI Pasal 6 1. Pedoman SPMI adalah kumpulan dokumen yang menjadi acuan utama implementasi SPMI Universitas Syiah Kuala. 2. Pedoman SPMI terdiri: a. Kebijakan Mutu SPMI Universitas b. Standar Mutu SPMI Universitas c. Manual Mutu SPMI Universitas d. Formulir SPMI Universitas 3. Dokumen Kebijakan Mutu Universitas ditetapkan oleh Senat Universitas atas usulan Rektor. 4. Dokumen Standar Mutu dan Manual Mutu Universitas ditetapkan oleh Rektor setelah mendapatkan persetujuan Senat Universitas. 5. Formulir SPMI dan pedoman implementasi lainnya ditetapkan oleh Ketua LP3M.
Pedoman Akreditasi Pasal 7 1. Akreditasi adalah merupakan kegiatan penilaian untuk menentukan kelayakan dan tingkat pencapaian mutu Program Studi dan perguruan tinggi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan/atau Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) 2. UNSYIAH mengikuti proses akreditasi program studi dan institusi dengan mengacu pada Peraturan Badan Akreditasi Nasional No. 2 Tahun 2017 tentang Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi. 3. UNSYIAH akan mengikuti proses akreditasi internasional atau setara untuk program studi yang telah terakreditasi A dari BAN-PT atau LAM. 4. Ketentuan lebih lanjut untuk pengelolaan akreditasi program studi di lingkungan UNSYIAH akan diatur dalam Pedoman Pengelolaan Akreditasi Program Studi yang ditetapkan dengan Keputusan Ketua LP3M. BAB IV ORGANISASI SPMI Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pasal 8 1. LP3M dipimpin seorang Ketua dan dibantu seorang Sekretaris. 2. LP3M dalam menjalankan salah satu fungsinya yaitu penjaminan mutu dibentuk organ pendukung fungsional yaitu: a. Pusat Pengembangan Sistem Manajemen Mutu b. Pusat Audit dan Pembinaan Akreditasi c. Pusat Informasi dan Evaluasi 3. Setiap Pusat dipimpin seorang Ketua dan dibantu 2 atau 3 anggota. 4. LP3M mengelola Pedoman SPMI Universitas dan mengembang pedoman SPMI lainnya sesuai kebutuhan. 5. LP3M bertanggungjawab membuat membuat (a) Laporan Evaluasi Diri Tahunan yang memuat antara lain hasil Evaluasi Capaian Sasaran Mutu, hasil Survei Kepuasan Mahasiswa, hasil Survei Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan, hasil Tracer Study dan hasil Exit Survey, dan (b) Laporan Audit Internal Mutu Akademik terhadap Fakultas, di tingkat universitas. 6. LP3M melaksanakan audit internal mutu akademik terhadap fakultas dan pascasarjana. 7. LP3M bekerjasama dengan Career Development Center (CDC) melaksanakan Tracer Study dan Exit Survey. 8. LP3M melakukan pemantauan keadaan akreditasi program studi setiap bulan dan melakukan pendampingan proses persiapan akreditasi program studi. 9. LP3M dapat membentuk kelompok fungsional atau tim adhock yang membantu LP3M dalam melaksanakan salah satu kegiatan penjaminan mutu yang ruang lingkupnya sangat khusus untuk kurun waktu tertentu. 10. Operasional LP3M didukung oleh bagian tata usaha yang dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha. 11. LP3M berkoordinasi dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan bertanggungjawab kepada Rektor.
Satuan Penjaminan Mutu Fakultas Pasal 8 1. SJMF terdiri seorang Ketua dan 2-4 anggota sesuai dengan jumlah jurusan yang ada di lingkungan fakultas. 2. SJMF mengelola Pedoman SPMI tingkat Fakultas dan mengembang pedoman SPMI lainnya sesuai kebutuhan. 3. Pedoman SPMI tingkat Fakultas dapat diturunkan dari Pedoman SPMI tingkat Universitas dengan memadukan keunikan atau penciri fakultas, dan ditetapkan dengan Keputusan Dekan. 4. SJMF bertanggungjawab membuat (a) Laporan Evaluasi Diri Tahunan yang memuat antara lain Evaluasi Capaian Sasaran Mutu, hasil Survei Kepuasan Mahasiswa, hasil Survei Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan dan hasil Evaluasi Sumber Daya Pendukung Program Akademik, dan (b) Laporan Audit Internal Mutu Akademik, di tingkat fakultas. 5. SJMF melakukan audit internal mutu akademik terhadap program studi di lingkungan fakultasnya. 6. SJMF melakukan pemantauan keadaan akreditasi program studi setiap bulan dan melakukan pendampingan proses persiapan akreditasi program studi di lingkungan fakultasnya. 7. SJMF berkoordinasi dengan Wakil Dekan Bidang Akademik dan bertanggungjawab kepada Dekan. Satuan Penjaminan Mutu Pascasarjana Pasal 9 1. SJM-Ps terdiri seorang Ketua dan 3 anggota berasal dari program studi yang ada di lingkungan pascasarjana. 2. SJM-Ps mengelola Pedoman SPMI tingkat Pascasarjana dan mengembang pedoman SPMI lainnya sesuai kebutuhan. 3. Pedoman SPMI tingkat Pascasarjana dapat diturunkan dari Pedoman SPMI tingkat Universitas dengan memadukan keunikan atau penciri pascasarjana. 4. SJM-Ps bertanggungjawab membuat (a) Laporan Evaluasi Diri Tahunan yang memuat antara lain hasil Evaluasi Capaian Sasaran Mutu, hasil Survei Kepuasan Mahasiswa, hasil Survei Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan dan hasil Evaluasi Sumber Daya Pendukung Program Akademik, dan (b) Laporan Audit Internal Mutu Akademik, di tingkat pascasarjana. 5. SJM-Ps melakukan audit internal mutu akademik terhadap program studi di lingkungan Pascasarjana. 6. SJM-Ps melakukan pemantauan keadaan akreditasi program studi setiap bulan dan melakukan pendampingan proses persiapan akreditasi program studi di lingkungan pascasarjana. 7. SJM-Ps berkoordinasi dengan Asisten Direktur Bidang Akademik dan bertanggungjawab kepada Direktur Pascasarjana. Tim Pengendalian Mutu Akademik Pasal 10 1. TPMA terdiri seorang Ketua dan beberapa anggota sesuai jumlah program studi yang ada di lingkungan jurusan. 2. Anggota mewakili program studi memiliki tugas utama untuk membantu koordinator program studi dalam fungsi pengendalian mutu program studi. 3. Jika diperlukan, TPMA dapat dilengkapi oleh seorang Sekretaris yang diangkat dari salah seorang anggota.
4. TPMA mengelola dokumen mutu jurusan dan mengembang pedoman SPMI lainnya sesuai kebutuhan. 5. Dokumen mutu jurusan dapat diturunkan dari Pedoman SPMI tingkat fakultas dengan memadukan keunikan atau penciri keilmuan jurusan dan program studi. 6. TPMA melalui anggota TPMA mewakili program studi membantu program studi dalam menyusun dokumen mutu program studi, minimal terdiri: a. Rumusan profil lulusan dan capaian pembelajaran program studi b. Panduan kurikulum program studi c. Sistem evaluasi ketercapaian capaian pembelajaran d. Laporan evaluasi proses pembelajaran e. Dokumentasi kegiatan audit intenal mutu akademik f. Laporan evaluasi diri tahunan 7. TPMA bertanggungjawab: (a) membuat Laporan Evaluasi Diri Tahunan yang memuat antara lain hasil Evaluasi Capaian Standar Mutu berbasis IKU, hasil Survei Kepuasan Mahasiswa, hasil Survei Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan, hasil Tracer Study dan Exit Survey, dan hasil Evaluasi Sumber Daya Pendukung Program Akademik, (b) membantu SJMF dalam pelaksanaan AIMA, (c) mengkoordinasi pembuatan Laporan evaluasi proses pembelajaran semesteran program studi setiap semester, dan (d) mengkoordinasi pelakanaan Rapat Tinjauan Manajemen tingkat jurusan terhadap (i) hasil evaluasi proses pembelajaran semesteran program studi, dan (ii) hasil tindak lanjut penyelesaian temuan AIMA. 8. TPMA berkoordinasi dengan Sekretaris Jurusan dan bertanggungjawab kepada Ketua Jurusan. Program Studi Pasal 11 1. Koordinator Program Studi bertanggungjawab memastikan proses pembelajaran di program studi berlangsung sesuai dengan Pedoman Akademik Program Studi dan memastikan ketercapaian Capaian Pembelajaran bagi setiap lulusan program studi 2. Koordinator Program Studi di setiap akhir semester membuat Laporan Pelaksanaan Proses Pembelajaran untuk disampaikan kepada Ketua Jurusan. 3. Laporan Pelaksanaan Proses Pembelajaran paling tidak mencakup: keadaan mahasiswa, keadaan lulusan, keadaan perkuliahan, analisis survey kepuasan mahasiswa dan dosen, analisis hasil tracer study, analisis hasil exit survey. 4. Koordinator Program Studi bersama TPMA berkoordinasi dalam pelaksanaan AIMA di program studi. 5. Koordinator Program Studi bersama TPMA berkoordinasi dalam menindaklanjuti hasil AIMA di program studi. 6. Koordinator Program Studi bersama TPMA berkoordinasi dalam melaksanakan rapat tinjauan manajemen terhadap penyelesaian temuan AIMA, dan melaporkan hasil rapat ke Ketua Jurusan untuk disampaikan ke Dekan/Direktur dan SJMF/SJM-Ps.
BAB V AKREDITASI Pasal 12 SPME dilaksanakan melalui akreditasi program studi dan akreditasi perguruan tinggi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) yang diakui pemerintah, dan atau lembaga akreditasi internasional yang diakui keberadaannya oleh bidang ilmu masing-masing. Akreditasi Program Studi Pasal 13 1. Status akreditasi program studi (APS) harus senantiasa dalam keadaan berlaku, atau dengan kata lain tidak kadaluarsa. 2. Akreditasi program studi wajib diusul ulang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku akreditasi. 3. Akreditasi program studi baru harus diusulkan paling lama 2 tahun setelah izin penyelenggaraan dikeluarkan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 4. Ketua Jurusan bertanggung jawab dalam proses akreditasi program studi dan menjadi pihak pengusul akreditasi program studi. 5. Persiapan penyusunan dokumen akreditasi dilakukan oleh tim yang melibatkan dosen yang mengajar pada program studi yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 6. LP3M dan SJMF/SJM-Ps sesuai kewenangan masing-masing melakukan pendampingan dalam persiapan penyusunan dokumen akreditasi program studi. 7. Fakultas, Jurusan dan TPMA sesuai kewenangan masing-masing membantu tim penyusun dokumen akreditasi program studi dalam menyediakan data dan informasi terkait penjaminan mutu program studi. Akreditasi Universitas Pasal 14 1. Status akreditasi Universitas harus senantiasa dalam keadaan berlaku, atau dengan kata lain tidak kadaluarsa. 2. Akreditasi Universitas wajib diusul ulang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlaku akreditasi. 3. Rektor bertanggung jawab dalam proses akreditasi Universitas. 4. Persiapan penyusunan dokumen akreditasi Universitas dilakukan oleh tim Universitas yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor. 5. LP3M membantu tim penyusun dokumen akreditasi Universitas dalam (a) pendampingan tim penyusun dokumen, dan (b) menyediakan data dan informasi terkait penjaminan mutu Universitas.
BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 15 1. Universitas menyediakan dana program penjaminan mutu tingkat universitas : a. Minimal 2% dari alokasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) universitas untuk SPM Akademik dan dana ini dikelola oleh LP3M. b. Minimal 0,5% dari alokasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) universitas untuk SPM Non- Akademik dan dana ini dikelola oleh SPI. 2. Fakultas atau Pascasarjana menyediakan dana program penjaminan mutu minimal 2,5% dari alokasi PNBP Fakultas dan dana ini dialokasikan khusus untuk program kerja Renstra Mutu SJMF dan TPMA. BAB VI PENUTUP Pasal 16 1. Segala biaya yang diperlukan sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan ini dibebankan kepada anggaran Universitas dan atau sumber lain yang sah. 2. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Banda Aceh Pada tanggal 20 Desember 2017 UNIVERSITAS SYIAH KUALA REKTOR, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng NIP....