KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN PUISI GELADI DIRI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD

Oleh: SEPTIKA NIKEN ERLINDA A

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

PENANDA REFERENSI DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR REPUBLIKA EDISI FEBUARI 2017 DAN RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA KELAS XII

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

PRATIWI AMALLIYAH A

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS V11 F SMP 1 MUHAMMADIYAH KARTASURA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

KOHESI GRAMATIKAL DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM

Disusun sebagai satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSIAL DALAM WACANA BERITA SITUS EDISI DESEMBER 2015 JANUARI 2016

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN KOHESI GRAMATIKAL PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR JAWA POS EDISI MARET 2016 SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KOHESI GRAMATIKAL DALAM SURAT PEMBACA MAJALAH TEMPO DAN RELEVANSI TERHADAP BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA DI SMP. Oleh : Seno Utomo A

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

KOHESI PADA LIRIK LAGU GRUP BAND GIGI DALAM ALBUM RELIGI MOHON AMPUN DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

zs. /or.wisman lladi, M.Hum. ANA,LISIS PENAI{DA KOHESI GRAMATIKAL ARTIKEL POLITIK PADA MEDIA OFII.,INE KOMPASIANA.COM ARTIKEL Asrul Khairillrsibuan

ANALISIS PENANDA KOHESI PADA KARANGAN SISWA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARATA

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL KHOTBAH IDUL ADHA

KOHESI GRAMATIKAL DALAM TEKS LAPORAN PENELITIAN DOSEN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

ANALISIS PENGGUNAAN KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 REMBANG PURBALINGGA SKRIPSI

PIRANTI KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA WACANA RUBRIK SELEBRITAS DALAM MAJALAH FEMINA SEBAGAI BAHAN AJAR MENULIS TEKS NARASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT WACANA BERITA UTAMA MONITOR DEPOK

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA. SKRIPSI persyaratan

Annisa Rakhmawati, Muhammad Rohmadi, Budhi Setiawan Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. itu terbentuk keterkaitan: satu (unit) pengalaman (experimental meaning dan

PENGACUAN PRONOMINA PERSONA

SKRIPSI. Oleh : Siti Muslimatun Mutingah A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PADA CATATAN MOTIVASI MARIO TEGUH DI PROFIL FACEBOOK

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG

PENGGUNAAN REDUPLIKASI (KATA ULANG) PADA KARANGAN SISWA KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA

KOHESI DALAM NOVEL KELANGAN SATANG KARYA SUPARTO BRATA TESIS

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada Teks Eksposisi Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Atas

ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI DALAM GURINDAM MUTIARA HIDUP KARYA RENDRA SETYADIHARJA

ANALISIS WACANA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA CERPEN LINTAH DALAM BUKU KUMPULAN CERPEN MEREKA BILANG SAYA MONYET KARYA DJENAR MAESA AYU

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 4 SURAKARTA

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN CERPEN BINTANG KECIL DI LANGIT KELAM KARYA JAMAL T. SURYANATA

KATA ULANG BAHASA INDONESIA PADA MAJALAH PAPIRUS EDISI JANUARI 2015

ANALISIS WACANA PADA IKLAN KARTU PERDANA AS, XL, AXIS, DAN IM3 DI TELEVISI SWASTA DEFI SUSANTI. RINI WIRASTY, B., S.S., M.Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd.

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

Transkripsi:

KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN PUISI GELADI DIRI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: IKA MERRY ROMADHANI A310120061 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA AGUSTUS, 2016

PUBLIKASI ILMIAH

1

KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN PUISI GELADI DIRI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SMP Ika Merry Romadhani dan Andi Haris Prabawa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016. E-mail: ikamerryrmd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kohesi gramatikal pada kumpulan puisi Geladi Diri, mendeskripsikan implikasi hasil penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan teknik catat. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah padan intralingual subjenis referensial dengan teknik lanjutan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP), dan teknik analisis perbandingan tetap. Berdasarkan hasil penelitian terdapat dua kesimpulan: hasil penelitian mengenai kohesi gramatikal pada kumpulan puisi Geladi Diri yaitu pengacuan (referensi) terdiri dari pengacuan persona I tunggal bentuk bebas aku, terikat lekat kiri ku-, bentuk terikat lekat kanan ku, jamak bentuk bebas kami dan kita, pengacuan persona II tunggal bentuk terikat lekat kiri kau-, bentuk terikat lekat kanan mu, bentuk terikat lekat kanan nya, pengacuan persona III jamak mereka; pengacuan demonstratif terdiri dari pengacuan demonstratif tempat di pangkuanm, di bibirmu, ini, di jalan, di pangkuan sang bunda, di sini, di sana, di mana-mana, pengacuan demonstratif waktu Juli, dulu, kini; pengacuan komparatif seperti, bagaikan; (2) penyulihan (subtitusi) terdiri dari subtitusi nominal negara dengan ibu pertiwi, negri dengan ibu pertiwi, koruptor dengan penjahat, subtitusi verbal membuat dengan melukis, meronta dengan menjerit ; (3) pelesapan (elipsis) ayah ibu, negara, pemuda-pemudi, hati, aku; (4) perangkaian (konjungsi) terdiri dari konjungsi pertentangan namun, tetapi, tapi, konjungsi kelebihan malah, konjungsi konsesif walau, walaupun, konjungsi penambahan (aditif) dan, konjungsi pilihan atau. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Kohesi gramatikal dimunculkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP pada tingkatan kelas VII dan VIII dengan mengaitkan SK dan KD. Kata kunci: kohesi gramatikal, puisi, pembelajaran. ABSTRACK This study aimed to describe the grammatical cohesion in a collection of poems Geladi Diri, describes the implications of the results of research in learning Indonesian in junior high school. Collecting data using documentation engineering and technical notes. The method used to analyze data is unified referential intralingual subtype with advanced engineering techniques Pilah Element Qualifier (PUP), and constant comparison analysis techniques. Based on the research results, there are two conclusions: the results of research on grammatical cohesion in a collection of poems Geladi Diri namely that the reference (reference) is composed of a single form that the reference persona I free me, tied closely - left, my right closely bound form, the plural form of our free and we, this reference a single persona II left you- closely bound form, the form closely bound thy right, his right closely bound form, this reference their plural persona III; this reference that the reference demonstrative demonstrative consists of a place in your lap on your lips, this, on the road, in the lap of his mother, here, there, everywhere, this reference demonstrative July time, past, present; such that the reference comparative, like; (2) substitution (substitution) consists of a nominal substitution state with the 'motherland', the country with the 'motherland', criminals with criminals, verbal substitution made by 'painting', struggling with the 'screaming'; (3) deletion (ellipsis) mother's father, country, youth, heart, i; (4) the coupling (conjunction) consisting of conjunctions contention but, but, but, instead of excess conjunctions, conjunctions konsesif though, though, conjunctions additions (additives) and, conjunction or choice. The results of this study can 1

be implicated in learning Indonesian in junior high school. Grammatical cohesion raised in Indonesian language learning in junior high school grade levels VII and VIII by linking SK and KD. Keyword: grammatical cohesion, poetry, learning. 1. PENDAHULUAN Bahasa digunakan untuk berkomunikasi antar individu satu dengan individu lain. Peran bahasa penting dalam kehidupan manusia, selain sebagai pengolah suatu gagasan, bahasa juga berperan sebagai alat penyampai gagasan melalui kegiatan berkomunikasi. Achmad (2012: 3) mengungkapkan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Wacana sebagai satuan gramatikal dan sekaligus objek kajian lingustik mengandung semua unsur kebahasaan yang diperlukan dalam segala bentuk komunikasi (Mulyana, 2005: 6). Perkembangan wacana dalam masyarakat saat ini sangat pesat. Berdasarkan bentuknya, wacana dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk yaitu wacana prosa, puisi, dan drama (Sumarlam, 2008: 17). Wacana puisi disampaikan dalam wujud puisi, baik berupa wacana tulis maupun lisan. Wacana dikatakan utuh apabila mengandung aspek-aspek yang padu. Aspek-aspek keutuhan wacana tergolong dalam dua unsur yaitu kohesi dan koherensi. Kohesi berkaitan erat dengan bentuk, selain itu koherensi berkaitan dengan makna. Halliday dan Hasan (dalam Sumarlam, 2008: 23) membagi kohesi menjadi dua jenis, yaitu kohesi gramatikal (grammatical cohesion) dan kohesi leksikal (lexical cohesion). Kumpulan puisi Geladi Diri mengandung kohesi gramatikal berupa pengacuan (reference) yang terdiri dari pengacuan persona, pengacuan demonstratif, dan pengacuan komparatif; penyulihan (substitution); pelesapan (ellipsis), dan perangkaian (conjunction). Puisi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dikenal sebagai suatu karya sastra. Pembelajaran mengenai puisi biasanya digunakan pada Kompetensi Dasar bersastra, karena kedudukannya yang tergolong dalam 2

karya sastra. Puisi dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu contoh dalam penyampaian materi kebahasaan. Puisi dalam KD berbahasa dapat digunakan untuk pembahasan materi ajar mengenai penggunaan kata ganti (kata ganti orang, kata ganti benda, kata ganti kerja), penggunaan keterangan tempat dan keterangan waktu, kata penghubung (konjungsi), dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu sebagai bahan acuan. Penelitian oleh Joni Fajar Arif Prasetyo (2014) dengan judul Analisis Kohesi Gramatikal pada Cerbung Kucing Siluman Majalah Jaya Baya Edisi 15 Juli- 16 September 1990 Karya Soemarno WHD. Berdasarkan hasil analisis data terdapat penanda kohesi gramatikal dalam cerbung Kucing Siluman karya Soemarno Whd. (1) Bentuk kohesi gramatikal yang diteliti meliputi (i) pengacuan (referensi), baik persona I: kula aku, persona II tunggal lekat kanan: -mu, demonstratif tempat (agak jauh dengan pentur): iku itu (ii) penyulihan (subtitusi) nominal: sajak gembira- ngrasa seneng dengan gembira- merasa senang, (iii) pelesapan (elipsis): yen jika, (iv) konjungsi (perangkaian): penambahan (aditif): uga juga, (2) Penggunaan bentuk penanda kohesi gramatikal yang paling dominan adalah pengacuan persona III tunggal (lekat kanan) {-ne} nya, dan pengacuan persona I tunggal aku, pengacuan demonstratif dan konjungsi penambahan (aditif) yang berupa uga juga, lan dan. Sementara itu, penanda kohesi gramatikal yang paling minim adalah penyulihan (substitusi), terutama yaitu penyulihan (substitusi) klausal. Penelitian oleh Josephine B. Alarcon and Katrina Ninfa S. Morales (2011) dengan judul Grammatical Cohesion in Students Argumentative Essay. Penelitian ini menganalisis secara kuantitatif dan kualitatif perangkat kohesif yang digunakan oleh siswa dalam menulis karangan mereka. Hasil penelitian ditemukan bahwa perangkat kohesi yang sering digunakan adalah referensi yang memiliki frekuensi tertinggi sebanyak 90,67% dari total perangkat kohesif dengan skor rata-rata 53,37. Selanjutnya yaitu konjungsi yang ditemukan sebanyak 9.08% dengan skor 5.34, dan substitusi yang hanya ditemukan sebanyak 0,25%. Perangkat kohesi tidak signifikan dengan penulisan karangan siswa yang dihasilkan. 3

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian yaitu bagaimana kohesi gramatikal yang terdapat pada kumpulan puisi Geladi Diri? bagaimana implikasi hasil penelitian ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP? Tujuan penelitian yang ingin dicapai: mendeskripsikan kohesi gramatikal yang terdapat pada kumpulan puisi Geladi Diri, mengungkapkan implikasi hasil penelitian ini dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai menganalisis puisi, sehingga dapat mengetahui aspek gramatikal yang terdapat pada kumpulan puisi Geladi Diri serta implikasinya dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif karena bertujuan untuk menganalisis kohesi gramatikal pada kumpulan puisi Geladi Diri dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMP. Menurut Moleong (2014: 6) penelitian kualitatif adalah penelitan yang bermaksud untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek, penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Penelitian ini akan mengawali pencarian data dengan cara melakukan penafsiran Data pada penelitian ini berupa frasa dan kata yang mengandung kohesi gramatikal pada wacana kumpulan puisi Geladi Diri. Sumber data dari penelitian ini berasal dari buku kumpulan puisi Geladi Diri. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan teknik catat. Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film (Moleong, 2014: 216). Teknik dokumentasi diperoleh dari buku kumpulan puisi Geladi Diri. Teknik selanjutnya dengan menggunakan teknik catat. 4

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua macam, yang pertama dengan menggunakan metode padan intralingual. Metode padan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan sub jenis pertama, yaitu dengan alat penentu referen (Sudaryanto, 2015: 15). Metode padan dilanjutkan dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu atau PUP dengan alat yaitu daya pilah referensial. Analisis data yang kedua dengan metode pertandingan tetap. Metode perbandingan tetap yaitu membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan kategori lainnya (Moleong, 2014: 288). Moleong (2014: 330) mengungkapkan bahwa triangulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin (dalam Moleong, 2014: 330) membedakan triangulasi menjadi empat macam sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan sumber, metode, penyidik, dan teori. Triangulasi teori merupakan teori yang sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Penggunaan triangulasi teori dalam penelitian ini berupaya untuk membandingkan dengan teori yang relevan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis kohesi gramatikal pada wacana kumpulan puisi Geladi Diri meliputi pengacuan (referensi), penyulihan (subtitusi), pelesapan (elipsis), dan perangkaian (konjungsi). Data yang dianalisis dalam peneltian ini berupa kohesi gramatikal baik berupa referensi, subtitusi, elipsis, dan konjungsi yang terdapat pada kumpulan puisi Geladi Diri serta implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMP. Data diambil dari 11 wacana puisi yang terdapat pada kumpulan puisi Geladi Diri, dan diperoleh keseluruhan data sebanyak 155 data. Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kode sebagai berikut. P : Puisi B : Bait L : Larik 5

Analisis Kohesi Gramatikal Puisi Taubat Astagfirullah Ampuni aku ya Allah Ampuni aku Atas salah dan khilafku Aku manusia bejat Manusia serakah Manusia yang banyak dosa Manusia yang rendah dihadapanmu Tapi Sebelum ajal menjemput Kuingin luput Kuingin taubat Kuingin bebas Bebas Bebas dari dosa-dosaku Analisis kohesi gramatikal puisi Taubat meliputi pengacuan (referensi), pelesapan (elipsis), dan perangkaian (konjungsi). 3.1 Pengacuan (Referensi) a. Pengacuan Persona Pengacuan (referensi) persona yang terdapat dalam puisi Taubat meliputi pengacuan persona I dan pengacuan persona II. a) Pengacuan Persona I Pengacuan pronomina persona I tunggal bentuk bebas aku sebanyak 3 data, tunggal terikat lekat kiri ku- sebanyak 3 data, dan tunggal bentuk terikat lekat kanan ku sebanyak 2 data. Perhatikan data di bawah ini. (142) Ampuni aku ya Allah (P11/B1/L2) (143) Ampuni aku (P11/B1/L3) 6

(146) Aku manusia bejat (P11/B2/L1) (152) Kuingin luput (P11/B3/L3) (153) Kuingin taubat (P11/B3/L4) (154) Kuingin bebas (P11/B3/L5) (145) Atas salah dan khilafku (P11/B1/L4) (155) Bebas dari dosa-dosaku (P11/B3/L7) Data (142). (143), dan (146) terdapat pronomina persona I tunggal bentuk bebas aku yang mengacu pada penulis puisi. Pengacuan yang demikian merupakan pengacuan eksofora karena letak acuan berada di luar puisi Taubat. Data (152), (153), dan (154) terdapat pronomina persona I tunggal bentuk terikat lekat kiri ku- yang mengacu pada penulis puisi. Pengacuan yang demikian merupakan pengacuan eksofora karena letak acuan berada di luar puisi Taubat. Pada data (145) dan (155) terdapat pronomina persona I tunggal bentuk terikat lekat kanan ku yang mengacu pada penulis puisi Taubat. Pengacuan demikian merupakan pengacuan eksofora karena letak acuan terdapat di luar teks wacana puisi. b. Pengacuan Persona II Pengacuan pronomina persona II dalam puisi Bunda mencakup tunggal bentuk terikat lekat kanan mu sebanyak 1 data. Perhatikan data di bawah ini. (150) Manusia yang rendah dihadapanmu (P11/B2/L4) Data (150) terdapat pronomina persona II tunggal bentuk terikat lekat kanan mu yang mengacu pada Allah. Pengacuan yang demikian merupakan pengacuan endofora yang anaforis karena letak acuannya berada di dalam puisi Taubat dan mengacu pada satuan lingual yang telah 7

disebutkan lebih dulu yaitu kata Allah yang terletak pada bait pertama di baris kedua. 3.2 Pelesapan (Elipsis) Pelesapan (elipsis) yang terdapat dalam puisi Taubat sebanyak 3 data. Perhatikan data di bawah ini. (147) ø manusia serakah (P11/B2/L2) (148) ø manusia yang banyak dosa (P11/B2/L3) (149) ø manusia yang rendah dihadapan-mu (P11/B2/L4) Pada data (147), (148) dan (149) terjadi pelesapan satuan lingual berupa kata aku yang telah disebutkan pada baris sebelumnya pada judul puisi Taubat. Pelesapan terjadi sebanyak tiga kali yaitu pada bait kedua di awalan baris kedua, bait kedua di awalan baris ketiga, dan pelesapan terakhir pada bait kedua di awalan baris keempat. Data (147) apabila pelesapan kata aku ditulis kembali dalam bentuk kalimat yang lengkap tanpa adanya pelesapan maka akan menjadi Aku manusia serakah. Data (148) apabila pelesapan kata aku ditulis kembali dalam bentuk kalimat yang lengkap tanpa adanya pelesapan maka akan menjadi Aku manusia yang banyak dosa. Data (149) apabila pelesapan kata aku ditulis kembali dalam bentuk kalimat yang lengkap tanpa adanya pelesapan maka akan menjadi Aku manusia yang rendah dihadapanmu. 3.3 Perangkaian (Konjungsi) a. Konjungsi Pertentangan Konjungsi pertentangan tapi terdapat dalam puisi sebanyak 1 data. Perhatikan data di bawah ini. (151) Tapi (P11/B3/L1) Pada data (151) terdapat konjungsi yang berfungsi untuk menyatakan pertentangan tapi. Konjungsi tapi menyatakan makna pertentangan antara realitas yang seharusnya yang terdapat pada bait sebelumnya (bait kedua) dengan bait lanjutannya (bait ketiga) yang mengandung pertentangan tapi. Bait kedua menegaskan 8

bahwa penulis puisi merasa dirinya adalah manusi yang bejat, serakah, banyak dosa, dan begitu rendah dihadapan Allah, selain itu pada bait ketiga menegaskan bahwa sebelum ajal menjemput, penulis ingin bertaubat dan terbebas dari segala dosa-dosa yang pernah diperbuatnya. b. Konjungsi Pertentangan Konjungsi penambahan (aditif) dan terdapat dalam puisi Taubat sebanyak 1 data. Perhatikan data di bawah ini. (144) Atas salah dan khilafku (P11/B1/L4) Pada data (144) terdapat konjungsi penambahan (aditif) dan. Konjungsi dan menyatakan hubungan makna penambahan dari atas salah-khilafku menjadi atas salah dan khilafku yang terdapat pada bait pertama larik keempat. 3.4 Implikasi Pembelajaran Data dari kumpulan puisi Geladi Diri yang telah dianalisis pada penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP antara lain: (1) pengacuan (referensi) persona, (2) perangkaian (konjungsi) meliputi konjungsi pertentangan, konjungsi kelebihan, konjungsi konsesif, konjungsi penambahan (aditif), dan konjungsi pilihan. Data-data yang dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP merupakan data yang mempunyai keterkaitan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP. Kemunculan kohesi gramatikal pada pembelajaran bahasa di SMP dengan mengaitkan bagian dari kohesi/aspek gramatikal dengan SK dan KD pada sastra (puisi) yang dituangkan dalam bentuk materi ajar. Pada jenjang pendidikan SMP, kohesi gramatikal dapat dimunculkan dalam dua tingkatan kelas yaitu kelas VII dan VIII. Pada jenjang SMP kelas VII terdapat satu KD yang berkaitan dengan kohesi gramatikal. Pada KD 16.2 yaitu Menulis kreatif puisi 9

berkenaan dengan pengalaman yang pernah dialami dapat dikaitkan dengan kohesi gramatikal pengacuan (referensi) persona. Keterkaitan antara KD 16.2 dengan pengacuan (referensi) persona dapat dimunculkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi ajar yaitu memahami dalam penggunaan kata ganti orang seperti aku, ku-, - ku, kami, kita, kau-,-mu, -nya dan mereka. Pada jenjang SMP kelas VIII juga terdapat satu KD yang berkaitan dengan kohesi gramatikal. Pada KD 16.1 yaitu Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai dapat dikaitkan dengan kohesi gramatikal perangkaian (konjungsi). Keterkaitan antara KD 16.1 dengan perangkaian (konjungsi) dapat dimunculkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi ajar memahami penggunaan kata penghubung (konjungsi) yang tepat seperti konjungsi pertentangan tetapi, namun, konjungsi kelebihan malah, konjungsi konsesif walaupun, konjungsi penambahan (aditif) dan, konjungsi pilihan atau. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis penelitian mengenai kohesi gramatikal pada kumpulan puisi Geladi Diri dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa di SMP ditemukan adanya kohesi gramatikal serta implikasi hasil penelitian dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP yaitu sebagai berikut: Kohesi gramatikal yang terdapat pada wacana kumpulan puisi Geladi Diri meliputi : (1) pengacuan (referensi) terdiri dari pengacuan persona I tunggal bentuk bebas aku, pengacuan persona I tunggal terikat lekat kiri ku-, pengacuan persona I tunggal terikat lekat kanan ku, pengacuan persona I jamak kami dan kita, pengacuan persona II tunggal bentuk terikat lekat kiri kau-, pengacuan persona II tunggal terikat lekat kanan mu, pengacuan persona III tunggal terikat lekat kanan nya, pengacuan persona III jamak mereka; pengacuan demonstratif terdiri dari pengacuan demonstratif tempat di pangkuanm, di bibirmu, ini, di jalan, di pangkuan sang bunda, di sini, di sana, di manamana, pengacuan demonstratif waktu Juli, dulu, kini; pengacuan komparatif 10

seperti, bagaikan; (2) penyulihan (subtitusi) terdiri dari subtitusi nominal - negara dengan ibu pertiwi, negri dengan ibu pertiwi, koruptor dengan penjahat, subtitusi verbal membuat dengan melukis, meronta dengan menjerit ; (3) pelesapan (elipsis) ayah ibu, negara, pemuda-pemudi, hati, aku; (4) perangkaian (konjungsi) terdiri dari konjungsi pertentangan namun, tetapi, tapi, konjungsi kelebihan malah, konjungsi konsesif walau, walaupun, konjungsi penambahan (aditif) dan, konjungsi pilihan atau. Hasil penelitian mengenai kohesi gramatikal yang terdapat pada wacana kumpulan puisi Geladi Diri ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Kohesi gramatikal dimunculkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP pada tingkatan kelas VII dan VIII dengan mengaitkan SK dan KD bahasa Indonesia berupa dijabarkan ke dalam bentuk materi ajar. sastra (puisi) dengan kohesi gramatikal yang DAFTAR PUSTAKA Achmad, HP dan Abdullah Alek. 2012. Linguistk Umum. Jakarta: Erlangga. Alarcon, B. Josephine dan Katrina Ninfa S. Morales. 2011. Grammatical Cohesion in Students Argumentative Essay. Journal of English and Literature. Vol. 2, No 5. http://www.academicjournals.org/ijel. Diakses pada Senin, 2 Mei 2016. Moleong, Lexi J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana. 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. PBSID. 2014. Geladi Diri: Kumpulan Puisi. Surakarta: PBSID FKIP UMS. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press. Sumarlam, dkk. 2008. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Cakra. Prasetyo, Joni Fajar Arif. 2014. Analisis Kohesi Gramatikal pada Cerbung Kucing Siluman Majalah Jaya Baya Edisi 15 Juli-16 September 1990 Karya Soemarno WHD. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Vol 4, No 5. http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/aditya/article/view/1246. Diakses pada Sabtu, 27 Februari 2016. 11