BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Halmahera Selatan, Penelitian ini menggunakan perspektif. pendekatan kualitatif. Menurut Denzin dan Lincoln (dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya berkarakteristik kualitatif. Kirk dan Miller (dikutip Moleong, 2013; 4)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kualitatif. Menurut Malhorta (2009:161) penelitian kualitatif adalah

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis mengambil lokasi untuk penelitian ini pada Naura Collection

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dapat diartikan sebagai teknik atau cara kerja untuk mencapai suatu

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari sudut atau perspektif partisipasipan. Partisipasipan adalah orang-orang yang

BAB III RANCANGAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Istilah penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller (1986:9) pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Ceramah ( Kajian Komunikasi Simbolik Dalam Ceramah Maulid Nabi Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertimbangan. Pertama, fokus permasalahan dalam studi ini mencakup kebahagiaan sejati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dicapai dalam penelitian ini adalah penulis dapat mengetahui gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti dapat dianalisis secara tepat dan terjamin kesahihannya. 42

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

III. METODE PENELITIAN. yang sebaiknya harus ditempuh untuk mencapai tujuan. Sedangkan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Menurut Bogdan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif (qualitative research). Bogdan dan Taylor (Moleong,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (Qualitative research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Distribusi Jawa Timur Area Malang, lokasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang Mitos di Gunung Selamet Di Dusun Bambangan, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian dan perumusan masalah yang dikaji,maka

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data-data berupa kata-kata dan gambar di lapangan dengan cara pengamatan,

BAB III METODE PENELITIAN. BMT-UGT (Baitul Maal wat Tamwil-Usaha Gabungan Terpadu) Sidogiri Cabang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subyek yang diteliti 30 Oleh karena

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana prosedur penelitian dilakukan atau suatu cara yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan tempat penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Kontraktor Listrik Nasional (PAKLINA) DPC Madiun. Dalam penelitian ini agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau permasalahan yang ada di masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagaimana yang didevinisikan oleh Bogdan dan Taylor penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif. Metode Kualitatif menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. teknik validasi hasil penelitian, dan instrumen penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam metoda penelitian pada prinsipnya tidak terlepas dari bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bagian Organisasi Setda Malang Jalan Panji No 158 Kepanjen, Telp (0341) 392

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang yang dijalankan untuk memperoleh fakta fakta dan prinsip prinsip dengan sabar, hati hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran (Mardalis, 2004). Pemilihan metode penelitian ditentukan berdasarkan atas kesesuaiannya dengan masalah penelitian serta tujuan dari dilakukannya penelitian. Menurut Creswell (2009), sebuah penelitian yang baik merupakan konstruk sistematis dari sebuah laporan tentang sebuah studi yang dapat mengungkapkan dengan jelas permasalahan yang akan diteliti dan mencapai tujuan dari penelitian dengan tepat, dimana tujuan itu sendiri berakar dari permasalahan yang menjadi fokus utama penelitian. Penelitian ini menggunakan perspektif pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Denzin dan Lincoln (dalam Moeleong 2006:5) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Adapun Bogdan dan Taylor (dalam Moeleong 2006:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selaras dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (dalam Moleong 2006:4) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. 37

Metodologi Penelitian Creswell (2009) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif pada umumnya bertujuan untuk memberikan gambaran yang sangat jelas melalui konstruk analisis yang sistematis, didasarkan atas kemampuan peneliti dalam menangkap setiap fenomena yang ada pada wilayah penelitian selama peneliti melakukan studinya. Salah satu jenis dari penelitian kualitatif yang dapat mengungkapkan dengan jelas dan tepat setiap permasalahan yang menjadi fokus penelitian yaitu penelitian deskriptif. Menurut Nazir (1983), penelitian deskriptif merupakan studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat, melukiskan secara tepat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok atau individu, menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalkan bias dan memaksimalkan realibilitas. Menurut Singarimbun, penelitian deskriptif biasa dilakukan tanpa hipotesa yang dirumuskan secara ketat. Penelitian deskriptif tersebut mengontrol juga hipotesa tetapi tidak akan diuji secara statistik. Selain itu ia mempunyai 2 tujuan untuk mengetahui perkembangan sarana fisik dan frekuensi kerjanya suatu aspek fenomena sosial. Tujuan kedua yakni mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1982:4). Dengan pemilihan rancangan deskriptif kualitatif, maka peneliti akan melakukan pendekatan terhadap obyek penelitian dengan menggali informasi sesuai dengan persepsi peneliti dan informan dan dapat berkembang sesuai dengan interaksi yang terjadi dalam proses wawancara. Peneliti akan senantiasa menginterpretasikan makna yang tersurat dan tersirat dari penjelasan yang diberikan informan, hasil observasi lapangan serta catatan pribadi. Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan metode pendekatan studi kasus, yaitu suatu studi penelitian yang memanfaatkan teknik-teknik telaah pengamatan dengan tujuan memberikan gambaran sedemikian rupa tentang suatu hal, sehingga mendapatkan kejelasan yang nyata atas hal yang diamati tersebut (Wilardjo, 1994: 4). Tahapan yang dilalui dalam studi kasus antara lain (Wilardjo, 1994: 11-15) : 38

Tunggu Gunung Kudu Wareg Studi Dinamika Masyarakat Desa Dalam Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal 1. Menggulirkan tema secara terbuka dengan melakukan pengamatan tanpa menyusun hipotesis terlebih dahulu 2. Menentukan karakter penting dalam studi yang akan dilakukan terdiri atas : responden sentral, peristiwa penting dalam periode penelitian yang dikaji 3. Melakukan pengumpulan data melalui pengamatan, observasi, wawancara 4. Melakukan pemeriksaan silang terhadap setiap fenomena yang berhasil ditangkap melalui studi observasi yang dilakukan dengan setiap informan (responden sentral) dan menyimpulkannya secara bersama-sama Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Indrakila, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, karena sesuai dengan judul rencana peneltian yaitu: Tunggu Gunung Kudu Wareg : Studi Dinamika Masyarakat Desa dalam Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal. Fokus Penelitian Salah satu unsur yang sangat penting dalam sebuah penelitian kualitatif adalah kemampuan peneliti dalam menentukan fokus penelitian dan untuk dapat terus tetap berada pada lingkup fokus penelitian tersebut selama penelitian dilangsungkan. Fokus penelitian menjadi penting mengingat kualitas sebuah studi penelitian terletak pada kedalaman pembahasan dari setiap permasalahan yang akan diteliti, dimana kedalaman tersebut hanya akan dapat dicapai manakala peneliti mampu mengungkapkan dengan tepat dan jelas setiap permasalahan yang merupakan bagian dari fokus penelitian itu sendiri. 39

Metodologi Penelitian Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Nasution, 1992:31) dalam menentukan fokus penelitian kualitatif pada awalnya masalah yang akan diteliti masih umum dan samar-samar, akan bertambah jelas dan dapat fokus setelah peneliti berada dalam lapangan. Fokus itu masih mungkin mengalami perubahan selama berlangsungnya penelitian. Dengan perumusan fokus penelitian yang baik maka peneliti akan terhindar dari pengumpulan data yang tidak relevan dan tidak terjebak pada bidang yang bersifat umum. Fokus penelitian ini adalah proses pembangunan desa berbasis kearifan lokal yang berpengaruh terjadinya dinamika masyarakat sebagai akibat pembangunan dengan konsep pemberdayaan masyarakat dan berwawasan lingkungan di Dusun Indrakila, Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Pemilihan Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian (Moeleong 2006:132). Oleh karena itu seorang informan harus benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat langsung dengan permasalahan penelitian (Bogdewic dalam Budi Puspo 2009 : 72). Memilih seorang informan harus dilihat kompetensinya bukan hanya sekedar untuk menghadirkannya (Bernard dalam Budi Puspo 2009 : 74). Agar dapat mengumpulkan informasi dari obyek penelitian sesuai dengan rencana yang akan diamati, dilakukan pemilihan kepada beberapa unsur masyarakat sebagai informan. Pemillihan didasarkan atas pertimbangan bahwa informan memiliki pemahaman terhadap subyek penelitian (Breg, Guba dan Lincoln dalam Fitriastuti, 2005:75). Penelitian kualitatif seperti yang dilakukan pada penelitian ini membutuhkan adanya informan-informan yang memiliki kredibilitas yang sangat baik terkait dengan fokus permasalahan penelitian. Kredibilitas yang dimaksudkan antara lain pengetahuan tentang 40

Tunggu Gunung Kudu Wareg Studi Dinamika Masyarakat Desa Dalam Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal permasalahan yang akan diteliti, kehadiran atau keterlibatan informan tersebut dalam kehidupan nyata dimana hal tersebut merupakan fokus permasalahan yang akan diteliti, serta kemampuan dalam memberikan gambaran yang jelas dan menganalisis kondisi yang terkait dengan permasalahan penelitian yang akan diteliti. Creswell (2009) mendefinisikan informan atau narasumber penelitian dengan kredibilitas seperti di atas sebagai informan kunci, yaitu para narasumber yang memiliki informasi yang detail tentang fokus permasalahan penelitian dan memiliki kemampuan dalam memberikan gambaran tentang pengetahuan yang dimilikinya. Informan kunci yang merupakan target sumber informasi dalam penelitian ini antara lain : 1. Kepala Desa Lerep Fungsi, kedudukan dan wewenang dari kepala desa sangat penting dalam rangka mengetahui secara keseluruhan proses penerapan konsep kearifan lokal TGKW dalam pembangunan yang dilaksanakan di Dusun Indrakila. Tanpa adanya persetujuan dari kepala desa maka pelaksanaan pembangunan di lokasi penelitian tidak akan pernah terlaksana. Lebih jauh lagi, pencetusan konsep kearifan lokal TGKW yang menjadi dasar pembangunan dengan konsep pemberdayaan masyarakat dan berwawasan lingkungan merupakan inisiatif dari kepala desa tersebut, menjadikan kepala desa sebagai informan kunci dalam penelitian ini yang dapat mengungkapkan alasan, proses pelaksanaan dan hasil dari pembangunan yang telah dilaksanakan di Dusun Indrakila. 2. Kepala Dusun Indrakila Seorang Kepala Dusun akan memiliki pengetahuan yang luas terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di wilayahnya, dengan demikian Kepala Dusun menjadi informan kunci yang dapat memberikan akses informasi terkait dengan permasalahan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat, baik mereka yang terlibat langsung hingga masyarakat yang tidak terlibat namun mendapatkan dampak dari pembangunan yang dilaksanakan. 41

Metodologi Penelitian 3. Ketua Paguyuban Peternak Sapi Dusun Indrakila Pengembangan usaha ternak sapi di Dusun Indrakila merupakan salah satu kegiatan unggulan yang menjadikan tingkat perekonomian sebagian warga dusun tersebut meningkat. Mendapatkan informasi langsung dari ketua paguyuban peternak sapi menjadi sangat penting mengingat usaha tersebut merupakan contoh dari pelaksanaan pemberdayaan masyarakat di Dusun Indrakila yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi serta dipelihara keberlangsungannya oleh masyarakat itu sendiri. 4. Ketua Kelompok Tani Dusun Indrakila Pembangunan desa dengan konsep Pemberdayaan masyarakat sekaligus pembangunan berwawasan lingkungan dilakukan di Dusun Indrakila dengan memberdayakan masyarakat petani, yang dengan kesadarannya sendiri serta stimulus penyuluhan yang dilakukan pemerintah desa bersama Lembaga Swadaya Masyarakat melakukan aktivitas pertanian perkebunan dengan budidaya tanaman yang bernilai ekonomis tinggi sekaligus bermanfaat untuk konservasi kawasan hutan Dusun Indrakila. Oleh karenanya, mendapatkan informasi secara spesifik dari para pelaku langsung aktivitas tersebut sangat penting untuk dilakukan, dimana ketua kelompok tani adalah seseorang yang sangat menguasai pelaksanaan aktivitas pertanian masyarakat sekaligus memahami permasalahan yang terjadi selama program pemberdayaan masyarakat petani dilaksanakan di lokasi tersebut. Instrumen Penelitian Salah satu ciri utama penelitian kualitatif adalah manusia sangat berperan dalam keseluruhan proses penelitian, termasuk dalam pengumpulan data, bahkan peneliti itu sendirilah instrumennya (Moleong 2006:241). Menurut Moleong ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, 42

Tunggu Gunung Kudu Wareg Studi Dinamika Masyarakat Desa Dalam Pembangunan Berbasis Kearifan Lokal memproses dan mengikhtisarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respon yang tidak lazim. Adapun alat bantu yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat fotografi, tape recorder, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah penetilian dan alat bantu lainnya. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut : 1. Metode Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan jalan mengamati suatu fenomena secara langsung. Dalam penelitian ini menggunakan observasi partisipasi pasif yaitu peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. 2. Metode Interview Adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan interview dengan tujuan mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang pelaksanaan pembangunan di Dusun Indrakila. Unsur-unsur yang akan menjadi responden dalam penelitian ini sebagai berikut: Kepala Desa, Bayan, tokoh masyarakat yang terdiri atas ketua paguyuban peternak dan ketua kelompok tani. 3. Metode Dokumentasi Proses pengumpulan dokumen-dokumen tentang kegiatan pelaksanaan pembangunan di Dusun Indrakila Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, dan dokumen-dokumen lainnya yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Analisa Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Bikken dalam Moleong (2006:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja 43

Metodologi Penelitian dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Menurut Creswell (2009) teknik tersebut merupakan metode analisis dalam usahanya untuk dapat memberikan gambaran tentang berbagai fenomena yang terkait dengan fokus masalah penelitian dari sudut pandang kerangka peneliti. Teknik analisa data ini menguraikan, menafsirkan dan menggambarkan data yang terkumpul secara sistemik dan sistematik. Uraian, tafsiran dan gambaran fenomena terkait fokus masalah penelitian tersebut dihadirkan oleh peneliti atas dasar berbagai macam informasi yang dihantarkan oleh para informan kepada peneliti melalui berbagai macam teknik pengumpulan data yang dilaksanakan peneliti pada proses penelitian. Menurut Creswell (2009) studi penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif kualitatif mencoba untuk menghadirkan berbagai macam gambaran fokus penelitian yang meliputi studi kasus, pengalaman personal, instropeksi atas setiap kejadian, kisah hidup yang terkait dengan fokus penelitian, wawancara, observasi dan gambaran visual melalui kata-kata yang kesemuanya didasarkan atas informasi dari para narasumber. analisa terhadap setiap informasi yang didapatkan oleh peneliti lebih difokuskan pada berbagai hal yang bersifat mikro (detail), dilakukan dengan menggunakan bahasa yang ekspresif, serta menyajikan alasan-alasan yang berguna. 44