KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Nuri Gustia, Jasmi, dan Putri Pratiwi

KELIMPAHAN DAN DINAMIKA POPULASI ODONATA BERDASARKAN HUBUNGANNYA DENGAN FENOLOGI PADI. DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT

ISSN Jurnal Exacta, Vol. VI No. 2 Desember 2008

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Inventarisasi Jenis Capung (Odonata) Pada Areal Persawahan Di Desa Pundenarum Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPADATAN POPULASI BEKICOT (Achatina fulica) PADA PERTANAMAN NAGA DI KANAGARIAN TAPAKIS KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

JENIS-JENIS GASTROPODA DI SUNGAI KUYUNG DESA KUMBUNG NAGARI LUNANG UTARA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam suatu komunitas atau ekosistem tertentu (Indriyanto, 2006). Relung ekologi

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

KEPADATAN POPULASI KATAK SAWAH (Rana cancrivora Gravenhorst) YANG DITEMUKAN DI BUNGO PASANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

I. PENDAHULUAN. memiliki keanekaragaman spesies tertinggi di dunia, jumlahnya lebih dari

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur. Fenomena permukaan meliputi bentukan positif, seperti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

Keywords: Oryctes rhinoceros L., Oil palm plant, Population

ROTIFERA PADA AREA BEKAS TAMBANG EMAS DI KABUPATEN SAWAHLUNTO SIJUNJUNG ROTIFERA AT GOLD MINED AREAS IN KABUPATEN SAWAHLUNTO SIJUNJUNG

KEANEKARAGAMAN ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN BERDASARKAN SEX RASIO ODONATA DEWASA DAN PANJANG TUBUH (INSTAR) NIMFA ODONATA

Tetri Handayani, Ismed Wahidi, Yosmed Hidayat. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Pengamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Capung

TINJAUAN PUSTAKA. I. Ekologi Tanaman Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) baik di daerah tropis (15 LU - 15 LS). Tanaman ini tumbuh sempurna di

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia Animalia yang mencakup serangga, laba-laba, udang,

BAB I PENDAHULUAN. satu keaneragaman hayati tersebut adalah keanekaragaman spesies serangga.

BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

tunda satu bulan (lag 2) berarti faktor iklim mempengaruhi luas serangan pada WBC pada fase telur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total

KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS DI SITU LENGKONG DAN SITU KUBANG PANJALU, CIAMIS JAWA BARAT

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. ordoodonata, danmemiliki 2 sub ordoyakni sub ordoanisoptera (dragonflies)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

Keanekaragaman Parasitoid dan Parasitisasinya pada Pertanaman Padi di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

SURVEI ODONATA DI KAWASAN BEKOL TAMAN NASIONAL BALURAN KABUPATEN SITUBONDO JAWA TIMUR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanaman yang banyak ditanam masyarakat yaitu tanaman jagung.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Rukmana (1997), sistematika tanaman jagung (Zea mays L.) adalah sebagai

(LEPIDOPTERA; NOCTUIDE) PADA TANAMAN BAWANG MERAH

DESAIN KONSERVASI PREDATOR DAN PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA PERTANAMAN PADI

TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING BAKAU Scylla paramamosain Estampador DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG.

KEANEKARAGAMAN NIMFA ODONATA (Dragonflies) DI BEBERAPA PERSAWAHAN SEKITAR BANDUNG JAWA BARAT. Oleh Irwandi Ansori

KEANEKARAGAMAN DAN AKTIVITAS CAPUNG (ORDO : ODONATA) DI KEBUN RAYA BOGOR SITI NURUL INDAH HIDAYAH

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki

STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU

KEPADATAN POPULASI APHID Aphis gossypii (Glover) (Hemiptera: Aphididae) PADA TANAMAN KENTANG DI KAMPUNG BATU KECAMATAN DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

SKRIPSI. Oleh Okky Ekawati H

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban. Perbedaan ph, kelembaban, ukuran pori-pori, dan jenis makanan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEPADATAN POPULASI KEONG MAS (Pomaceae canaliculata L.) PADA AREAL SAWAH DI KENAGARIAN KOTO BARU KECAMATAN BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

Nola kartika, Ismed, Elza safitri. Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Habitat air tawar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perairan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

STATUS KEBERADAAN HAMA POTENSIAL PADA PERTANAMAN PADI HIBRIDA, NON-HIBRIDA DAN PENENTUAN PERIODE KRITIS

KEANEKARAGAMAN JENIS DAN DISTRIBUSI CAPUNG (ODONATA) DIKAWASAN KARS GUNUNG SEWU KECAMATAN PRACIMANTORO, KABUPATEN WONOGIRI, JAWA TENGAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terkaya (mega biodiversity). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004), keanekaragaman

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) biologi hama ini adalah : Setelah telur diletakkan di dalam bekas gerekan, lalu ditutupi dengan suatu zat

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Anthony Agustien selaku Ketua Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Andalas.

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan secara terus-menerus. Maka dari itu, setiap manusia harus

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

HEWAN BENTOS SEBAGAI INDIKATOR EKOLOGI DI SUNGAI CIKAPUNDUNG, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Abdul Jamil, Armein Lusi Zeswita, Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian

KEANEKARGAMAN KUPU-KUPU DIURNAL (SUB ORDO: RHOPALOCERA) DI KOMPLEK GUNUNG BROMO KPH SURAKARTA KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meidita Aulia Danus, 2015

PENENTUAN INDEKS KUALITAS TANAH BERDASARKAN PARAMETER LAPANGAN DI SUB DAS JOMPO JEMBER

KARAKTERISTIK FISIK SARANG BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) DI SUAKA MARGASATWA PINJAN-TANJUNG MATOP, SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

Fokus Lahan Basah Eksploitasi Satwa Liar di Perairan Hulu Mahakam 3. Konservasi Lahan Basah Potensi Ekowisata Mangrove Pesisir Sawah Luhur 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sungai Bone mempunyai panjang 119,13 Km 2 yang melintasi wilayah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

STUDI KUALITAS AIR SUNGAI BONE DENGAN METODE BIOMONITORING (Suatu Penelitian Deskriptif yang Dilakukan di Sungai Bone)

SKRIPSI KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) DI KAMPUS UIN SUSKARIAU

SKRIPSI KEBERADAAN PREDATOR WERENG BATANG COKLAT PADA BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN TEKNIK BUDIDAYA BERBEDA. Oleh SULISTIYO DWI SETYORINI H

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JENIS-JENIS CAPUNG (Odonata: Anisoptera) DI DESA SEI DUA INDAH KECAMATAN RAMBAH HILIRKABUPATEN ROKAN HULU. Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK

Transkripsi:

1 KEPADATAN NIMFA CAPUNG (ODONATA) PADA PERTANAMAN PADI SAWAH DI KANAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT Weni Yuhelfa, Jasmi dan Ismed Wahidi Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Koresponden: yuhelfaweni@gmail.com ABSTRACT Dragonflies (Odonata) have an important role in the rice field ecosystem. Dragonflies serves as an indicator to monitor water quality, and pest predators in rice plants, besides dragonfly also play a role in health and agriculture. This dragonfly nymphs are found in rice crops. So far data on the density of dragonfly nymphs (Odonata) already exists but research dragonfly nymph density in Kanagarian Air Bangis subdistrict Beremas River West Pasaman has never been done. The purpose of this study was to determine the density of dragonfly nymphs (Odonata) in Planting Rice in Kanagarian Air Bangis Beremas River District West Pasaman. This research was conducted in November 2014 with a descriptive survey method is by way of direct collection of the dragonfly nymph existing research location. Field sampling is done at the age of ± 1 month paddy and rice ± 1 ½ months of age. Factors measured environmental physics ie air temperature and humidity, water temperature, chemical factors measured is the ph of water. Acreage is used as a research about + 2 Ha. Average length of dragonfly nymph bodies were found is 18 mm ± 1 month of age paddy and rice 19 mm ± 1 ½ months of age. The average density of dragonfly nymphs on the location of the rice fields in Kanagarian Air Bangis Beremas River District West Pasaman on rice ± 1 month of age was 0.09 individuals / m2, and the rice ± 1 ½ months of age was 0.08 individuals / m2. Keywords: dragonfly, dragonfly nymphs, population PENDAHULUAN Capung (Odonata: Libellulidae) mempunyai peranan penting pada ekosistem persawahan. Capung dapat berfungsi sebagai serangga predator, baik dalam bentuk nimfa maupun dewasa, dan memangsa berbagai jenis serangga serta organisme lain termasuk serangga hama tanaman padi seperti, penggerek batang padi (Chilo sp), wereng coklat (Nilaparvata lugens), walang sangit (Leptocorisa acuta) (Ansori, 2009). Capung juga memiliki peranan penting bagi manusia yaitu sebasgai indikator untuk memantau kualitas air disekitar lingkungan hidup. Nimfa capung tidak akan hidup pada air yang tercemar atau di sungai yang tidak ada tumbuhannya, jadi secara tidak langsung kehadiran capung dapat menandakan bahwa perairan sekitar kita masih bersih (Susanti, 1998). Nimfa capung semuanya adalah aquatik (Corbet, 1995), terutama hidup pada kolam, danau atau hulu sungai dan makan berbgai macam organism aqutik yang kecil (Borror et al., 1992). Populasi odonata juga dipengaruhi oleh factor abiotic dalam perkembangan hidupnya, seperti penggunaan insectisida., Insictisida yang digunakan secara tidak langsung dapat berdampak pada populasi odonata (Ansori 2008). Penelitian mengenai nimfa capung yang telah dilakukan yaitu tentang Keanekaragaman nimfa odonata (Dragonfiles) dibeberapa persawahan disekitar Bandung Jawa Barat, Ansori (2008). Penelitian tentang nimfa capung (Odonata) pada pertanaman padi sawah di Beremas Kabupaten Pasaman Barat belum pernah dilakukan. 1

2 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode survey deskriptif yaitu dengan cara mengoleksi langsung terhadap semua nimfa capung yang ditemukan pada lokasi penelitian. Penangkapan nimfa capung dilaksanakan pada pagi dan siang hari. Pengambilan sampel nimfa capung dilakukan dua kali, pengambilan pertama dilakukan pada padi umur ± 1 bulan (tanggal 24 November 2014) dan pengambilan kedua pada padi umur ± 1 ½ bulan (tanggal 07 Desember 2014). Sedangkan pengambilan sampel dengan menentukan dua stasiun yang terdiri dari lima titik masing-masing stasiun.. Pengambilan sampel dilakukan dengan menetapkan titik pengambilan dengan cara mengambil setiap sudut dan pertengahan tanaman padi, dengan tujuan supaya terwakili seluruh areal persawahan, dengan luas areal sawah yang akan dijadikan petak sampling yaitu 5x5 m pada masing-masing titik stasiun. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada lokasi pertanaman padi sawah di Kanagarian Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat ditemukan ciri-ciri nimfa capung yang ditemukan memiliki kepala agak lebar, sepasang antena yang pendek seperti bulu halus, satu pasang mata majemuk yang besar arah samping kiri dan kanan, dada berwarna coklat, tiga pasang kaki, memiliki abdomen berwarna coklat kekuningan, pada abdomen terdapat 9 segmen, bagian akhir abdomen terdapat 5 sersi. Gambar 1. Contoh nimfa capung Hasil penelitian tentang kepadatan nimfa capung pada pertanaman padi sawah di Beremas Kabupaten Pasaman Barat, pada padi umur ± 1 bulan adalah 0,18 individu/m 2 sedangkan pada padi umur ± 1 ½ bulan adalah 0,17 individu/m 2 individu/m 2, dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kepadatan nimfa capung

3 Tabel 1. Hasil pengukuran faktor fisika, kimia pengambilan sampel di Kanagarian Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas Kabupaten Pasaman Barat Pengambilan sampel Faktor fisika-kimia Padi ± 1 bulan padi ± 1 ½ bulan Pagi Siang Rata-rata Pagi Siang Rata-rata Suhu udara 31ºC 30ºC 30,5ºC 31ºC 33ºC 32ºC Suhu air 25ºC 32ºC 28,5ºC 26º C 30ºC 28ºC Kelembapan 79% 76% 77,5% 71% 73% 72% Udara Keadaan cuaca cerah cerah cerah mendung ph 6 7 6,5 6 7 6,5 Kepadatan nimfa capung paling tinggi ditemukan pada padi umur ± 1 bulan yaitu 0,18 dan pada padi umur ± 1 ½ bulan yaitu 0,17 individu/m 2. Pengambilan sampel nimfa capung dilakukan pada padi umur ± 1 bulan dan padi umur ± 1 ½ bulan untuk melihat perbedaan kepadatan nimfa capung yang ditemukan.. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ansori, (2009) menunjukkan bahwa Crocothemis servilia (Libellulidae) dan Orthetrum sabina (Libellulidae) merupakan spesies yang dominan di empat lokasi penelitian. Pada sawal pertumbuhan padi (fase vegetatif sampai fase bunting 22 27 hari), menunjukkan jumlah individu terbesar dibandingkan dengan fase lain, dan populasi odonata akan menurun sejalan dengan umur padi yang semakin tua. Hasil analisis indeks keanekaragaman untuk odonata dewasa di empat lokasi penelitian menunjukkan bahwa persawahan Dago Pojok memiliki indeks keanekaragaman tertinggi. Indeks kemerataan tertinggi odonata dewasa diperoleh di persawahan Antapani dan Dago Pakar. Berbeda dengan penelitian Salmah et. al., (2005) tentang keanekaragaman odonata dan hubungannya dengan ekosistem dan penggunaan lahan di semenanjung utara malaysia dengan lokasi (habitat) yang berbeda yaitu pada sawah, perkebunan kelapa sawit, perkebunan karet, areal tambang pasir, pertenakan ayam, dan aliran gunung. Pengambilan odonata dilakukan pada musim (basah dan kering) menghasilkan 566:646 individu, 30:28 marga dan family 8:8. Ada perbedaan yang signifikan dalam distribusi individu odonata antara dimusim hujan (F=4,70) dan musim kemarau (F=3.99). berbeda dengan penelitoan Wardhani (2007) tentang perbandingan populasi larva odonata dibeberapa sungai di pulau pinang dan hubungannya dengan pengaruh habitat dan kualiti air dengan berbagai lokasi yaitu Sungai Air Terjun, Sungai Titi Teras, dan Sungai Taman Belia, kelimpahan odonata yang lebih tinggi di Sungai Air Terjun menggambarkan kesesuaian habitat yang lebih baik dibandingkan dengan sungai titi teras, sungai belia. Pengukuran faktor lingkungan suhu udara pagi hari 31 o C pada padi umur ± 1 bulan, dan dengan suhu 30 o C pengukuran siang hari pada padi umur ± 1 bulan, sedangkan suhu pagi hari pada padi umur ± 1 ½ bulan 31 o C dan suhu siang hari 33 o C. suhu air pada padi umur ± I bulan 25 o C di pagi hari 32 o C di siang hari, suhu air pada padi umur ± 1 ½ bulan 26 o C pagi hari, 30 o C siang hari dan kelembaban udara pada padi umur ± 1 bulan 79% di pagi hari 76% di siang hari, sedangkan kelembapan udara pada padi umur ± 1 ½ bulan 71% di pagi hari 73% di sing hari. ph air pada umur 1 bulan 6 di pagi hari dan 7 di siang hari, sedangkan pada padi umur ± 1 ½ bulan 6 di pagi hari dan 7 di siang hari. Pada serangga makanan sangat diperlukan untuk menopang tingkat hidup yang aktif, terutama pada proses peneluran dan stadium larva. Stadium imago porsinya menjadi kecil karena periode kehidupannya menjadi relatif pendek apabila hama-hama tersebut telah meletakkan telur. Kesesuaian makanan erat kaitannya dengan dinamika serangga memilih sumber makanan yang cocok untuk pertumbuhan populasinya atau dalam

4 proses perkembangbiakan keturunannya (Yayuk et. al., 1990 dalam Yasin, 2009). Serangga memiliki kisaran suhu tertentu dimana dia dapat hidup. Di luar kisaran tersebut serangga akan mati kedinginan dan kepanasan. Pengaruh suhu ini jelas terlihat pada proses fisiologi serangga. Pada suhu tertentu aktivitas serangga tinggi, akan tetapi pada suhu yang lain berkurang (menurun). Pada umumnya kisaran suhu yang efektif adalah sebagai berikut: suhu minimum 15 o C, suhu optimum 25 0 C, dan suhu maksimum 45 o C (Jumar, 2000). Sejumlah spesies capung memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tubuh melalui perubahan postur tubuh dan tingkat pembukaan terhadap matahari. Hal ini memberikan keuntungan bagi capung untuk mulai memangsa pada dini hari sebelum tubuh mangsa berfungsi secara sempurna. Ketika melewati masa prereproduktif, capung dewasa kembali pada masa kopulasi (Hidayah, 2008). Kelembaban udara, hal ini merupakan faktor yang penting yang mempengaruhi distribusi kegiatan serangga. Dalam kelembaban yang sesuai, serangga biasanya lebih tahan terhadap suhu 18 o C dengan kelembaban 70% (Jumar, 2000). s Pengaruh cahaya (kondisi gelap dan terang) sangat berpengaruh basar terhadap tingkah laku serangga dalam memilih makanan, dan reproduksi (kopulasi dan penelusuran) (Weston and Hoffman, 1991 dalam Yasin 2009). Beberapa faktor serangga yang dipengaruhi oleh cahaya, sehingga timbul serangga yang aktif siang dan malam hari. Cahaya matahari dapat mempengaruhi aktivitas dan distribusi serangga. Selain tertarik terhadap cahaya, ditemukan juga serangga yang tertarik oleh warna hijau dan kuning. Serangga juga memiliki profensi (kesukaan) tersendiri terhadap warna dan bau, seperti terhadap warna-warna bunga (Jumar, 2000). Cahaya berpengaruh terhadap perkembangan organisme yang hidup baik pengaruh terhadap struktur tubuh dan perilaku. Cahaya adalah faktor yang sekaligus vital dan membatasi, karenanya menarik bagi ekologis. Intensitas dan lamanya cahaya penting, karena pengaruh cahaya dalam hal ini mempengaruhi perilaku dan penyebaran hewan (P. Michael, 1994 : 16 dalam Rohman 2012). Dari uji t yang telah dilakukan terbukti bahwa, kepadatan nimfa capung pada padi umur ± 1 bulan dan padi umur ± 1 ½ bulan, maka didapatkan t hitung 0,03 dan t tabel 1,66. Disini dapat dilihat bahwa t hitung t tabel, sehingga padi pada umur ± 1 bulan dan padi umur ± 1 ½ bulan tidak berbeda nyata. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada lokasi persawahan di Beremas Kabupaten Pasaman Barat, jumlah individu yang di dapat pada padi umur ± 1 adalah 46 individu sedangkan pada padi umur ± 1 ½ bulan adalah 43 individu. Rata-rata kepadatan nimfa capung pada padi umur ± 1 bulan 0.09 individu/m 2 dan pada padi umur ± 1 ½ bulan 0,08 individu/m 2, dengan panjang rata-rata seluruh tubuh 18 mm pada padi umur ± 1 bulan dan 19 mm pada padi umur ± 1 ½ bulan. DAFTAR PUSTAKA Ansori, I. 2009. Kelimpahan dan Dinamika Populasi Odonata Berdasarkan Hubungannya Dengan Fenologi Padi di Beberapa Persawahan Sekitar Bandung Jawa Barat. PMIPA FKIPUNIB.Jurnalexacta.Vol. VII. No.69-75. Hanum, O. Jenis-jenis Capung (Odonata) di Kawasan Taman Satwa Kandi Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. FMIPA Universitas Andalas:Padang, (online) diakses 28 November Hidayah. 2008. Keanekaragaman Dan Aktivitas Capung (Ordo : Odonata) Di Kebun Raya Bogor. Fakultas Pertanian Institut Pertanian: Bogor. Skripsi (online) diakses 28 November Jumar. 2000. Entomologi Pertanian. Rineka Cipta: Jakarta. Patty, N. 2006. Keanekaragaman Jenis Capung (Odonata) di Situ Gintung Ciputat, Tanggerang. Fakultas sains dan teknologi Universitas Islam dan Negeri Syarif Hidayatullah: Jakarta. Skripsi (online) diakses 28 November Rohman, A 2012. Keanekaragaman Jenis dan Distribusi Capung (Odonata) di Kawasan Kars Gunung Sewu Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Fakultas

5 Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam: Uniiversitas Negeri Yokyakarta. Jurnal (online) diakses 28 November Salmah, C, R, Siregar, A, Z dan Ahmad A, H. 2005. The Diversity of Odonata in Realeation to Ecosystem and Land Use in Northerrn Peninsular Malaysia. School of Biological Science, University of Science Malaysia. Jumlah ilmiah pertanian kultura Vol. 40. No. 2:106-116. Jurnal (online) diakses 28 Novemver 2013 W. Tribuana Surya. 2007. Perbandingan Populasi Larva Odonata di beberapa Sungai Di Pulau Pinang Dan Dubungannya Dengan Pengaruh Habitat Dan Kualiti Air. Universitas Sain Malaysia.Jurnal,(Online) diakses 07 Maret 2015. Yasin, M. 2009. Kemampuan Akses Makan Serangga Hama Kumbang Bubuk dan Faktor Kimia Yang Mempengaruhinya. Balai Penelitian Tanaman Proseding Seminar Nasional Serealia ISBN:978-979-8940-27-9. Jurnal (online) diakses 28 November