DAFTAR ISI Daftar Isi...1 Daftar Gambar...4 Daftar tabel...7 Kata Pengantar...8 Bab I: Pendahuluan...9 1.1. Latar Belakang... 9 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian... 11 1.5. Manfaat Penelitian... 11 1.6. Sistimatika Penulisan... 11 Bab II: Tinjauan Pustaka... 13 2.1 Kerangka Pustaka... 13 2.2 Pola Penggunaan Ruang... 13 2.2.1. Elemen Fisik Ruang... 14 2.2.2. Penggunaan Ruang... 14 2.3 Sektor Informal... 15 2.4 Karakteristik PKL... 17 2.4.1. Definisi PKL... 18 2.4.2. Elemen Aktivitas PKL... 20 2.4.3. Jenis - Jenis Tipologi PKL... 21 2.4.4. Sarana Fisik Berdagang PKL... 22 2.4.5. Pola Penyebaran PKL... 24 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 1
2.4.6. Pola Pelayanan PKL... 25 2.5 Kepengelolaan... 27 2.6 Penelitian Sejenis... 28 Bab III: Metode Penelitian... 30 3.1. Pendekatan... 30 3.2. Metode Pembahasan... 30 3.3. Metode Pengumpulan Data... 30 3.3.1. Instrument Penelitian... 32 3.3.2. Waktu Pelaksanaan Ke Lokasi... 36 3.4. Metode Pengolahan Data... 36 Bab IV: Gambaran Umum Lokasi studi... 37 4.1. Lokasi Makro... 37 4.2. Lokasi Studi Kasus... 38 4.3. Keberadaan Kampus Binus Syahdan... 40 4.4. Kondisi Umum Pedagang Informal... 41 Bab V: Hasil Penelitian dan Pembahasan... 43 5.1. Proses Menempati PKL... 43 5.1.1. Daya Tarik / Magnet... 44 5.1.2. Lokasi Dagang... 44 5.1.3. Intesitas Pejalan Kaki... 45 5.1.4. Intesitas Kendaraan... 45 5.1.5. Kepengelolaan PKL... 45 5.2. Pola Penggunaan Ruang... 52 5.2.1. Zona Waktu... 52 5.2.2. Kepengelolaan... 63 5.2.3. Jenis Dagangan... 68 5.2.4. Sarana Fisik... 71 5.2.5. Sarana Usaha... 73 5.2.6. Iuran Oprasional PKL... 75 5.3. Karakteristik PKL... 77 5.3.1. Penguasa Lahan A... 78 5.3.2. Penguasa Lahan B... 79 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 2
5.3.3. Pemilik Lahan... 81 5.3.4. Pemilik Toko... 82 5.3.5. Organisasi Suku Betawi... 83 5.3.6. Mandiri... 84 Bab VI: KESIMPULAN... 86 Kesimpulan... 86 Saran... 88 Daftar Pustaka...Error! Bookmark not defined. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 3
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pustaka... 13 Gambar 2. Lebar normal pedestrian.... 15 Gambar 3. Tipologi karakter fisik modul PKL.... 21 Gambar 4. Tipologi posisi area yang dipergunakan PKL.... 22 Gambar 5. Pola Penyebaran Memanjang (Linier)... 24 Gambar 6. Pola Penyebaran Mengelompok (Focus Aglomeration)... 25 Gambar 7.Gambar rencana letak PKL berdasarkan jam... 35 Gambar 8. Peta DKI Jakarta (Sumber: www.google.earth) (atas)... 37 Gambar 9. Peta Palmerah dengan sirkulasi titik-titik Binus (Sumber: www.google.earth) (bawah)... 37 Gambar 10. Binus Anggrek... 37 Gambar 11. Binus Syahdan... 37 Gambar 12. Binus Kijang... 37 Gambar 13. Lokasi tapak (Jalan KH. Syahdan)... 38 Gambar 14. Foto Jalan Kebon Jeruk Raya, pertigaan Syahdan.... 39 Gambar 15. Foto Jalan KH Taisir, pertigaan Taisir.... 40 Gambar 16. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 17. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 18. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 19. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 20. Skema proses menempati PKL... 43 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 4
Gambar 21. Skema jenis pengelola PKL... 46 Gambar 22. Peta dan Foto daerah penguasa lahan A... 47 Gambar 23. Peta dan foto daerah penguasa lahan B... 47 Gambar 24. Foto penanda daerah kekuasaan organisaasi suku Betawi... 49 Gambar 25. Peta dan foto daerah penguasa lahan B... 49 Gambar 26 Struktur Organisasi Betawi di Lokasi... 50 Gambar 27 Pemetaan PKL berdasarkan zona waktu... 53 Gambar 28 Diagram zona waktu PKL... 62 Gambar 29 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 63 Gambar 30 Peta pengelompokan PKL berdasarkan pengelola dan waktu berdagang... 64 Gambar 31 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 65 Gambar 32 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 65 Gambar 33 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 65 Gambar 34 Diagram zona waktu keseluruhan PKL dari masing-masing pengelola... 66 Gambar 35 Peta dengan kode PKL (daerah penguasa lahan A)... 66 Gambar 36 Peta dengan kode PKL (daerah penguasa lahan B)... 67 Gambar 37. Peta dengan kode PKL (daerah kekuasaan organisasi suku betawi)... 67 Gambar 38. SuasanaPKL pemilik toko pada pagi, siang, dan malam di lokasi (foto survey (2014)... 68 Gambar 39 Peta pengelompokan PKL berdasarkan jenis dagangan.... 69 Gambar 40. Diagram jenis dagangan PKL... 70 Gambar 41. Foto PKL minuman... 70 Gambar 42. Foto PKL makanan... 70 Gambar 43. Foto PKL majalah... 70 Gambar 44. Foto PKLservis kunci... 70 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 5
Gambar 45 Peta pengelompokan PKL berdasarkan jenis sarana fisik... 71 Gambar 46. Diagram jenis sarana PKL... 72 Gambar 47. Foto PKL di lahan parker... 72 Gambar 48. Foto PKL di di trotoar... 72 Gambar 49. Foto PKL di depan toko... 72 Gambar 50. Foto PKL di dalam toko... 72 Gambar 51 Peta pengelompokan PKL berdasarkan jenis sarana usaha... 73 Gambar 52. Diagram sarana usaha... 74 Gambar 53. Foto PKL dengan saranagerobak... 74 Gambar 54. Foto PKL dengan sarana pikulan... 74 Gambar 55. Foto PKL dengan sarana semi permanen... 74 Gambar 56 Peta pengelompokan PKL berdasarkan harga iuran/sewa tempat... 75 Gambar 57. Diagram batang harga iuran atau bayar sewa lahan dagang... 76 Gambar 58. Peta dengan kode PKL (PKL yang dikelola pemilik lahan, pemilik toko serta PKL mandiri) 77 Gambar 59. Foto suasana di area penguasa lahan A... 79 Gambar 60. Foto suasana di area penguasa lahan B... 80 Gambar 61. Foto suasana di area pemilik lahan... 81 Gambar 62. Foto suasana di area pemilik lahan... 83 Gambar 63. Foto suasana di area pemilik lahan... 84 Gambar 64. Foto jenis PKL mandiri... 85 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 6
DAFTAR TABEL Table 1 Tebel Penelitian Sejenis... 29 Table 2 Variabel pencapaian data... 31 Table 3 Instrument wawancara... 33 Table 4. Form Inforrman (pedagang)... 34 Table 5 Forrm Informan (pengelola)... 34 Table 6 Perencanaan survey... 36 Table 7 Data PKL zona pagi... 54 Table 8 Data PKL zona siang-sore... 58 Table 9 Data PKL zona malam... 62 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 7
KATA PENGANTAR Universitas Bina Nusantara (Binus) merupakan daya tarik yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Sejak berdirinya dan berkembangnya kampus ini banyak sekali perubahan yang dialami, baik dari segi pembangunan, sosial, maupun ekonomi untuk wilayah disekitarnya. Menurut website resmi Binus, pada awalnya Binus adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama "Modern Computer Course". Seiring waktu terus berkembang, akhirnya pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. Saat ini Universitas Binus menjadi populer di kalangan anak muda, hal ini menyebabkan setiap tahun ajaran baru mahasiswa/i terus bertambah. Bangunan pertamanya berada di jalan KH. Syahdan, lalu dibangun Binus Kijang, dan yang terakhir Binus Anggrek. Ketiga bangunan tersebut berada di wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat (belum termasuk diluar Kemanggisan). Dengan adanya Universitas Bina Nusantara di daerah ini mendorong para pemilik tanah untuk meraih keuntungan. Para pemilik tanah mendirikan bangunan yang menunjang kebutuhan para mahasiswa-mahasiswi dan warga yang tinggal sekitar kampus, contohnya seperti kos-kosan, kontrakan, laundry, warung internet, tempat servis barang-barang elektronik, rumah makan, kedai minuman, kafetaria, toko pakaian, mini market, dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu tidak hanya para pedagang formal atau pedagang yang memiliki izin usaha dan bangunan. Sebagian lahan di wilayah ini ditempati oleh para pedagang kaki lima, mereka hadir untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa-mahasiswi Binus (Binusian). Para pedagang kaki lima tidak bisa ditebak kehadirannya, jalan raya seolah menjadi sangat sempit karena sisi jalan dipakai untuk berdagang, yang menjadikan area itu sebagai area pedagang informal. Keberadaan pedagang kaki lima yang menggunakan area yang tidak diperkenankan secara hukum untuk berdagang merupakan kenyataan yang hampir selalu ada di wilayah perkotaan di Indonesia. Menurut Perda DKI Jakarta nomor 8 tahun 2007 tentang penertiban umum, area yang dilarang untuk berdagang antara lain badan jalan, trotoar, disekitar saluran air, jalur hijau, halte, taman, bawah jembatan serta di jembatan penyeberangan. Oleh karena itu upaya penataan dengan kebijakan pada area-area tersebut memerlukan kajian yang mendalam agar kebijakan yang diambil dapat lebih diterima oleh segenap pihak yang terlibat. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 8