DAFTAR ISI. Daftar Isi...1. Daftar Gambar...4. Daftar tabel...7. Kata Pengantar...8. Bab I: Pendahuluan...9

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: METODE PENELITIAN

ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG TUGAS AKHIR. Oleh: SULISTIANTO L2D

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Anwar M.Pd, Pendidikan kecakapan Hidup ( Life Skills Education).( Bandung: CV Alfabeta,2006) hlm.12

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga


BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Perpustakaan Universitas Bina Nusantara (Ubinus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

STUDI ARAHAN PENATAAN FISIK AKTIVITAS PKL DI KORIDOR JALAN SUDIRMAN KOTA SALATIGA TUGAS AKHIR

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dan pembahasan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2010), jumlah penduduk DKI Jakarta adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

Kata kunci (keywords): arsitektur tropis, apartemen sewa

KATA PENGANTAR. Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Bina Nusantara, Jakarta. TOPIK : ARSITEKTUR BERKELANJUTAN- HEMAT ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. demi tercapainya kualitas hidup dari manusia itu sendiri.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian dinamika aktifitas di ruang pejalan kaki di Jalan

BAB IV ANALISIS PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT TENTANG ASPEK PERANCANGAN KOTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN CENGKARENG OFFICE PARK LATAR BELAKANG

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

Pranata Pembangunan Pertemuan 14 Penertiban Kaki lima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dan semakin luas di berbagai kota di Indonesia.

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. otoriter juga dipicu oleh masalah ekonomi dan adanya perubahan sosial dalam

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Stephen Carr dibedakan menjadi¹: pagar, tanaman, dan berlokasi dijalan utama pusat kota.

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Jakarta adalah kota yang setiap harinya sarat akan penduduk, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Eksistensi Penelitian. direncanakan maupun terbentuk dengan sendirinya yang menghubungkan

Pengkaj ian Teori 8

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB I PENDAHULUAN. perhatian perencanaan pembangunan, terutama di negara sedang berkembang, dan

KATA PENGANTAR. Tujuan penyusunan paper tugas akhir ini adalah sebagai syarat untuk kelulusan

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMA: ARSITEKTUR HEMAT ENERGI. TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN KEBUTUHAN RUANG PKL DI KORIDOR SURYAKENCANA

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 15 SERI E

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

KAJIAN KARAKTERISTIK BERLOKASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) PADA KAWASAN PERDAGANGAN JALAN KARTINI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan cukup

BAB I PENDAHULUAN. Proses perkembangan dan pertumbuhan kota-kota besar di Indonesia

BAB II TINJAUAN UMUM

DAFTAR ISI. Halaman Judul Lembar Pengesahan Lembar Persembahan Kata Pengantar. Abstraksi. Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Grafik Daftar Pustaka

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PRASARANA KOTA DI JALAN KOLONEL ATMO PALEMBANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PENGATURAN, PENERTIBAN DAN PENGAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Abstraksi. Dalam karya ilmiah ini akan di terangkan tentang peluangpeluang bisnis di area kampus, bagaimana memulai usaha di

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

- BAB II - TINJAUAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Re-Desain Stasiun Besar Lempuyangan Dengan Penekanan Konsep pada Sirkulasi, Tata ruang dan Pengaturan Fasilitas Komersial,

PENDAHULUAN. Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang memiliki mobilitas

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN STASIUN TERPADU MANGGARAI JAKARTA SELATAN CONTEXTUAL ARCHITECTURE

KAJIAN KARAKTERISTIK BERLOKASI PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN PENDIDIKAN TEMBALANG KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG POLA PENYEBARAN PELETAKAN REKLAME

BAB I PENDAHULUAN. 1981). Kondisi dualistik pada kawasan perkotaan di gambarkan dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kota yang cukup padat dan banyak di datangi. Selain. terdapat di Yogyakarta. Keberadaan kampus-kampus di

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB VIII ALTERNATIF MODEL PENATAAN PKL DI KOTA TASIKMALAYA

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN...

KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA

Transkripsi:

DAFTAR ISI Daftar Isi...1 Daftar Gambar...4 Daftar tabel...7 Kata Pengantar...8 Bab I: Pendahuluan...9 1.1. Latar Belakang... 9 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian... 11 1.5. Manfaat Penelitian... 11 1.6. Sistimatika Penulisan... 11 Bab II: Tinjauan Pustaka... 13 2.1 Kerangka Pustaka... 13 2.2 Pola Penggunaan Ruang... 13 2.2.1. Elemen Fisik Ruang... 14 2.2.2. Penggunaan Ruang... 14 2.3 Sektor Informal... 15 2.4 Karakteristik PKL... 17 2.4.1. Definisi PKL... 18 2.4.2. Elemen Aktivitas PKL... 20 2.4.3. Jenis - Jenis Tipologi PKL... 21 2.4.4. Sarana Fisik Berdagang PKL... 22 2.4.5. Pola Penyebaran PKL... 24 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 1

2.4.6. Pola Pelayanan PKL... 25 2.5 Kepengelolaan... 27 2.6 Penelitian Sejenis... 28 Bab III: Metode Penelitian... 30 3.1. Pendekatan... 30 3.2. Metode Pembahasan... 30 3.3. Metode Pengumpulan Data... 30 3.3.1. Instrument Penelitian... 32 3.3.2. Waktu Pelaksanaan Ke Lokasi... 36 3.4. Metode Pengolahan Data... 36 Bab IV: Gambaran Umum Lokasi studi... 37 4.1. Lokasi Makro... 37 4.2. Lokasi Studi Kasus... 38 4.3. Keberadaan Kampus Binus Syahdan... 40 4.4. Kondisi Umum Pedagang Informal... 41 Bab V: Hasil Penelitian dan Pembahasan... 43 5.1. Proses Menempati PKL... 43 5.1.1. Daya Tarik / Magnet... 44 5.1.2. Lokasi Dagang... 44 5.1.3. Intesitas Pejalan Kaki... 45 5.1.4. Intesitas Kendaraan... 45 5.1.5. Kepengelolaan PKL... 45 5.2. Pola Penggunaan Ruang... 52 5.2.1. Zona Waktu... 52 5.2.2. Kepengelolaan... 63 5.2.3. Jenis Dagangan... 68 5.2.4. Sarana Fisik... 71 5.2.5. Sarana Usaha... 73 5.2.6. Iuran Oprasional PKL... 75 5.3. Karakteristik PKL... 77 5.3.1. Penguasa Lahan A... 78 5.3.2. Penguasa Lahan B... 79 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 2

5.3.3. Pemilik Lahan... 81 5.3.4. Pemilik Toko... 82 5.3.5. Organisasi Suku Betawi... 83 5.3.6. Mandiri... 84 Bab VI: KESIMPULAN... 86 Kesimpulan... 86 Saran... 88 Daftar Pustaka...Error! Bookmark not defined. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 3

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Kerangka Pustaka... 13 Gambar 2. Lebar normal pedestrian.... 15 Gambar 3. Tipologi karakter fisik modul PKL.... 21 Gambar 4. Tipologi posisi area yang dipergunakan PKL.... 22 Gambar 5. Pola Penyebaran Memanjang (Linier)... 24 Gambar 6. Pola Penyebaran Mengelompok (Focus Aglomeration)... 25 Gambar 7.Gambar rencana letak PKL berdasarkan jam... 35 Gambar 8. Peta DKI Jakarta (Sumber: www.google.earth) (atas)... 37 Gambar 9. Peta Palmerah dengan sirkulasi titik-titik Binus (Sumber: www.google.earth) (bawah)... 37 Gambar 10. Binus Anggrek... 37 Gambar 11. Binus Syahdan... 37 Gambar 12. Binus Kijang... 37 Gambar 13. Lokasi tapak (Jalan KH. Syahdan)... 38 Gambar 14. Foto Jalan Kebon Jeruk Raya, pertigaan Syahdan.... 39 Gambar 15. Foto Jalan KH Taisir, pertigaan Taisir.... 40 Gambar 16. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 17. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 18. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 19. Foto pedagang informal (survey lokasi Juli 2014)... 42 Gambar 20. Skema proses menempati PKL... 43 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 4

Gambar 21. Skema jenis pengelola PKL... 46 Gambar 22. Peta dan Foto daerah penguasa lahan A... 47 Gambar 23. Peta dan foto daerah penguasa lahan B... 47 Gambar 24. Foto penanda daerah kekuasaan organisaasi suku Betawi... 49 Gambar 25. Peta dan foto daerah penguasa lahan B... 49 Gambar 26 Struktur Organisasi Betawi di Lokasi... 50 Gambar 27 Pemetaan PKL berdasarkan zona waktu... 53 Gambar 28 Diagram zona waktu PKL... 62 Gambar 29 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 63 Gambar 30 Peta pengelompokan PKL berdasarkan pengelola dan waktu berdagang... 64 Gambar 31 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 65 Gambar 32 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 65 Gambar 33 Diagram zona waktu keseluruhan PKL... 65 Gambar 34 Diagram zona waktu keseluruhan PKL dari masing-masing pengelola... 66 Gambar 35 Peta dengan kode PKL (daerah penguasa lahan A)... 66 Gambar 36 Peta dengan kode PKL (daerah penguasa lahan B)... 67 Gambar 37. Peta dengan kode PKL (daerah kekuasaan organisasi suku betawi)... 67 Gambar 38. SuasanaPKL pemilik toko pada pagi, siang, dan malam di lokasi (foto survey (2014)... 68 Gambar 39 Peta pengelompokan PKL berdasarkan jenis dagangan.... 69 Gambar 40. Diagram jenis dagangan PKL... 70 Gambar 41. Foto PKL minuman... 70 Gambar 42. Foto PKL makanan... 70 Gambar 43. Foto PKL majalah... 70 Gambar 44. Foto PKLservis kunci... 70 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 5

Gambar 45 Peta pengelompokan PKL berdasarkan jenis sarana fisik... 71 Gambar 46. Diagram jenis sarana PKL... 72 Gambar 47. Foto PKL di lahan parker... 72 Gambar 48. Foto PKL di di trotoar... 72 Gambar 49. Foto PKL di depan toko... 72 Gambar 50. Foto PKL di dalam toko... 72 Gambar 51 Peta pengelompokan PKL berdasarkan jenis sarana usaha... 73 Gambar 52. Diagram sarana usaha... 74 Gambar 53. Foto PKL dengan saranagerobak... 74 Gambar 54. Foto PKL dengan sarana pikulan... 74 Gambar 55. Foto PKL dengan sarana semi permanen... 74 Gambar 56 Peta pengelompokan PKL berdasarkan harga iuran/sewa tempat... 75 Gambar 57. Diagram batang harga iuran atau bayar sewa lahan dagang... 76 Gambar 58. Peta dengan kode PKL (PKL yang dikelola pemilik lahan, pemilik toko serta PKL mandiri) 77 Gambar 59. Foto suasana di area penguasa lahan A... 79 Gambar 60. Foto suasana di area penguasa lahan B... 80 Gambar 61. Foto suasana di area pemilik lahan... 81 Gambar 62. Foto suasana di area pemilik lahan... 83 Gambar 63. Foto suasana di area pemilik lahan... 84 Gambar 64. Foto jenis PKL mandiri... 85 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 6

DAFTAR TABEL Table 1 Tebel Penelitian Sejenis... 29 Table 2 Variabel pencapaian data... 31 Table 3 Instrument wawancara... 33 Table 4. Form Inforrman (pedagang)... 34 Table 5 Forrm Informan (pengelola)... 34 Table 6 Perencanaan survey... 36 Table 7 Data PKL zona pagi... 54 Table 8 Data PKL zona siang-sore... 58 Table 9 Data PKL zona malam... 62 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 7

KATA PENGANTAR Universitas Bina Nusantara (Binus) merupakan daya tarik yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Sejak berdirinya dan berkembangnya kampus ini banyak sekali perubahan yang dialami, baik dari segi pembangunan, sosial, maupun ekonomi untuk wilayah disekitarnya. Menurut website resmi Binus, pada awalnya Binus adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama "Modern Computer Course". Seiring waktu terus berkembang, akhirnya pada tanggal 8 Agustus 1996, Universitas Bina Nusantara berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. Saat ini Universitas Binus menjadi populer di kalangan anak muda, hal ini menyebabkan setiap tahun ajaran baru mahasiswa/i terus bertambah. Bangunan pertamanya berada di jalan KH. Syahdan, lalu dibangun Binus Kijang, dan yang terakhir Binus Anggrek. Ketiga bangunan tersebut berada di wilayah Kemanggisan, Jakarta Barat (belum termasuk diluar Kemanggisan). Dengan adanya Universitas Bina Nusantara di daerah ini mendorong para pemilik tanah untuk meraih keuntungan. Para pemilik tanah mendirikan bangunan yang menunjang kebutuhan para mahasiswa-mahasiswi dan warga yang tinggal sekitar kampus, contohnya seperti kos-kosan, kontrakan, laundry, warung internet, tempat servis barang-barang elektronik, rumah makan, kedai minuman, kafetaria, toko pakaian, mini market, dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu tidak hanya para pedagang formal atau pedagang yang memiliki izin usaha dan bangunan. Sebagian lahan di wilayah ini ditempati oleh para pedagang kaki lima, mereka hadir untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa-mahasiswi Binus (Binusian). Para pedagang kaki lima tidak bisa ditebak kehadirannya, jalan raya seolah menjadi sangat sempit karena sisi jalan dipakai untuk berdagang, yang menjadikan area itu sebagai area pedagang informal. Keberadaan pedagang kaki lima yang menggunakan area yang tidak diperkenankan secara hukum untuk berdagang merupakan kenyataan yang hampir selalu ada di wilayah perkotaan di Indonesia. Menurut Perda DKI Jakarta nomor 8 tahun 2007 tentang penertiban umum, area yang dilarang untuk berdagang antara lain badan jalan, trotoar, disekitar saluran air, jalur hijau, halte, taman, bawah jembatan serta di jembatan penyeberangan. Oleh karena itu upaya penataan dengan kebijakan pada area-area tersebut memerlukan kajian yang mendalam agar kebijakan yang diambil dapat lebih diterima oleh segenap pihak yang terlibat. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 8