SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

Operations Management

BAB 2 LANDASAN TEORI

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

PRAKTIKUM STOKASTIK MODUL TEORI ANTRIAN

MODEL SISTEM ANTRIAN

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. harus menunggu dalam sebuah proses manufaktur untuk diproses ke tahap

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

Operations Management

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak terlihat kegiatan mengantri seperti, pasien

Lecture 2 : Teori Antrian

ANALISIS ANTRIAN PADA MCDONALD PUSAT GROSIR CILILITAN (PGC) (Untuk Memenuhi Tugas Operational Research)

BAB III PEMBAHASAN. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang model antrean satu server dengan

Simulasi Model Sistem Jasa. DosenPengampu: Ratih Setyaningrum,MT Hanna Lestari, M.Eng

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen operasional adalah the term operation management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. PENGERTIAN TEORI ANTRIAN

ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI


DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

BAB II KAJIAN TEORI. dalam pembahasan model antrean dengan disiplin pelayanan Preemptive,

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

hari sehingga menempatkan metode LPT sebagai metode paling tidak efektif untuk diterapkan di PT. XYZ.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Metode Penugasan. Penugasan & Pengurutan Job. Metode Penugasan. Supl 15. Langkah-langkah Metode Penugasan 31/10/2015

Antrian Orang (antri mengambil uang di atm, antri beli karcis, dll.) Barang (dokumen lamaran kerja, mobil yang akan dicuci, dll) Lamanya waktu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Model Antrian. Queuing Theory

BAB 2 LANDASAN TEORI

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

MAKALAH REKAYASA TRAFIK TEORI ANTRI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Riset Operasional. Tahun Ajaran 2014/2015 ~ 1 ~ STIE WIDYA PRAJA TANA PASER

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 3 LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pengambilan Keputusan Manajerial

BAB II. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan di. sektor perdagangan dan jasa, maka Manajemen operasi memegang

Pendahuluan. Teori Antrian. Pertemuan I. Nikenasih Binatari. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. September 6, 2016

Pertemuan 2 Judul Materi Pertemuan 2

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem

BAB II LANDASAN TEORI

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen, Manajemen Operasi dan Antrian

BAB I PENDAHULUAN. Antrian dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui, misalnya antrian di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersaing dalam memenuhi keinginan customer. Salah

Operations Management

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi, Karakteristik, dan Kualitas Jasa

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun industri yang belum siap dan bangkit dari

PENERAPAN TEORI ANTRIAN PADA PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT KHUSUS MATA MEDAN BARU SKRIPSI MHD. YOGI NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. perusahaan percetakan yang mampu memenuhi permintaan pelanggan dengan

IMPLEMENTASI MODEL ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN

TEORI ANTRIAN (QUEUING THEORY) Teknik Riset Operasi Fitri Yulianti Universitas Gunadarma

ANTRIAN. Pasien Penonton. Dokter dan suster Penjual karcis. Perawatan kesehatan Menjual tiket Traffic Light

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS PERBAIKAN SISTEM ANTRIAN PELANGGAN SKIN CARE XYZ DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI

Transkripsi:

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

Mahasiswa mampu menggunakan teori dan model antrian untuk menganalisa operasi

1. Penggunaan teori antrian 2. Struktur masalah antrian 3. Distribusi probabilitas

Analisis terhadap antrian menjadi pertimbangan bagi manajer karena dapat mempengaruhi: rancangan proses, perencanaan kapasitas, kinerja proses, dan kinerja rantai pasok (supply chain) Antrian (waiting line) 1 atau lebih pelanggan yang sedang menunggu layanan Pelanggan bisa orang atau benda tidak bergerak (misalnya: mesin yang butuh perawatan, order penjualan menunggu pengiriman, atau inventori menunggu untuk digunakan)

Antrian timbul karena ketidakseimbangan sementara antara permintaan akan layanan dengan kapasitas sistem untuk memberikan layanan Dalam kebanyakan kasus nyata, laju permintaan bervariasi pelanggan datang pada selang waktu yang tidak dapat diperkirakan Seringkali laju produksi layanan juga bervariasi tergantung pada kebutuhan pelanggan Baris antrian tetap dapat timbul walaupun waktu proses pelanggan konstan atau stabil

Teori antrian berlaku untuk perusahaan layanan maupun manufaktur untuk menghubungkan kedatangan pelanggan dan karakteristik pemrosesan sistem layanan dengan karakteristik output sistem layanan Istilah layanan tindakan melakukan pekerjaan untuk seorang pelanggan Contoh sistem layanan: salon potong rambut, melayani keluhan pelanggan, memproses order produksi

Contoh lain dari pelanggan dan layanan: barisan penonton membeli tiket bioskop, truk antri menurunkan barang di gudang, mesin menunggu untuk diperbaiki oleh teknisi, dan pasien menunggu untuk diperiksa dokter

Menganalisis masalah baris antrian dimulai dengan deskripsi elemen dasar dari situasi yang terjadi Setiap situasi spesifik akan memiliki karakteristik yang berbeda, namun 4 elemen ini sama untuk semua situasi: 1. Input atau populasi pelanggan yang menghasilkan 1. Input atau populasi pelanggan yang menghasilkan pelanggan potensial 2. Waiting line baris antrian pelanggan 3. Service facility terdiri dari orang (atau kru), mesin (atau kumpulan mesin), atau keduanya yang diperlukan untuk melakukan layanan bagi pelanggan 4. Priority rule aturan prioritas yang memilih pelanggan berikutnya yang akan dilayani oleh service facility

Diagram berikut memperlihatkan elemen dasar tersebut: Segitiga, lingkaran, dan kotak adalah pelanggan yang berbeda kebutuhannya Service system sistem layanan yang menjelaskan jumlah baris dan pengaturan dari fasilitas. Setelah layanan diberikan, pelanggan meninggalkan sistem

Populasi pelanggan sumber input untuk sistem layanan Sumber input dikatakan sebagai finite bila sejumlah pelanggan baru potensial untuk sistem layanan secara signifikan dipengaruhi oleh jumlah pelanggan yang sudah ada di dalam sistem Populasi pelanggan dikatakan infinite bila jumlah pelanggan di dalam sistem tidak mempengaruhi laju populasi dalam menghasilkan pelanggan baru

Dalam konteks masalah baris antrian: patient customer pelanggan yang memasuki sistem dan tetap berada didalamnya sampai dilayani impatient customer pelanggan yang menentukan apakah impatient customer pelanggan yang menentukan apakah tidak masuk ke dalam sistem (balk) atau meninggalkan sistem sebelum dilayani (renege)

Sistem layanan dapat dijelaskan melalui jumlah baris dan pengaturan fasilitas Jumlah baris baris antrian dapat dirancang untuk menjadi baris tunggal (single line) atau baris jamak (multiple lines)

Pengaturan fasilitas layanan Layanan fasilitas terdiri dari orang dan perlengkapan yang diperlukan untuk melakukan layanan kepada pelanggan Pengaturan fasilitas layanan dijelaskan melalui jumlah saluran (channel) dan tahap (phase) channel satu atau lebih fasilitas yang diperlukan untuk melakukan sebuah layanan phase satu langkah dalam memberikan layanan

Jenis-jenis pengaturan fasilitas layanan: 1. single-channel, single-phase 2. single-channel, multiple-phase 3. multiple-channel, single-phase 4. multiple-channel,multiple-phase 5. mixed

Aturan prioritas menentukan pelanggan mana yang dilayani berikutnya Kebanyakan sistem layanan menerapkan aturan first-come first-served (FCFS) pelanggan yang ada di depan antrian memiliki prioritas tertinggi, dan pelanggan yang datang terakhir memiliki prioritas terendah Aturan prioritas lainnya antara lain adalah pelanggan dengan: earliest promised due date (EDD) shortest expected processing time (SPT)

Sumber berbagai masalah dalam baris antrian bisa muncul dari: 1. Kedatangan pelanggan yang acak 2. Perbedaan dalam waktu untuk melayani Setiap sumber di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan Setiap sumber di atas dapat dijelaskan dengan menggunakan distribusi probabilitas

Pelanggan datang ke fasilitas layanan secara acak variasi kedatangan pelanggan dapat dijelaskan menggunakan distribusi Poisson, yang menyatakan probabilitas bahwa n pelanggan akan datang dalam T periode waktu: P n = probabilitas = jumlah rata-rata kedatangan pelanggan per periode e = 2,7183 Nilai mean distribusi Poisson adalah T, dan varians juga adalah T Distribusi Poisson distribusi diskrit dimana probabilitas adalah untuk jumlah spesifik kedatangan per unit waktu

Seorang Manajer sedang merancang proses layanan pelanggan di sebuah supermarket besar. Melayani empat pelanggan menjadi sebuah hal yang penting. Pelanggan tiba di meja dengan laju dua pelanggan per jam. Hitunglah berapa probabilitas empat pelanggan akan datang pada suatu waktu tertentu?

Pembahasan: Berdasarkan soal diperoleh = 2 pelanggan / jam, T = 1 jam, dan n = 4 pelanggan Probabilitas bahwa 4 pelanggan datang sewaktu-waktu adalah [ 2 (1) ] 4 16 P 4 = --------------- e -2(1) = ------- e -2 = 0,090 4! 24

Distribusi eksponensial menjelaskan kemungkinan waktu layanan seorang pelanggan pada fasilitas tertentu tidak akan lebih dari periode waktu T Probabilitas dapat dikalkulasi dengan menggunakan formula: = jumlah rata-rata pelanggan menyelesaikan layanan per periode t = waktu layanan pelanggan T = target waktu layanan

Lanjutan dari Contoh #1, Manajer harus menentukan apakah diperlukan training tambahan untuk petugas layanan pelanggan. Petugas layanan pelanggan dapat melayani rata-rata tiga pelanggan per jam. Hitunglah berapa probabilitas seorang pelanggan akan memerlukan kurang dari 10 menit layanan?

Pembahasan: Berdasarkan soal diperoleh = 3 pelanggan / jam dan T = 10 menit = 10/60 jam = 0,167 jam Probabilitas bahwa pelanggan dilayani kurang dari 10 menit adalah P (t <= 0,167) = 1 - e -3(0,167) = 1 0,61 = 0,39