DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA

dokumen-dokumen yang mirip
RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 0 TAHUN 0

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI BANTEN TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2016

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KOLAKA TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2014

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DEPOK TAHUN 2015

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KOTA SAMARINDA TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA SEMARANG TAHUN 2015

TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PENDUDUK KECAMATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

TABEL PROFIL KESEHATAN PROVINSI NTB TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2014

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN / WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK KOTA

Ruteng, April Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai. dr. Yulianus Weng, M.Kes Pembina Tkt. I NIP

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RESUME PROFIL KESEHATAN

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2014

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

Petunjuk Teknis. Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota

DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU TENGAH TAHUN 2017

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

KATA PENGANTAR. perkenan-nya maka Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara Tahun 2015

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN TRIWULAN I

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2011 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. Jane Soepardi NIP

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

RESUME PROFIL KESEHATAN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Calang, April 2016 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH JAYA, Ns. Hj. ERNANI WIJAYA,S.Kep Pembina NIP

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

P R O F I L K E S E H A T A N T A H U N

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN DESA KELURAHAN DESA+KEL.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PROFIL KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT. DINAS KESEHATAN Jl. Perintis Kemerdekaan No.65 A Padang- Sumatera Barat Telpon : , Fax

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA DEPOK

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

Transkripsi:

P R O F I L K E S E H A T A N K O T A S A M A R I N D A T A H U N 2 0 1 4 DINAS KESEHATAN KOTA SAMARINDA 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp. M(K) mengagendakan pembangunan kesehatan yang mewujudkan akses dan mutu pelayanan kesehatan yang semakin mantap, dalam artian bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan, di tempat pelayanan kesehatan yang terstandar, dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten sesuai standar pelayanan dengan biaya terjangkau serta mendapatkan informasi yang kuat atas kebutuhan pelayanan kesehatannya. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kebersamaan pemahaman semua pemangku kepentingan, komitmen yang kuat dan kepemimpinan yang konsisten baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. Salah satu dari lima hal yang harus mendapat perhatian besar dalam melaksanakan pembangunan kesehatan, yaitu ibu hamil, bayi dan balita, anak usia sekolah dan remaja, pasangan usia subur, serta penduduk berusia lanjut, khususnya di daerah populasi tinggi, terpencil, perbatasan, kepulauan, dan rawan bencana. Pembangunan Kesehatan Kota Samarinda merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan dari pembangunan daerah dan pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : Upaya Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan, Sumber Daya Manusia Kesehatan, Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan dan Makanan, Manajemen dan Informasi Kesehatan, dan Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 1

Pemberdayaan Masyarakat. Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif. Visi pembangunan kesehatan kota Samarinda Masyarakat Mandiri untuk Hidup Sehat. Masyarakat mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi masyarakat dimana masyarakat Samarinda menyadari, mau dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Misi kesehatan dalam mewujudkan visinya yaitu : Membuat Rakyat Sehat. Dengan demikian Dinas Kesehatan Kota Samarinda harus mampu sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilaksanakan bersama masyarakat termasuk swasta, untuk membuat rakyat sehat baik fisik, sosial, maupun mental/jiwanya. Sebagai penjabaran dari visi tersebut maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi - tingginya. Untuk memberikan gambaran situasi kesehatan di wilayah Kota Samarinda dibuatlah suatu dokumen Profil Kesehatan Kota Samarinda dan diterbitkan setiap tahun. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 ini menggambarkan situasi Derajat Kesehatan Masyarakat (angka kematian, status Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 2

gizi, angka kesakitan), Upaya Kesehatan (pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, perilaku hidup masyarakat, keadaan lingkungan), Sumber Daya Kesehatan (sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan) di Kota Samarinda pada tahun 2014. B. Tujuan Tujuan penyusunan profil Dinas Kesehatan Kota Samarinda secara umum adalah menyediakan data dan informasi bagi masyarakat dan sebagai salah satu indikator bagi penilaian pembangunan kesehatan di kota Samarinda. Sedangkan tujuan khusus penyusunan profil Dinas Kesehatan Kota Samarinda adalah : 1. Meningkatkan akses mutu pelayanan kesehatan 2. Meningkatkan pelaksanaan desentralisasi kesehatan 3. Meningkatkan kondisi lingkungan yang sehat 4. Meningkatkan perilaku masyarakat hidup sehat C. Manfaat Manfaat penyusunan profil Dinas Kesehatan Kota Samarinda adalah sebagai berikut : a. Sebagai salah satu upaya Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk menyediakan informasi publik. b. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi program tahunan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 3

c. Dapat digunakan untuk penyusunan rencana program Dinas Kesehatan Kota Samarinda kedepannya. d. Sebagai bahan masukan bagi program terkait dalam pencapaian target program. C. Ruang Lingkup 1. Jenis Data / Informasi Data yang dikumpulkan untuk penyusunan profil Kesehatan Kota Samarinda adalah : a. Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi. b. Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan dan data status gizi. c. Data Kesehatan Lingkungan dan perilaku Hidup Sehat Masyarakat, yang meliputi data air bersih, data rumah sakit, data tempat umum, dan data perilaku hidup sehat. d. Data Pelayanan Kesehatan, antara lain data pemanfaatan Rumah Sakit, Pemanfaatan Puskesmas, data pelayanan kesehatan ibu dan anak, data pemberantasan penyakit, data pelayanan kesehatan gakin, data penanggulangan KLB, dan data pelayanan kesehatan lainnya. e. Data Sumber Daya Kesehatan yang meliputi data sarana kesehatan, data tenaga kesehatan, data obat dan perkebalan kesehatan, serta data pembiayaan kesehatan. f. Data lainnya. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 4

2. Sumber Data a. Catatan kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luar gedung. b. Catatan kegiatan Rumah Sakit. c. Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda termasuk unit Pelaksana Teknis Kesehatan Kota Samarinda termasuk Gudang Farmasi. d. Catatan Dokumen Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda. e. Catatan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Samarinda. f. Catatan Kegiatan dari Bidang-bidang yang berhubungan dengan data yang di perlukan Dinas Kesehatan Kota Samarinda. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 5

BAB II GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Kota Samarinda merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis, Kota Samarinda terletak pada posisi 0 o 21 18-1 o 09 16 LS dan 116 o 15 16-117 24 16 BT. Kota ini terbelah oleh Sungai Mahakam, dan memiliki wilayah dengan luas total 718,00 km 2 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 1. Batas utara : Kec. Muara Badak dan Tenggarong 2. Batas timur : Kec. Anggana, Muara Badak dan Sanga-Sanga 3. Batas selatan : Kec. Loa Janan, Kutai Kartanegara 4. Batas barat : Kec. Tenggarong Seberang dan Muara Badak Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kota Samarinda Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 6

Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Temperatur udara antara 20 o C - 34 o C dengan curah hujan rata-rata 1980 mm/tahun dengan kelembaban udara rata-rata 85 %. Kontur geografis terdiri dari derah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 m - 200 m dari permukaan laut. B. Sejarah Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur. Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja (luas sekitar 2.727 km²). Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara. Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 6 kecamatan menjadi 10 kecamatan, yaitu: 1. Kecamatan Sungai Kunjang 2. Kecamatan Samarinda Ulu 3. Kecamatan Samarinda Utara 4. Kecamatan Samarinda Ilir Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 7

5. Kecamatan Samarinda Seberang 6. Kecamatan Palaran 7. Kecamatan Samarinda Kota 8. Kecamatan Sambutan 9. Kecamatan Loajanan Ilir 10. Kecamatan Sungai Pinang Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2010. Jadi, secara administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53 kelurahan. Persentase Luas Wilayah Kota Samarinda per Kecamatan Sungai Pinang 5% Samarinda Utara 32% Palaran 31% Samarinda Ulu 3% Sungai Kunjang 6% Loa Janan Ilir 4% Sambutan 14% Samarinda Ilir 2% Samarinda Kota 1% Samarinda Seberang 2% Gambar 2.2. Persentase Luas Wilayah Kota Samarinda per Kecamatan Pada gambar 2.2 dapat dilihat bahwa kecamatan Samarinda Utara memiliki luas wilayah terbesar, 32 % dari luas seluruh wilayah Samarinda, yaitu sekitar 229,5 km 2. Disusul oleh kecamatan Palaran dengan luas wilayah sebesar 221,3 km 2 (31 %). Sedangkan kecamatan Samarinda Kota dengan luas 11,1 km 2 (1 %) merupakan kecamatan dengan luas wilayah terkecil. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 8

Jumlah Penduduk C. Keadaan Penduduk Pertumbuhan penduduk di kota Samarinda terjadi baik karena pertumbuhan alami maupun karena urbanisasi dan imigrasi. Apabila dibandingkan dengan daerah Tingkat II lainnya di Kalimantan Timur, maka kota Samarinda merupakan salah satu kota yang tertinggi pertumbuhan penduduknya. Hal ini terjadi karena kota Samarinda memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Jumlah Penduduk Kota Samarinda Tahun 2011-2014 980000 960000 940000 920000 900000 880000 jumlah penduduk 860000 852.536 840000 820000 800000 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Gambar 2.3. Jumlah Penduduk Kota Samarinda Tahun 2011-2014 Jumlah penduduk kota Samarinda dari tahun 2011 naik 6,55 % pada tahun 2012. Kemudian pada tahun 2013 meningkat sebesar 9,09 %. Tahun 2014 menurun 10,68 % dibanding jumlah penduduk tahun 2013. Jumlah penduduk kota Samarinda tahun 2014 tercatat 852.536 jiwa. Dengan rasio jenis kelamin sebesar 107,9. Jumlah penduduk laki-laki mencapai 52 % atau sebesar 442.464 jiwa sedangkan jumlah penduduk perempuan 48 % atau sebesar 410.072 jiwa dari total penduduk seluruhnya. Rincian jumlah Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 9

penduduk menurut jenis kelamin berdasarkan kelompok umur dapat dilihat sebagai berikut. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kelompok Umur Kota Samarinda Tahun 2014 75+ 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 15-19 10-14 5-9 0-4 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 perempuan laki-laki Gambar 2.4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Kelompok Umur Kota Samarinda Tahun 2014 Berdasarkan gambar 2.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk kota Samarinda adalah balita dan anak anak, disusul penduduk dalam usia produktif, dewasa atau usia kerja. Hal ini dapat dimaknai dengan semakin tingginya usia harapan hidup. Kondisi ini menuntut kebijakan peningkatan dibidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 10

Jumlah Penduduk per- Kecamatan di Kota Samarinda Tahun 2014 134,039 145,285 99,454 113,262 58,899 75,482 41,675 48,494 69,892 66,054 Palaran Samarinda Ilir Samarinda Kota Sambutan Samarinda Seberang Loa Janan Ilir Sungai Kunjang Samarinda Ulu Samarinda Utara Sungai Pinang Gambar 2.5. Jumlah Penduduk per Kecamatan di Kota Samarinda Tahun 2014 Pada gambar 2.5 dapat disimpulkan bahwa penyebaran penduduk di 10 Kecamatan di kota Samarinda tidak merata. Penduduk terbanyak ada di kecamatan Samarinda Ulu, dengan tingkat kepadatan 6568,04 jiwa per km 2. Sedangkan kecamatan Samarinda Utara yang memiliki wilayah terluas dihuni sekitar 99.454 jiwa penduduk dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 433,31 jiwa per km 2. D. Keadaan Ekonomi Potensi perekonomian Kota Samarinda dari tahun ke tahun cukup berkembang dengan pesat dari berbagai sektor bisnis, dengan banyaknya di bangun perumahan dan hotel hotel. Selain industri menengah, juga memiliki potensi industri rumah tangga atau produk kerajinan rakyat seperti : batu-batuan (kristal, kecubung, dan lain-lain), rotan (topi seraung, lampit, dan lain-lain), peralatan dan hiasan tradisional (mandau, patung, manik-manik, dan lain-lain), serta pakaian tradisional (sarung Samarinda, batik Kaltim, dan lain-lain). Kota Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 11

Samarinda juga menyimpan potensi perekonomian melalui sektor pariwisata, diantaranya : Air terjun Tanah Merah, Kebun Raya Samarinda, Cagar Budaya Suku Dayak, Mesjid Tua Samarinda Seberang, serta potensi Wisata di sepanjang Sungai Mahakam. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dituntut mempunyai daya saing yang memerlukan Sumber Daya Manusia dengan kuantitas dan kualitas tinggi. Untuk itu diperlukan pelayanan kesehatan yang merata. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, merupakan dorongan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan keharusan mutlak untuk melaksanakan upaya peningkatan status kesehatan penduduk miskin. Sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan diperlukan adanya jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi masyarakat miskin. Berikut gambaran jumlah peserta jaminan kesehatan di kota Samarinda tahun 2014 : Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 12% 1% 51% 36% Jaminan Kesehatan Nasional Jamkesda Asuransi Swasta Asuransi Perusahaan Gambar 2.6. Jumlah Peserta Jaminan Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 Dari 852.536 penduduk Samarinda pada tahun 2014, sekitar 51 % merupakan peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), 36 % termasuk peserta Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 12

Jaminan Kesehatan Nasional, 12 % terdaftar sebagai peserta Asuransi Swasta, dan 1 % masuk dalam Asuransi Perusahaan. E. Keadaan Pendidikan Kondisi pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan, sebab masyarakat yang berpendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku kesehatan. Jumlah Penduduk Berdasarkan Ijazah Tertinggi Menurut Jenis Kelamin di Kota Samarinda Tahun 2014 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Laki-Laki Perempuan Gambar 2.7. Jumlah Penduduk Berdasarkan Ijazah Tertinggi Menurut Jenis Kelamin di Kota Samarinda Tahun 2014 Penduduk kota Samarinda yang berumur 10 tahun ke atas sebesar 97,93 % merupakan penduduk yang melek huruf. Persentase ini naik dibanding tahun 2013 yang persentasenya hanya 72,48 %. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 13

penduduk di kota Samarinda tahun 2014 terbanyak memiliki ijazah SD, disusul penduduk yang memiliki ijazah SMK, SMP/MTs, dan SMA/MA. F. Keadaan Lingkungan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan salah satu pola hidup sehat yang dicanangkan pemerintah untuk masyarakat. Salah satu tujuannya menekan angka kematian bayi maupun ibu hamil yang sering terjadi sekarang ini. Dengan menerapkan 10 indikator PHBS, yaitu persalinan ditolong tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok dalam rumah, maka diharapkan semua persoalan bayi dan ibu hamil akan teratasi. Jumlah Rumah yang ber PHBS di Kota Samarinda Tahun 2014 213134 1470 818 Jumlah seluruh rumah Jumlah rumah yang dipantau Jumlah rumah ber PHBS Gambar 2.8. Jumlah Rumah ber PHBS di Kota Samarinda Tahun 2014 Jumlah rumah di kota Samarinda sebanyak 213.134 rumah, jumlah yang dipantau 1.470 rumah. Dari hasil pemantauan hanya 818 rumah yang sudah menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Dari hasil pemantauan tersebut Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 14

dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35,75 % rumah yang dipantau sudah berphbs. Angka tersebut masih jauh di bawah target nasional maupun daerah. Diharapkan segenap masyarakat khususnya di kota Samarinda, dapat menjadikan hidup bersih dan sehat menjadi gaya hidup modern yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, agar masalah-masalah kesehatan dapat ditekan. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 15

BAB III KEADAAN DERAJAT KESEHATAN Untuk menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan keadaan status gizi. Pada Bab ini, derajat kesehatan masyarakat kota Samarinda digambarkan melalui Angka Mortalitas (AKB dan AKI), Angka Morbiditas (Angka Kesakitan beberapa penyakit), serta Status Gizi pada bayi dan balita. A. Angka Mortalitas Mortalitas dapat diartikan sebagai kejadian kematian pada suatu masyarakat dari waktu ke waktu dan tempat tertentu yang dapat menggambarkan status kesehatan masyarakat secara kasar, kondisi/tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan fisik dan biologik secara tidak langsung. Selain itu dapat pula digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan. 1. Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kematian Bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 Kelahiran Hidup (KH) pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Pada tahun 2014 jumlah kematian bayi yang terjadi di kota Samarinda sebanyak 62 dari Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 16

17.927 kelahiran hidup, sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 3,46 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Lahir Mati di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 4 3.5 2012, 3.8 3 2013, 2.9 2.5 2011, 2.5 2 1.5 Angka Lahir Mati 1 0.5 2014, 0.7 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Gambar 3.1. Angka Lahir Mati di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 Dilihat dari gambar di atas angka lahir mati pada tahun 2014 mengalami penurunan yang signifikan. Angka lahir mati pada tahun 2011 sebesar 2,5. Pada tahun 2012 naik menjadi 3,8. Angka lahir mati tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 2,9. Pada tahun 2014 menurun menjadi 0,7. 2. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya dan bukan karena sebab-sebab lain per 100.000 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 17

Palaran Bantuas Bukuan Mangkupalas Baqa Harapan Baru Trauma Centre Loa Bakung Karang Asam Wonorejo Air Putih Juanda Segiri Pasundan Sidomulyo Sei. Kapih Remaja Temindung Lempake Sei. Siring Sempaja Bengkuring Sambutan Makroman AKI 140 120 Angka Kematian Ibu di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 2012 100 80 60 40 2011 2013 2014, 50.2 Angka kematian ibu 20 0 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun Gambar 3.2. Angka Kematian Ibu di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 Angka Kematian Ibu di kota Samarinda tahun 2014 sebesar 50 per 100.000 kelahiran hidup menunjukkan penurunan yang signifikan dibanding dengan AKI pada tahun 2013 yakni 68 per 100.000 kelahiran hidup. 2.5 Jumlah Kematian Ibu per Puskesmas di Kota Samarinda Tahun 2014 2 1.5 1 0.5 0 < 20 Tahun 20-34 Tahun 35 Tahun Gambar 3.3. Jumlah Kematian Ibu per Puskesmas di Kota Samarinda Tahun 2014 Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 18

Dari gambar 3.3 dapat dilihat bahwa Angka Kematian Ibu tahun 2014 didominasi kematian ibu usia 20-34 tahun yang masuk dalam kategori kematian ibu bersalin. Penyebaran kasus kematian ibu terbanyak ada di puskesmas Sidomulyo yang terletak di kecamatan Samarinda Kota. B. Angka Morbiditas Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insidensi maupun angka prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi dan pada kurun waktu tertentu. Jenis penyakit yang terdapat di kota Samarinda pada tahun 2014 gambarannya dapat terlihat sebagai berikut : 1. Penyakit Menular a. Tuberkulosis Paru Di tahun 2014 penemuan kasus TB-Paru BTA (+) di kota Samarinda mencapai 342 kasus. Angka kesembuhan tahun 2014 sebesar 86,18 %. Angka kesembuhan ini naik dibanding pada tahun 2013 yang persentase kesembuhannya hanya sebesar 63,82%. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 19

Jumlah Kasus Baru dan Kasus Lama TB Paru Kota Samarinda Tahun 2014 Makroman Sambutan Bengkuring Sempaja Sei. Siring Lempake Temindung Remaja Sei. Kapih Sidomulyo Pasundan Segiri Juanda Air Putih Wonorejo Karang Asam Loa Bakung Trauma Centre Harapan Baru Baqa Mangkupalas Bukuan Bantuas Palaran 0 10 20 30 40 50 60 Kasus Lama Kasus Baru Gambar 3.4. Jumlah Kasus Baru dan Kasus Lama TB Paru di Kota Samarinda Tahun 2014 b. HIV/AIDS Jumlah kematian karena AIDS sebanyak 84 kasus. Kasus kematian terbanyak berjenis kelamin laki-laki dan terjadi pada kelompok umur 25-49 tahun. Kasus HIV/AIDS terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga diharapkan penanganan yang lebih serius dari berbagai pihak. c. Pneumonia Kasus Pneumonia di kota Samarinda pada tahun 2014 dengan jumlah perkiraan kasus sebesar 8.525 kasus dari jumlah seluruh balita 85.254 orang. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 20

Sedangkan penderita pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 2.578 orang. d. Kusta Untuk kasus kusta di Samarinda pada tahun 2014 sebanyak 13 kasus. Jumlah ini total antara kusta kering maupun kusta basah. Jumlah kasus kusta pada tahun 2014 menurun dari kasus kusta pada tahun 2013. 2. Penyakit PD3I (Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) Untuk penyakit PD3I pada tahun 2014 dilaporkan hanya kasus campak, yaitu sebanyak 9 kasus terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan. 3. Demam Berdarah Dengue ( DBD) Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang angka kejadiannya cukup tinggi dan merupakan penyakit yang bersumber dari binatang. Angka penemuan kasus Demam Berdarah dengue meningkat dari tahun 2013 sebanyak 606 kasus menjadi 1.686 kasus pada tahun 2014 dengan kematian sebanyak 13 kasus. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 21

Jumlah Kasus DBD per Puskesmas di Kota Samarinda Tahun 2014 Jumlah Meninggal Jumlah Kasus Makroman Sambutan Bengkuring Sempaja Sei. Siring Lempake Temindung Remaja Sei. Kapih Sidomulyo Pasundan Segiri Juanda Air Putih Wonorejo Karang Asam Loa Bakung Trauma Harapan Baru Baqa Mangkupalas Bukuan Bantuas Palaran 0 0 1 1 0 0 6 3 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 1 3 0 0 0 2 0 19 20 19 15 31 45 41 75 66 65 65 75 80 91 95 92 98 97 107 141 171 170 Gambar 3.5. Jumlah Kasus DBD per Puskesmas di Kota Samarinda Tahun 2014 Pola penyebaran penyakit DBD pada tahun 2014, kasus terbanyak terjadi di puskesmas Sidomulyo sebanyak 171 kasus diikuti puskesmas Pasundan sebanyak 170 kasus, dimana kedua puskesmas tersebut berada di wilayah kecamatan Samarinda Kota. Kasus DBD paling sedikit ditemukan di puskesmas Bantuas, yaitu hanya 2 kasus. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 22

4. Diare Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi yang buruk, kondisi rumah yang kotor, serta sulitnya mendapatkan air bersih menyebabkan mudah terjadi wabah diare. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan. Diare akan semakin berbahaya jika terjadi pada anak-anak. Jumlah Kasus Diare yang ditangani di Kota Samarinda Tahun 2014 852536 18244 25242 Jumlah Penduduk Jumlah Target Penemuan Jumlah Diare ditangani Gambar 3.6. Jumlah Kasus Diare yang ditangani di Kota Samarinda Tahun 2014 Kasus diare yang ditangani di Kota Samarinda pada tahun 2014 meningkat sebesar 84,48 % dibanding kasus diare yang ditangani pada tahun 2013. Kasus terbanyak terjadi di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang. 5. Penyakit Tidak Menular Perhatian terhadap penyakit tidak menular semakin meningkat seiring meningkatnya frekuensi kejadian penyakit di masyarakat. Di Indonesia terjadi perubahan pola penyakit yaitu dari penyakit Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 23

menular ke penyakit tidak menular, yang dikenal sebagai transisi epidemiologi. Jumlah Penduduk yang ber Tekanan Darah Tinggi di Kota Samarinda Tahun 2014 492340 30194 8054 Jumlah Penduduk 18 Tahun Dilakukan Pengukuran Tekanan Darah Hipertensi/Tekanan Darah Tinggi Gambar 3.7. Jumlah Penduduk yang ber Tekanan Darah Tinggi di Kota Samarinda Tahun 2014 Dari 492.340 penduduk kota Samarinda yang berusia di atas 18 tahun, sebanyak 30.194 (6,13%) penduduk dilakukan pengukuran tekanan darah, didapat hasil sebanyak 8.054 atau sekitar 26,67% termasuk dalam tekanan darah tinggi/hipertensi. Jumlah Penduduk yang Obesitas di Kota Samarinda Tahun 2014 40000 30000 20000 10000 Obesitas Dilakukan Pemeriksaan Obesitas Jumlah Pengunjung Puskesmas 15 Tahun 0 Laki-laki Perempuan Gambar 3.8. Jumlah Penduduk yang Obesitas di Kota Samarinda Tahun 2014 Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 24

Dari 59.081 pengunjung Puskesmas yang usianya 15 tahun, sebanyak 3.623 orang (6,13%) dilakukan pemeriksaan obesitas, diperoleh 967 orang termasuk obesitas atau sekitar 26,69%. C. Angka Status Gizi Pemantauan status gizi Balita di kota Samarinda pada tahun 2014 tercatat ada 30 Balita Gizi Buruk, terdiri dari 11 Balita laki-laki dan 19 Balita perempuan, dengan persentase perawatan balita gizi buruk mencapai 100%. Kasus gizi buruk balita tertinggi terdapat di wilayah kecamatan Sungai Kunjang dan kecamatan Sambutan. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 25

BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat kota Samarinda yang optimal, berikut disajikan upaya-upaya kesehatan yang telah dilaksanakan dan dicapai pada tahun 2014 oleh Dinas Kesehatan Kota Samarinda beserta jaringannya. A. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil adalah sebagai berikut : Persentase Pelayanan Program Bumil di Kota Samarinda Tahun 2014 K1 K4 TT1 TT2+ Fe1 Fe3 91 96.39 114.91 108.43 27.1 25.4 K1 K4 TT1 TT2+ Fe1 Fe3 Gambar 4.1. Persentase Pelayanan Program Bumil di Kota Samarinda Tahun 2014 Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 26

Persentase pemeriksaan ibu hamil K1 tahun 2014 dilaporkan mencapai 91%, sedangkan cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 tahun 2014 dilaporkan mencapai 96,39%. Angka ini cenderung meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013. Upaya pencegahan penyakit tetanus untuk ibu hamil dilakukan melalui vaksinasi TT ibu hamil. Pada tahun 2014 cakupan ibu hamil yang mendapatkan vaksinasi TT1 sebesar 27,1% sedangkan yang mendapatkan vaksinasi TT2+ sebesar 25,4%. Anemia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kematian ibu melahirkan. Upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kota Samarinda dilaksanakan melalui program pemberian tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet yang terbagi dalam tiga kali pemberian selama kehamilannya. Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi Fe1 di Kota Samarinda tahun 2014 sebesar 114,91% dan yang mendapatkan tablet besi Fe3 sebesar 108,43%. B. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 27

Persentase Persalinan Ibu ditolong Nakes di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 120 100 80 60 40 20 0 Persentase Persalinan Ibu ditolong Nakes 2011 2012 2013 2014 82 79.4 80.8 104.1 Gambar 4.2. Persentase Persalinan Ibu ditolong Nakes di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa persentase ibu bersalin yang ditolong Tenaga Kesehatan dari tahun 2011 sampai tahun 2013 cenderung konstan, dan naik secara signifikan di tahun 2014. Hal ini menunjukkan keberhasilan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. C. Ibu Hamil Komplikasi yang ditangani 20,000 15,000 10,000 5,000 0 Jumlah Ibu Hamil Komplikasi yang ditangani di Kota Samarinda Tahun 2014 17,160 Jumlah Ibu Hamil (Bumil) 3,432 3,053 Perkiraan Bumil dengan Komplikasi Penanganan Komplikasi Kebidanan Gambar 4.3. Jumlah Ibu Hamil Komplikasi yang ditangani di Kota Samarinda Tahun 2014 Jumlah ibu hamil yang berisiko tinggi/komplikasi di Kota Samarinda pada tahun 2014 diperkirakan sebanyak 3.432 orang, yaitu 20% dari jumlah Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 28

ibu hamil yang ada. Ibu hamil dengan komplikasi yang ditangani sebanyak 3.053 orang atau 88,96% dari jumlah ibu hamil dengan komplikasi yang diperkirakan. Persentase ini cenderung meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013, yang persentasenya hanya 64,37%. D. Pelayanan Ibu Nifas 100 90 Persentase Ibu Nifas Mendapat Yankes di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 92 80 70 60 50 40 30 20 10 74.1 75.9 75.8 0 2011 2012 2013 2014 Gambar 4.4. Persentase Ibu Nifas yang Mendapat Yankes di Kota Samarinda Tahun 2011-2014 Persentase ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan di Kota Samarinda tahun 2011 sampai tahun 2013 cenderung konstan, dan meningkat pada tahun 2014. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 29

E. Pelayanan Kesehatan Neonatus Jumlah Kunjungan Neonatus di Kota Samarinda Tahun 2014 91.3 89.5 KN1 KNLengkap Gambar 4.5. Jumlah Kunjungan Neonatus di Kota Samarinda Tahun 2014 Kunjungan Neonatus merupakan salah satu upaya dalam menurunkan angka kematian bayi. Pada tahun 2014 Kunjungan Neonatus pertama (KN1) tercatat mencapai 91,3% angka ini menurun jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2013 (99,6%). Kunjungan Neonatus tiga kali (Lengkap) pada tahun 2014, sebesar 89,5%. Angka ini juga cenderung turun secara signifikan dibanding tahun 2013 (93,6%). Penurunan kunjungan Neonatus diperkirakan disebabkan karena pemahaman orang tua yang kurang, serta faktor budaya yang tidak memperbolehkan ibu nifas keluar rumah sebelum 40 hari. F. Pelayanan Kesehatan Bayi Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 30

Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Samarinda Tahun 2014 Bayi Mendapat Vitamin A 76.06% Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi 93.20% Imunisasi Campak Bayi 61.07% Gambar 4.6. Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi di Kota Samarinda Tahun 2014 Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa persentase bayi yang mendapat vitamin A sebesar 76,06%. Bayi yang mendapat imunisasi dasar lengkap sebesar 93,20%, serta bayi yang mendapat imunisasi campak sebesar 61,07%. G. Pelayanan Kesehatan Balita Pemantauan pertumbuhan balita merupakan alat untuk mengetahui status gizi anak balita. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 31

Persentase Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Kota Samarinda Tahun 2014 16% 84% ASI Eksklusif Non ASI Eksklusif Gambar 4.7. Persentase Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Kota Samarinda Tahun 2014 Pemberian ASI Eksklusif kepada bayi cenderung rendah dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman ibu tentang pentingnya ASI bagi bayi serta berbagai faktor lain, yaitu rasa percaya diri ibu menyusui yang kurang, ibu kembali bekerja setelah cuti bersalin, kurangnya dukungan kebijakan di kantor seperti ijin bagi ibu menyusui, kurangnya fasilitas ruang laktasi di kantor-kantor dan tempat-tempat umum, kurangnya dukungan dari sarana RS atau tempat persalinan yang belum menerapkan konsep Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan belum menerapkan konsep rawat gabung ibu dan bayi setelah persalinan, serta gencarnya promosi susu formula. H. Pelayanan Kesehatan untuk Usia Lanjut (USILA) Pelayanan kesehatan usia lanjut ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua bahagia Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 32

dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai keberadaannya. Jumlah USILA yang Mendapat Pelayanan Kesehatan di Kota Samarinda Tahun 2014 Jumlah Seluruh USILA Jumlah USILA yang Mendapat Pelayanan Kesehatan 3687 3711 14743 13391 L P Gambar 4.8. Jumlah Usila yang Mendapat Pelayanan kesehatan di Kota Samarinda Tahun 2014 Jumlah Usia Lanjut yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Kota Samarinda pada tahun 2014 sebanyak 7.398 orang, terdiri dari 3.687 laki-laki dan 3.711 perempuan usia lanjut. Dapat disimpulkan bahwa 26,29% penduduk usia lanjut mendapat pelayanan kesehatan di Kota Samarinda. I. Keluarga Berencana Jumlah peserta KB baru di Kota Samarinda pada tahun 2014 sebanyak 6.116 orang, yaitu 3,17% dari 192.777 Pasangan Usia Subur (PUS). Peserta KB aktif tercatat sebanyak 50.944 orang atau 26,43% dari seluruh PUS. Jumlah peserta KB tahun 2014 menurun jika dibandingkan dengan jumlah peserta KB tahun 2013. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 33

Persentase Jenis Kontrasepsi Peserta KB di Kota Samarinda Tahun 2014 MKJP 14% Non MKJP 86% Gambar 4.9. Persentase Jenis Kontrasepsi Peserta KB di Kota Samarinda Tahun 2014 Dari gambar 4.9 di atas terlihat bahwa 86% peserta KB memilih KB Non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) sedangkan 14% memilih jenis MKJP. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 34

BAB V KEADAAN SUMBER DAYA KESEHATAN Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, sumber daya kesehatan perlu ditingkatkan dan didayagunakan, sehingga dapat mendukung peningkatan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Sumber daya kesehatan meliputi pula penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta data dan informasi kesehatan.untuk mendukung keberhasilan pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya kesehatan yang mencukupi sesuai kebutuhan. A. Sarana Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan di Kota Samarinda yang meliputi Puskesmas dan jajarannya, Rumah Sakit Pemerintah dan sarana lainnya ditampilkan pada table berikut : Tabel 5.1.JumlahSaranaKesehatan di Kota SamarindaTahun 2014 No. FasilitasPelayananKesehatan Jumlah 1. Rumah Sakit Umum 3 2. Rumah Sakit Khusus 11 3. Puskesmas Rawat Inap 6 4. Puskesmas Non Rawat Inap 24 5. Puskesmas Keliling 24 6. Puskesmas Pembantu 41 7. Rumah Bersalin 1 8. Balai Pengobatan/Klinik 25 9. Praktik Dokter Bersama 97 10. Praktik Dokter Perorangan 465 11. Bank Darah Rumah Sakit 1 12. Unit Transfusi Darah 1 13. Apotek 97 Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 35

B. TenagaKesehatan Jumlah tenaga kesehatan di Kota Samarinda Tahun 2014 disajikan pada table berikut : Tabel 5.2.Jumlah Tenaga Kesehatan di Kota Samarinda Tahun 2014 No. Tenaga Kesehatan Jumlah 1. Dokter Spesialis 150 2. Dokter Umum 560 3. Dokter Gigi 118 4. Bidan 571 5. Perawat 3015 6. Tenaga Teknis Kefarmasian 710 7. Apoteker 371 8. Tenaga Kesmas 329 9. Tenaga Kesling 85 10. Tenaga Gizi / Nutrisionis 73 11. Analis Kesehatan 170 12. Tenaga Kesehatan lainnya 52 C. Pembiayaan Kesehatan Anggaran kesehatan Kota Samarindatahun 2014 berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota sebesar Rp 182.913.308.042 (97,94%), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 3.838.768.000(2,06%). Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 36

BAB VI PENUTUP Berbagai upaya yang telah dilaksanakan dalam pembangunan kesehatan, antara lain upaya peningkatan dan perbaikan terhadap derajat kesehatan masyarakat, upaya pelayanan kesehatan, sarana kesehatan dan sumber daya kesehatan. Hasil-hasil kegiatan pembangunan kesehatan di semua wilayah kerja Puskesmas yang tersebar di 10 Kecamatan di Kota Samarinda. Secara umum upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pembangunan kesehatan telah menunjukkan hasil yang cukup baik, namun masih ada beberapa program kesehatan yang belum mencapai hasil yang optimal. Keberhasilan maupun kekurangan dalam pencapaian upaya-upaya pembangunan kesehatan di Kota Samarinda selama tahun 2014 dapat terlihat dalam buku profil ini. Dengan adanya Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 ini diharapkan menjadi dasar dalam membuat perencanaan program untuk tahun selanjutnya. Profil Kesehatan Kota Samarinda Tahun 2014 37

RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 718 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 53 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 442,464 410,072 852,536 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.6 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 1187.4 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 51.8 per 100 penduduk produktif Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin 107.9 Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99.61 96.17 97.93 % Tabel 3 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs 6,137.04 4,821.96 10,959.00 % Tabel 3 b. SMA/ SMK/ MA 5,421.36 4,259.64 9,681.00 % Tabel 3 c. Sekolah menengah kejuruan 7,299.00 7,128.00 14,427.00 % Tabel 3 d. Diploma I/Diploma II 3,872.00 3,257.00 7,129.00 % Tabel 3 e. Akademi/Diploma III 2,815.00 4,356.00 7,171.00 % Tabel 3 f. Universitas/Diploma IV 2,930.00 2,144.00 5,074.00 % Tabel 3 g. S2/S3 (Master/Doktor) 571.00 379.00 950.00 % Tabel 3 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 8,928 9,000 17,927 Tabel 4 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4 12 Jumlah Kematian Neonatal 23 26 49 neonatal Tabel 5 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 3 3 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 14 Jumlah Bayi Mati 6 7 13 bayi Tabel 5 15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 16 Jumlah Balita Mati 8 7 15 Balita Tabel 5 17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5 18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu 9 Ibu Tabel 6 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 50 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 202 140 342 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 59.06 40.94 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 45.22 34.50 40.12 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 432 242 674 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 96.70 59.64 79.06 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 6.68 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 2.01 1.78 1.91 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 86.96 85.00 86.18 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 22.83 15.00 19.74 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 109.78 100.00 105.92 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 9 20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 27.94 32.78 30.24 % Tabel 10 21 Jumlah Kasus HIV 565 684 1,249 Kasus Tabel 11 22 Jumlah Kasus AIDS 260 207 467 Kasus Tabel 11 23 Jumlah Kematian karena AIDS 55 29 84 Jiwa Tabel 11 24 Jumlah Kasus Syphilis 789 861 5,450 Kasus Tabel 11 25 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.00 0.00 % Tabel 12 26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13 27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 10 3 13 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 2.26 0.73 1.52 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0.23 0.07 0.15 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 17 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 1.46 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 5 4 9 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20 29 Incidence Rate DBD 214.25 179.97 197.76 per 100.000 penduduk Tabel 21 30 Case Fatality Rate DBD 0.95 0.54 0.77 % Tabel 21 31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22 32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 22 33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23 34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 23.40 31.01 26.68 % Tabel 24 35 Persentase obesitas 23.40 31.01 26.68 % Tabel 25 36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0.00 % Tabel 26 37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.00 % Tabel 26 38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 28 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 91 % Tabel 29 40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 96.39 % Tabel 29 41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 104.07 % Tabel 29 42 Pelayanan Ibu Nifas 91.97 % Tabel 29 43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 104.99 % Tabel 29 44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 25.42 % Tabel 30 45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 108.43 % Tabel 32 46 Penanganan komplikasi kebidanan 88.96 % Tabel 33 47 Penanganan komplikasi Neonatal 44.42 44.42 44.42 % Tabel 33 48 Peserta KB Baru 3.17 % Tabel 36 49 Peserta KB Aktif 26.43 % Tabel 36 50 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 37 51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1.28 2.98 2.03 % Tabel 37 52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 90.52 92.31 91.31 % Tabel 38 53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 88.47 90.75 89.47 % Tabel 38 54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 16.09 16.09 16.09 % Tabel 39

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 55 Pelayanan kesehatan bayi 69.94 31.10 52.85 % Tabel 40 56 Desa/Kelurahan UCI 89.09 % Tabel 41 57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 56.98 66.28 61.07 % Tabel 43 58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 76.21 114.83 93.20 % Tabel 43 59 Bayi Mendapat Vitamin A 76.06 76.06 76.06 % Tabel 44 60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 155.09 134.16 145.13 % Tabel 44 61 Baduta ditimbang 29.98 29.98 29.98 % Tabel 45 62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 6.27 6.27 6.27 % Tabel 45 63 Pelayanan kesehatan anak balita 54.97 15.30 36.09 % Tabel 46 64 Balita ditimbang (D/S) 34.84 30.14 32.60 % Tabel 47 65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 2.56 2.56 2.56 % Tabel 47 66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 100.00 100.00 % Tabel 48 67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 81.72 95.85 87.94 % Tabel 49 68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.83 Tabel 50 69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 100.00 sekolah Tabel 51 70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 100.00 sekolah Tabel 51 71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 81.72 95.85 87.94 % Tabel 51 72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 51 73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 100.00 100.00 100.00 % Tabel 51 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 25.01 27.72 26.30 % Tabel 52 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 107.90 91.48 100.00 % Tabel 53 76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 1.89 1.60 1.75 % Tabel 54 77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.14 0.12 0.13 % Tabel 54 78 Angka kematian kasar/gross Death Rate (GDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 55 79 Angka kematian murni/nett Death Rate (NDR) di RS - - - per 100.000 pasien keluar Tabel 55 80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS - % Tabel 56 81 Bed Turn Over (BTO) di RS - Kali Tabel 56 82 Turn of Interval (TOI) di RS - Hari Tabel 56 83 Average Length of Stay (ALOS) di RS - Hari Tabel 56

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-phbs 55.63 % Tabel 57 C.4 Keadaan Lingkungan 88 Persentase rumah sehat 33.26 % Tabel 58 89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 75.00 % Tabel 59 90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 58.32 % Tabel 60 91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 51.35 % Tabel 61 92 Desa STBM 25.45 % Tabel 62 93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 79.09 % Tabel 63 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 13.79 % Tabel 64 TPM tidak memenuhi syarat dibina 105.12 % Tabel 65 TPM memenuhi syarat diuji petik 55.07 % Tabel 65 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3.00 RS Tabel 67 95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 11.00 RS Tabel 67 96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 6.00 Tabel 67 97 Jumlah Puskesmas non-rawat Inap 24.00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas Keliling 24.00 Tabel 67 Jumlah Puskesmas pembantu 41.00 Tabel 67 98 Jumlah Apotek 97.00 Tabel 67 99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68 100 Jumlah Posyandu 613.00 Posyandu Tabel 69 101 Posyandu Aktif 32.63 % Tabel 69 102 Rasio posyandu per 100 balita 0.62 per 100 balita Tabel 69 103 UKBM Poskesdes 5.00 Poskesdes Tabel 70 Polindes - Polindes Tabel 70 Posbindu 3.00 Posbindu Tabel 70 104 Jumlah Desa Siaga 39.00 Desa Tabel 71

ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 105 Persentase Desa Siaga 70.91 % Tabel 71 D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis - - 2.00 Orang Tabel 72 107 Jumlah Dokter Umum - - 101.00 Orang Tabel 72 108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 12.08 per 100.000 penduduk Tabel 72 109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis - - 38.00 Orang Tabel 72 110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 4.46 per 100.000 penduduk 111 Jumlah Bidan 192.00 Orang Tabel 73 112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 46.82 per 100.000 penduduk Tabel 73 113 Jumlah Perawat - - 229.00 Orang Tabel 73 114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 26.86 per 100.000 penduduk Tabel 73 115 Jumlah Perawat Gigi - - 229.00 Orang Tabel 73 116 Jumlah Tenaga Kefarmasian - - 58.00 Orang Tabel 74 117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan - - 35.00 Orang Tabel 75 118 Jumlah Tenaga Sanitasi - - 30.00 Orang Tabel 76 119 Jumlah Tenaga Gizi - - 31.00 Orang Tabel 77 D.3 Pembiayaan Kesehatan 120 Total Anggaran Kesehatan 186,752,076,042.00 Rp Tabel 81 121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 5.72 % Tabel 81 122 Anggaran Kesehatan Perkapita 219,054.77 Rp Tabel 81

TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KECAMATAN LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK (km 2 DESA KELURAHAN PENDUDUK ) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Palaran 221.3 0 5 5 58,899 12,716 4.63 266.16 2 Samarinda Ilir 17.2 0 5 5 75,482 28,804 2.62 4393.60 3 Samarinda Kota 11.1 0 5 5 41,675 12,814 3.25 3747.75 4 Sambutan 101.0 0 5 5 48,494 9,788 4.95 480.38 5 Samarinda Seberang 12.5 0 3 3 69,892 27,819 2.51 5595.84 6 Loa Janan Ilir 26.1 0 5 5 66,054 12,873 5.13 2527.90 7 Sungai Kunjang 43.0 0 7 7 134,039 28,158 4.76 3114.29 8 Samarinda Ulu 22.1 0 8 8 145,285 32,104 4.53 6568.04 9 Samarinda Utara 229.5 0 5 5 99,454 51,667 1.92 433.31 10 Sungai Pinang 34.2 0 5 5 113,262 17,822 6.36 3315.63 (KAB/KOTA) 718.0 0 53 53 852,536 234,565 3.63 1,187 Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain... (sebutkan)

TABEL 2 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN 1 2 3 4 5 6 1 0-4 50,756 48,105 98,861 105.51 2 5-9 47,198 44,896 92,094 105.13 3 10-14 42,779 40,732 83,511 105.03 4 15-19 43,212 42,518 85,730 101.63 5 20-24 49,838 45,622 95,460 109.24 6 25-29 42,603 39,450 82,053 107.99 7 30-34 38,290 34,764 73,054 110.14 8 35-39 33,171 30,948 64,119 107.18 9 40-44 29,053 26,288 55,341 110.52 10 45-49 22,675 20,307 42,982 111.66 11 50-54 16,715 13,810 30,525 121.04 12 55-59 11,712 8,595 20,307 136.27 13 60-64 6,654 5,467 12,121 121.71 14 65-69 3,750 3,550 7,300 105.63 15 70-74 2,155 2,432 4,587 88.61 16 75+ 1,903 2,588 4,491 73.53 442,464 410,072 852,536 107.90 ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 52 Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - Sumber lain... (sebutkan)

TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN NO VARIABEL LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+ PEREMPUAN 1 2 3 4 5 6 7 8 1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 42,779 40,732 83,511 PERSENTASE 2 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: 42,611 39,172 81,783 99.61 96.17 97.93 a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 1,721 1,628 3,349 4.02 4.00 4.01 b. SD/MI 7,617 5,985 13,602 17.81 14.69 16.29 c. SMP/ MTs 6,137 4,822 10,959 14.35 11.84 13.12 d. SMA/ MA 5,421 4,260 9,681 12.67 10.46 11.59 e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 7,299 7,128 14,427 17.06 17.50 17.28 f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 3,872 3,257 7,129 9.05 8.00 8.54 g. AKADEMI/DIPLOMA III 2,815 4,356 7,171 6.58 10.69 8.59 h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 2,930 2,144 5,074 6.85 5.26 6.08 i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 571 379 950 1.33 0.93 1.14 Sumber: Dinas Pendidikan Kota Samarinda 2014

TABEL 4 KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS NO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS HIDUP LAKI-LAKI MATI HIDUP + MATI KELAHIRAN PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 PALARAN 358 1 359 380 0 380 738 1 739 2 Palaran BANTUAS 30 0 30 36 0 36 66 0 66 3 BUKUAN 186 0 186 190 0 190 376 0 376 4 MANGKUPALAS 346 1 347 346 1 347 692 2 694 Samarinda Seberang 5 BAQA 438 0 438 436 0 436 874 0 874 6 HARAPAN BARU 355 0 355 355 0 355 709 0 709 Loajanan Ilir 7 TRAUMA CENTRE 230 1 231 232 1 233 462 2 464 8 LOA BAKUNG 431 0 431 430 0 430 861 0 861 9 Sungai Kunjang KARANG ASAM 650 0 650 659 0 659 1,309 0 1,309 10 WONOREJO 405 0 405 408 0 408 813 0 813 11 AIR PUTIH 470 0 470 471 0 471 941 0 941 12 JUANDA 188 1 189 189 0 189 377 1 378 Samarinda Ulu 13 SEGIRI 729 1 730 730 0 730 1,459 1 1,460 14 PASUNDAN 345 0 345 347 0 347 692 0 692 Samarinda Kota 15 SIDOMULYO 730 1 731 731 1 732 1,461 2 1,463 Samarinda Ilir 16 SEI KAPIH 298 0 298 299 0 299 597 0 597 17 REMAJA 650 0 650 658 0 658 1,308 0 1,308 Sungai Pinang 18 TEMINDUNG 821 0 821 823 0 823 1,644 0 1,644 19 LEMPAKE 289 0 289 299 0 299 588 0 588 20 SEI SIRING 63 0 63 64 0 64 127 0 127 Samarinda Utara 21 SEMPAJA 349 2 351 350 2 352 699 4 703 22 BENGKURING 180 0 180 183 0 183 363 0 363 23 SAMBUTAN 248 0 248 249 0 249 497 0 497 Sambutan 24 MAKROMAN 139 0 139 140 0 140 279 0 279 (KAB/KOTA) 8,928 8 8,936 9,000 5 9,005 17,927 13 17,940.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 0.9 0.6 0.7 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Samarinda 2014 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi