OLEH: YATI SUGIARTI (KETUA)

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : Iman Santoso Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FPBS IKIP Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia,

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Melalui pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh lebih dari separuh penduduk dunia. Bahasa tersebut berperan

BAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. terampil dan berkepribadian serta siap berperan dalam pembangunan nasional. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik tingkat SMA adalah Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek keterampilan yang terbagi dalam dua kelompok, yakni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dengan baik dan benar dalam berbagai kegiatan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Perkembangan tersebut pada satu sisi berdampak positif, tetapi di sisi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi manusia, jika ide pokok di dalam wacana tersebut tidak dipahami.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN. tertulis. Oleh karena itu, tujuan pengajaran menulis adalah untuk memampukan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam mengungkapkan pikiran dan

2015 METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN (SAKUBUN)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. interaksi belajar mengajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. untuk mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keempat aspek tersebut memiliki hubungan yang erat satu sama lain.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan belajar siswa. Oleh karena itu, jalannya proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peran yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia sangat penting peranannya bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

Hakikat Keterampilan Membaca Teks Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan dan hasil analisis data pada kegiatan studi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elis Nur Vita Sari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang penting dipelajari termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari belajar kosakata, karena vocabulary mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kurikulum 2013 tercatat sebagai perubahan ketiga selama era politik

Bahasa Indonesia. Membaca untuk Menulis. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang Pendidikan Keberbakatan Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. asing lainnya seperti bahasa Jerman. Dengan diajarkannya bahasa Jerman peserta

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan salah satu cara berkomunikasi dalam kehidupan

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

2016 EFEKTIVITAS MOD EL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD S TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA D ALAM MENGONJUGASIKAN VERBA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

Transkripsi:

PELATIHAN PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS BAHASA JERMAN BAGI GURU-GURU BAHASA JERMAN DI DIY DAN JATENG OLEH: YATI SUGIARTI (KETUA)

LATAR BELAKANG 1. Keterampilan membaca siswa masih jauh dari harapan. 2. Para siswa terlihat kurang terlatih untuk bisa membaca sebuah teks berbahasa Jerman secara mandiri, tanpa bantuan kamus ataupun guru. 3. bentuk pengajaran yang diberikan guru terlihat masih konvensional yaitu menerangkan kata per kata yang tidak dipahami siswa. 4. Pemanfaatan konteks untuk menebak makna kata, misalnya sangat minim diajarkan 5. Buku ajar bahasa Jerman yang tersedia di sekolah juga sangat minim.

RUMUSAN MASALAH Bagaimanakah bentuk pelatihan yang tepat bagi guru-guru bahasa Jerman di DIY dan Jawa Tengah dalam menyusun modul pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman bagi siswa SMA?

TUJUAN 1. memberikan wawasan pengetahuan yang terkini berkaitan dengan hakikat keterampilan membaca bagi guruguru bahasa Jerman 2. memberikan pelatihan bagi guru bahasa Jerman untuk menyusun modul pembelajaran keterampilan membaca yang dapat dimanfaatkan untuk melengkapi proses belajar mengajar bahasa Jerman di SMA/MAN/SMK

MANFAAT KEGIATAN 1. Wawasan pengetahuan guru bahasa Jerman mengenai hakikat keterampilan membaca dan proses pembelajarannya akan meningkat. 2. Peningkatan wawasan pengetahuan guru tersebut diharapkan akan meningkatkan pula kualitas proses pembelajaran yang mereka ampu 3. Guru dapat menyusun modul pembelajaran keterampilan membaca teks bahasa Jerman, yang kelak akan dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh siswanya.

SASARAN KEGIATAN Guru-guru bahasa Jerman di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang kurang lebih berjumlah 40 orang

PENGERTIAN MEMBACA Membaca untuk memahami secara detil tiap bagian yang terdapat dalam teks (detailes Lesen). Membaca sekilas suatu teks hingga menemukan informasi tertentu yang dicari (selektives Lesen) Membaca teks secara keseluruhan untuk memahami secara global isi teks tersebut (globales Lesen).

MUATAN MODUL 1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini siswa akan diminta untuk menentukan bentuk atau jenis teks, dan menentukan tujuan atau strategi membaca yang akan dilakukan 2. Tahap persiapan. Pada tahapan ini siswa diminta untuk memahami judul, menyusun asosiasi terhadap tema bacaan dan menyusun hipotesa mengenai isi bacaan

3. Tahap membaca a. Kegiatan membaca secara harfiah dan mengenali makna kata yang penting melalui kata-kata yang bersifat internasional, cognates, derivasi, komposita, dan melalui konteks. Penggunaan kamus merupakan jalan terakhir yang lebih bersifat sebagai pengayaan. b. Selanjutnya siswa diminta memilih informasi yang penting dari informasi penunjang dan yang kurang penting. c. Siswa menguji hipotesis yang telah disusun dan menentukan ide pokok tiap paragraf.

4. Tahap pendalaman Tahap ini dilakukan untuk menguji sekali lagi kebenaran hipotesa yang telah disusun siswa. Guru dalam tahap ini dapat membantu siswa dengan memberi pertanyaan atau tugas yang terkait dengan ide pokok tiap paragraf ataupun informasi inti.

5. Tahap penerapan Tahapan ini merupakan tahap terakhir, siswa diberi kesempatan untuk menerapkan apa yang telah dipahami dengan melakukan aktifitas berbahasa yang lain seperti: menceritakan kembali isi teks secara lisan atau tulisan, menulis ringkasan dengan kata-kata sendiri, mengadakan diskusi yang terkait dengan teks, membuat Mindmap sebagai wujud ringkasan teks

TAHAPAN LOKAKARYA 1. Penjelasan mengenai hakekat keterampilan membaca dan strategi membaca apa yang selayaknya dikuasai siswa SMA sebagai pembelajar bahasa Jerman sebagai bahasa asing tingkat dasar 2. Penjelasan mengenai hakekat modul pembelajaran, beserta langkah-langkah penyusunannya 3. Penyusunan modul pembelajaran keterampilan membaca pemahaman oleh guru-guru bahasa Jerman dibawah arahan tim PPM.