Laporan Penelitian PIP Tahun Anggaran 2015

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS KOTA BENGKULU. Sarina 1 dan Hermawati 2

ANALISIS PENCAPAIAN SWASEMBADA PANGAN BERAS DAN UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN DI KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1-4 Lintang

PENDAHULUAN. mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap negara memiliki tujuan untuk memakmurkan atau

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi. Di

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 km 2 yang terdiri

PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

PERSEDIAAN KARBOHIDRAT DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2015

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ARAM II 2015)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara agraris yang artinya sebagian besar

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

Tz 1 = (28,4 0,59 x h ) o C

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN. batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara dengan Sumatera Barat. - Sebelah Barat dengan Samudera Hindia

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

KONDISI UMUM BANJARMASIN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Secara

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional senantiasa dilakukan untuk mencapai

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Kendari dengan Ibukotanya Kendari yang sekaligus Ibukota Propinsi

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BENGKONG

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

GAMBARAN UMUM KOTA TANGERANG SELATAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL KEMISKINAN DI MALUKU TAHUN 2013

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN SUMBA BARAT


V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

Gambar 2.5: Hasil uji sensitivitas 2.4. HASIL ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak Geografis dan Astronomis Indonesia Serta Pengaruhnya

I. PENDAHULUAN. kemampuan daerah tersebut dalam swasembada pangan atau paling tidak

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia setiap tahunnya. Sektor pertanian telah

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR PETANI SEBAGAI INDIKATOR KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI KABUPATEN SRAGEN

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

BAB I PENDAHULUAN. oleh si miskin. Penduduk miskin pada umumya ditandai oleh rendahnya tingkat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi DKI Jakarta terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dapat bermanfaat. Metode penelitian dilakukan guna menunjang

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014)

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tunda satu bulan (lag 2) berarti faktor iklim mempengaruhi luas serangan pada WBC pada fase telur.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

KONDISI UMUM. Tabel 13 Letak geografis Jakarta Pusat

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram

Transkripsi:

Laporan Penelitian PIP Tahun Anggaran 2015 ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN BERAS DI KOTA BENGKULU OLEH : IR. SARINA, M.Si HERMAWATI, SE. MM FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN BENGKULU JANUARI 2015 Sumber Dana: DIPA UNIHAZ

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Penelitian: ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN BERAS DI KOTA BENGKULU 2. Ketua Peneliti: a. Nama : Ir. Sarina M.Si b. Jenis kelamin : Perempuan c. NIP : 196407011989032002 d. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Agroteknologi e. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala f. Fakultas/Program Studi : Pertanian/Agroteknologi g.alamat Kantor : Jl. Jend Sudirman No. 18 Bengkulu h.telpon/fax : 0736-344918/0736-20956 i. Alamat Rumah : Jl. Hibrida XV No.22 Bengkulu j. Telpon : 081539230492/- 3. Jangka Waktu Penelitian : 1 (Satu) Tahun 4. Pembiayaan a. Jumlah Biaya Diajukan : Rp. 8.500.000,- b. Jumlah Biaya Dari Sumber Lain : Rp - Mengetahui, Bengkulu, 30 Juni 2015 Dekan, Ketua Peneliti, Ir.Sri Rustianti. Si Ir. Sarina M. Si NIP. 196503161989032003 NIP. 196407011989032002 Menyetujui, Ka.LPPM Unihaz DR.Ir.Yulfiferius, M.Si

SISTEMATIKA USUL PENELITIAN Identitas Penelitian : 1. Judul Penelitian: ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERSEDIAAN BERAS DI KOTA BENGKULU 2. Ketua Peneliti: a. Nama : Ir. Sarina M.Si b. Bidang Keahlian : Agribisnis c. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Agrotekno;ogi d. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala e. Unit Kerja : Fakultas Pertanian Unihaz f. Alamat Surat : Jl. Jend Sudirman No. 18 Bengkulu g. Telpon/Fax : 0736-344918/0736-20956 h. E-mail : ksatriarejang@yahoo.com 3. Anggota Peneliti Bidang Mata Kuliah No Nama Keahlian yang diampu 1 Hermawati,SE.MM Manajemen -Agribisnis -MSDM Institusi Unihaz Alokasi Waktu 6 jam/ Minggu/10 bulan 4. Objek Penelitian No Objek Penelitian Aspek Penelitian 1 Beras Konsumsi Kebutuhan dan Persediaan beras 2 Permintaan Beras Permintaan Beras Dimasa Mendatang 5. Pelaksanaan Penelitian : Maret 2015 s/d Juli 2015 6. Anggaran yang Diusulkan : Rp. 8.500.000,- 7. Lokasi Penelitian :Kota Bengkulu 8. Hasil yang diharapkan : Kebutuhan dan Kesediaam serta permintaan beras kota Bengkulu dimasa yang akan datang 9. Institusi Lain yang Terlibat : Tidak Ada 10. Keterangan Bila Perlu : Penelitian Melibatkan Mahasiswa yang Mengikuti Mata Kuliah Ekonomi Pertanian pada Semester Genap 2014/2015

RINGKASAN PERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS KOTA BENGKULU Oleh : Ir. Sarina M.Si dan Hermawati SE.MM Dosen Fak. Pertanian Unihaz dan Dosen Fak.Ekonomi Unihaz Bengkulu Kota Bengkulu pada tahun 2012 memiliki luas tanam padi sawah 2.913 ha dengan luas panen 2.517 dan produksi 11.957 ton dengan jumlah penduduk 319.100 jiwa (BPS Kota Bengkulu,2013). Rendahnya luas tanam di kota Bengkulu disebabkan karena banyaknya alih fungsi lahan persawahan untuk dijadikan lokasi perumahan dan pertokoan, akibatnya luas sawah di kota Bengkulu menyusut dari tahun ketahun yang berdampak pada makin berkurangnya rumah tangga usaha produksi padi. Kemampuan produksi beras di kota Bengkulu tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan kebutuhan beras yang akan dikonsumsi oleh penduduk kota Bengkulu yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk kabupaten lain di propinsi Bengkulu. Tujuan Penelitian adalah untuk :Mengetahui kebutuhan dan persediaan beras di kota Bengkulu dan untuk memprediksi kebutuhan dan persediaan beras kota Bengkulu lima tahun kedepan Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Juli 2015 di kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder Data skunder diperoleh dari laporan Dinas, lembaga/instansi, laporan-laporan hasil penelitian serta pihak-pihak terkait dengan cara survey, observasi dengan pendekatan institusional/ lembaga maupun sumber lainnya yang menunjang penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan beras kota Bengkulu pada tahun 2014 adalah 27.787,7 ton sedangkan persediaan beras hanya 8.318,75 ton (kekurangan 70,06 %). Prediksi kebutuhan beras lima tahun kedepan yaitu pada tahun 2019 adalah 31.838,64 ton sedangkan persediaan hanya 8.921,08 ton (kekurangan 71,98%) PENDAHULUAN Propinsi Bengkulu pada tahun 2013 memiliki luas panen padi 148.298 ha dengan produktivitas 42,22,kuintal/ha dengan produksi 626.176 ton (http.bps.go.id/tnmnpgn.php). Luas lahan tersebar di 10 kabupaten kota yang ada di propinsi Bengkulu. Bengkulu Utara memiliki luas lahan dan produksi terbesar sedangkan kota Bengkulu memiliki luas lahan dan produksi terendah. Konsumsi beras masyarakat Bengkulu saat ini rata-rata 1800 ton/bln (.BPS Kota Bengkulu. 2013). Kota Bengkulu pada tahun 2012 memiliki luas tanam padi sawah 2.913 ha dengan luas panen 2.517 dan produksi 11.957 ton dengan jumlah penduduk 319.100 jiwa (BPS Kota Bengkulu,2013). Rendahnya luas tanam di kota Bengkulu disebabkan karena banyaknya alih fungsi lahan persawahan untuk dijadikan lokasi perumahan dan pertokoan, akibatnya luas sawah di kota Bengkulu menyusut dari tahun ketahun yang berdampak pada makin berkurangnya rumah tangga usaha produksi padi. Kemampuan produksi beras di kota Bengkulu tidak seimbang dengan jumlah penduduk dan kebutuhan beras yang akan dikonsumsi oleh penduduk kota Bengkulu yang lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk kabupaten lain di propinsi Bengkulu. Dari uraian diatas maka dipandang perlu diadakan penelitian kebutuhan dan persediaan beras serta prediksi permintaan beras kota Bengkulu dimasa yang akan datang.

Tujuan Penelitian adalah untuk : 1. Mengetahui kebutuhan dan persediaan beras di kota Bengkulu. 2. Memprediksi kebutuhan dan persediaan beras kota Bengkulu lima tahun kedepan METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Juli 2015 di kota Bengkulu Propinsi Bengkulu. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa kota Bengkulu memiliki jumlah penduduk yang terbanyak dengan produksi padi terendah di propinsi Bengkulu Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder Data skunder diperoleh dari laporan Dinas, lembaga/instansi, laporan-laporan hasil penelitian serta pihak-pihak terkait dengan cara survey, observasi dengan pendekatan institusional/ lembaga maupun sumber lainnya yang menunjang penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis dengan cara kualitatif maupun secara kuantitatif berupa data time series yang meliput data luas tanam padi, produksi padi, produksi beras, jumlah penduduk,rata-rata pertambahan penduduk pertahun, kebutuhan konsumsi beras perkapita.. Dengan rumus :: Yc = a + b (x) Dimana : Yc = Nilai yang diperkirakan a,b = Nilai konstanta dan cooefisien dalam sebuah persamaan trend x = Serangkaian tahun HASIL DAN PEMBAHASAN Geofrafi dan Iklim Berdasarkan data dari Kantor Pertanahan Kota Bengkulu memiliki luas wilayah 148,67 km². Ditinjau dari keadaan georafisnya, kota Bengkulu terletak dipesisir barat pulau Sumatera dan berada diantara derajat 45 menit-3º 59 menit lintang selatan serta 102º 1 menit- 102 derajat 22 menit bujur timur. Kota Bengkulu memiliki sembilan kecamatan. Kota Bengkulu memiliki relif permukaan tanah yang bergelombang, terdiri dari daratan pantai an arah berbukit-bukit serta di beberapa tempat terdapat cekungan alur sungai kecil. Kota Bengkulu disebelah utara berbatasan dengan kabupaten Bengkulu Tengah, di sebelah selatan berbatasan dengan kabaupatn Seluma, di sebelah timur berbatasan dengan Bengkulu Tengah dan sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia (BPS Kota, 2014). Curah Hujan dan Hari Hujan Curah hujan terbanyak terjadi pada Juli dan November yakni 506 mm dan 486 mm dengan hari hujan tertinggi selama 24 hari pada bulan Januari.Rata-rata hari hujan di kota Bengkulu pada tahun 2013 sebanyak 17 hari hujan (BPS Kota,2014). Suhu Maksimum dan Suhu Minimum Suhu udara di kota Bengkulu sepanjang tahun 2013 relatif sama dibandingkan pada tahun 2012. Dimana suhu udara maksimum setiap bulannya berkisar antara 30º 31º celcius, sedangkan suhu minimum berkisar antara 23º 24º celcius (BPS Kota, 2014). Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin

Menurut stasiun Klimatologi Bengkulu udr di kota Bengkulu 2013 berkisar antara 82 85 persen. Sementara itu rata-rata kecepatan angin berkisar antara 2,7 4,4 km/jam dengan kecepatan angin maksimum terjadi pada bulan Februari yakni sebesar 4,4 km/jam (BPS Kota, 2014). Jumlah Penduduk Penduduk kota Bengkulu pada pertengahan tahun 2013 sebanyak 334.529 jiwa. Penduduk th 2013 naik sebesar 4,83 persen dibanding dengan tahun 2012 berjumlah 319.098 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk kota pada tahun 2013 adalah 2.270 jiwa/km². Pada th 2014 jumlah penduduk kota Bengkulu adalah 356.253 jiwa naik 6,5 persen dari tahun 2013. Dilihat dari penyebaran penduduk terlihat banyak ketimpangan diantara masingmasing kecamatan. dimana penduduk kota Bengkulu lebih banyak tinggal di kecamata Selebar yaitu sebesar 17 persen, disusul kecamatan Ratu Agung sebesar 15 persen. Hal ini disebabkan daerah tersebut merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi kota Bengkulu, sisanya tersebar ditujuh kecamatan (BPS Kota, 2014). Perkembangan Luas Panen Padi Luas tanam dan luas panen padi di kota Bengkulu sangat berfluktutif. Pada tahun 2010 luas tanam padi adalah 3.891 ha dengan luas panen 4.149 ha, tingginya luas panen pada tahun tersebut disebabkan karena adanya sisa luas tanam pada tahun sebelumnya yang hanya 2.343 ha. Pada tahun 2011 dan 2012 luas tanam mengalami penurunan yaitu 2.761 ha menjadi 2.517 ha. Peningkatan kembali terjadi pada tahun 2013 yaitu luas tanam mencapai 3.809 ha dan kembali menurun sebesar 20,4 persen pada tahun 2014 yang hanya 3.032 ha. Turun naiknya luas tanam sangat mempengaruhi luas panen, luas tanam yang luas belum tentu mendapatkan luas panen yang luas pula hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi alam terutama cuaca, serangan hama dan penyakit, pemanfaatan lahan dll. Adapun rata-rata luas tanam padi di kota Bengkulu lima tahun terahir adalah 3321,4 ha dan rata-rata luas panen adalah 3253,6 ha. Sebagian besar padi yang dihasilkan berasal dari padi sawah, sedangkan padi gogo jarang ditanam Perkembangan Produksi dan Produktivitas Perkembangan produksi dan produktivitas padi berfluktuatif setiap tahunnya. Peningkatan dan penurunan produksi disebabkan karena peningkatan dan penurunan luas tanam, sedangkan produktivitas cenderung tetap. Pada lima tahun terahir produksi tertinggi pada tahun 2013 yaitu 18.654 ton naik 56 persen dari tahun 2012 yang hanya 11.957 ton, tetapi kenaikan ini disebabkan karena kenaikan luas tanam yang significan pada tahun tersebut, sedangkan produktivitasnya hanya naik 0,14 ton/ha yaitu 4,75 ton/ha di tahun 2012 menjadi 0,89 ton di tahun 2013. Pada tahun 2014 kembali menurun sebesar 20,39 persen disebabkan karena luas tanam yang menurun( hanya 3.032 ha) dengan produksi yang juga menurun 23,76 persen (hanya 14.220,8 ton) dan produktivitas juga menurun 4 persen (hanya 4,69 ton/ha). Penurunan dan peningkatan produksi maupun produktivitas sangat dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya cuaca, cara bercocok tanam, penggunaan varietas unggul atau varietas hibrida, pemupukan,serangan hama dan penyakit dll. Kemampuan Kebutuhan dan Penyediaan Beras Jumlah penduduk kota Bengkulu (lampiran 1), jumlah penduduk dan produksi padi dapat dijadikan acuan untuk pengetahui kebutuhan dan persediaan beras suatu daerah. Jumlah penduduk kota Bengkulu pada tahun 2014 adalah 356.253 jiwa. Apabila mengacu pada konsumsi rata-rata /kapita/minggu pada tahun 2013 sebesar 1,50 kg, maka kebutuhan beras pada tahun 2014 adalah sebesar 27.787,73 ton. Sedangkan

produksi padi tahun 2014 adalah 14.220,08 ton GKG, dengan demikian berarti padi yang siap dikonsumsi dalam bentuk beras adalah 8.318,75 ton (didapat dari produksi dikurang 10% untuk benih,pakan ternak dan perkiraan produksi/pasca panen yang tercecer dikalikan dengan 65%). Dengan demikian dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 kota Bengkulu kekurangan beras untuk dikonsumsi sebanyak 19.468,98 ton(kekurangan 70,06%). Dari perhitungan diatas berarti kota Bengkulu hanya mampu mnyediakan beras 29,94% dari kebutuhan beras penduduknya pada tahun 2014. Dengan melihat data jumlah peduduk dan produksi padi sebelumnya kota Bengkulu masih belum mampu memenuhi kebutuhan beras, dimana tingkat pertambahan penduduk setiap tahunnya lebih tinggi dibanding peningkatan produksi padi. Menurut Supardi,A (2015) hanya kota Bengkulu yang tidak mempunyai kecukupan beras untuk memenuhi kebutuhan penduduknya dibanding kabupaten lain yang ada di propinsi Bengkulu yang rata-rata memenuhi atau bahkan surplus. Rendahnya kebutuhan konsumsi beras/perkapita/th masyarakat kota Bengkulu dapat dilihat dari persentase rata-rata pengeluaran perkapita sebulan menurut kab/kota dan jenis pengeluaran di propinsi Bengkulu tahun 2013, dimana kota Bengkulu terendah dibanding dengan kabupaten lain, yaitu pengeluaran untuk makanan 42,61% dan non makanan 57,39%, yang membeli beras raskin hanya 31,63% rumah tangga miskin (BPS Propinsi Bengkulu, 2013). Banyaknya penyaluran beras Bulog hanya 72,58%, tidak tersalur 100% (BPS,2014). Prediksi Kebutuhan dan Produksi Beras Hasil dan pembahasan kebutuhan dan persediaan beras kota Bengkulu pada tahun 2014 belum mampu untuk memenuhi kebutuhan masayakatnya. Untuk memprediksi ataupun meramalkan kebutuhan dan persediaan beras lima tahun kedepan perlu diketahui jumlah penduduk dan produksi padi di tahun 2019. Perhitungan prediksi jumlah penduduk dan produksi padi menggunakan data time series dengan metode kuadrat terkecil (lampiran 1 dan lampiran 2). Hasil prediksi jumlah penduduk diperoleh persamaan yaitu : Yc = 303.858,22 + 11.592,17 (X) Dengan demikian maka prediksi jumlah penduduk kota Bengkulu pada tahun 2019 adalah 408.187,75 jiwa. Dari perhitungan persamaan jumlah penduduk diatas maka dapat diketahui prediksi kebutuhan konsumsi beras kota Bengkulu pada tahun 2019 adalah 31.838,64 ton dengan asumsi kebutuhan beras yang digunakan adalah 76 kg/kapita/th sesuai rata-rata kebutuhan beras /kapita/th masyarakat kota Bengkulu. Prediksi produksi padi lima tahun kedepan dengan data time series dan perhitungan persamaan kuadrat terkecil dapat dilihat pada lampiran 4. Hasil prediksi produksi padi diperoleh persamaan yaitu : Yc = 14.647,80 + 66,88 (X). Dengan demikian prediksi produksi padi pada tahun 2019 adalah 15.249,72 ton GKG, setara dengan 8.921,08 ton beras. Kebutuhan beras pada tahun 2019 adalah 31.838,64 ton, sehingga kekurangan 22.917,56 ton ( kekurangan 71,98%),dengan demikian kota Bengkulu hanya mampu menyediakan 28,02% kebutuhan beras masyarakatnya. Dilihat dari perhitungan diatas kebutuhan beras lima tahun kedepan meningkat 14,57 % dari tahun 2014 sebanyak 27.787,73 ton menjadi 31.838,64 ton pada tahun 2019. Sedangkan persediaan hanya meningkat 7,24 % dari 8.318,75 ton di tahun 2014

menjadi 8.921,08 di tahun 2019. Dari perhitungan diatas nampak bahwa kebutuhan beras dua kali lebih besar dari persediaan beras. Dari tahun ketahun kota Bengkulu akan selalu kekurangan beras. Tingginya kebutuhan beras disebabkan karena tingginya pertambahan jumlah penduduk, sedangkan produksi padi tidak begitu meningkat bahkan naik turun tidak significant disebabkan luas tanam sudah tidak mungkin meningkat lagi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Kebutuhan beras kota Bengkulu pada tahun 2014 adalah 27.787,7 ton sedangkan persediaan beras hanya 8.318,75 ton (kekurangan 70,06 %). 2. Prediksi kebutuhan beras lima tahun kedepan yaitu pada tahun 2019 adalah 31.838,64 ton sedangkan persediaan hanya 8.921,08 ton (kekurangan 71,98%) Saran Karena terbatasnya lahan pertanian yang ada di kota Bengkulu, diharapkan pemerintah dapat menggiatkan penyuluhan-penyuluhan agar dapat meningkatan produktivitas padi, produktivitas yang ada dapat dipertahankan dengan tujuan minimal persediaan tidak berkurang dan kebutuhan tidak bertambah secara significan. DAFTAR PUSTAKA aktual.co/.../1750550alih-fungsi-sawah. 2013. Alih Fungsi Sawah di Bengkulu Makin Menggila. Diakses Minggu 5 Januari 2014. Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Bengkulu. 2013. Survey Sosial EkonomiNasional Propinsi Bengkulu. Nasional Socio-Economic Survey of Bengkulu. Province 2013. Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Bengkulu. 2014. Produksi Padi 6 Kabupaten Turun. Rakyat.Bengkulu. 2 Agustus 2014. Bengkulu. Badan Pusat Statitik (BPS) Kota Bengkulu, 2013. Kota Bengkulu Dalam Angka. Bengkulu. Badan Pusat Statitik (BPS) Kota Bengkulu, 2014. Kota Bengkulu Dalam Angka. Bengkulu. Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bengkulu Jlh(jiwa) (Y) (XY) X² XY Perkiraan (Yc) X 2006 261.620-4 16-1.046.480 257.489,54 2007 270.079-3 9-810.237 269.081.71 2008 274.477-2 4-548.954 280.673,88 2009 278.831-1 1-278.831 292.266,05 2010 308.544 0 0 0 303.858,22 2011 313.320 1 1 313.320 315.450,39 2012 319.100 2 4 638.200 327.042,56 2013 334.500 3 9 1.003.500 338.634,73 2014 356.253 4 16 1.425.012 350.226,90 Jmlh 2.734.724 0 60 695.530 2.734.724,00

b = 695.530 =11.592,17 60 Yc = 303.858,22 + 11.592,17 (X) Perkiraan jumlah penduduk tahun 2019 adalah : Yc = 303.858,22 + 11.592,17 (9) Yc = 408.192,52 jiwa Lampiran 2. Produksi Padi Kota Bengkulu Prod(ton) (Y) (XY) X² XY Perkiraan (Yc) X 2006 15.433,64-4 16-61.734,56 14.380,28 2007 16.209,02-3 9-48.627,06 14.447,16 2008 13.190,90-2 4-26.381,80 14.514,04 2009 10.042,56-1 1-10.042,56 14.580,92 2010 18.080,80 0 0 0 14.647,80 2011 14.042,25 1 1 14.042,25 14.714,68 2012 11.957,00 2 4 23.914,00 14.781,56 2013 18.654,00 3 9 55.962,00 14.848,44 2014 14.220,08 4 16 56.880,32 14.915,32 Jmlh 131.830,25 0 60 4.012,89 131.830,25 b = 4.012,89 60 = 66,88 Yc = 14.647,80 + 66,88(X) Perkiraan produksi padi tahun 2019 adalah : Yc = 14.647,80 + 66,88 (9) Yc = 15.249,72 ton