BAB I PENDAHULUAN. Univeristas Indonesia. 1 Buku cerita anak adalah segala jenis teks yang diproduksi untuk anak-anak. Pengarang buku cerita

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

1. Kita harus melaporkan kejadian itu besok, tetapi mereka sekarang tidak berada di sini.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah biografi mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang. benar-benar ada dan dianggap dapat membawa hikmah bagi para

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa selalu melibatkan unsur-unsur seperti materi, guru, siswa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dicerna (decoded) oleh pembaca (receiver) dan dikirim (encoded) oleh pengirim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Larson (1984: 3), dalam bukunya Meaning-Based Translation: A

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Supriana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DEIKSIS DALAM ROMAN UND SAGTE KEIN EINZIGES WORT KARYA HEINRICH BÖLL: SUATU ANALISIS PRAGMATIK JURNAL. Oleh : Adriani Rasinta Mananohas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dengan mengarahkan peserta didik untuk mendengarkan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berinteraksi antarindividu maupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan kita sehari-hari tidak pernah terlepas dari percakapan.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebriani Rizki Ali, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi terasa di saat usaha usaha pengolahan dokumen

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Akhirnya penulis sampai pada bab kesimpulan setelah menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Banyak keterampilan yang harus dikuasai oleh manusia baik sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

I. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

Bab 1. Pendahuluan. Drama sendiri berarti perbuatan, tindakan, menurut Yapi Tambayong (2012 : Hal 189),

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Agama mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan dan pesan moral agar terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, berfungsi untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. bentuk-bentuk karya sastra yang lainnya seperti puisi, cerpen, drama, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan. Komunikasi dalam bentuk ujaran mungkin wujudnya berupa kalimat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. datang. Mengembangkan bahasa seyogyanya dimulai dari masa usia dini, sebab. Lenneberg (Santrock, 371) tahun-tahun prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Prosa dalam pengertian kesusastraan disebut fiksi (fiction), teks naratif

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan hasil pengolahan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rahayu Yulistia, 2013

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

PROGRAM SEMESTER SEKOLAH : SMA N 2 PURWOREJO KELAS/SEMESTER : XII-IPA MATA PELAJARAN : BAHASA JERMAN TAHUN PELAJARAN : 2013/ STANDAR KOMPETENSI DAN

BAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan situasi tidak resmi akan memberikan kesan menghormati terhadap keadaan sekitar.

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia mengalami peristiwa kelahiran dan kematian. Berbeda dengan kelahiran, kematian merupakan suatu hal yang menakutkan dan menyedihkan. Meskipun demikian, kematian kerap kali dijadikan tema dalam berbagai bentuk karya sastra, seperti teater, film, buku, dan sebagainya. Dalam buku cerita, tidak sedikit penulis yang mengangkat tema kematian. Tema ini tidak hanya diceritakan dalam buku untuk orang dewasa, melainkan juga dalam buku cerita untuk anak-anak. Bagi pembaca dewasa, buku dengan tema kematian tidaklah terlalu sulit untuk dimengerti karena pemahaman orang dewasa tentang kematian sudah lebih luas dibandingkan anak-anak yang memiliki berbagai kendala keterbatasan, baik yang menyangkut isi tentang kematian itu sendiri dan unsur kebahasaan. Selain itu, pengalaman anak yang terbatas, sehingga anak belum dapat memahami suatu hal yang abstrak atau kompleks (Nurgiyantoro, 2003: 9). Wes Hasytead dalam bukunya yang berjudul Teaching Your Children About God (1996: 129) mengatakan bahwa banyak orang tua menganggap membicarakan atau membahas kematian dengan anak-anak sebagai suatu hal yang sia-sia karena dengan pengetahuan yang terbatas, anak-anak belum dapat memahaminya. Menurut Konztanze Weißenfels (2004: 1), buku cerita anak 1 berperan untuk memberikan suatu pengetahuan atau bersifat mendidik. Dengan demikian, buku cerita anak merupakan salah satu media yang baik untuk mempermudah penyampaian tema 1 Buku cerita anak adalah segala jenis teks yang diproduksi untuk anak-anak. Pengarang buku cerita anak dalam menyampaikan suatu tema cerita menggunakan ciri-ciri yang membantu pengarang menyampaikan misinya kepada pembaca, misalnya menggunakan pola kalimat yang sederhana, ujaran-ujaran pendek, kosakata yang lebih terbatas dan tidak mengandung kata-kata abstrak. (Lexikon Kinder- und Jugendliteratur, 1995: 52)

2 kematian. Hal inilah yang menyebabkan tema kematian dalam buku cerita anak menarik untuk diteliti. Dalam skripsi ini, akan diteliti buku cerita anak Jerman bertemakan kematian yang berjudul Hat Opa einen Anzug an?. Hal yang diteliti adalah bagaimana penulis mengemas konsep kematian melalui kosakata dan kalimat dalam buku cerita Hat Opa einen Anzug an?. Makna kosakata dan kalimat yang diteliti tidak akan terlepas dari konteks situasi yang didukung dengan gambar. Nurgiyantoro (2003: 153) menyatakan, ilustrasi (gambar) dan tulisan sama-sama dimaksudkan untuk menyampaikan pesan dan saling mendukung untuk mengungkapkan pesan. Malinowski, dalam bukunya yang berjudul Bahasa, Konteks, dan Teks (1992: 8), mengatakan bahwa untuk memahami suatu teks diperlukan dua gagasan, yaitu konteks situasi dan konteks budaya. Akan tetapi, penelitian ini dibatasi pada penelitian makna kosakata dan kalimat yang terkait dengan konteks situasi. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui kosakata dan kalimat apa saja yang digunakan penulis Hat Opa einen Anzug an? untuk memaparkan konsep kematian dengan memperhatikan konteks situasinya. 1.2 Permasalahan Permasalahan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut. Bagaimana pengungkapan konsep kematian dalam buku cerita anak Hat Opa einen Anzug an? pada tataran kosakata dan kalimat? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penulisan skripsi ini adalah mengungkapkan kosakata dan kalimat yang digunakan oleh penulis untuk menjelaskan konsep kematian dalam buku cerita Hat Opa einen Anzug an?. 1.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian berada pada ruang lingkup sintaksis, semantis dan pragmatis. Dari segi sintaksis, skripsi ini menganalisis kosakata dan kalimat yang merujuk pada tema

3 kematian yang terdapat dalam buku cerita anak berjudul Hat Opa einen Anzug an?. Dari segi semantis, penelitian kosakata dan kalimat yang dilakukan dengan memperhatikan konteks makna dan menjabarkan konteks situasi yang terdapat di dalam buku cerita tersebut. Analisis gambar juga digunakan sebagai pendukung yang memperjelas konteks situasi. Dari segi pragmatis, dijelaskan deiksis yang ada dalam di dalam cerita untuk mendukung analisis kontekstual. 1.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif analitis. Pertama-tama, akan dipaparkan kosakata dan kalimat yang digunakan dalam buku cerita Hat Opa einen Anzug an? yang merujuk pada konsep kematian. Selanjutnya, akan dianalisis makna kosakata dan kalimat yang ditemukan dalam buku cerita tersebut. Dalam penelitian ini, digunakan teori makna kontekstual Hannapel/Melenk yang diambil dari Alltagssprache-Semantische Grundbegriffe und Analysebeispiele (1979), teori makna dari Einführung in die semantische Analyse oleh Gustav H. Blanke (1973), dan teori deiksis oleh Levinson yang diambil dari Pragmatik (1990) untuk membantu pemahaman konteks. 1.6 Sumber Data Buku yang menjadi korpus data untuk dianalisis dalam skripsi ini adalah buku cerita anak berbahasa Jerman yang berjudul Hat Opa einen Anzug an?. Buku cerita yang bertemakan kematian ini ditulis Amelie Fried dan ilustrasi oleh Jacky Gleich. Buku ini diterbitkan pada tahun 1997. Salah satu alasan pemilihan buku ini sebagai objek penelitian adalah karena buku ini memenangkan beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Deutscher Jugendliteraturpreis 2 pada tahun 1998. Selain itu, buku ini juga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, yaitu bahasa Perancis, 2 Deutscher Jugendliteraturpreis adalah satu-satunya penghargaan negara untuk literatur di Jerman. Sejak tahun 1956, kementrian federal menganugerahkan penghargaan ini setiap tahunnya kepada

4 Korea, Cina, Korea, dan Jepang. Cerita buku ini juga telah dibuat dalam bentuk drama dan telah dimainkan oleh beberapa teater, yaitu Theater an der Parkue 3, Junges Ensemble Stuttgart 4, dan teater boneka di Thüringen 5. Berdasarkan fakta tersebut dapat dikatakan bahwa buku cerita anak berjudul Hat Opa einen Anzug an? merupakan buku cerita anak yang direkomendasikan oleh beberapa situs buku di Jerman, seperti situs www.ekd.de 6 yang menyatakan bahwa buku cerita ini baik untuk membantu anak-anak dalam memahami kematian, dan situs www.br-online.de 7 menyatakan gambar dalam buku ini sangat membantu dalam memahami situasi yang diceritakan, meskipun warna dalam gambar didominasi warna coklat dan abu-abu. Pada umumnya buku cerita anak didonimasi dengan gambar-gambar berwarna cerah. Akan tetapi dalam buku ini, gambar-gambar berwarna coklat dan abu-abu untuk menunjukkan atau menegaskan kembali tema kematian yang umumnya ditandai dengan warna-warna gelap. 1.7 Prosedur Kerja Penelitian ini terdiri atas beberapa tahap. Pertama-tama, buku cerita Hat Opa einen Anzug an? dibaca dengan seksama. Selanjutnya, cerita dalam buku tersebut dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan situasi yang didalamnya terdapat kosakata dan kalimat yang merujuk pada konsep kematian. Setelah itu, kosakata dan kalimat yang ditemukan akan dianalisis maknanya. Kemudian, dipaparkan juga konteks situasi yang didukung dengan gambar di dalam setiap bagian cerita. Hal ini penting dilakukan karena konteks situasi mempengaruhi makna kosakata dan kalimat. Berddasarkan hal tersebut ditarik kesimpulan tentang kosakata dan kalimat apa saja karya-karya literatur anak-anak dan pemuda yang menonjol. (Doderer/Riedel, Der Deutsche Jugendliteraturpreis: Eine Wirkunganalyse, Juventa Verlag, München: 1998, hlm, 24-25) 3 Theater an der Parkue adalah salah satu teater anak dan pemuda di Berlin. (http://www.parkaue.de/index.php?article=554 diakses pada tanggal 21 September 2008, pukul 14.27 WIB) 4 http://www.jesstuttgart.de/alles_uebers_jes/das_archiv/hat_opa_einen_anzug_an/index.html (diakses pada tanggal 27 Oktober 2008, pukul 17.58 WIB) 5 http://www.tpthueringen.de/frontend/index.php?page_id=44&ses_id=7b462269ecce0f65cc207c389bd 96889&v=repertoire_detail&pi=71 (diakses pada 21 September 2008, pukul 15.30 WIB) 6 http://www.ekd.de/tod_was_ist_das/opa.html (diakses pada 25 September 2007, jam 14.08 WIB) 7 http://www.br-online.de (diakses pada tanggal 25 September 2007, jam 15.18 WIB)

5 yang digunakan dalam buku cerita Hat Opa einen Anzug an? yang merujuk pada tema kematian, terkait dengan konteks situasinya, dan apa maknanya. 1.8 Sistematika Penyajian Skripsi ini terdiri atas empat bab. Bab I merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, ruang lingkup, metode penelitian, sumber data, prosedur kerja, dan sistematika penyajian. Bab II memuat teori makna kontekstual dari Hannapel/Melenk (1979), teori makna dari Gustav Blanke (1973), dan teori deiksis dari Levinson (1990). Analisis data berdasarkan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dilakukan dalam bab ketiga. Bab keempat merupakan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan.