BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan berpengaruh terhadap perilaku para pemimpinnya. Namun, perilaku seorang pemimpin juga sangat berpengaruh terhadap kondisi organisasinya. Keberadaan pemimpin dalam perusahaan adalah sangat penting karena ia memiliki peranan yang strategis dalam mencapai tujuan perusahaan (Suwandi 1999 dalam Hardini 001). Kepemimpinan merupakan tulang punggung pengembangan organisasi karena tanpa kepemimpinan yang baik akan sulit untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin merupakan faktor penentu dalam sukses atau gagalnya suatu organisasi dan usaha, baik dalam dunia bisnis maupun dunia pendidikan, kesehatan, religi, sosial, politik, pemerintahan, dan lain-lain. Kualitas pemimpin menentukan keberhasilan organisasinya. Sebab pemimpin yang sukses akan mampu mengelola organisasi dan dapat mempengaruhi secara konstruktif orang lain dan mampu menunjukkan jalan serta perilaku yang benar yang harus dikerjakan secara bersama-sama. Untuk mengaktifkan semua mekanisme dalam organisasi tersebut, motivasi dari para bawahan, yang merupakan bagian dari struktur organisasi yang berada dibawah kendali pimpinan juga harus dihidupkan. Meskipun 1
bukan merupakan satu-satunya faktor yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri karyawan, pimpinan adalah satu-satunya pihak yang memiliki kewajiban untuk memotivasi bawahannya, karena motivasi merupakan potensi pengembangan diri untuk rnemikul tanggung jawab. Sebab, kepemimpinan selain berkaitan erat dengan penyelesaian tugas (Task Ininction) juga berkaitan erat pula dengan orang-orang yang dipimpinnya (Relationship Inunction). Dalam lingkungan kerja, peran pemimpin sangat penting dalam mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja, loyalitas, dan terutama dalam memotivasi bawahannya dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan. Menurut Rensis Likert (Gellerman, 1984:44), manajemen perusahaan sebenarnya telah mencoba untuk bersungguh-sungguh menjalin kerjasama dengan karyawan sebagai sarana untuk mempengaruhi motivasi kerja yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan yaitu dengan memberikan berbagai macam gaji, tunjangan, dan paket-paket perangsang lainnya, namun hal ini ternyata tidak seluruhnya benar. Motivasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas terus menerus biasanya adalah tanggapan terhadap jenis kepemimpinan yang istimewa, yang menarik, bersifat mendukung dan tidak mencampuri, bukannya tanggapan terhadap uang. Maka dari itu, investasi perusahaan dalam diri para karyawannya tidaklah cukup terlindungi jika mereka dibayar dengan pantas dan dijamin dengan baik namun mengalami kepemimpinan yang buruk. Untuk jangka panjang, efisiensi tidaklah memadai bagi jenis kepemimpinan yang semata-
3 mata dicurahkan untuk menekan karyawan untuk melaksanakan tugas belaka Untuk itu pemimpin harus dapat memberikan arah bagi visi dan misi perusahaan dan pemimpin pulalah yang mengembangkan strategi-strategi perusahaan yang akan dapat membantu mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan. Sementara itu mereka menggunakan wewenang (power), penghargaan (reward), hukuman (punishment), serta pengaruhnya bagi para karyawan yang menjadi bawahannya untuk berperilaku seperti harapan atau keinginan perusahaan. Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang lain, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya. Polapola perilaku konsisten yang diterapkan seorang pemimpin dalam bekerja dengan melalui seperti yang dipersepsikan orang-orang disebut dengan gaya kepemimpinan (Kartono 1994 dalam Resmiati 003). Pola-pola itu timbul pada diri orang-orang pada waktu mereka mulai memberikan tanggapan dengan cara yang sama dalam kondisi yang serupa dan pola itu membentuk kebiasaan tindakan yang setidaknya dapat diperkirakan bagi mereka yang bekerja dengan orang-orang. Para pemimpin seyogyanya mengetahui harapan para bawahannya tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku dalam situasi-situasi tertentu. Hal ini penting untuk memahami kebutuhan (need), keinginan (want), dan harapan (expectation) bawahannya. Dengan memahami perilaku, mereka memilih metode yang tepat untuk digunakan supaya mereka mau bertindak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
4 Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan yang tepat akan menimbulkan motivasi seseorang untuk berprestasi, sukses tidaknya karyawan dalam prestasi kerja dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya (Thoha 1995 dalam Hardini 001). Menurut Teori Motivasi yang dikembangkan oleh Mc Clelland (dalam Alex, 003:71), kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi. Kebutuhan manusia akan mempengaruhi tingkah lakunya, dimana salah satu kebutuhan utama manusia adalah kebutuhan unluk mencapai sukses. Kebutuhan ini erat dengan pekerjaan dan akan mengarahkan tingkah laku manusia untuk mencapai prestasi tertentu. Seperti halnya pada CV. Hana Pratama dalam hal ini subyek penelitian adalah karyawan CV. Hana Pratama. CV. Hana Pratama merupakan perusahaan dibidang perdagangan umum yang saat ini melakukan usaha distribusi, penjualan dan pembelian komputer. Di Sukoharjo, perusahaan yang bergerak dibidang distribusi, penjualan dan pembelian computer juga cukup banyak hal tersebut menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin ketat antara perusahaan yang bergerak di bidang industri yang sama. CV. Hana Pratama dituntut untuk meningkatkan kinerja karyawannya untuk senantiasa membantu meningkatkan volume penjualan. Salah satu faktor untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan adalah
5 tingginya kinerja karyawan dan agar kinerja karyawan di CV. Hana Pratama tersebut tetap tinggi, maka sangat diperlukan motivasi. CV. Hana Pratama yang merupakan salah satu perusahaan distribusi, penjualan dan pembelian computer di Sukoharjo harus senantiasa memberikan motivasi kepada karyawan agar target penjualan dapat senantiasa terpenuhi. Oleh karena itu, perusahaan perlu melihat perilaku atau gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan CV. Hana Pratama dalam mempengaruhi atau mengarahkan para karyawan untuk bisa memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa antara gaya kepemimpinan, kinerja dan motivasi karyawan memiliki hubungan. Hal ini menjadikan ketertarikan bagi penulis untuk meneliti hubungan antara gaya kepemimpinan, motivasi, dan kinerja karyawan dengan mengadakan penelitian dengan judul : Hubungan Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Perusahaan CV. Hana Pratama Sukoharjo. B. Perumusan Masalah a. Apakah gaya kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan? b. Apakah motivasi kerja mempunyai hubungan terhadap kinerja karyawan? c. Diantara variable gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja pegawai manakah yang paling dominan terhadap kinerja karyawan?
6 C. Batasan Masalah a. Penelitian ini dilakukan di CV. Hana Pratama hal ini dilakukan karena CV. Hana Pratama merupakan perusahaan kecil menengah yang masih dapat survive ditengah kondisi perekonomian yang tergolong sulit seperti sekarang ini. b. Penelitian ini juga dibatasi pada Gaya kepemimpinan Trasformasional yang memiliki ciri-ciri : pertama, pemimpin tersebut memiliki kharisma yang diakui oleh pengikutnya (charisma), kedua seorang pemimpin harus dapat memberikan inspirasi atau menjadi sumber inspirasi bagi anak buahnya (inspirational), ketiga perilakunya dan perhatianya terhadap anak buah yang sifatnya individual (individualized consideration), yang artinya bisa memahami dan peka terhadap kebutuhan dari tiap-tiap anak buahnya, ciri yang keempat yaitu kemampuan sang pemimpin untuk menstimulasi pemikiran atau ide-ide dari bawahanya (intelektual stimulation). Dan motivasi kerja dari Abraham Maslow yang terdiri dari lima jenjang kebutuhan yang antara lain yaitu : psikologi, keamanan, social, penghargaan dan aktualisasi diri, serta kinerja karyawan, hal ini dilakukan karena masing-masing variable terlihat memiliki hubungan yang kuat untuk mempengaruhi volume penjualan di CV. Hana Pratama. c. Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang telah dilakukan karyawan CV. Hana Pratama selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kriteria yang telah disepakati bersama dalam hal ini volume penjualan.
7 d. Dalam penelitian ini kuesioner akan diberikan kepada seluruh karyawan CV. Hana Pratama Divisi Perdagangan Umum dan distribusi. Selain untuk menilai kinerja karyawan, kuesioner juga digunakan untuk menilai gaya kepemimpinan dari Direktur CV. Hana Pratama selaku pimpinan yang membawahi divisi perdagangan umum dan distribusi. D. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui apakah gaya kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan b. Untuk mengetahui apakah motivasi kerja mempunyai hubungan terhadap kinerja karyawan c. Untuk mengetahui diantara variable gaya kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja, manakah yang paling dominan terhadap kinerja karyawan E. Manfaat Penelitian Berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti maka diharapkan memberi manfaat sebagai berikut : b. Bagi Organisasi Perusahaan CV. Hana Pratama : memberikan kontribusi praktis bagi Perusahaan CV. Hana Pratama agar pimpinan melakukan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk memotivasi pegawai dalam rangka meningkatkan kinerja mereka
8 c. Bagi umum : memberikan informasi dan sebagai bahan atau referensi kepada pihak yang berkepentingan, memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia, untuk memahami hubungan tidak langsung gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dengan hubungan motivasi pegawai. d. Bagi peneliti : sebagai wahana untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan, serta menambah pengalaman untuk mengenal lebih jauh bagaimana sesungguhnya aplikasi teori yang diperoleh yang diterapkan perusahaan CV. Hana Pratama atau kehidupan yang sesungguhnya. F. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang dianggap paling benar atau dugaan sementara mengenai hasil penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1: Ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan di perusahaan CV. Hana Pratama. H: Ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan CV. Hana Pratama H3: Gaya kepemimpinan transformasional lebih dominan dari pada motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan CV. Hana Pratama.
9 G. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. i. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono,00 ) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV. Hana Pratama Sukoharjo. ii. Sampel Suharsimi Arikunto (1999) mengemukakan pedoman dalam pengambilan sampel sebagai berikut; untuk sekedar sebagai pedoman maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10% - 5% atau lebih dari populasinya. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 orang. Agar hasil penelitian ini cukup terjamin maka Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 85 orang.
10 iii. Data Penelitian a. Data Primer Data primer, yaitu sejumlah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan yang berupa keterangan fakta Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Hana Pratama menyangkut pendapat jawaban mereka dalam kuesioner. b. Data Sekunder Yaitu sejumlah data yang bersumber dari bahan bacaan yang diperoleh dari studi kepustakaan iv. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara : a. Metode Interview (Interview Method) Metode pengumpulan data dengan melalui wawancara di mana dua orang atau lebih (peneliti dan responden) secara fisik berhadapan langsung dan mengadakan komunikasi secara lisan. Menurut J. Vredenbregk, suatu wawancara dapat disifatkan sebagai suatu interaksi dan komunikasi, di mana proses komunikasi sangat mempengaruhi dan menentukan hasil wawancara. b. Metode Observasi Metode dengan jalan pengamatan langsung dan mencatat secara sistematis terhadap gejala-gejala dari obyek yang diteliti.
11 c. Metode Questionare Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara membuat suatu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi sesuai dengan pendapatnya. d. Riset Kepustakaan Data yang diperoleh dengan mengadakan kunjungan ke perpustakaan untuk mendapatkan literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sebagai landasan teori. v. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur, mengukur yang ingin diukur. Dalam penelitian ini akan menggunakan pengujian validitas dengan corrected item-total corelation, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap item dengan skor totalnya. Teknik statistik yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi adalah teknik product moment dari pearson, dengan menggunakan alat bantu komputer dengan program SPSS ver 11.5 Dengan rumus sebagai berikut : r = n( xy) ( x y) { n x ( x) }{ n y ( y)
1 dimana : r = koefisien korelasi x = jumlah masing-masing butir y = jumlah skor total xy = jumlah antara skor x dan y n = jumlah subjek b.uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat diandalkan atau dipercaya. Apabila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukuran tersebut reliabel (Singarimbun dan Effendi, 1989:140). Untuk mengukur reliabilitas alat ukur yang dipergunakan adalah menggunakan konsep reliabilitas konsistensi internal. Masing masing pernyataan diuji konsistensinya terhadap variabel penelitian dengan menggunakan cronbach s alpha. Teknik ini dipilih karena merupakan pengujian konsistensi yang cukup sempurna. Pengujian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi 11.5 Persamaan Croanbach Alpha, sebagai berikut : r = 11 K 1 K 1 σ1 σ b
13 Dimana : r 11 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir pertanyaan σ b = jumlah varian butir σ t = Varian total vi. Metode Analisis Data Korelasi Spearman Rank Metode analisis data merupakan suatu metode yang digunakan untuk merubah data yang terkumpul, menganalisis hasil penelitiannya untuk menguji kebenarannya sehingga didapatkan suatu kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode statistik. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa statistic dapat menunjukkan kesimpulan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kesalahan (Hadi,1995). Sesuai hipotesis yang akan diuji yakni membuktikan adanya korelasi antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan maka peneliti menggunakan teknik korelasi Spearman Rank yang rumusnya adalah sebagai berikut : 6 b i ρ = 1 n( n 1)
14 dimana : ρ = koefisien korelasi b i = jumlah kuadrat perbedaan nilai ordinal n = jumlah individu tahap-tahap pengujian : 1) Perumusan Hipotesis a) H0 = 0 Tidak ada hubungan antara Gaya kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan Ha1 0 Ada hubungan antara Gaya kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan b) H0 = 0 Tidak ada hubungan antara motivasi terhadap kinerja karyawan Ha 0 Ada hubungan antara Gaya kepemimpinan ) Menentukan taraf Signifikansi (α ) transformasional dengan kinerja karyawan Taraf signifikansi 5% 5 % 5% Gambar 1. daerah Penolakan dan Penerimaan Ho
15 3) Menentukan Statistik Uji Jika ρ > ρ maka Ho di tolak dan Ha diterima. t Jika ρ < ρ maka Ho diterima dan Ha ditolak. t 4) Keputusan Uji Hipotesis Apabila Ho diterima atau didukung artinya tidak ada hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen sehingga hipotesis penelitian ditolak. Namun apabila Ho ditolak berarti ada hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga hipotesis penelitian diterima H. Sistematika Penulisan Secara sistematis, penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan, Menjelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan. Bab II. Landasan Teori, berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan penelitian antara lain : Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia, Pengertian dan Fungsi Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Pengetian Motivasi, Pengertian Kinerja Karyawan.
16 Bab III. Gambaran Umum Perusahaan, berisi tentang gambaran umum perusahaan CV. Hana Pratama, Sejarah Berdirinya perusahaan, Letak Perusahaan, Tujuan Perusahaan, Struktur Organisasi CV. Hana Pratama. Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing divisi dan karyawan. Bab IV. Analisis, berisi tentang analisis data yang terdiri dari Analisis persentase data, Uji Instrumen Penelitian, Analisis Data ( Korelasi Spearman rank ) berserta pembahasannya. Bab V. Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data dan analisis factor dan saran-saran yang dapat menjadi masukan bagi perusahaan.