TUGAS AKHIR KAJIAN PENGARUH DILATASI PADA BANGUNAN PABRIK PT. AGRI FIRST FLOUR MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian Pendidikan sarjana Teknik Sipil Handiman 08 0404 070 Dosen Pembimbing : Ir. BESMAN SURBAKTI, MT 19541012 198003 1 004 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012
LEMBAR PENGESAHAN KAJIAN PENGARUH DILATASI PADA BANGUNAN PABRIK PT. AGRI FIRST FLOUR MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat dalam menempuh Colloqium Doctum/ Ujian Sarjana Teknik Sipil Dikerjakan oleh: HANDIMAN 08 0404 070 Pembimbing Ir. Besman Surbakti, MT NIP:19541012 198003 1 004 Penguji I Penguji II Penguji III Prof.Dr.Ing. Johannes Tarigan Ir. Daniel Rumbi Teruna,MT Ir. Chainul Mahni NIP: 19561224 198103 1 002 NIP:19590707 198710 1 001 NIP:19500714 198003 1 002 Mengesahkan: Ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik, Prof.Dr.Ing. Johannes Tarigan NIP: 19561224 198103 1 002 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan anugrah, berkat dan karunia-nya hingga terselesaikannya tugas akhir ini dengan judul Kajian Pengaruh Dilatasi pada Bangunan Pabrik PT. Agri First Flour Medan. Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian sarjana teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Medan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini masih banyak kekurangannya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pemahaman penulis. Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari bapak dan ibu dosen serta rekan mahasiswa sangatlah penulis harapkan. Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa penulis cintai yang dalam keadaan sulit telah memperjuangkan hingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku ketua Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU serta selaku dosen pembanding yang telah memberikan kritikan dan nasehat yang membangun. 2. Bapak Ir. Syahrizal, MT selaku sekretaris Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik USU. iii
3. Bapak Ir. Besman Surbakti, MT selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT selaku dosen pembanding yang telah memberikan kritikan dan nasehat yang membangun. 5. Ibu Ir. Chainul Mahni selaku dosen pembanding yang telah memberikan kritikan dan nasehat yang membangun. 6. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Jurusan teknik Sipil. 7. Kedua orang tua penulis yang turut mendukung segala kegiatan akademis penulis dan selalu memberikan semangat kepada penulis. 8. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis, stambuk 02, Herman, stambuk 04, Erwin, stambuk 06, Alexander, Subroto, Diana, stambuk 07, Darwin, Ivan, Coandra, Effendy, stambuk 08, Felix yang paling menginspirasi, Agus, Wira, Hendry, Edward, Randy, Iskandar, Astri, Nurul, Dany, Jevri, Artur, Rosiva, David, dan teman teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu semuanya, serta senior-senior dan adik-adik yang memberikan dukungan serta info mengenai kegiatan sipil. 9. Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dan kemudahan dalam penyelesaian administrasi, Kak Lince, Bang Zul, dan lain lain. iv
Walaupun dalam menyusun Tugas akhir ini penulis telah berusaha untuk mengkaji dan menyampaikan materi secara sistematis dan terstruktur, tetapi tentunya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun tentulah sangat penulis harapkan di kemudian hari. Medan, Mei 2012 Handiman 08 0404 070 v
ΑΒSTRAK Pada umumnya bangunan yang memiliki perbedaan panjang dengan lebar yang besar atau bentuk yang tidak beraturan seperti bentuk L, T, dan lain lain, selalu dipakai pemisah atau dilatasi pada pertemuan bagian yang tidak beraturan. Pada tugas akhir ini, penulis melakukan kajian tentang pengaruh dari sebuah bangunan pabrik PT. Agri First Flour Medan yang memakai dilatasi diubah menjadi bangunan yang tidak memakai dilatasi. Dari kajian tersebut diperoleh bahwa bangunan yang tidak memakai dilatasi memiliki gaya gaya dalam yang lebih besar terutama gaya geser, tulangan yang lebih besar terutama tulangan geser, gaya geser dasar yang lebih besar, dan memiliki drift antar tingkat yang lebih kecil, tetapi tidak memenuhi syarat dalam kondisi batas ultimit jika dibandingkan dengan bangunan yang memakai dilatasi, di mana hal tersebut diakibatkan oleh timbulnya torsi pada bangunan sebagai akibat bentuk bangunan yang tidak beraturan. Kata kunci : dilatasi, tulangan, drift, gaya dalam vi
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... vi Daftar Isi... vii Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiii Daftar Notasi... xvii Daftar Grafik... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1. Umum... 1 I.2. Latar Belakang Masalah... 5 I.3. Maksud dan Tujuan... 5 I.4. Pembatasan Masalah... 5 I.5. Metologi Penulisan... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 II.1. Struktur Bangunan gedung... 7 II.2. Perencanaan Struktur Beton Bertulang... 10 II.3. Kuat rencana... 19 II.4. Konsep Perencanaan Bangunan Terhadap Pengaruh Gaya Gempa... 21 II.4.1. Pemakaian gaya horizontal akibat gaya gempa... 21 II.4.2. Analisis beban ekivalen... 22 II.4.3. Kondisi tanah... 28 vii
II.4.4. Analisis gempa secara dinamik... 34 II.4.5. Eksentrisitas rencana... 34 II.4.6. Pembatasan penyimpangan lateral... 35 II.5. Konsep Strong Column Weak Beam... 36 II.6. Pendetailan kolom dn balok yang baik... 37 II.7. Program finite element method... 42 II.7.1. Sistem sumbu koordinat... 42 II.7.2. Metode matrik kekakuan... 44 II.7.3. D.O.F ( Degree of Freedom )... 45 II.7.4. Element frame pada program finite element method 46 II.7.5. Element shell... 53 BAB III APLIKASI... 54 III.1. Data bangunan... 54 III.2 Data beban beban struktur... 66 III.3 Kombinasi pembebanan... 67 III.4 Analisa struktur... 68 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN... 84 IV.1 Hasil Aplikasi... 84 IV.1.1. Waktu getar alami struktur... 86 IV.1.2. Gaya geser dasar... 87 IV.1.3. Partisipasi massa... 88 IV.1.4. Metode Penjumlahan respon ragam... 89 IV.1.5. Simpangan struktur... 91 IV.2 Perbandingan luas tulangan... 106 viii
IV.3 Perbandingan drift antar tingkat dan gaya geser dasar... 121 IV.4 Checking beam column joint terhadap geser... 123 IV.5 Perbandingan gaya dalam kolom pada daerah dilatasi... 125 IV.6 Analisa dan pembahasan... 143 BAB V Kesimpulan dan Saran... 145 V.1 Kesimpulan... 145 V.2 Saran... 146 Daftar Pustaka... xxi Daftar Lampiran... xxii ix
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Lendutan izin maksimum.... 17 Tabel 2.2 Jenis-jenis tanah. 28 Tabel 2.3 Faktor keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan bangunan.. 31 Tabel 2.4 Faktor daktalitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor tahanan lebih struktur dan faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan subsistem bangunan gedung.... 32 Tabel 3.1 Penampang balok dan kolom.... 70 Tabel 3.2 Area Section... 71 Tabel 3.3 Data sondir pada titik pertama...... 73 Tabel 3.4 Data sondir pada titik kedua..... 74 Tabel 3.5 Data sondir pada titik ketiga...... 75 Tabel 3.6 Nilai NN dari ketiga titik penyondiran... 76 Tabel 3.7 Spektrum respon.... 77 Tabel 4.1 Waktu getar alami struktur... 86 Tabel 4.2 Modal participating mass ratio... 88 Tabel 4.3 Selisih Periode Antar Mode yang Berdekatan...... 90 Tabel 4.4 Analisa Δs akibat arah gempa x pada bangunan Cleaning.... 92 Tabel 4.5 Analisa Δs akibat arah gempa y pada bangunan Cleaning.... 93 Tabel 4.6 Analisa Δs akibat arah gempa x pada bangunan Mill.... 94 Tabel 4.7 Analisa Δs akibat arah gempa y pada bangunan Mill.... 96 Tabel 4.8 Analisa Δs akibat arah gempa x pada bangunan Finishing product... 97 Tabel 4.9 Analisa Δs akibat arah gempa y pada bangunan Finishing product... 98 x
Tabel 4.10 Simpangan maksimum antar tingkat arah x pada bangunan Cleaning.. 100 Tabel 4.11 Simpangan maksimum antar tingkat arah y pada bangunan Cleaning.. 101 Tabel 4.12 Simpangan maksimum antar tingkat arah x pada bangunan Mill..... 102 Tabel 4.13 Simpangan maksimum antar tingkat arah y pada bangunan Mill..... 103 Tabel 4.14 Simpangan maksimum antar tingkat arah x pada bangunan Finishing product.. 104 Tabel 4.15 Simpangan maksimum antar tingkat arah y pada bangunan Finishing product.. 105 Tabel 4.16 Penulangan kolom bangunan gedung dengan dilatasi....... 107 Tabel 4.17 Tulangan longitudinal kolom pada bangunan tanpa dilatasi..109 Tabel 4.18 Tulangan sengkang kolom pada bangunan tanpa dilatasi.. 110 Tabel 4.19 Perbedaan antara berat dari tulangan sengkang kolom bangunan dengan dilatasi dibandingkan bangunan tanpa dilatasi..112 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Penulangan balok pada bangunan gedung dengan dilatasi....113 Tulangan longitudinal balok pada bangunan tanpa dilatasi...116 Tulangan sengkang balok pada bangunan tanpa dilatasi......117 Perbedaan antara berat dari tulangan sengkang balok bangunan dengan dilatasi dibandingkan bangunan tanpa dilatasi......120 Tabel 4.24 Perbedaan Drift Δs antar tingkat bangunan dengan dilatasi dibandingkan bangunan tanpa dilatasi dalam kondisi Kinerja Batas Layan... 121 Tabel 4.25 Perbedaan Drift Δm antar tingkat bangunan dengan dilatasi dibandingkan bangunan tanpa dilatasi dalam kondisi Kinerja Batas Ultimit... 122 Tabel 4.26 Gaya gaya dalam kolom pada daerah dilatasi 1 dan tanpa dilatasi 1..127 Tabel 4.27 Gaya gaya dalam kolom pada daerah dilatasi 2 dan tanpa dilatasi 2...132 xi
Tabel 4.28 Gaya gaya dalam kolom pada daerah dilatasi 3 dan tanpa dilatasi 3...137 Tabel 4.29 Gaya dalam maksimum kolom pada daerah dilatasi.142 Tabel 4.30 Gaya dalam kolom maksimum pada daerah tanpa dilatasi...142 Tabel 4.31 Persen kenaikan gaya gaya dalam bangunan yang tidak memakai dilatasi 143 xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Denah bangunan... 3 Gambar 1.2 Potongan C C bangunan... 4 Gambar 2.1 Denah struktur bangunan tidak simetris... 9 Gambar 2.2 Struktur SDOF dengan beban gempa... 21 Gambar 2.3 Beban horizontal ekivalen... 22 Gambar 2.4 Gaya geser dasar... 24 Gambar 2.5 Peta wilayah gempa berdasarkan program Spektra Indo v1.0 beta.. 27 Gambar 2.6 Penulangan daktalitas pada kolom... 41 Gambar 2.7 Deformasi pada nodal... 45 Gambar 2.8 Tumpuan sebagai nodal dengan d.o.f ditahan... 46 Gambar 2.9 D.O.F truss element... 47 Gambar 2.10 D.O.F beam element... 47 Gambar 2.11 D.O.F plane frame element... 49 Gambar 2.12 D.O.F grid element... 50 Gambar 2.13 D.O.F space frame element... 51 Gambar 3.1 Denah bangunan... 56 Gambar 3.2 Potongan C-C ( kolom )... 57 Gambar 3.3 Potongan E-E ( kolom )... 58 Gambar 3.4 Potongan A-A ( kolom )... 59 Gambar 3.5 Potongan 1-1 ( kolom )... 59 Gambar 3.6 Potongan 3-3 ( kolom )... 59 Gambar 3.7 Potongan 5-5 ( kolom )... 59 Gambar 3.8 Potongan 9-9 ( kolom )... 60 xiii
Gambar 3.9 Potongan 11-11 ( kolom )... 60 Gambar 3.10 Potongan 13-13 ( kolom )... 61 Gambar 3.11 Potongan 14-14 ( kolom )... 61 Gambar 3.12 Potongan 16-16 ( kolom )... 61 Gambar 3.13 Potongan C-C ( balok )... 62 Gambar 3.14 Potongan A-A ( balok )... 63 Gambar 3.15 Potongan 1-1 ( balok )... 63 Gambar 3.16 Potongan 3-3 ( balok )... 63 Gambar 3.17 Potongan 5-5 ( balok )... 64 Gambar 3.18 Potongan 9-9 ( balok )... 64 Gambar 3.19 Potongan 11-11 ( balok )... 64 Gambar 3.20 Potongan 13-13 ( balok )... 65 Gambar 3.21 Potongan 14-14 ( balok )... 65 Gambar 3.22 Potongan 16-16 ( balok )... 65 Gambar 3.23 Respon spectrum rencana... 76 Gambar 3.24 Pemodelan struktur SDOF... 78 Gambar 3.25 Struktur 3 DOF, Model matematik, dan free body diagram... 79 Gambar 4.1 Denah struktur bangunan pada program finite element method... 84 Gambar 4.2 Gambar potongan memanjang bangunan pada program finite element method... 85 Gambar 4.3 Gambar potongan memanjang bangunan pada program finite element method... 85 Gambar 4.4 Gambar tiga dimensi bangunan pada program finite element method... 86 xiv
Gambar 4.5 Potongan bangunan yang memakai dilatasi ( kolom )... 108 Gambar 4.6 Potongan bangunan yang tanpa dilatasi ( kolom )... 111 Gambar 4.7 Potongan memanjang bangunan yang memakai dilatasi ( balok )... 114 Gambar 4.8 Potongan melintang bangunan yang memakai dilatasi ( balok )... 115 Gambar 4.9 Potongan memanjang bangunan yang tanpa dilatasi ( balok )... 118 Gambar 4.10 Potongan melintang bangunan yang tanpa dilatasi ( balok )... 119 Gambar 4.11 Analisa geser dari HBK kolom tengah B3A pada grid 12E elevasi 4.50 m... 123 Gambar 4.12 Potongan bangunan yang memakai dilatasi... 125 Gambar 4.13 Potongan bangunan yang tanpa dilatasi... 126 Gambar 4.14 Gambar momen pada bagian dilatasi 1 ( kn m )... 128 Gambar 4.15 Gambar momen pada bagian tanpa dilatasi 1 ( kn m )... 128 Gambar 4.16 Gambar lintang pada bagian dilatasi 1 ( kn )... 129 Gambar 4.17 Gambar lintang pada bagian tanpa dilatasi 1 ( kn )... 129 Gambar 4.18 Gambar normal pada bagian dilatasi 1 ( kn )... 130 Gambar 4.19 Gambar normal pada bagian tanpa dilatasi 1 ( kn )... 130 Gambar 4.20 Gambar torsi pada bagian dilatasi 1 ( kn m )... 131 Gambar 4.21 Gambar torsi pada bagian tanpa dilatasi 1 ( kn m )... 131 Gambar 4.22 Gambar momen pada bagian dilatasi 2 ( kn m )... 133 Gambar 4.23 Gambar momen pada bagian tanpa dilatasi 2 ( kn m )... 133 Gambar 4.24 Gambar lintang pada bagian dilatasi 2 ( kn )... 134 Gambar 4.25 Gambar lintang pada bagian tanpa dilatasi 2 ( kn )... 134 Gambar 4.26 Gambar normal pada bagian dilatasi 2 ( kn )... 135 Gambar 4.27 Gambar normal pada bagian tanpa dilatasi 2 ( kn )... 135 xv
Gambar 4.28 Gambar torsi pada bagian dilatasi 2 ( kn m )... 136 Gambar 4.29 Gambar torsi pada bagian tanpa dilatasi 2 ( kn m )... 136 Gambar 4.30 Gambar momen pada bagian dilatasi 3 ( kn m )... 138 Gambar 4.31 Gambar momen pada bagian tanpa dilatasi 3 ( kn m )... 138 Gambar 4.32 Gambar lintang pada bagian dilatasi 3 ( kn )... 139 Gambar 4.33 Gambar lintang pada bagian tanpa dilatasi 3 ( kn )... 139 Gambar 4.34 Gambar normal pada bagian dilatasi 3 ( kn )... 140 Gambar 4.35 Gambar normal pada bagian tanpa dilatasi 3 ( kn )... 140 Gambar 4.36 Gambar torsi pada bagian dilatasi 3 ( kn m )... 141 Gambar 4.37 Gambar torsi pada bagian tanpa dilatasi 3 ( kn m )... 141 xvi
DAFTAR NOTASI f c = Kuat tekan beton ( MPa ) Ec = Modulus elastis pada beton ( MPa ) Ecs = Modulus elastis pada baja ( MPa ) h = Tebal pelat (cm, mm ) ln = Panjang bentang bersih balok dalam arah melintang ( cm, mm ) β = Perbandingan antara bentang bersih dalam arah memanjang terhadap arah melintang dari pelat dua arah αm α = Nilai rata-rata dari α = Rasio kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan lentur pelat dengan lebar yang dibatasi secara lateral oleh garis-garis sumbu tengah dari panel-panel yang bersebelahan pada tiap sisi balok f y = Kuat leleh baja ( MPa ) l = Panjang balok ( cm, mm ) δ = Lendutan ( cm, mm ) M = Momen ( N mm ) EI = Kekakuan lentur komponen struktur ( N mm 2 ) w = Beban terbagi rata ( N/mm ) c Ø = Koefisien lendutan = Koefisien reduksi h = tebal total komponen struktur ( cm, mm ) d = Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan ( cm, mm ) ds = Jarak dari serat tarik terluar ke pusat tulangan tarik (cm, mm ) Ag = Luas bruto penampang (mm 2 ) xvii
Pb = Kuat aksial nominal pada kondisi rengangan seimbang ( N ) R = Faktor reduksi gempa v s = Kecepatan rambat gelombang geser rata rata ( m/det ) N = Nilai hasil Test Penetrasi Standar rata - rata S u = Kuat geser niralir rata rata ( kpa ) t i = Tebal lapisan tanah ke-i (cm ) N i = Nilai hasil test penetrasi standart ke-i qc = Perlawanan penetrasi konus ( kg/cm 2 ) µ = Nilai faktor daktalitas struktur bangunan gedung µ m = Nilai faktor daktalitas maksimum struktur bangunan gedung RR mm f 1 = adalah faktor reduksi gempa maksimum = Faktor tahanan lebih beban dan bahan yang terkandung dalam struktur gedung e d = Eksentrisitas rencana e d ( cm, mm ) e = Eksentrisitas teoritis ( cm, mm ) hi = tinggi pada lantai ke I ( cm, mm ) q c = Tahanan lekat pada sondir ( kg/cm 2 ) e x = Eksentrisitas terhadap sumbu x ( cm, mm ) e y = Eksentrisitas terhadap sumbu y ( cm, mm ) ζ = Koefisien pengali dari jumlah tingkat struktur gedung yang membatasi waktu getar alami H = Tinggi stuktur ( cm, mm ) T 1 = Waktu getar alami ( detik ) V = Gaya geser dasar nominal yang bekerja pada tingat dasar sturktur ( kn ) xviii
C I R = Nilai faktor respon spectrum = Faktor keutamaan bangunan = Faktor redusi gempa Wt = Berat bangunan total ( kn ) Δs = Kinerja Batas Layan ( cm, mm ) Δm = Kinerja Batas Ultimit ( cm, mm ) b w = Lebar badan balok ( cm, mm ) d = Tinggi efektif penampang ( cm, mm ) d b = Diameter nominal batang tulangan ( cm, mm ) s = Spasi tulangan tranversal diukur sepanjang sumbu longitudinal komponen struktur ( cm, mm ) s 0 = Spasi maksimum tulangan tranversal ( cm, mm ) Ac = Luas inti komponen struktur tekan yang ditulangi tulangan spiral diukur hingga diameter luar dari spiral ( mm 2 ) ρ s = Rasio volume tulangan spiral terhadap volume inti beton yang terkekang oleh tulangan spiral (diukur dari sisi luar tulangan spiral) A sh = Luas penampang total tulangan tranversal dalam rentang spasi s ( mm 2 ) h c = Dimensi penampang inti kolom diukur dari sumbu ke sumbu tulangan pengekang ( cm, mm ) Ø = Diameter tulangan ( cm, mm ) qt = Jumlah hambatan lekat ( kg/cm 2 ) Ux = Perpindahan arah x ( cm, mm ) Uy = Perpindahan arah y ( cm, mm ) Uz = Perpindahan arah z ( cm, mm ) xix
DAFTAR GRAFIK Grafik 2.1 Konversi nilai sondir ke N-SPT..... 29 xx