...Bicara Aids, Lanjutan 3 http://www.blogbisin.wordpress.com, http://www.smartpri.com, http://www.formulabisnis.com/?id=bisnispri Pengantar : Cuplikan tulisan ini dikutip secara bebas dari sebuah buku Berbicara AIDS yang diterbitkan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia tahun 1994 atas terjemahan dari karangan Gill Gordon dan Tony Klouda, yang diilustrasi oleh Petra Rohr-Rouendal dari International Planned Parenthood Federation (IPPF). Dimaksudkan terbitan buku tersebut adalah sebagai Penuntun Untuk Petugas Masyarakat sebagai kepanjangan tangan dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. LEBIH JAUH TENTANG HUBUNGAN SEKS YANG AMAN Seks tanpa perlindungan selalu mempunyai potensi untuk menimbulkan konsekuensi yang membahayakan, meskipun juga menyenangkan, khususnya bagi wanita. Banyak lagu dan cerita rakyat dari berbagai Negara yang menceritakan tentang gadis-gadis yang ditolak dan rusak setelah hamil di luar nikah. Banyaknya kematian dan ketidaknormalan yang disebabkan oleh pengguguran yang sembarangan menunjukkan bahwa seks yang aman sangat diperlukan. Selain resiko di atas, hal lain adalah naiknya resiko terjangkit salah satu penyakit seksual menular, yang sering tanpa gejala, tetapi menyebabkan kemandulan, kecacatan dan kelainan pada bayi. Para pria, wanita dan masyarakat AIDS untuk meyakinkan diri bahwa seks yang aman sangat diperlukan. Kegiatan seks yang lebih aman akan mengurangi resiko timbulnya kehamilan yang tidak diharapkan, dan semua penyakit seksual menular, termasuk HIV. Dua orang yang tidak terinfeksi HIV dapat melakukan kegiatan seksual apa saja tanpa beresiko terinfeksi HIV. Dua orang yang merasa bahwa mungkin mereka terinfeksi HIV dapat
2 menikmati hubungan seks dengan aman sepanjang mereka tidak saling memasukkan darah, air mani atau cairan vagina pada selaput lendir pasangannya. Dengan mengetahui hal tersebut, orang dapat menekan kemungkinan HIV memasuki tubuh. Seks melalui vagina Kondom berfungsi sebagai perintang atau kulit yang mencegah HIV dalam air mania tau cairan vagina berhubungan dengan selaput lendir. Spermisida mengandung zat kimia nonoxynol-9 atau menfagol yang menonaktifkan HIV di dalam tabung percobaan, karena spermisida tidak seefektif kondom maka apabila dipergunakan bersama-sama akan menjadi alat pelindung yang handal bagi wanita. Kondom dilapisi dengan nonoxynol-9 yang menyediakan pelindung cadangan apabila kondomnya bocor. TIDAK BOLEH memasukkan bahan-bahan kimia lain atau pembasmi kuman ke dalam vagina atau penis. Hal tersebut tidak dapat membunuh HIV dan dapat merusak alat kelamin atau meracuni penggunanya. Hindari cara berhubungan seks yang menyebabkan rasa sakit atau pendarahan. Hindari hubungan seks selama menstruasi atau setelah melahirkan sampai badan betul-betul sehat. Sangat berhati-hatilah merawat alat kelamin yang sakit, gatal, berkoreng dan bernanah dan tundalah hubungan seks sampai perawatannya tuntas. Memberitahu orang cara menggunakan kondom dan spremisida adalah sangat penting dan meliputi hal-hal sebagai berikut : Gunakan kondom yang terhindar dari sinar matahari dan yang belum kadaluwarsa. Jangan gunakan kondom yang rapuh atau rusak. Simpan kondom di tempat yang sejuk, jauh dari suhu tubuh. Saat berhubungan seks, tunggulah sampai penis mengeras sebelum memasang kondom. Pakailah kondom sebelum penis menyentuh vulva wanita atau vagina. Keluarkanlah kondom dari pembungkusnya dengan hati-hati, sehingga tidak tersobek oleh kuku jari atau cincin. Jepitlah kondom dengan ibu jari dan jari lain dari satu tangan (tetapi jangan sampai kuku jari melukainya). Dengan tangan yang lainnya,
3 masukkan kondom dari ujung penis kemudian tariklah ke pangkal penis. Gunakanlah pelumas secukupnya sehingga terasa nyaman. Pakailah pelumas yang bernahan dasar air saja. Pelumas yang mengandung minyak, seperti Vaseline, dapat merusak kondom. Spermisida yang mengandung nonoxynol-9 mengandung pelumas yang dapat mematikan HIV. Setelah ejakulasi, tariklah peniss keluar dari vagina sebelum penis melemas, peganglah kondom dengan hati-hati sehingga tidak ada sperma yang tumpah. Lepaskan kondomnya, buanglah ke dalam tempat yang aman atau tempat dimana anak-anak tidak dapat menjadikannya sebagai mainan. Para wanita dapat memasukkan tablet atau spremisida ke dalam vagina sebelum mereka berhubungan seks. Tablet tersebut harus didorong dalam-dalam ke dalam vagina dengan menggunakan jari dan membiarkannya larut selama 15 menit, sebelum hubungan seksual dilakukan. Amankah berhubungan seks melalui anus? Seks melalui anus dilakukan dengan cara memasukkan penis ke dalam anus,. Sejumlah pasangan melakukan cara ini untuk menghindari kehamilan. Anal seks yang aman lebih sulit dilakukan karena kondom akan lebih mudah sobek daripada apabila dilakukan dengan vagina. Oleh karena itu : Sangatlah aman jika menghindari anal seks. Apabila suatu pasangan memakai cara anal seks untuk menghindari kehamilan, sebaiknya mereka mencari alternative lain. Apabila anal seks digunakan sebagai variasi dalam berhubungan seks, sebaiknya cari cara lain. Untuk pasangan yang tetap melakukan anal seks, sebaiknya gunakan kondom yang kuat dan tidak mudah bocor dengan pelican berbahan dasar air, lebih baik lagi jika menggunakan nonoxynol-9 atau menfagol. Karena resiko kebocoran kondom pada anal seks sangat tinggi, maka mereka sebaliknya berejakulasi di luar.
4 Amankah seks dengan mulut? Pada kegiatan oral seks, pasangan saling menjilat, menghisap, mencium atau menggigit alat kelamin pasangannya. Tindakan ini akan beresiko apabila seorang pria berejakulasi dalam mulut pasangannya, atau apabila seseorang menelan cairan vagina atau darah, khususnya apabila terdapat banyak luka atau pendarahan di dalam mulut. Kejadian-kejadian yang akan menunjukkan adanya resiko penularan penyakit pada oral seks. Oral seks akan lebih aman apabila : Pria tidak berejakulasi di dalam mulut pasangannya. Pasangan tersebut tidak menderita gusi berdarah atau terdapat luka di mulut mereka. Cara lain menikmati kegiatan seksual Berciuman itu aman. Akan lebih aman jika menghindari ciuman basah apabila terdapat gusi berdarah atau luka pada mulut. Masturbasi, sendiri atau bersama, juga aman sepanjang darah, air mania tau cairan vagina tidak digunakan sebagai pelumas. Pemijatan, tidur berdampingan, belaian, gesekan, berdansa dan yang lain-lain yang menyenangkan adalah aman sepanjang tidak ada darah, air mania tau cairan vagina yang berhubungan dengan selaput lendir atau kulit yang luka. Berapa jumlah pasangan seks? Berfikir dengan cermat adalah penting sebelum membicarakan perilaku seksual para klien. Perilaku seksual yang tidak dapat kita terima secara pribadi, mungkin cukup aman apabila ditinjau dari penularan HIV. Kita harus membedakan antara perasaan kita mengenai perilaku dan fakta-fakta mengenai HIV. Kalau tidak, kita cenderung memaksanakan ajaran kita dengan menganjurkan kegiatan seks yang lebih kita sukai. Hal ini tidak etis dan tidak membantu memecahkan masalah. Resiko seseorang terinfeksi HIV tergantung pada apa yang dia lakukan dan dengan siapa melakukannya.
5 Siapa yang mempunyai resiko yang lebih tinggi, seorang yang mempunyai banyak pasangan tetapi melakukan hubungan seks yang aman dengan mereka, ataui seorang dengan satu pasangan yang melakukan kegiatan seks yang beresiko? Pertanyaan tersebut sulit untuk dijawab. Disamping itu, sejauh mana seseorang betul-betul mengontrol seksualnya dan pasangannya? Pikirkanlah pertanyaan-pertanyaan ini untuk pasangan-pasangan yang ada di masyarakat anda, misalnya : Aiesha dan Abdul keduanya perawan dan perjaka saat mereka menikah. Joan dan Sinta sekarang saling setia. Hannah suka berhubungan seks. Dia belum ingin terikat maka dia mempunyai banyak pacar. Dia selalu memaksa pacarnya untuk memakai kondom yang mengandung nonoxynol-9 apabila mereka berhubungan seks. James mempunyai seorang isteri dan seorang bayi di kampungnya dan dia mempunyai beberapa pacar di kota dimana dia bekerja. Dia menemani wanitawanita tersebut secara bergiliran sehingga dia tidak mempunyai kewajiban terhadap mereka. Dia kadang-kadang menggunakan kondom dengan pacar-pacarnya, tetapi tidak dengan isterinya. Siapa yang beresiko terinfeksi HIV? Mengapa mereka bertingkah laku demikian? Apa yang anda lakukan seandainya anda adalah mereka? Apa yang membuat mereka dapat bercinta dengan aman? Seseorang akan merasa sangat yakin bahwa dirinya tidak terinfeksi HIV melalui hubungan seks, apabila dia adalah seorang bujangan atau betul-betul setia kepada pasangannya yang tidak terinfeksi dan setia pula. Banyak orang sangat ingin berperilaku seperti itu dan mulai melakukannya. Sebagian orang yang lain tidak dapat atau tidak ingin hidup dengan cara seperti itu. Mereka tidak menemukan pasangan yang berkeinginan sama dan cocok dengannya. Mereka pindah atau mengadakan perjalanan dinas atau mereka berhubungan seks untuk uang atau kesenangan. Mereka mungkin akan menikmati kegiatan seksual dengan bermacam-macam orang. Mereka mungkin berbuat kesalahan atau meninggalkan pasangan pertamanya sehingga tingkat perceraian sangat tinggi di banyak negara.
6 Seseorang mungkin terinfeksi HIV dari pasangan pertama ataiu satu-satunya. Tetapi, berdasar teori kemungkinan, semakin sering melakukan hubungan seks tidak aman dengan banyak orang, semakin tinggi kemungkinan bertemu dengan kekasih yang terinfeksi dan akhirnya menjadi terinfeksi pula. Sama halnya dengan makin banyak orang yang berhubungan seks tidak aman dengan kekasih seseorang, semakin tinggi kemungkinan pasangannya terinfeksi juga. Hal di atas memang terjadi seandainya seseorang mempunyai banyak kekasih pada waktu yang sama, juga apabila seseorang mempunyai satui kekasih pada suatu waktu, kemudian meninggalkan dan berganti dengan yang lainnya. Orang dapat memutuskan untuk menjalani perilaku seklsual yang lebih aman dan mengurangi jumlah pasangan mereka sebanyak mungkin. Meskipun seks yang lebih aman tidak seratus persen qaman, hal tersebut sangat mengurangi resiko terinfeksi. Seberapa besar kemungkinan saya terinfeksi HIV? Banyak penyuluh AIDS dan anggota masyarakat mengutarakan pendapat bahwa orang baru akan melakukan kegiatan seksual yang lebih aman apabila mereka yakin bahwa mereka beresiko mengidap AIDS. Terdapat dua argumentasi seputar pendapat tersebut. (1) Takut berubah Orang-orang berpendapat seandainya mereka tidak berjumpa temanteman atau orang-orang seperti mereka (yang terinfeksi HIV) mereka tidak akan berfikiran untuk mengubah perilaku mereka. Salah satu masalah sehubungan dengan sikap demikian adalah pada saat seorang mengadakan hubungan pribadi dengan pengidap AIDS yang mendorongnya untuk mengubah perilaku pada saat itu pula akan terdapat banyak orang sehat yang terinfeksi HIV. Setelah beberapa tahun banyak diantara orang-orang tersebut yang mengidap AIDS. Yang membebaskan hati adalah terdapatnya banyak orang di dunia yang melakukan kegiatan seksual yang lebih aman dengan berbagai alasan selain untuk mencegah AIDS.
7 Di banyak kelompok masyarakat, pengungkapan adanya masalahmasalah kesehatan seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki, dengan kelompok-kelompok yang berbeda-beda, akan sangat membantu. Sangat penting untuk mengikut sertakan kelompok masyarakat yang sering mempunyai permasalahan tersebut. (ii) Menakuti orang agar mengubah perilaku Sebagian orang menyatakan bahwa penyakit seksual menular, kehamilan yang tidak dikehendaki dan pengetahuan tentang pencegahannya sudah ada sejak lama. Mereka percaya, bahwa diperlukan suatu penyakit yang mengancam kehidupan, seperti AIDS, untuk memaksa orang bertanggung jawab atas perbuatannya. Kita berpendapat bahwa orang akan mengubah tingkah laku dengan berbagai alasan yang positif apabila mereka aktif terlibat dalam program yang dapat membuat mereka mengambil pilihanpilihan dengan bertanggung jawab atas perbuatannya. Program-program dapat ditujukan pada munculnya masalah-masalah kesehatan social, disamping juga membuat orang menyadari bahwa HIV menyebar dengan cara sama seperti penyakit menular yang lain, dan mengetahui bahwa HIV dapat memasuki masyarakat. Kemudian mereka mempunyai kesempatan mungkin dari infeksi HIV, disamping juga meningkatkan kesehatan mereka saat ini. Kedua argument di atas memperlihatkan bahwa ketakutan itu tidak seberguna pendekatan positif mengenai pencegahan AIDS. DI SUATU NEGARA, banyak orang muda mengenali orang yang menderita herpes clamydia atau penyakit kelamin lainnya. Pengetahuan tentang akibat penyakit-penyakit tersebut mendorong mereka untuk menggunakan kondom dan mengurangi jumlah pasangan seksnya. DI BEBERAPA NEGARA LAIN, kondom dan spermisida telah berhasil diperkenalkan sebagai kontasepsi. Bersama para penyuluh dan instruktur yang selalu siap membantu dan adanya persediaan yang dapat dipercaya, maka banyak pasangan menganggap kondom sebagai metode kontrasepsi yang dapat diterima, efektid dan bebas resiko.
8 PENDIDIKAN SEKS bertujuan membantu para gadis untuk tegas, juga merupakan media untuk menjadikan masyarakat dapat menerima adanya gadisgadis yang membeli kondom dan adanya program-program peningkaatan pendapatan wanita membuat para pasangan lebih mudah melakukan kegiatan seks yang lebih aman. Sebuah cerita mungkin mendorong orang untuk dapat melihat resiko yang akan mereka tanggung sendiri dengan lebih mudah. Sekelompok orang ngobrol di bar. Percakapan mereka sampai pada AIDS. Syukurlah, penyakit mengerikan itu tidak membahayakan kita. Penyakit itu hanya ada di kota, tidak disini, di desa kita. Kita akan aman selama kita menolak orang asing Benar kata wanita muda itu. Kita harus memeriksa saudara-saudara kita yang baru pulang bekerja dari kota-kota di sekitar sini. Hanya kalau mereka tidak tercemar penyakit tersebut, mereka dapat hidup bersama kita lagi. Beberapa pasangan ingin mengetahui apakah mereka atau pasangan mereka terinfeksi HIV sebelum mereka mengubah perilaku mereka. Pasangan yang lain terlanjutr melakukan hal-hal yang beresiko dan ingin tahu apakah mereka terlalu terlambat untuk mengadakan perubahan. Sebagian orang akan memutuskan untuk mengadakan perubahan tanpa mengetahui status HIV mereka. Terdapat banyak alasan yang tepat untuk melakukan kegiatan seks yang lebih aman saat ini, tanpa berpikir apakah terinfeksi atau tidak dan biasa tidaknya infeksi HIV di daerah mereka. Orang-orang yang tidak terinfeksi akan terus mempertahankan seks yang aman. Mereka juga akan terhindar dari penyakit seksual menular dan kehamilan yang tidak diinginkan. Mereka akan merasakan bahwa hubungan seksual mereka membaik karena mereka dapat menikmati seks tanpa banyak khawatir. Kerjasama dalam menjalankan seks yang aman juga menimbulkan sikap saling memperhatikan. Bahkan seseorang yang telah terinfeksi, dengan melakukan seks yang lebih aman, dia akan terhindar dari makin terinfeksi. Hal tersebut tampaknya mengurangi resiko timbulnya AIDS. Para pasangan juga akan terlindungi dari infeksi. Sejumlah pasangan dari rang-orang yang terinfeksi, tetap tidak terinfeksi dalam jangka waktu lama, maka meskipun seseorang terinfeksi, pasangannya belum tentu terinfeksi pula. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat melindungi pasangannya dari infeksi melalui seks yang lebih aman.