Hukum Islam di Indonesia Lena Hanifah, SH, LLM
Ada 3 aliran pendapat : 1. Islam agama yang sempurna, lengkap dengan pengaturan segala aspek kehidupan termasuk dalam bernegara. Dalam bernegara harus memakai sistem ketatanegaraan Islam, tidak meniru ketatanegaraan barat. 2. Islam agama seperti pengertian barat, tidak ada hubungan dengan urusan kenegaraan. Nabi diutus untuk menuju kehidupan mulia menjunjung budi pekerti luhur, dan tidak pernah dimaksudkan untuk mendirikan dan mengepalai suatu negara. 3. menolak Islam sebagai agama yang lengkap tapi juga menolak Islam sebagai pengertian barat yang hanya menyalurkan hubungan mansusia dengan Tuhan. Islam menurut aliran ini tidak terdapat sistem ketatanegaraan tetapi terdapat seperangkat tata nilai etika kehidupan bernegara.
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah, dan taatilah Rasul-Nya, dan ulil amri dari kamu sekalian" (QS an-nisaa: 59)
"Maka putuskanlah perkara di antara manusia dengan apa yang telah diturunkan Allah. Dan janganlah engkau menuruti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu" (QS al-maidah: 48)
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia. ( Qs.3 Ali Imran : 112)
PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM DI INDONESIA Beberapa pendapat 1. Islam masuk ke Indonesia abad ke-7 didukung oleh Dr.Hamka, Zainal Arifin Abbas, Drs. Juned Pariduri, dan berita cina zaman dinasti Tang. 2. Islam masuk ke Indonesia abad Ke-11 Pendapat ini didasarkan adaya makam Fatimah biti Maimun di Leran, gresik, berangkat tahun 1082 M. pendapat 3. Islam masuk ke Indonesia abad 13 Pendapat ini berdasarkan bukti: a. Catatan perjalanan MARCO POLO yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 Masehi dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam. b. Ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai, SULTAN MALIK AL-SALEH yang berangka tahun 1297 Masehi. Pendapat ini didasarkan pada berita dari Ma huan yang pernah singgah di Gresik tahun 1416. Disitu Ma huan sudah banyak melihat banyaknya masyarakat Islam.
Islam datang dari Arab Islam masuk ke Indonesia dibawa langsung oleh para pedagang-pedagang arab Teori Masuknya Islam Di Indonesia Islam datang dari Gujarat (India) Para pedagang Gujarat yang beragama islam datang ke Indonesia untuk berdagang. Selain berdagang, mereka juga menyebarkan agama islam. Bukti lain bahwa islam datang dari Gujarat antara lain: 1. Unsur-unsur Islam di Indonesia menunjukkkan persamaanislam di Gujarat. 2. Bentuk Batu nisan Malik Al- Saleh yang mempunyai ciri-ciri yang hampir sama dengan batu nisan yang ada di India/Gujarat. Islam datang dari Persia Bukti-bukti yang mendukung pendapat ini adalah Berkembangnya tasawuf di indonesia,semula tasawuf berkembang di Persia.
Pendekatan Teori Akulturasi Pragmatis Berasal dari pedagang2. Penyebaran hukum Islam yang dipraktekkan pedagang tidak semata-mata berupa doktrin dan ajaran-ajarannya saja, tetapi langsung pada aplikasi dogma hukumhukumnya.sehingga, menimbulkan kebiasaan baru bagi warga pribumi yang bercirikan Islam. Teori Legalisasi- Dogmatis Pasca pendirian berbagai Kerajaan Islam. kerajaan menggunakan kekuatan, birokrasi dan hegemoni kultur politik dalam proses internalisasi norma Islam praktek positivasi hukum kerajaan Islam Aceh mempunyai pengaruh besar kepada praktek hukum Islam di kerajaan-kerajaan Islam Indonesia
Seiring dengan berdirinya kerajaan2 Islam, maka kekuasaan yang selama ini dijalankan oleh lembaga tahkim diberikan kepada pengadilan dengan tujuan agar Hukum Islam benar-benar dapat ditegakkan dan sekaligus merupakan penjabaran lebih lanjut dari aktifitas keulamaan dalam memberikan layanan keagamaan kepada masyarakat.
Pengadilan serambi di Jawa Mahkamah syar iyah di sumatera Kerapatan Qadi Banjar Pontianak
Beberapa teori berlakunya Hukum Islam di Indonesia A. Teori Syahadat (teori kredo) Teori teritorialitas (Imam Abu Hanifah) Teori Non-teritorialitas (Imam Syafi i)
Teori Teritorialitas Imam Abu Hanifah : seorang muslim terikat untuk melaksanakan hukum Islam sepanjang ia berada di wilayah hukum di mana hukum Islam diberlakukan. Teori Non Teritorialitas Imam Syafi i : seorang muslim selamanya terikat untuk melaksanakan hukum Islam di mana pun ia berada, baik di wilayah hukum di mana hukum Islam diberlakukan, maupun di wilayah hukum di mana hukum Islam tidak diberlakukan.
B. Teori Receptio In Complexu Prof. Mr. Lodewijk Willem Christian van den Berg bagi orang Islam berlaku penuh hukum Islam sebab ia telah memeluk agama Islam walaupun dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan-penyimpangan.
Teori ini sebagai upaya untuk mengatasi kekhawatiran penjajah terhadap teori kredo. Van Den Berg Orang Indonesia telah menerima hukum Islam secara menyeluruh.
Statuta Batavia 1642 sengketa waris antara orang pribumi yg beragama Islam harus diselesaikan menurut Hukum Islam. 25 Mei 1760 Resolutie der indische Regering aturan hukum perkawinan dan kewarisan bagi pemeluk agama Islam untuk dipergunakan pada pengadilan VOC. Dikenal dengan Compendium Buku yang memuat hukum perkawinan dan hukum kewarisan Islam. Dikenal dengan Compendium Freijer. (DW Freijer)
Beberapa kitab yang digunakan : Kitab Mugharrar Pepakem Cirebon Sirathal Mustaqim (Nuruddin Ar-raniri) Sabilal Muhtadin (Syaikh Arsyad AlBanjari) Beberapa kitab lain di daerah kesultanan Palembang dan Banten
C. Teori Receptie bagi rakyat pribumi pada dasarnya berlaku hukum adat. Hukum Islam berlaku bagi rakyat pribumi kalau norma hukum Islam itu telah diterima oleh masyarakat sebagai hukum adat. Prof. Christian Snouck Hurgronye, Van Vollen Hoven, Teer Haar
Teori ini muncul akibat perubahan politik dan timbulnya kekhawatiran jika hukum Islam terus dibiarkan menguat maka akan membatasi penyebaran agama mereka. Muncullah ide het indische adatrecht
Pengaruh Teori Receptie Hukum Islam yang berdasar Quran dan Hadits hanya sebagian kecil mampu dilaksanakan oleh umat Islam di Indonesia. Hukum pidana Islam tidak mempunyai tempat eksekusi bila hukum dimaksud tidak diundangkan di negara Republik Indonesia.
d. Teori Receptie Exit Prof. Hazairin Pasal 29 UUD 1945 Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu
e. Teori Receptie a contrario hukum adat berlaku jika tidak bertentangan dengan hukum Islam. Prof Sayuti
Contoh a. Suku Kaili di Sulawesi Tengah sebelum beragama Islam, bila seorang laki-laki hendak menikah dengan seorang perempuan, mereka menyampaikannya kepada Ketua Dewan Adat. Dewan adat tersebut kemudian mengambil air bersih dari sumber mata air, lalu dipercikkan kepada kedua calon mempelai. Hal ini menandai selesainya pernikahan. Namun, setelah suku Kaili memeluk agama Islam, maka tata cara perkawinan mereka dilaksanakan sesuai hukum perkawinan Islam. b. Suku Bugis di Sulawesi Selatan, bila melakukan pembagian harta warisan kepada anak laki-laki dan anak perempuan didasarkan atas perbandingan yang sama, yakni 1:1. Namun setelah mereka memeluk agama Islam, pembagian harta warisan berubah mengikuti hukum kewarisan Islam, yakni 2:1. Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah
Sistem Hukum Indonesia Hukum Islam Hukum Adat Hukum Barat HUKUM INDONESIA