KECERNAAN DAN FERMENTABILITAS TANAMAN OROK-OROK SECARA IN VITRO SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KUALITAS NUTRISI TANAMAN OROK-OROK DAN JAGUNG MANIS SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

Animal Agriculture Journal 3(2): , Juli 2014 On Line at :

FERMENTABILITAS SECARA IN VITRO AMPAS AREN YANG DIFERMENTASI DENGAN BAKTERI SELULOLITIK SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SKRIPSI. Oleh: Muhammad Taufiq Akbar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

FERMENTABILITAS PAKAN KOMPLIT DENGAN BERBAGAI SUMBER PROTEIN SECARA IN VITRO SKRIPSI. Oleh UMMU WALADATUL MUAKHIROH

PENGARUH LAMA INKUBASI TERHADAP KEMAMPUAN ZEOLIT MEMFIKSASI NITROGEN UREA DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER NITROGEN SLOW RELEASE SECARA IN VITRO SKRIPSI

PENGARUH LAMA INKUBASI DAN LEVEL SUMBER UREASE TERHADAP FIKSASI N-UREA OLEH ZEOLIT DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER NITROGEN SLOW RELEASE SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2016 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

BAB III MATERI DAN METODE. house) dan penelitian laboratorium yang dilaksanakan mulai bulan Juli-Desember

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

NILAI KECERNAAN In Vitro RANSUM KOMPLIT BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN DENGAN LEVEL PROTEIN YANG BERBEDA PADA KAMBING KACANG JANTAN SKRIPSI.

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

PRODUKSI PROTEIN KASAR DAN FERMENTABILITAS SECARA IN VITRO JERAMI TANAMAN KEDELAI YANG DITANAM DENGAN PENYIRAMAN AIR LAUT DAN MULSA ECENG GONDOK

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

METODE. Materi. Alat. Rancangan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

KADAR SERAT KASAR DAN KECERNAAN SECARA In Vitro JERAMI KEDELAI YANG DITANAM DENGAN PERLAKUAN PENYIRAMAN AIR LAUT DAN INOKULASI BAKTERI Rhizobium

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat

HUBUNGAN ANTARA JUMLAH KONSUMSI SERAT KASAR TERHADAP PRODUKSI DAN LEMAK SUSU SAPI PERAH DI PETERNAKAN RAKYAT KABUPATEN KLATEN SKRIPSI.

ESTIMASI KUALITAS HIJAUAN PAKAN MELALUI ANALISIS KADAR AIR DAN NITROGEN TANAH (STUDI KASUS DI KAWASAN HULU SUB DAS TUNTANG) SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Prosedur

SINTESIS PROTEIN MIKROBA

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

FERMENTABILITAS PAKAN KOMPLIT DENGAN BERBAGAI SUMBER PROTEIN YANG DIPROTEKSI DENGAN TANIN DAUN KALIANDRA (Calliandra calothyrsus) SECARA IN VITRO

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

PRODUKSI BAHAN KERING, NITROGEN DAN FOSFOR JERAMI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN FOSFAT SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

NILAI TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENTS PAKAN DENGAN LEVEL PROTEIN DAN ENERGI YANG BERBEDA PADA KAMBING PERANAKAN ETAWA BETINA LEPAS SAPIH SKRIPSI.

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

STATUS MINERAL MANGAAN PADA SAPI POTONG DI DAERAH ALIRAN SUNGAI JRATUNSELUNA SKRIPSI. Oleh MENTARI TRI UTAMI

PRODUKSI DAN KUALITAS JERAMI TANAMAN PROSO MILLET (P. miliaceum L.) DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI ARAS UREA DAN PUPUK KANDANG SKRIPSI.

BAB III MATERI DAN METODE. dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai April Pelaksanaan penelitian

TOTAL VFA, KONSENTRASI NH 3 DAN PRODUKSI PROTEIN MIKROBA RUMEN PADA SAPI JAWA YANG DIPELIHARA DENGAN PROPORSI KONSENTRAT YANG BERBEDA SKRIPSI.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

DEGRADABILITAS IN VITRO BAHAN PAKAN SUMBER PROTEIN YANG DIPROTEKSI BERBAGAI LEVEL TANIN SKRIPSI. Oleh : RIZKI AMALIA ARIANTINI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KUALITAS NUTRISI TANAMAN OROK-OROK DAN JAGUNG MANIS SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

KOMPOSISI KIMIA DAGING KAMBING JAWARANDU PADA BOBOT POTONG YANG BERBEDA SKRIPSI. Oleh : ALLAN ARDITA ARGANTARI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Sintesis Protein Mikroba dan Aktivitas Selulolitik Akibat

PENGARUH PENAMBAHAN AIR LAUT DAN INOKULASI BAKTERI Rhizobium TERHADAP PRODUKSI PROTEIN KASAR DAN FERMENTABILITAS JERAMI KEDELAI SECARA In Vitro

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

PEMBERIAN RANSUM BERBEDA LEVEL PROTEIN DAN LISIN TERHADAP PEMANFAATAN PROTEIN PADA AYAM KAMPUNG SKRIPSI TAUFIK NURROHMAN

Animal Agricultural Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat Bahan

POPULASI PROTOZOA, BAKTERI DAN KARAKTERISTIK FERMENTASI RUMEN SAPI PERANAKAN ONGOLE SECARA IN VITRO

KHARISMA ANINDYA PUTRI H

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Jerami Jagung yang dipergunakan, sebanyak 80 kg yang berasal dari limbah

KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK, PRODUKSI VFA DAN NH 3 PAKAN KOMPLIT DENGAN LEVEL JERAMI PADI BERBEDA SECARA IN VITRO ABSTRAK

EFEK PERENDAMAN POLS DALAM URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum) DAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum)

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian

LAJU PERTUMBUHAN DAN LAJU ASIMILASI BERSIH RUMPUT GAJAH DARI LETAK TUNAS STEK YANG BERBEDA DENGAN BEBERAPA DOSIS PUPUK NITROGEN SKRIPSI.

DALAM RANSUM SEBAGAI UPAYA MEREDAM TOKSISITAS TIMBAL

TAMPILAN GLUKOSA DARAH DAN LAKTOSA SUSU AKIBAT SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA PADA SAPI FRIESIAN HOLSTEIN

PENAMBAHAN Lactobacillus sp. DAN INULIN UMBI DAHLIA PADA RANSUM BERBEDA KUALITAS TERHADAP KETERSEDIAAN ENERGI METABOLIS DAN PRODUKSI TELUR AYAM KEDU

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS JAGUNG (Zea mays L.) AKIBAT APLIKASI MAGNESIUM DALAM DOLOMIT PADA TANAH BERKADAR NATRIUM TINGGI

PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN KUALITAS NUTRISI TANAMAN OROK- OROK DAN JAGUNG MANIS SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

PENGARUH SUPLEMENTASI UREA DAN IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT YANG BERBEDA TERHADAP TOTAL PROTEIN DARAH, UREA DARAH, DAN MILK UREA NITROGEN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

EVALUASI PANJANG POTONGAN HIJAUAN YANG BERBEDA DALAM RANSUM KERING TERHADAP KONSUMSI DAN KECERNAAN PADA KAMBING LOKAL SKRIPSI.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 10. Hasil Pengamatan Karakteristik Fisik Silase Ransum komplit

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

PENGARUH JUMLAH PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP KADAR HEMATOKRIT, UREA DAN GLUKOSA DARAH PADA SAPI MADURA JANTAN SKRIPSI.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN LEVEL PROTEIN DALAM RANSUM DAN PENAMBAHAN LAMA PENCAHAYAAN TERHADAP PERFORMA PUYUH (Coturnix coturnix japonica) JANTAN SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP BOBOT AKHIR, POTONGAN KARKAS DAN MASSA PROTEIN DAGING AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

menjaga kestabilan kondisi rumen dari pengaruh aktivitas fermentasi. Menurut Ensminger et al. (1990) bahwa waktu pengambilan cairan rumen berpengaruh

PEMANFAATAN PROTEIN PADA KAMBING KACANG MUDA DAN DEWASA DENGAN ARAS PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA TESIS. Oleh NURUL MUKMINAH

KECERNAAN HIJAUAN TURI (Sesbania grandifkora) DENGAN PENAMBAHAN AMPAS SAGU KUKUS YANG DIUJI SECARA IN VITRO. Ch. W. Patty ABSTRACT

PENGARUH IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA TERHADAP KECERNAAN SERAT KASAR, ASETAT DARAH DAN LEMAK SUSU SAPI Friesian Holstein

PENGARUH IMBANGAN HIJAUAN DENGAN KONSENTRAT DAN SUPLEMENTASI UREA TERHADAP TRUE PROTEIN DARAH DAN KASEIN SUSU SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN SUMBER PROTEIN BERBEDA TERHADAP LAJU PAKAN, KECERNAAN PROTEIN DAN RETENSI NITROGEN AYAM LOKAL PERSILANGAN SKRIPSI.

ILMU NUTRISI RUMINANSIA DAN NON RUMINANSIA

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI SERAT KASAR DAN LEMAK KASAR DENGAN KANDUNGAN LEMAK SUSU SAPI PERAH DI KECAMATAN KANDANGAN DAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG

Transkripsi:

KECERNAAN DAN FERMENTABILITAS TANAMAN OROK-OROK SECARA IN VITRO SEBAGAI BAHAN PAKAN YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS SKRIPSI Oleh : ATTRIA THANESYA 23010110110027 FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

RINGKASAN ATTRIA THANESYA. 23010110110027. 2014. Kecernaan dan Fermentabilitas Tanaman Orok-Orok secara In Vitro sebagai Bahan Pakan yang Ditanam secara Tumpangsari dengan Jagung Manis. (In-Vitro Digestibility and Fermentability of Orok-orok Forage as Feed Yielded in Intercropping System with Sweet Corn). (Pembimbing : LIMBANG KUSTIAWAN NUSWANTARA dan SUMARSONO). Usaha peternakan ruminansia di Indonesia pada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan pakan hijauan yang berkualitas baik, cukup dan berkesinambungan. Lahan pertanian yang semakin terbatas untuk penanaman hijauan pakan ternak mengakibatkan kebutuhan ternak yang tidak terpenuhi. Pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam menghadapi pemenuhan kebutuhan pakan dengan efisiensi lahan salah satunya yaitu budidaya tumpangsari. Tumpangsari tanaman jagung dan legum (orok-orok) dijadikan salah satu upaya yang dilakukan dalam menghasilkan efisiensi lahan serta pemenuhan kebutuhan pakan maupun pangan. Tanaman jagung merupakan komoditas pangan pokok yang mengalami peningkatan tiap tahunnya. Selain sebagai pangan, jagung sangat dibutuhkan pula sebagai penyusun utama bahan pakan ternak. Pemeliharaan tanaman jagung memiliki kelemahan membutuhkan banyak pupuk dalam menunjang pertumbuhannya. Upaya yang dapat dilakukan dalam pemenuhan kebutuhan pupuk yaitu dengan pemupukan organik dari tanaman orok-orok yang ditanam secara penyisipan diantara tanaman jagung. Tanaman orok-orok selain digunakan sebagai pupuk hijau dapat dijadikan pula sebagai sumber bahan pakan hijauan karena memiliki kandungan protein yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kecernaan dan fermentabilitas tanaman orok-orok secara in vitro sebagai bahan pakan yang ditanam secara tumpangsari dengan jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014 di kebun percobaan dan Laboraturim Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang. Materi penelitian adalah lahan petak percobaan, dan tanaman orok-orok sebagai sampel bahan pakan. Bahan yang digunakan untuk analisis in vitro meliputi cairan rumen sapi, laruan McDougall atau larutan penyangga, larutan pepsin HCl, CO 2, asam sulfat 0,0055N, sodium karbonat jenuh, vaselin, indikator metyl red dan bromkesol hijau, asam borat, dan indikator phenolptaline 1%. Peralatan yang digunakan timbangan analitis, cangkul, sabit, meteran, ember, gunting, kertas minyak, penggaris/meteran, alat tulis, kertas label, penangas air (waterbath), centrifuge, oven, tanur, crussible porcelain, kertas saring bebas abu (Whatman no.41), gelas beker, thermometer, tabung fermentor, rak tabung, tutup tabung dari karet, gelas ukur, saringan, cawan Conway, peralatan titrasi, pipet ukur, mikroburet, botol kecil, tabung suling khusus, labu destilasi, pendingin leibig, erlenmeyer, blender dan eksikator. Penelitian ini menggunakan rancangan

acak kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 2 dengan 4 ulangan. Kepadatan tanaman sebagai faktor pertama (6, 12, 16 tanaman/m 2 di antara baris tanaman jagung) dan pola tanam sebagai faktor kedua (1 baris dan 2 baris tanaman orok-orok di antara tanaman jagung). Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), produksi volatille fatty acid (VFA) dan konsentrasi amonia (NH 3 ). Data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik dengan analisis ragam dan apabila memiliki pengaruh maka diuji lanjut menggunakan wilayah ganda Duncan untuk menguji perbedaan antar perlakuan digunakan. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh nyata kepadatan tanaman orok-orok terhadap KcBK, KcBO, dan VFA tetapi nyata (p<0,05) terhadap konsentrasi NH 3. Perbedaan pola tanam dan peningkatan kepadatan sampai 12 tanaman/m 2 tidak menurunkan hasil KcBK, KcBO, VFA dan NH 3. Kepadatan sampai 12 tanaman/m 2 menghasilkan nutrisi yang tergolong baik karena tanaman dapat melakukan fotosintesis secara merata tanpa adanya persaingan untuk mendapatkan unsur pokok yang dibutuhkan. Kandungan nutrisi yang rendah disebabkan oleh tanaman yang semakin padat dan rapat sehingga menghasilkan persaingan dalam mendapatkan unsur yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Nutrisi yang rendah akan menghasilkan nilai kecernaan dan fermentabilitas yang rendah Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola tanam dua baris tidak mempengaruhi kualitas nutrisi secara nyata sehingga tidak mempengaruhi nilai KcBK, KcBO dan VFA dan NH 3. Peningkatan kepadatan sampai 12 tanaman/m 2 tidak mempengaruhi konsentrasi KcBK, KcBO, VFA dan NH 3.

KATA PENGANTAR Pakan hijauan merupakan salah satu bahan pakan utama bagi ternak ruminansia. Budidaya tanaman pokok dan legum yang berproduksi tinggi perlu dilakukan untuk mencukupi ketersediaan pakan yang berkualitas secara cukup dan berkesinambungan. Pola tanam berganda atau tumpangsari antara jenis rerumputan atau graminae dengan legum merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah kontinyuitas produksi pakan terutama pada daerah lahan kering salah satunya dengan tanaman orok-orok (Crotalaria juncea l) dan tanaman jagung manis (Zea mays saccharata sturt). Orok-orok (Crotalaria juncea l) merupakan tanaman legum yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pakan ternak dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau. Pola tanam tumpangsari akan meningkatkan kandungan nutrisi tanaman secara keseluruhan. Nilai nutrien suatu bahan pakan dapat di determinasi dari nilai kecernaan baik secara in vitro, in sacco maupun in vivo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya peningkatan kualitas hijauan serta mencukupi ketersediaan pakan yang berkesinambungan. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah-nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Dr. Limbang Kustiawan N., SPt., MP. dan Prof. Dr. Ir. Sumarsono, MS. selaku dosen pembimbing atas waktu, kesabaran, bimbingan, dan sarannya dalam berbagi ilmu akademik kepada penulis selama penelitian sampai tersusunnya skripsi ini. Ucapan terimakasih juga

penulis sampaikan kepada Agung Subrata, S.Pt., M.P. selaku dosen wali yang telah memberikan bimbingan dan nasihatnya selama ini. Penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua tercinta, kakek, nenek, Ayahanda Atlas Tri Utama dan Ibunda Enny Artati, serta kakak atas doa yang tiada henti-hentinya, semangat serta perhatian dan dukungan moril maupun materil yang sangat besar kepada penulis. Kepada tim penelitian (Ari Rudiarto, Itqiyatussilmy) dan M. Abdul Cholis terimakasih atas kerjasama, kekompakkan dan kekeluargannya. Semoga kita bisa menjadi orang yang sukses dan bermanfaat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu secara langsung atau tidak langsung dalam pelaksanaan penelitian maupun penulisan skripsi ini. Terakhir, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Semarang, April 2014 Penulis

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN... vi ix x xi BAB I. PENDAHULUAN... 1 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1. Crotalaria juncea l... 5 2.2. Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)... 7 2.3. Pola Tanam Tumpangsari... 8 2.4. Pengaruh Tumpangsari terhadap Kandungan Nutrisi... 11 2.5. Kecernaan In vitro... 13 2.6. Pencernaan Fermentatif dalam Rumen... 13 2.7. Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik... 17 BAB III. MATERI DAN METODE... 19 3.1. Materi Penelitian... 19 3.2. Metode Penelitian... 20 3.3. Analisis Data... 25 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 27 4.1. Kecernaan Bahan Kering (KCBK)... 27 4.2. Kecernaan Bahan Organik (KCBO)... 33 4.3. Produksi Volatile Fatty Acid (VFA)... 37 4.4. Konsentrasi Amonia... 41 BAB V. SIMPULAN DAN SARAN... 45 DAFTAR PUSTAKA... 46 LAMPIRAN... 51 RIWAYAT HIDUP... 79

DAFTAR TABEL Nomor Halaman 1. Rerata Nilai Kecernaan Bahan Kering Tanaman Orok-orok yang Ditanam Secara Tumpangsari Dengan Jagung Manis.... 27 2. Rerata Nilai Kecernaan Bahan Organik Tanaman Orok-orok yang Ditanam Secara Tumpangsari Dengan Jagung Manis... 33 3. Rerata Nilai Produksi VFA Tanaman Orok-orok yang Ditanam Secara Tumpangsari Dengan Jagung Manis.... 37 4. Rerata Nilai Konsentrasi Amonia Tanaman Orok-orok yang Ditanam Secara Tumpangsari Dengan Jagung Manis.... 41

DAFTAR ILUSTRASI Nomor Halaman 1. Grafik Pengaruh Pola Tanam dan Kepadatan terhadap Nilai Kecernaan Bahan Kering.... 29 2. Grafik Pengaruh Pola Tanam dan Kepadatan terhadap Nilai Kecernaan Bahan Organik... 35 3. Grafik Pengaruh Pola Tanam dan Kepadatan terhadap Nilai Produksi VFA... 39 4. Grafik Pengaruh Kepadatan dan Pola Tanam terhadap NH 3... 43

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1. Perhitungan Dosis Pupuk... 51 2. Layout Penelitian... 54 3. Hasil Analisis Kimia Tanah... 55 4. Analisis Ragam dan Uji Wilayah Duncan Kecernaan Bahan Kering... 56 5. Analisis Ragam Kecernaan Bahan Organik... 60 6. Analisis Ragam Produksi VFA Total... 64 7. Analisis Ragam dan Uji Wilayah Duncan NH 3... 68 8. Kadar Bahan Kering Tanaman Orok-orok... 73 9. Kadar Bahan Organik Tanaman Orok-orok... 74 10. Kadar Protein Kasar Tanaman Orok-orok... 75 11. Kadar Serat Kasar Tanaman Orok-orok... 76 12. Kadar NDF Tanaman Orok-orok... 77 13. Kadar ADF Tanaman Orok-orok... 78