BAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LOKASI Lokasi berada di Jl. Stasiun Kota 9, dan di Jl. Semut Kali, Bongkaran, Pabean Cantikan.

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAGIAN LIMA KONSEP PERENCANAAN

DUKUH ATAS COMMUTER CENTER 2019

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB III DESKRIPSI PROYEK

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

STASIUN INTERCHANGE DUKUH ATAS, JAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN CENGKARENG OFFICE PARK KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

ΒΑΒ 4: Κονσεπ Περανχανγαν

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB IV KONSEP. Gambar 4.2 Pemintakatan berdasarkan fungsi hunian dan publik yaitu fungsi hunian berada di lantai atas dan umum di lantai dasar

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN


STASIUN INTERCHANGE MASS RAPID TRANSIT BLOK M DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK DI JAKARTA

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL YOGYAKARTA

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA. 3.1 Narasi dan Ilustrasi Skematik Hasil Rancangan

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

Bab V Konsep Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

Transformasi pada objek

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Ide awal dari desain stasiun ini adalah hub, hal ini disebabkan stasiun ini akan menjadi pusat transit dari moda-moda transportasi yang akan ada di kawasan Dukuh Atas, sehingga memudahkan pergerakan orang di kawasan tersebut. Stasiun ini akan menfasilitasi langsung semua akses dari kawasan perdagangan di daerah Blora, pengguna stasiun monorel, pejalan kaki dari Jl. Sudirman, Jl. Kendal, dan pejalan kaki dari sepanjang bantaran sungai. Gambar 25 Konsep Hub Lokasi yang dipilih memungkinkan stasiun ini untuk menjadi gerbang kawasan bisnis Jakarta. Gerbang, sebagai sebuah penanda, diinterpretasikan ke dalam sebuah konsep yang hendak menjadikan bangunan ini sebagai sebuah ikon. 4.2 Konsep Tapak Massa bangunan stasiun ini dirancang memanjang mengikuti lintasan kereta, sebagai respon terhadap batasan yang ada secara alamiah. Selain itu, massa bangunan utama tidak diletakkan di atas lintasan kereta, melainkan di kedua sisi 42

lintasan kereta untuk memudahkan sirkulasi asap dan menghindari efek gelap yang mungkin terjadi pada bagian platform. Secara keseluruhan fasilitas ini terdiri dari 3 lantai. Luas lahan sebagai potensi utama dimanfaatkan secara maksimal, terutama pada lantai dasar, karena kondisi/bentuk lahan yang tidak terlalu lebar. Lantai dasar diolah menjadi area komersil dan public, berupa retail dan ruang luar hijau (taman) dengan elemenelemen sculptural yang fungsional, seperti kursi dan tempat parkir sepeda yang ditempatkan disepanjang jalan Kendal. Pada lantai dua, semua fasilitas ditempatkan di sisi yang dekat rel, guna memudahkan orang melihat keadaan di area platform dari atas. Sirkulasi di lantai dua ditempatkan di sisi yang menghadap sungai guna menunjukan potensi sungai yang ada. Pencapaian menuju lokasi dibagi 3, melalui jalan Kendal, bantaran sungai dan jalan Sudirman. Akses dari jalan Sudirman untuk menfasilitasi calon penumpang yang berasal dari perkantoran dari daerah Sudirman, sedangkan akses dari jalan Kendal untuk menfasilitasi calon penumpang dari daerah kawasan Blora dan orang-orang yang diantar. Akses dari bantaran sungai untuk menfasilitasi orangorng yang berasal dari Jakarta waterway. 4.3 Konsep Bangunan Wujud stasiun sendiri diambil dari konsep pergerakan/movement sehingga bentuk yang dinamis dipilih sebagai perwujudan arsitekturnya. Bentuk yang dinamis juga menimbulkan efek bergerak. 43

Gambar 26 image efek bergerak Kemudian diambil juga konsep illuminating building sebagai solusi bagi keadaan kawasan ini yang gelap ketika malam dan menimbulkan suasana yang tidak nyaman bagi pejalan kaki dan pemakai jalan di kawasan tersebut. Gambar 27 Bangunan beriluminasi Konsep lain adalah transparansi. Hal ini dipakai untuk menciptakan rasa aman, kemudahan berorientasi, dan mendukung konsep illuminating buiding yang disebutkan sebelumnya. Gambar 28 Konsep Transparan 44

Kaca dan perforated metal merupakan sebagian material yang dipakai sebagai selubung bangunan untuk mendukung konsep transparan tadi. Perforated metal juga berfungsi sebagai sun shading. Gambar 29 contoh skin bangunan Ruang dalam di dalam stasiun dibuat linear untuk mempermudah pergerakan manusia di dalamnya. Fungsi retail di tempatkan di sisi yang menghadap rel karena kecenderungan psikologis calon penumpang yang lebih nyaman untuk melihat kedatangan kereta. Selain itu juga fungsi perkantoran dibuat di sisi yang sama guna memudahkan pengawasan terhadap keadaan stasiun. 4.4 Konsep Struktur Struktur bangunan yang dipakai pada bangunan sayap stasiun adalah sistem post and lintel sedangkan pada bangunan utama struktur yang digunakan sistem truss. Plat lantai yang dipakai adalah sistem dengan metal decking yang dikombinasikan dengan beton. Struktur pada bangunan ini dibiarkan terlihat sehingga menjadi elemen arsitektural yang dapat dinikmati bagi pengguna stasiun. 45

4.5 Konsep Utilitas Stasiun ini mengandalkan pencahayaan alami pada siang hari. Konsep desain memaksimalkan bukaan untuk memasukkan sebanyak-banyaknya cahaya alami pada bangunan. Pada malam hari, cahaya buatan dimaksimalkan guna mendukung konsep illuminating building. Untuk pengkondisian udara, stasiun ini menggunakan pengkondisian alami melalui lubang-lubang udara kecuali pada fasilitas kantor stasiun. Sistem pengkondisian buatan yang dipakai pada fasilitas ini adalah sistem AC split. Sistem elektrikal utama didapat dari jaringan PLN dengan dukungan genset sebagai tenaga cadangan. Sistem pemipaan didapat dari PAM yang ditampung dan kemudian disalurkan dengan memakai pompa. Ruang utilitas memanfaatkan bagian bawah tangga. Ruang utilitas yang disediakan yaitu ruang panel elektrikal dan genset. 46