NOMOR 57 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

dokumen-dokumen yang mirip
NOMOR 63 EW SEMARANG-BAWEN-SALATIGA JALAN TOL PANORAMIK. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

NOMOR 61 EW JALAN TOL JORR W2 UTARA CONNECTING JAKARTA. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

NOMOR 60 PROYEK PENGEMBANGAN PT PUPUK KALTIM. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

MEWUJUDKAN HUTAN TANAMAN DI INDONESIA

NOMOR 56 PLTS CIRATA 1 MW SEMANGAT ENERGI TERBARUKAN. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI. Disampaikan oleh

PT PUPUK KALTIM DISTRIBUTION PLANNING AND CONTROL SYSTEM. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

KONSTRUKSI BENDUNGAN JATIBARANG KOTA SEMARANG

NOMOR 54. ROBOLay ROBOT LAYANGAN. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

NATIONAL CAPITAL INTEGRATED COASTAL DEVELOPMENT PROYEK PENGAMAN PANTAI DI JAKARTA NOMOR 67 EW

DARI REDAKSI. Indonesia Terang. Dengan kemitraan PII, kini Engineer Weekly didukung IKPT, WIJAYA KARYA dan JASA MARGA

SYSTEM INTERLOCKING LEN (SIL)-02

Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gas Matindok (PPGM) Donggi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

EFEKTIVITAS KEBIJAKAN FIT (FEED IN TARIFF) ENERGI BARU DAN TERBARUKAN DI INDONESIA. Nanda Avianto Wicaksono dan Arfie Ikhsan Firmansyah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

Disampaikan pada Seminar Nasional Optimalisasi Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Menuju Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH

PELOPOR TEKNOLOGI BATUBARA BERSIH PLTU CIREBON POWER. Foto dari POSEIDAN EVENTS NOMOR 58

DARI REDAKSI. Pendidikan Profesi Insinyur

NOMOR 75 EW. Fatamorgana Kemandirian Energi. Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

POTENSI BISNIS ENERGI BARU TERBARUKAN

MEMASUKI ERA ENERGI BARU TERBARUKAN UNTUK KEDAULATAN ENERGI NASIONAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL

WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER

BAB I 1. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

BAB I PENDAHULUAN. Latar belakangi saya mengambil judul Perancangan Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2014 meningkat sebesar 5,91% dibandingkan dengan akhir tahun 2013

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. #Energi Berkeadilan. Disampaikan pada Pekan Pertambangan. Jakarta, 26 September 2017

OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

AKSES ENERGI DAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DI DIY

SEMINAR ELEKTRIFIKASI MASA DEPAN DI INDONESIA. Dr. Setiyono Depok, 26 Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

LINTAS EBTKE LAYANAN INFORMASI ENERGI BERSIH INDONESIA

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM TENAGA LISTRIK

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT MW. Arief Sugiyanto

BAB I PENDAHULUAN. maju dengan pesat. Disisi lain, ketidak tersediaan akan energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

DARI REDAKSI Teknologi Pengolahan Sampah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

Data yang disajikan merupakan gabungan antara data PLN Holding dan Anak Perusahaan,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN ENERGI BARU TERBARUKAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Arief Hario Prambudi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir Desember 2011, total kapasitas terpasang pembangkit listrik di

PERAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBANGUNAN ENERGI

REGULASI DAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR ENERGI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa

SENORO GAS DEVELOPMENT PROJECT

EKSPOSE DINAS PERTAMBANGAN & ENERGI PROVINSI SUMATERA UTARA

SPONSOR AGREEMENT PT. PLN (PERSERO) DENGAN KONSORSIUM PLT BAYU SIDRAP. Kementerian ESDM Republik Indonesia

PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

PT LEYAND INTERNATIONAL Tbk PUBLIC EXPOSE. KAMIS, 25 Juni 2015 Hall B, Panin Building Lt. 4 Jakarta

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. terus dilaksanakan. Pembangungan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pusat

Didukung: IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

PENGEMBANGAN MODEL INDONESIA 2050 PATHWAY CALCULATOR (I2050PC) SISI PENYEDIAAN DAN PERMINTAAN ENERGI BARU TERBARUKAN. Nurcahyanto

Disampaikan pada: Komunikasi Nasional Jogjakarta, 5 Desember 2007 Persero) Electricity For A Better Life

Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi listrik hal ini juga terjadi di Bali. Data dari Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

Aceh Gencar Kembangkan Potensi Energi Terbarukan

Insentif fiskal dan Instrument Pembiayaan untuk Pengembangan Energi Terbarukan dan Pengembangan Listrik Perdesaan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 7,3 6,5 11,0 9,4 10,2 9,6 13,3 12,0 9,6 9,0 12,9 10,4 85,3 80,4 78,1 83,6 74,4 75,9 65,5 76,6 71,8 74,0 61,2 73,5

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dan target untuk mendukung pengembangan dan penyebaran teknologi

PROGRAM MW DALAM RUPTL PERKUAT SISTEM KELISTRIKAN NASIONAL. Pandu Satria Jati B S.IP

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lemb

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemanfaatan potesi energi terbarukan saat ini semakin banyak

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern saat ini tidak bisa dilepaskan dari energi listrik.

ISSN : NO

BAB I PENDAHULUAN. bahan bakar fosil sebagai bahan bakar pembangkitannya. meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus-menerus meningkat

PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017

Transkripsi:

NOMOR 57 EW PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU SIDRAP 75 MW Didukung IKPT, WIJAYA KARYA, JASA MARGA, CIREBON ELECTRIC POWER dan NINDYA KARYA

Pengantar dari Petikan Berita: ENERGI BARU TERBARUKAN Porsi Energi Baru terbarukan (EBT), meliputi tenaga surya, tenaga angin, arus air, dan panas bumi dalam bauran energi pembangkit listrik terus mengalami peningkatan pada 2017. Peningkatan terjadi di pembangkit listrik milik PLN dan yang dibangun oleh perusahaan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP). Tercatat realisasi porsi EBT dalam bauran energi pembangkit listrik mencapai 12,52 persen per November 2017 Bauran EBT tersebut, terdiri dari PLTP sebesar 5 persen, PLTA sebesar 7,27 persen, dan EBT lainnya sekitar 0,25 persen. Pemerintah menetapkan bauran EBT pada 2025 sebesar 23 persen. Tentu, butuh rencana dan pelaksanaan yang konsistenagar angka ini dapat tercapai. Penetapan target bauran energi ini sendiri telah disahkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (KEN). Ada sejumlah upaya, diantaranya dilakukan oleh Pertamina dalam mengembangkan EBT, di antaranya dengan bekerja sama dengan berbagai pihak seperti dalam pengadaan sumber daya listrik. Dalam target jangka menengah, pengembangan EBT Pertamina difokuskan pada geothermal, bioenergi dan solar panel. Geothermal menjadi salah satu potensi EBT yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan transisi energi. Dengan demikian, ketersediaan energi serta kebersihan lingkungan dapat terus dijaga. Hingga kini, Pertamina telah meraih peningkatan produksi geothermal sebesar 31 persen yakni 2.932 GWh. Pencapaian tersebut menjadi salah satu tolok ukur Pertamina dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan. Di lain pihak, konsumsi biodiesel dalam negeri mencapai 2,7 miliar liter pada 2016. Pada 2020 diproyeksikan konsumsinya mencapai 3,9 miliar liter Biodiesel 30 (B30). Sejauh ini Pertamina mengelola operasi pasokan Biodiesel di 60 terminal di seluruh Indonesia. Tantangan akan muncul dalam implementasi mencapai standar Biodiesel 30 yang akan diterapkan pada tahun 2020. Karena sinergi antara pelaku usaha dan pemangku kepentingan amat dibutuhkan demi tercapainya iklim investasi yang baik. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga diharapkan mampu menjaga industri energi ini berkembang pesat sehingga perkembangan ekonomi serta kelestarian lingkungan dapat cepat tercapai. Pertamina yang mendapatkan tugas dalam mendorong kemandirian energi Indonesia, berupaya melakukan inisiatif dengan menggali permasalahan yang menjadi tantangan dalam pengembangan energi baru terbarukan dan mengadirkan solusi bagi hal ini. Dipetik dari Liputan 6 dan Harian Republika 10 Desember 2017: Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia 1

Aries R. Prima Engineer Weekly Ini merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama terbesar di Indonesia. Tidak banyak negara di Asia yang punya wind power Ignasius Jonan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW adalah pembangkit listrik tenaga bayu (angin) yang berada di Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan. Pembangkit ini merupakan PLTB pertama di Indonesia dengan kapasitas 75 MW. Pembangkit ini masih dalam tahap konstruksi dengan target operasi pada triwulan pertama tahun 2018. 2

TUJUAN PEMBANGUNAN Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 MW adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin) yang berada di Desa Mattirotasi dan Lainungan, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan. 3

Pembangkit ini merupakan PLTB pertama di Indonesia dengan kapasitas 75 MW. Pembangkit ini masih dalam tahap konstruksi dengan target operasi pada triwulan pertama tahun 2018. DESKRIPSI TEKNIS PLTB Sidrap 75 MW dibangun di wilayah Pabbaresseng yang mencakup dua desa dengan perkiraan kecepatan angin sampai dengan 7 m/s. PLTB ini terdiri dari 30 buah turbin angin yang memiliki kapasitas masing-masing 2,5 MW. Setiap turbin angin memiliki tinggi tiang 80 m, 3 buah bilah kincir dengan panjang masing-masing 57 m dan berat 20 ton, sehingga ketinggian maksimum yang dicapai kincir adalah 137 m. (PLTB) Tahap 1 tarifnya USD 11 sen per kwh flat, (tahap) kedua diharapkan bisa menjadi lebih rendah. Proyek dengan investasi USD 150 juta (sekitar Rp 2 triliun) yang dioperasikan PT UPC Sidrap Bayu Energi ini bila sudah beroperasi semuanya (30 turbin), mampu melistriki sekitar 70.000 pelanggan rumah tangga di Sulawesi Selatan. Turbin yang digunakan adalah turbin angin Kelas IIA.Setelah PLTB Sidrap I beroperasi, maka kapasitas terpasang PLTB secara nasional bertambah menjadi 76,1 MW dari tahun lalu yang baru teroptimalkan sebesar 1,1 MW. (HG) Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap I dipastikan bakal segera beroperasi setelah dilakukannya uji coba interkoneksi dengan jaringan PT PLN (Persero ). Sebanyak 20 turbin dari 30 turbin tenaga angin yang direncanakan dan Gardu Induk (GI) telah siap untuk koneksi dengan jaringan PLN sejak minggu lalu. Masing-masing turbin bila terkoneksi berkapasitas 2,5 Mega Watt (MW) atau 50 MW secara total. 4

PROSES PEMBANGUNAN Proses pemindahan bilah kincir dari pabrik asal di Spanyol menuju ke Pelabuhan Cappa Ujung, Parepare, Sulawesi Selatan melibatkan proses yang cukup sulit. Setiap bilah kincir dikirim menggunakan kendaraan khusus menuju ke lokasi pembangunan yang berjarak 10 km dari pelabuhan dan membutuhkan waktu tempuh 5 jam. Sampai dengan September 2017 baru 16 buah bilah kincir yang telah tiba di lokasi dari 90 buah bilah kincir yang akan digunakan. 5

Kontraktor yang menangani pembangunan PLTB Sidrap 75 MW ini adalah PT UPC Sidrap Bayu Energi yang merupakan konsorsium dari UPC Renewables Asia I, UPC Renewables Asia III, Sunedison, dan Binatek Energi Terbarukan. Untuk kontraktor saja, membutuhkan sumber daya manusia sedikitnya 100 orang. Selain banyak menyerap tenaga kerja, juga memacu multiplier effect. Warga lokal dan usaha rakyat banyak yang ikut diberdayakan. Pedagang lokal bisa beraktivitas di sana, dan banyak lagi efek ekonomisnya. Baik masa pembangunan maupun saat dioperasikan. Jika berhasil sesuai dengan survey angin dan perancangan-nya, pembangunan PLTB ini juga akan dibangun pada beberapa daerah lain di Sulsel. Di antaranya Jeneponto dan Selayar. 6

POTENSI ENERGI ALTERNATIF INDONESIA (2015) ENERGI SURYA (Potensi 207.898 MW) 78,5 megawatt Persentase pemanfaatan 0,04% ENERGI AIR (75.091 MW) 4.826 megawatt 6,4% ENERGI BIO (32.654 mw) 1.671 megawatt 5,1% GELOMBANG LAUT (17.989 mw) 0,3 megawatt 0,002% MINI&MIKRO HIDRO (19.385 MW) 197,4 megawatt 1% ENERGI ANGIN (60.647 MW) 3,1 megawatt 0,01% PANAS BUMI (29.544 MW) 1.438,5 megawatt 4,9% Energi Terbarukan; 5% Bauran Energi Baru Terbarukan Target 2025: 15% Target 2050: 31% KONSUMSI ENERGI PRIMER NASIONAL 2015 Gas Bumi; 23% Batubara; 26% Minyak Bumi; 46% Engineer Weekly Pelindung: A. Hermanto Dardak, Heru Dewanto Penasihat: Bachtiar Siradjuddin Pemimpin Umum: Rudianto Handojo, Pemimpin Redaksi: Aries R. Prima, Pengarah Kreatif: Aryo Adhianto, Pelaksana Kreatif: Gatot Sutedjo,Webmaster: Elmoudy, Web Administrator: Zulmahdi, Erni Alamat: Jl. Bandung No. 1, Menteng, Jakarta Pusat Telepon: 021-31904251-52. Faksimili: 021 31904657. E-mail: info@pii.or.id Engineer Weekly adalah hasil kerja sama Persatuan Insinyur Indonesia dan Inspirasi Insinyur.