Modul ke: 02 Inggar Fakultas Fakultas Ilmu Komputer ETIK UMB Memahami Potensi Diri Saputra, S.Pd, M.Si Program Studi Informatika
Latar Belakang Setiap individu memiliki permasalahan dalam hidupnya. Permasalahan terbesar dalam hidup adalah bagaimana kita dapat menaklukan diri kita sendiri dan mengenali potensi diri Setiap manusia pasti pernah mengalami krisis kepercayaan diri dalam kehidupannya sejak masa anak-anak, dewasa hingga usia lanjut. Krisis kepercayaan diri dapat lahir karena kurangnya pemahaman dalam mengenali potensi diri sehingga diperlukan sikap dan motivasi yang kuat, lingkungan kerja yang mampu menghidupkan potensi diri, kebutuhan material (benda, data atau orang) yang membuat anda senang, memahami keterampilan yang dimiliki sehingga mampu berjalan optimal dalam bekerja dan adanya imbalan (reward and punishment) sebagai penyemangat dalam menjalani kehidupan
Pengertian Karir Karir adalah totalitas kehidupan professional sejak bangun pagi hingga kembali lelapi dalam tidur. Tujuan karir bukan semata uang melainkan kebahagiaan dan ketercapaian. Karir kita dikendalikan hasrat kita. Karir kita adalah milik kita Kita adalah bos dari karir kita dan tak ada seorang pun yang mampu memecat kita dari karir kita.
Pengertian Passion Passion adalah segala hal yang kita sukai atau minati sedemikian rupa sehingga tidak terfikir untuk tidak melakukannya. Passion adakah segala macam wujud keunikan, keistimewaan yang kita miliki dan rasakan (Suhardono, 2012) Passion tidak ada kaitannya dengan kebiasaan atau keahlian kita, tapi berkaitan dengan segala hal yang menggugah minat pribadi. Passion adalah sesuatu yang kita nikmati, minati dan ingin dilakukan sepenuh hati.
Menemukan Passion Hidupmu! Miliki keyakinan bahwa keunikan diri adalah keistimewaan diri Passion datang dari hati yang tulus dan sudah ada dalam diri kita masing-masing. Untuk mengenalinya maka jadikan diri terbuka untuk tahu, merasakan dan jujur terhadap diri sendiri Perluas wawasan dengan memperbanyak bertemu dan diskusi dengan orang bisa membantu, membaca buku, pelajari bahasa asing baru, makanan baru, pergi ke tempat baru, miliki kebiasaan baru. Kerjakan sepenuh hati, jangan nanggung dalam upaya mencari passion. Tetaplah antusias dan positif. Setiap orang membutuhkan waktu berbeda-beda dalam menemukan passionya. Menikmati prosesnya, Hidup adalah proses belajar dan proses tidak memiliki akhir.
Tipe Kepribadian Melankolis Korelis ekstrovert Plegmatis Sanguinis : emosi tidak stabil dan introvert : emosi tidak stabil dan : emosi stabil dan introvert : emosi stabil dan ekstrovert
Tipe Kepribadian (2) Tipe kepribadian dalam pergaulan : Ekstrovert (senang bersama orang lain, mudah bergaul, tidak kaku dalam pergaulan, senang kegiatan sosial) dan Introvert (kurang menyenangi orang lain, suka menyendiri, tidak suka bicara, mudah tersinggung, kurang percaya diri, pemalu dan pendiam) Tipe kepribadian dalam penyampaian informasi : jujur (tidak suka bohong, lurus hati, kata-katanya dipercaya dan tidak berkhianat) dan pembohong (mengatakan sesuatu tidak sesuai fakta, dusta dan berjanji palsu) Tipe kepribadian terhadap pandangan orang lain : bersahabat (selalu melihat orang lain baik, menyenangkan dan memiliki banyak teman) dan bermusuhan (melihat orang lain selalu berbuat jahat dan membahayakan, serta memandang orang lain sebagai musuh) Tipe Kepribadian terhadap pengambilan keputusan : pengambil resiko (menghasilkan hasil banyak dgn waktu singkat, malas mengerjakan sesuatu yang rutin dan berspekulasi tinggi) dan bermain aman (penakut, menjauhi spekulasi dan mudah melewatkan kesempatan)
Tipe Kepribadian (3) Tipe Kepribadian terhadap pertanggungjawaban: bertanggung jawab (berani mengambil resiko, tidak mencari kambing hitam) dan pengecut (tidak mau menerima resiko atas perbuatan, melemparkan tanggung jawab dan mencari kambing hitam) Tipe Kepribadian terhadap karir: manajer/pemimpin ( mengarahkan pada pencapaian satu tujuan, mempunyai potensi berkembang tinggi dan pekerja keras) dan staf (mengerjakan sesuatu dengan baik, tidak berhubungan dengan kepemimpinan, setia dan pekerja tekun) Tipe Kepribadian terhadap pandangan masa depan : Optimis (mau menantang masa depan, pandai bergaul, mampu mengontrol diri dan rasional) dan pesimis (memandang masa depan dengan suram, tidak mempunyai harapan baik, apatis, merasa berdosa, putus asa tidak berbahagia dan mudah marah) Tipe Kepribadian dalam kehidupan pribadi : romantis (mementingkan hubungan cinta dan kesetiaan) dan prosmikuaitas (orang yang mementingkan hubungan badan/seks semata, mudah jatuh cinta pada banyak orang, tapi hanya tertarik pada daya seksualnya saja)
Tipe Kecerdasan Kecerdasan spatial (ruang) : Kecerdasan ruang dominan, kemampuan visualisasi lebih dominan dan lebih mudah belajar gambar. Biasanya bekerja sebagai seniman, perancang dan arsitek. Kecerdasan lingustik (bahasa) : Kecerdasan berbahasa lebih dominan, mudah belajar melalui kata-kata, bahasa, tulisan dan lisan. Umumnya bekerja sebagai penulis dan pengarang. Kecerdasan logika-matematika : menyukai belajar melalui logika, sebab-akibat, angka-angka, abstraksi dan berfikir kritis. Orang ini cocok bekerja sebagai pemrograman computer. Kecerdasan kinestetik-jasmani : Memiliki kecerdasan dalam bidang olah tubuh seperti penari, olahragawan dan pemain teater.
Tipe Kecerdasan (2) Kecerdasan musik : Kecerdasan berkaitan dengan suara, nada, irama dan hal yang memanfaatkan indera pendengaran seperti pemusik, penyanyi, pengarang lagu dan lainnya. Kecerdasan interpersonal / antar pribadi : Mudah bergaul, berinteraksi dengan orang lain, empati tinggi terhadap orang lain, senang bekerjasama dengan orang lain dan lebih suka belajar melalui diskusi dalam kelompok. Kecerdasan intrapersonal : Pemahaman terhadap diri sendiri tinggi, mengenali keunikan diri dan dapat memprediksi emosi diri. Cocok bekerja sebagai pengarang, psikolog, konsultan dan ahli filsafat. Kecerdasan naturalistik : Memiliki pemahaman tentang lingkungan yang tinggi sehingga cocok bekerja sebagai petani, berkebun, ahli pertambangan dan lainnya.
Kesimpulan Setiap manusia Indonesia harus mampu mengenali potensi diri sehingga mampu sukses menjalani kehidupannya. Mengenali potensi diri membantu kita menemukan kesuksesan hidup melalui karir dan passion kita. Jika sudah menemukan passion, seseorang akan merasakan kesenangan mendalam, kelegaan batin dan perasaan puas dalam mengerjakan sesuatu. Passion dan karir kita yang menentukan adalah kita, sebab itu milik kita, bukan milik orang lain
Terima Kasih Inggar Saputra, S.Pd, M.Si