BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan aktivitas komunikasi sehari-hari, setiap individu membutuhkan berbagai informasi. Pakar komunikasi Kincaid dan Schramm menegaskan bahwa untuk dapat hidup efektif orang harus hidup dengan cukup informasi. Dengan demikian maka komunikasi dan pengawasan merupakan bagian yang hakiki bagi kehidupan manusia sebagaimana manusia merupakan bagian dari masyarakat (Astrid S Susanto,1978:1). Informasi itu dapat diperoleh secara langsung atau melalui media massa. Salah satu jenis media tersebut adalah radio. Radio merupakan salah satu media yang dapat menghibur, membidik dan bahkan mampu mengundang seseorang untuk membuka dialog. Seperti yang diungkapkan oleh Romli (2009: 17) yang mengatakan bahwa radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang dipandang sebagai kekuatan kelima atau the fifth estate setelah lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen), yudikatif (lembaga peradilan), dan pers atau surat kabar. Radio memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, dan memiliki daya tarik tersendiri, seperti kekuatan suara, musik dan efek suara. Radio juga bisa disebut sebagai The Theater Of Imagination karena program-program radio pada umumnya tidak terbatas pada apa yang didengar tetapi juga dapat dirasakan. Dalam perkembangannya, radio menjadi media yang lebih komunikatif, edukatif, dan menghibur. Radio tersedia bagi semua orang, dan dapat didengarkan sambil melakukan kegiatan lain. Keanekaragaman tawaran program radio mendukung radio sebagai media yang paling populer dalam sejarah. Dalam keanekaragaman program, radio juga berkembang dengan menginovasi program siarannya dengan menggunakan sentuhan etnik ataupun sentuhan pribadi yang menjadikan radio tak lekang oleh jaman yang semakin modern. 1
Sentuhan kreatif dan inovasi dalam program-program radio pada akhirnya menjadi poin paling penting agar suatu program tidak kehilangan pendengar setianya. Apalagi ditengah persaingan dalam bisnis penyiaran yang semakin kuat, setiap stasiun radio harus bisa memberikan programprogram yang unik, menghibur dan berkualitas untuk bisa mendapatkan pendengar lebih banyak atau memberikan kepuasan bagi pendengarnya. Salah satu cara untuk tetap bertahan adalah dengan menjadi stasiun radio yang memberikan program-program dengan sentuhan etnik atau memasukkan unsur budaya daerah sebagai tema utama dan ciri utama dari setiap program yang ditawarkan. Salah satu stasiun radio yang bertahan karena keunikan sentuhan etnik dalam programnya adalah stasiun radio Sasando FM. Radio Sasando FM adalah stasiun radio yang berlokasi di Jl. Laksada Adisucipto, Ambarukmo IV/RT 15. Sasando (alat musik tradisional pulau Rote, Nusa tenggara Timur), Sasando berarti sasanah Indonesia, sehingga nanti diharapkan radio Sasando juga dapat menjadi stasiun radio yang mencirikan Indonesia. Sasando FM merupakan salah satu radio swasta di Yogyakarta yang mempunyai komitmen yang sangat besar dalam upaya melestarikan budaya daerah dengan mengajak agar pendengar tidak melupakan budaya daerah asalnya. Melalui program acara Lintas Nusantara, radio Sasando FM mampu mengambil posisi sebagai stimulator yang dapat mendorong pendengarnya untuk tidak melupakan budaya daerah sesuai dengan apa yang disampaikan. Dalam melakukan proses penyiaran Program Lintas Nusantara, Radio Sasando FM memiliki strategi khusus yang dirancang sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan tepat pada sasaran audiensnya. Selain itu radio Sasando juga tidak hanya bisa didengar dengan menggunakan gelombang frekuensi saja, tetapi radio ini sudah menggunakan teknologi baru, yaitu streaming 1. Sehingga mudah diakses dimana saja dan kapan saja. 1 Teknologi penyiaran yang menyampaikan data (video dan audio) melalui komputer sebagai aliran kontinyu dan stabil (Oxfod online) 2
Kota Yogyakarta dengan segala dinamika sosial, budaya, dan politik yang dimilikinya dan di kenal dengan berbagai sebutan kota perjuangan, kota budaya, kota pelajar, maupun kota pariwisata (Maryani,2001:74). Dan terdapat keanekaragaman kebudayaan di kota ini, sehingga memberikan kontribusi bagi radio Sasando dalam memberikan pelayanan terhadap keperluan publik dalam mengangkat berbagai masalah yang sedang terjadi dan menjadi sorotan masyarakat yang kesemuanya tadi diangkat dalam format program siaran yang disampaikan untuk menciptakan kedekatan antara radio Sasando dengan pendengarnya. Penyajian media massa khususnya radio terkesan semuanya menyajikan hal yang sama. Akan tetapi 90.3 Sasando FM menyajikan acara khusus untuk para pendengar yang rindu akan kampung halamannya yang bernama Lintas Nusantara. Program acara ini disajikan untuk menemani para pendengar yang rindu dan belum sempat kembali kekampung halamannya. Program acara ini menyuguhkan musik musik daerah. Tetapi tidak hanya musik saja yang disajikan, tetapi juga memberikan informasi tentang adat budaya daerah bahkan diadakannya talkshow didalamnya yang mengundang para pengurus inti, cendikiawan/ sesepuh, dan mahasiswa/komunitasnya maksimal 10 orang untuk mensosialkan ekstensi dan program organisasi mereka. Sehingga dari sinilah banyak pendengar terutama mahasiswa yang mengirimkan pesan melalui sms dan request lagu daerahnya. Dengan demikian radio Sasando memiliki tujuan yang ingin dicapai yakni dapat memberikan peran positif dan baik dalam membangun masyarakat Yogyakarta terutama dalam hal pengetahuan, sikap, pikiran, rohani, dan kepedulian sosial melalui materi siaran yang disajikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berasal dari lintas budaya. Acara ini juga lebih menekankan pada perbandingan interaksi antara orang dari latar budaya yang sama, atau perbandingan suatu aspek tertentu dari suatu kebudayaan dengan orang orang dari suatu latar belakang budaya lain. Berdasarkan pengamatan di lapangan yang dilaksanakan pada tgl 3 Agustus sampai dengan tgl 1 September di Radio Sasando, menunjukkan 3
bahwa pendengar yang menyukai acara Lintas Nusantara cukup banyak dan berasal dari berbagai etnis. Data ini menunjukkan bahwa program acara LINUS di Sasando FM mampu menjangkau pendengar dari berbagai etnis. Namun, data yang ditunjukkan belum mampu memberikan informasi apakah pendengar merasa puas terhadap program linus. Seperti yang diketahui bahwa tingkat kepuasan pendengar merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap stasiun radio. Hal ini disebabkan karena dengan mengetahui tingkat kepuasan pendengar, maka stasiun radio akan dapat mengetahui sejauh mana kinerja dan efektivitas suatu program acara yang disiarkan. Selain itu, dengan mengetahui tingkat kepuasan pendengar, maka stasiun radio mengetahui apa saja yang harus dilakukan di masa mendatang untuk menghasilkan program-program acara yang lebih berkualitas dan memuaskan pendengar setianya. Berdasarkan alasan-alasan tersebut, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap kepuasan pendengar program LINUS agar peneliti mendapatkan gambaran mengenai kepuasan pendengar program Linus yang kemudian dapat ditarik gambaran mengenai efektivitas program Linus dalam memuaskan pendengar setianya. 4
1.2 Rumusan Masalah a. Seberapa besar tingkat kepuasan pendengar program Lintas Nusantara di Sasando FM melalui tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought/GS) dan besar tingkat kepuasan yang diperoleh responden (Gratifications Obtained/GO)? b. Seberapa Besar kesenjangan kepuasan (Gratifications Discrepancy) antara Variabel GS dan GO di kalangan responden setelah mendengar acara Lintas Nusantara di Sasando FM? 1.3 Tujuan Penelitian a. Mengetahui tingkat kepuasan pendengar program Lintas Nusantara di Sasando FM melalui tingkat kepuasan yang diharapkan (Gratifications Sought/GS ) dan besar tingkat kepuasan yang diperoleh responden (Gratifications Obtained/GO) b. Mengetahui kesenjangan (Gratifications Discrepancy) antara variabel GS dan GO di kalangan responden setelah mendengar acara Lintas Nusantara di Sasando FM 1.4 Manfaat Penelitian a. Secara teoritis, penelitian ini beguna untuk memberikan sumbangan terhadap ilmu komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa dan penyiaran radio bagi civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi program studi Ilmu Komunikasi UKSW. b. Secara praktis, penelitian ini disumbangkan untuk : a) Hasil ini diharapkan untuk para mahasiswa paham dan mengetahui lebih dalam lagi tentang radio. Oleh karena itu, peneliti menyarankan mahasiswa lain dapat lebih memahami variabel kebutuhan yang lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih akurat dalam pembelajaran radio. Selain itu, dengan penelitian ini, mahasiswa bisa menggunakan hasilnya untuk membuat program-program radio yang sesuai dengan kebutuhan pendengarnya. 5
b) Bagi pendengar, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya bagi pendengar radio Sasando 90,3 FM sehingga pesan yang diterima dapat tersampaikan. c) Bagi lembaga, agar Sasando FM dapat mengemas program LINUS yang lebih kreatif, sehingga pesan yang disampaikan dapat di terima dengan baik dan memuaskan kebutuhan pendengarnya dan juga meningkatkan kepuasan pendengar untuk motif bersantai dan motif mengisi waktu luas 6
1.5 Definisi Konsep Definisi konsep artinya penjelasan konsep ( variabel ) dengan kata kata atau istilah lain yang dianggap sudah dipahami oleh pembaca ( Masyuri, 2008: 131). Konsep yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Kepuasan Menurut Kotler (1999), kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang yang dihasilkan dengan membandingkan kenyataan dari suatu produk dengan harapannya. Pada penelitian ini, produk yang digunakan adalah program acara Lintas Nusantara (LINUS) yang disiarkan oleh stasiun radio Sasando FM. Kepuasan pendengar akan diukur menggunakan pendekatan GS-GO yaitu gratification sought dan gratification obtained. Gratification Sought (GS) merupakan kepuasan yang dibayangkan akan diterima seseorang jika ia menggunakan media massa tertentu. Gratification Obtained (GO) merupakan kepuasan yang diperoleh seseorang setelah ia menggunakan media massa tersebut. b. Program acara Lintas Nusantara ( LINUS) Salah satu program unggulan radio Sasando adalah siaran Lintas Nusantara yang menyiarkan lagu lagu pop daerah nusantara diselingi dengan insertion atau feature mengenai adat istiadat budaya dan obyek wisata daerah di seluruh nusantara. Acara ini sangat antusias digemari para mahasiswa dan masyarakat daerah yang ada sesuai dengan salah satu misi yang diemban radio Sasando FM Yogykarta yakni mendorong revitalisasi seni budaya daerah nusantara yang cenderung ditinggalkan masyarakat modern. c. Radio Sasando Radio ini memiliki nuansa country dan etnik. Hal ini tentu berbeda dengan kebanyakan stasiun radio swasta di Yogyakarta. Nuansa inilah yang menjadi ciri khas dari radio tersebut. 7