BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI DAN ARUS KAS PENDANAAN TERHADAP DIVIDEN KAS PADA PERUSAHAAN FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur dari periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

Transkripsi:

58 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan laporan keuangan dengan tidak ada laba negatif serta melakukan pembagian deviden dari tahun 2009-2012 adalah 12 perusahaan dalam satu periode. Sehingga total sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 x 4 tahun = 48 perusahaan dari total populasi 164. Hal ini dilakukan karena menggunakan metode penggabungan data dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial leverage yang diukur dengan debt to equity, dan kebijakan deviden yang diukur dengan dividend payout ratio (DER) terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan price to book vaue (PBV). Teori-teori yang digunakan menggambarkan bagaimana suatu perusahaan dapat mencapai keunggulannya yaitu dengan memiliki sumber daya yang unggul baik dari segi modal manusia, modal perusahaan maupun struktur organisasinya. Sehingga dengan seluruh keunggulan yang dimiliki dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan pada nilai perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan akan memberikan hasil optimum apabila mendapat dukungan sumber daya manusia dengan kinerja yang tinggi dan mampu digunakan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

59 B. Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berguna untuk mengetahui karakter sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Untuk mengetahui gambaran mengenai karakteristik sampel yang digunakan secara rinci dapat dilihat pada tabel 5.3. Statistik deskriptif ini memperlihatkan nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum dan minimum variabel independen (DER dan DPR) dan variabel dependen (PBV) dalam penelitian ini. Tabel 5.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DER 48.21 3.94 1.0540.77912 DPR 48 4.99 96.18 42.9367 20.63258 PBV 48.59 12.06 3.3581 2.76803 Valid N (listwise) 48 Sumber: Data diolah, 2013 Pada tabel 5.3 di atas menggambarkan variabel-variabel yang diteliti baik independen maupun variabel dependen. Di bawah ini merupakan penjelasan dari tabel 5.3 statistik deskriptif. a. N dalam tabel menunjukkan banyaknya data. Data dalam penelitian ini berjumlah 48 sampel, yang berarti semua data mengenai DER(Debt to Equity Ratio), DPR (Devidend Payout Ratio), PVB (Price to Book Value Ratio).

60 b. Minimum merupakan nilai terendah dari setiap pengamatan. Data minimum dari DER(Debt to Equity Ratio) (0,21), DPR (Devidend Payout Ratio) (4,99) dan PVB(Price to Book Value Ratio) (0,59). c. Maximum adalah nilai tertinggi dari setiap pengamatan. Data maximum dari DER(Debt to Equity Ratio) (3,94), DPR (Devidend Payout Ratio) (96,18) dan PVB(Price to Book Value Ratio) (12,06). d. Mean (rata-rata) merupakan jumlah seluruh angka pada data dibagi dengan jumlah data yang ada. Mean dari DER (Debt to Equity Ratio) (1,0540), DPR (Devidend Payout Ratio) (42,9367) dan PVB(Price to Book Value Ratio) (3,3581). e. Standar deviasi dalam tabel menggambarkan variasi dari variabelvariabel tersebut. C. Uji Kualitas Data Uji kualitas data dilakukan dengan melihat normalitas data. Pengujian normalitas data ini dapat dilakukan dengan pengujian Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil dari uji normalitas data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

61 Tabel 5.2 Uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test DER DPR PBV N 48 48 48 Normal Parameters a,b Mean 1.0540 42.9367 3.3581 Std. Deviation.77912 20.63258 2.76803 Most Extreme Differences Absolute.139.083.173 Positive.136.080.173 Negative -.139 -.083 -.159 Kolmogorov-Smirnov Z.966.578 1.200 Asymp. Sig. (2-tailed).308.891.112 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Data dalam penelitian terdistribusi dengan normal apabila nilai signifikannya > 0,05. Dari hasil uji normalitas di atas, dapat dilihat bahwa variabel DER, DPR dan PBV memiliki nilai signifikan > 0,05 yaitu masingmasing 0,308, 0,891, dan 0, 112.Hal ini menunjukkan bahwa data yang dimiliki terdistribusi dengan normal. D. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dapat dilihat melalui aspek berikut ini: 1) Uji Multikolinearitas Multikilonearitas adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas. Uji multikolinearitas ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent), apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki

62 masalah atau gejala multikolinearitas atau tidak. Nilai yang umum digunakan untuk melihat adanya multikolinearitas adalah tolerance > 1 atau sama dengan VIF > 10. Tabel di bawah ini menunjukkan hasil pengujian multikolinearitas: Tabel 5.3 Uji multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 3.222.891 3.618.001 1 DER -1.647.455 -.464-3.622.001.980 1.021 DPR.044.017.325 2.538.015.980 1.021 a. Dependent Variable: MBV Sumber: Data diolah, 2013 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa angka pada kolom tolerance dan VIF tidak melebihi nilai cut off yang menunjukkan adanya multikolinearitas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas diantara variabel bebas. 2) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (disturbance term-ed) pada periode t dan kesalahan penggangu pada periode sebelumnya (t - 1). Pengujian autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson, yaitu dengan

63 membandingkan nilai DW. Jika DW berada pada rentang du dan 4-du, makan hal ini menunjukkan tidak ada masalah autokorelasi dalam model regresi. Tabel 5.4 Uji autokorelasi Model Summary b Model R R Adjusted Std. Error of the Change Statistics Durbin- Square R Square Estimate R Square F df1 df2 Sig. F Watson Change Change Change 1.527 a.278.246 2.40434.278 8.647 2 45.001 2.315 a. Predictors: (Constant), DPR, DER b. Dependent Variable: MBV Sumber: Data diolah 2013 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 2,315. Sedangkan dalam tabel Durbin Watson nilai du = 1,6462 dan4 du = 2,3538 dengan k = 2 dan N = 48. K menunjukkan jumlah variabel bebas dan N menunjukkan jumlah sampel penelitian. DW berada diantara nilai du dan 4-du, ini menunjukkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi dalam model regresi. 3) Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan/observasi. Uji heterokedastisitas ini dilakukan bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

64 heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas, dapat dilihat melalui grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heterokedastisitas. Begitu pula sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar maka tidak terjadi heterokedastisitas. Dibawah ini merupakan hasil dari uji heterokedastisitas: Gambar 5.1 Grafik Scatterplot Sumber: data diolah, 2013

65 Dari Scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, baik dibagian atas angka nol atau dibagian bawah angka nol dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi ini, sehingga model regresi layak dipakai. E. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (DER dan DPR) terhadap variael dependen (PBV) baik secara simultan maupun parsial. Metode yang digunakan yaitu: 1. Uji Parsial (Uji t) Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji model persamaan regresi secara individual terhadap masing-masing variabel independen. Hasil pengujian model regresi secara individual diperoleh sebagai berikut: Tabel 5.5 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Tolerance VIF (Constant) 3.222.891 3.618.001 1 DER -1.647.455 -.464-3.622.001.980 1.021 DPR.044.017.325 2.538.015.980 1.021 a. Dependent Variable: MBV Sumber: Data diolah, 2013

66 Hasil pengujian signifikan variabel independen secara individual akan dibahas sebagai berikut: 1) Analisis pengaruh DER(Debt to Equity Ratio) terhadap nilai perusahaan (PBV) Berdasarkan hasil uji t di atas dapat dilihat bahwa memiliki p-value 0,001 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini berarti bahwa DER memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PBV sehingga Ha1 dapat diterima. 2) Analisis pengaruh DPR (Devidend Payout Ratio) terhadap nilai perusahaan (PBV) Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel DPR terhadap PBV menunjukkan p-value sebesar 0,015 yang berarti lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05. Hal ini membuktikan bahwa DPR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) sehingga Ha2 dapat diterima. 2. Uji Simultan (Uji F) Uji simultan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Dengan uji simultan penulis ingin mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel independen secara bersama-sama dengan variabel dependen. Di bawah ini merupakan hasil dari uji simultan:

67 Tabel 5.6 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 99.976 2 49.988 8.647.001 b 1 Residual 260.137 45 5.781 Total 360.113 47 a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), DPR, DER Sumber: Data diolah, 2013 Dari hasil ANOVA atau F test dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 8,647 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka variabel DER dan DPR secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap PBV. Dengan demikian Ha3 dapat diterima. 3. Koefisien Determinasi Analisis R 2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

68 Tabel 5.7 Koefisien determinasi Model Summary b Model R R Adjusted Std. Error of the Change Statistics Durbin- Square R Square Estimate R Square F df1 df2 Sig. F Watson Change Change Change 1.527 a.278.246 2.40434.278 8.647 2 45.001 2.315 a. Predictors: (Constant), DPR, DER b. Dependent Variable: MBV Sumber: Data diolah, 2013 Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa nilai R 2 (Adjusted R Square) adalah 0,246. Hal ini berarti bahwa 24,6% variasi PBV dapat dijelaskan oleh komponen DER dan DPR, sedangkan 75,4% lainnya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. F. Persamaan Regresi Dari hasil analisis di atas dapat diperoleh model regresi sebagai berikut: PBV = 3,222 1,647 DER + 0,044 DPR + 2,40344E Konstanta sebesar 3,222 menggambarkan bahwa jika DER dan DPR nilainya sebesar 0 maka PBV (nilai perusahaan) nilainya 3,222. Koefisien regresi DER sebesar -1,647 menunjukkan bahwa jika DER meningkat sebesar 1% maka PBV akan menurun sebesar 1,647 atau 164,7%. Dan koefisien regresi DPR sebesar 0,044 menyatakan bahwa setiap DPR ditingkatkan sebesar 1% maka akan meningkatkan PBV sebesar 0,044 atau 4,4%.

69 G. Pembahasan Hasil Analisis 1) Ha1 : Debt to Eqiuty Ratio(DER) mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (PBV) Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa variabel Debt to Eqiuty Ratio (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), seperti yang digambarkan dalam angka signifikan yaitu sebesar 0,001 < 0,05. Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa DER mepunyai hubungan negatif terhadap PBV dengan nilai 1,647 yang dapat dilihat di tabel 5.7 yang berarti semakin tinggi beban/hutang (DER) maka resiko yang ditanggung juga besar. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio ini, maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang tinggi. Rasio yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva. Selain itu kreditur juga mengasumsikan terdapat risiko yang besar dari perusahaan sehingga kreditur dapat saja memberikan bunga yang cukup besar, sehingga kemampuan perusahaan untuk mendapatkan uang dari sumber-sumber luar terbatas yang akan mempengaruhi nilai perusahaan. Dari data penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa investor lebih baik tidak melakukan investasi ke perusahaan jika DER > 0,21 karena akan mengalami kesulitan untuk mengembalikan pinjamannya. Hal ini berarti bahwa modal yang dimiliki sebuah perusahaan tidak sanggup membiayai operasional perusahaan. Jadi lebih baik lagi investor melihat apakah modal yang dimiliki dapat membiayai operasional perusahaan.

70 Biaya operasional perusahaan ini dapat dilihat di dalam laporan arus kas maupun laporan laba/rugi. Hal ini mendukung penelitian Durrotun Nasehah (2012) yang menyatakan semakin tinggi beban/hutang (DER) maka resiko yang ditanggung juga besar. Hal ini mencerminkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukkan oleh modal sendiri digunakan untuk pembayaran hutang dan apabila pengorbanan karena penggunaan hutang lebih besar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan (Trade-Off Theory). 2) Ha2 : Devidend Payout Ratio (DPR) mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan (PBV) Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa Devidend Payout Ratio (DPR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal ini ditunjukkan oleh angka signifikan yang lebih besar yaitu 0,015 < 0,05. Devidend Payout Ratio (DPR) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil pengujian ini juga menunjukkan bahwa DPR mempunyai hubungan positif terhadap PBV dengan nilai 0,044 yang dapat dilihat di tabel 5.7 yang berarti semakin kecil pembagian deviden maka semakin kecil juga nilai perusahaannya. Hal ini mencerminkan bahwa pembayaran deviden dalam jumlah besar maupun kecil sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan oleh investor mengenai keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memiliki sasaran rasio pembayaran dividen yang stabil selama ini dan perusahaan

71 dapat meningkatkan rasio tersebut, para investor akan percaya bahwa manajemen mengumumkan perubahan positif pada keuntungan yang diharapkan perusahaan. Informasi yang diberikan kepada investor adalah bahwa manajemen dan dewan direksi sepenuhnya merasa yakin bahwa kondisi keuangan lebih baik daripada yang direfleksikan pada harga saham. Dari data penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa investor lebih baik melakukan investasi ke perusahaan jika DPR > 4,99 karena ini menunjukkan bahwa deviden yang dibagikan lebih kecil dari laba per lembar saham yang diterima perusahaan. Seharusnya perusahaan membagikan deviden sesuai porsinya yaitu sebanding dengan laba per lembar saham atau lebih, agar investor tertarik untuk melakukan investasinya ke perusahaan tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Durroton Nasehah (2012). Penelitian ini menjelaskan bahwa perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Deviden memberikan informasi atau isyarat mengenai keuntungan perusahaan karena pembayaran deviden akan meningkatkan keyakinan akan keuntungan perusahaan. 3) Ha3 : Debt to Equity Ratio(DER) dan Devidend Payout Ratio (DPR) mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap nilai perusahaan (PBV)

72 Secara simultan variabel DER dan DPR mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), yang ditunjukkan dengan angka signifikan 0,001 < 0,05 setelah dilakukan uji F. Hal ini berarti bahwa semakin besar besar hutang dan pembagian deviden dalam jumlah kecil sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Umi Mardiyati dkk (2012), Eva Eko Hidayati (2010), dan Durrotun Nasehah (2012).