BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia mempunyai cakupan yang sangat luas, mulai dari tempat wisata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bandung memberikan kontribusi pada industri pariwisata daerah dan sharedari. membuka sebuah bisnis kuliner di Kota Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan energi dan untuk proses metabolisme dalam tubuh. Mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis di era modern seperti sekarang ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan kegiatan-kegiatan usaha dewasa ini bergerak dengan pesat. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Buahbuahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang baik kepada tamunya yang datang, baik berupa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan bisnis yang sangat pesat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Tidak terkecuali usaha dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan. setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata, yang didapat dari mata uang asing yang dikeluarkan oleh wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. Barat, 2013.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Hal ini bukanlah tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat menciptakan keunikan dari sebuah produk, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari waktu ke waktu bisnis di bidang makanan mempunyai

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kabupaten. ribu jiwa. 148,6 ribu. Gambar 1. dari. kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur

Bab I Pendahuluan I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. tarik wisatawan domestik maupun asing. Selain itu Jakarta juga sebagai kota

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada kepuasan serta loyalitas konsumen. Loyalitas yang. akan loyal terhadap rumah makan tersebut.

--=Proposal=-- Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan jaman saat ini begitu banyak macam usaha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian. Saat ini UMKM di Indonesia per tahunnya mengalami. oleh anak muda dan wanita. Usaha mikro mempunyai peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan. konsumen yang potensial. Menurut Sigit (2002:6) mengatakan:

I. PENDAHULUAN. mengemukakan teori hirarki kebutuhan manusia, yaitu kebutuhan fisiologis/dasar,

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin berkembang banyak dipicu oleh semakin banyaknya

USAHA KECIL MENENGAH KERIPIK UBI HUMOR DI KABUPATEN SUMEDANG. Diajukan untuk Memenuhi Matakuliah Marketing Prodi Desain Komunikasi Visual

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Kebutuhan konsumen yang terus. tidak berpaling ke pesaing meski terjadi perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk, rasa, pengemasan, dan tampilan yang berbeda-beda yang dibuat

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-masing produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ina Kristiani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis di Indonesia secara umum telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. Pemetaan pesaing dan potensi dalam perusahaan merupakan sebuah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan budaya pada masyarakat menandai berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari penduduk yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, usia anak

diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Salah satu bisnis industri makanan yang terus merangkak naik

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman globalisasi sekarang ini, makanan tadisional sudah mulai kurang diminati

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia saat ini adalah cafe. Pada tahun 2016 ini banyak bisnis cafe

BAB I PENDAHULUAN. selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut dapat dijalankan atau tidak. memberikan tambahan keutungan atau coumpouding. Tentunya proses pencarian

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

2015 PENGARUH STORE ATTRIBUTE TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN DIKONTROL OLEH MOTIVASI BERBELANJA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris yang kaya sumberdaya alam dan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Terbukti dengan banyaknya para perusahaan baik mikro

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini dunia usaha sangat berkembang dengan pesat, hal ini disebabkan adanya ide kreatif dan inovatif. Seiring dengan ide tersebut konsep pemasaran pun turut berkembang. Kegiatan pemasaran sekarang sudah mulai difokuskan pada pemuasan kebutuhan konsumen. Pada umumnya setiap usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, tujuan tersebut tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Pemasaran itu sendiri sudah harus dipikirkan jauh hari sebelumnya, agar lebih tepat pada sasaran konsumen. Karena konsumen yang potensial akan mempertimbangkan berbagai faktor, diantaranya faktor kualitas produk, kepuasan konsumen dan fasilitas yang ada sebelum memilih tempat yang dapat memberikan kepuasan tertinggi terhadap konsumen. Sejak dahulu makanan menempati urutan teratas dalam pemenuhan kebutuhan manusia, sehingga masalah pangan dikategorikan ke dalam kebutuhan primer atau kebutuhan pokok. Dengan alasan itu, manusia tidak dapat melepaskan kebutuhannya untuk makan karena hanya dengan makan manusia dapat melangsungkan hidupnya. Masyarakat modern dewasa ini ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi, khususnya yang terletak di perumahan, perkantoran dan sekolah. Mobilitas kegiatan tersebut berdampak pada semakin banyak orang menghabiskan waktunya di luar rumah karena banyaknya kegiatan, khususnya kalangan pelajar, mahasiswa 1

2 dan karyawan yang sebagian besar dari mereka lebih suka mencari jenis makanan ringan dengan harga yang murah dan memiliki citra rasa yang enak dan berkualitas. Pada jaman sekarang ini banyak sekali jenis UKM makanan yang bermunculan dengan harga yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat sehingga mengakibatkan timbulnya daya beli yang tinggi. Bandung merupakan salah satu daerah kawasan wisata, kuliner, fashion dan sebagai pusat pendidikan, maka tidak heran jika banyak sekali pengunjung yang sengaja datang ke Bandung untuk refreshing, sehingga Bandung menjadi tempat yang sangat potensial dalam dunia usaha. Banyak sekali para pemilik modal dalam maupun luar daerah mendirikan usahanya di Bandung. Sehingga persaingan sangat ketat. Sebagai salah satu tempat tujuan kuliner di Indonesia maka jenis usaha makanan menjadi ciri khas tersendiri bagi Bandung. sekian banyaknya jenis makanan ringan yang ada di Bandung tapi tetap tidak menghilangkan ciri khas makanan asal Bandung itu sendiri, misalnya jenis makanan yang khas dari parahyangan adalah colenak peuyeum bandung, namun ada juga jenis makanan ringan yang tak kalah populer dari bandung yaitu Surabi atau serabi. Surabi atau serabi adalah makanan khas orang Sunda yang bentuknya seperti pancake namun lebih kecil dan tebal, terbuat dari tepung beras. Surabi dibakar dengan menggunakan alat tradisional yaitu tungku dan cetakan khusus dari tanah liat. Surabi ini memiliki banyak rasa, dengan rasa yang dianggap paling original khas Sunda yaitu surabi oncom. Surabi dalam istilah kamus kuliner modern topping yang kaya akan rasa sehingga mengundang selera

3 konsumen untuk mencoba jenis makanan tersebut. Mulai dari oncom, keju, coklat, dan berbagai rasa buah yang menciptakan sensasi rasa manis, asin, pedas, dan lain-lain. Jajanan ini populer di semua lapisan masyarakat dan dapat ditemukan dengan mudah di pasar-pasar tradisional atau di tempat-tempat jajanan dengan harga yang cukup murah. Jenis usaha makanan ini di Bandung sangat memberikan peluang bagi para pengusaha. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis usaha makanan. Dalam jenis usaha makanan surabi ada beberapa usaha surabi yang sudah populer dikalangan masyarakat Bandung bahkan menjadi salah satu tujuan para touris domestic maupun manca negara yang sengaja berkunjung ke kota parahyangan ini, yaitu Surabi Enhai Setia Budi, Surabi Imut Setia Budi, dan Soerabi PA is jl. Kopo sayati. Tabel 1.1 Daftar Usaha Surabi Yang Terkenal Di Bandung Daftar Usaha Surabi Yang Terkenal di Bandung Nama Usaha Daerah Harga Rasa Porsi Bentuk/Tampilan Surabi Enhai Setia Budi Sedang Enak Sedang Menarik Surabi Imut Setia Budi Sedang Enak Kecil Menarik Soerabi PA is Kopo Sayati Murah Enak Besar Unik Sumber: Hasil olahan wawancara, pengalaman dan pencarian informasi di internet Dari tabel 1.1 diatas terlihat 3 usaha surabi yang terkenal di Bandung. masing-masing usaha bila dilihat dari segi kualitas produk hampir sama. Jika dilihat dari segi daerah/posisi Enhai dengan Imut saling berdampingan yaitu di

4 daerah Setia Budi, sedangkan Soerabi PA is tidak ada pesaing yang kuat dengan kata lain hampir tidak ada pesaing yang tangguh di sekitar wilayah jangkauannya. Harga yang ditetapkan oleh masing-masing tempat berbeda-beda. Tabel 1.2 Data Pembeli Pada 3 Usaha Surabi di Bandung Hari Nama Usaha Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Total Surabi Enhai 131 133 125 118 163 480 362 1512 Surabi Imoet 51 48 54 52 56 164 153 578 Soerabi PA is 73 81 87 76 98 212 184 811 Sumber: Hasil olahan wawancara Dari tabel 1.2 terlihat data hasil survey dan wawancara ke tiga usaha surabi di Bandung untuk mengetahui banyaknya pembeli pada masing-masing usaha. Dilihat perhari dari setiap usaha mengalami naik turun jumlah pengunjungnya akan tetapi mengalami kenaikan yang signifikan pada hari sabtu dan minggu dibandingkan hari-hari biasanya. Surabi Enhai menempati urutan pertama dengan selisih sangat berbeda jauh dengan yang lainnya, sedangkan Soerabi Imoet berada pada urutan ketiga, dan Soerabi PA is urutan Kedua.

5 Tabel 1.3 Data Penjualan Surabi Hari Nama Usaha Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 Ke-7 Total Surabi Enhai 144` 140 127 123 179 528 398 1639 Surabi Imoet 56 52 61 55 67 181 168 640 Soerabi PA is 194 189 182 186 223 360 312 1646 Sumber: Hasil olahan wawancara Dalam usaha kuliner surabi yang ada di Bandung Kebanyakan orang hanya mengenal surabi enhai di setiabudi mungkin karena tempatnya mudah dikenali karena berada dijalan Setiabudi sebagai jalan menuju kawasan wisata Kampung Gajah, Lembang dan Subang image yang dibangun enhai memang kuat melekat terlihat dari jumlah pembeli yang tercantum dalam tabel 1.2 sangat signifikan dibandingkan dengan usaha surabi lainya, akan tetapi dalam hal jumlah penjualan surabinya tabel 1.3 bahwa Soerabi PA is lebih banyak dari pada Enhai, walaupun hanya beda 7 porsi saja, ini dapat menunjukan bahwa image yang kuat tidak berarti unggul dalam penjualan produknya, mungkin ada faktor-faktor tertentu yang membuat Soerabi PA is lebih unggul penjualan surabinya dari pada Surabi Enhai. Soerabi PA is adalah salah satu tempat penjualan surabi yang populer di Bandung memiliki banyak inovasi bahkan setiap hari sabtu dan minggu selalu ada menu baru yang tidak terduga (menu khusus). Soerabi PA is terletak di Jl. kopo sayati no. 138 Bandung yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan, dan merupakan jalan utama menuju kawasan wisata Ciwidey, Kawah putih, Situ Patenggang, berdekatan dengan Terminal Leuwi Panjang, juga Pusat kawasan

6 industri sepatu yang sangat terkenal yaitu Cibaduyut. Tata letak Soerabi PA is sangatlah mudah di jangkau, sehingga sampai saat ini merupakan salah satu tempat makan surabi yang banyak digemari oleh para konsumen, khususnya pecinta jajanan khas Bandung. Dari hasil survei awal yang dilakukan oleh penulis terhadap Soerabi PA is penulis menyimpulkan tampilannya unik, jenisnya bermacam-macam, inovatif, mereknya mudah di ingat, dan dari segi harga sangat terjangkau. Sehingga mungkin menstimuli konsumen untuk melakukan keputusan pembelian. Soerabi PA is kemungkinan unggul dari para pesaingnya karena bahan baku yang digunakan sengaja di datangkan dari luar negri (import) dari New Zealand sehingga menghasilkan cita rasa yang beda dari yang lain selain itu juga pengolahan yang dilakukan dalam proses produksi tidak dilakukan menggunakan tangan secara langsung namun menggunakan alat yang bertekhnologi modern sehingga mengahsilkan produk yang benar-benar higenies dan hal itu pula yang menyebabkan Soerabi PA is mendapat label Halal dari MUI (Majlis Ulama Indonesia), dan Soerabi PA is juga sudah memiliki hak paten. Menurut pemilik Soerabi PA is produknya telah diuji ketahanannya oleh seorang profesor yang menyatakan bahwa produk tersebut dapat bertahan selama 4 hari bahkan lebih, sehingga masih bisa untuk dikonsumsi. Melalui riset ini akan dianalisis mengenai faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian Soerabi PA is. Ketertarikan pemilihan Soerabi PA is tersebut karena produk Surabinya banyak diminati konsumen dalam kota maupun konsumen dari luar kota. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen

7 dalam pembelian Soerabi PA is dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran kualitas produk dan harga. Keadaan demikian yang melatar belakangi penulis dalam pembuatan usulan penelitian yang kemudian penulis menetapkan judul : Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung) 1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Soerabi PA is merupakan usaha surabi yang belum sangat terkenal di Bandung jika dibandingkan dengan surabi Enhai dan Imut namun pada faktanya Soerabi PA is unggul dalam hal penjualan surabinya daripada kedua usaha lainnya. Mungkin ada hal-hal lebih yang membuat Soerabi PA is unggul dalam hal penjualan produk surabinya. Dalam hal ini Penulis tertarik untuk meneliti dari segi produk Surabinya dan Harga yang ditetapkan oleh Soerabi PA is. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Bagaimana kualitas produk surabi pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung.

8 2). Bagaimana harga surabi yang ditetapkan oleh Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 3). Bagaimana Keputusan Pembelian konsumen terhadap produk surabi di Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 4). Seberapa besar pengaruh kualitas produk surabi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 5). Seberapa besar pengaruh harga surabi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 6). Seberapa besar pengaruh kualitas produk surabi dan harga surabi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Mengumpulkan data dan berbagai informasi terkait dengan Kualitas Produk dan penetapan harga yang dilakukan oleh usaha Soerabi PA is Bandung dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan daya beli konsumen terhadap produk Soerabi PA is. 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1). Untuk mengetahui bagaimana kualitas produk surabi pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung.

9 2). Untuk mengetahui bagaimana harga surabi yang ditetapkan oleh Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 3). Untuk mengetahui bagaimana Keputusan Pembelian konsumen terhadap produk surabi di Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 4). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk surabi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 5). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga surabi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 6). Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas produk surabi dan dan harga surabi terhadap keputusan pembelian konsumen pada Soerabi PA is Jl. Kopo Sayati Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis 1). Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan untuk menjadi gambaran bahwa kualitas produk dan harga sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 2). Bagi pihak terkait Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pengusaha-pengusaha lain.

10 1.4.2 Kegunaan Akademis Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan penulis sendiri untuk menambah wawasan serta memperluas pengetahuan tentang kualitas produk dan harga pengaruhnya terhadap keputusan pembelian dan untuk melihat sejauh mana terdapat kesesuaian antara teori yang ada dan kenyataan yang sesungguhnya. 1) Pengembangan ilmu manajemen Penelitian ini dapat memberikan sumber pemikiran dalam pembuatan sebuah produk yang berkualitas dan dalam penetapan harga yang tepat baik bagi wirausaha biasa maupun perusahaan yang besar. 2) Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama. 3) Bagi peneliti, sebagai uji kemampuan dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh diperkuliahan terkait hal kualitas produk dan penetapan harga untuk mempertahankan dan meningkatkan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. 1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian 1). Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pada UKM (Usaha kecil menengah) Soerabi PA is yang berada di Jl. Kopo Sayati No:138 Bandung.

11 Tabel 1.4 Waktu Penelitian Keterangan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan Ke 4 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Suvey awal Penentuan judul penelitian Bimbingan Bab I Revisi Bab I Revisi Bab I Revisi Bab I Bimbingan Bab II Revisi Bab II Bimbingan Bab III Revisi Bab III Sidang UP Pengumpulan Data Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Bimbingan Bab IV Revisi Bab IV Bimbingan Bab V Sidang Akhir Revisi Sidang Akhir