BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MEROKOK 1. Pengertian Merokok adalah suatu bahaya untuk jantung kita. Asap rokok mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam sel darah merah. Merokok dapat membuat orang menjadi kurang bernafsu untuk makan dengan akibat berat badannya berkurang (Hartono, 1992). Merokok adalah memenuhi apa yang disebut dengan mulut lapar. Suatu kebutuhan terhadap sesuatu di dalam mulut anda. Merokok juga menyebabkan menurunnya gejala-gejala yang mengendalikan orang untuk makan. Apabila anda perlu menurunkan berat badan, juga merokok, serta salah satu rokok resiko tambahan pada penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi atau gula darah tinggi, maka sesuatu harus diperbuat. (Rosenthal, 2002). 2. Zat utama yang beracun di dalam rokok a. Nikotin Pada mulanya bahan ini digunakan sebagai pembasmi serangga (insektisida) yang kuat, tapi sekarang penggunaannya dilarang karena pengaruh racunnya yang kuat pada manusia. Tetapi ironisnya sigaret yang mengandung nikotin dalam jumlah yang tidak terbatas, justru tersedia secara bebas. Bila dihisap dalam satu takaran, nikotin dalam 40 50 7
8 sigaret dapat menyebabkan kematian dalam beberapa menit karena kegagalan pernapasan. b. Karbon monoksida Gas beracun yang timbul dari merokok sigaret ini sama dengan asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor : karbon monoksida dalam tubuh mengurangi kemampuan darah untuk menyerap oksigen dari paru-paru. Hal ini terjadi karena sel darah merah sebagai pengangkut oksigen, lebih mudah mengangkut karbon monoksida dibanding dengan oksigen. Lebih banyak menghisap rokok lebih banyak jumlah karbon monoksida terserap ke dalam peredaran darah. c. Tar dan bahan-bahan pengganggu Tembakau yang dibakar akan mengeluarkan tar dan bahan-bahan pengganggu lainnya. Mereka menyelimuti paru-paru rokok dan pada saat yang sama mengurangi kantung udara tipis di dalamnya. Hal ini menyebabkan hanya sejumlah kecil udara yang dapat dihirup dan sedikit oksigen yang terserap ke dalam peredaran darah. (Wardoyo, 2001). 3. Bahaya rokok Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak lagi kesehatan, tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik (Asril Bahar, 2002). Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok
9 mengandung 8 20 mg nikotin dan setelah dibakar, nikotin yang mask ke dalam sirkulasi darah hanya 25 persen. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia. (Mu tadin, 2002). 4. Upaya pencegahan merokok Dalam upaya prevalensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri remaja, berhenti atau tidak mencoba untuk merokok akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orang tua (Mu tadin, 2002). Suatu program kampanye anti merokok buat para remaja yang dilakukan oleh Evans (1980) dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya pencegahan agar remaja tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film, dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi : a. Meskipun lingkungan keluargamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
10 b. Iklan-iklan merokok sebenarnya menjerumuskan orang, sebaiknya kamu mulai belajar untuk tidak terpengaruh oleh iklan seperti itu. c. Kamu tidak harus ikut merokok hanya karena teman-temanmu merokok, kamu bisa menolak ajakan mereka untuk ikut merokok d. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain. Remaja dapat memahami pesan-pesan tersebut maka dalam kampanye anti merokok perlu disertai dengan beberapa pelatihan, seperti : a. Ketrampilan berkomunikasi b. Kemampuan untuk membuat keputusan sendiri c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan rasa cemas/anxietas. Dengan cara-cara di atas remaja akan diajak untuk dapat memiliki kemampuan dan kepercayaan diri dalam menolak berbagai godaan untuk merokok, baik yang datang dari media massa, teman sebaya maupun dari keluarga, melarang, menghukum, ataupun menganalisa remaja untuk tidak menolak hanya akan memberikan dampak yang relatif singkat karena tidak didasari oleh motivasi internal si remaja (Mu tadin, 2002). Perilaku merokok dilihat dari berbagai sudut pandang sangat merugikan, baik untuk diri sendiri maupun orang di sekelilingnya. Menurut Silvan Tomkins ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan manajemen of affect theory keempat tipe tersebut adalah :
11 1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif 2. Tipe merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif 3. Perilaku merokok yang adiktif 4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Perilaku merokok merupakan perilaku yang merugikan kesehatan baik kesehatan perokok itu sendiri maupun kesehatan orang lain yang berada di sekitar perokok, para ahli menyebutkan kebiasaan merokok dimulai pada saat remaja. Semakin muda usia mereka pada saat mulai merokok, semakin besar kemungkinan ia akan menjadi perokok berat dikemudian hari (Sweeting, 1990). Meski semua orang tahu bahaya yang ditimbulkan akibat merokok, toh perilaku merokok para remaja tak pernah surut. Hal ini terlihat dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan rumah, kantor, angkutan umum, maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat dapat dijumpai orang merokok. Hal yang lebih memperihatinkan, usia orang mulai merokok setiap tahun masih muda. Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang per hari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6-30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11-12 batang dengan selang waktu 31-60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok sekitar 10 batang dengan selang waktu 60 menit dari bangun pagi.
12 Kerugian yang ditimbulkan rokok sangat banyak bagi kesehatan. Tapi sayangnya masih saja banyak orang yang tetap memilih untuk menikmatinya. Sebagaimana ditulis e-psikologi.com, dalam asap rokok terdapat 4000 zat kimia berbahaya untuk kesehatan, dua diantaranya adalah nikotin yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik. Racun yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker (balipost, 2002). B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI ROKOK Menurut Al Bachri (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rokok adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh teman Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok semakin besar kemungkinan temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan terjadi; pertama remaja radi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. 2. Faktor kepribadian Kepribadian merupakan segala corak perilaku manusia yang terhimpun dalam dirinya dan digunakan bereaksi serta menyesuaikan dirinya terhadap segala rangsangan, yang datang dari lingkungannya, maupun yang berasal dari dirinya sendiri, sehingga memperlihatkan corak perilaku dalam satu kesatuan fungsional yang khas bagi manusia itu.
13 3. Faktor keluarga Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental, oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Tidak aneh lagi apabila ada salah satu keluarga yang merokok dapat dipastikan keluarga yang lain ikut merokok. 4. Faktor iklan Iklan merupakan media cetak atau elektronik yang memberikan sponsor serta promosi melalui berbagai kegiatan. Melihat iklan dimedia massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. C. KERANGKA TEORI 1. Kerangka Teori Faktor yang mempengaruhi remaja : Kepribadian Teman Keluarga Iklan Konsumsi rokok Bagan I : Kerangka Teori Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rokok Sumber : Al Bachri (1991)
14 2. KERANGKA KONSEP Variabel Independent Faktor yang mempengaruhi Kepribadian Teman Keluarga Iklan Variabel Dependent Konsumsi rokok D. Variabel Penelitian 1. Variabel dependent Variabel dependent pada penelitian yaitu konsumsi rokok 2. Variabel independent Variabel independent pada penelitian yaitu keperibadian, teman, keluarga, iklan E. Hipotesis 1. Ada hubungan antara faktor kepribadian dengan konsumsi rokok 2. Ada hubungan antara faktor teman dengan konsumsi rokok 3. Ada hubungan antara faktor keluarga dengan konsumsi rokok 4. Ada hubungan antara faktor iklan dengan konsumsi rokok