BAB I PENDAHULUAN. Dewasa yaitu masa remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa yaitu masa remaja adalah waktu yang paling berkesan dalam hidup mereka. Kenangan terhadap saat remaja merupakan kenangan yang tidak mudah dilupakan, sebaik atau seburuk apapun saat itu. Sementara banyak orang tua yang memiliki anak berusia remaja merasakan bahwa usia remaja adalah waktu yang sulit. Banyak konflik yang dihadapi oleh orang tua dan remaja itu sendiri. Banyak orang tua yang tetap menganggap anak remaja mereka masih perlu dilindungi dengan ketat sebab di mata orang tua, para anak remaja mereka masih belum siap menghadapi tantangan dunia orang dewasa. Sebaliknya bagi para remaja, tuntutan internal membawa pada keinginan untuk mencari jatidiri yang mandiri dari pengaruh orang tua. Keduanya memiliki kesamaan yang jelas; masa remaja adalah waktu yang kritis sebelum menghadapi hidup sebagai orang dewasa (Setiyono, 2002). Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya sering kali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian Sebabsebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia keemasan (15-18) kini terjadi pada awal batasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak 1

2 2 berarti ia sudah bisa dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan akan-anak lagi (Setiono, 2002). Remaja belasan tahun sudah mulai merokok tanpa menyadari sifat membuat ketagihan nikotin, zat yang terdapat dalam rokok. Perilaku terus merokok di antara kaum muda melalui tahap-tahap persiapan sampai ke cobacoba, selanjutnya menjadi perokok tetap dan akhirnya menjadi ketagihan nikotin. Banyak contoh menunjukkan, anak muda berkembang dari proses coba-coba sampai ketergantungan berat pada nikotin berlangsung dalam waktu satu tahun atau kurang. Bila seorang remaja akhirnya menyadari betapa besarnya pengaruh ketertagihan mereka, biasanya sudah sulit secara fisik maupun psikologis untuk menghentikan kebiasaannya. Para profesional kesehatan dapat mengabaikan remaja perokok dengan anggapan bahwa mereka dapat dengan mudah menghentikan kebiasaan itu. Namun asumsi itu tidak benar, karena remaja yang sudah ketagihan sama saja dengan orang dewasa yang ketagihan. Selain itu, tekanan sosial dikalangan kaum muda membuat mereka semakin sulit menghentikan kebiasaan merokok (Kompas, 2001). Setiap orang tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan. Merokok juga bisa menjadi pintu gerbang menuju narkoba. Seorang perokok bisa lebih mudah menerima narkoba dibandingkan dengan yang tidak merokok. Namun, hingga kini jumlah perokok tidak berkurang. Dari beberapa survei, kebiasaan merokok dimulai dari usia anak-anak dan remaja mungkin karena itu seorang

3 3 perokok merasa sulit untuk menghentikan kebiasaan merokok : karena sudah bertahun-tahun melakukan kebiasaan buruk itu. Rokok sudah menjadi bagian dari hidupnya, dan dia merasakan kenikmatan dari merokok (Kompas, 2001). Menurut Dahlan (2001), kebiasaan merokok sangat sulit ditinggalkan karena rokok mengandung zat nikotin yang bersifat zat adiktif (ketagihan) bagi tubuh. Walau zat adiktif yang dikandung rokok tidak seberat adiktif pada narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba), zat adiktif rokok sangat sulit dilepaskan (Kompas, 2001). Dari berbagai penelitian secara retrospektif dan prospektif, hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok sangat berbahaya dan merupakan suatu faktor resiko yang penting. Hal ini dikemukakan oleh Doll dan Hill pada tahun 1956, Hammond dan Horn tahun 1958, Dunn tahun 1960, juga Best dan kawan-kawannya pada tahun oleh Combined Albany and Framinaham Studies dinyatakan bahwa angka kematian para perokok yang menghabiskan lebih dari 30 batang cigaret sehari adalah tiga kali lebih banyak dari pada mereka yang tidak pernah merokok (Moerdowo, 1997). Berdasarkan data WHO 2002 merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin (Depkes, 2005). Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja secara umum menurut Kurt Lewin, bahwa perilaku merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, perilaku merokok selain disebabkan faktor-faktor dari dalam diri, juga disebabkan faktor

4 4 lingkungan. Selain faktor perkembangan remaja dan kepuasan psikologis, masih banyak faktor dari luar individu yang berpengaruh pada proses pembentukan perilaku merokok (Erikson, 1989). Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Desa Gembong jumlah remaja yang merokok adalah 410 orang. Dari hasil wawancara peneliti diantaranya mengenai faktor apa saja yang mendorong remaja merokok yaitu pengaruh kepribadian yang bersifat produktif pada pengguna obat-obatan termasuk rokok ialah konformitas sosial, pengaruh teman yaitu remaja yang terpengaruh oleh temannya, yang akhirnya mereka semua menjadi perokok, pengaruh keluarga apabila ada salah satu keluarga yang merokok dapat dipastikan ikut merokok, pengaruh iklan yaitu apabila melihat iklan di media massa atau elektronik(televisi) yang menampilkan gambaran bahwa rokok adalah lambang kejantanan. Meskipun mereka tahu bahwa merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Dari fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengarui konsumsi rokok pada remaja di Desa Gembong Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan.

5 5 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan fenomena tersebut diatas maka persamalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi rokok pada remaja di Desa Gembong Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan? C. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rokok pada remaja di Desa Gembong Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran konsumsi rokok, kepribadian, teman, keluarga dan iklan pada b. Mengetahui hubungan faktor kepribadian dengan konsumsi rokok pada c. Mengetahui hubungan faktor teman dengan konsumsi rokok pada d. Mengetahui hubungan faktor keluarga dengan konsumsi rokok pada e. Mengetahui hubungan faktor iklan dengan konsumsi rokok pada

6 6 D. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Masyarakat Untuk memberikan informasi tentang bahaya mengkonsumsi rokok pada masyarakat, khususnya remaja di Desa Gembong Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan dan masyarakat di wilayah lain pada umumnya. 2. Profesi Keperawatan Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rokok sehingga dapat dijadikan sebagai bahan asuhan keperawatan pada remaja dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam peningkatan kesehatan masyarakat. 3. Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran atau informasi untuk dijadikan bahan penelitian selanjutnya. 4. Bidang Keilmuan Bidang ini mencakup bidang ilmu keperawatan komunitas.