BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman Mata Pelajaran IPS Materi Jenis Usaha dan Kegiatan. Ekonomi di Indonesia. 1. Pemahaman

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman IPS Materi Kegiatan Ekonomi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat yang dinamis. 1

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman Ilmu Pengetahuan Sosial. dan kemampuan lain yang sejenis. 9

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan

SD kelas 5 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 4. KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIALatihan Soal 4.1

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menangkap Makna Teks Eksposisi Berdasarkan

RENCANA PELAKSANAAN PEMEBLAJARAN (RPP) PRA SIKLUS. : SD Negeri Jolosekti : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Kelas/Semester : V / 2 : 3 x 35 Menit

BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

BAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika. tepat. Meletakkan hal tersebut dalam hubungannya satu sama lain secara

Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman Materi Jenis-jenis Pekerjaan Mata Pelajaran IPS

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Benyamin Bloom (dalam Sudjana 2011: 22-31), membagi hasil belajar. menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN BUTIR-BUTIR SOAL TES 1 IPS KELAS IV SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran tim pendengar. Pemahaman berasal dari kata paham yang berarti

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

kecerdasan emosional yang dimiliki setiap manusia 2 sehingga permasalahan pikiran dan perasaan yang dinyatakan dalam suatu tindakan atau perbuatan

Pentingnya Koperasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM.

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar (SD) adalah salah satu

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI SAWAH 2 CIPUTAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 6. Badan UsahaLatihan Soal 6.2

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya pendidikan merupakan usaha manusia, artinya manusialah yang

Sekretari

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB II KAJIAN TEORI. berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. 1. menerima pengalaman belajar. 2 Warsito mengungkapkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pelaku perekonomian? 2. Jelaskan macam-macam pelaku ekonomi nasional?

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULAN. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 (2006, h. 1) tentang standar isi

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran IPA. menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pemahaman. 1. Pengertian Pemahaman. Menurut Badudu Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pendidikan Kewarganegaraan Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

PENERAPAN METODE OUTDOOR STUDY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 TAJI TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI EKONOMI P 5

BAB II KAJIAN TEORI. Setelah mengetahui maka tahap selanjutnya adalah memahami. Menurut Bloom

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah, yang diselenggarakan dengan memberi keteladanan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu faktor pendukung maju atau

BAB II KAJIAN TEORI. tanggap, mengerti benar, pandangan, ajaran. 7

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI

BAB I PENDAHULAUN. Dunia pendidikan sekarang ini dihadapkan pada tantangan-tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN. standar kompetensi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. kesimpulan (Hohenberg, 2010). Langkah-langkah metode ilmiah ini dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pembelajara Tematik Terpadu dan Pendekatan Scientific. 1. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bentuk-Bentuk Bisnis & Bisnis Global

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 dimana berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis praktikum,

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengajaran sejarah bertujuan agar peserta didik mampu mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan datang sangat tergantung pada kualitas manusia yang dikembangkan pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. disumbangkan oleh adanya interaksi antar manusia, antara guru dan pelajar.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Pemahaman Mata Pelajaran IPS Materi Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia 1. Pemahaman Pemahaman (comprehension) dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang siswa dikatakan memahami materi yang dipelajarinya apabila siswa dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang suatu materi yang dipelajarinya dengan menggunakan kata-katanya sendiri. 8 Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi daripada sekedar pengetahuan. Misalnya siswa dapat menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan dari kasus lain. Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi dari pada pengetahuan. Namun, tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan 8 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, 50.

9 sebab untuk dapat memahami, perlu terlebih dahulu mengetahui atau mengenal. 9 Pemahaman juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari suatu materi yang dipelajari. Kemampuan memahami dapat di lihat dari beberapa aspek yaitu seberapa jauh siswa dapat menerima, menyerap dan mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru maupun yang telah dia baca. Siswa akan lebih faham apabila siswa melihat, merasakan maupun mengalaminya sendiri. 10 Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian pemahaman di atas adalah pemahaman berarti kemampuan seorang siswa untuk dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian tentang suatu materi yang telah diajarkan oleh guru, dibaca, didengar, maupun didiskusikan dengan menggunakan kata-katanya sendiri. a. Indikator Pemahaman Penguasaan konsep dapat diukur dengan menggunakan kata kerja menurut taksonomi Bloom Penguasaan konsep melibatkan proses kognitif sehingga sering disebut dengan kompetensi kognitif termasuk di dalamnya dalam proses mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. 9 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), 24 10 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta :Kencana, 2013), 6.

10 Dimensi kognitif tersebut dijabarkan menjadi kata kerja sebagai berikut. Tabel 2.1 Dimensi Kognitif dan Kata Kerja Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran Dimensi Kognitif Definisi Kata Kerja Relevan Mengingat (C1) Memanggil Pengetahun Mengidentifikasi dari memori jangka panjang Memahami (C2) Mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang telah diintegrasikan dengan pengetahuan baru Menafsirkan, menerjemahkan Memberi contoh mengklasifikasi Menyimpulkan Memprediksi Mengaplikasikan (C3) Menganalisis (C4) Menggunakan prosedur untuk menyelesaikan masalah atau tugas Menguraikan suatu obyek ke dalam unsurunsurnya atau mengaitkan antar unsurunsur tertentu Mengevaluasi (C5) Mengambil keputusan berdasarkan kriteria tertentu Mencipta (C6) Menggabungkan unsur menjadi sesuatu yang baru Membandingkan Menjelaskan Melaksanakan Mengimplementasikan Menggunakan Membedakan, mengurai, memilih Mengorganisasikan, membuat Menemukan koherensi, menstruktur Memeriksa, menguji Mengkritik, menilai Merumuskan, membuat hipotesis Merancang, mendesain

11 Memproduksi Siswa dikatakan dapat memahami suatu materi jika memenuhi beberapa indikator yang di inginkan. Indikator pemahaman yang dikehendaki berdasarkan kategori proses kognitif yakni sebagai berikut: 11 Tabel 2.2 Kategori Hubungan dan Dimensi Proses Kognitif 12 Kategori Proses Kognitif Contoh Memahami (C2) 2.1 Mengartikan menguraikan dengan kata-kata sendiri pengertian produksi, distribusi, konsumsi. 2.2 Memberikan memberikan contoh macam-macam jenis Contoh usaha dan kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. 2.3 Mengkalsifikasikan mengamati atau menggambarkan tentang jenis- jenis usaha. 2.4 Menyimpulkan menulis kesimpulan pendek mengenai macam-macam jenis usaha dan kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. 2.5 Menduga mengambil kesimpulan dari contoh yang diberikan guru mengenai kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. 2.6 Membandingkan membandingkan perbedaan pengelolaan 11 Nur Wakhidah, Strategi Scaffolding Inspiring-Modeling-Writing-Reporting (IMWR) dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2016), 54 12 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), 117.

12 usaha berdasarkan perorangan dan kelompok. 2.7 Menjelaskan menjelaskan mengenai macam-macam prinsip koperasi. Berdasarkan indikator pemahaman diatas, semua indikator yang ada dapat digunakan dalam memahami materi jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. b. Tingkatan-tingkatan dalam Pemahaman Pemahaman dapat dibedakan ke dalam tiga kategori. Tingkat pertama adalah pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti yang sebenarnya, misalnya dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, mengartikan Bhineka Tunggal Ika, mengartikan Merah Putih. 13 Kedua adalah pemahaman tafsiran, yakni kemampuan yang digunakan untuk mengenal dan memahami. Menafsirkan dapat dilakukan dengan cara menghubungkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang diperoleh selanjutnya, menghubungkan antara grafik dengan kondisi yang dijabarkan sebenarnya, dan dapat membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok. 14 13 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, 24 14 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, 44.

13 Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas presepsi dalam arti waktu, dimensi, ataupun masalahnya. 15 2. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai perguruan tinggi. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. 16 Kesimpulan yang dapat diambil dari pengertian IPS di atas adalah bahwa pelajaran IPS merupakan serangkaian kegiatan 15 Ibid, 45. 16 Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 125.

14 pembelajaran di sekolah yang mempelajari berbagai kondisi sosial masyarakat baik dibidang geografi, sejarah dan ekonomi yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa terhadap kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. a. Tujuan Pembelajaran IPS Adapun tujuan pembelajaran IPS yang ada di SD/ MI adalah sebagai berikut: 1) Membekali siswa dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat. 2) Membekali siswa dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. 3) Membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidang keilmuan serta berbagai keahlian. 4) Membekali siswa dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian kehidupannya. 5) Membekali siswa dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembagan

15 kehidupan, perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. 17 b. Pentingnya IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Siswa sekolah dasar perlu mempelajari IPS sebab-sebabnya sebagai berikut: 1) Dalam masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak masalah-masalah sosial luas, kompleks dan sulit yang perlu mendapat pemecahan. Tentu saja siswa belum sampai pengetahuan dan tingkat pemecahannya untuk turut memecahkan masalah-masalah itu, namun mereka perlu memahami/ mengerti masyarakat dan kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan masalah-masalah tersebut. Karena kelak akan membantu mereka selaku orang dewasa yang mampu mengembangkan diri guna turut memecahkan masalah-masalah sosial yang telah dan akan dihadapi oleh masyarakat. 2) Melalui pengajaran IPS siswa akan melihat perubahanperubahan dalam masyarakat yang berlangsung sangat cepat, seperti masalah transportasi umum dalam kota, masalah kecelakaan di jalan raya, masalah konflik antar suku dan sebagainya. 17 Irfan Tamwifi, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 Paket 1, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008),12.

16 3) Siswa perlu menyadari bahwa mereka hidup dalam keadaan yang sangat sulit yang tidak mungkin dapat dengan segera diatasi, seperti masalah peledakan penduduk, masalah kemiskinan, kelaparan dan kekurangan air, dan sebagainya. 4) Pelajaran IPS memberikan berbagai informasi, ide-ide dan metode untuk menyelidiki yang dapat memberikan kepuasan dan kehidupan intelektual yang kreatif dan meletakkan dasar toleransi bagi kehidupan antar kelompok. 18 3. Materi Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia a. Jenis-jenis Usaha Perekonomian dalam Masyarakat Sejak dulu hingga sekarang, setiap manusia berusaha mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berbagai macam cara. Cara-cara yang ditempuh akan mendatangkan hasil untuk mencukupi kebutuhan dalam hidupnya. Kebutuhan hidup manusia antara lain, makan, pakaian, perumahan/ tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, rekreasi, komunikasi, dan transportasi. Itu semua merupakan sebagian dari kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam masyarakat, ada beberapa kegiatan dan jenis usaha yang dapat menghasilkan barang dan jasa. 19 1) Pertanian 18 Oemar Hamalik, Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, (Bandung: CV Mandar Maju, 1992), 7-8. 19 Sri Mulyaningsih, Tuju Widodo, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2009), 62.

17 Penduduk Indonesia sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani. Petani mengolah lahan pertanian, kemudian menanaminya dengan tanaman padi, jagung, dan sebagainya. 2) Peternakan Peternakan merupakan jenis usaha yang dapat mnghasilkan makanan dan pakaian. Hasil peternakan yang menghasilkan makanan seperti daging, telur, dan susu. Hasil peternakan yang menghasilkan pakaian seperti wol dari bulu domba, dan jaket kulit. 3) Perikanan Usaha perikanan banyak dilakukan oleh masyarakat pesisir pantai, yaitu para nelayan. Usaha perikanan yang dilakukan nelayan adalah dengan cara menangkap ikan dari laut untuk dijual dan dapat pula dilakukan dengan cara membudidayakan ikan. 4) Perkebunan Perkebunan merupakan jenis usaha yang menghasilkan bahan baku untuk industri (pabrik). Misalnya tanaman kelapa sawit diambil buahnya sebagai bahan baku minyak goreng. 5) Perindustrian

18 Perindustrian merupakan suatu usaha yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi (siap pakai) atau barang setengah jadi menjadi barang jadi. Misalnya, pabrik penyamak kulit menghasilkan kulit untuk jaket. 20 6) Jasa Jasa adalah jenis kegiatan atau usaha yang kegiatannya berpusat pada pelayanan terhadap konsumen, jadi usaha jasa tidak memproduksi atau tidak membuat barang. Misalnya, perusahaan asuransi, pengacara, guru, supir taksi, kuli bangunan, dan sebagainya. 7) Perdagangan Perdagangan adalah suatu jenis usaha atau kegiatan membeli barang dari produsen dan menjualnya pada konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. b. Pengelolaan Usaha Proses pengelolaan usaha dapat dibedakan menjadi ua yaitu, dilakukan secara perorangan maupun kelompok. 21 1) Usaha yang dikelola perorangan Usaha yang dikelola perorangan, yaitu usaha usaha dimana dalam menjalankan usahanya tersebut dilakukan secara 20 Nur Endah Dyah Arini, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, (Nganjuk: PT JePe Press Media Utama, 2016), 51 21 Nur Endah Dyah Arini, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, 52

19 perorangan tanpa melibatkan orang lain. usaha ini juga dikenal dengan wiraswasta. Contoh usaha perorangan ini adalah pengusaha toko buku, pedagang kaki lima, dan toko kelontong. 2) Usaha yang dikelola kelompok Usaha yang dikelola kelompok, yaitu usaha dimana kepemilikan dan kegiatannya dilakukan oleh beberapa orang. Bentuk usaha yang dikelola kelompok ini ada empat macam yaitu: a) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara. Ada tiga jenis BUMN, yaitu sebagai berikut: perusahaan umum (PERUM), perusahaan perseroan (PERSERO), perusahaan jawatan (PERJAN). 22 b) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sering kita kenal sebagai sebagai perusahaan daerah. Modal usaha sebagian atau seluruhnya berasal dari pmerintah daerah. BUMD bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah tersebut serta berusaha mencari keuntungan. 22 Sri Mulyaningsih, Tuju Widodo, Ilmu Pengetahuan Sosial, 65.

20 Misalnya, PD Bank Pembangunan Daerah, dan PD Air Minum (PDAM). c) Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Perusahaan swasta bertujuan untuk mencari keuntungan yang sangat besar bagi pemilik perusahaan, sedangkan pemerintah bertugas memberikan arahan agar perusahaan swasta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan pengawasan agar di antara perusahaan swasta terjadi persaingan yang bersifat positif. Macam-macam badan usaha milik swasta antara lain: firma (perusahaan persekutuan), perseroan terbatas (PT), persekutuan komanditer (CV). 23 d) Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan. Tujuan utama pembentukan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan anggotanya serta masyarakat. Koperasi lahir di Indonesia pada tanggal 12 Juli 1967. Mohammad Hatta dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Koperasi memiliki landasan sebagai berikut: 1) Landasan idiil adalah Pancasila. 23 Sri Mulyaningsih, Tuju Widodo, Ilmu Pengetahuan Sosial, 66.

21 2) Landasan struktural adalah UUD 1945. 3) Landasan mental adalah setia kawan dan kesadaran pribadi. 4) Landasan operasional adalah Undang- Undang Perkoperasian. 24 Modal koperasi berasal dari simpanan anggotanya. Ada tiga jenis simpanan dalam koperasi, yaitu: 1) Simpanan pokok, yaitu simpanan yang dibayar oleh anggota sekali saja ketika masuk menjadi anggota koperasi. 2) Simpanan wajib, yaitu simpanan yang dibayar setiap bulan. 3) Simpanan sukarela, yaitu simpanan anggota sesuai kemauannya. Adapun jenis-jenis koperasi antara lain yakni, koperasi produksi, koperasi konsumsi, koperasi sekolah, koperasi unit desa (KUD). 25 c. Kegiatan Ekonomi di Indonesia Kegiatan ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu produksi, distribusi, konsumsi. 24 Nur Endah Dyah Arini, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, 53. 25 Sri Mulyaningsih, Tuju Widodo, Ilmu Pengetahuan Sosial, 68.

22 1) Produksi Kegiatan produksi berhubungan dengan nilai guna suatu barang atau jasa selain untuk memperoleh keuntungan, kegiatan produksi juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kegiatan produksi dilakukan oleh produsen yang disebut pengusaha. 2) Distribusi Distibusi adalah kegiatan penyaluran suatu barang dan jasa kepada konsumen. Kegiatan distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menghubungkan produsen sebagai penghasil barang dan jasa dengan konsumen sebagai pengguna barang dan jasa tersebut. Orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. 3) Konsumsi Konsumsi adalah kegiatan manusia dalam memanfaatkan nilai guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas jumlahnya. Orang yang memakai barang atau jasa disebut konsumen. 26 B. Strategi College Ball 1. Pengertian Strategi College Ball 26 Nur Endah Dyah Arini, dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial, 54-55.

23 Strategi college ball merupakan strategi belajar mengajar yang dikembangkan oleh Mel Silbermen dalam bab bagaimana menjadikan belajar tidak terlupakan. Dimana salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau kembali apa yang telah dipelajari, materi yang telah dibahas oleh siswa cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran daripada materi yang tidak. Itu karena pembahasan kembali memungkinkan siswa untuk memikirkan kembali informasi tersebut dan menemukan cara untuk menyimpannya didalam otak. 27 Strategi college ball sendiri adalah strategi yang memungkinkan guru untuk mengevaluasi sejauh mana siswa telah menguasai materi, dan bertugas menguatkan, menjelaskan, dan mengikhtisarkan poinpoin utamanya. 28 Strategi ini dapat digunakan untuk semua bidang studi. Strategi college ball dapat digunakan pada semua jenis mata pelajaran terutama dapat digunakan pada mata pelajaran yang terdapat banyak materi karena strategi ini memungkinkan guru untuk mengevaluasi sejauh mana siswa telah menguasai materi. 2. Langkah-langkah Strategi College Ball 27 Melvin L. Silberman, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, 249 28 Ibid, 261.

24 Strategi college ball yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru membagi siswa menjadi beberapa tim dengan cara berhitung dan bagi siswa dengan nomor yang sama akan menjadi anggota satu tim. b. Guru memberi setiap siswa sebuah kartu indeks. Dalam hal ini guru memberikan kartu Indeks sesuai dengan warna tiap tim. Kartu diacungkan setiap siswa ingin mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan. Format permainannya sama seperti lempar koin: tiap kali guru mengajukan sebuah pertanyaan, anggota tim boleh menunjukkan keinginannya untuk menjawab. c. Setelah membagi kelompok dan membagikan kartu guru menjelaskan aturan untuk pelaksanaan strategi college ball berikut ini: 1) Bagi setiap siswa yang ingin menjawab sebuah pertanyaan, acungkan kartu kalian. 2) Kalian dapat mengacungkan kartu sebelum sebuah pertannyaan selesai diajukan jika kalian merasa sudah tahu jawabannya. Segera setelah kalian melakukan interupsi, pembacaan pertanyaan akan dihentikan. 3) Untuk tiap jawaban anggota yang benar tim akan mendapatkan satu poin.

25 4) Ketika seorang siswa memberikan jawaban yang salah, tim lain bisa mengambilalih untuk menjawab. (Mereka dapat mendengarkan seluruh pertanyaan jika tim lain menginterupsi pembacaan pertanyaan). d. Setelah semua pertanyaan diajukan, guru menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing tim dan mengumumkan pemenangnya. e. Guru memberikan reward kepada tim yang menjadi pemenang. f. Berdasarkan jawaban permainan, guru dapat meninjau kembali materi yang belum jelas atau yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. 29 3. Kelebihan dan Kelemahan Strategi College Ball Setiap strategi pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing termasuk strategi college ball antara lain: a. Kelebihan Strategi College Ball Berikut beberapa kelebihan dalam penggunaan strategi college ball antara lain: 1) Siswa menjadi aktif dan ikut terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. 2) Siswa menjadi ingat dan paham akan materi yang diajarkan karena strategi college ball menekankan agar menjadikan 29 Melvin L. Silberman, Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif, 262.

26 belajar menjadi tidak terlupakan, dalam strategi ini siswa dapat mengembangkan pemahamannya sendiri. 3) Membantu siswa lebih menghargai pendapat teman saat menjawab pertanyaan. 4) Proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton. b. Kelemahan Strategi College Ball Selain memiliki kelebihan di atas strategi college ball juga mempunyai beberapa kelemahan antara lain: 1) Strategi college ball membutuhkan waktu yang lama dalam mengkondisikan siswa. 2) Strategi college ball memerlukan persiapan yang cukup matang dalam pelaksanaannya. 30 30 Munifatul Hanik, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran College Ball Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PKn Kelas VIII SMPN 5 Sleman, (Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, 2013).