PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PEMANFAATAN KEONG SAWAH DALAM PEMBUATAN KECAP SECARA ENZIMATIS (KAJIAN PENAMBAHAN HANCURAN BONGGOL NANAS DAN LAMA FERMENTASI) SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

FORMULASI EMULSIFIER KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG DAN KUNING TELUR PADA PEMBUATAN ROTI MANIS SKRIPSI. Oleh: TUTIK WINARTI NPM.

PEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI TAWAR DENGAN PROPORSI TEPUNG BERAS HITAM : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PEMBUATAN MELLORINE DARI MENGKUDU DAN ROSELLA (Kajian Konsentrasi Na-CMC dan Susu Skim) SKRIPSI. Oleh : Dewi Octaviany

PEMBUATAN TAUWA KACANG HIJAU DENGAN PENGGUMPAL GLUCONO DELTA LACTONE (GDL)

PENGARUH PROPORSI LABU KUNING : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI LABU KUNING SKRIPSI

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

LEMBAR PENGESAHAN PEMBUATAN FRUIT LEATHER SIRSAK-ROSELLA HASIL PENELITIAN

KAJIAN KUALITAS TAHU DARI KACANG TUNGGAK DAN KEDELAI SKRIPSI. Oleh : QOMARIAH HARDIYANTI NPM

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN NaHCO 3 PADA PEMBUATAN TORTILLA SUBTITUSI AMPAS TAHU SKRIPSI. Oleh : Eka Bagus Setiawan NPM

PEMANFAATAN KULIT BUAH PEPAYA ( Carica Papaya L )SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK MINUMAN INSTAN DAGING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostina L.) SKRIPSI

PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) DENGAN KAJIAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN NaCl SKRIPSI

1. Formulasi mellorin serta analisa sifat fisik dan proksimat.

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

PEMBUATAN MIE KERING DENGAN SUBTITUSI TEPUNG DAUN MANGGA (Kajian Penambahan Telur Terhadap Kualitas Mie Kering) SKRIPSI

EKSTRAKSI DAN STABILITAS WARNA KAROTENOID DARI BUAH PALEM Licuala grandis SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

PENGARUH PROPORSI TALAS : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NaHCO 3 TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI TALAS SKRIPSI

PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI SUWEG (Amorphophallus C) SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

III. METODOLOGI. Tahap Pengumpulan Data dan Informasi

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PROSES PRODUKSI INULIN DARI BEBERAPA JENIS UMBI UWI

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

DAFTAR ISI. ABSTRAK...ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI...v. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR...xii. 1.1 Latar belakang masalah...

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

I PENDAHULUAN. mempunyai nilai ekonomi tinggi sehingga pohon ini sering disebut pohon

PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI. Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM.

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PEMBUATAN INULIN BUBUK DARI UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DENGAN METODE FOAM MAT DRYING SKRIPSI

PERAN TEPUNG SINGKONG PADA KUALITAS MIE SAYUR SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KUALITAS DAN DAYA AWET WINGKO JAGUNG SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. Industri (HTI) sebagai solusi untuk memenuhi suplai bahan baku kayu. Menurut

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

TINJAUAN PUSTAKA. Konsep cost of capital (biaya-biaya untuk menggunakan modal) dimaksudkan

BAB III METODE PELAKSANAAN

PEMBUATAN PATTY BURGER IKAN PARI ( Dasyatidae ) (KAJIAN KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DAN LAMA PENGERINGAN) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

I. PENDAHULUAN. pemasok utama kakao dunia dengan persentase 13,6% (BPS, 2011). Menurut

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (6) Hipotesa dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS MANGROVE (Sonneratia caseolaris) DALAM PEMBUATAN COOKIES BERSERAT TINGGI SKRIPSI. Oleh : YUDDA ARIEF WIBOWO NPM :

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

PEMBUATAN BREM PADAT ANEKA RASA DAN ANALISIS FINANSIALNYA (KAJIAN PROPORSI AIR TAPE (KETAN HITAM DAN KETAN PUTIH) DAN PENAMBAHAN FLAVOR)

IV. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

PEMBUATAN TEMPE PROPORSI BIJI KEDELAI:LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK SKRIPSI. Oleh : FENNY COSTANTIA NPM :

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Buah naga merupakan tanaman kaktus dari famili Cactaceae dengan subfamily

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

I. PENDAHULUAN. Pasta merupakan produk emulsi minyak dalam air yang tergolong kedalam low fat

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR GAMBAR. Gambar Grafik Penurunan Kandungan Total Fenolik pada Buah Duwet. Gambar Grafik Penurunan Kadar Abu pada Buah duwet Menjadi

III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

PENGARUH PROPORSI SUSU SAPI DENGAN SUSU TEMPE SERTAKONSENTRASI ENZIM MIKROBIAL RENNET TERHADAP KUALITAS KEJU SKRIPSI. Okky Oktavia Syafitri

Transkripsi:

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM : 0533310039 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2011

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii INTISARI... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Manfaat... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 A. Buah Naga... 4 B. Mentega Buah (Fruit Butter)... 6 C..Mentega Putih (Shortening)... 9 D. Sorbitol... 10 E. Gula... 12 F. Bumbu-bumbu tambahan pembuatan mentega buah naga... 13 1. Pala... 13 2. Kayu Manis... 13 3. Cengkeh... 13 G. Analisa Keputusan... 14 H. Analisis Finansial... 14 1. Break Even Poin (BEP) (Susanto dan Saneto, 1994)... 14 2. Net Present Value (NPV) (Susanto dansaneto, 1994)... 16 3. Internal Rate Of Return (IRR) (Susanto,1994)... 17 4. Payback Periode (PP) (Susanto,1994)... 17 5. Gross Benefit Cost Ratio(GrossB/C Ratio) (Susanto,1994)... 18 I Landasan Teori... 19 J. Hipotesa... 20 iii

BAB III. BAHAN DAN METODE... 21 A. Waktu dan Tempat Penelitian... 21 B. Bahan yang Digunakan... 21 C. Peralatan yang Digunakan... 21 D. Metode Penelitian... 22 1. Rancangan percobaan... 22 2. Peubah penelitian... 24 E. Parameter yang Diamati... 24 F. Prosedur Penelitian... 25 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 27 A. Hasil Analisa Bahan Baku... 27 B. Hasil Analisa Mentega Buah Naga... 28 1. Kadar Air... 28 2. Kesetabilan Emulsi... 30 3. Daya Oles... 32 4. Rendemen... 33 C. Uji Organoleptik... 36 a. Uji Kesukaan Warna... 36 b. Uji Kesukaan Rasa..... 38 c. Uji Kesukaan Tekstur... 39 D. Analisis Keputusan... 40 E. Analisis Finansial...... 40 1. Kapasitas Produksi..... 40 2. Biaya Produksi... 41 3. Harga Pokok Produksi.... 41 4. Harga Jual Produksi... 42 5. Break Even Point (BEP)... 42 6. Net Present Value (NPV)... 43 7. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C Ratio).. 44 8. Internal Rate Of Return (IRR)... 44 9. Payback Periode (PP).... 44 iv

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 46 A. Kesimpulan........ 46 B. Saran...... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10. Tabel 11. Daftar komposisi nutrisi buah naga per 100 gram bahan... Daftar komposisi pemanis... Hasil Analisa Bahan Baku...... Nilai rata-rata kadar air mentega buah naga dengan perlakuan Volume ekstrak buah naga dan konsentrasi sorbitol.. Nilai rata-rata kesetabilan emulsi air mentega buah naga dengan volume ekstrak buah naga dan konsentrasi sorbitol Nilai rata-rata daya oles mentega buah naga dengan volume ekstrak buah naga dan konsentrasi sorbitol. Nilai rata-rata rendemen mentega buah naga dengan volume ekstrak buah naga dan konsentrasi sorbitol. Nilai Ranking Uji Kesukaan Warna Mentega Buah Naga Nilai Ranking Uji Kesukaan Rasa Mentega Buah Naga.. Nilai Ranking Uji Kesukaan Tekstur Mentega Buah Naga.. Hasil analisa mentega buah naga... 4 12 27 28 30 32 34 37 38 39 40 vi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Gambar 7. Gambar 8. Diagram Alir Proses Pembuatan Mentega Buah Jambu Biji Merah... Reaksi Pembentukan Sorbitol... Diagram Alir Proses Pembuatan Mentega Buah Naga... Hubungan antara perlakuan ekstrak buah naga dan penambahan konsentrasi sorbitol terhadap kadar air mentega buah naga... Hubungan antara perlakuan ekstrak buah naga dan penambahan konsentrasi sorbitol terhadap kesetabilan emulsi mentega buah naga... Hubungan antara perlakuan ekstrak buah naga dan penambahan konsentrasi sorbitol terhadap daya oles mentega buah naga... Hubungan antara perlakuan ekstrak buah naga dan penambahan konsentrasi sorbitol terhadap rendemen mentega buah naga... Grafik Break Event Point (BEP)... Halaman 8 11 26 29 31 33 35 73 vii

LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Lampiran 8. Lampiran 9. Lampiran 10. Lampiran 11. Lampiran 12. Lampiran 13. Lampiran 14. Lampiran 15. Lampiran 16. Lampiran 17. Lampiran 18. Prosedur Analisis Kimia Lembar Kuisioner Organoleptik Data Hasil Pengamatan dan Analisis Ragam Kadar Air Mentega Buah Naga Data Hasil Pengamatan dan Analisis Ragam Kesetabilan Emulsi Mentega Buah Naga Data Hasil Pengamatan dan Analisis Ragam Daya Oles Mentega Buah Naga Data Hasil Pengamatan dan Analisis Ragam Rendemen Mentega Buah Naga Data hasil uji organoleptik warna Dengan Uji scoring mentega buah naga Data hasil uji organoleptik rasa Dengan uji scoring mentega buah naga Data hasil uji organoleptik Tekstur Dengan uji scoring mentega buah naga Analisis finansial produk mentega buah naga Penghitungan Modal Produksi mentega buah naga Perkiraan Biaya Produksi mentega buah naga Perhitungan Keuntungan Produksi Mentega Buah Naga Perhitungan Payback Period dan Break Event Point Produksi Mentega Buah N aga Grafik Break Event Point (BEP) Net Present Value (NPV) dan Gross Benefit Laju Pengembalian Modal Cashflow Analisis Finansial viii

ix

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) Ira Heru Purwaningsih NPM. 0533310039 INTISARI Mentega buah didefinisikan sebagai produk yang manis dibuat dari sari buah yang segar dengan penambahan gula, lemak dan bahan-bahan lain. Buah naga merupakan bahan dasar dari pembuatan mentega buah naga. Penambahan ekstrak buah naga warna merah akan menciptakan mentega dengan rasa buah naga. Sehingga dapat meningkatkan nilai konsumen dari masyarakat terhadap mentega sebagai olesan roti. Permasalahan yang timbul dalam pembuatan mentega buah naga dari bahan baku buah naga adalah kesetabilan emulsi dari mentega akan rusak sehingga perlu ditambahkan sorbitol yang berfungsi untuk menciptakan sistem emulsi yang stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume ekstrak buah naga dan penambahan konsentrasi sorbitol terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik mentega buah naga. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan, faktor I adalah volume ekstrak buah naga (50ml; 100ml; 150ml) dan faktor II adalah penambahan konsentrasi sorbitol (10;12; 14 % b/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada volume ekstrak buah naga 150ml dan penambahan konsentrasi sorbitol 14%, yang menghasilkan mentega buah naga dengan Kadar air 45,6383%, Antosianin 0,14895mg/ml, Vitamin C 13,1884 mg/g, Kesetabilan emulsi 38,8933%, Daya oles 18,4333%, Rendemen 74,9527% dan total rangking warna 160.5, rasa 215, tekstur 143. Hasil analisis finansial pada perlakuan terbaik menunjukkan titik BEP 27.905 % dari total produksi, NPV sebesar Rp. 78.064.274,- dan Payback Period 4,6 tahun dengan Benefit Cost Ratio sebesar 1,139 dan IRR 23,644% (dengan tingkat suku bunga 20%). ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga merupakan salah satu produk hasil pertanian yang kini semakin digemari oleh masyarakat Indonesia, dibalik rasanya yang manis dan segar, khasiat buah naga, yaitu untuk menurunkan kadar kolesterol, menyehatkan jantung, mempelancar peredaran darah, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah. Ada empat jenis buah naga, yaitu warna putih, warna merah keunguan, warna super merah dan warna kulit buah kuning daging buah putih. Jenis buah naga merah dapat dibuat produk makanan dan minuman. Rasanya pun lebih manis, beraroma dan lebih berair, sehingga buah naga jenis merah sangat baik dipakai sebagai bahan olahan. Warna hasil olahan sangat menarik asli berwarna merah terang, tanpa harus diberi tambahan pewarna, sehingga menghilangkan keraguan akan berakibat buruk pada kesehatan. Semakin merah warnanya semakin banyak pula unsur antosianin yang ada di dalamnya.(anonymous,2007). Buah yang digunakan adalah buah naga yang bewarna merah sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan dasar dalam pembuatan mentega buah. Mentega buah (fruit butter) merupakan suatu produk yang manis, dibuat dari sari buah yang segar dengan penambahan gula, lemak dan bahan-bahan lain sehingga memiliki konsistensi bagus, dapat dioleskan dan mempunyai sifat 1

2 meleleh di mulut (Anonymous,2005ª). Sifat-sifat organoleptik mentega buah yang diharapkan konsumen adalah berupa padatan pada suhu ruang tetapi memiliki titik cair mendekati suhu tubuh sehingga akan mencair di mulut (Anonymous,2005). Pada penelitian tentang fruit butter, sebelumnya buah yang digunakan adalah apel, nanas dan jambu biji. Sari (2006), pada penelitian pembuatan margarin apel menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah penambahan gliserin 2% dan mentega putih 25% dengan daya oles 12,5 cm. Sedangkan Surya (2002), pada penelitian pembuatan mentega nanas menunjukkan perlakuan terbaik adalah penambahan pektin 1% dan minyak goreng 3% dengan daya oles 10,02 cm. Sinaratih (2007), pada penelitian pembuatan mentega jambu biji merah menunjukkan perlakuan terbaik adalah penambahan mentega putih 30% dan sorbitol 10% dengan daya oles 14,1 cm. Masalah yang terjadi pada pembuatan mentega buah naga (fruit butter) adalah kestabilan emulsi dari mentega karena dengan adanya penambahan filtrat buah, maka sistem emulsi dari mentega akan rusak. Bila filtrat buah dan mentega putih saja diaduk akan sulit bercampur. Menurut Winarno (1992), bila minyak dengan air saja dikocok bersama-sama, akan terbentuk butir-butir lemak dan terbentuklah suatu emulsi, tetapi bila dibiarkan partikel lemak akan bergabung lagi dan memisahkan diri dari molekul air. Oleh karena itu perlu ditambahakan emulsifier dalam pembuatan mentega buah naga. Menurut Ketaren (1986), penambahan emulsifier dimaksudkan untuk menciptakan sistem emulsi yang stabil.

3 Sorbitol atau di sebut juga D- sorbit, D-sorbitol atau Hexahidrix alkohol dalam industri pangan terutama dimanfaatkan sebagai sweetener (pemanis), humektan, emulsifier (pencampur), thickener (pengental), anticaking agent, penghambat kristalisasi gula, softener (pelunak), sequestering agent dan dietary supplement (susunan makanan tambahan). (Ngadiwaluyo, 1995). B. Tujuan Tujuan dilakukannya penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengkaji pengaruh volume ekstrak buah naga dan konsentrasi sorbitol terhadap mutu mentega buah naga. 2. Untuk menentukan kombinasi perlakuan terbaik antara volume ekstrak buah naga dan konsentrasi sorbitol. C. Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini ialah: 1. Pengembangan produk baru dengan pemanfaatan buah naga yang selanjutnya diolah menjadi mentega buah (fruit butter). 2. Memberikan nilai tambah pada buah naga sehingga dapat menjadi salah satu produk yang komersial..