HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN DISMENORE PADA SISWI SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2011/2012 Oleh : TOH CHIA THING 080100273 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
HUBUNGAN KEBIASAAN OLAHRAGA DENGAN DISMENORE PADA SISWI SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2011/2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : TOH CHIA THING 080100273 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011
i LEMBAR PENGESAHAN Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Dismenore pada Siswi SMA Santo Thomas 1 Medan Tahun 2011/2012 Nama : TOH CHIA THING NIM : 080100273 Pembimbing Penguji I... (dr. Dudy Aldiansyah, Sp.OG) NIP: 197712142008121001... (dr. Rina Amelia, M.A.R.S.) NIP: 197604202003122002 Penguji II... (dr. Eka Roina Megawati, M. Kes) NIP: 197812232003122002 Dekan Fakultas Kedokteran... (Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH) NIP: 19540220 198011 1 001
ii ABSTRAK Dismenore merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum dirasakan perempuan usia produktif dimana definisi dismenore primer adalah sensasi nyeri selama menstruasi tetapi tidak berkaitan dengan kelainan organik. Prevalensi dismenore primer cenderung lebih tinggi pada remaja putri dibandingkan dengan wanita yang lebih dewasa. Secara umum, olahraga dipercaya bermanfaat dalam mengurangi kejadian dismenore. Namun, tidak banyak penelitian yang dapat membuktikan pendapat ini dan kepustakaan ilmiah menunjukkan bukti yang beraneka ragam. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara dismenore dengan kebiasaan berolahraga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 89 orang diambil secara acak dengan menggunakan simple random sampling dari semua siswi SMA Santo Thomas 1 Medan tahun 2011/2012. Responden diberi kuesioner yang berisi pertanyaan tentang gejala yang dialami sebelum dan selama menstruasi, tingkat gangguan yang dialami selama menstruasi dan kebiasaan berolahraga. Pada penelitian ini didapatkan bahwa prevalensi dismenore dari semua siswi SMA Santo Thomas 1 Medan adalah sebanyak 53,9% dan prevalensi kebiasaan berolahraganya adalah sebanyak 32,6%. Dari prevalensi dismenore dan kebiasaan olahraga ini didapatkan kejadian dismenore pada responden yang memiliki kebiasaan berolahraga adalah 10 orang (34,5%) sedangkan kejadian dismenore pada responden yang tidak berolahraga adalah 38 orang (63,3%). Hasil analisa data dengan menggunakan metode uji Chi Square menunjukkan kejadian dismenore terjadi secara signifikan pada responden yang tidak berolahraga (p = 0,01). Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa prevalensi dismenore sedang (50,0%) dan dismenore ringan (45,8%) lebih dominan terjadi pada kejadian dismenore. Sebagai kesimpulan didapatkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan berolahraga dengan dismenore pada siswi SMA Santo Thomas 1 Medan tahun 2011/2012 dimana kejadian dismenore lebih rendah pada responden yang mempunyai kebiasaan berolahraga. Kata Kunci: Dismenore, olahraga, siswi, cross sectional
iii ABSTRACT Dysmenorrhea is one of the most common gynecologic complaints among women during childbearing age. The primary dysmenorrhea is the pain sensation of lower abdomen during menstruation, but it does not relate to the physical cause. The prevalence of primary dysmenorrhea tends to be higher in young ladies than in older women. In general, anecdotal believes that exercise is beneficial and efficient in reducing the dysmenorrhea. However, only a few studies can prove this fact and the scientific literature displays mixed evidence. The main objective of this study was to determine the effects of exercise on primary dysmenorrhea. A descriptive-analytic method with the approach to cross-sectional studies was used to conduct the research. A total of 89 samples were taken at random by using simple random sampling from the St. Thomas 1 Medan Senior High School year of 2011/2012. The respondents were given a questionnaire regarding the symptoms experienced before and during menstruation, the level of disturbance experienced during menstruation and their exercise habits. In this study, it was found that the prevalence of dysmenorrhea among the student from St. Thomas 1 Medan Senior High School was 53.9% and the prevalence of exercising habit was found to be 32.6%. Through this study, it was found that the incidence of dysmenorrhea among the respondents who exercise regularly were 10 people (34.5%) whereas the incidence of dysmenorrhea among the respondents who did not exercise regularly were 38 people (63.3%). A chisquare test was used for statistical analyses found that the incidence of dysmenorrhea occurred significantly among the respondents who did not exercise (p=0.01). The results also showed higher incidence of moderate dysmenorrhea (50.0%) following by mild dysmenorrhea (45.8%) among the respondents who experienced dysmenorrhea. In conclusion, the analysis showed that there was a significant correlation between exercise and dysmenorrhea where the incidence of dysmenorrhea was found lower among the respondents who had exercising habit. Key words: Dysmenorrhea, exercise, student, cross sectional
iv KATA PENGANTAR Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan anugerah-nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penelitian ini adalah mengenai Hubungan Kebiasaan Olahraga dengan Dismenore pada Siswi SMA Santo Thomas 1 Medan Tahun 2011/2012. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing penulis yaitu dr. Dudy Aldiansyah, Sp.OG yang telah meluangkan banyak waktu dan pikirannya serta memberikan petunjuk dan sarannya selama proses pembuatan karya tulis ilmiah dijalankan, dr. Rina Amelia, M.A.R.S. dan dr. Eka Roina Megawati, M.Kes, selaku dosen penguji kepada peneliti yang telah banyak memberi saran dan pengetahuan kepada peneliti. Ucapan terima kasih juga ditujukan untuk dosen-dosen yang mengajar Ilmu Kesehatan Kedokteran (IKK) Fakultas Kedokteran yang telah banyak memberi petunjuk dan bimbingan dalam mengerjakan karya tulis ilmiah ini serta pihak SMA Santo Thomas 1 Medan yang memberi kesempatan untuk melakukan penelitian ini. Terima kasih kepada keluarga dan segenap teman-teman yang telah mendukung saya selama ini. Saya menyadari bahwa penyusunan dan penulisan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Saya sangat berharap saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat menyempurnakan lagi penelitian ini. Kepada semua yang membaca karya tulis ilmiah ini saya mengucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk membacanya. Semoga dengan adanya karya tulis ilmiah ini dapat memberi manfaat kepada semua dan penulis sendiri. Medan, 15 Desember 2011 (Toh Chia Thing)
v DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... i ii iii iv v vii viii ix BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan Penelitian... 2 1.3.1. Tujuan Umum... 2 1.3.2. Tujuan Khusus... 3 1.4. Manfaat Penelitian... 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1. Dismenore... 4 2.1.1. Definisi Dismenore...... 4 2.1.2. Epidemiologi Dismenore... 4 2.1.3. Etiologi Dismenore... 4 2.1.3.1. Etiologi Dismenore Primer... 4 2.1.3.2. Etiologi Dismenore Sekunder... 5 2.1.4. Patofisiologi Dismenore... 5 2.1.4.1. Patofisiologi Dismenore Primer... 5 2.1.4.2. Patofisiologi Dismenore Sekunder... 7 2.1.5. Gejala Klinis Dismenore... 8 2.1.5.1. Gejala Klinis Dismenore Primer... 8 2.1.5.2. Gejala Klinis Dismenore Sekunder... 9 2.1.6. Tingkat Keparahan Dismenore... 9 2.1.7. Diagnosis Dismenore... 10 2.1.7.1. Diagnosis Dismenore Primer... 10 2.1.7.2. Diagnosis Dismenore Sekunder... 10 2.1.8. Penatalaksanaan Dismenore... 11 2.1.8.1. Penatalaksanaan Farmakologi... 11 2.1.8.2. Penatalaksanaan Non-Farmakologi... 11 2.2. Olahraga... 12 2.2.1. Tipe Latihan Olahraga...... 12 2.2.2. Tingkat Aktivitas Fisik... 13 2.2.3. Dismenore dan Olahraga... 14
vi BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL.. 16 3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 16 3.2. Definisi Operasional... 16 3.2.1. Subjek Penelitian... 16 3.2.2. Dismenore... 17 3.2.3. Olahraga... 17 3.3. Cara Ukur... 17 3.4. Alat Ukur... 18 3.5. Skala Pengukuran... 18 3.6. Hipotesis... 18 BAB 4 METODE PENELITIAN 19 4.1. Jenis Penelitian... 19 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian... 19 4.2.1. Lokasi Penelitian... 19 4.2.2. Waktu Penelitian... 19 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 19 4.3.1. Populasi Penelitian... 19 4.3.1.1. Kriteria Inklusi... 20 4.3.1.2. Kriteria Eksklusi... 20 4.3.2. Sample Penelitian... 20 4.4. Teknik Pengumpulan Data... 21 4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data... 21 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.. 22 5.1. Hasil Penelitian... 22 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 22 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden... 22 5.1.3. Hasil Analisa Data... 23 5.2. Pembahasan... 30 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.... 34 6.1. Kesimpulan... 34 6.2. Saran... 35 DAFTAR PUSTAKA... 36 LAMPIRAN
vii DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 2.1 Tingkat Keparahan Dismenore 9 3.1 Tingkat Keparahan Dismenore 17 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik responden 23 berdasarkan usia 5.2 Distribusi frekuensi dismenore 23 5.3 Distribusi frekuensi kebiasaan olahraga. 24 5.4 Distribusi frekuensi kebiasaan olahraga 24 berdasarkan frekuensi dismenore. 5.5 Distribusi frekuensi dismenore dan 25 kebiasaan beolahraga berdasarkan frekuensi gejala. 5.6 Distribusi frekuensi dismenore dan 26 kebiasaan beolahraga berdasarkan distribusi frekuensi gejala sistemik. 5.7 Distribusi frekuensi dismenore dan 27 kebiasaan beolahraga berdasarkan frekuensi gangguan aktivitas sehari-hari. 5.8 Distribusi frekuensi dismenore dan 28 kebiasaan beolahraga berdasarkan frekuensi gangguan kemampuan kerja. 5.9 Distribusi frekuensi dismenore dan 29 kebiasaan beolahraga berdasarkan frekuensi keperluan obat tahan sakit (analgesik). 5.10 Distribusi frekuensi dismenore dan kebiasaan beolahraga berdasarkan berdasarkan tingkat keparahan dismenore. 30
viii DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 2.1 Skema Patofisiologi Dismenore 7
ix DAFTAR SINGKATAN AKDR Alat Kontrasepsi dalam Rahim COX Cyclooxygenase FSH Folikel Stimulating Hormone GnRH Gonadotropin-Releasing Hormone IUD Intrauterin Device LH Luteinizing Hormone LT (A4, B4, C4, D4, E4) Leukotrien (A4, B4, C4, D4, E4) MRI Magnetic Resonance Imaging OAINS Obat Anti-Inflamasi Non Steroid PG 12 Prostasiklin PGE 2 Prostaglandin E 2 PGF 2α PRP TX A2 Prostaglansin F 2α Penyakit Radang Panggul Tromboksan A2