ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah alat yang dekat dan mampu berinteraksi secara eksplisit dan implisit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

BAB I PENDAHULUAN. Itulah yang kemudian dituangkan dalam media komunikasi, baik berupa media massa cetak

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Perancis bertujuan agar peserta didik memiliki

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB I PENDAHULUA A. Latar Belakang Penelitian Bayu Hendrawan, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. dan dialog. Berdasarkan objek penelitian yang akan diteliti yaitu fenomena yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang kita dapatkan. Banyak orang berilmu membagi wawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Media massa bukanlah saluran yang bebas dan netral, demikian pandangan

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Bandung Lautan Api untuk nama Stadion Utama Sepakbola (SUS) Gedebage,

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki peranan yang sangat besar dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

Gambar 3.3 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tertentu sesuai dengan apa yang akan dikaji atau diteliti secara ilmiah. Ada dua

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAHASA KIASAN DAN VARIASI DIKSI PADA TUTURAN KOMENTATOR SEPAKBOLA INDONESIA SUPER LEAGUE 2008/2009 DI ANTV

BAB I PENDAHULUAN. karena internet lahir dan tumbuh bersama perkembangan teknologi. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola adalah olahraga yang cukup populer dan digemari di. seluruh dunia. Peningkatan teknologi dan perkembangan zaman menambah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rizki Hidayatullah Nur Hikmat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dalam bahasa tulis seoarang penulis tidak hanya mewujudkan apa yang dipikirkan

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi manusia bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat adalah sepakbola. Saat ini, sepakbola sudah digemari oleh semua kalangan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua, baik dia laki-laki atau perempuan. Sepakbola bukan hanya sekadar permainan di lapangan, tetapi sepakbola sudah menyentuh berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, aspek ekonomi, aspek sosial, aspek politik, dan lain-lain. Salah satu dampak negatifnya yang sering kita temukan adalah fanatisme antarsuporter. Fanatisme suporter seringkali memicu terjadinya bentrokan bahkan saling menelan korban terutama ketika tim kesayangannya dipertemukan dalam sebuah kompetisi. Kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) merupakan kompetisi tertinggi antarklub yang diselenggarakan oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Setiap pertandingan yang digelar pada kompetisi tersebut sering kali muncul perselisihan antarsuporter. Salah satunya ketika klub Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta (Persija) dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (Persib) dipertemukan dalam suatu pertandingan. Karena tingginya fanatisme suporter keduanya, menyebabkan pertandingan harus selalu dijaga ketat dari sebelum hingga berakhirnya pertandingan. Hadirnya media di tengah fenomena fanatisme antarsuporter, sangat berperan penting dalam menyebarluaskan informasi sekaligus menciptakan pandangan masyarakat terhadap sebuah realitas sosial. Pada praktiknya bahasa dipergunakan untuk beragam keperluan dan disajikan melalui berbagai media. 1

Kepentingan tersebut menyebabkan pemakai bahasa membungkus kepentingannya dalam bahasa yang disajikan (Anshori, 2009, hlm. 61). Hadirnya judul berita seperti dalam Pikiran Rakyat Online tanggal 10 Mei 2014 yakni Soal Suporter Persija, Polda Mengaku Prihatin atau yang dimunculkan oleh Rakyat Merdeka Online tanggal 8 Mei 2014 yang berjudul Hindari Gesekan, Polisi Hadang 24 Bus Suporter Persija di Tol Kalihurip, merupakan salah satu wacana yang dihadirkan oleh media bukan hanya sekadar informasi melainkan juga memberikan pandangan yang berbeda terhadap pembaca. Selain dari aspek judul, terdapat juga dalam salah satu isi berita yaitu dalam kalimat Pasalnya, tindakan suporter persija tersebut membuat kondisi Bandung tidak kondusif, hingga akhirnya berdampak pada perizinan pertandingan Persib vs Persija sesudahnya. Atas tindakan buruk dan tidak patut tersebut, maka komdis memberikan peringatan keras kepada suporter Persija.. Jika dilihat dari isi kalimat pada berita tersebut tersirat bahwa suporter persija menjadi penyebab masalah perizinan pertandingan Persib dan Persija. Dari beberapa judul dan salah satu isi berita tersebut terlihat bagaimana kepentingan media dalam mengemas sebuah berita. Hal buruknya adalah ketika berita tersebut dibaca oleh salah satu suporter baik itu lawan maupun pendukungnya, sehingga membangkitkan fanatisme antarsuporter kearah yang negatif. Bahasa merupakan media utama dalam mengekspresikan gagasan ataupun pikiran. Dengan adanya bahasa, kita dapat memahami maksud dari penutur atau mitra tutur. Satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan merupakan wacana. Adanya makna dalam setiap wacana mengharuskan kita memahami sebuah peristiwa yang kemudian diwujudkan dalam sebuah tindakan. Menurut Dijk, dkk (Eriyanto, 2001, hlm. 8) wacana dipandang sebagai sesuatu yang bertujuan, apakah untuk mempengaruhi, mendebat, membujuk, menyangga, bereaksi, dan sebagainya. Selain itu, wacana juga dipahami sebagai sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol, bukan sesuatu yang di luar kendali atau 2

diekspresikan di luar kesadaran. Oleh karena itu, wacana sangatlah penting untuk dimaknai bukan hanya sekadar informasi namun dapat menjadi landasan berpikir para pembaca dalam memahami sebuah realitas sosial. Wacana yang baik merupakan wacana yang bersifat informatif, edukatif, hiburan dan sebagai alat kontrol sosial. Wacana yang mengarah pada citra sebuah tim atau suporter dalam menguatkan sisi negatifnya hanya akan menghasilkan interpretasi yang tidak baik untuk masing-masing subjek ataupun objek yang diberitakannya. Pikiran Rakyat (PR) Online dan Rakyat Merdeka Online merupakan salah satu media massa yang cukup banyak jumlah pembacanya, khususnya di daerah Jawa Barat dan Jakarta. Sebagai media yang cakupannya regional, PR Online dan Rakyat Merdeka Online mempunyai partisipasi aktif dalam memberikan perkembangan berita khususnya pemberitaan seputar suporter Persib dan Persija. Oleh karena itu, perlu adanya suatu upaya untuk mengungkap sudut pandang PR Online dan Rakyat Merdeka Online dalam mengemas pemberitaan tersebut. Studi wacana kritis, telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Hal tersebut menunjukan betapa pentingnya kajian tentang wacana di Indonesia. Peniliti terinspirasi dari beberapa peneliti sebelumnya diantaranya Apriad (2013) penelitiannya tentang pemberitaan pemilihan Gubernur Jawa Barat pada harian umum Pikiran Rakyat dan Inilah Koran. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dalam struktur teks Inilah Koran lebih cenderung memunculkan citra positif Ahmad Heryawan sedangkan Pikiran Rakyat lebih netral yaitu memunculkan isu korupsi pada pemilihan gubernur. Selain itu, Martini (2011) dengan penelitiannya menyimpulkan bahwa Media Indonesia telah melanggar prinsip objektifitas dalam pemberitaannya. Media Indonesia lebih sering memunculkan posisi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Nurdin Halid secara negatif. Rubiyani (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pemberitaan sepakbola Indonesia pada harian olahraga Topskor mengangkat tema tentang pertandingan sepakbola. Selain itu, dalam penulisannya menempatkan bagian 3

terpenting di awal pemberitaan dan setiap kalimatnya menampilkan makna yang ingin disampaikan kepada penikmat surat kabar olahraga. Dari ketiga penilitian tersebut, diperoleh sebuah kesimpulan bahwa masing-masing media massa mempunyai ciri khas tersendiri dalam menampilkan sebuah berita. Atas dasar itulah, peniliti ingin membedah wacana pemberitaan suporter Persib dan Persija yang dihadirkan media PR Online dan Rakyat Merdeka Online. Sementara itu, dalam konteks wacana Eriyanto (2008:6) menjelaskan bahwa paradigma kritis dituangkan kedalam teori analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis dipakai untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan-batasan apa yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang mesti dipakai, dan topik apa yang mesti dibicarakan. Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur yang masingmasing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan. Pertama, struktur makro. Struktur ini menekankan pada makna global dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Struktur ini menekankan pada makna wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga, struktur mikro. Struktur ini menekankan pada makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yaitu kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. Teori inilah akhirnya yang akan digunakan peniliti untuk membedah wacana pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media Pikiran Rakyat Online dan Rakyat Merdeka Online. Dalam memandang sebuah pemberitaan diperlukan adanya suatu paradigma kritis. Paradigma kritis dimaksudkan agar pembaca dapat mengetahui ideologi yang tersembunyi dalam suatu teks, sehingga ketika individu melakukan pembacaan terhadap suatu teks maka individu tersebut tidak akan begitu saja menerima informasi secara mentah-mentah melainkan berdasarkan analisis dan 4

berfikir secara mendalam untuk mendapatkan kebenaran objektif. Atas dasar itulah perlu adanya penilitian yang berjudul Analisis Wacana Kritis Tentang Pemberitaan Suporter Persib dan Persija dalam Media Pikiran Rakyat Online dan Rakyat Merdeka Online. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang diatas, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perumusan terhadap masalah. Perumusan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur teks pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media PR Online dan Rakyat Merdeka Online model Teun A van Dijk; 2. Bagaimana strategi wacana pada pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media PR Online dan Rakyat Merdeka Online; 3. Bagaimana ideologi yang digunakan pada pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media PR Online dan Rakyat Merdeka Online. C. Tujuan Penelitian Dari masalah yang telah dirumuskan, lahirlah poin-poin yang menjadi tujuan penelitian ini. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk mendeskripsikan: 1. Struktur teks pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media PR Online dan Rakyat Merdeka Online model Teun A van Dijk; 2. Strategi wacana pada pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media PR Online dan Rakyat Merdeka Online; 3. Ideologi yang digunakan pada pemberitaan suporter Persib dan Persija dalam media PR Online dan Rakyat Merdeka Online. D. Manfaat Penelitian 5

Penelitian ini memiliki manfaat baik dalam aspek teoritis maupun aspek praktik. Manfaat-manfaat tersebut akan dijelaskan berikut ini. 1. Manfaat Teoretis Manfaat penilitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan analisis bagi perkembangan ilmu linguistik khususnya ilmu analisis wacana kritis mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemberitaan suporter di surat kabar. Sehingga ilmu analisis wacana kritis ini terus berkembang dalam menghadapi kesesuaian zaman. 2. Manfaat Praktis Manfaat penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menjelaskan secara utuh kebenaran sebuah berita secara kritis kepada masyarakat secara luas sehingga dapat mengarahkan pembaca pada keobjektifan ketika memilihat realitas sosial yang terjadi. Terutama ketika membaca pemberitaan mengenai salah satu suporter yang ditampilkan oleh media. Selain itu, juga hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan bagi pihak media agar meningkatkan kualitas berita agar benar-benar menjadi alat kontrol sosial bukan sebagai penguat terjadi perpecahan antar suporter. E. Sistematika Penulisan Pada bagian ini dipaparkan sistematika penulisan, yaitu sebagai berikut: Bab 1 berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian (praktis dan teoretis), serta sistematika penulisan. Bab 2 berisi landasan teoretis, seperti pengertian wacana, analisis wacana, analisis wacana kritis, karateristik analisis wacana kritis, analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk, pemberitaan, obejektivitas berita, harian umum,dan penilitan yang relevan. Bab 3 berisi metodologi penelitian yang mengulas subjek, metode, definisi operasional, instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Bab 4 berisi 6

deskripsi data dan hasil analisis data. Bab 5 berisi simpulan dan saran. Di akhir penulisan, terdapat daftar pustaka, lampiran, serta biografi penulis. 7