BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB I PENDAHULUAN. manusia di era modern ini, khususnya pada bidang elektronika. Hal ini ditandai

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DETEKTOR JUMLAH BARANG DI MINIMARKET MENGGUNAKAN SENSOR INFRARED DAN PPI 8255 SEBAGAI INTERFACE

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS (LINE FOLLOWER) MENGGUNAKAN SENSOR INFRA MERAH (PHOTODIODE)

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Robot Line Follower Berbasis Mikrokontroler Atmega 16 dengan Menampilkan Status Gerak Pada LCD

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

ROBOT LABA-LABA PENJEJAK GARIS (HEXAPOD LINE FOLLOWER)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

EMDEDDED ARRAY SENSOR UNTUK LINE FOLLOWING ROBOT

SISTEM PENGHITUNG JUMLAH BARANG OTOMATIS DENGAN SENSOR ULTRASONIK

BAB III PERANCANGAN ALAT

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Vol.15 No.2. Agustus 2013 Jurnal Momentum ISSN : X RANCANG BANGUN ROBOT SOLVING MAZE DENGAN ALGORITMA DEPTH FIRST SEARCH

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC UNTUK STARTING DAN BREAKING PADA PINTU GESER MENGGUNAKAN PID

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

BAB I PENDAHULUAN. luasnya suatu wilayah (misalnya gedung atau pabrik) yang peralatan-peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan terhadap 8 sensor photodioda. mendeteksi garis yang berwarna putih dan lapangan yang berwarna hijau.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

BAB III METODE PENELITIAN. secara otomatis dengan menggunakan sensor PIR dan sensor LDR serta membuat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

ROBOT PENGIKUT GARIS DENGAN SENSOR INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S52 TUGAS AKHIR

Perancangan Robot Pengikut Garis Sederhana Sebagai Perangkat Pelatihan Tingkat Pemula

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

SISTEM PENGATURAN STARTING DAN PENGEREMAN MOTOR UNTUK PINTU GESER OTOMATIS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB III ANALISA SISTEM

SENSOR PHOTO DIODA. D Electronica Ranger

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DESAIN POMPA AIR BRUSHLESS DC. DENGAN MENGGUNAKAN dspic30f2020

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN ROBOT PENGANTAR SURAT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Line Follower Robot Line follower robot pada dasarnya adalah suatu robot yang dirancang agar dapat beroperasi secara otomatis bergerak mengikuti alur garis yang telah dibuat diatas lantai. Konsep dasar dalam pengoprasian line follower robot bergantung pada pembacaan sistem sensor dan pengaturan gerak dari motor DC. Adapun dasar pengoperasian Line follower robot secara lengkap adalah sebagai berikut : 1. Untuk membaca garis, robot dilengkapi dengan sensor optik yang diletakkan di ujung depan dari robot tersebut. Sensor merupakan suatu piranti elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran-besaran fisik yang ada di alam menjadi besaran elektrik yang dapat dimengerti oleh rangkaian elektronika. Dari sudut pandang robot, sensor dapat diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu sensor lokal (on-board) yang dipasang di tubuh robot, dan sensor global yaitu sensor yang diinstall diluar robot tapi masih dalam lingkungannya dan data sensor global ini dikirim balik ke robot melalui komunikasi nirkabel (Pitowarno, 2006). Dalam perancangan sebuah line follower robot, sensor merupakan salah satu bagian sistem terpenting. Karena kemampuan robot untuk mengikuti garis, akan tergantung pada aktivitas dan sensitifitas sensornya. Sensor 6

line follower robot biasanya menggunakan sensor intensitas cahaya yang difungsikan untuk mendeteksi adanya garis putih pada lapangan dengan warna hitam ataupun mendeteksi garis hitam pada alas berwarna putih. Alasan penggunaan sensor intensitas cahaya yaitu pertimbangan kemudahan pembacaan garis oleh sensor melalui pantulan cahaya yang diterimanya. Photo-reflectors, photo-transsistors ataupun photo-dioda merupakan beberapa contoh sensor yang menggunakan intensitas cahaya dan biasa digunakan pada rangkaian sensor line follower robot. Kesemuanya pada dasarnya menggunakan prinsip infra red atau pantulan dari led. 2. Untuk mengendalikan robot diatas track, digunakan beberapa pengendali mekanik, dan yang digunakan disini digunakan motor DC sebagai penggeraknya kemudian menggunakan sebuah pengontrol untuk mengendalikan motor tersebut dengan algoritma dan aturan yang disesuaikan pula. 3. Pengendalian kecepatan sangat bergantung pada batas putaran dan pergesekan antara ban robot dengan lantainya. 4. Ada dua jenis garis yang mampu dibaca oleh Line follower robot. Garis putih dan garis hitam. Sesuai dengan setting yang ditentukan. Biasanya lebarnya berkisar antara 15 25 mm. 7

Kelemahan Line Follower Robot Selain memiliki fungsi dan kelebihan, line follower robot juga memiliki beberapa kelemahan. Baik dalam perancangan ataupun dalam fungsinya, Diantara kelemahan dari line follower robot yaitu : 1. Pemilihan garis dibuat pada abstraksi hardware dan tidak bisa dirubah oleh software 2. Kalibrasi sulit, dan tidak mudah untuk mendapatkan setting nilai yang sempurna 3. Mekanisme pengontrolan tidak mudah diterapkan pada kendaraan yang besar dan tidak bisa diterapkan pada kendaraan yang non-elektrik 4. Ada beberapa jenis tikungan yang harus dihindari karena sulit dalam penentuan setting nilainya 5. Tidak cocok digunakan pada permukaan yang kasar terlebih bergelombang 6. Bila kendali kecepatan tidak diatur, terkadang akan menyebabkan robot menjadi tidak stabil. 2.2. Pengendali Line Follower Robot Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sebuah robot dapat bergerak secara otomatis jika robot tersebut memanfaatkan dan menggunakan prinsip sebuah pengendali di dalam sistemnya. Pengendali yang diterapkan pada sistem robot ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem pengendali mekanik dan sistem program pengendali utama. Dimana pengendali mekanik merupakan sebuah pengendali yang berupa sebuah 8

perangkat keras dan elektronik, sedangkan program pengendali lebih ke penggunaan sebuah perangkat lunak. 2.2.1. Pengendali Mekanik Pengendali mekanik berupa perangkat elektronik yang terdapat pada sistem line follower robot disebut juga sebuah driver. Dimana driver ini akan mengendalikan sebuah sistem yang disesuaikan dengan karakter dari drivernya tersebut. Dalam merancang sebuah line follower robot biasanya driver lebih dibutuhkan untuk mengatur sistem geraknya yang berupa motor DC yang berfungsi sebagai penggerak roda, dimana kemudian pengendali tersebut dikenal dengan driver motor. Driver motor dapat disebut sebagai salah satu pengatur gerak dari robot karena driver tersebut akan mengatur arah dan kecepatan putaran dari motor DC yang digunakan untuk menggerakkan roda robot. Pengaturan arah dan kecepatan putar motor DC oleh driver dilakukan dengan cara memberi pengaturan tegangan yang diberikan pada motor DC. 2.2.2. Software Perancangan Program pengendali Pada perancangan sebuah line follower robot biasanya digunakan sebuah mikrokontroler sebagai pusat pengendalinya. Tetapi pada perancangan line follower robot kali ini, mikrokontroler tersebut tidak digunakan, melainkan 9

pengendalinya hanya akan memanfaatkan sebuah simulator, dan simulator yang digunakan adalah LabVIEW 7.1. Gambar 2.1 Tampilan muka software LabVIEW 7.1 Pertimbangan pemilihan software ini adalah karena kemudahan dalam pemrograman dan pengaplikasiannya dengan menggunakan ikon. Gambar 2.2 ikon yang digunakan pada LabVIEW 7.1 10

Gambar 2.2 merupakan contoh ikon inport, logika AND, numeric, dan sebuah whileloop. Ikon tersebut seringkali digunakan dalam merancang suatu sistem dalam LabVIEW. Berikut merupakan contoh tampilan dari front panel dan blok program pada LabVIEW 7.1 yang dirancang sebagai pengatur PWM. Gambar 2.3 Front panel pengatur PWM Gambar 2.4 Program pengaturan PWM 11

Pada gambar 2.3 menunjukkan sebuah program pengatur PWM motor DC yang sedang dalam keadaan running mengatur putaran sebuah motor DC dengan duty cycle sebesar 50%. Kemudian pada gambar 2.4 menunjukkan gambar rancangan program PWM tersebut. Variasi bentuk dan pola program yang dibuat pada LabVIEW 7.1 ini tergantung dari kretifitas perancangnya menyesuaikan dengan kebutuhan sistem yang akan diatur. Selain itu, untuk menghubungkan device sistem yang diatur diperlukan sebuah konektor antara perangkat sistem dengan program dari simulator. Konektor yang digunakan adalah port pararel db25. 2.2.3. Program Pengendali Line Follower Robot Dalam mengendalikan sistem line follower robot ini digunakan simulasi sistem pengendali ON/OFF. Dimana sistem akan beroperasi setelah mendapat instruksi ON dan mati ketika mendapatkan instruksi OFF. Dikatakan simulasi, sebab program pengendali tersebut tidak ditanam pada sebuah komponen elektronik, melainkan langsung menggunakan simulator dan CPU melalui port pararel yang dihubungkan dengan db25. Metode kendali ON/OFF yang dirancang adalah dengan menset sensor sebagai saklar terhadap motor DC melalui sebuah sistem pembacaan garis. Untuk dapat lebih jelas melihat alur pemrograman yang dirancang sebagai pengendalian line follower robot, maka digambarkan melalui sebuah diagram alir yang dapat dilihat pada gambar 2.5. 12

Mulai Inisialisasi Sistem I/O Program Pengendali Komparator 0 ya Interupsi= 0 ya Motor ON tidak tidak Motor OFF Gambar 2.5 Diagram alir pengendalian line follower robot Ketika program dijalankan, keseluruhan sistem akan dicek. Kemudian melalui port I/O data diolah dalm pengendali. Kemudian komparator di cek, bila memberikan sinyal masukkan maka interupsi akan terjadi dan motor berputar. Bila tidak, interupsi tak terjadi dan motor diam. 13