BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Penelitian merupakan penelitian gizi klinik yang menggunakan disain penelitian diskriptif dibidang gizi klinik dengan pendekatan crossectional (belah lintang) B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Jalan Unit Hemodialisa Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang karena penderita gagal ginjal kronik yang ditangani di Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang dalam kurun waktu 1 tahun yaitu tahun 2009 adalah 81 orang. Penyusunan KTI dilakukan pada pada bulan Januari sampai dengan Juli 2010. Sedangkan waktu penelitian untuk pengambilan data-data pasien dilakukan pada bulan Juni 2010 C. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di Instalasi Rawat Jalan Unit Hemodialisa Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua populasi yang ada pada bulan penelitian. Sampel diambil secara purposive dengan kriteria : 1. Sampel bersedia diwawancarai. 2. Sampel bisa diajak komunikasi 3. Sampel bertempat tinggal di sekitar Semarang 3. Alat Penelitian a. Catatan Medik Pasien b. Timbanagan injak dengan ketelitian 0,1 c. Kuesioner
d. Food Recall e. D. Macam Dan Cara Pengumpulan Data 1. Data Primer a. Data tentang identitas sampel yang meliputi nama, alamat, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, yang diperoleh melalui pengisian kuesioner dengan cara wawancara. b. Data status gizi yang dinilai dengan antropometri yaitu dengan mengukur tinggi badan dan berat badan.tinggi badan diambil dengan cara mengukur sampel dengan alat ukur mikrotoa dengan ketelitian0,1. Berat badan diambil dengan cara menimbang dengan alat timbang dengan ketelitian 0,1. c. Data yang berhubungan dengan status gizi penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa meliputi asupan energi, lama menjalani hemodialisa. 2 Data Sekunder Berisi diagnosis gagal ginjal kronik hemodialisis dengan melihat catatan medik penderita. E. Pengolahan Data 1. Editing Kegiatan ini meliputi pengecekan kembali setiap lembar isian baik mengenai data antropometri dan identitas sampel yaitu kelengkapan jawaban serta keseragaman dan kejelasan ukuran. 2. Coding Coding dilaksanakan dengan memberikan code pada data yang memerlukan pengkodean. 3. Tabulating Proses pemasukan data kedalam master tabel induk komputer untuk mengetahui distribusi frekuensi. F. Analisa Data
Penghitungan Indek Masa Tubuh indek masa tubuh merupakan indicator status gizi untuk memantau berat badan normal orang dewasa. Nilai indek masa tubuh dapat dihitung dengan rumus: Berat Badan (kg) Indeks Massa Tubuh (IMT ) = Tinggi Badan (m) 2 Tabel 3 Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia Kurus Kategori Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan IMT < 17.0 17,0-18,5 Normal > 18,5-25,0 Gemuk Kelebihan barat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat > 25,0-27,0 > 27 Untuk menghitung asupan makan dengan menggunakan food recall.
G. Definisi Operasional No Variabel Definisi Opersional Instrumen Hasil Ukur Skala 1 Status Gizi Gambaran Keseimbangan kebutuhan zat gizi dan Timbangan Injak Metlin BB (kg) TB (cm) Interval pemenuhanya yang dinilai dengan IMT dikriteriakan <17,0-18,5 (kurus tingkat ringan) <17,0 (kurus tingkat berat) >18,5-25 (normal) >25,0-27,0 (gemuk tingkat ringan) >27,0 (gemuk tingkat berat 2 Asupan Energi Banyaknya asupan energi rata-rata per hari penderita yang diketahui dari hasil recall terhadap asupan energi pasien selama 3x24 jam,kemudian dibandingkan dengan kebutuhan dan dikali 100%,kemudian dikategorikan menurut febrian (2009) dengan kriteria Form Recall 24 Jam % Interval 80-100 % (baik) 70-79 %
(cukup) 60-69% (Kurang) >120 % ( Lebih ) 3 Frekuensi Hemodialisa Frekuensi pasien melakukan hemodialisa mulai pertama kali menjalani hemodialisa sampai penelitian dilakukan Catatan Medis Penderita (dilihat di CM) Jumlah tindakan hemodialisa Interval