EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. 4.1 Jumlah Pelanggan Per-Penyulang di Gardu Induk Gejayan

BAB III METODOLOGI PENILITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : komputer (leptop) yang telan dilengkapi dengan peralatan printer.

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DI GARDU INDUK GOMBONG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

SKRIPSI ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK ( STUDI KASUS DI PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 KV GEJAYAN ) TUGAS AKHIR

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem radial, Loop scheme, SAIFI/SAIDI, Energy not save. vii

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB II LANDASAN TEORI. parameter keandalan suatu peralatan distribusi tenaga listrik terhadap

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

Yulius S. Pirade ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. flow chart. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa langkah yaitu studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

DISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. diambil. Referensi ini kemudikan akan dipakai untuk dapat mempertimbangkan

Sistem Listrik Idustri

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

UKURAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI DAN TRANSMISI

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV GROUND FAULT DETECTOR (GFD)

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB II LANDASAN TEORI. SAIDI, SAIFI, CAIDI dan ASAI, berikut diantaranya: 1. Skripsi Ahmad Fajar Sayidul Yaom (2015) yang berjudul Analisis Keandalan

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU


Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK 20 KV DI PT PLN (PERSERO) RAYON SLAWI

Studi Analisis Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Surabaya Menggunakan Metode Latin Hypercube Sampling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

EVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. tangga. Indeks keandalan merupakan suatu metode pengevaluasian parameter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

Transkripsi:

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP Drajad Wahyudi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura email : yudididi61@yahoo.co.id Abstrak - Pada kondisi yang ada sekarang ini, dimana masyarakat mulai kritis tentang menyingkapi masalah permasalahan tentang energi listrik dan juga tentang berlakunya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 2002 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik 2003 yaitu standar mutu pelayanan. Berdasarkan hasil analisa pemadaman pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap, kontribusi terbesar penyebab pemadaman adalah gangguan pada saluran udara TM (SUTM), pemadaman bergilir karena cadangan daya kurang, dan pemadaman karena pemeliharaan jaringan. Jika diasumsikan pelanggan terbesar merupakan rumah tangga sesuai tarif dasar listrik, harga per kwh sebesar Rp.1.467,28. Total beban padam sepanjang tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 sebesar 33.573,03 kwh atau setara Rp. 49.261.028,12. Berdasarkan analisa indeks keandalan System Average Interruption Duration Indeks (SAIDI) dan System Average Interuption Frequency Index (SAIFI) pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap, tahun 2014 masing-masing mencapai angka 284,4128 Jam/pelanggan/tahun dan 464,6200 Kali/pelanggan/tahun. Pada tahun 2015 masing-masing mencapai angka 195,7928 Jam/pelanggan/tahun dan 357,6137 Kali/pelanggan/tahun. Pada tahun 2016 masing-masing mencapai angka 231,7476 Jam/pelanggan/tahun dan 266,5262 Kali/pelanggan/tahun. Dengan demikian berdasarkan indeks keandalan PT. PLN (Persero) Area Pontianak, indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal. Hal ini seharusnya menjadi rujukan PT. PLN (Persero) untuk memberikan pengurangan tagihan listrik kepada konsumen yang diatur pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 2002. Sedangkan berdasarkan indeks keandalan SPLN 68-2 : 1986, IEEE dan WCS indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan kurang handal. Kata Kunci : SAIDI, SAIFI, Pemadaman, beban padam, WCS 1. Pendahuluan Berdasarkan kondisi yang ada sekarang ini dimana masyarakat mulai kritis tentang menyingkapi masalah permasalahan tentang energi listrik dan juga tentang berlakunya UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen pada tanggal 20 April 2000, dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 2002 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik 2003 yaitu standar mutu pelayanan pada suatu sistem kelistrikan khususnya yang berkaitan dengan lama gangguan, jumlah gangguan dan atau kesalahan pembacaan meter tidak dapat dipenuhi, maka PT Perusahaan Listrik Negara wajib memberikan pengurangan tagihan listrik kepada konsumen yang bersangkutan, yang diperhitungkan dalam tagihan pada bulan berikutnya. Di dalam standar mutu pelayanan terdapat beberapa indikator/indeks keandalan yang ditetapkan pemerintah untuk dipenuhi PT. PLN (Persero), yaitu lama gangguan atau (System Average Interuption Duration Indeks (SAIDI) dalam satuan jam/pelanggan/bulan dan jumlah gangguan pelanggan atau System Average Interuption Freguency Indeks (SAIFI) dalam satuan kali/pelanggan/tahun. Melihat dari kondisi di atas yang masih sering terjadi pemadaman bergilir, baik yang diakibatkan oleh gangguan ataupun yang di lakukan secara terencana maka perlu adanya penelitian tingkat keandalan pendistribusian tenaga listrik ke pelanggan. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat keandalan akibat perbedaan pada beberapa rayon yang ada di PT. PLN Area Pontianak. Pada penelitian ini dilakukan pada PT.PLN Area Pontianak Rayon Kakap. Dengan menggunakan System Average Interruption Duration Indeks (SAIDI) dan System Average Interuption Frequency Index (SAIFI) akan diketahui berapa indeks yang akan dihasilkan apakah sudah sesuai standar yang yang ditentukan oleh PT.PLN (Persero) untuk dapat ditindak lanjuti agar kedepannya pelayanan dalam distribusi tenaga listrik ke pelanggan tidak banyak mengalami kendala. 2. Dasar Teori 2.1. Tipe Jaringan Distribusi Menengah 20 kv Secara umum sistem jaringan dengan keandalan yang tinggi akan diikuti dengan kebutuhan investasi yang

meningkat. Jenis-jenis konfigurasi jaringan tegangan menengah antara lain : 1. Struktur Radial Struktur radial adalah sistem dengan jaringan tunggal yang ditarik dari gardu induk sampai ke pusat beban. Dilihat dari segi investasi maka jaringan tegangan menengah dengan struktur radial ini merupakan sistem yang paling murah. Sistem operasi dan pengembangannya pun sederhana. Namun jika dilihat dari sisi keandalan, struktur radial memiliki keandalan rendah. Sistem jaringan tegangan menengah struktur radial disupply hanya dari satu sumber, bila pada satu sisi terjadi gangguan atau adanya perawatan ataupun penggantian peralatan, maka saluran pada ujung berikutnya akan mengalami penghentian supply. Jaringan tegangan menengah struktur radial tepat untuk daerah-daerah yang belum memerlukan keandalan tinggi. GI PMT GD 1 Keterangan : GI : Gardu Induk PMT : Pemutus Tenaga GD : Gardu Distribusi GD 2 GD 3 GD 4 GD 5 GD 6 GD 7 GD 8 Gambar 1. Jaringan Tegangan Menengah Struktur Radial [9] GD 9 2. Struktur Tertutup (Loop) Struktur tertutup adalah sistem yang dikembangkan untuk meningkatkan keandalan sistem dan kontinuitas supply dibandingkan dengan jaringan tegangan menengah struktur radial. Pada jaringan tegangan menengah struktur tertutup, kedua ujung jaringan disupply dengan dua sumber, sehingga bila salah satu jaringan tegangan menengah mengalami gangguan, maka supply dengan cepat dapat dialihkan dari sumber ujung yang lain, sehingga terhentinya supply dapat dihindarkan. Dari segi investasi, pembiayaan jaringan tegangan menengah struktur tertutup lebih mahal dibandingkan sistem radial. GI PMT GD 9 GD 7 PMT GD 10 GD 1 Keterangan : GI : Gardu Induk PMT : Pemutus Tenaga GD : Gardu Distribusi LBS : Pemutus Beban GD 2 GD 8 GD 3 GD 4 GD 6 GD 5 Gambar 2. Jaringan Tegangan Menengah Struktur Tertutup (Loop) [9] LBS 2.2. Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Indeks keandalan merupakan suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran probabilitas. Evaluasi keandalan sistem distribusi terdiri dari indeks titik beban dan indeks sistem yang dipakai untuk memperoleh pengertian yang mendalam kedalam keseluruh pencapaian. Indeks keandalan tersebut antara lain : SAIDI, SAIFI dan AENS. Untuk menghitung indeks keandalan titik beban dan indeks keandalan sistem yang biasanya digunakan meliputi angka keluar dan lama perbaikan dari masing - masing komponen. a. Pemadaman (Outage) Adalah keandalan dimana suatu komponen tidak dapat berfungsi sebagai mana mestinya, diakibatkan kerena beberapa peristiwa yang berhubungan dengan komponen tersebut. Angka keluar adalah angka perkiraan dari suatu komponen yang mengalami kegagalan beroperasi persatuan waktu (umumnya per tahun). Suatu outage dapat atau tidak menyebabkan pemadaman, hal ini masih tergantung pada konfigurasi dari sistem [9]. b. Lama keluar (Outage Duration) Periode dari satu permulaan komponen mengalami keluar sampai saat komponen dapat dioperasikan kembali sesuai dengan fungsinya [9]. Adapun perkiraan angka yang keluar dan waktu perbaikan dari komponen adalah terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. 2.3. System Avarage Interuption Frequensi Index (SAIFI) Indeks ini didefinisikan sebagai jumlah rata-rata kegagalan yang terjadi per pelanggan yang dilayani oleh sistem per satuan waktu (umumnya pertahun). Indeks ini ditentukan dengan membagi jumlah semua kegagalan pelanggan dalam satu tahun dengan jumlah pelanggan yang dilayani oleh sistem tersebut. Persamaan SAIFI didefinisikan sebagai berikut :[9]... (1) m : jumlah pemadaman dalam satu tahun C i N : jumlah konsumen yang mengalami pemadaman : jumlah konsumen yang dilayani Atau sesuai Surat Edaran Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor 031.E/471/DIR/1993 tentang Evaluasi Keandalan Penyediaan Tenaga Listrik dan sesuai buku panduan Power System Engeneering Bidang Distribusi : Keandalan Sistem Distribusi (PT PLN (Persero) Jasa Diklat, 2005) : maka SAIFI dapat dihitung dengan :... (2) Indeks keandalan ini dapat juga dihitung dari angka keluaran komponen yang menyebabkan pemadaman.... (3)

k : angka keluaran (outage) komponen M k : jumlah pelanggan pada titik beban M : total pelanggan terlayani 2.4. System Average Interruption Duration Index (SAIDI) Indeks ini didefinisikan sebagai nilai rata-rata dari lamanya kegagalan untuk setiap konsumen selama satu tahun. Indeks ini ditentukan dengan pembagian jumlah dari lamnya kegagalan secara terus-menerus untuk semua pelanggan selama periode waktu yang telah ditentukan dengan jumlah pelanggan yang dilayani selama satu tahun itu. Persamaan SAIDI didefinisikan sebagai berikut : [9]...(4) m : jumlah pemadaman dalam satu tahun : jumlah konsumen yang mengalami pemadaman C i t i N : lamanya tiap-tiap pemadaman : jumlah konsumen yang dilayani Atau sesuai Surat Edaran Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara Nomor 031.E/471/DIR/1993 tentang Evaluasi Keandalan Penyediaan Tenaga Listrik dan sesuai buku Panduan Power System Engeneering Bidang Distribusi : Keandalan Sistem Distribusi (PT PLN (Persero) Jasa Diklat, 2005) : maka SAIDI dapat dihitung dengan :... (5) Indeks keandalan ini juga dapat dihitung dari angka keluaran komponen yang menyebabkan pemadaman dan waktu pemulihan pelayanan. U k : waktu perbaikan peralatan M k : jumlah pelanggan pada titik beban M : total pelanggan terlayani... (6) 2.5. Keandalan Standar Nilai Indeks Keandalan SAIFI dan SAIDI Indeks keandalan merupakan suatu indikator keandalan yang dinyatakan dalam suatu besaran probabilitas. Sejumlah indeks telah dikembangkan untuk menyediakan suatu kerangka untuk mengevaluasi keandalan jaringan sistem distribusi. SPLN adalah standar perusahaan PT. PLN (Persero) yang ditetapkan Direksi bersifat wajib. Dapat berupa peraturan, pedoman, instruksi, cara pengujian dan spesifikasi teknik. Sejak tahun 1976 sudah lebih dari 264 buah standar berhasil dirampungkan. 61 standar bidang pembangkitan, 71 standar bidang transmisi, 99 standar bidang distribusi dan 33 standar bidang umum. Standar ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan menetapkan tingkat keandalan sistem distribusi tenaga listrik. Tujuannya ialah untuk memberikan pegangan yang terarah dalam menilai penampilan dan menentukan tingkat keandalan dari sistem distribusi dan juga sebagai tolak ukur terhadap kemajuan atau menentukan proyeksi yang akan dicapai PT. PLN (Persero). Keandalan Standar Nilai Indeks Keandalan SAIFI dan SAIDI berdasarkan SPLN, IEEE dan World Class Service ditunjukkan pada Tabel 3 Tabel 3. Keandalan Standar Nilai Indeks Keandalan SAIFI dan SAIDI [2] Standar Indeks Keandalan Standar Nilai SAIFI SAIDI Kpt jpt SPLN 68-2 : 1986 3,2 21,09 IEEE std 1366-2003 1,45 2,30 World Class Service 3 1,666 2.6. Kegunaan Dari Indeks Keandalan Sistem Kegunaan dari informasi indeks keandalan sistem adalah sangat luas. Ada beberapa kegunaan yang paling umum yaitu (Billiton, R dan Billiton, J.E, 1989) : 1. Melengkapi manejemen dengan data capaian mengenai mutu layanan pelanggan pada sistemm listrik secara keseluruhan. 2. Untuk mengidentifikasi sub sistem dan sirkuit dengan capaian dibawah standar untuk memastikan penyebabnya. 2.7. Diagram Alir Penelitian Analisa perhitungan indeks keandalan Saidi dan Saifi PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dapat digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Gambar 5. Diagram Alir Penelitian

3. Perhitungan dan Analisis 3.1. Rekapitulasi Laporan Monitoring PT. PLN (Persero) Rayon Kakap 2016 Rekapitulasi data pelanggan dan laporan monitoring gangguan yang terdiri dari jumlah pelanggan, jumlah pelanggan padam, jam x pelanggan padam, jumlah gangguan, lama padam, serta beban padam pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode Januari sampai dengan Desember 2016 ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Data dan Laporan Monitoring Gangguan PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Periode Januari-Desember 2016 Data Monitoring 2. Indeks keandalan SAIDI dan SAIFI bulan Februari 2016 : Diketahui : Jumlah = 17.657 Jumlah Padam = 2.818 Jumlah Gangguan = 102 Jam x Padam = 106.323 Dengan menggunakan persamaan (2) dan persamaan (5), indeks keandalan SAIDI dan SAIFI adalah sebagai berikut : Bulan Jumlah Jumlah Padam Jam x Padam Januari 17.508 7.799 592.490 Februari 17.657 2.818 106.323 Maret 17.828 7.794 209.425 April 17.965 1.260 60.808 Mei 18.114 655 47.579 Juni 18.301 749 43.719 Juli 18.462 2.057 76.850 Agustus 18.590 7.602 230.113 September 18.763 6.114 66.153 Oktober 18.906 14.920 1.459.474 Nopember 19.021 14.461 772.940 Desember 19.278 16.171 652.338 3.2. Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap 2016 Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 4, perhitungan indeks keandalan SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 diuraikan dibawah ini : 1. Indeks keandalan SAIDI dan SAIFI bulan Januari 2016 : Diketahui : Jumlah = 17.508 Jumlah Padam = 7.799 Jumlah Gangguan = 88 Jam x Padam = 592.490 Dengan menggunakan persamaan (2) dan persamaan (5), indeks keandalan SAIDI dan SAIFI adalah sebagai berikut : Berdasarkan perhitungan diatas, indeks keandalan SAIDI dan SAIFI pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 secara lengkap disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI Periode Januari-Desember 2016 PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Bulan Saidi (Jam/plg/bln) Indeks Keandalan Saifi (Kali/plg/bln) Januari 33.8411 39.1999 Februari 6.0216 16.2789 Maret 11.7470 17.9243 April 3.3848 7.5747 Mei 2.6267 4.6285 Juni 2.3889 3.4788 Juli 4.1626 5.9052 Agustus 12.3783 25.7626 September 3.5257 19.5512 Oktober 77.1964 44.9825 Nopember 40.6362 41.8146 Desember 33.8385 39.4251 Total 231.7476 266.5262 Berdasarkan Tabel 6, indeks keandalan SAIDI dan SAIFI pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 6.

Nilai Indeks Keandalan 090 080 070 060 050 040 030 020 010 000 00.003 00.002 00.077 00.045 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Saidi (Jam/plg/bln) Bulan Saifi (Kali/plg/bln) Gambar 6. Grafik Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI PT.PLN (Persero) Rayon Kakap Periode Januari-Desember 2016 Indeks keandalan SAIDI minimum terjadi pada bulan Juni 2016 yaitu sebesar 2,3889 jam/pelanggan/bulan, sedangkan indeks keandalan SAIDI maksimum terjadi pada bulan Oktober 2016 yaitu sebesar 77,1964 jam/pelanggan/bulan. Indeks keandalan SAIFI minimum terjadi pada bulan Juni 2016 yaitu sebesar 3,4788 kali/pelanggan/bulan, sedangkan indeks keandalan SAIFI maksimum terjadi pada bulan Oktober 2016 yaitu sebesar 44,9825 kali/pelanggan/bulan.. 3.3. Analisa Hasil Perhitungan Jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem distribusi, transmisi, Gardu Induk, sumber tenaga, maupun oleh adanya pemadaman terencana ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Padam Berdasarkan Penyebab Pemadaman Jumlah No Penyebab Pemadaman Padam 1 Kelompok Sambungan Listrik Dan APP 1.890 2 Kelompok Jaringan Tegangan Rendah 1.144 3 Kelompok Transformator Gardu Distribusi 1.580 4 Kelompok Tiang Listrik TR Dan TM 30 5 Saluran Udara TM (SUTM) 19.641 6 Saluran Kabel TM (SKTM) 5.140 7 Gangguan Transmisi Dan Gardu Induk 0 8 Kelompok Padamnya Sumber Tenaga. 0 9 Kelompok Bencana Alam 0 10 Kelompok Pemadaman Terencana 0 11 Karena Pemeliharaan Jaringan 28.975 12 Pemadaman Bergilir Karena Cadangan Daya Kurang 24.000 JUMLAH 82.400 Jumlah pelanggan yang mengalami pemadaman sepanjang tahun 2016 mencapai 82.400 pelanggan. Kelompok pemadaman karena pemeliharaan jaringan memberikan kontribusi yang besar sebagai penyebab pemadaman sepanjang tahun 2016 yaitu 28.975 pelanggan padam. Dengan mengamati penyebab pemadaman PT. PLN (Persero) Rayon Kakap yang sebagian besar terjadi pada sistem distribusi 20 kv, perlu dilakukan tindakan untuk meminimalisir jumlah pelanggan padam akibat pemadaman, yaitu : melakukan pemangkasan pohonpohon dibawah saluran udara tegangan menengah secara berkala, manuver sistem jaringan distribusi primer, dan melakukan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, dan perluasan jaringan dengan menggunakan teknik PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan). Dengan terjadinya pemadaman mengakibatkan terdapat kwh yang tidak tersalurkan pada beban yang mengalami pemadaman. Beban padam akibat pemadaman akibat gangguan maupun pemadam terencana pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 ditunjukkan pada Tabel 7. Tabel 7. Beban Padam (kwh) PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Periode 2014-2016 Beban Padam Beban Padam (kwh) (Rp) 2014 13.441,26 19.722.096,37 2015 9.304,88 13.652.856,99 2016 10.826,89 15.886.074,76 Total 33.573,03 49.261.028,12 Berdasarkan Tabel 7, beban padam (kwh) PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode tahun 2014 2016 dapat digambarkan dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 6. Gambar 7. Grafik Beban Padam (kwh) PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Periode 2014-2016 Beban padam merupakan kwh yang tidak tersalurkan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Kakap akibat pemadaman. Diasumsikan pelanggan terbesar merupakan rumah tangga sesuai tarif dasar listrik, harga per kwh sebesar

Nilai Indeks Keandalan Rp.1.467,28. Pada tahun 2014 terdapat total beban padam sebesar 13.441,26 kwh atau setara dengan Rp. 19.722.096,37. Pada tahun 2015 terdapat total beban padam sebesar 9.304,88 kwh atau setara dengan Rp. 13.652.856,99. Pada tahun 2016 terdapat total beban padam sebesar 10.826,89 kwh atau setara dengan Rp. 15.886.074,76. Total beban padam sepanjang tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 sebesar 33.573,03 kwh atau setara Rp. 49.261.028,12. Berdasarkan hasil perhitungan indeks keandalan SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode tahun 2014 2016. Rekapitulasi indeks keandalan SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode tahun 2014 2016 ditunjukkan pada Tabel 4.9. Tabel 8.Rekapitulasi SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Periode 2014 2016 SAIDI SAIFI (Jam/plg/thn) (Kali/plg/thn) 2014 284,4128 464,6200 2015 195,7928 357,6137 2016 231,747 266,5262 Berdasarkan Tabel 8, indeks keandalan SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode tahun 2014 2016 disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 8. 500,000 450,000 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 00,000 284,413 464,620 195,793 357,614 266,526 231,748 2014 2015 2016 Saidi (Jam/plg/bln) Saifi (Kali/plg/bln) Gambar 8. Grafik SAIDI dan SAIFI PT. PLN (Persero) Rayon Kakap Periode 2014 2016 Analisa indeks keandalan SAIDI dan SAIFI pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap periode tahun 2014 sampai dengan 2016 terhadap beberapa standar indeks keandalan ditunjukkan pada Tabel 9. Tabel 9. Analisa Indeks Keandalan PT. PLN (Persero) Rayon Kakap 2014-2016 Nilai Indeks Keandalan PT.PLN (Persero) Rayon Kakap SPLN 68 2 : 1986 IEEE std 1366 2003 SAIDI SAIFI SAIDI SAIFI SAIDI SAIFI SAIDI SAIFI (jpt) (kpt) (jpt) (kpt) (jpt) (kpt) (jpt) (kpt) 3,2 21,09 2,3 1,45 1,666 3 284,41 464,62 195,79 357,61 231,74 266,52 Keterangan: = Memenuhi standar yang ditentukan = Tidak memenuhi standar yang ditentukan kpt = kali/pelanggan/tahun jpt = jam/pelanggan/tahun WCS (World Class Service) Berdasarkan indeks keandalan PT. PLN (Persero) Area Pontianak, indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal karena nilai SAIDI dan SAIFI melebihi batas maksimum yang ditentukan. Berdasarkan indeks keandalan SPLN 68-2 : 1986 indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal karena nilai SAIDI dan SAIFI melebihi batas maksimum yang ditentukan. Sedangkan berdasarkan indeks keandalan IEEE dan WCS, indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal karena nilai SAIDI dan SAIFI melebihi batas maksimum yang ditentukan. 4. Kesimpulan Berdasarkan analisa indeks keandalan System Average Interruption Duration Indeks (SAIDI) dan System Average Interuption Frequency Index (SAIFI) pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap, maka dapat disimpulkan berapa hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan data rekapitulasi pemadaman bulanan periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, konstribusi penyebab pemadaman pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap yaitu : gangguan pada saluran udara TM (SUTM), pemadaman bergilir karena cadangan daya kurang, dan pemadaman karena pemeliharaan jaringan. 2. Beban padam merupakan kwh yang tidak tersalurkan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Kakap akibat pemadaman, diasumsikan pelanggan terbesar merupakan rumah tangga sesuai tarif dasar listrik, harga per kwh sebesar Rp.1.467,28. Total beban padam sepanjang tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 sebesar 33.573,03 kwh atau setara Rp. 49.261.028,12. 3. Indeks keandalan SAIDI dan SAIFI pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap tahun 2014 masing-masing mencapai angka 284,4128 Jam/pelanggan/tahun dan 464,6200 Kali/pelanggan/tahun. Pada tahun 2015 masing-masing mencapai angka 195,7928 Jam/pelanggan/tahun dan 357,6137 Kali/pelanggan/tahun. Pada tahun 2016 masingmasing mencapai angka 231,7476 Jam/pelanggan/tahun dan 266,5262 Kali/pelanggan/tahun. Dengan demikian indek

keandalan SAIDI dan SAIFI mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini dapat dilihat menurunnya jam padam dan frekuensi pemadaman pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap setiap tahunnya. 4. Berdasarkan indeks keandalan PT. PLN (Persero) Area Pontianak, indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal karena nilai SAIDI dan SAIFI melebihi batas maksimum yang ditentukan. Hal ini seharusnya menjadi rujukan PT. PLN (Persero) Rayon Kakap untuk memberikan pengurangan tagihan listrik kepada konsumen yang diatur pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 2002 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik 2003. 5. Berdasarkan indeks keandalan SPLN 68-2:1986, IEEE dan WCS, indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal karena nilai SAIDI dan SAIFI melebihi batas maksimum yang ditentukan. 6. Berdasarkan hasil survey pengukuran tingkat kepuasan pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Kakap kepada 200 responden yang merupakan pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Kakap, menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden secara rata-rata menjawab bahwa nilai SAIDI dan SAIFI melebihi target yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Kakap. [9] SPLN 59. 1985. Keandalan Pada Sistem Distribusi 20kV Dan 6kV. Jakarta : Perusahaan Umum Listrik Negara [10] SPLN 52-3.1983, Proteksi Sistem Distribusi Tegangan Menengah. Jakarta : Perusahaan Umum Listrik Negara Biography Drajad Wahyudi, lahir di Pontianak pada tanggal 16 Juni 1988. Menempuh Pendidikan Program Strata I (S1) di Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura sejak tahun 2011. Penelitian ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro konsentrasi Teknik Tenaga Listrik Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura. Referensi [1] Dasman, Huria Handayani. 2017. Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi 20 kv Menggunakan Metode SAIDI dan SAIFI di PT. PLN (Persero) Rayon Lubuk Alung 2015. Jurnal Teknik Elektro Itp, Vol. 6, No. 2, Juli 2017. [2] Erhaneli, Zera Fitrizon. 2017. Pengaruh Pengaturan Titik Pemindahan Jaringan Terhadap Nilai SAIDI, SAIFI dan kwh Salur Pada Penyulang Cadnas dan Khatib Sulaiman di PT. PLN (Persero) Rayon Belanti Area Padang. Jurnal Teknik Elektro ITP, Vol. 6, No. 1, Januari 2017. [3] Gonen, Turan. 2008, Electrical Power Distribution System Engineering Second Edition. New York : Mcgraw-Hill Book Company. [4] Keppres No. 89. 2002. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 2002 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik 2003 Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara. Jakarta. [5] PLN. 2014. Buku Pedoman Pemeliharaan Pemutus Tenaga. Jakarta : PT. PLN (Persero). [6] PLN. 2010. Kriteria Desain Enjinering Kontruksi Jaringan Distribusi Sistem Tenaga Listrik. Jakarta : PT. PLN (Persero). [7] Saodah Siti. 2009. Evaluasi Keandalan Sistim Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan SAIDI dan SAIFI. Seminar Nasional Sains dan Teknologi. Yogyakarta. [8] Suswanto Daman. 2009, Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Padang : Universitas Negeri Padang.