LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dr. Ir. Maman Suherman, MM NIP

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PROGRAM PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN 2017

KEBIJAKAN PROGRAM DAN KEGIATAN DITJEN TANAMAN PANGAN TAHUN 2017

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2014

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR

WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

KATA PENGANTAR. Jakarta, 3 Januari 2017 Direktur Jenderal Tanaman Pangan, HASIL SEMBIRING NIP

RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS TANAMAN PANGAN TAHUN 2018

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR LAMPIRAN... RINGKASAN EKSEKUTIF... I. PENDAHULUAN...

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 DIREKTORAT PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

NOTA DINAS banjir Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung kekeringan OPT banjir kekeringan OPT banjir

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang


NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2013

4. Upaya yang telah dilakukan dalam mengendalikan serangan OPT dan menangani banjir serta kekeringan adalah sebagai berikut:

EVALUASI LUAS TANAM PAJALE TAHUN 2017 DAN STRATEGI PROGRAM TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

Kegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian

EVALUASI KEGIATAN TAHUN 2017 & RANCANGAN KEGIATAN TAHUN 2018 DITJEN TANAMAN PANGAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015

PAGU SATUAN KERJA DITJEN BINA MARGA 2012

NOTA DINAS banjir OPT banjir kekeringan OPT banjir kekeringan OPT

LAPORAN KINERJA DITJEN TANAMAN PANGAN 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

INDONESIA Percentage below / above median

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

VI. ARAH PENGEMBANGAN PERTANIAN BEDASARKAN KESESUAIAN LAHAN

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016 UNTUK PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN

Keragaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

Laporan Kinerja 2014 KATA PENGATAR

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN I 2016

Rancangan Awal RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2018 Prioritas Nasional Ketahanan Pangan

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

C UN MURNI Tahun

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN HORTIKULTURA 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

BERITA RESMI STATISTIK

KESEHATAN ANAK. Website:

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN I 2016

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN

EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)

I. EVALUASI UPSUS 2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

Laporan Kinerja KATA PENGANTAR

Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Ditjen Bina Kesmas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 23 Nopember 2010

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

Laporan Tahunan KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN PRODUKSI TANAMAN ANEKA KACANG DAN UMBI TRIWULAN II 2016

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TAHUN 2013

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

PROGRAM KEDAULATAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN MENDUKUNG NAWACITA 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

Disabilitas. Website:

Assalamu alaikum Wr. Wb.

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGUATAN PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI TRIWULAN II 2016

KEBIJAKAN LOKASI PROGRAM PERBAIKAN IRIGASI BERDASARKAN PELUANG PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN (IP) 1

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

Transkripsi:

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017

2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Maksud dan Tujuan... 4 1.3 Sasaran... 4 II CAPAIAN KINERJA... 5 2.1 Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama... 5 2.2 Realisasi SerapanAPBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan... 14 2.3 Permasalahan dan Upaya Tindak Lanjut... 15 III PENUTUP... 19 LAMPIRAN... 20 i

2017 Laporan Kinerja Triwulan III I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tahun 2017 merupakan tahun ketiga dari lima tahun periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, sehingga perlu dilakukan evaluasi untuk memberikan masukan dan kritik yang membangun agar pelaksanaan program dan kegiatan pada dua tahun berikutnya menjadi semakin baik. Seperti diketahui bersama bahwa fokus RPJMN tahap ini adalah untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan kompetitif perekonomian yang berbasis sumberdaya alam yang tersedia, sumberdaya manusia yang berkualitas dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kementerian Pertanian yang berperan besar dalam menyediakan kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia terutama yang bersumber dari produksi dalam negeri telah menetapkan sasaran swasembada pangan dengan lima komoditas pangan utama, tiga diantaranya merupakan komoditas utama tanaman pangan yaitu padi, jagung, dan kedelai. Berlandaskan RPJMN dan Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019, telah menetapkan visi, misi, tujuan, sasaran dan indikator strategis pembangunan tanaman pangan sebagaimana tertuang dalam Renstra Ditjen Tanaman Pangan tahun 2015-2019 edisi revisi sebagai berikut : 1

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 VISI Terwujudnya pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup secara berkelanjutan untuk memperkuat kedaulatan pangan MISI 1. Mewujudkan ketersediaan pangan yang cukup dan berkelanjutan 2. Mengembangkan komoditas tanaman pangan yang memiliki nilai tambah dan daya saing 3. Mengembangkan komoditas tanaman pangan yang mendukung bioindustri TUJUAN 1. Terwujudnyaswasembada padi, jagung dan meningkatnya produksi kedelai 2. Berkembangnya komoditas tanaman pangan bernilai ekonomi 3. Mendukung penyediaan bahan baku bioindustri SASARAN STRATEGIS 1. Terwujudnya peningkatan produksi dan saya saing tanaman 2. Terwujudnya peningkatan produksi tanaman pangan mendukung penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi berkelanjutan Laporan kinerja disusun untuk menyajikan capaian dari sasaran strategis yang telah ditetapkan yang diukur secara akurat dengan indikator yang tepat. Indikator tercapainya sasaran strategis dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 sebagaimana Tabel 1 berikut. 2

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Tabel 1. Perjanjian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2017 Sasaran Program Indikator Kinerja Target Terwujudnya Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan 1 Tercapainya produkvitas padi (Ku/Ha) 52,61 2 Tercapainya produkvitas jagung (Ku/Ha) 53,67 3 Tercapainya produkvitas kedelai (Ku/Ha) 16,00 4 Terlaksananya penggunaan benih unggul 50,00 bersertifikat padi (%) 5 Terlaksananya penggunaan benih unggul 50,00 bersertifikat jagung (%) 6 Terlaksananya penggunaan benih unggul 35,00 bersertifikat kedelai (%) 7 Terlaksananya luas areal tanaman pangan 93,00 aman dari gangguan OPT dan DPI padi (%) 8 Terlaksananya luas areal tanaman pangan 98,00 aman dari gangguan OPT dan DPI jagung (%) 9 Terlaksananya luas areal tanaman pangan 97,00 aman dari gangguan OPT dan DPI kedelai (%) Dalam mendukung pencapaian sasaran pembangunan tanaman pangan tahun 2017 dialokasikan kegiatan APBN Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Produk Tanaman Pangan. Beberapa kegiatan yang dialokasikan tahun 2017 diarahkan pada kegiatan utama pengelolaan produksi tanaman serealia (padi dan jagung) dan pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi (kedelai). Disamping itu ditambah dengan kegiatan pendukung antara lain pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan, penguatan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI, pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan, pengembangan pengujian mutu benih, dan pengembangan peramalan serangan OPT serta dukungan manajemen dan teknis lainnya. Untuk memantapkan peningkatan produksi kedelai dalam rangka percepatan swasembada kedelai dari yang direncanakan pada tahun 3

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 2020 menjadi tahun 2018, maka dialokasi APBN-P tahun 2017 yang dimulai pada bulan agustus yang difokuskan pada penerapan budidaya kedelai. Kegiatan kedelai APBN-P tahun 2017 dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan eks-tambang, lahan perkebunan TBM, lahan kering, lahan bera, lahan tidur, lahan pasang surut serta lahan eks PATB Jagung. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah: 1) Mengetahui capaian Kinerja Ditjen Tanaman Pangan sampai dengan Triwulan III Tahun 2017. 2) Mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Ditjen Tanaman Pangan selama Triwulan III Tahun 2017. 3) Memberikan masukan dan rekomendasi dalam rangka perbaikan pelaksanaan kegiatan selanjutnya. 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan pada periode triwulan III yang dimonitor melalui Indikator Kinerja Ditjen Tanaman Pangan. 4

2017 Laporan Kinerja Triwulan III II CAPAIAN KINERJA 2.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Utama Pemantauan kinerja triwulan dilakukan dengan membandingkan capaian kinerja terhadap Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan Menteri Pertanian. Capaian indikator kinerja sasaran program Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan III 2017, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Program Ditjen Tanaman Pangan Triwulan III Tahun 2017 Realisasi Sasaran Program Indikator Kinerja Target TW III (%) 1. Tercapainya produktivitas padi (Ku/Ha) 52.61 52.43 99.66 2. Tercapainya produktivitas jagung (Ku/Ha) 53.67 51.56 96.07 3. Tercapainya produktivitas kedelai (Ku/Ha) 16.00 15.14 94.63 Terwujudnya Peningkatan Produksi dan Daya Saing Tanaman Pangan 4. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat padi (%) 5. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat jagung (%) 6. Terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai (%) 7. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari gangguan OPT dan DPI padi (%) 8. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari Gangguan OPT dan DPI jagung (%) 9. Terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari Gangguan OPT dan DPI kedelai (%) Rata-Rata Capaian 50.00 36.92 73.84 50.00 39.39 78.78 35.00 44.69 127.69 93.00 98.49 105.90 98.00 99.49 101.52 97.00 99.63 102.71 97.87 5

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 2.1.1. Produktivitas Padi Penetapan target kinerja produktivitas padi dilakukan dalam rangka mendukung pencapaian target produksi padi tahun 2017 sebesar 78,13 juta ton gabah kering giling (GKG). Berdasarkan angka ramalan I TA 2017 produktivitas padi tahun 2017 mencapai 52,43 ku/ha. Capaian produktivitas padi tahun 2017 merupakan angka ramalan I, yang dihasilkan dari pertanaman musim tanam mulai Oktober 2016 sampai September 2017. Luas tanam padi pada musim tanam Oktober 2016-September 2017 mencapai 15.966.142 ha berdasarkan data PPD Pusdatin Kementan. Luas tanam tersebut meningkat 453.961 ha dibandingkan luas tanam Oktober 2015-September 2016. Realisasi Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya peningkatan produktivitas padi tahun 2017 disajikan pada tabel berikut : Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Padi Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) Realisasi TW III No Kegiatan Pendukung Target Volume (%) 1 Budidaya padi (Ha) 879.014 595.017 67,69 2 UPPO (unit) 1.500 904 60,27 3 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber Padi (Ha) 293 174 59,39 b. Desa mandiri benih (Ha) 13.020 4.900 37,63 c. Bantuan benih pusat (Ha) 500.000 168.637 33,73 d. Sertifikasi benih Padi (Ha) 57.424 31.427 54,73 e. Subsidi Benih Padi (Ton) 101.500 51.740 50,98 4 Pengendalian OPT dan DPI: a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 15.850 12.825 80,91 b. Pemantapan penanganan DPI (Ha) 360 330 91,67 c. Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 568 309 54,40 d. Penguatan Agroekosistem Padi (Ha) 7.175 3.650 50,87 5 Sarana pasca panen padi (Unit) 4.599 4.083 88,78 6

2017 Laporan Kinerja Triwulan III 2.1.2. Produktivitas Jagung Target kinerja tercapainya produktivitas jagung tahun 2017 sebesar 53,67 ku/ha. Penetapan target kinerja tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target produksi jagung tahun 2017 sebesar 25,20 juta ton pipilan kering. Berdasarkan angka ramalan I TA 2017 produktivitas jagung tahun 2017 mencapai 51,56 ku/ha. Capaian ini dihasilkan dari pertanaman musim tanam mulai Oktober 2016 sampai September 2017. Luas tanam jagung bulan Oktober 2016-September 2017 mencapai 5.973.056 ha berdasarkan data PPD Pusdatin Kementan. Luas tanam tersebut meningkat 1.305.203 ribu ha dibandingkan luas tanam Oktober 2015-September 2016. Realisasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA. 2017 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya produktivitas jagung tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Jagung Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) Realisasi TW III No Kegiatan Pendukung Target Volume (%) 1 Budidaya Jagung (Ha) 3.000.000 2.082.769 69,43 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber Jagung (Ha) 93 27 29,03 b. Sertifikasi benih Jagung (Ha) 1.800 845 46,94 3 Pengendalian OPT dan DPI: a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 630 510 80,95 b. Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 144 47 32,64 c. Penguatan Agroekosistem (Ha) 285 105 36,84 4 Sarana pasca panen jagung (Unit) 2.359 2.185 92,62 7

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 2.1.3. Produktivitas Kedelai Target kinerja tercapainya produktivitas kedelai tahun 2017 sebesar 16,00 ku/ha. Penetapan target tersebut dalam rangka mendukung pencapaian target produksi kedelai tahun 2017 sebesar 1,20 juta ton biji kering. Berdasarkan angka ramalan I TA 2017 produktivitas kedelai tahun 2017 sampai dengan triwulan III mencapai 15,14 ku/ha. Capaian produktivitas kedelai tahun 2017 merupakan angka ramalan berdasarkan estimasi yang dihasilkan dari pertanaman musim tanam Oktober 2016 sampai dengan September 2017. Luas tanam kedelai bulan Oktober 2016-September 2017 mencapai 375.149 ha berdasarkan data BPS. Luas tanam tersebut turun 251.080 ha dibandingkan luas tanam Oktober 2015-September 2016. Realisasi Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA 2017 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya produktivitas kedelai disajikan dalam tabel berikut : Tabel 5. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Peningkatan Produktivitas Kedelai Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) No Kegiatan Pendukung Target Realisasi TW III Volume (%) 1 Penerapan Budidaya Kedelai (Ha) 716,770 143,054 19.96 a. APBN (Ha) 216,770 142,759 65.86 b. APBN-P (Ha) 500,000 295 0.06 2 Penyediaan benih: a. Perbanyakan benih sumber kedelai (Ha) 190 117 61.58 b. Sertifikasi benih kedelai (Ha) 7,491 8,777 117.16 c. Subsidi Benih Kedelai (Ton) 15,000 805 5.37 3 Pengendalian OPT dan DPI: a. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 270 180 66.67 b. Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 60 30 50.00 c. Penguatan Agroekosistem (Ha) 120 4 3.33 4 Sarana pascapanen kedelai (Unit) 828 822 99.28 8

2017 Laporan Kinerja Triwulan III 2.1.4. Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi, Jagung, Kedelai Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan peningkatan produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Pada tahun 2017 tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai masing-masing ditargetkan untuk padi sebesar 50%, jagung 50%, dan kedelai 35% dari total luas pertanaman. Penggunaan benih bersertifikat sampai dengan triwulan III disajikan dalam tabel berikut.da tah Tabel 6. Penggunaan Benih Padi, Jagung, Kedelai Tahun 2017 No. (Posisi: s.d Triwulan III) Komoditas Penggunaan Benih Bersertifikat (%) Target Realisasi % Capaian 1 Padi 50,00 36,92 73,84 2 Jagung 50,00 39,39 78,78 3 Kedelai 35,00 44,69 127,69 Penggunaan benih padi bersertifikat dihitung berdasarkan penggunaan benih yang berasal dari bantuan program pemerintah dan pasar bebas sampai dengan triwulan III tahun 2017 yang mencapai 87.639,29 ton atau 36,92% dari total kebutuhan benih potensial 237.389 ton. Untuk mendukung tercapainya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi tahun 2017, Ditjen Tanaman Pangan telah mengalokasikan beberapa kegiatan dengan realisasi pelaksanaan sebagaimana tabel berikut. 9

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 Tabel 7. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Padi 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) No Kegiatan Pendukung Target Realisasi TW III Volume (%) 1 -Bantuan benih untuk budidaya padi daerah (Ha) 879.014 595.017 67,69 -Bantuan benih padi PUSAT (Ha) 500.000 168.637 33,73 2 Perbanyakan benih sumber Padi (Ha) 293 174 59,39 3 Desa mandiri benih (Ha) 13.020 4.900 37,63 4 Sertifikasi benih padi (Ha) 57.424 31.427 54,73 5 Subsidi Benih padi (Ton) 101.500 51.740 50,98 Selaian kegiatan pendukung diatas, dilaknakan pula kegiatan yang juga menjadi pendukung tercapainya kinerja penggunaan benih bersertifikat berupa pengembangan metode pengujian mutu benih oleh Balai Besar PPMBTPH Cimanggis, sampai dengan Triwulan III progres kegiatan tersebut telah mencapai 57,70% dari target 10 metode. Penggunaan benih jagung bersertifikat dihitung berdasarkan penggunaan benih yang berasal dari bantuan program pemerintah dan pasar bebas sampai dengan triwulan III tahun 2017 yang mencapai 22.364,11 ton atau 39,39% dari total kebutuhan benih potensial 56.777 ton. Realisasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 untuk mendukung tercapainya target penggunaan benih jagung varietas unggul bersertifikat disajikan dalam tabel berikut. 10

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Tabel 8. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Jagung 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) No Kegiatan Pendukung Target Realisasi TW III Volume (%) 1 Bantuan benih untuk budidaya jagung (Ha) 3.000.000 2.082.769 69,43 2 Perbanyakan benih sumber jagung (Ha) 63 27 42,86 3 Sertifikasi benih jagung (Ha) 1.800 845 46,94 Penggunaan benih kedelai bersertifikat sampai dengan triwulan III tahun 2017 mencapai 5.716,88 ton atau 44,69% dari total kebutuhan benih potensial 12.791 ton. Realisasi Kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan TA.2017 yang dialokasikan untuk mendukung tercapainya penggunaan benih kedelai bersertifikat disajikan dalam table berikut. Tabel 9. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Penggunaan Benih Unggul Bersertifikat Kedelai 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) No Kegiatan Pendukung Target Realisasi TW III Volume (%) 1 Bantuan benih untuk budidaya kedelai (Ha) 716.770 145.016 20,23 2 Perbanyakan benih sumber kedelai (Ha) 190 117 61,58 3 Sertifikasi benih kedelai (Ha) 7.491 8.777 117,16 4 Subsidi Benih kedelai (Ton) 15.000 805 5,37 11

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 2.1.5. Luas Pertanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman Dari Gangguan OPT dan DPI Pengamanan pertanaman pangan dari gangguan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (banjir dan kekeringan) merupakan bagian penting dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan baik dari segi kuantitas maupun kualitas hasilnya. Dalam Perjanjian Kinerja (PK) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2017, telah ditetapkan target indikator kinerja utama berupa Terlaksananya Luas Areal Tanaman Pangan yang Aman Dari Gangguan OPT dan DPI untuk padi sebesar 93%, jagung 98%, dan kedelai 97% dari total luas pertanaman. Pada tahun 2017 capaian pengamanan pertanaman dari gangguan OPT dan DPI padi mencapai 105,9% (Sangat Berhasil), jagung 101,52% (Sangat Berhasil), dan kedelai 102,71% (Sangat Berhasil). Data luas pertanaman yang aman dari gangguan OPT dan dampak perubahan iklim selengkapnya disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 10. Luas Areal Tanaman Padi, Jagung, Kedelai yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017 (Posisi: s.d Triwulan III) Triwulan III No Uraian Padi Jagung Kedelai Terkena Puso Terkena Puso Terkena Puso Tahun 2017 Tahun 2017 Tahun 2017 1 Total Luas Tanam (Ha) 10,413,384 3,154,260 255,829 2 Luas OPT Utama (Ha) 58,823 3,624 1,678 25 476 1 3 Luas Terkena DPI (Ha) 98,216 65,988 14,284 7,103 477 246 - Banjir (Ha) 71,427 46,434 6,496 3,147 462 242 - Kekeringan (Ha) 26,789 19,554 7,788 3,956 15 4 4 Total Luas OPT Utama + Terkena DPI (Ha) 157,039 69,612 15,962 7,128 953 247 - % Thd Total Luas Tanam (%) 1.51 0.67 0.51 0.23 0.37 0.10 Luas Areal yang Aman dari OPT dan DPI (Ha) 10,256,345 3,138,298 254,876 - % Thd Total Luas Tanam (%) 98.49 99.49 99.63 Capaian Kinerja 105.91 101.52 102.71 12

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Sedangkan realisasi kegiatan APBN Ditjen Tanaman Pangan yang dialokasikan dalam mendukung pengendalian luas serangan OPT dan penanganan DPI pada pertanaman padi, jagung dan kedelai tahun 2017 disajikan dalam tiga tabel berikut. Tabel 11. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Padi yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017 Realisasi TW III No Kegiatan Pendukung Target Volume (%) 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 15.850 12.825 80,91 2 Pemantapan penanganan DPI (Ha) 360 330 91,67 3 Gerakan pengendalian OPT reguler+tni (Kali) 568 309 54,40 4 Penguatan Agroekosistem (Ha) 7.175 3.650 50,87 Tabel 12. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Jagung yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017 No Kegiatan Pendukung Target Realisasi TW III Volume (%) 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 630 510 80,95 2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 144 47 32,64 3 Penguatan Agroekosistem (Ha) 285 105 36,84 Tabel 13. Pelaksanaan Kegiatan Pendukung Tercapainya Indikator Kinerja Luas Areal Pertanaman Kedelai yang Aman dari Gangguan OPT dan DPI Tahun 2017 Realisasi TW III No Kegiatan Pendukung Target Volume (%) 1 Pemantapan penerapan PHT (Ha) 270 180 66,67 2 Gerakan pengendalian OPT reguler (Kali) 60 30 50,00 3 Penguatan Agroekosistem (Ha) 120 4 3,33 13

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 Selaian kegiatan pendukung diatas, terdapat kegiatan yang juga menjadi pendukung tercapainya kinerja areal pertanaman yang aman dari gangguan OPT dan DPI berupa pengembangan model peramalan OPT yang dilaksanakan oleh Balai Besar Peramalan OPT, sampai dengan Triwulan III telah terealisasi 13 model atau 86,67% dari target 15 model peramalan. 2.2. Realisasi Serapan APBN Sektoral Ditjen Tanaman Pangan Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan serapan anggaran kegiatan, hingga triwulan III 2017 (Januari s.d 30 September 2017) realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan baru mencapai Rp 3,748 triliun atau 52,3% dari Pagu DIPA Rp. 7,162 triliun, dengan rincian: 1) Pengelolaan produksi tanaman seralia Rp. 1,856 triliun (50,18%); 2) Pengelolaan produksi tanaman aneka kacang dan umbi Rp. 262,585 miliar (25,25%); 3) Pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan Rp.186,469 miliar (48,19%); 4) Pengelolaan perlindungan tanaman pangan dari gangguan OPT dan DPI Rp. 134,252 miliar (60,24%); 5) Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan Rp. 1,168 triliun (75,24%); 6) Pengembangan metode pengujian mutu benih Rp. 6,518 miliar (65,35%); 7) Pengembangan peramalan serangan OPT Rp. 12,236 (73,32%; dan 8) Dukungan manajemen dan teknis lainnya Rp. 121,955 miliar (51,89%). Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut. 14

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Tabel 14. Realisasi Serapan APBN Sektoral Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Menurut Kegiatan Triwulan III Tahun 2017 No. Nama Kegiatan Pagu Realisasi (Rp.000) (Rp.000) (%) 1. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 1.040.065.538 262.585.417 25,25 Total 2. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia 3.698.462.198 1.856.047.858 50,18 3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan 386.920.108 186.469.749 48,19 4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan 222.878.614 134.252.618 60,24 5. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen TP 235.010.929 121.955.570 51,89 6. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan 9.974.669 6.518.908 65,35 Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih 7. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu 16.689.224 12.236.779 73,32 Tumbuhan 8. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan 1.552.402.208 1.168.013.046 75,24 7.162.403.488 3.748.079.947 52,33 2.3. Permasalahan dan Upaya Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan beserta upaya percepatan yang dilaksanakan oleh Ditjen Tanaman Pangan pada triwulan III 2017 di masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut : 2.3.1. Kegiatan Aneka Kacang dan Umbi Permasalahan : 1. Kegiatan APBN-P kedelai direncanakan di lokasi PATB jagung. Dikarenakan kegiatan jagung mengalami mundur tanam, maka perlu lokasi baru untuk kedelai agar bisa ditanam di Oktober-Desember. 2. Petani tidak biasa menanam kedelai di musim hujan karena ada resiko hasil panen di musim hujan kurang bagus. 15

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 3. Harga jual kedelai saat ini dirasa masih rendah. 4. Kurangnya stok benih kedelai in situ khususnya di luar jawa. Upaya tindak lanjut : 1. Identifikasi dan verifikasi dan melengkapi data-data CPCL. 2. Merekomendasikan penggunaan pengering/dryer di musim hujan. 3. Memberikan informasi seputar pasar dan harga kedelai. 4. Identifikasi kesiapan benih lebih awal dan mendatangkan benih dari wilayah sekitarnya. 2.3.2. Kegiatan Fasilitasi Budidaya Padi Permasalahan : 1. Pada kegiatan padi hibrida, ada beberapa daerah kesulitan mendapatkan benih padi hibrida yang sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. 2. Pada kegiatan padi Salibu, ada beberapa daerah yang telah ditetapkan CPCL-nya melewati masa panen sehingga kegiatan salibu tidak dapat dilaksanakan pada lokasi tersebut. 3. Lambatnya proses pengadaan pada beberapa provinsi. Upaya tindak lanjut : 1. Mengidentifikasi ketersediaan benih padi hibrida dan mencari yang harganya setara dengan harga yang telah ditetapkan. 2. Dilakukan realokasi dari kabupaten yang tidak bias melaksanakan kegiatan ke kabupaten lain dan segera menetapkan CPCL perubahan. 3. Merekomendasikan pada daerah untuk menggunakan ULP unit lainnya yang ada di daerah tersebut. 16

2017 Laporan Kinerja Triwulan III 2.3.3. Kegiatan Fasilitasi Budidaya Jagung Permasalahan : 1. Ketersediaan benih jagung varietas Litbang terbatas. Menurut penyedia benih akan tersedia pada bulan Oktober dan November. 2. Benih jagung komposit hanya diproduksi di daerah tertentu. Untuk provinsi yang tidak memiliki penangkar benih komposit harus mendatangkan benih dari provinsi lain, sementara untuk mendatangkan dari provinsi lain membutuhkan tambahan biaya untuk transportasi. 3. Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten masih kesulitan mencari CPCL yang sesuai kriteria lahan. 4. Permasalahan dalam distribusi/pengangkutan benih sampai ke titik bagi (kelompok tani), seperti yang terjadi di Provinsi Papua, dimana benih yang dibawa menggunakan kapal laut kandas terkena batu karang dan harus di bongkar di laut sehingga diperlukan biaya tambahan untuk mengirim benih hingga ke titik bagi. Upaya tindak lanjut : 1. Diterbitkannya surat Nomor 368/TP.100/C/04/2017 tanggal 13 April 2017 mengenai percepatan pengadaan benih jagung. 2. Dilakukan realokasi bantuan dari satker yang belum melakukan kontrak pengadaan jagung sampai tanggal 30 September dialihkan ke 11 provinsi yang berprestasi (dasar penetapan 11 provinsi berprestasi adalah serapan anggaran diatas 95%, yaitu Prov. Aceh, DIY, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Bali, NTB, Malut, Sulbar, Kaltara). 3. Guna memastikan ketersediaan benih untuk kegiatan realokasi ini (395.828 Ha kebutuhan benih 3.635 ton), maka diadakan rapat 17

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 dengan penyedia Tanggal 3 Oktober dan tanggal 12 Oktober 2017.Dari hasil rapat diketahui benih yang tersedia sebanyak 4.272 ton. 2.3.3. Kegiatan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan Permasalahan : 1. Tidak semua varietas yang diusulkan oleh kabupaten tersedia di produsen yang terdaftar. 2. Tidak semua produsen yang terdaftar lolos kualifikasi di ULP. 3. Dokumen usulan yang diterima tidak selalu lengkap sesuai Petunjuk Teknis, sehingga membutuhkan waktu untuk proses pengajuan pengadaan ke ULP. 4. Adanya gagal lelang akibat : a. Tidak tercapai kesepakatan harga. b. Tidak tersedia stok benih sesuai dengan yang dibutuhkan. Upaya tindak lanjut : 1. Dilakukan komunikasi dengan pengusul untuk mengganti varietas sesuai dengan yang tersedia. 2. Daftar kelengkapan dokumen produsen yang diperlukan diinformasikan ke calon penyedia. 3. Mengkomunikasikan adanya kegiatan Bantuan Benih Padi Inbrida di Pemerintah Pusat melalui tim yang turun ke lapangan. 4. Proses pengadaan diulang dari awal. 5. Percepatan DUPBB dengan cara jemput bola ke kelompok tani dengan target padi inbrida 1.578.485 ha, padi hibrida 57.780 ha dan kedelai 216.376 ha. 18

2017 Laporan Kinerja Triwulan III III PENUTUP Pada tahun 2017 target kinerja Ditjen Tanaman Pangan yang ditetapkan telah dituangkan dalam Perjanjian Kinerja 2017, dengan capaian sampai dengan triwulan III telah menunjukkan kriteria sangat berhasil (capaian >100%) sebanyak 4 indikator, yaitu: terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat kedelai, luas pertanaman yang aman dari serangan OPT dan DPI untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai. Capaian kinerja yang masuk kategori berhasil (capaian 80-100%) sebanyak 3 indikator yaitu produktivitas padi, jagung dan kedelai. Sedangkan 2 indikator lainnya masuk kategori cukup berhasil (capaian 60-79%) yaitu terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat padi dan jagung. Realisasi APBN Sektoral (BA.018) Ditjen Tanaman Pangan baru mencapai Rp 3,748 T atau 52,33% dari Pagu DIPA Rp 7,162 triliun. Dengan melakukan upaya percepatan seperti pada uraian di atas, ditargetkan seluruh kegiatan Ditjen Tanaman Pangan akan dapat direalisasikan pada akhir tahun 2017. 19

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 LAMPIRAN 20

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Lampiran 1 PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS PADI TAHUN 2017 PER PROVINSI TRIWULAN III Luas Panen Produktivitas Produksi No. Provinsi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi (Ha) (Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (Ton) (Ton) (%) 1 Aceh 427.643 469.245 109,73 50,52 52,35 103,62 2.160.342 2.456.372 113,70 2 Sumut 770.871 981.690 127,35 52,40 51,39 98,07 4.039.643 5.044.685 124,88 3 Sumbar 543.759 491.237 90,34 50,66 52,18 103,00 2.754.859 2.563.346 93,05 4 Riau 117.304 94.342 80,43 39,23 39,23 100,00 460.191 370.087 80,42 5 Jambi 173.630 174.866 100,71 46,70 46,54 99,66 810.770 813.814 100,38 6 Sumsel 884.914 993.374 112,26 46,27 51,24 110,74 4.094.456 5.090.153 124,32 7 Bengkulu 171.028 151.463 88,56 42,83 44,46 103,81 732.503 673.430 91,94 8 Lampung 690.667 829.187 120,06 51,74 51,18 98,92 3.573.182 4.244.037 118,77 9 Kep. Babel 11.518 16.423 142,59 32,43 23,38 72,09 37.352 38.393 102,79 10 Kep. Riau 419 241 57,52 35,88 31,43 87,60 1.502 756 50,33 11 DKI Jakarta 1.468 742 50,54 67,17 54,46 81,08 9.859 4.041 40,99 12 Jabar 2.127.190 2.117.809 99,56 59,84 59,76 99,87 12.729.253 12.656.882 99,43 13 Jateng 1.939.988 1.915.407 98,73 56,61 60,39 106,67 10.982.072 11.566.798 105,32 14 DI Yogyakarta 164.968 159.791 96,86 58,52 57,44 98,15 965.456 917.804 95,06 15 Jatim 2.150.490 2.299.797 106,94 60,50 58,21 96,22 13.010.181 13.387.836 102,90 16 Banten 412.943 427.100 103,43 53,80 56,32 104,69 2.221.451 2.405.462 108,28 17 Bali 153.997 139.586 90,64 60,97 60,41 99,09 938.861 843.270 89,82 18 NTB 480.108 460.157 95,84 50,92 49,71 97,62 2.444.768 2.287.400 93,56 19 NTT 260.746 297.687 114,17 33,97 34,65 101,99 885.881 1.031.341 116,42 20 Kalbar 517.155 547.269 105,82 32,21 28,24 87,67 1.665.858 1.545.397 92,77 21 Kalteng 263.461 282.336 107,16 35,05 29,67 84,66 923.471 837.820 90,73 22 Kalsel 536.463 565.151 105,35 43,35 42,44 97,90 2.325.831 2.398.544 103,13 23 Kaltim 110.863 94.150 84,92 45,84 41,77 91,13 508.184 393.310 77,40 24 Kaltara 36.828 22.529 61,17 37,32 31,69 84,92 137.423 71.400 51,96 25 Sulut 139.983 135.829 97,03 49,52 50,19 101,34 693.186 681.660 98,34 26 Sulteng 251.168 224.780 89,49 49,02 48,39 98,71 1.231.275 1.087.620 88,33 27 Sulsel 1.093.746 1.152.675 105,39 52,97 51,96 98,09 5.793.187 5.989.168 103,38 28 Sultra 143.104 177.018 123,70 48,37 40,45 83,62 693.203 715.982 103,29 29 Gorontalo 68.503 66.781 97,49 49,51 52,49 106,02 339.155 350.523 103,35 30 Sulbar 100.666 129.221 128,37 51,18 45,26 88,43 515.203 584.865 113,52 31 Maluku 28.764 45.593 158,51 43,80 25,83 58,98 125.975 117.776 93,49 32 Malut 21.250 27.496 129,39 38,67 30,48 78,83 82.176 83.820 102,00 33 Pabar 7.365 6.671 90,58 42,85 43,97 102,61 31.559 29.327 92,93 34 Papua 47.474 60.486 127,41 44,90 47,21 105,15 214.733 285.580 132,99 Jumlah 14.850.444 15.558.128 104,77 52,61 52,43 99,66 78.133.000 81.568.699 104,40 Sumber : Aram I 2017 BPS 21

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 Lampiran 2 PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS JAGUNG TAHUN 2017 PER PROVINSI TRIWULAN III No. Provinsi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi (000 Ha) (000 Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (000 Ton) (000 Ton) (%) 1 Aceh 58.689 61.816 105,33 43,86 45,27 103,21 262.500 279.815 106,60 2 Sumut 278.708 274.896 98,63 62,70 62,29 99,34 1.782.181 1.712.252 96,08 3 Sumbar 114.743 113.004 98,48 69,80 74,26 106,39 816.710 839.185 102,75 4 Riau 18.006 11.278 62,63 24,44 25,49 104,30 44.878 28.750 64,06 5 Jambi 11.140 23.159 207,89 61,70 64,69 104,85 69.465 149.815 215,67 6 Sumsel 52.570 108.992 207,33 46,92 64,85 138,21 330.750 706.773 213,69 7 Bengkulu 20.847 27.344 131,17 41,11 54,91 133,57 99.750 150.147 150,52 8 Lampung 430.166 427.747 99,44 34,14 51,24 150,08 2.376.448 2.191.696 92,23 9 Kep. Babel 279 325 116,49 54,17 46,97 86,71 1.170 1.527 130,51 10 Kep. Riau 299,0 56 18,73 61,15 17,14 28,03 1.039 96 9,24 11 DKI Jakarta - - - - - - - - - 12 Jabar 172.092 200.543 116,53 77,46 81,38 105,06 1.359.434 1.632.005 120,05 13 Jateng 684.030 525.280 76,79 45,06 58,78 130,46 3.984.921 3.087.835 77,49 14 DI Yogyakarta 71.467 60.920 85,24 52,55 45,62 86,81 328.375 277.933 84,64 15 Jatim 1.304.561 1.181.712 90,58 38,95 48,47 124,45 6.991.092 5.728.017 81,93 16 Banten 4.994 90.731 1.816,80 57,13 35,13 61,48 19.835 318.695 1.606,73 17 Bali 19.747 14.402 72,93 26,78 31,38 117,19 53.928 45.200 83,82 18 NTB 170.834 228.536 133,78 66,37 66,38 100,02 1.156.305 1.517.025 131,20 19 NTT 337.825 306.183 90,63 26,37 25,41 96,36 908.306 777.985 85,65 20 Kalbar 51.112 35.507 69,47 40,28 39,13 97,14 209.926 138.934 66,18 21 Kalteng 3.089 6.879 222,69 33,43 47,27 141,40 10.531 32.521 308,81 22 Kalsel 25.777 46.207 179,26 59,73 56,02 93,79 157.010 258.865 164,87 23 Kaltim 3.137 17.243 549,67 39,06 44,75 114,57 12.497 77.165 617,47 24 Kaltara 670 1.009 150,60 26,12 25,09 96,07 1.785 2.532 141,85 25 Sulut 159.729 272.019 170,30 36,64 37,77 103,09 564.298 1.027.488 182,08 26 Sulteng 71.488 62.629 87,61 54,71 47,96 87,66 341.458 300.360 87,96 27 Sulsel 376.418 449.642 119,45 26,49 57,37 216,57 2.100.000 2.579.539 122,84 28 Sultra 26.325 59.411 225,68 45,71 30,62 66,98 71.120 181.893 255,76 29 Gorontalo 174.935 295.540 168,94 46,84 50,31 107,41 927.825 1.486.856 160,25 30 Sulbar 35.198 83.175 236,31 52,01 48,50 93,25 164.083 403.402 245,85 31 Maluku 5.851 36.821 629,31 37,16 8,08 21,74 22.176 29.749 134,15 32 Malut 5.685 4.576 80,49 33,51 29,90 89,21 19.425 13.680 70,42 33 Pabar 1.258 1.311 104,21 24,44 17,78 72,75 2.229 2.330 104,53 34 Papua 3.431 19.025 554,50 17,37 25,44 146,48 8.550 48.408 566,18 Jumlah 4.695.098 5.047.918 107,51 53,67 51,56 96,07 25.200.000 26.028.473 103,29 Sumber : Aram I 2017 BPS 22

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Lampiran 3 PRAKIRAAN CAPAIAN LUAS PANEN, PRODUKSI, PRODUKTIVITAS KEDELAI TAHUN 2017 PER PROVINSI TRIWULAN III Luas Panen Produktivitas Produksi No. Provinsi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi (000 Ha) (000 Ha) (%) (Ku/Ha) (Ku/Ha) (%) (000 Ton) (000 Ton) (%) 1 Aceh 51.833 16.186 31,23 15,40 15,71 102,01 79.842 25.427 31,85 2 Sumut 19.012 6.685 35,16 11,83 12,89 108,97 22.497 8.618 38,31 3 Sumbar 709 109 15,37 10,48 12,01 114,60 743 131 17,63 4 Riau 5.793 1.237 21,35 12,07 11,61 96,19 6.992 1.436 20,54 5 Jambi 10.560 10.024 94,92 13,81 13,06 94,60 14.581 13.096 89,82 6 Sumsel 29.397 13.213 44,95 17,04 17,28 101,38 50.094 22.826 45,57 7 Bengkulu 12.911 885 6,85 11,18 10,34 92,49 14.440 915 6,34 8 Lampung 14.344 5.026 35,04 12,55 12,17 96,95 18.000 6.115 33,97 9 Kep. Babel 19 - - 11,01 - - 21 - - 10 Kep. Riau - - - - - - - - - 11 DKI Jakarta - - - - - - - - - 12 Jabar 70.872 47.314 66,76 13,63 16,96 124,46 96.591 80.262 83,09 13 Jateng 59.250 50.523 85,27 18,95 15,99 84,36 112.292 80.770 71,93 14 DI Yogyakarta 13.580 7.323 53,92 12,21 13,59 111,34 16.583 9.955 60,03 15 Jatim 181.631 144.147 79,36 16,91 16,24 96,02 307.094 234.053 76,22 16 Banten 8.771 5.547 63,24 13,48 13,76 102,05 11.823 7.631 64,54 17 Bali 5.822 5.512 94,68 14,74 12,92 87,68 8.580 7.124 83,03 18 NTB 64.815 53.375 82,35 19,51 12,09 61,95 126.434 64.514 51,03 19 NTT 8.141 6.731 82,68 11,70 10,10 86,33 9.527 6.799 71,37 20 Kalbar 2.989 1.014 33,92 15,86 17,08 107,70 4.741 1.732 36,53 21 Kalteng 2.689 1.695 63,03 12,30 13,96 113,49 3.308 2.366 71,52 22 Kalsel 31.890 10.172 31,90 14,67 13,61 92,79 46.788 13.847 29,60 23 Kaltim 4.132 1.357 32,84 14,94 14,80 99,05 6.172 2.008 32,53 24 Kaltara 4.938 31 0,63 10,23 10,97 107,21 5.050 34 0,67 25 Sulut 18.435 12.035 65,28 13,40 13,26 98,95 24.707 15.957 64,58 26 Sulteng 11.373 7.946 69,87 17,40 17,15 98,56 19.786 13.623 68,85 27 Sulsel 72.522 21.924 30,23 18,21 14,02 77,00 132.061 30.740 23,28 28 Sultra 19.444 6.454 33,19 14,23 19,45 136,66 27.678 12.551 45,35 29 Gorontalo 3.117 989 31,73 15,29 14,41 94,23 4.766 1.425 29,90 30 Sulbar 8.008 3.820 47,70 15,07 15,15 100,51 12.066 5.786 47,95 31 Maluku 2.525 1.408 55,76 12,23 11,58 94,66 3.088 1.630 52,78 32 Malut 2.693 794 29,48 12,77 10,09 79,00 3.438 801 23,30 33 Pabar 3.022 679 22,47 13,17 10,56 80,18 3.979 717 18,02 34 Papua 4.762 1.859 39,04 13,10 12,25 93,51 6.238 2.277 36,50 Jumlah 750.000 446.013 59,47 16,00 15,14 94,63 1.200.000 675.166 56,26 Sumber : Aram I 2017 BPS 23

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 Lampiran 4 REALISASI KEGIATAN APBN PADI JAGUNG KEDELAI PER PROVINSI TAHUN 2017 TRIWULAN III Penerapan Budidaya Padi Penerapan Budidaya Jagung Penerapan Budidaya Kedelai Penerapan Budidaya Kedelai APBN-P No. Provinsi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) (Ha) (Ha) (%) 1 ACEH 28.850 17.900 62,05 59.000 44.400 75,25 7.500 2.380 31,73 25.000 - - 2 SUMUT 34.810 33.890 97,36 154.423 133.170 86,24 2.900 567 19,55 35.000 - - 3 SUMBAR 27.640 24.500 88,64 40.000 35.338 88,35 - - - 15.000 - - 4 RIAU 16.760 16.499 98,44 13.900 8.578 61,71 1.200 950 79,17 6.000 - - 5 JAMBI 15.680 15.420 98,34 26.100 10.643 40,78 8.619 6.256 72,58 4.000 - - 6 SUMSEL 88.560 44.000 49,68 93.443 73.690 78,86 6.100 2.058 33,74 15.000 25 0,17 7 BENGKULU 10.190 1.000 9,81 19.000 7.368 38,78 1.188 410 34,51 3.000 - - 8 LAMPUNG 43.650 38.000 87,06 219.036 172.937 78,95 5.650 2.347 41,54 50.000 245 0,49 9 DKI JAKARTA - - - - - - - - - - - - 10 JABAR 91.005 41.175 45,24 160.500 41.189 25,66 36.000 19.294 53,59 20.000 - - 11 JATENG 51.865 47.950-127.501 112.522 88,25 24.860 19.410 78,08 20.000 - - 12 DI YOGYAKARTA 2.277 - - 14.500 14.500 100,00 1.500 1.150 76,67 - - - 13 JATIM 69.130 32.159 46,52 281.722 194.778 69,14 71.893 49.761 69,22 75.000 - - 14 KALBAR 105.190 58.850 55,95 33.837 27.634 81,67 1.300 315 24,23 - - - 15 KALTENG 38.034 15.325 40,29 28.644 11.844 41,35 3.560 2.550 71,63 - - - 16 KALSEL 88.580 79.000 89,18 35.000 31.666 90,47 5.200 2.616 50,31 27.000 25 0,09 17 KALTIM 20.410 19.850 97,26 23.000 10.783 46,88 - - - - - - 18 SULUT 9.570 8.200 85,68 321.693 311.693 96,89 4.000 2.443 61,08 40.000 - - 19 SULTENG 12.635 12.400 98,14 41.768 41.768 100,00 - - - 20.000 - - 20 SULSEL 23.740 23.250 97,94 181.500 138.066 76,07 8.300 7.302 87,98 30.000 - - 21 SULTRA 7.400 7.200 97,30 85.070 36.282 42,65 500 352 70,40 10.000 - - 22 BALI 9.670 8.550 88,42 5.000 2.927 58,54 - - - - - - 23 NTB 24.350 12.700 52,16 267.750 215.750 80,58 15.000 15.000 100,00 40.000 - - 24 NTT 8.760 7.450 85,05 128.175 23.352 18,22 5.500 3.575 65,00 40.000 - - 25 MALUKU 3.380 - - 40.000 20.863 52,16 - - - - - - 26 PAPUA 10.090 4.950 49,06 10.000 33 0,33 - - - - - - 27 MALUT 2.810 2.450 87,19 170.000 134.500 79,12 - - - - 28 BANTEN 12.600 12.050 95,63 128.095 77.310 60,35 4.000 3.138 78,45 15.000 - - 29 BABEL 1.620 1.600 98,77 4.229 2.000 47,29 - - - - - - 30 GORONTALO 2.605 - - 143.500 104.086 72,53 1.000 - - - - - 31 KEPRI 190 - - - - - - - - - - - 32 PAPUA BARAT 5.400 - - 2.000 2.000 100,00 - - - - - - 33 SULBAR 9.893 8.700 87,94 40.000 40.000 100,00 - - - 10.000 - - 34 KALTARA 1.670 - - 1.100 1.100 100,00 1.000 885 - - - - 35 Alokasi Pusat 100.514 - - - - - - Jumlah 879.014 595.017 67,69 3.000.000 2.082.769 69,43 216.770 142.759 65,86 500.000 295 0,06 24

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Lampiran 5 REALISASI PENJUALAN BENIH BERSUBSIDI TAHUN 2017 PER PROVINSI TRIWULAN III Padi Inbrida Padi Hibrida Kedelai No. Provinsi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi (Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%) (Ton) (Ton) (%) 1 Aceh 4.450 2.003 45,02 - - - 1.000 - - 2 Sumut 3.800 2.779 73,12 75 2 2,22 250 - - 3 Sumbar 1.250 558 44,68 - - - - - - 4 Riau 500 112 22,43 - - - 100 3-5 Jambi 875 109 12,41 - - - 50 - - 6 Sumsel 2.125 2.132 100,31 75 5 6,00 450 - - 7 Bengkulu 675 189 27,97 - - - 50 - - 8 Lampung 4.875 2.835 58,16 75 55 72,77 250 - - 9 Kep. Babel 50 - - - - - - - - 10 Jabar 15.625 9.700 62,08 150 144 95,95 1.350 - - 11 Jateng 18.125 7.800 43,03 300 149 49,60 1.500 6 0,41 12 DI Yogyakarta 800 551 68,92 75 15 19,92 250 34 13,73 13 Jatim 14.375 9.925 69,05 450 371 82,44 4.000 307 7,66 14 Banten 7.300 3.348 45,87 75 - - 250 - - 15 Bali 800 374 46,78 - - - 150 82-16 NTB 4.525 1.126 24,89 75 10 12,83 1.500 373 24,89 17 NTT 2.375 - - - - - 250 - - 18 Kalbar 625 238 38,09 - - - 50 - - 19 Kalteng 1.000 37 3,73 - - - - - - 20 Kalsel 2.500 654 26,17 - - - 500 - - 21 Kaltim 375 135 35,97 - - - 50 - - 22 Kaltara - - #DIV/0! - - - 150 - - 23 Sulut 750 - - 75 - - 500 - - 24 Sulteng 1.000 549 54,89 - - - 250 - - 25 Sulsel 6.250 4.283 68,52 75 3 4,40 1.000 - - 26 Sultra 2.125 666 31,36 - - - 350 - - 27 Gorontalo 675 429 63,49 - - - 200 - - 28 Sulbar 875 372 42,50 - - - 250 - - 29 Maluku 375 - - - - - 100 - - 30 Malut 375 43 11,39 - - - 100 - - 31 Papua Barat 175 - - - - - 50 - - 32 Papua 375 40 10,78 - - - 50 - - Jumlah 100.000 50.988 50,99 1.500 752 50,15 15.000 805 5,37 25

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 Lampiran 6 REALISASI PENGGUNAAN BENIH BERSERTIFIKAT PER PROVINSI TRIWULAN III NO PROVINSI PENGGUNAAN BENIH BERSERTIFIKAT (%) PADI JAGUNG KEDELAI 1 Aceh 46,08 34,97 75,40 2 Sumatera Utara 40,36 24,89 6,41 3 Sumatera Barat 10,22 1,77 0,00 4 Riau 17,27 32,79 75,67 5 Jambi 17,53 17,07 51,61 6 Sumatera Selatan 20,57 26,86 29,99 7 Bengkulu 4,03 0,00 0,00 8 Lampung 28,94 32,43 68,76 9 Kep. Bangka Belitung 17,37 79,93 0,00 10 Kepulauan Riau 0,00 0,00 0,00 11 DKI Jakarta 17,20 0,00 0,00 12 Jawa Barat 38,72 47,03 56,13 13 Jawa Tengah 37,08 39,62 34,84 14 DI Yogyakarta 25,01 47,55 27,35 15 Jawa Timur 78,62 67,82 43,12 16 Banten 52,86 17,38 24,29 17 Bali 45,74 27,42 43,90 18 Nusa Tenggara Barat 50,27 29,72 62,78 19 Nusa Tenggara Timur 2,04 3,87 55,13 20 Kalimantan Barat 9,37 0,77 0,00 21 Kalimantan Tengah 5,72 25,54 67,88 22 Kalimantan Selatan 20,44 58,31 48,70 23 Kalimantan Timur 42,03 72,36 0,00 24 Kalimantan Utara 0,00 75,34 24 Sulawesi Utara 7,28 31,57 65,13 25 Sulawesi Tengah 20,67 52,85 0,00 26 Sulawesi Selatan 27,45 36,37 61,17 27 Sulawesi Tenggara 38,66 23,59 6,53 28 Gorontalo 48,57 36,45 0,00 29 Sulawesi Barat 16,85 33,17 0,00 30 Maluku 93,53 36,48 0,00 31 Maluku Utara 17,40 62,95 0,00 32 Papua 10,07 0,00 0,00 33 Papua Barat 19,26 0,00 0,00 INDONESIA 36,92 39,39 44,69 26

2017 Laporan Kinerja Triwulan III Lampiran 7 LUAS AREAL AMAN DARI GANGGUAN OPT DAN DPI PER PROVINSI (%) TRIWULAN III Padi Jagung Kedelai No Provinsi Realisasi Realisasi Realisasi Target Target Target TW III TW III TW III 1 Aceh 93.00 98.76 98.00 99.64 97.00 98.76 2 Sumatera Utara 93.00 99.51 98.00 96.72 97.00 99.74 3 Sumatera Barat 93.00 99.46 98.00 99.37 97.00 99.24 4 R i a u 93.00 95.71 98.00 98.58 97.00 94.04 5 J a m b i 93.00 98.50 98.00 96.41 97.00 96.93 6 Sumatera Selatan 93.00 99.68 98.00 99.95 97.00 97.91 7 Bengkulu 93.00 99.12 98.00 99.93 97.00 100.00 8 Lampung 93.00 97.44 98.00 99.95 97.00 100.00 9 Kep. Bangka Belitung 93.00 98.59 98.00 100.00 10 Kep. Riau 93.00 100.00 98.00 100.00 97.00 100.00 11 DKI Jakarta 93.00 100.00 12 Jawa Barat 93.00 98.94 98.00 99.75 97.00 99.88 13 Jawa Tengah 93.00 98.74 98.00 99.71 97.00 99.41 14 DI Yogyakarta 93.00 99.88 98.00 100.00 97.00 99.80 15 Jawa Timur 93.00 98.33 98.00 99.97 97.00 100.00 16 Banten 93.00 97.46 98.00 95.10 97.00 100.00 17 B a l i 93.00 97.69 98.00 100.00 97.00 100.00 18 Nusa Tenggara Barat 93.00 98.12 98.00 99.87 97.00 99.93 19 Nusa Tenggara Timur 93.00 99.76 98.00 99.36 97.00 99.16 20 Kalimantan Barat 93.00 99.99 98.00 99.95 97.00 76.20 21 Kalimantan Tengah 93.00 98.48 98.00 99.06 97.00 99.68 22 Kalimantan Selatan 93.00 99.61 98.00 99.82 97.00 99.75 23 Kalimantan Timur 93.00 94.65 98.00 98.94 97.00 100.00 24 Kalimantan Utara 93.00 100.00 98.00 100.00 97.00 100.00 25 Sulawesi Utara 93.00 99.95 98.00 99.94 97.00 100.00 26 Sulawesi Tengah 93.00 97.38 98.00 99.52 97.00 100.00 27 Sulawesi Selatan 93.00 95.96 98.00 99.67 97.00 98.37 28 Sulawesi Tenggara 93.00 94.94 98.00 99.54 97.00 99.27 29 Gorontalo 93.00 98.14 98.00 97.79 97.00 100.00 30 Sulawesi Barat 93.00 97.47 98.00 99.99 97.00 99.80 31 M a l u k u 93.00 95.14 98.00 99.70 97.00 99.88 32 Maluku Utara 93.00 100.00 98.00 100.00 97.00 98.87 33 Papua Barat 93.00 100.00 98.00 99.86 97.00 100.00 34 Papua 93.00 98.08 98.00 99.82 97.00 96.88 Total 93.00 98.49 98.00 99.49 97.00 99.63 27

Laporan Kinerja Triwulan III 2017 Lampiran 8 REALISASI SERAPAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN PER PROVINSI TAHUN 2017 TRIWULAN III NO PROPINSI PAGU (Rp 000) Realisasi Rp 000 % 1 Pusat (Ditjen TP) 1.348.347.783 613.531.385 45,50 2 UPT Pusat (BBPPMBTPH Cimanggis) 9.974.669 6.518.908 65,35 3 UPT Pusat (BBPOPT Jatisari) 16.689.224 12.236.779 73,32 4 Jawa Barat 366.127.844 197.795.129 54,02 5 Jawa Tengah 295.681.466 140.826.844 47,63 6 DI Yogyakarta 26.688.647 22.011.142 82,47 7 Jawa Timur 562.647.928 213.604.742 37,96 8 Aceh 164.094.427 78.793.321 48,02 9 Sumatera Utara 255.698.292 112.759.526 44,10 10 Sumatera Barat 102.338.055 54.147.220 52,91 11 Riau 71.533.657 45.025.090 62,94 12 Jambi 74.995.506 39.730.089 52,98 13 Sumatera Selatan 286.972.181 188.445.525 65,67 14 Lampung 340.822.311 196.334.380 57,61 15 Kalimantan Barat 282.434.296 171.499.806 60,72 16 Kalimantan Tengah 105.513.540 70.706.022 67,01 17 Kalimantan Selatan 172.469.091 109.177.283 63,30 18 Kalimantan Timur 82.404.209 67.949.881 82,46 19 Sulawesi Utara 417.309.256 208.710.082 50,01 20 Sulawesi Tengah 147.798.782 107.088.950 72,46 21 Sulawesi Selatan 409.287.255 244.195.804 59,66 22 Sulawesi Tenggara 139.900.214 74.365.151 53,16 23 Maluku 60.142.501 28.256.134 46,98 24 Bali 31.213.807 24.319.458 77,91 25 Nusa Tenggara Barat 390.824.675 217.133.881 55,56 26 Nusa Tenggara Timur 228.472.604 85.944.028 37,62 27 Papua 55.235.613 27.404.268 49,61 28 Bengkulu 65.295.506 40.162.925 61,51 29 Maluku Utara 174.855.808 70.291.895 40,20 30 Banten 153.188.844 88.861.878 58,01 31 Kepulauan Bangka Belitung 10.596.424 5.327.126 50,27 32 Gorontalo 141.543.726 93.722.663 66,21 33 Kepulauan Riau 3.182.558 1.320.477 41,49 34 Papua Barat 31.393.570 25.835.717 82,30 35 Sulawesi Barat 143.490.709 67.835.320 47,28 36 Kalimantan Utara 9.927.734 5.835.076 58,78 JUMLAH 7.179.092.712 3.757.703.905 52,33 28