UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

dokumen-dokumen yang mirip
LISMAWATI MOHAMAD Meyko Panigoro Agil Bachsoan. Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH :

Oleh Lila Amana Nim

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TPS PADA POKOK BAHASAN RELASI DAN FUNGSI

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL SAINTIFIK VOL.2 NO.2, JULI Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Tim Kuis, Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Metode Group Investigation (GI), hasil belajar siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GAYA DAN HUKUM NEWTON T.

PENGARUH GABUNGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TANYA JAWAB TERHADAP PEMAHAMAN SISWA MENGENAI FAKULTAS EKONOMI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengumpulan data diperoleh X 1 = 36 untuk kelas eksperimen

Bioedusiana Volume 01, Nomor 01, September 2016 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN SISWA XI IPA MENGENAI FAKULTAS TEKNIK DI SMA 36 JAKARTA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa, baik itu pada siswa kelas eksperimen maupun pada siswa di kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN NHT TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE NUMBERD HEAD TOGETHER DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR SHARE)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

Cooperative Learning Model Group Investigation And Learning Together Type, Students Achievement, Ecosystem.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS VII YANG MENERAPKAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING

Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Arinil Haq, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

BAB III METODE PENELITIAN

OLEH : BAGUS ANDIK PRADANA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

JSEE - Vol. II, No. 2 November 2014 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Ai Dina, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani

Keterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI MATRIKS ARTIKEL SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DAN THINK PAIR SHARE DI SMA NEGERI PURWODADI

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

ARTIKEL ILMIAH. OLEH 1. FUJA NOVITRA (RRA1C309012) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. HAERUL PATHONI, S.Pd, M.PFis

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Penerapan Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X 1.1 (Kelompok Latihan Push

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER DENGAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERPENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN E-MODULE DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN FLIPBOOK MAKER PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP

ARTIKEL OLEH DIRMALA NIM JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 1 Batudaa Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE WINDOW SHOPPING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-FISIKA PADA MATERI HUKUM NEWTON

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

Kata kunci : Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Matematika Siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMA N 4 KOTA GORONTALO ARTIKEL Oleh Alfred Thalib Nim. 211 408 110 UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI 2013 1

ABSTRAK Alfred Thalib NIM: 211 408 110. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dengan Number Heads Together pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA N 4 Kota Gorontalo. Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dibawah bimbingan Imran Hambali, S.Pd, SE, MSA selaku Pembimbing I dan Badriyyah Djula, S.Pd.M.Pd selaku pembimbing II.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Cooperative tipe Group Investigation dan Number Heads Together (NHT) Head pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMA Negeri 4 Gorontalo. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dimana teknik tes dalam penelitian ini menjadikan tes sebagai alat ukur perbandingan hasil belajar kelas eksperimen (X a ) dan kelas eksperimen (X b ). Selain teknik tes untuk melakukan pengumpulan data digunakan tekhnik obsevasi. Sebagai kesimpulan dalam penelitian ini adalah (1) Pada kelas Xa terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan Cooperative Learning Tipe Number Heads Together Di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo. (2) Kemudian Juga pada kelas Xb terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan Cooperative Learning Tipe Number Heads Together Di SMA Negeri 4 Kota Gorontalo.(3) Berdasarkan hasil pengamatan oleh peneliti di peroleh bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation dengan Number Heads Together pada kelas Xa dan Kelas Xb adalah efektif ditinjau dari segi pengolahan pembelajaran di kelas, aktifitas siswa, dan respon siswa, (4) Dari hasil penghitungan dapat di lihat bahwa setelah siswa di ajarkan dengan ke dua model pembelajaran, siswa dapat memahami pelajaran ekonomi, dan (5) Dengan model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Group Investigation Pada Kelas Xa dan model pembelajaran Cooperative Learing Tipe Number Heads together pada kelas Xb siswa dapat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Kata Kunci : hasil belajar, Model pembelajaran kooperatif, Group Investigation, Number Head Together 2

PENDAHULUAN Upaya meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal, guru sebaiknya menciptakan suasana belajar sedemikian rupa agar siswa merasa betah, aktif dan inovatif di dalam kelas. Di antara pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model kooperatif learning Tipe group investigation (GI) dan Tipe Number Head Together (NHT) yang mengutamakan kerjasama siswa dalam kelompok yang dibagi dengan adil. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran Ekonomi akan mengefektifkan siswa serta menyadarkan siswa bahwa Ekonomi tidak selalu membosankan. guru hanya sebagai fasilitator untuk membentuk dan mengembangkan pengetahuan itu sendiri, bukan untuk memindahkan pengetahuan. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah metode pembelajaran kooperatif. Dalam metode pembelajaran kooperatif lebih menitikberatkan pada proses belajar pada kelompok dan bukan mengerjakan sesuatu bersama kelompok. Proses belajar dalam kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang tidak dapat ditemui pada metode konvensional. Sebagai contoh model pembelajaran yang terpusat pada siswa adalah model cooperative learning. Davidson dan Warsham (dalam Isjoni, 2007: 29) mengemukakan bahwa cooperative learning adalah kegiatan belajar mengajar secara kelompokkelompok kecil. Siswa belajar dan bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman kelompok. Slavin (2005: 4) mengemukakan bahwa ada banyak alasan yang membuat pembelajaran kooperatif memasuki jalur utama praktik pendidikan. Salah satunya adalah berdasarkan penelitian dasar yang mendukung penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibatakibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa percaya diri. Dalam hal ini model pembelajaran kooperatif 3

yang bisa di gunakan adalah Tipe group investigation (kelompok investigasi) dan Tipe Number Head Together (NHT). Menurut Slavin (2010: 214) Group Investigation (GI) adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan Ekonomi dapat dicapai. Salvin (2005:215) mengemukakan ada enam hal pokok yang terdapat pada model pembelajaran Tipe Group Investigation (1) mengidentifikasi topic dan mengatur murid ke dalam kelompok (2) merencenakan tugas yang akan dipelajari (3) melaksanakan investigasi (4) menyiapkan laporan akhir (5) mempresentasikan laporan (6) evaluasi. Demikian juga model pembelajaran Tipe Number Head Together yang lebih melibatkan siswa untuk bekerja kelompok, seperti yang disampaikan oleh Arends (2008: 16) mengemukakan bahwa: Number heads together adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam review berbagai materi yang dibahas dalam sebuah pelajaran dan untuk memeriksa pemahaman mereka tentang isi pelajaran itu Berdasarkan uraian di atas terlihat jelas bahwa dalam kegiatan pembelajaran khususnya pembelajaran ekonomi dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan oleh guru yang mendukung adanya aktivitas dan partisipasi dari siswa di dalam kegiatan pembelajaran. Dimana setiap model pembelajaran yang digunakan ataupun diterapkan memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berkaitan dengan permasalahan seperti yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Group Investigation dengan Number Head Together pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA N 4 Kota Gorontalo. 4

METODE PENELITIAN Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen Posttest-Only Control Design (Sugiyono, 2006:84). Desain ini melibatkan dua kelompok subjek yang berbeda dalam perlakuan. Kelompok yang satu diberikan perlakuan eksperimental (kelas eksperimen) dan kelompok yang lainnya tetap di berikan perlakuan eksperimental (kelas eksperimen). Dari desain ini efek dari suatu perlakuan terhadap variabel dependen akan diuji dengan cara membandingkan keadaan variabel dependen pada kelompok eksperimen. Desain Penelitian Perlakuan Post Test Kelas Eksperimen X 1 O 1 Kelas Eksperimen X 2 O 2 Keterangan: X 1 X 2 O 1 O 2 : Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigatin : Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran number heads together : Tes akhir untuk kelas eksperimen : Tes akhir untuk kelas eksperimen Kelas Xa = X1 (Group Investigation) Kelas Xb = X2 (Number Head Together) X1 (Group Investigation) X2 (Number Head Together) 5

Penelitian ini merupakan panelitian dengan metode eksperimen yaitu ingin menguji adanya perbedaan dalam penerapan suatu perlakuan pada dua objek yang berbeda. Untuk menguji hipotesis yaitu beda rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen X1 (menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation) dan kelas Eksperimen X2 (model pembelajaran Number Head Together). Untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan maka dilakukan uji t. Syarat uji t adalah kedua kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varian yang homogen. Oleh sebab itu, sebelum melakukan uji t perlu analisis homogenitas sebagai berikut: Uji Homogenitas Varian Pengujian homogenitas varian bertujuan untuk menguji kesamaan rata-rata dari beberapa varian. Karena dalam penelitian ini hanya menggunakan 2 (dua) kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varian. Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varian (Sudjana, 2002:249) adalah sebagai berikut: Akan diuji dua varian untuk hipotesis H 0 dan tandingannya H 1 : H 0 : σ 1 2 = σ 2 2 H 1 : σ 1 2 σ 2 2 Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n 1 dengan varian S 1 2 dan sampel dari populasi kedua berukuran n 2 dengan varian S 2 2 maka untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik: F = S 1 2 S 2 2 Karena kriteria pengujian adalah terima hipotesis H 0 jika: F 1 α n 1 1 < F < F 1/2α(n1 1)(n 2 1) Untuk taraf nyata α, dimana F β(m,n) didapat dari distribusi F dengan peluang β, pembilang = n dan penyebut = n, dalam hal ini H 0 ditolak. Pengujian Hipotesis Statistik Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kesamaan dua rata-rata. Pengujian dimaksdukan untuk melihat apakah sampel kelas eksperimen 6

Xa dan kelas eksperimen Xb memperlihatkan hasil yang berbeda. Statistik hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut: Tidak terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa H 0 : μ 1 = μ 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Tipe Number Head Together pada mata pelajaran ekonomi. H 1 : μ 1 μ 2 Terdapat perbedaan signifikan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran Tipe Number Head Together pada mata pelajaran ekonomi. Hitung statistik t rumus yang digunakan yaitu: t = X 1 X 2 s 1 + 1 n 1 n 2 (Sudjana, 2002:239) Keterangan : t = nilai hitung untuk uji t X 1 X 2 n 1 n 2 S 1 S 2 = nilai rata-rata kelas eksperimen = nilai rata-rata kelas eksperimen = jumlah anggota sampel kelas eksperimen = jumlah anggota sampel kelas eksperimen = standar deviasi kelas eksperimen = standar deviasi kelas eksperimen 7

HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian Kelas Eksperimen X-A Berdasarkan hasil penelitian, untuk kelas eksperimen X-A yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation skor minimum siswa adalah 77 dan skor maksimum 100, dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 90.2 dapat dilihat pada lampiran 8. Sedangkan untuk menggunakan model pembelajaran Tipe Number Heads Together, diperoleh skor minimum 69 dan skor maksimum 89, dari rentang skor minimum dan skor maksimum diperoleh skor rata-rata 75.87 Data selengkapnya dapat dilihat lampiran 8. Hal ini mengindikasikan, hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Number Heads Together. X1 (Group Investigation) = 90,2 Kelas Xa = X2 (Number Head Together) = 75,8 Untuk menjawab atau mencapai tujuan tersebut, dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan instrument berupa test. Nilai yang diperoleh dari test kemudian diolah secara kuantitatif dengan menggunakan uji statistik yang ditentukan. Ho H 1 H 1 0-2,002 2,002 10,52 Gambar 4.3. Kurva Penerimaan dan Penolakan H 0 Dari hasil diatas diperoleh bahwa t hitung= 10,56 > 1 1 2 t = 2,002 Maka H o ditolak dan H 1 diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil 8

belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Number Heads Together dan menggunakan model pembelajaran Group Investigation Selain itu juga, bisa dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat pada materi Fungsi Konsumsi dan Investasi serta siswa antusias dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation hal ini terlihat dalam pembelajaran dalam hal diskusi kelompok dan timbal balik antara siswa. Deskripsi Hasil Penelitian Kelas Eksperimen X-B Data yang terkumpul melalui test hasil belajar yang diberikan oleh guru kepada siswa dengan model pembelajaran tipe Group Investigation dalam kegiatan belajar mengajar diperoleh sebagai berikut : skor terendah 50 dan skor tertinggi 90, rata-rata X = 69,43 dan standar deviasi (S 2 ) = 121,77 daftar distribusi skor hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe Group Investigation dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Daftar Distribusi Frekuensi hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation Tabel 1 Kelas Interval Frekuensi 50 56 4 57 63 3 64 70 5 71 77 10 78 84 4 85-91 4 Jumlah 30 9

Dari daftar distribusi diatas dapat dibuat dalam bentyuk grafik batang 12 Hasil Belajar Siswa Post Test yang Menggunakan Pembelajaran Group Investigation 10 8 6 4 Histogram 2 0 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84 85-91 Gambar 1. Histogram Kelas Eksperimen Group Investigation Sedangkan Data yang terkumpul melalui test hasil belajar yang diberikan oleh guru kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran tipe Number Head Together dalam kegiatan belajar mengajar diperoleh sebagai berikut : skor terendah adalah 60 dan skor tertinggi adalah 100, rata-rata X = 83,57 dan varians (S 2 ) = 83,70 daftar distribusi skor hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 10

Tabel 2 Daftar distribusi Frekuensi hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Tipe Number Head Together Kelas Interval Fre o kuensi 60 66 1 67 73 1 74 80 14 81 87 4 88 94 5 95 100 5 Jumlah 30 Dari daftar distribusi diatas dapat dibuat dalam bentuk grafik batang frekuensi sebagai berikut 16 Hasil Belajar Siswa Post Test yang Menggunakan Pembelajaran Number Heads Together 14 12 10 8 6 Histogram 4 2 0 60-66 67-73 74-80 81-87 88-94 95-100 Gambar 2. Histogram Kelas Eksperimen Tipe Number Head Together Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel yang homogen, maka dalam pengujian ini menggunakan uji kesamaan dua rata-rata. Pengujian hipotesis ini dilakukan melalui pasangan hipotesis sebagai berikut : 11

H 0 : µ 1 = µ 2 H a : µ 1 µ 2 Dari hasil test yang telah diberikan, diperoleh skor capaian untuk variabel X 1 pada lampiran 11 dengan nilai rata-rata X = 69,43 dan varians (S 2 ) = 121,77 sedangkan untuk variabel X 2 pada lampiran 12 dengan nilai rata-rata X = 83,57 dan varians (S 2 ) = 83,70 dan varians gabungan (S) = 10,13. Perhitungan pada lampiran 11 diperoleh harga t hitung = - 5,39, sedangkan dari daftar distribusi t pada taraf nyata 5% diperoleh t (0,975)(58) = 2,02, oleh karena t hitung berada pada daerah penerimaan H o yaitu -2,02 sampai dengan 2,02, maka H o ditolak dan H a diterima yaitu terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group investigation dan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together. Penelitian ini dilakukan untuk mengkomparasikan atau membandingkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together pada mata pelajaran ekonomi dengan menetapkan dua kelas sebagai kelas eksperimen. Untuk kelas Xb Eksperimen (X 1 ) dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dan kelas eksperimen (X 2 ) dalam proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together. Untuk memperoleh data penelitian, setelah menyajikan materi, peneliti memberikan evaluasi atau tes pada siswa. Setelah data yang diperoleh dari hasil belajar siswa terkumpul dilakukan pengujian homogenitas data untuk mengetahui apakah data memiliki varians populasi yang homogen, selanjutnya berdasarkan pengujian yang dilakukan diperoleh informasi bahwa data hasil penelitian ini memiliki varians yang homogen. Bertitik tolak dari hasil penelitian untuk kedua variabel yang homogen, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata melalui rumus t- test. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh harga t hitung sebesar - 5,39, sedangkan dari daftar distribusi pada taraf nyata 5% di peroleh t (0,975)(58) = 2,02. Ternyata harga t hitung tidak berada pada daerah penerimaan H o yaitu -2,02 sampai dengan 2,02. 12

Daerah penerimaan dan penolakan hipotesis pada taraf nyata 5% Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis peneliti berbunyi Terdapat perbedaan hasil belajar siswa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together dan model pembelajaran kooperatif tipe Group investigation dapat diterima. Hasil pengujian diatas memberikan gambaran bahwa lebih tinggi hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Togrther yang oleh hasil ditunjukkan rata-rata X = 83,57, jika dibandingkan dengan siswa yang menerima pelajaran dengan menggunakn model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation hanya memperoleh nilai ratarata X = 69,43. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ternyata untuk materi Uang dan Bank lebih cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Number head Together. 13

SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian di kelas eksperimen X-A maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model cooperative learning tipe Group Investigartion lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model cooperative learning tipe number heads together efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Konsumsi dan Investasi. 2. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian di kelas eksperimen X-B maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model cooperative learning tipe Group Investigation lebih rendah dari hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran model cooperative learning tipe Number Head Together lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Uang dan Bank. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka disarankan: 1. Pentingnya pemilihan model pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi aktif dari siswa sehingga dapat berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa itu sendiri. Cooperative learning tipe number heads together dan tipe Group Investigation adalah salah satu alternatif yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi yang berminat untuk melaksanakan penelitian selanjutnya dalam hubungannya terhadap model pembelajaran cooperative learning tipe number heads together, dan Group Investigation semoga diharapkan penelitian ini dapat menambah kajian-kajian ilmiah dalam peningkatan mutu pendidikan. 14

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Penelitian Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Arends, Richard I. 2007. Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, Edisi Ketujuh, Buku Dua. Terjemahan oleh Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini Soetjipto. 2008. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Baharudin. 2007. (http://www.cdti.nus.edu.sq/cdtlhome/pubs.html), diakses: 1 Maret 2012 Buchori. 2007. Jenius Matematika 2. Semarang: Aneka Ilmu Budiningsih, Asri C. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mujiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Gedler.1994. (http://massofa.wordpress.com/2008/09/12/perbedaan-pembelajaran kooperatif-dan-pembelajaran-konvensional/, diakses: Januari 2011) Isjoni, 2007. Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: CV. Alfabeta Isjoni (Ed) dan Mohd. Arif Hj Ismail (Ed). 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Isjoni, 2009. Pembelajaran Kooperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Juliantara, Ketut. 2009. Pendekatan Pembelajaran Konvensional. (http://m.kompasiana.com/post/4cd6acec8ead0eb112ed0200, diunduh Maret 2011) Morgan, Skinner, Soekamto, Winataputar. 1997. (http://massofa.wordpress. com/2008/09/12/perbedaan-pembelajaran-kooperatif-dan-pembelajarankonvensional/, diakses: Januari 2011) Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, Robert. E. 1994. Education Phsycologi Theory and Practice. Boston Allyn and Bachon Publisher Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset,dan Praktik. Terjemahan oleh Narulita Yusron. 2008. Bandung: Nusamedia Sudjana, Nana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tasrito Sudjana, Nana 2005.Dasar Dasar Proses Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 15

Sugandi, A.I. 2002. Pembelajaran Pemecahan Masala Matematika Melalui Model Belajar Kooperatif Tope Jigsaw. (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas Satu SMU Negeri di Tasikmalaya). Tesis PPS UPI: Tidak diterbitkan. Sugiyono. 2009. Model Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta Suherman, Dkk. 1993. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Sukmadinata, Nana Syaodih. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Turney. 1973. http://www.baktabul.net/sitemap_forum_16.xml.gz), diakses: 1 Maret 2011 Tishman, 1993. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2067798- sekilas-tentang-reciprocal-teaching/, diakses: 1 Maret 2011 Uno, Hamzah, dkk. 1998. Teori Belajar dan Pembelajaran. Gorontalo: Nurul Jannah 16