8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tabungan ib Pendidikan 1. Pengertian Tabungan ib Pendidikan Tabungan ib Pendidikan merupakan jenis tabungan berjangka dengan potensi bagi hasil yang kompetitif guna memenuhi kebutuhan dan kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang mereka impikan di masa yang akan datang. sekaligus memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa gratis. 1 Tabungan ini merupakan produk penghimpunan dana oleh bank syariah yang menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah. Bank syariah akan membayar bagi hasil kepada nasabah setiap akhir bulan, sebesar sesuai dengan nisbah yang telah diperjanjikan pada saat pembukaan rekening tabungan. Bagi hasil yang akan diterima nasabah akan selalu berubah pada akhir bulan. Perubahan bagi hasil ini disebabkan karena adanya fluktuasi pendapatan bank syariah dan fluktuasi dana tabungan nasabah. 2 Bagi hasil tabungan sangat dipengaruhi oleh antara lain : a. Pendapatan bank syariah b. Total investasi Mudharabah Mutlaqah. 1 Syariah Bukopin, Produk dan Jasa Pendanaan Tabungan ib Pendidikan, http://www. syariahbukopin.co.id/id/produk-dan-jasa/pendanaan/tabungan-ib-pendidikan/ Jum at, 05 April 2017, Pukul 19.45 WIB 2 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), hal. 39 8
9 c. Total investasi produk tabungan. d. Rata-rata saldo tabungan. e. Nisbah tabungan yang ditetapkan sesuai dengan perjanjian. f. Metode perhitungan bagi hasil yang diberlakukan. g. Total pembiayaan bank syariah. 2. Keunggulan Tabungan ib Pendidikan Tabungan ib Pendidikan Bank Syariah Bukopin memiliki keunggulan tersendiri, yaitu : a. Bebas biaya administrasi. b. Jumlah setoran bulanan mulai Rp.100.000,- sampai Rp.5.000.000,- c. Bagi hasil yang kompetitif. d. Perlindungan asuransi gratis. e. Dapat hadiah menarik selama promosi setiap pembukaan rekening Tabungan ib Rencana Bank Syariah Bukopin (Tabungan ib Pendidikan dan Tabungan ib Multiguna), serta syarat dan ketentuan berlaku. 3. Manfaat Tabungan ib Pendidikan Manfaat dari Tabungan ib Pendidikan, yaitu : a. Kepastian dana untuk pendidikan anak sesuai rencana b. Investasi untuk kebutuhan multiguna dan masa depan c. Sarana investasi dengan bagi hasil yang menguntungkan dan kompetitif. d. Meningkatkan kedisiplinan Penabung dan menabung.
10 e. Manfaat pertanggungan asuransi. 4. Syarat Pembukaan Tabungan ib Pendidikan Bank Syariah Bukopin memiliki beberapa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh nasabah dalam pembukaan Tabungan ib Pendidikan, yaitu : a. Perorangan b. Usia nasabah minimal 17 tahun dan maksimal 55 tahun pada saat pembukaan, serta maksimal 65 tahun pada saat akhir kontrak. c. Menyerahkan fotokopi identitas diri penabung. d. Memiliki Tabungan ib Siaga atau Giro ib. e. Menyerahkan fotokopi Akte Kelahiran atau Kartu Keluarga untuk pencantuman nama anak di sertifikat (nama anak di sertifikat adalah anak penabung yang merupakan ahli waris). f. Usia anak tertanggung maksimal 17 tahun pada awal kontrak. B. Teori tentang Mudharabah 1. Pengertian Mudharabah Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan
11 usaha secara Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal secara kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. 3 Dalam praktik mudharabah antara Khadijah dengan nabi, saat itu Khadijah mempercayakan barang dagangannya untuk dijual oleh Nabi Muhammad Saw. keluar negeri. Dalam kasus ini, Khadijah berperan sebagai pemilik modal (shahibul maal) sedangkan Nabi Muhammad Saw. berperan sebagai pelaksana usaha (mudharib). Nah, bentuk kontrak antara kedua pihak di mana satu pihak berperan sebagai pemilik modal dan mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh pihak kedua, yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan untung disebut akad mudharabah. Atau singkatnya, akad mudharabah adalah persetujuan kongsi antara harta dari salah satu pihak dengan kerja dari pihak lain. 4 3 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), hal 95 4 Adiwarman, A.Karim, Bank Syariah : Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2004), hal 204-205
12 2. Dasar Hukum Mudharabah Secara umum, landasan dasar syariah al-mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat-ayat berikut ini. dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah SWT... (al-muzzammil : 20) Yang menjadi wajhud-dilalah atau argumen dari surah al- Muzzammil ayat 20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah yang berarti melakukan suatu perjalanan iusaha. apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah SWT... (al-jumu ah : 10) tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhannmu... (al-baqarah : 198) Surah al-jumu ah : 10 dan al-baqarah sama-sama mendorong kaum muslimin untuk melakukan upaya perjalanan usaha. 5 5 Muhammad Syafi i Antonio,Op.Cit, hal 95-96
13 3. Rukun dan Syarat Mudharabah Adapun rukun dalam akad Mudharabah, yaitu : 6 a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha) Dalam mudharabah, harus ada minimal dua pelaku. Pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul al-mal), sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib atau amil). Tanpa dua pelaku ini, maka akad mudharabah tidak ada. b. Objek mudharabah (modal dan kerja) Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berbentuk uang atau barang yang yang dirinci berapa nilai uangnya. Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian, keterampilan, selling skill, management skill, dan lain-lain. c. Persetujuan kedua belah pihak Disini kedua belah pihak harus rela bersepakat untuk mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si pemilik dana setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan dana, sementara si pelaksana usaha pun setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerja. 6 Adiwarman, A.Karim, Op.Cit, hal 205-206
14 d. Nisbah keuntungan Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua pihak yang bermudharabah. Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya, sedangkan shahibul al-mal mendapatkan imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya perselisihan antara kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan. Sedangkan syarat Mudharabah, yaitu : 7 a. Modal 1) Modal harus dinyatakann dengan jelas jumlahnya, seandainya modal berbentuk barang maka barang tersebut harus dihargakan dengan harga semasa dalam uang yang beredar (atau sejenisnya). 2) Modal harus dalam bentuk tunai dan bukan piutang. 3) Modal harus diserahkan kepada mudharib, untuk memungkinkannya melakukan usaha. b. Keuntungan 1) Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam persentase dari keuntungan yang mungkin dihasilkan nanti. 2) Kesepakatan rasio persentase harus dicapai melalui negoisasi dan dituangkan dalam kontrak. 7 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lebaga Terkait, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hal 34
15 3) Pembagian keuntungan baru dapat dilakukan setelah mudharib mengembalikan seluruh (atau sebagian) modal kepada shahibul maal. 4. Pembagian Mudharabah Mudharabah Mutlaqah Muqayyadah Bagan 1. Macam-Macam Mudharabah Mudharabah Mutlaqah merupakan akad perjanjian antara dua pihak yaitu shahibul maal dan mudharib, yang mana shahibul maal menyerahkan sepenuhnya atas dana yang diinvestasikan kepada mudharib untuk mengelola usahanya sesuai dengan prinsip syariah. Shahibul maal tidak memberikan batasan jenis usaha, waktu yang diperlukan, strategi pemasarannya, serta wilayah bisnis yang dilakukan. Shahibul maal memberikan kewenangan yang sangat besar kepada mudharib untuk menjalankan aktivitas usahanya, asalkan sesuai dengan prinsip syariah Islam. Mudharabah mutlaqah dapat disebut dengan investasi dari pemilik usaha kepada bank syariah, dan bukan merupakan kewajiban atau ekuitas bank syariah.
16 Bank syariah tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikannya apabila terjadi kerugian atas pengelolaan dana yang bukan disebabkan kelalaian atau kesalahan bank sebagai mudharib. Namun sebaliknya, dalam hal bank syariah (mudharib) melakukan kesalahan atau kelalaian dalam pengelolaan dana investor (shahibul maal), maka bank syariah wajib mengganti semua dana investasi mudharabah mutlaqah. Jenis investasi mudharabah mutlaqah dalam aplikasi perbankan syariah dapat ditawarkan dalam produk tabungan dan deposito. Mudharabah Muqayyadah merupakan akad kerjasama usaha antara dua pihak yang mana pihak pertama sebagai pemilik dana (shahibul maal) dan pihak kedua sebagai pengelola dana (mudharib). Shahibul maal menginvestasikan dananya kepada mudharib, dan memberi batasan atas penggunaan dana yang diinvestasikannya. 8 Batasannya antara lain : a. Tempat dan cara berinvestasi b. Jenis investasi c. Objek investasi 8 Ismail, Op-Cit, hal 86-87