BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Penelitian ini menggunakan Explanatory research yaitu penelitian yang menghubungkan antara variabel melalui pengujian hipotesa yang telah dirumuskan, yaitu menjelaskan antara variabel bebas (kebisingan) dan variabel terikat (tekanan darah) 22. Penelitian ini menggunakan pendekatan Crossectional (point time approach) artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja pada pengukuran dilakukan pada status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Subjek penelitian diamati pada waktu yang sama 22. B. Populasi dan Sampel Pada penelitian ini yang dipilih sebagai populasi adalah sejumlah tenaga kerja yang terpapar bising dengan intensitas diatas Nilai Ambang Batas Kebisingan sejumlah 80 orang pada bagian tenun dan tenaga kerja yang terpapar bising dibawah Nilai Ambang Batas Kebisingan sejumlah 46 orang pada bagian administrasi di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Pabriteks Tegal. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Yaitu pengambilan sampel berdasar ciri atau sifat-sifat populasi 19).Adapun tenaga kerja yang menjadi sampel adalah tenaga kerja yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. 1. Jenis kelamin laki-laki 2. Tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler 3. Masa kerja lebih dari 1 tahun 4. Kesehatan tubuh tidak sedang terganggu 5. Memiliki berat badan normal 6. Tidak mempunyai kebiasaan merokok 7. Tidak memakai alat pelindung telinga Dari kreteria tersebut didapatkan sampel untuk dibagian tenun sebanyak 29 responden, sedangkan untuk bagian administrasi sebanyak
C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel a. Variabel bebas adalah intensitas kebisingan. b. Variabel terikat adalah tekanan darah. c. Variabel pengganggu adalah jenis kelamin, umur, status kesehatan, suhu, masa kerja, riwayat penyakit kardiovaskuler, kebiasaan merokok, IMT. 2. Definisi Operasional a. Variabel Dependent Tekanan darah : tenaga yang digunakan oleh darah terhadap satuan darah dinding pembuluh darah. tekanan darah diukur setelah 10 menit bekerja. Satuan : mm/hg Skala : Interval b. Variabel Independent Kebisingan : intensitas bunyi yang mengganggu dan tidak dikehendaki, ditimbulkan oleh mesin-mesin tenun. Intensitas kebisingan berdasar tempat atau bagian kerja, terdiri dari bagian tenun,dan bagian administrasi yang terdiri dari ruang sekertariat dan umum, ruang keuangan dan ruang keamanan. Kategori: 1. Diatas NAB ( 85 db(a) ) 2. Dibawah NAB ( 85 db(a) ) Skala : Nominal c. Variabel pengganggu 1) Umur Adalah jumlah tahun kelahiran responden pada saat dilakukan wawancara dihitung berdasar ulang tahun terakhir. Satuan : tahun Skala : rasio 2) Status kesehatan Status kesehatan dengan memilih responden yang berbadan sehat, tidak sedang sakit atau baru sembuh dari sakit (< 1 minggu) saat pemeriksaan
dilakukan responden juga tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. 3) Masa kerja Masa kerja merupakan lamanya tenaga kerja yang bekerja, dikendalikan dengan memilih responden dengan masa kerja lebih dari 1 tahun, karena diperkirakan dampak kebisingan mulai dirasakan. Satuan : Tahun Skala : Interval 4) Jenis kelamin Adalah jenis kelamin responden yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki. 5) Suhu ruang kerja Adalah keadaan suhu sekitar pada ruang kerja saat dilakukan pengukuran kebisingan. Untuk suhu ruang tidak dikendalikan, hanya mengukur suhu selama di ruang pengukuran kebisingan. Satuan : 0 C Skala : Interval 6) Indek Massa Tubuh (IMT) Merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Rumus perhitungan IMT adalah sebagai berikut 23 : Berat badan (kg) IMT = Tinggi badan (m) x Tinggi badan (m)
Ketegori Ambang Batas IMT Kategori IMT Kurus - Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0 - Kekurangan berat badan tingkat 17,0-18,5 rendah Normal > 18,5-25,0 Gemuk - Kelebihan berat badan tingkat berat - Kelebihan berat badan tingkat rendah > 25,0-27,0 > 27,0 Sumber : Sipraesa, ID., Fajar, I, Arbakti, B. 2002. D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer a. Wawancara Untuk melengkapi data dan melengkapi data penelitian dengan menggunakan kuesioner. b. Pengukuran kebisingan dengan Sound Level Meter. Cara Pengukuran. a) Memilih selector pada posisi - Fast : Untuk jenis kebisingan Impulsif / terputus. - Slow : Untuk jenis kebisingan Kontinue. b) Memilih selector range intensitas kebisingan. c) Menentukan lokasi pengukuran. d) Setiap lokasi pengukuran dilakukan pengamatan 1-2 menit dengan kurang lebih 6x pembacaaan. Hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada monitor. e) Catatan hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingan sesaat (lek). Lek = 10 log (10 L1/10 + 10 L2/10 + 10 L3/10 +.) dba 24 c. Pengukuran tekanan darah Peralatan : Stetoskop, Sfigmomanometer dengan manset. Langkah-langkah : 1) Menentukan sisi terbaik untuk menempatkan manset. Hindarikan ekstremitas dengan jalur IV (intravena), shunt arteriovena, adanya trauma, atau tempat yang mengalami paralisis atau paresis setelah cedera serebrovaskuler (CVA).
2) Pajankan lengan atas klien dengan penuh. 3) Dengan manset kempis sempurna, lingkarkan manset dan kencangkan mengitari lengan atas. 4) Pastikan bahwa manometer terletak pada setinggi titik pendang mata. Pengamat hanya tidak lebih dari 1 meter (kurang lebih 1 yard) jauhnya. 5) Palpasi arteri brakhial sambil mengembangkan manset dengan cepat sampai tekanan 30 mm Hg di atas titik dimana nadi tak terdengar. Dengan perlahan kempiskan manset dan perhatikan titik dimana nadi terdengar kembali. 6) Tempatkan bagian telinga stetoskop pada telinga anda dan pastikan bunyi jelas terdengar, tidak redup. 7) Perhatikan titik pada manometer dimana bunyi jelas pertama terdengar. 8) Lanjutkan untuk mengempiskan manset secara bertahap, perhatikan titik dimana bunyi redup atau redam menghilang, dan titik pada manometer dimana bunyi menghilang pada orang dewasa. (Perhatikan tekanan pada telinga dekat dengan 2 mm Hg) 25. 2. Data Sekunder Yaitu data-data yang diperoleh dari PT. Industri Sandang Nusantara Unit Pabriteks Tegal berupa jumlah kekuatan personil, jumlah kunjungan di balai pengobatan, arsip survay K3 perusahan. E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Metode pengolahan Data Dalam penelitian ini data akan diolah melalui tahapan sebagai berikut :
a. Editing Dalam tahapan ini data yang telah terkumpul akan dikoreksi kembali untuk mengetahui kesalahan yang ada. Editing dilakukan dilapangan untuk mempermudah koreksi kesalahan tersebut. b. Coding Merupakan upaya untuk mengklasifikasikan variabel data menurut variabel penelitian yang ada. Coding dilakukan untuk mempermudah dalam proses tabulasi dan analisa data selanjutnya. c. Tabulasi Data yang sudah melalui tahapan coding akan dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian yang ada maka jenis tabulasi yang akan dipakai adalah tabulasi silang antara variabel bebas dan terikat. Data yang sudah diolah selanjutnya akan dianalisa baik analisa univariat maupun bivariat. 2. Analisa Data a. Analisa Univariat Dalam analisa univariat data-data akan disajikan dengan tabel distribusi frekuensi sehingga tergambar fenomena-fenomena yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan antara variabel yang diteliti merupakan perbedaan yang signifikan atau tidak. Untuk mengetahui apakah data ada perbedaan tekanan darah pekerja akibat kebisingan yang berbeda di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Pabriteks Tegal. Dalam tahapan ini menggunakan analisa data Independent T test dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% dengan nilai signifikan = < 0,05. Apabila diperoleh p < 0,05 hal ini berarti ada perbedaan tekanan darah tenaga pekerja akibat intensitas kebisangan yang berbeda.