KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi dimana pembuluh darah secara terus-menerus mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HERNAWAN TRI SAPUTRO J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. sederhana dan mudah dilakukan pengukurannya. Tekanan darah. penyakit gangguan hemodinamik dalam sistem kardiovaskuler

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia karena prevalensi yang masih tinggi dan terus meningkat.

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013 HUBUNGAN KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN PERUBAHAN KONSEP DIRI PADA MAHASISWA AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

PENELITIAN. HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN STROKE di PUSKESMAS PONOROGO UTARA KABUPATEN PONOROGO

ABSTRAK PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI PRIMER TERHADAP HIPERTENSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DENGAN POLA HIDUP SEHAT LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 e-issn : p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan gejala terlebih dahulu dan ditemukan secara kebetulan saat

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan darah arteri lebih dari normal. Tekanan darah sistolik

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK LABU SIAM (Sechium edule Swartz) TERHADAP TEKANAN DARAH PEREMPUAN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN. kualitas makanan sehari-hari. Namun, akhir-akhir ini muncul berbagai. garam yang mampu memicu penyakit hipertensi.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

KOSALA JIK. Vol. 1 No. 2 September 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI PENDUDUK DIINDONESIA DAN FAKTOR YANG BERISIKO

ABSTRAK. Kata kunci: Dukungan keluarga, pengaturan pola hidup pasien hipertensi, mencegah serangan stroke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penduduk Indonesia pada tahun 2012 mencapai 237,64 juta jiwa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang


HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

EFEKTIFITAS SENAM JANTUNG TERHADAP PERUBAHAN STATUS TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI PADA PENGHUNI RUMAH TAHANAN KLAS IIB PRAYA LOMBOK TENGAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : LORA INVESTISIA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. darahnya biasanya disebabkan perilaku mereka(alwani, 2012).

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan sphygmomanometer

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal juga sebagai heterogeneous group of disease karena dapat menyerang

ABSTRACTION PATIENT PERCEPTION OF COMPLIANCE WITH FAMILY DRINKING HYPERTENSION DRUG AND DIET IN THE HEART OF POLY RSD SIDOARJO

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR.

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

HUBUNGAN PERAN SERTA KADER POSYANDU DENGAN PERAWATAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA (LANSIA) DI DESA SALAMREJO SENTOLO KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. 1

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan

Unnes Journal of Public Health

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI BERHUBUNGAN DENGAN KETAATAN KONTROL GULA DARAH PADA PENDERITA DM DI RSUP DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

ABSTRAK TINGKAT PENGETAHUAN DIET PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DENGAN KOMPLIKASI CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RSUP SANGLAH DENPASAR

82 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB I PENDAHULUAN. tekhnologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan

SAMSUL BAHRI. :Tingkat Pengetahuan, Diabetes Millitus, Kepatuhan Diet rendah glukosa

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT JALAN DI UPK PUSKESMAS PURNAMA. Eka Apriani, Widyana Lakshmi Puspita

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MAKRAYU KECAMATAN BARAT II PALEMBANG

ABSTRAK PENGARUH SEDUHAN DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PRIA DEWASA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN TENTANG CARA PERAWATAN HIPERTENSI BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI POLIKLINIK DALAM RS RAJAWALI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dapat timbul akibat perkembangan jaman. adalah gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu munculnya penyakit

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

ABSTRAK. EFEK DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN MAKAN OBAT PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diastolic (Agrina, et al., 2011). Hipertensi sering dijumpai pada orang

Kasad*, Supriyanti** Langsa

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN TINDAKAN MENGONTROL TEKANAN DARAH PADA WARGA DUKUH BANTULAN DESA JEMBUNGAN KECAMATAN BANYUDONO BOYOLALI Oleh : Diyono 1 Budi Kristanto 2, Catur Budi Prasetyo 3 Abstract Background. Hypertension is a leading cause of death in the world. Most patients who suffered from hypertension show lack of knowledge about how to control their blood pressure. If the patient doesn t control their blood pressure, it will precipitate many complication such as CVA, coronary heart disease (CHD) and cronic kidney disease (CKD). Purpose. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge of hypertension and the people s act to control their blood pressure. Subjects. The subject used in this study was the people of Dukuh Bantulan. The technique sampling was probability sampling and the total number of responden were 292 people. Methods. This study used a corelation design with cross sectional approach. Data were collected using a questionaire consist of 18 question during April Mei 2013. Data processing used chi square statistical test with significan level α = 0,03. Result. The result showed x 2 count > x 2 table (1,524 > 1,074). It can be concluded that knowledge about hypertension has related to the people s act to control their blood pessure. Keywords : hypertension, blood pressure PENDAHULUAN Hipertensi merupakan penyakit yang menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat di Indonesia maupun beberapa negara di dunia. Dari data WHO 50 persen penderita hipertensi diketahui hanya 25 % yang mendapat pengobatan dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik. Menurut data SKRT 2001 angka kematian penyakit jantung dan pembuluh darah akibat hipertensi sebesar 26,3%. Sedangkan data kematian di rumah sakit tahun 2005 adalah 16,7 %. Menteri kesehatan Siti Fadilah Supari menyatakan prevalensi hipertensi di Indonesia sekitar 17-21 %. (Sinar Harapan,2009) Perubahan gaya hidup kurang sehat dewasa ini seperti merokok, stres dan rendahnya konsumsi makanan berserat merupakan faktor pemicu berkembangnya penyakit hipertensi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang penyakit dengan jumlah penderita tertinggi diduduki oleh penyakit stroke, penyakit jantung koroner, kanker payudara, dan hipertensi. Perbandingannya penderita stroke 392 orang, jantung koroner 105 orang, kanker payudara 68 orang, dan hipertensi 62 orang. (Jawapos,2009) Dengan banyaknya angka penderita hipertensi maka pengetahuan masyarakat tentang hipertensi perlu ditingkatkan dengan wujud Menurut data Puskesmas dukuh Bantulan Desa Jembungan Kec. Banyudono Boyolali tercatat 52 orang yang menderita hipertensi 9

saat berobat di Puskesmas tidak tahu bagaimana tindakan mengontrol tekanan darah yang benar. Dari penjabaran di atas, maka peneliti memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang Hubungan antara Pengetahuan tentang Hipertensi dengan Tindakan Mengontrol Tekanan Darah pada Warga Dukuh Bantulan Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Peneliti dilakukan dengan pengukuran atau pengamatan secara bersamaan terhadap variabel pengetahuan warga tentang hipertensi dan tindakan melakukan kontrol tekanan darah. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Dukuh Bantulan Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali sebanyak 1085 orang. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 292 orang dengan kriteria umur > 40 tahun. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai Agustus 2013 dengan alat ukur berupa kuesioner untuk menilai pengetahuan dan tindakan HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mulai bulan April sampai dengan Mei 2013 didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Tentang Hipertensi Tingkat Pengetahuan Jumlah % Baik Kurang 233 59 79,79 20,21 Jumlah 292 100 Dari data di atas diperoleh informasi bahwa responden yang mempunyai baik sebanyak 233 responden (79,79%) dan yang mempunyai pengetahuan tentang hipertensi kurang sebanyak 59 responden (20,21%). Maka dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden atau penduduk yang hipertensi baik dari pada yang mempunyai pengetahuan hipertensi kurang. Tabel 2. Distribusi Tindakan Mengontrol Tekanan Darah Tindakan Jumlah % Mengontrol Tekanan Darah Melakukan Tidak Melakukan 238 54 81,51 18,49 Jumlah 292 100 Dari data di atas diperoleh informasi responden yang melakukan 238 responden (80,51%) dan yang tidak melakukan tindakan 54 responden (18,49%). Maka dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang melakukan tindakan mengontrol tekanan darah dari pada yang tidak melakukan tindakan Tabel 3. Distribusi Tingkat Pengetahuan Terhadap Tindakan Mengontrol Tekanan Darah Pengetahuan Tindakan Mengontrol Baik Kurang TD Melakukan 187 51 Tidak melakukan 46 8 Jumlah 233 59 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai baik tekanan darah sebanyak 187 responden dan yang mempunyai baik dan tidak melakukan tindakan 10

46 responden. Sedangkan responden yang mempunyai kurang dan melakukan tindakan 51 responden dan yang mempunyai kurang dan tidak melakukan tindakan mengontrol tekanan darah sebanyak 8 responden. PEMBAHASAN Pengetahuan merupakan hasil tahu dari proses pencarian informasi (Notoatmodjo, 2003). Hipertensi secara klasik dikenal dengan penyakit darah tinggi dan sudah sangat sering terdengar di masyarakat. Selain karena kasus ini banyak ditemukan di masyarakat, penyakit ini juga dikenal karena komplikasinya yang cukup sering yaitu stroke. Informasi tentang penyakit ini sudah sangat sering terdengar baik secara resmi dari tenaga kesehatan maupun secara tidak resmi dari iklan layanan masyarakat, iklan surat kabar dan televisi yang menawarkan obat hipertensi. Informasi informasi tersebut membuat masyarakat semakin tahu apa itu hipertensi. Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa mayoritas responden hipertensi yang baik yaitu 79,79%, jauh lebih tinggi dari yang kurang yaitu hanya mencapai 20,21%. Responden yang melakukan 238 responden (80,51%) lebih banyak daripada responden yang tidak melakukan tindakan mengontrol tekanan darah yaitu sebanyak 54 responden (18,49%). Data tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat tentang perawatan penyakit hipertensi sudah cukup baik. Perilaku mengontrol tekanan darah merupakan tindakan secara teratur untuk mengetahui tekanan darah. Perilaku dapat terbentuk dari pengetahuan dan merubah sikap, yang kemudian diejawantahkan dalam suatu tindakan atau perbuatan. Secara umum individu yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang suatu obyek, maka individu tersebut akan mempunyai sikap yang baik serta perilaku yang baik juga terhadap obyek tersebut. Hasil penelitian menunjukkan secara empiris bahwa mayoritas responden melakukan kontrol tekanan darah di puskesmas, perawat atau mantri, dan bidan. Rata rata mereka melakukan kontrol tekanan darah pada saat periksa, mengantar anggota keluarga yang periksa, atau saat ada kegiatan lain seperti posyandu. Dari hasil penelitian jumlah responden yang terbanyak adalah yang mempunyai pengetahuan tentang hipertensi yang baik dan tekanan darah yaitu 187 orang. Temuan lain adalah tidak semua responden yang memiliki dengan kategori baik melakukan tindakan mengontrol tekanan darah secara rutin. Data tersebut stelah dilakukan uji statistik dengan Chi- Square diperoleh nilai x hitung lebih besar x tabel (1,524 > 1,074), dengan nilai α : 0,05. Dari hasil uji statistik tersebut berarti Ha diterima Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dengan tindakan mengontrol tekanan darah pada warga dukuh Bantulan Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali, Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Tekanan darah adalah tenaga (force) per satuan daerah yang mendorong darah pada dinding 11

pembuluh darah dan beredar melalui tubuh bila jantung berkontraksi dinyatakan dalam mmhg. (Tambayong, 2001) hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmhg dan tekanan diastolik 90 mmhg. (Price dan Wilson, 2005) Mereka yang mempunyai akan mempengaruhi tindakan Dalam suatu kerangka teori dapat dijelaskan bahwa bila tingkat baik mengenai penyebab, tanda gejala, klasifikasi dan komplikasi maka akan mempengaruhi tindakan mengontrol tekanan darah seperti makan diet rendah garam, berhenti merokok, olahraga teratur, berat badan ideal, batasi alkohol, minum obat yang dianjurkan, memeriksakan tekanan darah secara teratur. Jika seseorang hipertensi maka mereka akan tekanan darah, apabila seseorang kurang memiliki pengetahuan tentang hipertensi biasanya cenderung tidak melakukan tindakan Menurut Notoamodjo (2003) menjelaskan bahwa pembentukan perilaku individu dimulai dari adanya pengetahuan yang membentuk nilai yang diyakini dan sikap terhadap suatu hal atau obyek. Pengetahuan dan sikap ini kemudian mengkristal dan secara sadar maupun tidak sadar akan membentuk suatu perbuatan atau tindakan. Tindakan yang dilakukan secara berulang ulang akan menjadi suatu habit atau kebiasaan. Hasil peneltian menunjukkan bahwa perilaku mengontrolkan tekanan darah dimulai dari pengetahuan yang memadai, kemudian setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hipertensi khusunya komplikasi hipertensi, maka secara pelan pelan mulai melakukan tindakan pencegahan komplikasi yaitu dengan mengontrol tekanan darah. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Responden yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang hipertensi dengan kategori baik sebanyak 79,79% dan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 20,21%. b. Responden yang melakukan tindakan mengontrol tekanan darah sebanyak 81,51% dan yang tidak melakukan tindakan mengontrol tekanan darah sebanyak 18,49%. c. Hasil x 2 hitung sebesar 1,524 dan x 2 tabel pada α : 0,05 sebesar 1,074, jadi nilai x 2 hitung > x 2 tabel (1,524>1,074) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. d. Ada hubungan antara pengetahuan tentang hipertensi dengan tindakan mengontrol tekanan darah pada warga Dukuh Bantulan desa Jembungan Kecamatan Banyudono Boyolali. 2. Saran a. Bagi Petugas Kesehatan Dengan hasil penelitian ini diharapkan petugas kesehatan terutama yang berada di Puskesmas dapat meningkatkan pengetahuan warga tentang hipertensi b. Bagi Masyarakat Diharapkan senantiasa meningkatkan upaya untuk menambah informasi tentang hipertensi dengan memanfaatkan semua sumber informasi yang ada c. Bagi Peneliti Lain Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan sumber informasi bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian 12

selanjutnya terkait dengan pencegahan hipertensi DAFTAR PUSTAKA Allimun H, Azis. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika, 2003. Brunner dan Suddarth. Buku Ajar Keperawatan edikal Bedah. Edisi 8 Vol 2. Jakarta : EGC, 2001.. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC, 2000. Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Jilid 3. Yogyakarta : Andi Yogyakarta, 2004. Hegner, Barbara R. Dan Esther Cadwell. Asisten Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Alih Bahasa : Jane F. Budhi. Jakarta : EGC, 2003. Mettina, Sandra M. Pedoman Praktik Keperawatan. Alih Bahasa Setiawan Sari Kurnianingsih, Monica Ester. Jakarta : EGC, 2001. Nursalam dan Siti Pariani. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta, 2001. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta, 2003. Palmer, Anna dan Bryan Williams. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Erlangga, 2007. Price, Sylvia Anderson dan lorraine McCarty Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Alih Bahasa Brahman U. Jakarta : EGC, 2005. Stein, Jay H. Panduan Klinik Ilmu Penyakit Dalam. Alih Bahasa Edi Nugroho. Jakarta : EGC, 2001. Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta, 2005. Syaifuddin. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Jakarta : Widya Medika, 2001. Tambayong, Jan. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC, 2001. Sinar Harapan. Hari Hipertensi Dibalik Sakit Jantung Ada Hipertensi. URL : http//sinarharapan.co.id. 2009 Jawa Pos. Stroke Pembunuh Tertinggi. URL : http//jawapos.com. 2009. 1 2 3. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta, 2003. 13