PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN O H T PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp. 021. 7656632 Jakarta Selatan 1
NO. KODE JUDUL 1 DCE 01 UUJK, ETIKA PROFESI, ETOS KERJA DAN UUSDA 2 DCE 02a DCE 02b MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MANAJEMEN LINGKUNGAN 3 DCE 03 DOKUMEN KONTRAK 4 DCE 04 SPESIFIKASI TEKNIK BIDANG SUMBER DAYA AIR 5 DCE 05 MANAJEMEN PROYEK 6 DCE 06 TAHAPAN DAN METODE PELAKSANAAN 7 DCE 07 PENGENDALIAN MUTU,BIAYA DAN WKTU 8 DCE 08 PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK BAHAN 9 DCE 09 PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN HASIL PEKERJAAN 10 DCE - 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU 2
PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN NOMOR MODUL DCE 07 JUDUL MODUL PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jl. Sapta Taruna Raya Kompleks PU Pasar Jumat Tlp. 021. 7656632 Jakarta Selatan 3
MATERI YANG AKAN DIBAHAS MELIPUTI : 1. PENDAHULUAN 2. UMUM 3. KEGIATAN MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 4. PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN DIPROYEK 5. PENGENDALIAN WAKTU 6. PENGENDALIAN MUTU 4
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) SETELAH SELESAI MENGIKUTI MODUL INI, PESERTA MAMPU MEMAHAMI PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN MUTU, WAKTU DAN BIAYA PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR SERTA MAMPU MENERAPKANNYA DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI SUMBER DAYA AIR DILAPANGAN KHUSUSNYA KONSTRUKSI BENDUNGAN 5
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) SETELAH MODUL INI DIAJARKAN PESERTA MAMPU : 1. MENJELASKAN PRINSIP DAN ALAT DALAM RANGKA PENGENDALIAN MUTU, WAKTU DAN BIAYA PEKERJAAN. 2. MENGURAIKAN HAL-HAL YANG SEGERA HARUS DILAKSANAKAN SETELAH TANDA TANGAN KONTRAK DAN SPMK DITERBITKAN. 3. MENJELASKAN CARA PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN YAITU DENGAN ADANYA BAR CHART, S- CURVE. 4. MENJELASKAN PENGENDALIAN BIAYA BERDASARKAN RAP DENGAN CASH FLOW. 5. MENGENDALIKAN MUTU YAITU DENGAN PENGAWASAN YANG TERUS MENERUS TERHADAP PROSES, SUMBER DAYA DAN HASIL. 6
PENDAHULUAN UMUM PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU MERUPAKAN BAGIAN YANG UTAMA AGAR SUATU PROYEK DAPAT DISELESAIKAN DENGAN WAKTU YANG TEPAT, BIAYA YANG KOMPETITIF DENGAN MUTU YANG DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN MEMENUHI PERSYARATAN PELANGGAN. 7
PROSES PENGENDALIAN HASIL PEKERJAAN MERUPAKAN PERSYARATAN STANDAR YANG MENCAKUP : URAIAN KAREKTERISTIK HASIL PEKERJAAN PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN PERALATAN YANG SESUAI PERALATAN UKUR YANG DIKALIBRASI PELAKSANAAN PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN PENYERAHAN DAN PEMELIHARAAN PROYEK 8
LINGKUP PEKERJAAN PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU MERUPAKAN LINGKUP UTAMA SEORANG PELAKSANA DALAM MENJALANKAN PELAKSANAAN PEKERJAAN, GUNA DIPEROLEH HASIL YANG MEMUASKAN BAGI PENGGUNA JASA SESUAI KETENTUAN DAN PERSYARATAN DALAM SPESIFIKASI TEKNIK. 9
MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK MEMPERKENALKAN DAN MEMBEKALI PESERTA PELATIHAN DALAM MELAKUKAN PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU PADA PEKERJAAN DI BIDANG SUMBER DAYA AIR KHUSUSNYA KONSTRUKSI BENDUNGAN 10
UMUM KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROYEK APABILA MUTU PRODUK AKHIR YANG DICAPAI SESUAI DENGAN SPESIFIKASI TEKNIS DALAM KONTRAK, DILAKSANAKAN DALAM WAKTU YANG TELAH DISEPAKATI, DAN BIAYA PROYEK SESUAI ANGGARAN YANG TELAH DITETAPKAN 11
KEGIATAN MANAJEMEN PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN DIBAGI MENJADI BEBERAPA TAHAPAN TAHAPAN DARI KEGIATAN TERSEBUT MELIPUTI : 1. PERSIAPAN DOKUMEN 2. RENCANA PELAKSANAAN PROYEK 3. PERSIAPAN FISIK LAPANGAN 4. PROSES PEMBAYARAN 5. PENYESUAIAN/ PERUBAHAN BIAYA 6. PERSELISIHAN 7. SERAH TERIMA 12
PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN 1) RENTABILITAS ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENGHASILKAN LABA. 2) SECARA KONSEPTUAL PENGENDALIAN BIAYA TERFOKUS PADA KONDISI RENTABILITAS DAN LIKUIDITAS AGAR PERIMBANGAN PENDAPATAN DAN BIAYA PROYEK TETAP TERJAGA. 3) LIKUIDITAS ADALAH SUATU UPAYA UNTUK MENGATUR JADWAL PEMELIHARAAN DAN PENGELUARAN UANG SECARA TUNAI SELAMA PROSES PELAKSANAAN SUATU PROYEK SEHINGGA DANA DAPAT DIKENDALIKAN DENGAN SELAYAKNYA 13
DILIHAT DARI SUDUT RENTABILITAS DAN LIKUIDITAS KONDISI PROYEK DIBAGI DALAM 4 (EMPAT) KELOMPOK : 1. RENTABILITAS BAGUS DAN LIKUIDITAS BAGUS. 2. RENTABILITAS BAGUS DAN LIKUIDITAS JELEK. 3. RENTABILITAS JELEK DAN LIKUIDITAS BAGUS. 4. RENTABILITAS JELEK DAN LIKUIDITAS JELEK. 14
BESAR KECILNYA MODAL YANG DIPERLUKAN DALAM SUATU PROYEK DIPENGARUHI OLEH BEBERAPA HAL, ANTARA LAIN : 1. PERSYARATAN PEMBAYARAN YANG DIATUR DALAM KONTRAK. 2. KEBIJAKAN OPERASIONAL (PELAKSANAAN KEGIATAN PROYEK). 15
GRAFIK PENERIMAAN 16
GRAFIK BIAYA 17
PENGERTIAN DAN MAKSUD PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN SEMUA UPAYA / USAHA YANG DILAKUKAN, AGAR BIAYA PELAKSANAAN PROYEK MENJADI WAJAR, MURAH DAN EFISIEN SESUAI RENCANA DAN ATAU HASIL EVALUASI YANG DILAKUKAN 18
PENGENDALIAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK TERKAIT ERAT DAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH : 1. PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK 2. PENGENDALIAN MUTU DAN HASIL PELAKSANAAN PROYEK 3. PENGENDALIAN SISTEM MANAJEMEN OPERASIONAL PROYEK YANG BERSANGKUTAN YANG KURANG BAIK ATAU TIDAK KONSISTEN DALAM PELAKSANAAN PENAMBAHAN BIAYA KARENA INEFISIENSI REALISASI BIAYA PEKERJAAN DARI YANG SEHARUSNYA DIRENCANAKAN 19
CARA TINDAKAN PENGENDALIAN YANG DILAKUKAN, YAITU : 1. CARA LANGSUNG DENGAN MELAKUKAN : - PENINJAUAN - PENGAWASAN - PEMERIKSAAN - AUDIT 2. CARA TIDAK LANGSUNG - DOKUMEN PROYEK - MELALUI RENCANA ARUS KAS PROYEK (CASH FLOW) - DOKUMEN KONTRAK DAN SPESIFIKASI TEKNIK - PROSEDUR DAN INSTRUKSI KERJA - LAPORAN-LAPORAN PROYEK 20
RENCANA ANGGARAN PELAKSANAAN (RAP) PROYEK : HASIL ESTIMASI / PERKIRAAN BIAYA-BIAYA PROYEK YANG MERUPAKAN SALAH SATU DOKUMEN KELENGKAPAN SEBAGAI ACUAN / PEDOMAN OPERASI PELAKSANAAN PROYEK DENGAN MEMPERTIMBANGKAN : 1. PENGALAMAN ATAU REFERENSI DAN REALISASI PENGELOLAAN PROYEK YANG LALU 2. HASIL OBSERVASI ULANG ARUS DATA SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN DAN LOKASI / MEDAN KERJA 3 KEBIJAKSANAAN PERUSAHAAN 4. KESEPAKATAN (ANTARA MANAJER PROYEK DENGAN DIREKSI PERUSAHAAN) 21
YANG DIMAKSUD DENGAN PENDAPATAN (PENDAPATAN DI PROYEK- PDP) : 1. PENDAPAT PROGRES PISIK 2. LOCAL CURRENCY 3. FOREIGN CURRENCY 4. BEDA KURS 5. LAIN-LAIN YANG DIMAKSUD DENGAN BIAYA : 1. BIAYA BAHAN 2. BIAYA UPAH. 3. BIAYA SUB KONTRAKTOR. 4. BIAYA PERALATAN 5. BIAYA PERSIAPAN DAN PENYELESAIAN 6. BIAYA RUPA-RUPA DI PROYEK 7.BIAYA RUPA-RUPA DI PROYEK 8. BIAYA BANK 22
TUJUAN DIBUATNYA RAP SEBAGAI SARANA ACUAN / PEDOMAN DALAM PENGELOLAAN HASIL USAHA PROYEK SEBAGAI TOLOK UKUR ATAU SARANA PENILAIAN ATAS KESUKSESAN PARA PERSONIL YANG BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP HASIL USAHA SEBAGAI SARANA MEMONITOR DAN MENGEVALUASI PENGELOLAAN OPERASIONAL DAN HASIL USAHA PROYEK TERSEBUT 23
PRINSIP DALAM PEMBUATAN RAP 1. RAP HANYA MEMPERHITUNGKAN. 1.1. PENDAPATAN (RENCANA PENDAPATAN YANG DIPERHITUNGKAN) BUKAN PEMBAYARAN YANG DITERIMA 1.2. BIAYA (RENCANA BIAYA YANG DIPERHITUNGKAN) BUKAN PEMBAYARAN YANG DIKELUARKAN 2. RAP DIBUAT DENGAN BERORIENTASI PADA PROFIT DAN EFISIENSI 24
CASH FLOW PROYEK DATA PERKIRAAN (ATAU REALISASI) PENERIMAAN PEMBAYARAN DAN PENGELUARAN PEMBAYARAN DAN MERUPAKAN SATU KESATUAN DENGAN RAP DALAM PEMBUATANNYA HARUS MEMPERTIMBANGKAN : 1. CASH FLOW HARUS MENGGUNAKAN DATA INFORMASI YANG AKURAT, VALID DAN LAZIM 2. CASH FLOW DIBUAT DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KEBIJAKSANAAN FINANSIAL PERUSAHAAN 3. CASH FLOW DIBUAT OLEH SDM YANG BERPENGALAMAN 25
TUJUAN PENYUSUNAN CASH FLOW. 1. SEBAGAI SARANA ACUAN/ PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROYEK 2. SEBAGAI SARANA TOLOK UKUR PENILAIAN KEBERHASILAN PENGELOLAAN KEUANGAN PROYEK YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PENGELOLAAN LIKUIDITAS KEUANGAN PROYEK 3. SEBAGAI SARANA UNTUK MENCINTAI DAN MENGEVALUASI PENGELOLAAN PROYEK DAN HASIL USAHA PROYEK, KHUSUSNYA LIKUIDITAS KEUANGAN PROYEK 26
PRINSIP PEMBUATAN CASH FLOW 1. CASH FLOW HANYA MEMPERHITUNGKAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN 2. CASH FLOW DIBUAT DENGAN BERORIENTASI PADA KESEIMBANGAN YANG POSITIF ATAU KONDISI LIKUIDITAS YANG SURPLUS 3. EFEKTIF DAN EFISIEN 27
PENERIMAAN UANG (CASH - IN) MELIPUTI : 1. Pembayaran dari tagihan uang muka. 2. Pembayaran termijn. Pengeluaran uang pembayaran (Cash-out) meliputi : 1. Pembayaran upah tenaga kerja. 2. Pembayaran biaya material, peralatan, biaya umum, biaya sub kontraktor, supplier dan lain-lain. 3. Pembayaran uang muka untuk Sub Kontraktor, biaya investasi, biaya leasing. 4. Pembayaran untuk bunga kredit, biaya bank. 5. Pembayaran utang. 6. Pembayaran untuk aktivitas lainnya seperti. 7. Utang tahun lalu yang belum direalisasi pembayarannya. Beban pada arus kas periode tahun realisasi. 28
TABEL 2.2 TAHAP DAN KENDALI MUTU No. Tahap Kegiatan 1. Persiapan Kajian dokumen; - dokumen kontrak; -gambar rencana; - daftar kuantitas Persyaratan pekerjaan; - spesifikasi dan syarat; - biaya pekerjaan; - analisis dan urutan pekerjaan. Pengkajian lokasi; - lokasi sumber daya tersedia; - tingkat kesulitan pekerjaan 2. Tahap analisis 3. Penjadwalan pekerjaan Waktu untuk menyelesaikan setiap kegiatan Waktu untuk menyelesaikan seluruh kegiatan Urutan setiap kegiatan Metode kerja untuk menyelesaikan setiap kegiatan Nilai pekerjaan yang diselesaikan Sumber daya yang diperlukan Resiko yang terkait Biaya yang sebenarnya guna menyelesaikan setiap kegiatan Jadwal kegiatan (waktu untuk setiap jenis pekerjaan) Jadwal sumber daya, rencana ketersediaan tenaga kerja, peralatan dan bahan Jadwal kemajuan keuangan (Kurva S) rencana kemajuan pekerjaan dan keuangan proyek Jadwal Cash Flow keuangan, keadaan pemasukan dan pengeluaran uang 29
DUA KEMUNGKINAN PENYEBAB TERLAMBAT MENYELESAIKAN PROYEK DARI JADWAL YANG DITENTUKAN YAITU : 1. ADANYA HALANGAN ATAU KEJADIAN DILUAR PERHITUNGAN DAN PERTIMBANGAN DALAM PELAKSANAAN WAKTU PROYEK 2. PROGRAM KERJA DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK OLEH KONTRAKTOR TIDAK BERJALAN SEBAGAIMANA MESTINYA 30
31
32
2. NET WORK PLANNING 3 3 4 D 6 6 0 10 B 2 Q 5 1 0 0 A 1 2 1 1 E 5 5 6 9 H 4 7 13 13 I 2 8 1 15 C 4 F 5 4 5 8 33
PENGENDALIAN MUTU PENGENDALIAN MUTU MERUPAKAN BAGIAN UTAMA AGAR PROYEK DAPAT DISELESAIKAN DENGAN MUTU YANG DAPAT DIPERTANGGUNG JAWABKAN MEMENUHI PERSYARATAN PELANGGAN TERDIRI DARI : 1. PRINSIP PENGENDALIAN MUTU 2. PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU 34
1. PRINSIP PENGGENDALIAN MUTU UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN SALAH SATU DARI TIGA SASARAN UTAMA MANAJEMEN PROYEK YAITU TEPAT MUTU, TEPAT BIAYA DAN TEPAT WAKTU - DEFINISI SEBAGAI USULAN PENGAWASAN DAN TINDAK TURUN TANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI AGAR MEMENUHI PERSYARATAN TEKNIS YANG TELAH DITETAPKAN DIDALAM DOKUMEN KONTRAK 35
3 (TIGA) JENIS PENGENDALIAN PENGENDALIAN MUTU BAHAN BAKU PENGENDALIAN MUTU BAHAN OLAHAN PENGENDALIAN MUTU HASIL PEKERJAAN 36
DIAGRAM PRINSIP PENGENDALIAN DIAGRAM PRINSIP PENGENDALIAN MUTU (TERHADAP SUATU PAY ITEM) TAHAP I Tidak Pemilihan Jenis-jenis Bahan Baku sesuai dengan item pekerjaan Pengendalian mutu bahan baku Ya Lingkup pengendalian - Lingkup Dimensi - Lingkup kualitas Struktur pengendalian - Jenis pemeriksaan - Metoda pemeriksaan - Frekwensi - Spesifikasi mutu - Toleransi Bahan siap olah Lingkup pengendalian Tidak - Lingkup Dimensi - Lingkup kualitas Struktur pengendalian Pengendalian mutu bahan olahan - Jenis pemeriksaan - Metoda pemeriksaan - Frekwensi - Spesifikasi mutu TAHAP II Ya - Toleransi Komponen Bahan untuk pekerjaan jadi telah siap TAHAP III Tidak Pengendalian mutu pekerja an jadi Ya Lingkup pengendalian - Lingkup Dimensi - Lingkup kualitas Struktur pengendalian - Jenis pemeriksaan - Metoda pemeriksaan - Frekwensi - Spesifikasi mutu - Toleransi Pekerjaan jadi (pelaksanaan pay item sesuai kontrak) 37
2. PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU ASPEK YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN PELAKSANAAN KONSTRUKSI PENYELESAIAN TEPAT WAKTU UKURAN-UKURAN SESUAI DENGAN DESAIN KUALITAS MEMENUHI SPESIFIKASI TEKNIK BIAYA TIDAK MELEBIHI ANGGARAN YANG DITETAPKAN JAMINAN KESELAMATAN DAN KEAMANAN PEKERJA ATAU PIHAK LAIN 38
PROSEDUR PENGENDALIAN MELIPUTI : 2.1. KERANGKA PENGENDALIAN MUTU Studi dan Analisis Meneliti dan m enetapk an k ualitas bahan yang digunakan, metode kerja, peraltan dan syarat teknis Pengawasan Pelaksanaan Mengawasi jalannya pelak sanaan sesuai metode kerja dan memenuhi syarat-syarat teknis PENGENDALIAN KUALITAS PEKERJAAN Pemeriksaan Melak uk an pengujian sam pel dan membuat kesimpulan-kesimpulan Tindak lanjut Membuat rekomendasi untuk pekerjaan yang memenuhi syarat-syarat dan mengadakan survai untuk pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan 39
2.2 METODE PENGAWASAN KUALITAS PEKERJAAN TERSEBUT PENGAWASAN KUALITAS PEKERJAAN KONSTRUKSI TERDIRI DARI BEBERAPA TAHAP YAITU : - TAHAP STUDI DAN ANALISIS - TAHAP PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN PENGAMBILAN SAMPEL - TAHAP PEMERIKSAAN - TAHAP TINDAK LANJUT 40
2.3 PENERAPAN STANDAR - STANDAR KUALITAS - STANDAR PENGUJIAN NO JENIS PEKERJAAN STANDAR KETERANGAN 1. PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH ASTM JIS STANDAR PENGUJIAN : - FISIK - MEKANIK 2. PEKERJAAN BETON PBI 71 - STANDAR PENGUJIAN BETON - STANDAR MUTU BETON - SYARAT-SYARAT BAHAN 41
- STANDAR PELAKSANAAN PROSEDUR UNTUK MENJAMIN TERCAPAINYA KUALITAS PEKERJAAN YANG DIKEHENDAKI Pemeriksaan Percobaan campuran (mix design) Pengadukan ( c o n c r e t e mixing plan) Pengangkutan Pengecoran Pemadatan Perawatan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan 42
STANDAR PENGAWASAN DIDALAM UNTUK MENCAPAI KUALITAS YANG DIKEHENDAKI. Penilaian bahan yang sesuai Survai, studi dan analisis Penetapan standar Metode plekasanaan Modifikasi metode pelaksanaan Pelaksanaan (diklat, pengawasan dan laporan) Pemeriksaan Survai tidak Rekomendasi Lanjutan Selesai 43
4. PEMERIKSAAN - BAHAN (SIFAT-SIFAT BAHAN SESUAI SPESIFIKASI TEKNIK) - SIFAT-SIFAT YANG DIAWASI (MUDAH SIAWASI/DIPERIKSA MUDAH MENGAMBIL LANGKAH TINDAK LANJUT) - HUBUNGAN SIFAT BAHAN, CUACA DAN KUALITAS PEKERJAAN (KADAR AIR, METODE PELAKSANAAN) 44
S E L E S A I T E R I M A K A S I H 45