BAB I PENDAHULUAN. diberitakan oleh mayoritas media mainstream (arus utama) memberitakannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

Konstruksi Berita Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri Di Tolikara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG KENAIKAN HARGA BERAS DALAM NEGRI

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. TNI bukanlah peristiwa yang baru. Kasus-kasus serupa kerap terjadi sebelumnya

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Banyak di antara konflik tersebut sudah mengarah pada disintegrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sikap Media Terhadap Isu Kenaikan Harga BBM Bersubsidi. (Analisis Framing Pemberitaan Koran Tempo dan Harian Sindo) ABSTRAK

menjadi pemberitaan yang sering kali dikaitkan dengan isu agama. Budi Gunawan dalam bukunya Terorisme : Mitos dan Konspirasi (2005, 57) menekankan : K

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Media Siber. Imam Wahyudi Anggota Dewan Pers

MENGAPA MENGELUH? Oleh Yoseph Andreas Gual

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

Media dan Revolusi Mental. Nezar Patria Anggota Dewan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Konflik merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dihindarkan,

Idham Samawi dan Persatuan Sepakbola Indonesia Bantul (Persiba) di. Rubrik Sportmania Harian Kedaulatan Rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015

Public Relations Humas Simetris & Objektivitas Pemberitaan Oleh: Rachmat Kriyantono, Ph.D

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

PEMBINGKAIAN BERITA NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) DALAM SITUS BERITA ONLINE KOMPAS.COM DAN DETIK.COM SKRIPSI. Oleh : ARIS SAPTAHADI

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. diterima khalayak seperti media cetak dan media elektronik, media online kini

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

BAB I PENDAHULUAN. dapat langsung tersampaikan kepada khalayak dalam waktu singkat.

BAB III METODE PENELITIAN

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB VI PENUTUP. media yang memberitakan konflik Sunni Syiah Sampang Madura karena alasan

BAB IV PENUTUP. kondusif. SKH Radar Timika yang mengusung ideologi jurnalisme damai, memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan


BAB I PENDAHULUAN. nilai berita (news value). Nilai berita ini menjadi ukuran yang berguna, atau yang

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dunia sudah memasuki era informasi dimana informasi menjadi sebuah kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Dari hasil temuan penelitian yang dilakukan peneliti yang mencoba

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pemberitaan seputar eksekusi terpidana mati Amrozi cs 2008 telah menarik

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

KONSTRUKSI BERITA PELANGGARAN HAM DI MESUJI (Studi Analisis Framming tentang Konstruksi Pemberitaan Pelanggaran HAM di Mesuji pada Harian KOMPAS)

BAB I PENDAHULUAN. rapat dengar pendapat antara komisi VII DPR RI dengan pemerintah tanggal 28

KONTRIBUSI JURNALISME MULTIKULTURAL DALAM KONFLIK DAN UNTUK PERDAMAIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan jurnalistik yang dilakukan oleh wartawan tidak lepas dari usaha

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. publistik sering dipakai dalam arti yang identik dengan istilah komunikasi massa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB IV PENUTUP. peneliti menemukan makna-makna atas pelanggaran-pelanggaran kode etik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah lama terjadi dan. menjadi topik hangat di tengah-tengah masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. Korupsi di Indonesia tidak lagi menjadi hal yang susah diungkap. Begitu pula

Konstruksi TNI dalam Berita Penembakan di Lapas Cebongan Pada Media Cetak Edisi April 2013.

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu sebagai bahan rujukan berjudul:

Hukum dan Pers. Oleh Ade Armando. Seminar Nasional Mengurai Delik Pers Dalam RUU KUHP Hotel Sofyan Betawi, Kamis, 24 Agustus 2006

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu ini mengemukakan hasil penelitian lain yang relevan dalam pendekatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian terdahulu sebagai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada hari raya Idul Fitri beberapa pekan yang lalu telah terjadi kerusuhan berbau SARA di Papua. Sebagaimana telah diketahui bahwa sekelompok orang membuat kekacauan saat dilaksanakannya shalat Idul Fitri, yang akhirnya sebuah Mesjid di Tolikara berakhir terbakar. Di sisi lain, media-media alternatif yang berhaluan Islam berusaha mencari fakta-fakta di balik peristiwa tersebut dan membela Islam. Sementara itu, peristiwa tersebut diberitakan oleh mayoritas media mainstream (arus utama) memberitakannya dengan tidak banyak memberikan informai lebih lanjut seolah-olah ada sesuatu yang ditutupi dengan cara mengubah persepsi khalayak, salah satunya dengan cara mengubah gaya bahasanya menjadi sedikit lebih halus. Pada isu yang berbau SARA tersebut akan terlihat betapa menonjolnya peran ataupun alternatif berhalua Islam dalam memberikan fakta serta mengkonstruksikan peristiwa tersebut. Media massa mempunyai peran penting dalam situasi seperti ini, yaitu sebagai sarana penyampaian informasi kepada publik. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, media juga dituntut mampu menampilkan suatu peristiwa menjadi berita yang benar, aktual, dan dapat dipercaya. 1

Sebenarnya media massa memiliki dua pilihan tujuan ketika memuat berita, yaitu untuk memenuhi tujuan politik keredaksian media itu sendiri atau memenui kebutuhan khalayak pembacanya. Media massa yang mementingkan tercapainya tujuan ekonomis akan memilih berita yang bernilai jual tinggi. Namun media massa yang ingin agar informasi yang disampaikan bermanfaat bagi pembaca akan memuat berita-berita yang berguna bagi khalayak. Balance atau berimbang menjadi salah satu prinsip dari media dalam melakukan pemberitaan. Dalam Kode Etik Jurnalistik Pasal 3 menyatakan bahwa Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi serta menerapkan azas praduga tidak bersalah. Berimbang (balance/ cover bothside) diartikan memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masing-masing pihak secara proporsional. Media tentu harus adil dalam melakukan segala pemberitaan. Selain itu, ada juga beberapa media massa yang menganggap informasi hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan ideologis. Mereka yang salah satu tujuannya seperti itu biasanya banyak terjadi pada media-media alternatif berhaluan Islam. Karena salah satu fungsi dari media Islam itu sendiri selain memberikan informasi juga yaitu untuk sarana dakwah Islam. Setiap media pasti mempunyai ideologi atau bisa disebut doktrindoktrin tertentu yang dipegang erat dalam menjalankan tugasnya. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada disekitarnya. Dengan 2

menggunakan ideologinya sendiri-sendiri dalam mengemas dan menyampaikan berita ternyata berpengaruh sangat besar bagi khalayaknya. Masing-masing media dengan ideologi institusinya mampu mengemas suatu peristiwa menjadi realitas baru untuk dikonsumsi khalayak pembacanya. Dalam acara pendidikan dan pelatihan jurnalistik, jamak didoktrinkan bahwa seorang jurnalis perlu ditanamkan sikap skeptis dalam menyikapi informasi yang hendak ditulis. Sikap skeptis adalah sikap kritis atas informasi yang diterima, tidak asal menelan atau percaya begitu saja. Sikap skeptis menurut seorang jurnalis melakukan upaya klarifikasi dan konfirmasi kepada pihak-pihak yang terkait dengan berita tersebut. Dengan metode kerja seperti diatas, seorang jurnalis sudah berusaha menghadirkan informasi dengan apa adanya tanpa berpihak. Inilah paham jurnalisme yang dianut secara universal. Jika kita ketat dengan paham seperti ini, maka produk jurnalistik adalah bebas nilai. Berbeda dengan jurnalisme islami. Sercara perinsip, jurnalisme islami adalah model jurnalisme yang mengedepankan proses tabayyun atau cek dan ricek. Ketika meliput peristiwa yang bisa berakibat konflik berbau SARA, pada dasarnya media secara universal dihadapkan pada dua persoalan yang cukup berat. Pertama apakah media mampu bertindak netral dengan memberitakan secara objektif walaupun fakta itu itu akan memancing kemarahan atau kebencian sebagian golongan. Kedua, apakah pemberitaan 3

media mampu mendorong pihak-pihak yang tengah bertikai untuk mengkahiri dan menyelesaikan di jalur damai walaupun itu harus mengaburkan fakta. Ketika menginformasikan isu, suatu media dapat secara sadar ataupun tidak sadar, bersimpati dan mendukung pihak yang terlibat dalam konflik tersebut. Jika hal ini terjadi, maka secara mudah simpati tersebut dapat diterjemahkan sebagai bentuk dukungan pada salah satu pihak. Media lalu tidak ada bedanya dengan propaganda perang dari kelompok-kelompok yang bertikai. Pada satu sisi pers berpotensi mempertajam konflik ketika pemberitaan yang disajikan sarat dengan muatan yang tendensius, provokatif, dan sensasional. Pemberitaan media yang memusatkan pada jumlah korban dan kekejaman suatu kelompok dapat menggiring kemarahan khalayak, bukan hanya mereka yang berada di TKP melainkan juga yang berada di luar TKP. Di sisi lainnya juga, media bisa saja berpotensi sebagai peredam konflik. Itu terjadi ketika berita yang diangkat mampu membangun opini menyejukkan dengan tetap memenuhi asas jurnalisme yaitu objektif, akurat, dan seimbang. 4 Suatu isu yang menimbulkan konflik merupakan sebuah topik yang cukup kompleks sekaligus menarik untuk dibahas. Menyajikan berita yang benar-benar disajikan sesuai fakta, terutama jika membingkai suatu isu yang melibatkan Islam. Hal inilah cukup sulit untuk dijalankan oleh suatu perusahaan media konvensional masa kini. Hanya sebagian, itu pun media

media alternatif yang berhaluan Islam yang saat ini masih banyak menjunjung nilai-nilai kebenaran dalam menginformasikan peristiwa tersebut. Kemunculan media alternatif memancing banyak reaksi mulai dari pihak yang mendukung, maupun yang menolak. Media alternatif muncul karena adanya ketidakpuasan atas segala perkembangan budaya mainstream yang ada dan adanya kebutuhan akan suatu pandangan baru. Ketika mendengar media alternatif, yang terlintas di benak adalah ia merupakan lawan nya media mainstream. Media-media mainstream membawa isu atau topik yang hanya sekedar mengikuti tren. Topik yang menarik untuk dijual itulah yang akan mereka sajikan kepada publik. Sedangkan, media alternatif biasanya mengangkat topik atau ide-ide minoritas atau tidak berpatokan dengan kemauan pasar. Tentu media alternatif berbeda dengan media mainstream, tidak hanya beda dengan pola produksi, dan standar buku tulisan (media mainstream yang harus taat asas, sedangkan media alternatif sedikit longgar) perbedaan utamanya adalah, menyentuh pada nilai kebebasan. Orang-orang mendirikan atau mengonsumsi media alternatif karna ingin, bukan terpaksa, bukan pula karena tuntutan. Fenomena berita yang kontroversional antara media mainstream dengan media alternatif ini sering terjadi, terutama jika berita tersebut menyangkut nama Islam. Salah satu media mainstream yang memberitakannya yaitu Viva.co.id milik Grup Bakrie. Sementara itu salah 5

satu media alternatif yang pemberitaannya sering bertolak belakang dengan media mainstream yaitu Eramuslim.com. Dalam berita mengenai isu terorisme, Viva.co.id lebih sedikit memojokkan Islam. Sedangkan Eramuslim.com sebagai media alternatif selalu membela Islam yang kerap kali menjadi kambing hitam ketika media mainstream memberitakannya. Namun, pada kasus kerusuhan hari raya Idul Fitri di Tolikara, Tampaknya Viva.co.id banyak mengaburkan fakta mengenai beberapa beritanya. Perbedaan lain dapat terlihat dari kasus sebelumnya, yaitu mengenai perampokkan bank CIMB di Medan pada 18 Agustus 2010, dan kasus perampokkan toko emas di Tambora pada 10 Maret 2013. Pada kedua kasus tersebut, Viva.co.id menyebutkan bahwa pelaku merupakan jaringan terorisme. Namun berbeda dengan Eramuslim.com yang memeberitakan bahwa pelaku merupakan murni komplotan perampok bersenjata yang tidak ada hubungannya dengan jaringan terorisme. Bagi penulis, pentingnya melakukan penelitian ini adalah untuk memecahkan rasa ingin tahu masalah yang dihadapi dan juga memperoleh ilmu pengetahuan yang baru. Penulis menganggap penelitian ini menarik karena penulis ingin mencari tahu sejauh mana media mainstream seperti Viva.co.id dan media alternatif berhaluan Islam seperti Eramuslim.com dalam membingkai suatu berita. Bagi penulis, akan sangat menarik jika membedah bingkai berita tersebut dengan analisis framing model Robert N. Entman, karena model ini menggambarkan proses seleksi isu dan penonjolan aspek dari realitas dengan beberapa aspek, pendefinisan masalah, memperkirakan sumber 6

masalah, membuat keputusan moral, dan yang terakhir menekankan sebuah penyelesaian. 1.2 Fokus penelitian dan Pertanyaan Penelitian 1.2.1 Fokus Penelitian Berdasarkan uraian di atas maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: Bagaimana Konstruksi berita mengenai kerusuhan hari raya idul fitri di Tolikara dalam Viva.co.id dan Eramuslim.com? 2.2 Pertanyaan Penelitian 1) Bagaimana Viva.co.id dan Eramuslim.com membingkai berita mengenai Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara dilihat dari Define problems? 2) Bagaimana Viva.co.id dan Eramuslim.com membingkai berita mengenai Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara dilihat dari Diagnose cause? 3) Bagaimana Viva.co.id dan Eramuslim.com membingkai berita mengenai Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara dilihat dari Make moral judgement? 4) Bagaimana Viva.co.id dan Eramuslim.com membingkai berita mengenai Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara dilihat dari Treatment recommendation? 7

1.3 Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui pembingkaian berita Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara oleh Viva.co.id dan Eramuslim.com dilihat dari Define problems 2) Untuk mengetahui pembingkaian berita Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara oleh Viva.co.id dan Eramuslim.com dilihat dari Diagnose cause 3) Untuk mengetahui pembingkaian berita Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara oleh Viva.co.id dan Eramuslim.com dilihat dari Make moral judgement 4) Untuk mengetahui pembingkaian berita Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara oleh Viva.co.id dan Eramuslim.com dilihat dari Treatment recommendation 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan Teoritis 1) Memberikan informasi dan referensi khususnya bagi para mahasiswa jurnalistik yang mengadakan penelitian sejenis. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi disiplin ilmu komunikasi mengenai pengembangan metode analisis framing pada berita di media online sebagai salah satu bentuk komunikasi massa. 8

3) Serta berguna bagi pengembangan Ilmu Komunikasi khususnya bidang Jurnalistik mengenai framing dalam pemberitaan. Kegunaan Praktis 1) Hasil dari penelitian ini dapatmemberikan pengetahuan kepada khalayak dalam memahami berbagai media online ketika memberitakan suatu isu. 2) Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai adanya frame berita pada setiap media massa. 3) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan acuan bagi para praktisi jurnalistik untuk dapat melihat dan mengidentifikasikan frame berita pada setiap pemberitaan di media. 4) Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada khalayak dalam memahami pemberitaan yang dilakukan media. 1.5 Setting Penelitian Setting penelitian sangat penting dalam penyusunan penelitian ini agar lebih terfokus pada topik yang akan dibahas, yakni: Objek yang diteliti adalah berita mengenai Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara oleh Viva.co.id dan Eramuslim.com, dengan Define problems, Diagnose cause, Make moral judgement, dan Treatment recommendation melalui teks berita tersebut. Aspek yang diteliti adalah frame pemberitaan Kerusuhan Hari Raya Idul Fitri di Tolikara oleh Viva.co.id dan Eramuslim.com. 9

1.6 Kerangka Pemikiran Suatu peristiwa tidak akan lepas dari cengkraman media massa. Dalam memberitakan sebuah isu, suatu media pasti menggunakan teknik framing pada berita yang dimuatnya. Hal ini dilakukannya untuk menarik minat khalayak guna membaca berita yang disampaikan. Realitas sosial dipahami, dimaknai, dan dikonstruksi dengan bentukan dan makna tertentu. Analisis framing merupakan salah satu alternatif model analisis yang dapat mengungkap rahasia dibalik sebuah perbedaaan bahkan pertentangan media dalam mengungkapkan fakta. Berita merupakan laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas. Berita juga memiliki daya tarik, aktual dan akurat, serta dianggap penting bagi sebagian besar penduduk dan diterbitkan melalui media massa. Ketika suatu berita sudah dimuat dalam beberapa media massa, tidak jarang ditemukan perbedaan mengenai sudut pandang masing-masing media. Berbagai cara dilakukan media dalam mengkonstruksi sebuah peristiwa melalui beritanya. Berita dikonstruksi bisa melalui penonjolan unsur keberpihakan, pemutarbalikan fakta, dsb. Pengemasan berita pada mediamedia tersebut akan dapat dilihat jelas jika dilakukan sebuah analisis framing, karena analisis tersebut dapat membongkar sudut pandang masing-masing media dalam memberitakan suatu peristiwa. 10

Suatu pemberitaan yang disajikan media, pada dasarnya adalah akumulasi dari pengaruh yang beragam. Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese (1996), dalam Mediating The Message: Theories of Influences on Mass Media Content, menyusun berbagai faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam ruang pemberitaan. Mereka mengidentifikasikan ada lima faktor yang mempengaruhi kebijakan redaksi dalam menentukan isi media (bandingkan dengan McQuail, 1987), antara lain faktor individual, rutinitas media, organisasi, ekstra media, dan ideologi. Perspektif McLuhan tentang keberadaan media itu awalnya menuai banyak kritik karena dianggap terlalu melebih-lebihkan pengaruh media. Tetapi dengan kemajuan teknologi komunikasi massa, media memang telah sangat maju menjadi online sebagai dampak majunya teknologi intrernet. Saat ini, media ikut campur tangan dalam kehidupan kita secara lebih cepat daripada yang sudah-sudah dan juga memperpendek jarak di antara bangsabangsa. Kehadiran internet dewasa ini hampir mendominasi seluruh kegiatan manusia, bahkan internet bukan hanya tempat mencari informasi tetapi kini menjadi sumber baik individu atau lembaga. Melalui internet semua itu dapat disatukan baik tulisan, suara dan gambar hidup. Dengan kata lain, semua karakteristik khas masing-masing Old Media dapat disatukan dalam dunia New Media. Media baru muncul sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Media baru seperti halnya dengan media yang sudah ada (televisi, radio, dan surat kabar) juga mempunyai karakteristik tersendiri antara lain 11

interaktif, hipertekstual, jaringan, maya, simulasi, dan digital. Perkembangan teknologi komunikasi mendorong munculnya media online. Media Online (Online Media) adalah media komunikasi yang tersaji secara online di internet. Istilah lainnya adalah Digital Media dan Cyber Media. Secara umum, media online merupakan sebutan umum untuk sebuah bentuk media (channel, sarana, alat) komunikasi yang berbasis telekomunikasi dan multimedia (komputer dan internet). Dalam pengertian umum ini, media online antara lain portal, website (situs web, blog), radio-online, TV-online, pers online, mail-online, dan media sosial. Berdasarkan kepemilikan, kepentingan, dan konten, media massa, terutama online terbagi menjadi dua kelompok, yaitu media arus utama (mainstream) dan media alternatif. Media massa yang bersifat mainstream mempunyai kecendenrungan untuk memberikan informasi yang sekadarnya. Hal ini dapat disebabkan karena mereka merasa bahwa diri mereka adalah satu-satunya media massa. Ini alasan yang memancing munculnya media massa alternatif. Media alternatif adalah media massa yang merupakan lawan dari media mainstream. Media alternatif telah menciptakan ruang baru untuk suara alternatif yang menyediakan fokus baik kepada komunitas kepentingan tertentu atau untuk komunitas yang berlawanan dan bergerak dibawah. Setiap berita yang kontroversional antara media mainstream dengan media alternatif ini sering terjadi, terutama jika berita tersebut menyangkut nama Islam. Salah satu media mainstream yang memberitakannya yaitu 12

Viva.co.id milik Grup Bakrie. Sementara itu salah satu media alternatif yang pemberitaannya sering bertolak belakang dengan media mainstream yaitu Eramuslim.com. Ketika media dikendalikan oleh berbagai kepentingan ideologis yang ada dibaliknya. Dalam suatu media, ideologi diartikan sebagai kerangka berpikir atau kerangka referensi tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka menghadapinya. Ideologi dipersepsi sebagai suatu pandangan dunia yang menyatakan nilai-nilai suatu kelompok sosial tertentu untuk membela dan memajukan kepentingan-kepentinagan mereka. Gambar 1.6 Tahapan analisis framing berita 13