BAB I PENDAHULUAN. mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL PARIWISATA. Tabel Kawasan Pariwisata Di Kabupaten Badung. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan. Kuta Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. paket-paket wisata laris di pasaran. Berbagai jenis produk wisata pun ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasikan sektor-sektor produktif lainnya (Pendit,

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan pembangunan di Bali sejak tahun 1970-an. Oleh karena itu

OBJEK WISATA DREAM LAND

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki

BAB I PENDAHULUAN. budaya, suku serta memiliki adat istiadat yang unik di masing masing

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Sekitar 4,7 juta pembaca majalah Time yang terbit di Amerika Serikat

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

BAB I PENDAHULUAN. sebuah permasalahan penataan ruang yang hampir dihadapi oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan gejala sosial yang sangat kompleks yang tak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

Denpasar,28 Juli Gusti Made Sugiwinata

BAB I PENDAHULUAN. baik dari segi alam, sosial, maupun budaya. Kuta yang teletak di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai luas daratan ± 5.632,86 Km². Bali dibagi menjadi 8 kabupaten dan 1 Kota

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

BAB I PENDAHULUAN. setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dengan lima pulau besar yang dimiliki serta pulau-pulau kecil yang tersebar dari

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan dalam hal total kunjungan turis internasional. Jumlah kunjungan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. mutlak diperlukan guna untuk mencapai hasil yang diinginkan.

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

2016 PENGARUH CULTURAL VALUE PADA DAYA TARIK WISATA PURA TANAH LOT BALI TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BEACH RESORT DI KAWASAN PANTAI KLAYAR DENGAN PENEKANAN KONSEP EKO ARSITEKTUR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai indikator, seperti sumbangan terhadap pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu sektor kehidupan, telah mengambil peran penting

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. baik kepada seluruh pelaku pariwisata dan pendukungnya. Dengan adanya

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan yang berkunjung di obyek wisata yang bersangkutan. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. September Matriks Rencana Tindak Pembangunan Jangka Menengah per Kementerian/Lembaga.

Wedding Chapel di Kuta Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Bahkan sektor ini diharapkan akan dapat menjadi penghasil devisa nomor. sektor Migas, sektor Batubara, dan Kelapa Sawit.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kepariwisataan di Indonesia senantiasa membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

EVALUASI PERAN PEMANGKU KEPENTINGAN PARIWISTA (STAKEHOLDER) TERHADAP DAYA TARIK WISATA PANTAI CANGGU (ECHO BEACH) KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. langsungnya adalah bagi pemerintah, pengelola, dan masyarakat yang secara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

ARAHAN BENTUK, KEGIATAN DAN KELEMBAGAAN KERJASAMA PADA PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PANTAI PARANGTRITIS. Oleh : MIRA RACHMI ADIYANTI L2D

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia untuk mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah yang baru mencari perubahan suasana atau untuk mendapat perjalanan baru. Pariwisata mempunyai spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas untuk suatu negara. Pariwisata internasional pada tahun 2004 mencapai kondisi tertinggi sepanjang sejarah dengan mencapai 763 juta orang dan menghasilkan pengeluaran sebesar US$ 623 miliar. Kondisi tersebut meningkat 11% dari jumlah perjalanan tahun 2003 yang mencapai 690 juta orang dengan jumlah pengeluaran US$ 524 miliar. Seiring dengan hal tersebut, diperkirakan jumlah perjalanan wisata dunia di tahun 2020 akan menembus angka 1,6 miliar orang per tahun (UN-WTO 2005 dalam Rai Utama, 2015) Di Indonesia sendiri pariwisata merupakan sektor penghasil devisa nomor satu di luar non migas. Undang Undang Nomor 10 tahun 2009 menyatakan bahwa kepariwsataan diperlukan untuk mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tentangan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global. Sejalan dengan upaya pembanguanan kepariwisataan di Indonesia, maka masing-masing daerah di kepulauan Indonesia bertindak secara gencar mengelola dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki agar bisa menjadi daerah tujuan wisata yang banyak diminati wisatawan domestik maupun mancanegara Bali merupakan Destinasi Pariwisata yang menjadi prioritas di Indonesia. Propinsi Bali telah berkembang menjadi Destinasi Pariwisata ternama di Dunia dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki dan didukung dengan hamparan alam yang sangat

potensial. Bali memiliki panjang ruas pantai mencapai 529 km. Pantai di Bali, khususnya pada daerah Bali bagian selatan banyak dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata dan olahraga air, seperti selancar air atau yang kerap disebut surfing, kano, dan kitesurfing. Aksesbilitas yang mendukung keberadaan akomodasi yang berada dekat dengan pantai serta kondisi pantai yang beromabak telah menarik wisatawan untuk berwisata bahkan tinggal sementara di Bali Selatan. Kabupaten Badung merupakan salah satu Kabupaten Di Bali yang memiliki berbagai Potensi Pariwisata, dan hampir seluruh daerahnya telah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata. Potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Badung juga tidak kalah dengan daerah lain dalam menarik minat wisatawan dalam berkunjung. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Badung dapat dilihat pada tabel 1.1 :

Tabel 1.1 Data Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Badung NO BULAN JUMLAH.2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 JANUARI 139.872 164.643 168.923 202.660 248.289 207.677 277.123 285.792 2 PEBRUARI 153.465 139.370 187.781 201.320 219.475 219.379 266.779 331.278 3 MARET 153.216 161.169 194.482 201.833 227.846 224.597 266.574 293.058 4 APRIL 147.515 179.879 178.549 221.014 219.984 229.639 270.211 309.207 5 MEI 159.877 181.983 196.719 204.489 215.868 242.205 283.327 287.308 6 JUNI 170.994 190.617 219.574 240.154 238.296 272.548 327.429 356.343 7 JULI 183.122 224.636 247.778 278.041 258.781 294.651 356.849 380.318 8 AGUSTUS 187.584 222.441 236.080 250.835 254.020 305.620 334.713 322.573 9 SEPTEMBER 181.033 208.185 229.573 251.737 243.722 305.667 348.619 382.439 10 OKTOBER 180.944 210.935 223.643 241.370 255.709 262.440 337.183 365.043 11 NOVEMBER 141.841 163.531 194.152 216.402 241.985 293.826 273.323 259.997 12 DESEMBER 166.855 182.556 215.804 246.880 268.044 290.194 339.212 361.028 JUMLAH 1.966.318 2.229.945 2.493.058 2.756.579 2.892.019 3.148.443 3.681.342 3.934.384 Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Badung Tahun 2016 Berdasarkan data dari Tabel 1.1 dapat disebutkan bahwa jumlah Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Badung meningkat di setiap tahunnya, hal ini dikarenakan potensi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Badung sangat kuat sehingga menarik motivasi wisatawan untuk berkunjung. Potnesi kepariwisataan di Kabupaten Badung juga tidak kalah dengan potensi kepariwisataan di Kabupaten-kabupaten lain yang berada di Bali. Kabupaten Badung juga memiliki Daya Tarik Wisata yang terkenal di Pulau Bali dan juga populer di Luar Negeri seperti Kuta, Legian, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Pura Uluwatu, Pura Taman Ayun, serta Sangeh. Selain itu Kabupaten Badung Juga memiliki berbagai Potensi jenis Wisata Alam seperti Pantai Legian, Pantai Peti Tenget, Pantai Canggu hingga Pantai Berawa. `Pantai Batu Mejan atau biasa disebut dengan Echo Beach merupakan salah satu pantai yang juga terdapat di Kabupaten Badung tepatnya di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara. Sebenarnya nama Pantai ini adalah Pantai Canggu, akan tetapi karena pantai ini letaknya dekat dengan Pura Batu Mejan, maka sebagian masyarakat menamainya dengan

Pantai Batu Mejan. Selain itu letak pantai ini juga dekat dengan restoran Echo, maka dari itu sering sekali wisatawan menyebut pantai ini dengan sebutan Pantai Echo Beach. Pantai Canggu (Echo Beach) ini merupakan salah satu pantai yang sudah ditetapkan menjadi Daya Tarik Wisata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Berdasarkan Peraturan Bupati Badung Nomor : 7 Tahun 2005 dan Peraturan Bupati Badung Nomor : 43 Tahun 2014 (dalam Buku Profil Dinas Pariwisata Kabupaten Badung tahun 2015) tentang Obyek dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Badung, di jelaskan bahwa hingga tahun 2014 Kabupaten Badung Memiliki 26 (Dua Puluh Enam) buah Daya Tarik Wisata Alam, 7 (tujuh) buah obyek wisata budaya, 1 (satu) buah obyek wisata remaja dan 2 (dua) buah obyek wisata buatan. Dengan jumlah keseluruhan 36 (Tiga puluh Enam) buah Daya Tarik Wisata yang terdapat di Kabupaten Badung, yang salah satunya Pantai Canggu ini termasuk dalam salah satu Daya Tarik Wisata yang sudah ditetapkan oleh Pemerintahan Kabupaten Badung yang masuk dalam kategori jenis Wisata Alam. Tidak hanya Pantai Kuta dan Pantai-Pantai lainnya yang terdapat di Kabupaten Badung saja yang padat dengan kunjungan wisatawan, keberadaan pantai ini juga tak kalah ramai dikunjungi oleh wisatawan. Pantai yang dikelilingi oleh pasir yang berwarna hitam dan memiliki ombak yang sangat besar ini tentunya dapat membius wisatawan untuk berkunjung ke pantai ini. Setiap harinya kegiatan surfing/ berselancar selalu dilakukan oleh wisatawan di Pantai ini. Dengan masuknya kepariwisataan di Pantai Canggu (Echo Beach), hal ini tentunya memberikan dampak yang positif pada perekonomian masyarakat lokal yang berada di Sekitar Pantai Echo Beach. Sebagian masyarakat lokal mulai menyediakan berbagai fasilitas seperti Usaha warung, kios hingga rumah makan yang memang khusus diperuntukan bagi wisatawan saat mereka berada di Pantai. Selain dari masyarakat lokal, Peran Pemerintah Daerah maupun Pihak Penyedia Jasa Pariwisata juga melakukan upaya pembangunan sarana dan prasarana atau infrastruktur demi menjamin keamanan dan kenyamanan wisatawan

dalam berwisata serta demi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Canggu (Echo Beach). Melihat perkembangan dan peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Canggu (Echo Beach), memicu peneliti untuk melakukan pengevaluasian terhadap perkembangan dan pembangunan di Pantai Canggu ( Echo Beach ), guna untuk melihat seberapa besar peran dari Pihak Pemangku Kepentingan Pariwisata (Tourism Stakeholder) yaitu Pihak Pemerintah, Pihak Pengusaha Jasa Pariwisata dan Masyarakat Lokal dalam upaya memaksimalkan kegiatan kepariwisataan di Pantai Canggu ( Echo Beach ). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Kondisi Eksisting Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach) Kabupaten Badung? 2. Bagaimana Peran Pemangku Kepetingan Pariwisata (Tourism Stakeholder) terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach) Kabupaten Badung? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk Mengetahui Kondisi Eksisting dari Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach ) Kabupaten Badung 2. Untuk Mengetahui Peran Pemangku Kepentingan Pariwisata (Tourism Stakeholder) terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach ) Kabupaten Badung

1.4 Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan mampu menambah ilmu pengetahuan yang didapat di bangku kuliah khususnya Mata Kuliah Studi Kelayakan Pariwisata dan menjadi acuan bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan Evaluasi Peran Pemangku Kepentingan Pariwisata (Tourism Stakeholder) terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach) Kabupaten Badung. 2. Secara Praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan, pertimbangan dan evaluasi dalam perencanaan, pengembangan, dan pembangunan pariwisata khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Badung. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini terdiri dari lima Bab, hal ini bertujuan untuk dapat memahami isi dari tiap Bab yang merupakan satu kesatuan dan saling berhubungan. Adapun sistematika penulisan penenlitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam Bab ini mendeskripsikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab ini di uraikan hasil dari penelitian sebelumnya dan deskripsi tentang konsep terkait dengan Evaluasi Peran Pemangku Kepentingan Pariwisata (Tourism Stakholder) Terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach) Kabupaten Badung

BAB III METODE PENELITIAN Dalam Bab ini diuraikan mengenai lokasi penelitian, ruang lingkup penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan analisis data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini merupakan uraian dari hasil pembahasan data yang diperoleh selama melakukan penelitian, meliputi gambaran umum penelitian, Kondisi Eksisting Pantai Canggu (Echo Beach), dan Evaluasi Peran Pemangku Kepentingan Pariwisata (Tourism Stakholder) terhadap Daya Tarik Wisata Pantai Canggu (Echo Beach) Kabupaten Badung BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada Bab ini menjelaskan tentang simpulan dari pembahasan atas rumusan masalah yang diajukan dan pada Bab ini juga dilengkapi saran bagi pihak Pemangku Kepentingan Pariwisata (Tourism Stakeholder) yang terkait.