DRAFT RINGKASAN HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Otonomi Daerah, yang mulai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah ditetapkan pada Undang-Undang No 32 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah (PEMDA), Pemerintah Pusat akan

RINGKASAN PENERAPAN PENGANGGARAN PARTISIPATIF DI TINGKAT DESA

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perubahan peraturan sektor publik yang disertai dengan adanya tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kebijakan pemerintah pusat yang memberikan kewenangan dalam kebebasan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Flypaper Effect.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengelola keuangannya sendiri. Adanya otonomi daerah menjadi jalan bagi

: Dalila Rahmawati Ester NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Budiman, MS.

BAB I PENDAHULUAN. berwewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

BAB V PENUTUP. adalah tersedianya sumber sumber pembiayaan, sumber pembiayaan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. No. 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No.32 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sedang berada di tengah masa transformasi dalam hubungan antara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah ditandai dengan dikeluarkan Undang-Undang (UU No.22 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat daerah terhadap tiga permasalahan utama, yaitu sharing of power,

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. tidak meratanya pembangunan yang berjalan selama ini sehingga

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1999 dan UU no. 25 tahun 1999 yang dalam perkembangannya kebijakan ini

Disusun oleh : Nama : Ismy Chaerunissa Oktia NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Supiningtyas P., SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia dalam menyikapi berbagai permasalahan daerah akhir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini, era reformasi memberikan peluang bagi perubahan

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

BAB I PENDAHULUAN. dan pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur, dan merata

PENDAHULUAN. Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran. pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Selama pemerintahan orde baru sentralisasi kekuasaan sangat terasa dalam

Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan. merata berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar negara republik

I. PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi sistem desentralisasi atau yang sering dikenal sebagai era

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya desentralisasi fiskal. Penelitian Adi (2006) kebijakan terkait yang

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan negara maupun daerah (Mardiasmo, 2002 : 50). Pengamat

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan UU No.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kerja finansial Pemerintah Daerah kepada pihak pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Terjadinya krisis pada tahun 1996 merupakan faktor perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kunci bagi keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Berapapun besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis adanya flypaper effect pada

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan dan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi pendapatan daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembagiaan dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pusat mengalami perubahan, dimana sebelum reformasi, sistem pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Implementasi desentralisasi menandai proses demokratisasi di daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB 1 PENDAHULUAN. diartikan sebagai hak, wewenwang, dan kewajiban daerah otonom untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transformasi sistem pemerintahan dari sentralisasi ke dalam desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah

INUNG ISMI SETYOWATI B

BABl PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berkaitan dengan variabel yang digunakan. Selain itu akan dikemukakan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengelolaan keuangan daerah sejak tahun 2000 telah mengalami era baru,

BAB 1 PENDAHULUAN. transparansi publik. Kedua aspek tersebut menjadi hal yang sangat penting dalam

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) SEBAGAI VARIABEL MODERATING

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

DAFTAR ISI. Halaman Sampul Depan Halaman Judul... Halaman Pengesahan Skripsi... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN. Negara dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi. penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang APBD.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan diberlakukannya desentralisasi fiskal, saat ini Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Wilayah negara Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke. Setiap

3. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat mendasar sejak diterapkannya otonomi daerah. dalam hal pengelolaan keuangan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No 25 tahun 1999

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya sendiri, pada tahun ini juga tonggak sejarah reformasi manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dan aspirasi masyarakat yang sejalan dengan semangat demokrasi.

PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca skripsi dengan judul :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi tahun 1998 memberikan dampak yang besar dalam bidang

BAB I LATAR BELAKANG. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan teknis keuangan daerah mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang telah dilakukan mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat, termasuk kewenangan untuk melakukan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bidang pengelolaan keuangan negara maupun daerah. Akuntabilitas

BAB I PENDAHULUAN. era baru dalam pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan negara maupun daerah. sumber daya alamnya sendiri. Sumber dana bagi daerah antara lain terdiri dari

BAB I PENDHULUAN. kebijakan otonomi daerah yang telah membawa perubahan sangat besar terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi. daerah berkewajiban membuat rancangan APBD, yang hanya bisa

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP FLYPAPER EFFECT DAN BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA JAWA TIMUR

1. PENDAHULUAN. merupakan salah satu unsur belanja langsung. Belanja modal merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi ciri yang paling menonjol dari hubungan keuangan antara pemerintahan

BAB III KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek reformasi yang dominan adalah

Jawa Timur Tahun Anggaran )

Transkripsi:

DRAFT RINGKASAN HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA ANALISIS FLYPAPER EFFECT PADA DANA ALOKASI UMUM DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA Oleh: Shinta Permata Sari, SE. Fatchan Achyani, SE., MSi. Bayu Tri Cahya, SE. DIBIAYAI OLEH KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN PENELITIAN DOSEN MUDA DAN STUDI KAJIAN WANITA NO. KONTRAK: 008/O06.2/PP/SP/2010 FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SEPTEMBER 2010

RINGKASAN PENELITIAN Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia membawa implikasi terhadap pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu melakukan pengelolaan keuangan daerah dengan tepat agar tercapai akuntabilitas publik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten/Kota harus mampu mengoptimalkan semua potensi daerah agar dapat menjadi sumber bagi pendapatan daerah yang akan digunakan untuk memenuhi belanja daerah dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Akan tetapi, pada kenyataannya Pemerintah Kabupaten/Kota masih banyak tergantung pada dana dari pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Umum (DAU) untuk memenuhi belanja daerahnya. Esensi otonomi daerah yang mengharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota semakin mandiri dalam membiayai belanjanya justru belum tercapai. Kondisi yang terjadi saat pemerintah daerah merespon (belanja) lebih banyak/boros dengan menggunakan dana transfer (grants) yang diproksikan dengan Dana Alokasi Umum (DAU) daripada menggunakan kemampuan sendiri, yang diproksikan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) inilah yang disebut dengan flypaper effect. Fenomena flypaper effect semakin menarik untuk diteliti karena ternyata terjadi bukan hanya pada daerah yang memiliki PAD tinggi tetapi juga pada daerah yang memiliki PAD rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa dan mengetahui kemungkinan adanya perbedaan flypaper effect antara Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-fe UMS 2010 2

Kabupaten/Kota yang PAD-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota yang PAD-nya rendah. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa DAU, PAD, Belanja Daerah dan Total Belanja yang terdapat pada Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kabupaten/Kota di Pulau Jawa sejumlah 109 Kabupaten/Kota dalam 3 tahun anggaran yaitu tahun anggaran 2006-2008. Selanjutnya data yang diperoleh tersebut diolah dengan analisis regresi linear berganda dan uji beda dengan independent sample t-test. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh flypaper effect pada DAU dan PAD terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang diketahui dari pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah yang lebih besar daripada pengaruh PAD terhadap Belanja Daerah. Selanjutnya juga diketahui ada perbedaan flypaper effect antara Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang PAD-nya tinggi dengan Kabupaten/Kota di Pulau Jawa yang PAD-nya rendah. Temuan penelitian ini memberikan implikasi penting, terkait dengan kebijakan pemberian DAU saat ini. Kebijakan pemberian transfer Dana Alokasi Umum diindikasikan tidak mendorong daerah untuk meningkatkan kapasitas fiskal, tetapi justru sebaliknya. Daerah menunjukkan ketergantungan yang lebih tinggi terhadap pemerintah pusat. Kemandirian daerah yang menjadi tujuan otonomi daerah justru semakin jauh dari harapan. Pemerintah pusat perlu memformulasi kebijakan pemberian DAU yang benar-benar dapat menjadi insentif bagi peningkatan kapasitas fiskal daerah namun disisi lain tetap bisa mengatasi persoalan konvergensi fiskal horizontal. Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-fe UMS 2010 3

RENCANA PENELITIAN SELANJUTNYA Judul: PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Se Pulau Jawa) ABSTRAK RENCANA PENELITIAN Pelaksanaan otonomi ternyata memberikan dampak yang luas terhadap pelayanan pemerintah kepada masyarakat (publik). Anggaran daerah dalam bentuk APBD, merupakan rencana keuangan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Dibutuhkan pengetahuan yang cukup dalam pengelolaan anggaran oleh Pemerintah Daerah dan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh DPRD, terutama dalam hal yang berkaitan dengan belanja daerah khususnya belanja modal. Bentuk pengawasan DPRD terhadap pemerintah daerah sesuai dengan agency theory. Oleh karena itu, untuk menentukan pengalokasian belanja modal perlu mempertimbangkan beberapa potensi daerah. Dalam beberapa temuan empiris, diketahui bahwa besarnya PAD, DAU, pertumbuhan ekonomi maupun alokasi pada tahun anggaran sebelumnya, sangat dipertimbangkan dalam pengalokasian anggaran belanja modal. Peningkatan PAD, akan menunjukkan semakin meningkatnya kemampuan daerah untuk memenuhi belanja modalnya sendiri, dengan segala potensinya sendiri. DAU yang semakin besar justru akan membuat daerah memiliki ketergantungan Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-fe UMS 2010 4

terhadap APBN. Pemerintah Daerah senantiasa berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah dengan menempatkan belanja modal yang dapat mengoptimalkan investasi modal ke daerah. Belanja modal pada umumnya merupakan belanja daerah yang dilakukan lebih dari satu tahun anggaran, sehingga secara kontinu akan dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris tentang pengaruh pendapatan asli daerah (PAD), dana alokasi umum (DAU), pertumbuhan ekonomi, dan alokasi anggaran belanja modal tahun anggaran sebelumnya terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Penelitian akan dilakukan pada Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota se Pulau Jawa untuk tahun anggaran 2006 sampai 2008. Ringkasan flypaper-shinta, fatchan, bayu-fe UMS 2010 5