LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH ROTI MANIS SEBAGAI PELUANG BERWIRAUSAHA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA.

PELATIHAN MENGHIAS KAIN DENGAN TEKNIK SULAM PITA DI PANTI SOSIAL ANAK ASUHAN UDYANA WIGUNA SINGARAJA

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

3. METODOLOGI PENELITIAN

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

Resep Kue. Resep kue nastar

Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu

PELATIHAN MEMBUAT KREASI BENDA FUNGSIONAL DARI KAIN FLANEL UNTUK MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

KETERAMPILAN DASAR UNTUK ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Teknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

HIDANGAN SULAWESI SELATAN

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

Teknologi Pengolahan Ikan Lele secara Zero Waste menjadi Produk Olahan Kerupuk pada Ponpes Raden Rahmat Sunan Ampel di Kabupaten Jember

Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala

Kue Kering Tradisional yang Selalu Hadir saat Lebaran

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

PUDING SINGKONG SENJA PELANGI

ONDE-ONDE GURIH CARA MEMBUAT : 1 Campur udang dengan ayam, bawang putih, garam, merica dan gula pasir, aduk rata.

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

MANISAN BASAH BENGKUANG

Resep Puding - Cara Membuat Puding Istimewa

INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

MANISAN KERING BENGKUANG

Cara membuat steak tenderloin mudah dan sederhana.hasilnya pun sangat mantap dan gurih

Hidangan Bubur Manis untuk Berbuka Puasa

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Palu setelah usaha pengolahan bawang goreng khas Palu. Pengusaha olahan

INDUSTRI KERIPIK SINGKONG

PELATIHAN MANICURE, PEDICURE, DAN NAIL ART PADA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI BAGIAN B SINGARAJA

Aneka Resep Masakan Sayur

HeHeader

IbM Bagi Kelompok PKK Di Desa Karangsoka

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

PENCIPTAAN WIRAUSAHA BARU MELALUI PELATIHAN PRODUKSI BATIK DI KETINTANG BARU KELURAHAN KETINTANG KOTA SURABAYA

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

Untung Besar Modal Kecil. dari Bisnis. Jajanan Tradisional

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Gambar pepaya dan menarik pepaya Gambar 2. Membersihkan biji pepaya dan memotong pangkal dan Ujungnya...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU KELAS

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM PERINTISAN INKUBATOR BISNIS SMU N I PENGASIH KULON PROGO MELALUI KETERAMPILAN SULAM MENYULAM

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

JARINGAN MASYARAKAT GUNUNG HALIMUN DAN PEKA INDONESIA MODUL PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK HASIL PERTANIAN HALIMUN, SUKABUMI APRIL 2006

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Usaha Kecil Untuk Kelas Menengah BISNIS KRIPIK SINGKONG

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

Tepung Pisang dan Had Olahannya. Sayur Asin. Pengawetan Telur Segar, Selai dan Jelly, Brem Cair

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

23. HASlL OLAHAN TEPUNG UBI JALAR

: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

PELATIHAN TEKNOLOGI PEMBUATAN KECAP DARI TEMPE BUSUK SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN ANTIKANKER. Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun proses pengolahan Kue Bola-bola Wijen disajikan dalam

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

MANISAN BUAH 1. PENDAHULUAN

PEMBINAAN INDUSTRI KECIL DALAM PEMBUATAN KERIPIK REBUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI EKONOMI MASYARAKAT DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA. Pelatihan Pembuatan Nata de Coco dan Minyak Kelapa Hemat Energi Bagi Kelompok Tani di Nusa Penida

Kumpulan Resep Sup ( Baru )

TUGAS KARYA ILMIAH E-BISNIS MARTABAK

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada

CARA MEMBUAT: -Potong ayam menjadi 2 bagian atau belah membujur dadanya dan tekan hingga terbuka lebar. -Lumuri bumbu halus hingga rata

SOTO BANJAR. Elly Lasmanawati

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN PISANG KARAMEL. Disusun Oleh: Kelompok 1 XII Akt : 1. Ika 2. Mutiyas 3. Riyan 4. Dini

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

sampai matang 10. Tuang kembali adonan hijau sampai separuh adonan

Masakan Pedas Penambah Nafsu Makan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

Transkripsi:

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) BAGIAN B SINGARAJA Oleh: Luh Masdarini, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0021047112 (Ketua) I. A.P Hemy Ekayani, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0002097206 (Anggota) Made Diah Angendari, S.Pd. M.Pd. NIDN. 0016037404 (Anggota) Ketut Widiartini, S.Pd, M.Pd. NIDN. 0001087504 (Anggota) Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha SPK No. 93/UN48.15/LPM/2014 Tanggal 13 Februari 2014 JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014 1

2

KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa, Tuhan yang maha Esa karena berkat rahmat-nyalah seluruh rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul Pelatihan Keterampilan Mengolah Pepaya Menjadi Produk Makanan dan Kerajinan Sulam Pita pada Para Siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Bagian B Singaraja dapat terlaksana sesuai dengan rencana Terselenggaranya kegiatan ini adalah berkat kerja sama dengan Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Undiksha Singaraja dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan memberikan bantuan, baik moril maupun materiil yang sangat berarti bagi pelaksanaan kegiatan ini. Semoga program yang telah dilaksanakan dapat bermanfaat dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia saat ini dan di masa datang. Singaraja, 7 September 2014 Penyusun 3

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN.. ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL..v DAFTAR GAMBAR.vi I. PENDAHULUAN 1 II. METODE PELAKSANAAN a. Kerangka Pemecahan Masalah... 3 b. Metode Pelaksanaan Kegiatan 4 III. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Kegiatan P2M.. 4 b. Pembahasan 5 IV. KESIMPULAN a. Kesimpulan 7 b. Saran 8 DAFTAR PUSTAKA 14 LAMPIRAN 9 4

DAFTAR TABEL Tabel 1. Pedoman Hasil Evaluasi...5 5

DAFTAR GAMBAR A. Kegiatan Pelatihan Mengolah Pepaya 12 B. Kegiatan Pelatihan Kerajinan Sulam Pita... 13 6

PELATIHAN KETERAMPILAN MENGOLAH PEPAYA MENJADI PRODUK MAKANAN DAN KERAJINAN SULAM PITA PADA PARA SISWA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI BAGIAN B SINGARAJA I. PENDAHULUAN Salah satu sekolah luar biasa (SLB) yang ada di Propinsi Bali adalah SLB Negeri Singaraja yang beralamat di Jl. Veteran No 11 A Singaraja. SLB ini merupakan SLB Bagian B yaitu Sekolah yang menampung anak-anak yang menderita tuli bisu sedangkan kondisi mentalnya normal. Di SLB bagian B ini terdapat tingkatan sekolah mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja Bali adalah sekolah khusus untuk anakanak tuli bisu. Tuli bisu adalah individu yang memiliki hambatan dalam berbicara dan pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Di Sekolah ini terdapat siswa Sekolah Dasar 60 orang, Sekolah Menengah Pertama 15 orang dan Sekolah Menengah Atas 12 orang. SLB ini berdiri sejak tahun 1958 dan satu-satunya di Kabupaten Buleleng. Dilihat dari kurikulum yang ada pembelajarannya terdiri dari 70 % praktik dan 30% teori. Berbagai keterampilan diberikan pada siswa yang tujuannya untuk memberikan bekal hidup kelak bila siswa tersebut sudah lulus dan kembali ke masyarakat. Sebagai pribadi yang memiliki kekurangan maka mereka pada umumnya sering dianggap kurang memiliki rasa percaya diri dan cenderung menutup diri dari lingkungannya. Di tambah dengan pandangan masyarakat yang kurang menghargai para penyandang cacat cenderung menambah beban permasalahan bagi mereka. Seharusnya dengan keterbatasanketerbatasan yang ada pada mereka hendaknya disikapi secara positif karena setiap individu memiliki kekurangan dan kelebihan, dalam hal ini kelebihan yang dimiliki hendaknya dapat dikembangkan seoptimal mungkin dan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi keluarga, lingkungan, masyarakat, serta pembangunan bangsa. Berbagai upaya telah banyak dan tak pernah berhenti dilakukan mulai dari tingkat pusat hinggga di tingkat sekolah untuk mengembangkan pendidikan bagi anak yang memeliki keterbatasan di SLB bagian B yang semakin bermutu, namun realita yang ada masih menunjukkan belum tercapainya apa yang dicita-citakan. Hal ini merupakan tantangan dan 7

kewajiban bagi Universitas Pendidikan Ganesha, melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) merencanakan dan melaksanakan pendidikan ketrampilan bagi anak-anak SLB. Dipandang perlu untuk memberdayakan anak-anak SLB Bagian B untuk meningkatkan ketrampilan di bidang Boga dan busana. Mengingat mereka sudah memiliki ketrampilan dasar bidang boga dan busana, membuat ketrampilan dan tersedianya alat-alat memasak serta menjahit di sekolah. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga pada waktunya nanti mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja (Sutrisno dalam Angendari 2012). Adapun program pelatihan yang akan diberikan adalah keterampilan berupa pembuatan makanan dari pepaya seperti manisan pepaya, dodol pepaya dan selai pepaya, serta keterampilan berupa sulam pita seperti saputangan. Universitas Pendidikan Ganesha, membawahi Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) yang memiliki jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Dalam kurikulum Jurusan PKK 70 % terdiri dari praktek baik bidang boga maupun busana. Berbagai keterampilan akan diterapkan dari kedua bidang tersebut. Dilihat dari aneka keterampilan yang akan dilatihkan, seperti manisan, dan sulam pita merupakan hasil penelitian yang telah teruji dan layak untuk diterapkan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini akan diperoleh beberapa keunggulan yaitu bagi para siswa, keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal setelah lulus untuk membuka usaha sekaligus menciptakan lapangan kerja. Hal yang dapat kita lakukan dalam pembinaan anak-anak cacat adalah melakukan pendampingan pada mereka dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, sehingga ke depannya mereka bisa memasuki atau justru dapat menciptakan lapangan kerja. Oleh karena itu kegiatan dalam bentuk Pengabdian Masyarakat ini sangat relevan untuk memecahkan permasalahan yang ada di Sekolah Luar Biasa Bagian B Singaraja. II. METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah Berdasarkan kondisi ekonomi Bangsa Indonesia saat ini, bukanlah hal yang mudah untuk memperoleh pekerjaan, apalagi bagi anak-anak Sekolah Luar Biasa Bagian B yang memiliki kekurangan fisik. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang rumit, jika anak8

anak SLB bagian B tersebut tidak dipersiapkan untuk mencari peluang di dunia usaha, dengan kata lain berwirausaha mandiri. Oleh karena itu sudah seharusnya perguruan tinggi melalui penerapan Dharma ke 3 yaitu Pengabdian Pada Masyarakat memberikan kontribusi untuk memecahkan persoalan tersebut. Realisasi pemecahan masalah terhadap kerangka pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan keterampilan dalam pelatihan bidang boga berupa pembuatan manisan pepaya, dodol pepaya, dan selai pepaya, serta bidang busana berupa aneka sulam pita yang berupa saputangan Dengan adanya pelatihan ini diharapkan siswa Sekolah Luar Biasa Bagian B (siswa SMP dan SMA) dapat menerapkan berbagai keterampilan yang akan diberikan, dan selalu menggali ide baru untuk berinovasi dalam berkarya. Selanjutnya dengan penguasaan wawasan dan keterampilan tersebut para siswa lebih siap untuk mandiri, dan menjadi insan yang produktif. Kegiatan penganbdian ini dilaksanakan selama 8 bulan yang terbagi dalam tiga tahap yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap evaluasi. Tahap perencanaan telah ditetapkan hal-hal sebagai berikut: tempat/lokasi kegiatan dipilih di Sekolah Luar Biasa Negeri Bagian B Singaraja Bali, yang terletak di Jl Veteran Singaraja. Jenis kegiatan berupa pelatihan membuat manisan pepaya, dodol pepaya, selai pepaya dan aneka sulam pita. Tahap pelaksanaan dilakukan berupa penyajian materi secara teori selama 1 hari kemudian dilanjutkan dengan pelatihan membuat produk berupa manisan pepaya, dodol pepaya, selai pepaya dan kerajinan sulam pita. Tahap yang terakhir adalah evaluasi akhir dan pelaporan. B. Metode Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) menggunakan metode dalam bentuk pelatihan keterampilan melalui ceramah, demontrasi dan tanya jawab dilaksanakan selama 8 bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya : 1. Ceramah digunakan untuk menyampaikan pengetahuan secara umum tentang pepaya yang meliputi: tinjauan pepaya, kandungan gizi pepaya, produk olahan pepaya, dan 9

sulam pita meliputi: pengertian sulam pita, jenis-jenis sulam pita, teknik menyulam, bahan dan alat untuk menyulam. 2. Demontrasi digunakan untuk memberikan keterampilan langsung mengenai proses pembuatan pepaya menjadi produk makanan berupa manisan pepaya, dodol pepaya, dan selai pepaya, serta sulam pita berupa saputangan. 3. Tanya jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua metode di atas. 4. Pelatihan pembuatan pepaya menjadi produk makanan dan kerajinan sulam pita kepada siswa dengan melibatkan seluruh peserta pelatihan. 5. Evaluasi hasil akhir. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Kegiatan P2m Setelah terlaksananya kegiatan pelatihan ini, kegiatan dilanjutkan dengan evaluasi guna memperoleh gambaran yang jelas tentang tingkat keberhasilan pelatihan dengan memanfaatkan buah pepaya menjadi produk olahan berupa manisan pepaya, dodol pepaya, dan selai pepaya serta kerajinan sulam pita berupa saputangan. Pelatihan ini dilaksanakan, selama 2 hari yaitu pada hari jumat, 18 Agustus, dan hari sabtu, 19 Agustus 2014 dari pukul 08.00 sampai dengan 12.00 wita dan diikuti oleh 30 orang peserta siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja. Selama kegiatan pelatihan berlangsung semua peserta hadir 100% dan tetap semangat mengikuti kegiatan pelatihan sampai selesai. Hal yang cukup menarik yaitu sebagian besar peserta laki-laki banyak yang tertarik untuk mengikuti kegiatan pelatihan membuat produk makanan dari pepaya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan memasak tidak hanya didominasi oleh siswa perempuan, siswa laki-laki juga mampu mengolah berbagai produk makanan dari pepaya yang berupa manisan papaya, dodol papaya, dan selai papaya. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar dan tidak mengalami suatu hambatan Tingkat keberhasilan pelatihan ini dilakukan melalui pengamatan langsung yang dilakukan oleh instruktur melalui penilaian kinerja para peserta dalam proses persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam pembuatan produk olahan pepaya dan kerajinan sulam pita dengan mengacu pada indikator yang tercantun dalam rubrik yang telah disiapkan. 10

Selain pengamatan langsung melalui penilaian kinerja para peserta. tingkat keberhasilan program pelatihan ini juga dilakukan melalui evaluasi pada tingkat kehadiran dan respon peserta. Selanjutnya hasil akhir penilaian kinerja dan respon peserta dirata-ratakan dan dikonversi menggunakan pedoman konversi sebagai berikut: Tabel 1 Pedoman Hasil Evaluasi No Rentangan Nilai Katagori 1 85 100 4 Sangat baik 2 70 84 3 Baik 3 55-69 2 Cukup 4 < 54 1 Kurang Hasil pengamatan para instruktur menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan kinerja yang baik mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan, dan sebagian besar mampu membuat produk sesuai dengan yang diharapkan. Pada tahap persiapan siswa mampu mempersiapkan dengan cekatan dan rapi segala keperluan yang dibutuhkan untuk kegiatan baik berupa bahan maupun alat. Pada tahap pelaksanaan peserta mampu bekerja dengan sigap dan sabar sehingga mampu menghasilkan produk olahan pepaya dan kerajinan sulam pita sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Diakhir kegiatan para peserta juga bertanggungjawab untuk membereskan semua perlengkapan baik alat maupun bahan yang sudah selesai digunakan. Di samping itu para peserta juga sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan pelatihan dari awal sampai akhir. Hal ini nampak melalui interaksi intensif yang terjadi antara peserta dengan instruktur, serta dari 30 peserta yang ditetapkan semuanya hadir dan menyatakan senang dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diberikan. Jadi kehadiran peserta dalam kegiatan pelatihan mencapai 100%. Hal ini menunjukkan respon peserta terhadap kegiatan pelatihan sangat positif. Dari metode ceramah dan demontrasi yang diterapkan pada kegiatan pelatihan tersebut, nampaknya peserta memahami materi pelatihan ini dengan baik. Hal ini terlihat dari kemampuan peserta membuat produk yang dapat menghasilkan produk sesuai kriteria yang diharapkan. Para peserta juga hampir semuanya tertarik untuk mencoba dan mengembangkannya menjadi peluang usaha. Dengan demikian ke depannya peserta pelatihan mampu menjadi insan yang mandiri. 11

A. Pembahasan Hasil pengamatan para instruktur menunjukkan bahwa peserta pelatihan menunjukkan kinerja yang baik mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan kegiatan, dan sebagian besar mampu membuat produk sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan yang ditunjukkan oleh para peserta dapat dinyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini merupakan keterampilan yang tergolong mudah, karena alat yang digunakan sederhana, bahan-bahannya banyak tersedia disekitarnya serta cara membuatnya juga tidak terlalu sulit. Sehingga para peserta berkeinginan untuk mencoba mempraktekkan kegiatan ini di rumah dan menjadikannya sebagai suatu peluang usaha. Pelatihan ini sangat sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh peserta untuk menjadi sumber penghasilan tambahan dan meningkatkan wawasan berwirausaha, sehingga memotivasi peserta untuk dapat memulai usaha dengan modal terbatas. Berdasarkan pedoman evaluasi tingkat keberhasilan program ini, rentangan nilai peserta adalah 90, termasuk kategori sangat baik, dengan demikian hasil evaluasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini berhasil dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja. IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari uraian laporan kegiatan Pengabdian pada masyarakat tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: Kegiatan yang diberikan kepada siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja adalah merupakan kegiatan dalam bentuk pelatihan. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan motivasi para siswa SLB bagian B Singaraja untuk memulai usaha skala kecil. Pelaksanaan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini berjalan dengan lancar, selain itu peserta sangat antusias dan aktif dalam mengikuti pelatihan dari awal sampai akhir. Hal ini nampak melalui interaksi intensif yang terjadi antara peserta dengan instruktur. Dari ceramah dan demonstrasi yang dilakukan secara langsung, nampaknya peserta memahami 12

materi pelatihan dengan baik, hal ini terbukti para peserta mampu membuat produk dari pepaya dan aneka sulam pita yang memenuhi kriteria yang diharapkan.. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini berhasil dilaksanakan dengan baik di Sekolah Luar Biasa (SLB) bagian B Singaraja dan dapat memotivasi khalayak sasaran untuk mempraktikkannya dan menjadikannya sebagai peluang usaha sehingga nantinya mampu menjadi insan yang mandiri. B. Saran Setelah terlaksananya kegiatan ini dengan baik dan lancar, saran untuk kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini, sebagai berikut: Peserta dalam pengabdian ini merasa belum berpengalaman dalam berwirausaha, sehingga perlu diadakan pendampingan kegiatan ini secara rutin pada kelompok yang sama guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. DAFTAR PUSTAKA Angendari, Diah, 2012. Pelatihan Membuat Kreasi Benda Fungsional dari Kain Flanel untuk Menumbuhkan Jiwa Wirausaha di Sekolah Luar Biasa B Singaraja. Laporan Pengabdian Pada Masyarakat Undiksha. Haryanto, 1998. Membuat Saus Pepaya, Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Santoso, H.B., 1998. Manisan Pepaya, Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Suprapti, M.L., 2005. Aneka Olahan Pepaya Mentah dan Mengkal, Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Zulkarnaen, Yossi, 2008. Sulam Pita untuk Pemula, Jakarta: Penerbit Puspa Swara. 13

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. GAMBARAN PENERAPAN KEGIATAN PALATIHAN Pada awal kegiatan dilakukan ceramah pada para peserta yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang pengolahan papaya dan sulam pita dengan memberikan resep-resep makanan dari papaya dan juga sulam pita. Setelah diberikan ceramah Instruktur melakukan demonstrasi/pelatihan pengolahan papaya dan kerajinan sulam pita yang selanjutnya diikuti oleh para siswa dengan mengikuti resep-resep yang telah diberikan. Adapun resep-resep tersebut antara lain: 1. Manisan Pepaya Bahan: - ½ kg papaya mengkal - 1 liter air - 1 sendok teh air kapur sirih - 1 sendok makan garam - 1 kg gula pasir Cara Membuat: 1. Buah pepaya yang sudah dikupas dicuci bersih kemudian di iris tipis. 2. Pepaya yang sudah diiris direndam dalam air yang diberi air kapur sirih dan garam selama kurang lebih 2,5 jam. 3. Pepaya diangkat dari air rendaman dan dicuci bersih 4. Buat larutan gula, kemudian direbus sampai mendidih, masukkan pepaya setelah setengah matang diangkat dan didinginkan. 5. Irisan pepaya dibiarkan terendam dalam larutan gula selama 4 hari agar gula dapat lebih meresap 6. Pada hari keempat irisan pepaya ditiriskan dari air rendaman, Selanjutnya di jemur pada sinar matahari sampai kering. 7. Selanjutnya manisan pepaya dikemas dalam plastik mika atau stoples dan diberi label, kemudian siap untuk dipasarkan. 2. Dodol Pepaya Bahan: - 1 kg papaya matang yang dilender 100 gr tepung ketan 14

- 200 gr tepung maizena 1 kg gula pasir 600 ml santan kental Garam secukupnya Platik/kulit jagung untuk mengemas/ membungkus Cara membuat; 1. Santan dan gula dipanaskan sampai mendidih. Campur pepaya yang diblender dengan tepung ketan dan diaduk sampai rata. 2. Masukkan adonan tepung dan pepaya ke dalam santan yang mendidih. 3. Aduk-aduk sampai matang dan kalis kurang lebih 1 jam 4. Angkat dan dinginkan, setelah dingin dibungkus dengan kertas atau kulit jagung. 3. Selai Pepaya Bahan: - Pepaya yang diblender 1 kg Gula pasir 300 gr Kayu manis batang secukupnya Cengkeh secukupnya Garam secukupnya Cara Membuat: 1. Masukkan pepaya yang sudah dibender, gula pasir, kayu manis dan cengkeh ke dalam wajan, dipanaskan sampai mendidih dan diaduk-aduk merata. Dimasak sampai matang dan cairannya mengental. Setelah matang diangkat dan didinginkan. 2. Masukkan selai dalam botol yang telah disterilkan, beri label dan siap dipasarkan. SULAM PITA Teknik Dasar Menyulam 1). Membuat pola gambar a. Menggambar langsung di atas kain atau menjiplak dengan karbon Metode ini digunakan pada kain yang mudah digambar seperti katun. Caranya dengan menggambar langsung pola di atas kain dengan menggunakan pensil jahit. 15

b. Memasang pemidangan Jenis Tusuk Sulam Pita a. Tusuk rantai b.tusuk Pipih. 16

LAMPIRAN 2 PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN A. KEGIATAN PELATIHAN MENGOLAH PEPAYA a. Mengolah Dodol c.manisan Pepaya b. Mengolah Selai d.dodol Pepaya 17 e Selai Pepaya

B. KEGIATAN KERAJINAN SULAM PITA a. Pembuatan Sulam Pita b. Hasil Sulam Pita (Saputangan) 18

19

20

21

22

23

24