BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Di samping itu, bank juga sebagai suatu industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga seharusnya tingkat kesehatan bank perlu dipelihara (Merkusiwati, 2007 dalam Ponco, 2008). Tingkat kesehatan bank ini dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank yang nantinya hasil analisis laporan keuangan bank tersebut akan dijadikan alat untuk mengintepresentasikan berbagai hubungan kunci serta kecendrungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa yang akan datang (Almilia dan Herdiningtyas,2005 dalam Almadany,2012). Prasnanugraha (2007) menyatakan bahwa salah satu tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi bagi para pengguna laporan keuangan
untuk pengambilan keputusan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 Tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, Bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan bentuk dan cakupan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia ini, yang terdiri dari: (1)Laporan Tahunan; (2)Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan; (3)Laporan Keuangan Publikasi Bulanan; dan (4)Laporan Keuangan Konsolidasi. Laporan keuangan yang diterbitkan diharapkan mencerminkan kinerja bank tersebut yang sebenarnya. Dapat disimpulkan bahwa peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi kinerja keuangan perbankan yang merupakan alat ukur untuk melihat tingkat kesehatan suatu bank, karena apabila suatu bank memiliki kinerja keuangan yang baik maka kepercayaan nasabah pada bank tersebut akan tinggi. Rachmawati(2013) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Kemampuan bank dalam menghasilkan profit akan bergantung pada kemampuan manajemen bank yang bersangkutan dalam mengelola aset dan likuiditas yang ada. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan (rasio profitabilitas) melalui Return On Asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA akan menunjukkan kinerjakeuangan yang semakin baik karena tingkat pengembalian (return) semakin besar. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang
dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998 dalam Almadany, 2012). Beberapa faktor yang bepengaruh terhadap kinerja keuangan bank yang digunakan dalam penelitian adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performance Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Capital (modal) merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja bank. Besarnya suatu modal suatu bank, akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank. Penetapan CAR sebagai variabel yang mempengaruhi profitabilitas didasarkan hubungannya dengan tingkat risiko bank. (Wedaningtyas, 2002 dalam Ponco, 2008). CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. CAR menunjukkan sejauh mana penurunan Asset Bank masih dapat ditutup oleh Equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR semakin baik kondisi sebuah bank karena apabila nilai CAR tinggi semakin besar kemampuan perusahaan untuk menutupi kemungkinan kerugian dalam kegiatan pengkredit(tarmidzi Achmad, 2003 dalam Nusantara, 2009). Purwoko dan Sudiyanto (2013) menyatakan bahwa risiko kredit merupakan risiko yang dihadapi bank terhadap besarnya kredit yang disalurkan kepada nasabah, semakin besar jumlah kredit yang disalurkan akan semakin besar risiko kredit. Risiko kredit dalam beberapa penelitian diukur dengan variable NPL. NPL adalah jumlah
kredit yang tidak dibayar atau tidak dapat ditagih, dengan kata lain adalah kredit macet atau kredit yang bermasalah. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet.standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah kurang dari 5%, dengan rasio dibawah 5% maka Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang harus disediakan bank guna menutup kerugian yang ditimbulkan oleh aktiva produktif non lancar (dalam hal ini kredit bermasalah) menjadi kecil. Apabila jumlah NPL ini besarnya melebihi 5%, makaprofitabilitas yang akan diterima bank menjadi lebih rendah, karena tidak terbayarnya kredit berdampak pada menurunnya pendapatan bunga yang merupakan pendapatan utama bank. LDR merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan. Besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba melalui penciptaan kredit. LDR juga mempunyai peranan yang sangat penting sebagai indikator yang menunjukkan tingkat ekspansi kredit yang dilakukan bank sehingga LDR dapat juga digunakan untuk mengukur berjalan tidaknya suatu fungsi intermediasi bank. LDR yang tinggi mengindikasikan adanya penanaman dana dari pihak ketiga yang besar ke dalam bentuk kredit (Adriyanti, 2011). Dalam menjalankan fungsi pokoknya, modal bank berasal dari 3 sumber modal, yaitu: 1. Modal Sendiri, yaitu modal yang berasal dari pemerintah daerah sebagai pemilik bank dan modal cadangan yaitu modal yang diperoleh dari bagian keuntungan yang disisihkan untuk menutup kerugian atau kepentingan yang lainnya. 2. Pinjaman dari
pihak luar, yaitu pinjaman dari pihak luar ini seperti dari kredit antar bank maupun dari pihak luar 3. Dana Masyarakat atau Modal dari Dana Pihak Ketiga (DPK), yang berasal dari simpanan atau tabungan masyarakat., deposito berjangka, dan giro. Penelitian di bidang perbankan telah banyak dilakukan diantaranya tentang faktor-faktor yang memengaruhikinerja keuangan bank.dari beberapa penelitian yang telah dilakukan terdapat perbedaan tentang variabel-variabel independen yang dipilih dan menghasilkan simpulan yang berbeda.diantara penelitian terdahulu yang memberikan simpulan yang berbeda tersebut ditunjukkan pada Tabel berikut. Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu No. Tahun Nama Peneliti Hasil Penelitian 1 2010 Apriansyah Rahman CAR berpengaruh terhadap ROA. 2 2013 Didik Purwoko dan Bambang Sudiyatno CAR berpengaruh positif terhadap ROA NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA 3 2004 Wisnu Marwadi CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA NPL berpengaruh negatif terhadap ROA 4 2007 Ponttie Prasnanugraha P CAR secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA NPL secara parsial berpengaruh terhadap ROA 5 2014 Sulieman et al CAR tidak berpengaruh terhadap ROA 6 2013 Olalekan et al CAR berpengaruh negatif terhadap ROA 7 2008 Budi Ponco, ST LDR berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas 8 2011 Rini Adriyanti LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA 9 2012 Khairunnisa Almadany LDR berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada terhadap Profitabilitas 10 2011 Tiara Kusuma Hapsari CAR berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (ROA)
Sumber: data diolah 2015 NPL berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA) LDR berpengaruh positif terhadap Profitabilitas (ROA) Perkembangan kinerja keuangan perbankan yang diduga dipengaruhi oleh CAR, NPL dan LDR akan mengalami fluktuasi tiapperiodenya. Bank yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Alasan pemilihan obyek sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai objek penelitian karena perkembangan kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat menjadi pilihan investasi bagi pemilik dana atau calon investor dan kegiatan bank sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik (Prasnanugraha, 2007). Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja bank, baik faktor yang berasal dari dalam maupun faktor dari luar. Dimana faktor dari dalam dapat dikendalikan manajemen, sedangkan faktor dari luar tidak dapat dikendalikan manajemen. Faktorfaktor tersebut adalah Permodalan (CAR), kualitas aset (NPL) dan Likuiditas (LDR). Seberapa besar permodalan, kualitas aset dan likuiditas mempengaruhi kinerja keuangan perbankan. Berdasarkan uraian latar belakang dan kontradiksi hasil penelitian sebelumnya, maka dilakukan penelitian dengan judul PengaruhCapital Adequacy Ratio, Non Performance Loan DanLoan To Deposit Ratio pada kinerja keuangan di sektor perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) ApakahCapital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh padakinerja keuangan? 2) ApakahNon Performance Loan (NPL) berpengaruh padakinerja keuangan? 3) ApakahLoan todeposits Ratio (LDR) berpengaruh pada kinerja keuangan? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan tadi diatas maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) MengetahuipengaruhCapital Adequacy Ratio (CAR) pada kinerja keuangan. 2) MengetahuipengaruhNon Performance Loan (NPL) pada kinerja keuangan. 3) MengetahuipengaruhLoan todeposits Ratio (LDR) pada kinerja keuangan. 1.3 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan serta dapat menjadi pembuktian kebenaran teori di bidang perbankan pada umumnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performance Loan (NPL) danloan Deposits Ratio(LDR) pada kinerja keuangan perbankan pada
khususnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan informasi bagi mahasiswa maupun pihak lain untuk penelitian sejenis. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan mampu menjadi alat bantu analisis terhadap kinerja keuangan pada sektor perbankan melalui variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini sehingga dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap bank yang dipilih sertauntuk lebih mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kinerja keuangan khususnya pada sektor perbankan.bagi para investor hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam mengambil keputusan untuk membeli atau menjual saham sehubungan dengan harapannya terhadap dividen yang dibayarkan oleh perusahaan dan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi di bursa saham dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebijakan dividen. 1.4 Sistematika Penulisan Pembahasan secara keseluruhan untuk skripsi ini terdiri dari lima bab yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan antar bab memiliki hubungan yang erat dengan sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan penelitian. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan variabel penelitian, memaparkan hasil penelitian sebelumnya yang relevan yang dapat mendukung penelitian serta merumuskan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan mengenai desain penelitian, objek penelitian, indentifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan, deskripsi variabel penelitian, hasil pengujian asumsi klasik, hasil Analisis Regresi Linier Berganda dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini disampaikan simpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisis serta menyampaikan saran-saran sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian.