8/19/2015 SENAWI SNHB-FKT-UGM

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Berdasarkan TUJUAN evaluasi, klsifikasi lahan, dibedakan : Klasifikasi kemampuan lahan Klasifikasi kesesuaian lahan Kemampuan : penilaian komponen lah

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Evaluasi Lahan. proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Salak BM Periode Tahun

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

TINJAUAN PUSTAKA. Survei dan pemetaan tanah merupakan suatu kesatuan yang saling

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Material Vulkanik Merapi. gunung api yang berupa padatan dapat disebut sebagai bahan piroklastik (pyro = api,

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

Lampiran 1. Deskripsi Profil

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUN PUSTAKA

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

Kesesuian lahan untuk tanaman tebu dipolitani

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Durian (Durio zibethinus Murr.) dpl. (Nurbani, 2012). Adapun klasifikasi tanaman durian yaitu Kingdom

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kesesuaian Lahan tanaman kopi di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2016 sampai April 2017 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

TINJAUAN PUSTAKA. Agrowisata (agro tourism) bermula dari ecotourism. Ecotourism adalah yang paling

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL


V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Fisiografi Wilayah. lingkungan berhubungan dengan kondisi fisiografi wilayah.

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. yang dimiliki oleh lahan yang akan digunakan. Dengan cara ini maka akan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari 2015 hingga April 2015 di

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini telah melahirkan tuntutan kehidupan yang semakin

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Singkong. prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. proyek-proyek pengembangan wilayah. Survei dan pemetaan tanah merupakan

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi

KESESUAIAN LAHAN TANAM KENTANG DI WILAYAH BATU

Kata kunci: lahan kering, kedelai

LEMBAR PENGESAHAN. Menyetujui Pembimbing & Penelaah. Dosen Pembimbing I. Dosen PenelaahI. Dr. Ir. H. Subroto Ps. M. Sc. Dr. Ir.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. pasir di semua wilayah penelitian sehingga cukup baik untuk meloloskan air.

EVALUASI LAHAN H n e d n r d o r o M u M r u t r i t a i n a t n o t, o, M. M S. c

Urutan : Survai Tanah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

Tata Cara Penelitian. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2017 hingga Juli 2017 di Kecamatan

TATA CARA PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Lahan Kesesuaian Tanaman Karet

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Spermatophyta, subdivisio Angiospermae, class Monocotyledoneae, family

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. satu dokumentasi utama sebagai dasar dalam proyek-proyek pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. PERANCANGAN 4.1 Kerangka Sistem Yang Dirancang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

TATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

EVALUASI KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK DI KECAMATAN ALALAK DAN KECAMATAN MANDASTANA, KABUPATEN BARITO KUALA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik dan Geofisik Wilayah. genetik tanaman juga dipengaruhi oleh faktor eksternal yang berupa nutrisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70 hektar.

IV. PERANCANGAN. Gambar 9. Diagram Alir Formulasi Sistem yang Dirancang

TINJAUAN PUSTAKA. di laboratorium, yang dilakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah mengungkap bagaimana suatu penelitian

Jurnal Jurusan Tanah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 Maret 2017.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Pisang. Pertumbuhan tanaman pisang sangat dipengaruhi faktor-faktor yang

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI GOGO, JAGUNG DAN TEMBAKAU DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

Transkripsi:

1

PRINSIP ESL-KESESUAIAN LAHAN 1. Kesesuaian lahan dinilai berdasarkan macam/jenis penggunaan lahan tertentu. 2. Evaluasi lahan membutuhkan pembandingan antara keuntungan yang diperoleh dengan masukan yang diperlukan. 3. Diperlukan pendekatn mutidisiplin dari para ahli. 4. Evaluasi kesesuaian hampir selalu memasukkan pertimbangan-pertimbangan ekonomis. 5. Evaluasi yang dilakukan sesuai dengan kondisi fisik lahan, kondisi sosek, dan kondisi nasional. 6. Kesesuaian didasarkan atas penggunaan yang lestari. 7. Evaluasi melibatkan pembandingan lebih dari satu jenis penggunaan lahan. 2

KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN 1. Klasifikasi kesesuaian sekarang (current suitability) Kesesuaian penggunaan lahan yang ditentukan dalm keadaan sekarang. 2. Klasifikasi kesesuaian potensial Kesesuaian penggunaan lahan dalam keadaan yang akan datang setelah diadakn perbaikan utama tertentu yang diperlukn. 3

STRUKTUR KLASIFIKASI Klasifikasi kesesuaian lahan : 4 kategori 1. Ordo kesesuaian lahan (order) : menunjukkan jenis/macam kesesuian atau keadaan kesesuaian secara umum 2. Kelas kesesuaian lahan (class) : menunjukkan tingkat kesesuaian dalam ordo. 3. Sub-kelas kesesuaian lahan (sub-class) menunjukkan jenis pembatas atau macam perbaikan yang diperlukn di dalam kelas. 4. Satuan kesesuaian lahan (unit) : menunjukkan perbedaan-perbedaan kecil yang diperlukan dalam pengelolaan di dalam sub-kelas. 4

KESESUAIAN LAHAN : ORDO Menunjukkan apakah lahan sesuai atau tidak sesuai untuk penggunaan tertentu. 1. Ordo S : Sesuai (suitable) Lahan yang dapat digunakan untuk suatu penggunaan tertentu secara lestari. Keuntungan yang diharapkan akn melebihi masukan yang diberikan. 2. Ordo N : Tidak Sesuai (not suitable) Lahan mempunyai pembatas sedemikian rupa sehingga mencegah suatu penggunaan secara lestari. 5

KELAS KESESUAIAN LAHAN 1. Kelas S1 : Sangat Sesuai (highly suitable) 2. Kelas S2 : Cukup Sesuai (moderately suitable) 3. Kelas S3 : Sesuai Marginal (marginally suitable) 4. Kelas N1 : Tidak Sesuai pada Saat Ini (currently not suitable) 5. Kelas N2 : Tidak Sesuai Permanen (permanently not suitable) 6

KATEGORI SUB-KLAS KESESUAIAN LAHAN Subklas merupakan kelompok lahan yang mempunyai jenis faktor pembatas yang sama. Faktor pembatas dilambangkan dengan huruf kecil di belakang simbol klas (huruf Romawi kapital) 7

KATEGORI SUB-KLAS Ada beberapa jenis faktor pembatas dalam kategori subklas, yaitu : e = ancaman erosi yang diperoleh dari kecuraman lereng dan kepekaan erosi tanah. w = kebasahan atau kelebihan air akibat drainase jelek atau ancaman banjir/penggenangan yang merusak tanaman. s = tanah mempunyai hambatan pada mintakat perakaran. c = iklim (suhu dan curah hujan) menjadi pembatas penggunaan lahan. 8

KATEGORI UNIT PENGELOLAAN LAHAN Unit pengelolaan ialah kelompok lahan yang mempunyai potensi, faktor pembatas, dan satun pengelolaan yang sama. Lahan yang mempunyai unit pengelolaan yang sama dapat dipergunakan untuk budi daya tanaman yang sama, memerlukan pengelolaan dan konservasi yang sama, serta potensi produksinya sebanding. Unit dilambangkan dengan angka Arab yang terletak di belakang lambang subklas. 9

DATA YANG DIKUMPULKAN 1. l Rejim radiasi 2. t - Rejim suhu 3. h Rejim kelembaban udara 4. w - Ketersediaan air 5. r - Media perakaran 6. f - Retensi hara 7. n - Ketersediaan hara 8. o - Bahaya banjir 9. g - Kegaraman 10. x - Toksisitas/racun 11. p - Kemudahan pengolahan 12. m - Potensi mekanisasi 13. e - Bahaya erosi Sumber : CSR/FAO (1983) dan PPTA (1993) Ada 8-13 kualitas lahan; 20-29 karakteristik lahan 10

EKL TINGKAT TINJAU (1:250.000) 1. t - Rejim suhu 1. suhu rata-rata tahunan 2. w - Ketersediaan air 1. Curah hujan 2. Bulan kering 3. r - Media perakaran 1. Drainase 2. Tekstur 3. Kedalaman efektif 4. Gembut : kematangan dan ketebalan 4. f - Retensi hara 1. KTK 2. ph 5. o - Bahaya banjir 1. Periode banjir 2. Frekuensi banjir 6. x - Toksisitas/racun 1. Kejenuhan Al 2. Bahan sulfidik 3. salinitas 7. m - Potensi mekanisasi 1. Kemiringan lereng 2. Batu di permukaan 3. Singkapan batuan 8. e - Bahaya erosi 1. Kemiringan lereng Sumber : PPTA (1993) 8 kualits lahan 18 karakteristik lahan 11

EKL TINGKAT SEMI DETAIL (1:25-50.000) l Rejim radiasi Panjang penyinaran t - Rejim suhu suhu rata-rata tahunan h Kelembaban udara Kelembaban nisbi w - Ketersediaan air Curah hujan Bulan kering (<60 mm) Panjang periode pertumbuhan r - Media perakaran Drainase Tekstur Kedalaman efektif Gembut : kematangan & ketebalan f - Retensi hara KTK ph n Ketersediaan hara N total K20 tersedia P205 tersedia Sumber : PPTA (1993) i - Bahaya banjir Periode banjir Frekuensi banjir g Kegaraman salinitas x - Toksisitas/racun Kejenuhan Al Bahan sulfidik unsur mikro (Fe,Mn,Ni,Co,dll) p Kemudahan pengolahan kelas kemudahan pengolahan m - Potensi mekanisasi Kemiringan lereng Batu di permukaan Singkapan batuan e - Bahaya erosi TBE (rumus USLE) 13 kualits lahan 26 karakteristik lahan 12

EKL TINGKAT DETAIL (1:10-25.000) l Rejim radiasi Panjang penyinaran t - Rejim suhu suhu rata-rata tahunan suhu bulan terdingin suhu bulan terpanas h Kelembaban udara Kelembaban nisbi w - Ketersediaan air Curah hujan Bulan kering (<60 mm) Panjang periode pertumbuhan r - Media perakaran Drainase Tekstur Kedalaman efektif Gembut : kematangan & ketebalan f - Retensi hara KTK ph Sumber : PPTA (1993) n Ketersediaan hara N total K20 tersedia P205 tersedia i - Bahaya banjir Periode banjir Frekuensi banjir g Kegaraman salinitas sodisitas x - Toksisitas/racun Kejenuhan Al Bahan sulfidik unsur mikro (Fe,Mn,Ni,Co,dll) p Kemudahan pengolahan kelas kemudahan pengolahan m - Potensi mekanisasi Kemiringan lereng Batu di permukaan Singkapan batuan e - Bahaya erosi TBE (rumus USLE) 13 kualits lahan 29 karakteristik lahan 13

CONTOH PENULISAN Ordo S (Sesuai) Sub-kelas S3t S3t-1 Kelas S3 (Sesuai Marginal) Satuan 1 dari sub-kelas S3t 14

Faktor Pembatas Kesesuaian Lahan Faktor pembatas permanen Faktor pembatas tidak permanen 15

LAPORAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN Laporan evaluasi kesesuian lahan harus mencakup : 1. Ruang lingkup : dalam pengertian fisik, sosek, data latar belakang, asumsi-asumsi yang digunakan. 2. Deskripsi tipe penggunaan lahan atau jenis penggunaan lahan utama. 3. Peta-peta, tabel yang menunjukkan tingkat kesesuaian satuan peta lahan untuk setiap jenis penggunaan lahan yang sedang ditelaah, bersama-sama dengn kriteria penentunya. 4. Spesifikasi pengelolaan dan perbaikan untuk masingmasing tipe penggunaan lahan dalm kaitnnya dengan masing-masing satuan peta lahan yang bersangkutan. 5. Anlisis-analisis ekonomi dan sosial dri berbagai penggunaan lahan yng dikaji. 6. Peta dan data dasar yang digunakan untuk evaluasi. 16