EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS KAPASITAS GERBANG TOL KARAWANG BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

EVALUASI KECEPATAN TRANSAKSI DI GERBANG TOL PASTEUR BANDUNG

Perbandingan Panjang Antrian Dan Waktu Pelayanan Pada Sistem Pengumpulan Tol Konvensional Terhadap Sistem Pengumpulan Tol Elektronik

DAFTAR ISI. LEMBAR PERNYATAAN... i. ABSTRACT... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor

PERENCANAAN ULANG KEBUTUHAN GARDU TOL PADA GERBANG TOL CIKANDE

STUDI ANTRIAN DI GERBANG TOL TAMALANREA SEKSI IV MAKASSAR

LAPORAN AKHIR PENELITIAN PENGEMBANGAN SISTEM LBE

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban

EVALUASI KINERJA DAN PERLAYANAN PADA GERBANG TOL SERANG TIMUR

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengurusan perijinan dan surat menyurat. Survei Pendahuluan. Identifikasi masalah.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

ARTIKEL. Oleh : Nurul Fajrin, Kismartini, Aloysius Rengga

STUDI TUNDAAN PADA PUTARAN DI DEPAN GERBANG TOL CILEUNYI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil perusahaan

STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 392/PRT/M/2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PRT/M/2017 TENTANG TRANSAKSI TOL NONTUNAI DI JALAN TOL

Proses Kerja Automatic Lane Barrier (ALB) Di PT. Jasa Marga (PERSERO) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan yang menjalar ke wilayah sekitarnya. Perkembangan aktivitas ini telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mulai PENGUMPULAN DATA

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGUMPUL TOL ELEKTRONIK TERHADAP PELAYANAN GERBANG TOL

EVALUASI KINERJA GERBANG TOL STUDI KASUS DI GARDU TOL JAKARTA UTARA

TATA CARA PENGUKURAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian lembaga perbankan di Indonesia mempunyai tujuan untuk

Analisa Efisiensi Gardu Tol Pada Saat Peak Hours Di Gerbang Tol Serang Timur

LAPORAN AKHIR B. Uji Instrumen Pengukuran Outcome Pembangunan Infrastruktur Jalan

KAJIAN KARAKTERISTIK RUANG PARKIR SEPEDA MOTOR RODA DUA UNISKA MAB BANJARMASIN

BAB III METODOLOGI. Survey antrian pada pintu gerbang tol ini dimaksudkan untuk mengetahui

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Data untuk Pelayanan Publik yang Lebih Baik

TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 392/PRT/M/2005 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN TOL MENTERI PEKERJAAN UMUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

D4 Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung I - 1

BAB I PENDAHULUAN. dicapai seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

KINERJA PELAYANAN GERBANG TOL TANJUNG MORAWA ABSTRAK

BAB II. PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA. PT. JASA MARGA (Persero) Tbk, CABANG BELMERA adalah Badan

Bab 6 Kesimpulan Dan Saran

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1 Struktur Hierarki

Penyebab kemacetan. Upaya Penanganan. Macet di Gerbang Tol Halim Perdanakusuma 29/07/2013

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

Model Persamaan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Di Jalan Dr. Djunjunan Kota Bandung

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Umum PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Visi dan Misi Perusahaan Visi Visi 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB IV ANALISIS HAK KEAMANAN PENGGUNA JALAN TOL DARI KABUT ASAP KEBAKARAN LAHAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PP NO 15 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak terkait agar mendapat dukungan dari Stakeholders-nya sesuai dengan

ANALISIS ANTRIAN KENDARAAN PADA PT. JASAMARGA (PERSERO) TBK. CABANG CAWANG-TOMANG- CENGKARENG DI PINTU TOL HALIM 2 NETTY OKTAVIANI / / 3EA12

Kata kunci : gerbang tol, antrian, tingkat pelayanan

ANALISIS PANJANG ANTRIAN YANG TERJADI PADA PINTU KELUAR GERBANG TOL PASTEUR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh meningkatnya taraf kehidupan ekonomi juga pergerakan dari suatu tempat. ketempat lain dengan berbagai macam aktifitas.

KAJIAN PERBAIKAN KINERJA LALU LINTAS DI KORIDOR GERBANG PERUMAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kinerja bundaran tidak bersinyal

PEMETAAN ADLI & DOKUMEN PENDUKUNG KATEGORI 6 OPERASI CABANG CAWANG TOMANG CENGKARENG Jakarta, 31 Desember 2016

ANALISIS KARAKTERISTIK VOLUME LALU DI JALAN TOL SEMARANG

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

ANALISIS KINERJA LALU LINTAS DI JEMBATAN LANDAK

TUGAS AKHIR. ANALISA WAKTU PELAYANAN DAN PROFIL PEMAKAI JALAN TOL DI GERBANG TOL BELMERA (Studi kasus:jalan Tol di Gerbang Tol Belmera)

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

EVALUASI KINERJA PINTU TOL PASIR KOJA BANDUNG

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

ANALISIS KAPASITAS DAN TINGKAT LAYANAN PADA GERBANG TOL CIKARANG UTAMA

PEMETAAN ADLI & DOKUMEN PENDUKUNG KATEGORI 6 OPERASI CABANG CAWANG TOMANG CENGKARENG Jakarta, 31 Desember 2015

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Bab III Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI PELAYANAN LAHAN PARKIR KENDARAAN RODA EMPAT DI TERMINAL 1 BANDAR UDARA SOEKARNO HATTA TANGERANG BANTEN*

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Jalan tol adalah jalan yang memiliki standar yang lebih tinggi dari kelas

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN. operasional suatu perusahaan ataupun badan pelayanan sektor publik dibutuhkan

Transkripsi:

EFEKTIVITAS GARDU TOL OTOMATIS (GTO) BUAH BATU DITINJAU DARI KECEPATAN TRANSAKSI RATA-RATA Angga Marditama Sultan Sufanir 1 1 Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Bandung E-mail: angga.mss@polban.ac.id Abstrak. Gardu Tol Otomatis (GTO) adalah gardu tol khusus kecil dengan tinggi maksimum 2,1 meter yang mekanisme pembayarannya secara otomatis menggunakan e-toll Card. Teknologi GTO dikembangkan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kelancaran transaksi di gerbang tol sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Modernisasi sistem pembayaran di gerbang tol ini diharapkan mampu mempercepat waktu transaksi sehingga menjadi solusi masalah antrian pada gerbang tol. Menurut Permen PU No. 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol tertulis bahwa kecepataan transaksi rata-rata GTO untuk gardu tol transaksi yaitu maksimal 5 detik untuk setiap. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas GTO Buah Batu ditinjau dari kecepatan transaksi rata-rata sesuai SPM Jalan Tol, dimana PT. Jasa Marga (Persero) Tbk telah menerapkan 1 GTO dari 4 gardu yang terpasang. Setelah dilakukan pengamatan, didapat hasil sebanyak 30% memiliki waktu transaksi 5 detik dan 70% memiliki waktu transaksi > 5 detik. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa GTO Buah Batu masih belum efektif ditinjau dari indikator kecepatan transaksi rata-rata dengan tolak ukur waktu transaksi per- melebihi waktu transaksi maksimal yang diijinkan dalam SPM Jalan Tol. Kata kunci: gardu tol otomatis, SPM jalan tol, waktu transaksi. I. PENDAHULUAN Gardu Tol Otomatis (GTO) adalah gardu tol khusus kecil dengan tinggi maksimum 2,1 meter yang mekanisme pembayarannya secara otomatis menggunakan e-toll Card. Teknologi GTO dikembangkan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan kelancaran transaksi di gerbang tol sehingga akan meningkatkan pelayanan kepada pengguna. Modernisasi sistem pembayaran di gerbang tol ini diharapkan mampu mempercepat waktu transaksi sehingga menjadi solusi masalah antrian pada gerbang tol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas GTO Buah Batu ditinjau dari kecepatan transaksi rata-rata sesuai SPM Jalan Tol, dimana PT. Jasa Marga (Persero) Tbk telah menerapkan 1 GTO dari 4 gardu yang terpasang. Cara memecahkan masalah antrian pada gerbang tol yaitu dengan mengkombinasikan gardu tol reguler dengan GTO, sehingga mampu menyelesaikan masalah antrian sampai beberapa tahun ke depan. Perbandingan antara jumlah gardu tol reguler dengan GTO ditentukan oleh jumlah pengguna komuter (Sodikin, 2009). Walaupun menurut Hidayatullah D. (2015) Gardu tol reguler lebih efektif dibandingkan GTO dilihat dari parameter: tingkat kegunaan, jumlah pelanggan dan waktu rata-rata baik dalam sistem maupun antrian. Wulandari M.P. dan Arif H. (2013) mengatakan Ditinjau dari aspek waktu pelayanan dan waktu tunggu dalam antrian, sistem antrian gardu tol reguler lebih unggul dibandingkan dengan sistem antrian GTO. Tetapi jika ditinjau dari aspek waktu tunggu dalam sistem, GTO lebih unggul dibandingkan dengan gardu tol reguler. Kesimpulannya GTO belum efektif untuk saat ini, berdasarkan hasil peramalan GTO akan lebih efektif di masa depan dan pengguna gardu tol reguler cenderung akan berkurang jumlahnya. Dijelaskan dalam Permen PU No.16/PRT/M/2014 Jalan tol adalah jalan umum yang penggunanya diwajibkan membayar tol, dalam pelaksanaan penyelenggaraannya terdapat Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang mencakup substansi pelayanan kondisi perkerasan jalan, kecepatan rencana, aksesibilitas, mobilitas, dan keselamatan. Pada Tabel 1 dapat dilihat waktu transaksi GTO yang diijinkan yaitu maksimal 5 detik setiap. Palembang, 19-20 September 2017 338

Tabel 1. SPM Jalan Tol substansi pelayanan aksesibilitas (Permen PU No. 16/PRT/M/2014) Substansi Pelayanan Aksesibilitas Standar Pelayanan Minimal (SPM) Indikator Cakupan Tolak Ukur Gerbang Tol sistem terbuka Maksimal 6 detik setiap Kecepatan Transaksi Rata-rata Gerbang Tol sistem tertutup: - Gardu masuk - Gardu keluar GTO: - Gardu Tol Ambil Kartu - Gardu Tol Transaksi - Maksimal 5 detik setiap - Maksimal 9 detik setiap - Maksimal 4 detik setiap - Maksimal 5 detik setiap Keterangan Waktu pemenuhan setiap saat Dilakukan tera ulang instrumen transaksi elektronik tiap 180 hari dan pemasangan tombol bantuan pada alat transaksi II. METODOLOGI Bagan alir penelitian seperti pada Gambar 1, dimulai dari pengumpulan data. Data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data melalui pengamatan langsung di lapangan untuk memperoleh data, berupa: foto lokasi, jam puncak untuk menentukan waktu survey, kecepatan transaksi. Dibutuhkan beberapa peralatan untuk survey primer, antara lain: kamera digital, stopwatch, alat tulis, dan papan survey. Data sekunder diperoleh dengan cara mengumpulkan data-data dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Padaleunyi, berupa: volume lalu lintas (LHR) bulan juni 2016 dan layout denah gerbang tol. Survey waktu tunggu dalam sistem dengan cara menghitung waktu mulai dari bergerak menuju suatu tempat pelayanan, bergabung dengan antrian untuk dilayani, dilayani oleh suatu tempat pelayanan, sampai dengan meninggalkan tempat pelayanan (Hutahaean M., 2007). Waktu mulai dilayani oleh suatu tempat pelayanan ini menunjukkan waktu transaksi di GTO yang kemudian dibandingkan dengan waktu transaksi yang diijinkan dalam SPM Jalan Tol, sehingga dapat disimpulkan mengenai efektivitas GTO tersebut. Pengumpulan data Data primer: - Foto lokasi - Penentuan jam puncak - Kecepatan transaksi Data sekunder: - Volume lalu lintas (LHR) bulan Juni 2016 - Layout denah gerbang tol Survey waktu transaksi di GTO (waktu pelayanan) Membandingkan kecepatan transaksi di GTO dengan kecepatan transaksi sesuai SPM Jalan Tol (Permen PU No. 16/PRT/M/2014) Menyimpulkan efektivitas GTO Gambar 1. Bagan alir pelaksanaan penelitian Palembang, 19-20 September 2017 339

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2 memperlihatkan bahwa Gerbang Tol Buah Batu memiliki 4 gardu keluar, terdiri dari 3 gardu sistem tertutup dan 1 GTO (gardu nomor 3). Menurut pengamatan, jumlah pengguna GTO relatif lebih sedikit dibanding dengan jumlah pengguna gardu sistem tertutup. Berdasarkan data volume lalu lintas (LHR) bulan juni 2016 yang didapat dari PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Padaleunyi, dapat disimpulkan bahwa waktu puncak di gerbang tol exit Buah Batu terjadi pada hari jum at dengan jumlah sebanyak 20.287 /hari, sedangkan jam puncak terjadi pada pukul 16:00 17:00 WIB. Gambar 2. Gerbang tol exit Buah Batu Waktu pengamatan kecepatan transaksi di GTO dibagi menjadi 4 periode selama 1 jam, mulai pukul 16:00 sampai dengan pukul 17:00 WIB. Periode 1 mulai pukul 16:00 sampai dengan pukul 16:15 WIB, terdapat 81 dengan waktu transaksi 5 detik sebanyak 19 dan 62 dengan waktu transaksi > 5 detik. Periode 2 mulai pukul 16:15 sampai dengan pukul 16:30 WIB, terdapat 74 dengan waktu transaksi 5 detik sebanyak 20 dan 54 dengan waktu transaksi > 5 detik. Periode 3 mulai pukul 16:30 sampai dengan pukul 16:45 WIB, terdapat 51 dengan waktu transaksi 5 detik sebanyak 24 dan 27 dengan waktu transaksi > 5 detik. Periode 4 mulai pukul 16:45 sampai dengan pukul 17:00 WIB, terdapat 64 dengan waktu transaksi 5 detik sebanyak 18 dan 46 dengan waktu transaksi > 5 detik. Perbandingan antara kecepatan transaksi aktual dengan kecepatan transaksi SPM Jalan Tol untuk masing-masing periode waktu pengamatan diperlihatkan dalam grafik seperti pada Gambar 3 sampai dengan Gambar 6. Gambar 3. Perbandingan antara kecepatan transaksi aktual periode 1 Gambar 4. Perbandingan antara kecepatan transaksi aktual periode 2 Palembang, 19-20 September 2017 340

Gambar 5. Perbandingan antara kecepatan transaksi aktual periode 3 Gambar 7 sampai dengan Gambar 10 memperlihatkan kecepatan transaksi setiap periode waktu survey. Pada periode 1 diketahui sebanyak 23% memiliki waktu transaksi 5 detik dan sebanyak 77% memiliki waktu transaksi > 5 detik. Pada periode 2 diketahui sebanyak 27% memiliki waktu transaksi 5 detik dan sebanyak 73% memiliki waktu transaksi > 5 Gambar 6. Perbandingan antara kecepatan transaksi aktual periode 4 detik. Pada periode 3 diketahui sebanyak 47% memiliki waktu transaksi 5 detik dan sebanyak 53% memiliki waktu transaksi > 5 detik. Pada periode 4 diketahui sebanyak 28% memiliki waktu transaksi 5 detik dan sebanyak 72% memiliki waktu transaksi > 5 detik. Gambar 7. Kecepatan transaksi periode 1 Gambar 8. Kecepatan transaksi periode 2 Gambar 9. Kecepatan transaksi periode 3 Gambar. 10 Kecepatan transaksi periode 4 Gambar 11. Kecepatan transaksi rata-rata selama jam puncak Palembang, 19-20 September 2017 341

Gambar 11 memperlihatkan kecepatan transaksi rata-rata selama jam puncak mulai dari pukul 16:00 sampai dengan pukul 17:00 WIB, dapat diketahui jumlah pengguna GTO sebanyak 270, terdiri dari 81 (30%) memiliki waktu transaksi 5 detik dan 189 (70%) memiliki waktu transaksi > 5 detik. IV. KESIMPULAN Sebanyak 30% memiliki waktu transaksi 5 detik dan 70% memiliki waktu transaksi > 5 detik, dapat disimpulkan bahwa GTO Buah Batu masih belum efektif ditinjau dari indikator kecepatan transaksi rata-rata dengan tolak ukur waktu transaksi per- melebihi waktu transaksi maksimal yang diijinkan dalam SPM Jalan Tol. DAFTAR PUSTAKA Hidayatullah D., 2015. Efektivitas Sistem Operasional Konvensional dengan Sistem Operasional Modern pada Gerbang Tol Cibubur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Skripsi tidak dipublikasikan, Depok: Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Hutahaean M., 2007. Evaluasi Kapasitas dan Pelayanan Gerbang Tol Tanjung Morawa. Tugas Akhir tidak dipublikasikan, Medan: Bidang Studi Transportasi Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Jasa Marga (Persero) Tbk, PT. 2016. Data Volume Lalu Lintas (LHR) Jalan Tol Padaleunyi. Bandung: Divisi Operasional, Kantor Cabang Padaleunyi. Menteri Pekerjaan Umum RI, 2014. Permen PU No. 16/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum. Sodikin, 2006. Kajian Masalah Antrian pada Sistem Pengumpulan Tol Konvensional terhadap Rancangan Sistem Pengumpulan Tol Elektronik. Tesis tidak dipublikasikan, Semarang: Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Wulandari M.P. ; Arif H., 2013. Analisis Efektivitas Pelayanan Antrian pada Gardu Tol Otomatis dan Gardu Tol Reguler (Studi Kasus: Gerbang Tol Cililitan 1). Skripsi tidak dipublikasikan, Jakarta: Sarjana Ekstensi Manajemen, Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Palembang, 19-20 September 2017 342