BAB III GAMBARAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ada di sebelah timur Ibu Kota Kabupaten Bandung yang berjarak 42 Km dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dapat diambil serta dimanfaatkan oleh manusia untuk menunjang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN A QUISIONER

KINERJA OPERASI KERETA BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

Oleh: Dwi Agustina Sapriyanti (1) Khusnul Novianingsih (2) Husty Serviana Husain (2) ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN KERETA API (STUDI KASUS : MEDAN TANJUNGBALAI) A. Diisi oleh surveyor

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi sebagai penggerak, pendorong dan penunjang. dan prasarana yang didukung oleh tata laksana dan sumber daya manusia

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

angkutan umum missal merupakan system angkutan umum yang efektif dan

BAB II TINJAUAN OBJEK

Kuisioner Penumpang Bus Damri Dari Bandara

PRESENTASI TUGAS AKHIR DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

TINGKAT PEMANFAATAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAKAIAN JEMBATAN PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN MEGA MALL JALAN A.YANI KOTA PONTIANAK

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Kondisi Provinsi DKI Jakarta Kondisi Geografis Jakarta Kondisi Demografis

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengambilan keputusan, informasi merupakan hal yang sangat

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Batas dan Luas Daerah Penelitian. Kabupaten Wonosobo, terletak lintang selatan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Fisik dan Topografi Kota Bandarlampung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu hal pokok untuk perkembangan suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memberikan kesimpulan sebagai berikut : prosedur pelayanan di UPTSA tergolong mudah sehingga kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

BAB III TINJAUAN WILAYAH

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan angkutan pemadu moda mencangkup : Kebumen dan Purworejo kemudian NYIA. dan Magelang kemudian NYIA.

UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

ANALISIS PROYEKSI PENUMPANG BANDARA PERINTIS SERAI LAMPUNG BARAT - PROVINSI LAMPUNG

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman. BAB III LANDASAN TEORI... 9 A. Karateristik Transportasi Kereta Api... 9 B. Tinjauan Pengukuran Kualitas Pelayanan... 9.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB III METODE PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan pendidikan. menunjang kelancaran pergerakan manusia, pemerintah berkewajiban

V. GAMBARAN UMUM LOKASI. Cicurug memiliki luas sebesar hektar. Kecamatan Cicurug terletak pada

KUESIONER UNTUK PENGGUNA JASA KERETA API KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1V GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KEBUTUHAN PERMINTAAN PARKIR PEMADU MODA DI STASIUN CICALENGKA

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. GAMBARAN UMUM. A. Keadaan Umum Wilayah Kelurahan Tanjung Ratu Ilir. Ratu Ilir terdiri dari 7 (tujuh) dusun. Ketujuh dusun tersebut ialah :

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PEMALANG DI KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Peranan transportasi merupakan kebutuhan yang mutlak dibutuhkan oleh

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. singkatan dari produktif, profesional, ijo rojo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

TUGAS AKHIR 138 TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

Transkripsi:

BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menguraikan secara deskriptif karakteristik Kecamatan Cicalengka, profil stasiun kereta api Cicalengka serta profil pengguna moda kereta api Stasiun Cicalengka. 3.1 Karakteristik Kewilayahan Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat. Secara geografis letak Kabupaten Bandung berada pada 6 0 41 sampai dengan 7 0 19 Lintang Selatan dan diantara 107 0 22 sampai dengan 108 0 Bujur Timur dengan luas wilayah keseluruhan sebesar 1.762,39 km 2. 3.1.1 Geografi dan Luas Wilayah Kecamatan Cicalengka Kecamatan Cicalengka dilihat dari letak geografisnya terletak pada 1070 31 1070 41 Bujur Timur dan 70 45 70 74 Lintang Selatan. Sedangkan berdasarkan topografinya sebagian besar wilayah di Kecamatan Cicalengka merupakan dataran dengan ketinggian di atas permukaan laut dengan ketinggian bervariasi dari 667 m sampai dengan 850 m. Sebagian besar desa terletak diluar kawasan hutan. Kecamatan Cicalengka juga dialiri salah satu Sungai Citarik. Kecamatan Cicalengka terdiri dari 12 desa dengan luas total wilayah 3.602,99 Hektar. Berikut adalah Desa dan luas wilayah di Kecamatan Cicalengka. No Tabel III.1 Desa / Kelurahan dan Luas Wilayah Kecamatan Cicalengka Desa / Kelurahan Luas Wilayah (Hektar) 1 Nagrog 417,00 2 Narawita 302,00 3 Margaasih 329,90 4 Cicalengka Wetan 84,00 5 Cikuya 450,70 6 Waluya 126,50 7 Panenjoan 228,00 8 Tenjolaya 189,39 9 Cicalengka Kulon 71,10 24

25 Luas Wilayah No Desa / Kelurahan (Hektar) 10 Babakan Peteuy 419,20 11 Dampit 347,60 12 Tanjung Wangi 637,60 Total 3602,99 Sumber : Badan Pusat Statistik, Kecamatan Cicalengka dalam Angka 2012 3.1.2 Rona Kependudukan Kecamatan Cicalengka 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Pada akhir tahun 2011 berdasarkan hasil rekapitulasi data jumlah penduduk Kecamatan Cicalengka tercatat sebanyak 112.616 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi berada di Desa Cikuya dengan jumlah penduduk 14.533 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah ada di Desa Dampit dengan 5.110 jiwa. Tabel III.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kecamatan Cicalengka No Desa / Kelurahan Penduduk Laki-laki Perempuan Total 1 Nagrog 5597 5049 10646 2 Narawita 2876 2723 5599 3 Margaasih 3898 3971 7869 4 Cicalengka Wetan 6648 7017 13665 5 Cikuya 6102 8431 14533 6 Waluya 5776 5386 11162 7 Panenjoan 5116 5112 10228 8 Tenjolaya 5279 5468 10747 9 Cicalengka Kulon 3787 3904 7691 10 Babakan Peteuy 4966 4768 9734 11 Dampit 2565 2545 5110 12 Tanjung Wangi 2883 2749 5632 Total 55493 57123 112616 Sumber : Badan Pusat Statistik, Kecamatan Cicalengka dalam Angka 2012

26 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tabel III.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Wilayah Kecamatan Cicalengka No Desa / Kelurahan Kelompok Umur 0-14 Tahun 15-64 Tahun 65+ Tahun 1 Nagrog 2396 7671 397 2 Narawita 1677 3795 127 3 Margaasih 2566 4929 368 4 Cicalengka Wetan 3483 5693 3489 5 Cikuya 3049 5678 1980 6 Waluya 3778 5469 1365 7 Panenjoan 2933 7324 589 8 Tenjolaya 3221 6309 1222 9 Cicalengka Kulon 2509 4839 345 10 Babakan Peteuy 2959 4938 868 11 Dampit 1824 2311 925 12 Tanjung Wangi 1664 3114 252 Total 32059 62070 11927 Sumber : Badan Pusat Statistik, Kecamatan Cicalengka dalam Angka 2012 3.2 Sistem Pelayanan Kereta Api di Jalur Cicalengka- Padalarang Stasiun Cicalengka (CCL) merupakan stasiun kereta api yang terletak di Jl. Stasiun Cicalengka, Cicalengka Wetan, Cicalengka, Bandung. Stasiun yang terletak pada ketinggian +689 m ini terletak di Daerah Operasi II Bandung. Stasiun ini berada tak jauh dari jalan raya Cicalengka-Majalaya. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis moda kereta api yang singgah di stasiun kereta api cicalengka, jadwal keberangkatan serta tarif moda kereta api cicalengka. Gambar 3.1 Stasiun Kereta Api Cicalengka

27 3.2.1 Kelas Kereta Api Berikut adalah kelas kereta api jalur Cicalengka-Padalarang : 1. Kelas Patas Lokal Kereta api KRD Patas AC tujuan Cicalengka dan Bandung Kereta api Rencang Geulis tujuan Cicalengka dan Padalarang 2. Kelas Ekonomi Lokal Kereta api Lokal Bandung Raya tujuan Cicalengka - Padalarang Tabel III.4 Jenis Kereta Api dan Tujuan No Jenis Kereta Api Tujuan 1 KRD Patas AC Cicalengka Bandung 2 KRD Patas Non AC Cicalengka Bandung - Padalarang 2 KRD Ekonomi Lokal Cicalengka Bandung Padalarang Sumber : Data Stasiun Cicalengka 3.2.2 Jadwal Keberangkatan Kereta Api Berikut adalah jadwal keberangkatan untuk kereta lokal dalam kota untuk tujuan Cicalengka Padalarang tabel III. Tabel III.5 Jadwal Perjalanan Kereta Api Lokal KRD PATAS AC Cicalengka Bandung Padalarang No KA CCL RCK CMK KAC CTH BD CMI PDL 181 06.30 06.41 06.50 langsung langsung 07.08 - - 185 08.50 09.09 09.17 langsung langsung 09.32 - - 189 11.30 11.41 langsung langsung langsung 12.10 - - 198 15.25 15.36 15.45 langsung langsung 16.20 - - 199 10.50 19.01 19.10 langsung langsung 19.33 - - Sumber : Data Stasiun Cicalengka Untuk kereta api jenis KRD Patas AC, kereta api ini hanya bergerak dari Stasiun Cicalengka menuju Stasiun Bandung yang mana kereta ini mulai bergerak dari pukul 06.30 wib sampai dengan pukul 10.50 wib dari Stasiun Cicalengka. Adapun stasiun yang di lewati oleh jenis kereta ini adalah stasiun Rancaekek, Cimekar, Kiara Condong, Cikuda Pateuh dan berhenti Stasiun Bandung.

28 Tabel III.6 Jadwal Perjalanan Kereta Api Lokal KRD PATAS NON AC Cicalengka Bandung Padalarang No KA CCL RCK CMK KAC CTH BD CMI PDL 179-05.20 langsung langsung 05.47 05.51 - - 183 A 07.05 07.15 07.26 langsung langsung 07.42 08.00 08.12 187 A 10.10 10.21 langsung langsung langsung 10.50 - - 191 13.10 13.21 13.31 langsung langsung 13.47 - - 197 17.30 17.41 17.52 langsung langsung 18.15 - - 199 A 19.30 19.40 langsung langsung langsung 20.03 - - Sumber : Data Stasiun Cicalengka Untuk kereta api jenis KRD Patas Non AC, kereta api bergerak dari Stasiun Cicalengka menuju Stasiun Bandung dan dilanjutkan ke Stasiun Padalarang. Stasiun yang dilewati oleh kereta api ini adalah stasiun Rancaekek, Cimekar, Kiara Condong, Cikuda Pateuh, Stasiun Bandung, Stasiun Cimindi dan berhenti di Stasiun Padalarang. Namun kereta yang bergerak dari Cicalengka-Padalarang hanya ada di jam 07.05 wib sisanya hanya bergerak dari Cicalengka-Bandung. Tabel III.7 Jadwal Perjalanan Kereta Api Lokal KRD EKONOMI Cicalengka Bandung Padalarang NO KA CCL HRP RCK CMK RAC CTH BD CIR CMD CMI GK PDL 321 05.25 05.31 05.40 05.52 06.04 Ls 06.18 06.25 06.36 06.43 Berh 06.56 322 08.30 08.36 08.45 08.58 09.10 Ls 09.24 09.31 09.42 09.49 Berh 10.02 325 09.40 09.46 09.55 10.04 10.20 10.27 10.34 10.41 10.52 10.59 Berh 11.12 327 12.30 12.36 12.49 Ls 13.09 13.15 13.22 13.29 13.49 13.56 Berh 14.09 329 14.05 14.11 14.20 14.33 14.50 14.59 14.06 15.13 15.24 15.31 Berh 15.44 331 17.00 17.06 17.15 Ls 17.42 17.49 17.56 18.03 18.14 18.21 Berh 18.34 333 18.25 18.31 18.40 Ls 19.01 19.08 19.15 19.22 19.35 19.42 Berh 19.55 335 21.05 21.11 21.20 21.32 21.46 21.53 22.00 - - - - - 337 22.20 Ls 21.31 Ls 22.48 - - - - - - - Sumber : Data Stasiun Cicalengka 3.2.3 Tarif Kereta Api Tarif yang yang di kenakan untuk sekali melakukan perjalanan beragam, tergantung kemana tujuan yang akan di capai dan jenis moda kereta api yang akan digunakan. Untuk tarif sekali melakukan perjalanan dari stasiun kereta api Cicalengka dengan menggunakan kereta api jenis KRD-Patas AC (Cicalengka Bandung), penumpang dikenai tarif sebesar Rp. 10.000,- untuk jenis kereta api

29 KRD-Patas Non AC (Cicalengka Padalarang) penumpang dikenai tarif sebesar Rp. 10.000,- (Cicalengka Bandung) penumpang dikenakan Tarif sebesar Rp. 7.000,- dan untuk jenis kereta api KRD-Ekonomi penumpang dikenai tarif sebesar Rp. 1.500,- Tabel III.8 Tarif kereta Api No Jenis Kereta Tujuan Tarif 1 KRD Patas AC Cicalengka Bandung 10.000,- 2 KRD Patas Non AC Cicalengka Bandung - Padalarang 7.000,- 2 KRD Ekonomi Lokal Cicalengka Bandung Padalarang 1.500,- Sumber : Data Stasiun Cicalengka Gambar 3.2 Tiket Kereta Api Jalur Cicalengka-Padalarang 3.2.4 Fasilitas Pelayanan di Stasiun Kereta Api Fasilitas pelayanan di Stasiun Cicalengka ini meliputi fasilitas penunjang stasiun dan fasilitas penunjang di dalam kereta api. 1. Fasilitas Stasiun Kereta Api Cicalengka Adapun fasilitas-fasilitas penunjang stasiun yang ada di Stasiun Cicalengka meliputi: Papan Informasi Ruang tunggu pengunjung dan ruang tunggu penumpang Loket tiket (3 buah loket) Mushola

30 WC Kios/warung Tampat parkir Papan Informasi dan Papan Jadwal Ruang Tunggu Pengantar dan Ruang Tunggu Penumpang Loket Penjualan Tiket Loket Penjualan Tiket Tempat Parkir

31 Kios/Warung Untuk fasilitas penunjang kereta api yang berasal dari Stasiun Cicalengka meliputi: Petugas kebersihan Bangku penumpang AC (untuk kereta api jenis KRD Patas AC dan ekonomi lokal), Kipas Angin (untuk kereta api jenis KRD Non AC) Rak penyimpanan barang Lampu penerangan Pegangan untuk penumpang yang tidak memiliki tempat duduk WC

Prasarana dan Sarana Kereta Api 32

33 3.3 Profil Pengguna Moda Kereta Api dari Stasiun Cicalengka Jumlah responden eksisting moda kereta api cicalengka adalah sebanyak 61 responden. Karakteristik responden yang akan di bahas disini meliputi karakteristik responden berdasarkan Sosial Ekonomi; Pergerakan; Persepsi Responden tentang Tingkat Pelayanan Kereta Api dan Faktor yang Menentukan Pemilihan Moda Kereta Api. 3.3.1 Karakteristik Sosial Ekonomi Responden Karakteristik responden berdasarkan sosial pengguna terdiri dari jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kepemilikan kendaraan. 1. Karakteristik Jenis Kelamin Pengguna Kereta Api Dengan jumlah responden sebanyak 61 responden, dari hasil survey yang dilakukan secara acak teridentifikasi jumlah pengguna kereta api laki-laki sebanyak 42 orang dengan persentase 69% dan pengguna kereta api perempuan sebanyak 19 orang dengan persentase 31%. Tabel III.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah % 1 Laki-Laki 31 51 2 Perempuan 30 49 Total 61 100 Sumber : Hasil Survey Pengguna Moda Kereta Api Di Stasiun Cicalengka 49% 51% Laki-Laki Perempuan Gambar 3.3 Karakteristik Jenis Kelamin Pengguna Kereta Api

Jumlah 34 2. Karakteristik Jenis Pekerjaan Pengguna Kereta Api Jika ditinjau berdasarkan pekerjaan, responden yang berasal dari golongan karyawan swasta merupakan kelompok terbesar pertama dengan jumlah 22 orang, kedua adalah guru dengan jumlah 18 orang, dan ketiga adalah dosen dan pensiun dengan jumlah 4 orang. Selain ketiga kelompok tersebut, responden yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar dan ibu rumah tangga memiliki jumlah yang sama yaitu 3 orang dan diikuti oleh responden yang memiliki pekerjaan sebagai lainnya sebanyak 2 orang. Tabel III.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Total 1 Karyawan swasta 21 2 Guru 18 3 Pelajar 8 4 Dosen 4 5 Ibu Rumah Tangga 3 6 Pensiun 4 7 Lainnya 3 Total 61 Sumber : Hasil Survey Pengguna Moda Kereta Api Di Stasiun Cicalengka 25 20 15 10 5 Karyawan swasta Guru Pelajar Dosen Ibu Rumah Tangga Pensiun Lainnya 0 Gambar 3.4 Karakteristik Jenis Pekerjaan Pengguna Kereta Api

Jumlah 35 3. Karakteristik Kepemilikan Kendaraan Pengguna Kereta Api Sebaran responden yang dilakukan di dalam kerata api di stasiun cicalengka, berdasarkan kepemilikan kendaraan pribadi sebanyak 33 orang memiliki kendaraan dan sebanyak 25 orang tidak memiliki kendaraan. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun masyarakat cicalengka memiliki kendaraan pribadi, mereka tetap memilih untuk menggunakan moda angkutan masal khususnya kereta api. Tabel III.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Kendaraan Pribadi Kepemilikan No Kendaraan Jumlah 1 Ya 36 2 Tidak 25 Total 61 Sumber : Hasil Survey Pengguna Moda Kereta Api Di Stasiun Cicalengka 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Ya Tidak Gambar 3.5 Karakteristik Kepemilikan Kendaraan Pribadi Pengguna Kereta Api 3.3.2 Karakteristik Pola Pergerakan Responden Karakteristik responden berdasarkan karakteristik pergerakan terdiri dari intensitas pergerakan pengguna kereta, maksud pergerakan dan lokasi turun penumpang. 1. Intensitas Pergerakan Penggunaan Kereta Api Intensitas pergerakan terbesar yaitu pergerakan 5 hari dalam 1 minggu terdapat 25 orang responden, intensitas pergerakan 2-4 hari dalam 1 minggu hanya terdapat 8 orang responden, intensitas pergerakan 1 kali dalam seminggu

Jumlah 36 terdapat 13 responden. Intensitas pergerakan terkecil dengan pergerakan hanya sekali ada 3 orang responden. Tabel III.12 Intensitas Pergerakan Pengguna Kereta Api No Intensitas Pergerakan Jumlah 1 5 hari/lebih dalam 1 minggu 25 2 2-4 hari dalam 1 minggu 8 3 1 kali dalam seminggu 13 4 2-3 kalo dalam 1 bulan 7 5 1 kali dalam sebulan/kurang 5 6 Hanya 1 kali 3 Total 61 Sumber : Hasil Survey Pengguna Moda Kereta Api Di Stasiun Cicalengka 25 20 15 10 5 hari/lebih dalam 1 minggu 2-4 hari dalam 1 minggu 1 kali dalam seminggu 2-3 kalo dalam 1 bulan 1 kali dalam sebulan/kurang Hanya 1 kali 5 0 Gambar 3.6 Intensitas Pergerakan Pengguna Kereta Api 2. Maksud Pergerakan Ada beberapa tujuan diantaranya yang menjadi pertanyaan untuk responden dalam penelitian ini diantaranya adalah tujuan pergerakan seperti bekerja, sekolah dan lainnya. Berikut adalah hasil jawaban responden untuk tujuan pergerakan menggunakan moda kereta api.

Jumlah 37 Tabel III.13 Maksud Pergerakan Pengguna Kereta Api No Tujuan Pergerakan Jumlah 1 Bekerja 24 2 Sekolah 6 3 Lainnya 31 Total 61 Sumber : Hasil Survey Pengguna Moda Kereta Api Di Stasiun Cicalengka 35 30 25 20 15 Bekerja Sekolah Lainnya 10 5 0 Gambar 3.7 Maksud Pergerakan Pengguna Kereta Api 3. Tujuan Pergerakan Dari stasiun cicalengka menuju ke padalarang, kereta api ini melewati beberapa stasiun-stasiun di antaranya stasiun bandung, rancaekek, kiaracondong, cimah dan gedebage. Berikut adalah lokasi tujuan penumpang yang naik dari stasiun cicalengka. Tabel III.14 Lokasi Turun Penumpang Pengguna Kereta Api Lokasi Turun No Penumpang Jumlah 1 Kota Bandung 50 2 Padalarang 4 3 Kiaracondong 5 4 Cimahi 2 Total 61 Sumber : Hasil Survey Pengguna Moda Kereta Api Di Stasiun Cicalengka

Jumlah 38 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 Kota Bandung Padalarang Kiaracondong Cimahi Gambar 3.8 Tujuan Pergerakan Pengguna Kereta Api