*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

dokumen-dokumen yang mirip
KAPASITAS VITAL PARU PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN KAMPUNG ISLAM MANADO Senduk Gratia Norri Amelia*, Oksfriani Jufri Sumampouw*, Harvani Boky*

Kata Kunci: Lama Kerja, Penggunaan Alat Pelindung Diri, Kapasitas Vital Paru

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ** Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Umur, Masa Kerja, Status Gizi, Kapasitas Vital Paru

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA PEKERJA BAGIAN RING SPINNING

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA KAYU DI KECAMATAN KELAPA LIMA TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Muhammad Miftakhurizka J

Kata kunci : Lama bekerja, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), Kebiasaan merokok, Kapasitas Vital Paru (KVP).

Rimba Putra Bintara Kandung E2A307058

Unnes Journal of Public Health

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

Fakultas Kesehatan Masyarakat*, Universitas Sam Ratulangi*

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT BATU BATA DI KELURAHAN PENGGARON KIDUL KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kerjanya. Resiko yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya

HUBUNGAN PERILAKU PENGGUNAAN MASKER DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI KELURAHAN HARAPAN JAYA, BANDAR LAMPUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PAPARAN PARTIKEL DEBU KAYU DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA MEBEL DI UD. SURYA ABADI FURNITURE, GATAK, SUKOHARJO

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan pekerja di suatu perusahaan penting karena menjadi salah

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI PT. ARUMBAI KASEMBADAN, BANYUMAS

Kata Kunci : Kadar debu, Pengetahuan, Kapasitas Vital Paru

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MEROKOK, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PENGRAJIN BATU AKIK DARI BEBERAPA TEMPAT DI KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA UMUR, MASA KERJA DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN INDEKS KESEGARAN KARDIOVASKULER PEGAWAI PEMADAM KEBAKARAN KOTA MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA DI UNIT KERJA PRODUKSI PENGECORAN LOGAM

PENGARUH PAPARAN DEBU KAYU TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. UTAMA CORE ALBASIA KECAMATAN CANGKIRAN TAHUN 2016

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN KADAR DEBU BATU BARA DENGAN PENURUNAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA DI UNIT BOILER

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU SMP NEGERI 1 AIRMADIDI Jimmy M. Paays*, Paul A.T. Kawatu*, Budi T.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumokoniosis merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh debu yang masuk ke dalam saluran pernafasan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PAPARAN DEBU DENGAN GANGGUAN FAAL PARU DI INDUSTRI PAKAN TERNAK PT.CHAROEN POKPHAND INDONESIA SEMARANG SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat

Unnes Journal of Public Health

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

ABSTRAK. Kata Kunci : Kadar debu kayu industri mebel, keluhan kesehatan pekerja, Kepustakaan : 9 ( )

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI BAGIAN PENGECATAN MOBIL DI CV. KOMBOS MANADO

PEMAKAIAN MASKER DAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA PEKERJA USAHA MEUBEL KAYU DI BANDA ACEH

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

HUBUNGANN KAPASITAS PARU TERHADAP FAKTOR INDIVIDU DAN LINGKUNGAN PADA PEKERJA UNIT WEAVING BAGIAN LOOM 1 DAN LOOM 3 PERUSAHAAN TEKSTIL X TAHUN 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGGUNAAN MASKER TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA PENGAMPLASAN KAYU DI DESA RENGGING PECANGAAN JEPARA

FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU PADA TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU DI DAERAH CARGO PERMAI, KABUPATEN BADUNG, BALI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan

DAFTAR PUSTAKA. 2. Aditama, Tjandra Yoga. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta. UI

Kata kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal Disorder

PREVALENSI GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BATU PADAS DI SILAKARANG GIANYAR BALI

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PADA PEKERJA PENGRAJIN KERAMIK DI KECAMATAN KLAMPOK BANJARNEGARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Halaman Pengesahan Artikel Ilmiah

Dosen Stikes Wira Husada Yogyakarta. Balai Hiperkes Yogyakarta Diterima : September 2016 Disetujui : Desember 2016 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu bangsa dan negara tentunya tidak bisa lepas dari peranan

HUBUNGAN MASA KERJA, PENGGUNAAN MASKER, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KAPASITAS VITAL PARU (KVP) PADA POLISI LALU LINTAS DI KOTA KENDARI TAHUN 2016

*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakar Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DAN PENGGUNAAN ANTI NYAMUK BAKAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS KOLONGAN

BAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan

ABSTRAK Latar Belakang: Efek pencemaran udara terhadap kesehatan dapat dilihat baik secara cepat maupun secara lambat. Efek pencemaran udara secara

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sehari-hari pajanan dan proses kerja menyebabkan gangguan

Keywords: PPE; knowledge; attitude; comfort

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA JATINDO UKIR JEPARA TAHUN 2016

The Relation Of Predisposing, Enabling And Reinforcing Factors On The Using Of Mask As Self Protector In CV. Kalima Art Jepara In 2013 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KEDISIPLINAN PEMAKAIAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN WINDING

PENDAHULUAN Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari resiko

HUBUNGAN ANTARA LAMANYA BEKERJA SEBAGAI PENAMBANG BATU KAPUR DENGAN NILAI VO 2 MAKS DI PERTAMBANGAN DAERAH GUNUNGKIDUL

ABSTRAK. Utin Dewi Sri Aryani; 2016 Pembimbing I : Lisawati Sadeli, dr., M.Kes Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

HUBUNGAN POSTUR KERJA TIDAK ERGONOMIS DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN MUSCOLOSKELETAL DISORDERS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi telah terjadi perkembangan di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya bagi kesehatan pekerja (Damanik, 2015). cacat permanen. Jumlah kasus penyakit akibat kerja tahun

Keywords : Work motivation, Labor productivity

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN USIA, LAMA PAPARAN DEBU, PENGGUNAAN APD, KEBIASAAN MEROKOK DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU TENAGA KERJA MEBEL DI KEC.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Keywords : Noise Intensity, Hearing Threshold Values, Ground Handling Labor

Kapasitas Vital Paru pada Karyawan di Unit Boiler PT. Apac Inti Corpora Semarang Tahun 2014

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA PEKERJA TAMBANG PASIR GALI DI DESA PEGIRINGAN KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2013

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU TERHIRUP DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA DI INDUSTRI MEBEL CV. CITRA JEPARA FURNITURE KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAPASITAS PARU PETERNAK AYAM. Putri Rahayu H. Umar. Nim ABSTRAK

LAMA PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM/BENGKEL DAN FUNGSI PARU MAHASISWA JURUSAN ORTOTIK PROSTETIK POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan kerja ditempat kerja. Dalam pekerjaan sehari-hari pekerjaan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU TENAGA KERJA BONGKAR MUAT (TKBM) NON KONTAINER DI IPC TPK KOTA PONTIANAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

HUBUNGAN KADAR DEBU LINGKUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA DI PT. WIJAYA KARYA BETON BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KEBISINGAN DAN MASA KERJA DENGAN STRES KERJA PEKERJA DI BAGIAN WINDING PT. BMSTI SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN MASKER PADA PEKERJA BAGIAN PENGHALUSAN DAN PEMOTONGAN DI PT WAROENG BATOK INDUSTRY CILACAP

PENGARUH PAPARAN GAS NOx TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PADA PEDAGANG KULINER DI DEPAN PUSAT GROSIR SOLO DAN PASAR BUKU SRIWEDARI SURAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, PENGETAHUAN PENGGUNAAN APD, DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENURUNAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA INDUSTRI MEBEL DI DESA LEILEM KECAMATAN SONDER KABUPATEN MINAHASA Jennifer Maybellyn Mamentu*, Nancy S. H. Malonda*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Latar Belakang: Industri mebel dapat menimbulkan dampak negatif yaitu pencemaran udara di lingkungan kerja karena pajanan bahan-bahan hasil dari pada proses penggergajian, pengampelasan dari industri tersebut yaitu berupa debu kayu. Debu kayu bisa mengendap di dalam paru-paru sehingga dapat mengakibatkan gangguan serta menurunkan kapasitas fungsi paru dari para pekerja industry mebel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada hubungan masa kerja, pengetahuan penggunaan APD dan kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru pekerja industry mebel di desa leilem kecamatan sonder kabupaten minahasa. Jenis penelitian ini adalah bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2018. Populasi dalam penelitian ini adalah semua tenaga kerja yang ada di CV. Debra, CV. Yabispas dan CV. Pykindo yang berjumlah 40 pekerja. Alat yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner dan spirometry dengan jenis Hand Held Spirometry Microloop Carefusion. Data dianalisis menggunakan uji Fisher s Exact. Terdapat 25% pekerja mebel memiliki KVP Normal dan 75% tidak normal. Kesimpulan Tidak terdapat hubungan antara Masa Kerja dan Pengetahuan Penggunaan APD dengan serta terdapat Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan (p=0,012) pada Pekerja Industri Mebel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. Saran untuk pekerja agar mengurangi kebiasaan merokok dan memakai alat pelindung diri. Kata Kunci: Masa Kerja, Pengetahuan Penggunaan APD, Kebiasaan Merokok, KVP ABSTRACT The furniture industry could pose a negative impact, namely the working surroundings due to air pollution exposure result from materials in the process of sawing, sanding of the industry that is in the form of wood dust. Wood dust can settle in the lungs so it can lead to impaired lung function capacity as well as lowering of workers in furniture industry. The purpose of this research is to know there is a relationship of the working period, knowledge of the use of protective tools themselves, and the smoking habit with the vital capacity of the lungs of workers the furniture industry in the village of leilem sub-district of minahasa regency sonder. This type of research is analytical survey with cross sectional approach. This research was carried out in February 2018. The population of this research is all of the labor in CV. Debra, CV. Yabispas, and CV. Pykindo who is totalling 40 workers. The tools of this research were using questionnaires and spirometry with type Hand Held Spirometry Microloop Carefusion. Data analysis using Fisher s Exact test. Result : there is 25% of furniture workers have normal vital lung capacity and 75% are not normal. Conclusion: there is no correlation between the woring period and knowledge of the use of personal protective equipment with vital capacity and there is have a correlation between smoking habit with vital capacity of lung (p=0,012) at the furniture industry workers in leilem village of sonder sub-district. Keywords: Working period, Knowledge of the use of personal protective Equipment, Smoking Habit, Lung Vital Capacity

PENDAHULUAN Setiap pekerjaan mempunyai risiko gangguan kesehatan berdasarkan tingkat risiko bahaya kerjanya misalnya seorang pekerja yang bekerja di Industri mebel kayu dapat mengalami gangguan pernapasan karena adanya pajanan debu kayu yang terpapar setiap hari. Tenaga kerja industri mebel kayu mempunyai resiko yang besar untuk penimbunan debu pada saluran pernapasan dan apabila terpapar secara terus-menerus maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan, karena pekerja menghabiskan sepertiga waktunya tiap hari di tempat kerja. Pajanan yang di hasilkan dari industri mebel adalah berupa debu kayu (Handayani, 2008). Debu kayu yang dihasilkan dapat menyebabkan lingkungan kerja mengalami pencemaran udara yang dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja seperti terjadinya gangguan pada saluran pernapasan atau pneumoconiosis. Menurut Suma mur (2014), Pneumoconiosis adalah segolongan penyakit yang diakibatkan oleh karena penimbunan partikel debu dalam paru. Menurut data dari International Labour Organization (ILO) penyebab kematian yang berhubungan dengan pekerjaan adalah penyakit saluran pernapasan sebesar 21%. Berdasarkan hasil penelitian Isnaini (2015) tentang Hubungan Masa Paparan Debu dan Kebiasaan Merokok dengan Fungsi Paru pada Pekerja Mebel Antik LHO di Jepara. Didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara masa paparan debu dengan fungsi paru pekerja mebel. Berdasarkan hasil survei dan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di tiga industri mebel yang ada di desa leilem menunjukan kondisi lingkungan kerja yang berdebu dan sebagian besar pekerja tidak memakai alat pelindung diri seperti masker ketika sedang bekerja. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara masa kerja, pengetahuan penggunaan APD dan kebiasaan merokok industry mebel di desa leilem kecamatan sonder kabupaten minahasa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan desain cross sectional study (studi potong lintang). Penelitian ini dilakukan pada 40 pekerja mebel di tiga industri mebel berbeda yang ada di desa leilem kecamatan sonder pada februari 2018. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner dan spirometry tipe Hand Held Spirometry

Microloop Casefusion. Data yang diperoleh dianalisa secara bivariate. HASIL Karakteristik responden yang diperoleh menunjukan sebagian besar berada pada umur >43 tahun yaitu sebanyak 17 responden (42,5%) dan terbanyak kedua adalah responden dengan umur 34-43 tahun yaitu sebanyak 16 responden (40,0%). Responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki terdapat 38 pekerja dengan presentase 95,0% dan yang memiliki jenis kelamin perempuan terdapat 2 pekerja dengan presentase 5,0%. Pendidikan Terakhir menunjukkan bahwa yang paling banyak yaitu reponden yang berpendidikan SMA yaitu sebanyak 23 responden (57,5%) responden yang berpendidikan SMP dan SD masingmasing 10 (25,0%) dan 6 (15,0%) responden dan terakhir 1 responden (25,5%) yang berpendidikan Sarjana. Tabel 8. Hubungan Masa Kerja dan Masa Kerja Tidak Normal Normal Total p value n % n % n % >25 Tahun 4 10,0 3 7,5 7 17,5 16-25 Tahun 14 35,0 2 5,0 16 40,0 0,259 5-15 Tahun 12 30,0 5 12,5 17 42,5 Jumlah 30 75,0 10 25,0 40 100 Berdasarkan hasil analisis uji Fisher s Exact diperoleh nilai p= 0,259 atau ditolak karena tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kapasitas vital paru. (p>0,05) artinya, H0 diterima dan H1 Tabel 9. Hubungan Pengetahuan Penggunaan APD dan Pengetahuan Penggunaan APD Tidak Normal Normal Total p value n % n % n % Pengetahuan Kurang 9 22,5 1 2,5 10 25,0 0,204 Pengetahuan Baik 21 52,5 9 22,5 30 75,0 Jumlah 30 75,0 10 25,0 40 100 Berdasarkan hasil analisis uji Fisher s ditolak karena tidak ada hubungan antara Exact diperoleh nilai p=0,204 atau (p>0,05) artinya, H0 diterima dan H1 pengetahuan penggunaan APD dengan kapasitas vital paru.

Tabel 10. Hubungan Kebiasaan Merokok dan Kebiasaan Tidak Normal Normal Total p value Merokok n % n % n % Merokok 23 57,5 3 7,5 26 65,0 0,012 Tidak Merokok 7 17,5 7 17,5 14 35,0 Jumlah 30 75,0 10 25,0 40 100 Berdasarkan hasil analisis uji Fisher s Exact diperoleh nilai p= 0,012 atau (p<0,05) artinya, H1 diterima dan H0 ditolak karenaada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru. PEMBAHASAN Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah pekerja dibagian produksi industri mebel di tiga CV. yang berbeda yaitu pertama di CV. Debra yang mempunyai 15 pekerja, CV. Yabispas sebanyak 20 pekerja dan CV. Pykindo sebanyak 5 pekerja. Jumlah responden yang didapat oleh peneliti yaitu 40 responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini yaitu dilihat dari distribusi umur responden sebagian besar responden yang diteliti berada pada kategori umur >43 tahun dengan presentase 42,5%. Faktor usia tentu saja sangat berpengaruh karena diusia yang bertambah tua maka semakin besar kemungkinan terjadinya penurunan fungsi paru (Suyono, 2001). Distribusi jenis kelamin responden yaitu responden dengan jenis kelamin laki-laki jauh lebih banyak dibandingkan dengan responden yang berjenis kelamin perempuan. Distribusi tingkat pendidikan responden yaitu yang terbanyak 23 responden yang berpendidikan SMA. Secara umum pendidikan bertujuan mengembangkan dan memperluas pengetahuan, pengalaman, serta pengertian individu. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa pekerja yang ada di tiga CV. tersebut sudah bisa dikatakan baik, karena tingkat pendidikan pekerja umumnya tamat sekolah menengah atas. Hubungan Masa kerja dengan Berdasarkan hasil uji hubungan antara masa kerja dengan kapasitas vital paru pekerja industri mebel dengan menggunakan uji statistik Fisher s Exact dengan nilai p = 0,259 atau (p> 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak atau tidak terdapat hubungan antara masa kerja industry mebel di desa leilem kecamatan sonder kabupaten minahasa.hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori menurut Suma mur (2014) yang

menyatakan bahwa jika seorang pekerja mempunyai masa kerja >5 tahun dengan lingkungan kerja yang berdebu pekerja tersebut mempunyai resiko mendapatkan gangguan kapasitas fungsi paru. Tidak adanya hubungan antara kedua variabel tersebut dikarenakan kemungkinan dipengaruhi oleh jumlah suatu zat yang diabsorbsi bukan hanya tergantung pada sudah berapa lama terpapar oleh debu saja tetapi kadar debu didalam ruang kerja, serta kimia dan fisik debu tersebut perlu diperhitungkan juga. Temuan di lapangan menunjukan meskipun masa kerja para pekerja yang umumnya sudah bekerja dalam kurun waktu yang lama, kemungkinan kondisi lingkungan kerja yang mempengaruhi seperti adanya hembusan angin yang datang dan berlawanan arah dengan kadar debu di udara sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan tidak secara langsung terpapar dengan debu. Hubungan Pengetahuan Penggunaan APD dengan Berdasarkan hasil uji hubungan antara pengetahuan penggunaan APD dengan kapasitas vital paru pekerja industry mebel dengan menggunakan uji statistik Fisher s Exact dengan nilai p = 0,204 atau (p> 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1 ditolak atau tidak terdapat hubungan antara pengetahuan penggunaan APD industri mebel di desa leilem kecamatan sonder kabupaten minahasa. Penelitian yang dilakukan pada pekerja industri mebel di desa leilem kecamatan sonder kabupaten minahasa dapat dilihat bahwa tidak adanya hubungan antara pengetahuan penggunaan APD dengan kapasitas vital paru karena sebagian besar responden yang ada memiliki pengetahuan yang baik tentang alat pelindung apa yang harus dipakai di lingkungan kerja mereka sehingga responden tidak beresiko mengalami penurunan kapasitas fungsi paru. Temuan di lapangan melalui wawancara dengan responden menunjukan bahwa sebagian besar responden mengetahui kegunaan APD, manfaat atau fungsi dari APD serta bahaya yang dapat timbul oleh debu kayu yang ada di lingkungan kerja industri mebel. Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Berdasarkan hasil uji hubungan antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru pekerja industri mebel dengan menggunakan uji statistik Fisher s Exact dengan nilai p = 0,012 atau (p< 0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1

diterima dan H0 ditolak karena terdapat hubungan antara kebiasaan merokok industri mebel di desa leilem kecamatan sonder kabupaten minahasa. Adanya hubungan antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru kemungkinan dikarenakan oleh frekuensi merokok yang dinyatakan dalam lama merokok, jenis rokok yang dihisap, jumlah batang rokok yang dihisap setiap hari dimana pekerja mengkonsumsi secara berlebihan dan juga bagi pekerja yang tidak memiliki kebiasaan merokok mungkin dikarenakan sering terpapar oleh asap rokok di lingkungan rumah maupun debu di lingkungan kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairun (2015) menyatakan bahwa ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan fungsi paru pada pegawai pria. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Nurdiansyah (2015) bahwa ada hubungan perilaku merokok terhadap kapasitas vital paru di kelurahan Trmulyo RW 1 dan RW 2 kota Semarang (p-value< 0.05). Pekerja yang merokok dan berada di lingkungan kerja yang berdebu cenderung mengalamai gangguan fungsi paru dibandingkan dengan pekerja yang berada di lingkungan yang berdebu tetapi tidak merokok. Asap rokok dapat meningkatkan resiko timbulnya penyakit bronchitis dan kanker paru. KESIMPULAN Dari hasil uji statistik tentang Hubungan antara Masa Kerja, Pengetahuan Penggunaan Alat Pelindung Diri dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru pada Pekerja Industri Mebel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa adalah sebagai berikut 1. Gambaran KVP pekerja industry mebel di desa leilem yaitu dari 40 pekerja terdapat 30 pekerja yang mengalami/gangguan kapasitas vital paru dan 10 pekerja memiliki kapasitas vital paru normal. 2. Tidak terdapat Hubungan antara Masa Kerja dengan KVP Pekerja Industri Mebel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. 3. Tidak terdapat Hubungan antara Pengetahuan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan KVP Pekerja Industri Mebel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. 4. Terdapat Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan KVP

Pekerja Industri Mebel di Desa Leilem Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Untuk pekerja industri mebel diharapkan untuk mengurangi kebiasaan merokok. 2. Untuk pekerja industri mebel diharapkan untuk menggunakan alat pelindung diri masker pada saat sedang bekerja. 3. Untuk peneliti lain atau peneliti selanjutnya yaitu diharapkan dapat meneliti faktor - faktor lingkungan kerja lain yang mempengaruhi kapasitas vital paru pekerja industri mebel di desa leilem. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 2003. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja. Jakarta Handayani. 2008. Occupational Health and Safety, Pekanbaru: Universitas Riau Hutama, A. P. 2013. Hubungan antara Masa Kerja dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kapasitas Vital Paru pda Pekerja Unit Spinning 1 Bagian Ring Frame PT. Pisma Putera Tekstil Pekalongan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Isnaini, A. 2015. Hubungan Masa Paparan Debu dan Kebiasaan Merokok dengan Fungsi Paru pada Pekerja Mebel Antik LHO di Jepara. International Labour Organization. 2011. Safety and Health At Work Nurdiansyah, 2015. Hubungan Perilaku Merokok Terhadap di Kelurahan Trmulyo RW 1 dan RW 2 Kota Semarang. Semarang: Universitas Islam Sultan Agung Suma mur, PK. 2014. Kesehatan Kerja Dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja, Jakarta : Erlangga WHO, 1996. Recommended Health Based Limit in Occupational Exposure to Selected Mineral Dust (Silica, Coal). Genewa.