BAB 1 JUDUL Desain Interior Furniture Store di Surakarta dengan Konsep Industrial Modern PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Store adalah sebuah bangunan ataupun ruangan di dalam sebuah bangunan dimana barang dagangan dijual. Terkadang dapat terdiri dari satu, dua lantai atau lebih (Hunt Jr., Willian Dudley, Hunt Encyclopedia of American Architecture, 1980) Pada mulanya sejak zaman primitif, barter atau perdagangan telah mulai dipraktekkan manusia. Awalnya tidak ada bangunan yang diperlakukan khusus untuk berdagang, yang ada hanyalah semacam warung ataupun kios, akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, store tetap menjadi salah satu jenis bangunan yang tertua yang telah berfungsi dengan baik dan mantap pada sekitar abad ke-4 sebelum masehi. Store yang secara khusus menjual suatu benda telah menjadi hal yang umum pada zaman Yunani dan Romawi kuno. Walaupun barter atau bertukar barang telah umum terjadi setelah zaman Romawi, akan tetapi store pada kemudian hari tetap menjadi alat yang penting dalam berdagang dan bahkan kemudian berbagai jenis toko berkembang dengan sangat pesat. Dalam perkembangannya kemudian toko berkembang menjadi bermacam-macam. Ada yang menjual sepatu, pakaian, makanan dan sebagainya. Furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Furniture berasal kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Furniture adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Furniture terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll. Furniture akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai. Pakaian tergeletak di lantai. Kaki cepat kesemutan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman, barang-barang 1
berantakan. Terasa manfaat furniture: membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita menjadi lebih rapi. Itu sebabnya furniture berumur sangat tua dan masih bertahan hingga sekarang. Furniture tertua yang ditemukan sampai saat ini adalah furniture pada situs di Oarkney, peninggalan zaman neolithic sekitar tahun 3100 2500 SM (Sebelum Masehi). Furniture bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan status sosial. Memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena itu dikenal kursi raja, kursi direktur, tahta. Dalam Bahasa Indonesia juga dikenal istilah "berebut kursi" yang artinya "berebut kekuasaan". Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang hanya sebagai tempat duduk. Kursi Raja penuh dengan ukir-ukiran yang rumit. Dan di istana, kursi raja paling bagus dan paling besar. Kursi bawahan raja, harus lebih sederhana dan kecil, walaupun secara finansial mampu menyediakan kursi yang lebih bagus. Bagaimana makna furniture pada zaman sekarang, dimana sudah jarang ada status raja. Kursi bisa dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Seseorang tidak nampak kaya sampai dia menampakkannya dalam bentuk furniture yang mewah. Biasanya furniture mewah itu adalah furniture klasik. Furniture minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misalnya dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik furniture ini adalah orang kaya. FASILITAS FURNITURE STORE Didalam Furniture Store ini tidak hanya menjual produk-produk saja, tetapi juga ada beberapa fasilitas pendukung yang ada didalamnya, yaitu : - AREA DISPLAY FURNITURE a. Area Living Room b. Area Bedroom c. Area Kitchen dan Dining Table d. Area Office - Ruang Workshop atau Custom Furniture 2
- Café - Area Packing Barang B. BATASAN MASALAH 1. Merancang interior Furniture Store dengan luas lahan 1200-1500 m 2. 2. Memfasilitasi kebutuhan Furniture Store berupa area penjualan produk, ruang workshop dan custom furniture, cafe, kitchen, kantor pengelola, ruang karyawan dan toilet. 3. Merancang penataan area furniture dengan treatment baru yang belum umum. 4. Menerapkan konsep pada perancangan desain. C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana mewujudkan interior Furniture Store sebagai sarana informasi, edukasi dan rekreasi? 2. Bagaimana merancang interior sebuah Furniture Store sesuai konsep dan ide gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan desain? 3. Bagaimana merancang penataan area furniture dengan treatment baru yang belum umum? 4. Bagaimana menerapkan konsep pada perancangan desain? D. TUJUAN DESAIN 1. Merancang interior Furniture Store sebagai sarana informasi, edukasi dan rekreasi. 2. Merancang interior sebuah Furniture Store sesuai dengan konsep dan ide gagasan yang dapat memenuhi kebutuhan desain. 3. Merancangan penataan area furniture dengan treatment baru yang belum umum. 4. Menerapkan konsep pada perancangan desain. 3
E. MANFAAT DESAIN 1. Bagi Pengelola Furniture Store Diharapkan dengan adanya Furniture Store serta penataan ruang yang sesuai dengan kebutuhan ini mampu memberikan kemudahan bagi pengelola dalam melakukan pekerjaannya. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan dengan adanya Furniture Store yang didesain sedemikian rupa sehingga masyarakat bisa merasa nyaman didalamnya ketika memilih serta memberikan kesan menarik setelah berkunjung. 3. Bagi Desainer Diharapkan bahwa Furniture Store ini menjadi salah satu proyek yang bisa menambah pengetahuan dan pengalaman bagi calon desainer serta sebagai tolok ukur dan koreksi bagi desainer untuk berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. F. SUBTANSI OBJEK PERANCANGAN 1. Ide Gagasan Pada konsep desain Furniture Store ini akan menggunakan konsep Industrial Modern. Konsep Industrial ini sendiri merupakan konsep yang menggabungkan unsur industri yang didominasi unsur unfinish-look materials dengan unsur minimalist. Konsep Industrial menimbulkan kesan sederhana, simpel, minimalis namun membuat kualitas interior ke tingkat/level yang baru dengan adanya perpaduan material modern dan alam sebagai penambah desain ruangan. Konsep Industrial juga menimbulkan suasana homey bagi pengguna di dalamnya. Penggunaan bahan material modern menjadi salah satu yang ditonjolkan dalam konsep ini, seperti baja, besi dan kaca umumnya sangat mendominasi. Selain itu, bahan material reuse atau alam menjadi tambahan perpaduan material, bahan material seperti kayu, bambu dan bata. Penggunaan beton rabat sebagai elemen dasar, penggunaan dinding concrete. Penerapan konsep minimalis dapat dilihat dari organisasi furniture di dalam ruangan, kompleksitas dalam design, pemilihan material 4
dan warna. Penggabungan dengan konsep minimalis bertujuan untuk menambah kesan modern pada suasana Industrial yang ditonjolkan. Gambar 1.1 Contoh Perpaduan Bahan Modern dan Bahan Alam (Sumber: Dokumentasi Pribadi) Warna-warna yang cocok dengan konsep ini merupakan warna-warna netral seperti : grey, unfinish-wood, steel, white, dusty black. Warna-warna non-netral yang cocok dengan konsep ini adalah warna dusty pastel. Tekstur yang ditimbulkan dari material-material yang digunakan memperkuat karakter industri itu sendiri. Penggunaan batu bata ekspose pada dinding yang memberikan kesan bertekstur pada ruangan tertentu dan juga penggunaan cat warna. Salah satu faktor yang membuat konsep Industrial merupakan konsep yang meningkatkan kualitas interior menuju tingkat/level yang baru. Kebebasan dalam menggunakan furniture buatan sendiri (custom) dengan tema industri menjadi keuntungan tersendiri oleh interior designer dalam mengembangkan ruangan yang akan dirancang. Pada bagian sirkulasi area furniture setelah pengunjung masuk pada sebelah kiri terdapat area informasi tentang furniture, mulai dari sejarah dan bentuk-bentuk transformasi furniture. Selain itu, disediakan beberapa perangkat komputer agar pengunjung dapat mengakses informasi yang dibutuhkan. 5
Penggunaan dan pengaplikasian desain pada perencanaa bangunan furniture store ini terlihat dari beberapa area dimulai dengan ceiling penggunaan material kayu jati yang dikombinasikan dengan pipa hollow untuk membentuk suatu bentuk yang dekoratif. Selain itu, pada area tengah diatas area living room dibuat bentuk abstrak dengan perpaduan gypsum dan kayu jati sebagai aksen serta gypsum denganfinishing cat duco. Pada dinding area display furniture menggunakan semen yang di finishing cat warna grey. Untuk area café menggunakan bata ekspos dengan finishing warna putih. Sedangkan untuk ruang workshop menggunakan cat warna biru muda yang juga dibuat beberapa aksen pada dinding dengan bentuk yang simetris menggunakan perpaduan kayu pinus finishing natural dan kayu jati finishing cat. Pada lantai furniture store ini menggunakan concrete pada sebagian area bangunan. Selain itu, ada juga penggunakan parquet, block board finishing vinyl dan juga keramik warna hitam. Pada umumnya penataan dari sebuah display untuk aneka ruang sudah sangat beragam model dan bentuk. Tetapi, pada furniture store ini ditampilkan beberapa display-display penataan furniture yang berbeda dimana menyesuaikan dengan ruangan. Untuk contoh penataan pada area bedroom diambil satu display penataan full furniture dengan tempat tidur dibuat multi-fungsi, selain untuk tempat tidur dibawah dibuat storage terbuka maupun tertutup agar pengguna dapat menyimpan barangbarang dan ruang tidak terlihat penuh. Terdapat juga meja untuk belajar yang dibuat built-in bisa dilipat kebawah jika tidak digunakan dan bisa berfungsi sebagai tempat perletakan barang. Dan ada juga lemari pakaian yang dirancang built-in jiga ingin digunakan lemari tinggal ditarik kedepan sehingga space ruangan tidak terlihat penuh. Semua furniture tersebut saling berhubungan mulai lemari pakaian dengan meja belajar dan tempat tidur sehingga membentuk sebuah huruf U pada perancangan ini. 2. Pemecahan Masalah Desain Interior Furniture Store ini merupakan sebuah sarana yang ditujukan untuk berbelanja furniture dan menikmati fasilitas yang ada, seperti tempat workshop dan custom furniture serta suasana cafe yang nyaman dan santai. Untuk membuat sebuah Furniture Store dengan konsep Industrial Modern harus benar-benar 6
diperhatikan semua aspek agar menjadikan sebuah desain yang kompleks. Pemilihan Konsep Industrial Modern ini karena Karakter konsep yang fleksibel membuat konsep Industrial ini digemari oleh khalayak umum. Fleksibel yang dimaksud disini adalah : - Penerapan konsep ini cocok untuk tipe interior apa saja. - Bahan material melimpah dan mudah didapatkan. - Dapat mengurangi kerusakan lingkungan dan mewujudkan green-building (penggunaan material reuse). - Low maintenance dan low budget. Atas dasar tersebut memilih konsep Industrial ini menjadi dasar untuk eksplorasi objek Furniture Store ini. Untuk sasaran dari Furniture Store ini adalah yang memiliki ekonomi menengah ke atas dengan sasaran pengguna mulai dari anak muda sampai orang tua tanpa batasan usia tetapi jika ada anak kecil harus tetap didampingi oleh orang tua sesuai prosedur yang ada. G. METODE DESAIN Metode desain menggunakan metode analisis dan observasi. Desain merupakan sebuah solusi dari kebutuhan manusia sebagai pengguna. Hal pertama yaitu melihat kebutuhan untuk menemukan permasalahan. Kegiatan yang dilakukan, pengumpulan data literatur dan lapangan kemudian analisis programming sangat mempengaruhi hasil akhir desain. Produk desain merupakan jawaban dari kebutuhan manusia. 7
Kerangka / pola pikir FURNITURE STORE DI SURAKARTA Literatur - Tinjauan Furniture Store - Tinjauan Konsep Industrial - Tinjauan Kota Surakarta Latar Belakang - Menciptakan suasana restaurant yang berbeda - Membuat perpeaduan tempat makan dan juga tempat membuat serta menjual produk Data Lapangan - 2Madison Kemang - VIVERE Lippo Mall Kemang - The Rug House Lippo Mall Kemang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Analisa Human Faktor Aspek Keamanan Aspek Lingkungan Aspek Sos-Bud Konsep Desain Sketsa Desain Alternative Desain Interior sistem (Lantai, Dinding, Ceiling) Elemen Interior (Pencahayaan, Penghawaan, Akustik) Desain Gambar 1.2 Skema Pola Pikir Perancangan Tema Aspek Suasana dan Karakter Ruang 8
H. SISTEMATIKA PENULISAN 1. BAB I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah yang meliputi perkembangan dan eksistensi keberadaan Furniture Store di Indonesia dengan konsep industrial modern yang sedang berkembang dikalangan para penikmat desain. 2. BAB II Mengemukakan Kajian Teoritis tentang Proyek Desain Interior Furniture Store di Surakarta yang meliputi area penjualan produk, ruang workshop dan custom furniture, cafe, kitchen, ruang manager, ruang karyawan dan toilet di Surakarta, yang meliputi pembahasan teori tentang ruang dan manusia, yang di dalamnya mencakup tentang pengertian, fungsi, klasifikasi, sirkulasi, komponen pembentuk ruang, sistem interior, sistem keamanan, sistem penyajian dan display produk serta pertimbangan desain. 3. BAB III Merupakan hasil studi observasi di lapangan, baik sebagai dasar acuan atas pemilihan lokasi perencanaan, maupun sebagai bahan pembanding dan bahan pengayaan bagi proses analisa data. 4. BAB IV a. Analisis Eksisting 1. Analisa lingkungan (keluar) termasuk di dalamnya view, akses, arah cahaya, dan lain - lain. 2. Analisa Interior termasuk di dalamnya akses, sirkulasi dan human dimension. b. Programing 1. Status Kelembagaan Proyek. 2. Struktur Organisasi. 3. Sistem Operasional 4. Kegiatan 9
5. Fasilitas Pengisi Ruang 6. Fasilitas Ruang 7. Besaran Ruang (studi ruang dan anthropometri) 8. Sistem Sirkulasi 9. Hubungan Antar Ruang 10. Zoning dan Grouping c. Konsep Perancangan 1. Ide dasar a) Paradigma, slogan, dan lain lain b) Bentuk c) Suasana 2. Tema a) Sebagai pemecahan masalah b) Sebagai dekorasi 3. Aspek suasana dan Karakter Ruang 4. Aspek penataan ruang/lay out a) Sistem sirkulasi dan organisai ruang 10